Anda di halaman 1dari 7

MASALAH KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

DOSEN

Ns. Lisa Maryati, S.Kep

DISUSUN OLEH

Suhaebatul Aslamiah ( 12201002 )

UNIVERSITAS BOROBUDUR JAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

2020 / 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah aspek yang penting dalam kehidupan. Tanpa komunikasi, tidak akan
ada transfer informasi dan pengetahuan antarmanusia. Namun, penyampaian komunikasi
masih merupakan suatu hambatan bagi banyak kalangan, terutama kalangan medis. Menurut
survey yang dilakukan oleh American Society of Clinical Oncology pada tahun 1998, 6,5%
tenaga medis masih merasa kurang kompeten dalam penyampaian berita buruk. Hal paling
sulit yang tenaga medis hadapi adalah menginformasikan hal yang jujur tanpa
menghilangkan harapan pasien untuk kembali sembuh.
Teori-teori mengenai komunikasi ini mungkin tidak akan begitu lama untuk dipahami,
tetapi untuk pengaplikasiannya dibutuhkan waktu bertahun-tahun dan pengalaman yang
cukup.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui macam cara berkomunikasi, terutama komunikasi keperawatan,
sehingga terjadi proses penyampaian yang efektif dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
BAB II

ISI

2.1 Masalah dalam Komunikasi Keperawatan di Masyarakat


Komunikasi keperawatan berupaya agar membuat sasaran dari komunikasi ini
berkeinginan untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Berlangsungnya komunikasi
keperawatan tidak selalu berjalan semulus sesuai dengan harapan. Terdapat hambatan-
hambatan atau masalah yang membuat komunikasi keperawatan ini tidak tercapai tujuannya.
Berikut adalah masalah komunikasi keperawatan yang sering dijumpai di masyarakat:
1. Pengetahuan masyarakat yang kurang tentang kesehatan ataupun bahasa kesehatan
Hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang kurang paham akan informasi
kesehatan yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Hal ini tentunya akan mengakibatkan
terjadinyakesalahpahaman antara perawat dengan pasien di lingkungan masyarakat.
2. Akses internet yang terbatas
Internet adalah salah satu tempat yang digunakan untuk mempromosikan segala
informasi tentang kesehatan ke seluruh dunia. Namun tidak semua orang bisa
menjangkaunya karena biaya yang dikeluarkan untuk internet tidak murah dan belum
sampainya sinyal internet ke pelosok-pelosok desa. Hal ini akan menghambat terjadinya
proses komunikasi keperawatan melalui sistem digital dalam masyarakat
3. Informasi kesehatan yang tidak cukup bagus di internet
Tidak sedikit situs-situs tentang kesehatan yang tidak jelas kebenarannya di
internet. Padahal tidak sedikit orang yang sering mengakses internet untuk mencari
informasi tentang kesehatan & obat-obatan dan menjaga catatan kesehatan di situs
internet. Namun mereka diresahkan dengan adanya situs-situs yang tidak jelas
kebenarannya.
4. Pekerja kesehatan yang kemampuan berkomunikasi dengan pasiennya kurang baik
Sumber daya manusia dari pekerja kesehatan di negara berkembang yang belum
cukup juga menjadi permasalahan. Kemudian terdapat hambatan komunikasi seperti
bahasa dan budaya.
5. Perbedaan pandangan atau persepsi tentang fakta ilmiah kesehatan dari masyarakat itu
sendiri.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Hal ini bisa terjadi karena adanya missunderstanding
antara komunikator dan sasaran komunikasinya. Dimana terjadinya perbedaan antara
fakta ilmiah kesehatan dan dari keyakinan masyarakat itu sendiri. Hal ini tentunya kan
menghambat proses terjadinya masalah komunikasi dalam keperawatan.
6. Perbedaan latar belakang budaya.
Dari setiap budaya yang ada di dunia memiliki kepercayaan, cara berperilaku,
cara berpikir, norma, dan aturan yang berbeda. Hal ini dapat membuat penyampaian
dalam informasi kesehatan bisa terhambat karena berbedaan yang menghalangi
komunikasi. Kemudian setiap budaya memiliki bahasanya masing-masing. Perbedaan
bahasa membuat terjadinya komunikasi lewat bahasa internasional atau bahkan bahasa
isyarat. Hal ini menghambat proses komunikasi karena terjadi ketidakpahaman arti
bahasa atau kata itu sendiri. Agama juga memberi pengaruh yang besar dalam persepsi
setiap umat beragama tentang apa itu penyakit dan pengobatannya. Hal ini
mempengaruhi kepedulian tentang kesehatan dan kominukasi keperawatan dalam cara
yang berbeda.
2.2 Kasus Komunikasi Perawat dengan pasien di Lingkungan Masyarakat
1. Sulitnya Memberi Pelayanan Kesehatan di Papua
Tri Wahyuni, CNN Indonesia | Senin, 30/11/2015 03:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia - Memiliki topografi yang bervariasi seperti dataran tinggi yang
masih dipadati hutan hujan tropis, dataran rendah berawa, padang rumput, lembah, danau, dan
laut yang bersih membuat Papua menjadi salah satu tempat terindah di Indonesia.
Salah satu hal yang paling dipengaruhi kondisi alam Papua adalah perkembangan kesehatan.
Tersebