Anda di halaman 1dari 12

ISU-ISU ETIK DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

YANG TERJADI DI INDONESIA

DOSEN
Ns. Lisa Maryati, S.Kep
DISUSUN OLEH
Suhaebatul Aslamiah ( 12201002 )

UNIVERSITAS BOROBUDUR JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI KEPERAWATAN 2020
1. Euthanasia
1.1 Pengertian
Euthanasia adalah pembunuhan dalam segi medis yang disengaja,
dengan aksi atau dengan penghilangan suatu hak pengobatan yang
seharusnya didapatkan oleh pasien, agar pasien tersebut dapat
meninggal secara wajar. Kata kuncinya adalah disengaja, artinya jika aksi
tersebut dilakukan dengan tidak sengaja, maka hal tersebut bukanlah
euthanasia.
Pengertian euthanasia ialah tindakan memudahkan kematian
seseorang dengan sengaja tanpa merasakan sakit, karena kasih sayang,
dengan tujuan meringankan penderitaan si sakit, baik dengan cara positif
maupun negative, dan biasanya tindakan ini dilakukan oleh kalangan
medis.
1.2 Macam-Macam Euthanasia
Ada berbagai macam jenis euthanasia menurut cara melakukannya
serta alasan diberlakukan euthanasia itu sendiri, antara lain:
1. Euthanasia sukarela
Apabila si pasien itu sendiri yang meminta untuk diakhiri hidupnya.
2. Euthanasia non-sukarela
Apabila pesien tersebut tidak mengajukan permintaan atau
menyetujui untuk diakhiri hidupnya.
3. Involuntary Euthanasia
Pada prinsipnya sama seperti euthanasia non-sukarela, tapi pada
kasus ini, si pasien menunjukkan permintaaneuthanasia lewat
ekspresi.
4. Assisted suicide
Atau bisa dikatakan proses bunuh diri dengan bantuan suatu pihak.
Seseorang memberi informasi atau petunjuk pada seseorang untuk
mengakhiri hidupnya sendiri. Jika aksi ini dilakukan oleh dokter maka
disebut juga,“physician assisted suicide”.
5. Euthanasia dengan aksi
Dengan sengaja menyebabkan kematian seseorang dengan
melakukan suatu aksi, salah satu contohnya adalah dengan
melakukan suntik mati.
6. Euthanasia dengan penghilangan
Dengan sengaja menyebabkan kematian seseorang dengan
menghentikan semua perawatan khusus yang dibutuhkan seorang
pasien. Tujuannya adalah agar pasien itu dapat dibiarkan meninggal
secara wajar.
1.3 Contoh kasus
1. Kasus Panca Satria Hasan Kusuma – Indonesia
Sebuah permohonan untuk melakukan euthanasia pada
tanggal 22 Oktober 2004 telah diajukanoleh seorang suami bernama
Panca Satria Hasan Kusuma karena tidak tega menyaksikan istrinya
yang bernama Agian Isna Nauli, 33 tahun, tergolek koma selama 3
bulan pasca operasi Caesar dan disamping itu ketidakmampuan untuk
menanggung beban biaya perawatan merupakan suatu alasan pula.
Permohonan untuk melakukan euthanasia ini diajukan ke Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.Kasus ini merupakan salah satu contoh bentuk
euthanasia yang diluar keinginan pasien.Permohonan ini akhirnya
ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan setelah menjalani
perawatan intensif maka kondisi terakhir pasien (7 Januari 2005)
telah mengalami kemajuan dalam pemulihan kesehatannya.
2. Kasus Rudi Hartono – Indonesia
Koma selama 3,5 bulan setelah menjalani operasi di RSUD
Pasar Rebo pada bulan Oktober 2004 dengan diagnosa hamil di luar
kandungan. Namun setelah dioperasi ternyata hanya ada cairan di
sekitar rahim.Setelah diangkat, operasi tersebut mengakibatkan Siti
Zulaeha, 23 tahun mengalami koma dengan tingkat kesadaran di
bawah level binatang.Sang suami, Rudi Hartono25 mengajukan
permohonan euthanasia ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada
tangggal 21 Februari 2005.Permohonan yang ditandatangani oleh
suami, orang tua serta kakak dan adik Siti Zulaeha.
2. Aborsi
2.1 Pengertian
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal
dengan istilah ”aborsi”, berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan
sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Aborsi provocatus merupakan istilah lain yang secara resmi dipakai dalam
kalangan kedokteran dan hukum. Ini adalah suatu proses pengakhiran
hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.Menurut
Fact Abortion, Info Kit on Women’s Health oleh Institute For Social,
Studies and Action, Maret 1991, dalam istilah kesehatan” aborsi
didefenisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur
(ovum) yang telah dibuahi rahim (uterus), sebelum janin (fetus) mencapai
20 minggu.
2.2 Macam-Macam Aborsi
Secara umum, aborsi dapat dibagi dalam dua macam, yaitu
pengguguran spontan (spontanueous aborsi) dan pengguguran buatan
atau sengaja (aborsi provocatus), meskipun secara terminologi banyak
macam aborsi yang bisa dijelaskan (C. B. Kusmaryanto, 2002),
menguraikan berbagai macam aborsi, yang terdiri dari:
a. Aborsi/ Pengguguran kandungan Procured Abortion/
AborsiPrvocatus/ Induced Abortion, yaitu penghentian hasil
kehamilan dari rahim sebelum janin bisa hidup diluar kandungan.
b. Miscarringe/ Keguguran, yaitu terhentinya kehamilan sebelum bayi
hidup di luar kandungan (viabilty).
c. Aborsi Therapeutic/ Medicalis, adalah penghentian kehamilan dengan
indikasi medis untuk menyelamatkan nyawa ibu, atau tubuhnya yang
tidak bisa dikembalikan.
d. Aborsi Kriminalis, adalah penghentian kehamilan sebelum janin bisa
hidup di luar kandungan dengan alasan-alasan lain, selain
therapeutik, dan dilarang oleh hukum.
e. Aborsi Eugenetik, adalah penghentian kehamilan untuk meghindari
kelahiran bayi yang cacat atau bayi yang mempunyai penyakit ginetis.
Eugenisme adalah ideologi yang diterapkan untuk mendapatkan
keturunan hanya yang unggul saja.
f. Aborsi langsung – tak langsung, adalah tindakan (intervensi medis)
yang tujuannya secara langsung ingin membunuh janin yang ada
dalam rahim sang ibu. Sedangkan aborsi tak langsung ialah suatu
tindakan (intervensi medis) yang mengakibatkan aborsi, meskipun
aborsinya sendiri tidak dimaksudkan dan bukan jadi tujuan dalam
tindakan itu.
g. Selective Abortion. Adalah penghentian kehamilan karena janin yang
dikandung tidak memenuhi kriteria yang diiginkan. Aborsi ini banyak
dilakukan wanita yang mengadakan ”Pre natal diagnosis” yakni
diagnosis janin ketika ia masih ada di dalam kandungan.
h. Embryo reduction (pengurangan embrio), pengguguran janin dengan
menyisahkan satu atau dua janin saja, karena dikhawatirkan
mengalami hambatan perkembangan, atau bahkan tidak sehat
perkembanganya.
i. Partia Birth Abortion, merupakan istilah politis/hukum yang dalam
istilah medis dikenal dengan namadilation and extaction. Cara ini
pertama-tama adalah dengan cara memberikan obat-obatan kepada
wanita hamil, tujuan agar leher rahim terbuka secara prematur.

2.3 Faktor-faktor Aborsi


Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya abortus diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Etiologi dari keadaan patologis
Abortus spontan yang terjadi dengan sendiri atau yang disebut
dengan keguguran.Prosentase abortus ini 20% dari semua jenis
abortus. Sebab-sebab abortus spontan yaitu :
1) Faktor Janin
Perkembangan Zigot yang abnormal.Kondisi ini menyebabkan
kelainan pertumbuhan yang sedemikian rupa sehingga janin ini
tidak mungkin hidup terus.Abortus spontan yang disebabkan
karena kelainan dari ovum berkurang kemungkinannya saat janin
berusia lebih dari satu bulan.Jadi semakin muda kehamilan yang
mengalami Abortus aka semakin besar kemungkinan
karenakelainan ovum.kelainan ovum. Beberapa sebab abortus
adalah:
 Kelainan Kromosom
 Mutasi atau Faktor Poligenik
2) Faktor Ibu
Berbagai penyakit ibu dapat menimbulkan abortus misalnya
Infeksi yang terdiri dari :
 Infeksi Akut
Virus, misalnya cacar, rubella dan hepatitis.Bakteri, misalnya
steptokokus.Parasit, misalnya malaria.

 Infeksi Kronis
a) Sifilis biasanya menyebabkan abortus pada trimester
kedua.
b) Tuberkulosis Paru aktif
c) Keracunan misalnya keracunan tembaga, timah, air
raksa, dll.

 Penyakit Kronik
a) Hipertensi jarang menyebabkan abortus di bawah 80
minggu
b) Nephritis
c) Diabetes: angka abortus dan malformasi congenital
meningkat pada wanita dengan diabetes. Resiko ini
berkaitan denganderajat control metabolic pada
trisemester pertama.
d) Aritmia berat
e) Penyakit jantung
f) Toxemia gravidarum yang berat dapat menyebabkan
gangguan sirkulasi pada plasenta

3) Faktor Ayah
Translokasi kromosom pada sperma dapat menyebabkan abortus
(William, 2006).
2.4 Resiko Aborsi
Menurut Linda (2008; Hlm: 447-450) abortus dapat menimbulkan
beberapa komplikasi yaitu:
1. Perdarahan (hemorrhage)
2. Perforasi
3. Infeksi dan tetanus
4. Ginjal akut
5. Syok yang disebabkan oleh syok hemoreagrie (perdarahan yang
banyak) dan syok septik atau endoseptik (infeksi berat atau septis)

2.5 Contoh kasus


1. Reni Eka Saputri berumur 19 tahun dan Arin Sugesti (33). Telah
melakukan aborsi yang sempat dirawat di rumah sakit Assyifa, Sambi
namun saat ini sudah sehat.
Untuk menggugurkan kandungan Reni, yang sudah berusia sekitar 5
bulan itu, Arin beusia 33 tahun memberinya satu butir pil. Pil itu
diberikan pada Selasa (2/1/2018) dan pada Selasa malam orok itu
lahir. Kemudian oleh Reni dikubur disamping sumur belakang
rumahnya. Arin dibayar Rp 4 juta untuk menggugurkannya.
2. Seorang gadis berusia 17 tahun melakukan aborsi di rumah
kontrakannya. Hal itu diketahui Kandungan yang digugurkan berusia
lima bulan.saat teman pelaku mendatangani gadis itu di rumah
kontrakannya. Temannya mendapati pelaku dalam keadaan berdarah
dan melaporkan tindakan itu kepada polisi."Pelaku menggugurkan
kandungan karena takut ketahuan hamil oleh orangtuanya," kata
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, AKP M.Jufri, Jumat
(12/10/2018).
3. Transplatansi Organ
3.1 Pengertian
Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia
tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau
tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu.
Transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia merupakan tindakan
medik yang sangat bermanfaat bagi pasien dengan ganguan fungsi organ
tubuh yang berat. Ini adalah terapi pengganti (alternatif) yang merupakan
upaya terbaik untuk menolong penderita/pasien dengan kegagalan
organnya, karena hasilnya lebih memuaskan dibandingkan dengan
pengobatan biasa atau dengan cara terapi. Hingga saat ini transplantasi
terus berkembang dalam dunia kedokteran, namun tindakan medik ini
tidak dapat dilakukan begitu saja, karena masih harus dipertimbangkan
dari segi non medik, yaitu dari segi agama, hukum, budaya, etika dan
moral.
Transplantasi organ dapat dikategorikan sebagai “life saving”
sedangkan transplantasi jaringan dikategorikan sebagai “life enhancing”.
pengertian menurut ahli ilmu kedokteran, Transplantasi ialah
pemindahan jaringan atau organ dari tempat yang satu ke tempat
lainnya. Yang dimaksud Jaringan disini ialah kumpulan sel-sel (bagian
terkecil dari individu) yang sama dan mempunyai fungsi tertentu. Yang
dimaksud dengan Organ ialah kumpulan jaringan yang mempunyai fungsi
berbeda sehingga merupakan satu kesatuan yang mempunyai fungssi
tertentu, seperti jantung, hati, dan lain-lain. (Solusi Problematika  Aktual
Hukum Islam, Hasil Muktamar NU, HL. 484). Transplantasi ialah
pemindahan organ tubuh yamg masih mempunyai daya hidup sehat
untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi
lagi dengan baik. Dengan rumusan lain Transplantasi ialah pemindahan
(pencangkokan) alat dan atau jaringan tubuih manusia (hewan) yang
masih berfungsi untuk menggantikan organ tubuh resipien yang sudah
tidak berfungsi, dalam rangka pengobatan atau upaya penyelamatan
pihak resipien yang masih bisa ditolong.
3.2 Tujuan Transplantasi Organ
Transplantasi organ merupakan suatu tindakan medis memindahkan
sebagian tubuh atau organ yang sehat untuk menggantikan fungsi organ
sejenis yang tidak dapat berfungsi lagi. Transplantasi dapat dilakukan
pada diri orang yang sama (autotransplantasi), pada orang yang berbeda
(homotransplantasi) ataupun antar spesies yang berbeda (xeno-
transplantasi). Transplantasi organ biasanya dilakukan pada stadium
terminal suatu penyakit, dimana organ yang ada tidak dapat lagi
menanggung beban karena fungsinya yang nyaris hilang karena suatu
penyakit.Pasal 33 UU No 23/1992 menyatakan bahwa transplantasi
merupakan salah satu pengobatan yang dapat dilakukan untuk
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
3.3 Contoh kasus
RSPI Group Merupakan RS Swasta pertama di Indonesia yang berhasil
melakukan transplantasi hati (14 dan 17 Desember 2010 )
1. Ny.N/ 57 Th Merupakan salah satu dosen UI menderita cirosis 7 tahun
dan semua alternatif sudah dicoba, berujung ke tindakan
transplantasi hati, dan berhasil sekarang sudah aktivitas seperti biasa.
2. Tn. S/62 Th seorang pengusaha dari Surabaya menderita sirosis
hepatis 5 Th.Saat ini sudah sehat seperti biasanya.
4. Supporting devices
4.1 Pengertian
adalah perangkat tambahan atau pendukung. Jika ditinjau dari segi
keperawatan, maka dapat kita simpulkan kalau supporting devices itu
adalah perangkat tambahan yang digunakan dalam dunia kesehatan pada
para perawat dalam melakukan praktek.
4.2 Klasifikasi Supporting Devices
a. Alatbantu
Teknologi medis yang canggih merupakan alat atau perkakas untuk
para dokter, dan alat bantu akan mengurangi beban perawat.
Kemajuan dalam layanan medis dengan sistem komputerisasi ang
canggih, melindungi jiwa banyak orang. Produk THK memnuhi standar
reabilitas tertinggi ang diperlukan untuk alat medis.
b. Peralatan sinar X
Pemandu LM dan Cincin Roller Lintang digunakan untuk pergerakan
reseptor sinar X. Ini memungkinkan mesin sinar X untuk
menggerakkan unit transmiter dan penerim sinar ke arah manapun
dan mengambil gambar dari sudut manapun, tanpa bergantung pada
posisi pasien. Saat produk THK digunakan, getaran dan suara mesin
juga dikurangi sehingga menghilangkan kekhawatiran pasien. Sinar X
yang mampu melakukan penetrasi ke dalam tubuh  pasien.
c. Peralatan analisis otomatis hematologikal
Splina Bola dapat menekan getaran di ujung injektor saat dihentikan,
dan mur perubah sekrup geser memungkinkan terciptanya
mekanisme pengumpanan dengan kecepatan tinggi dan sangat
mulus.
d. Pemindai CT sinar X medis
Pemindai CT sinar X merupakan perangkat tunggal yang memindai
keseluruhan tubuh pasien dan terdiri dari pemindai CT (Computed
Tomography) dan peralatan angiografi. Pada perangkat ini, pemandu
LM THK digunakan di bagian gerakan longitudinal yang menggerakkan
pasien yang terbaring di tempat tidur selama proses pemindaian.
Karena pemandu tersebut dapat mengurangi getaran dan suara
selama gerakan sistem, komponen ini dapat menghilangkan
kekhawatiran pasien.
4.3 Contoh kasus
Tn. Y (50 Tahun) seorang PNS di Padang mengeluh sakit kepala,
mual,pusing dan muntah-muntah. Kepada istrinya dia mengatakannafas
agaksesak. Istrinya menyarankan untuk segera dibawa ke rumah sakit.
Setibanyadi UGD dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan
kesadaran sudahmulai menurun, GCS 6, tekanan darah 280/110 mmHg,
nadi 112 x/menit,nafas 36x/menit, suhu 36,50C. 15 menit kemudian
kondisi klien semakinmenurun, GCS 3, nafas tambah sesak, klien tidak
sadar. Saat di UGD kliensudah dipasang infus dan oksigen.Klien
dinyatakan menderita strokehemoragic. Selanjutnya klien dirawat
diruang HCU bangsal syaraf. Selama diHCU bangsal syaraf klien dilakukan
tindakan Bagging. 3 jam kemudiankeluarga meminta secara paksa untuk
dirawat di ICU. Setelah tiba di ICU kliendipasang intubasi dan ventilator
serta obat-obatan penunjang lain."

Anda mungkin juga menyukai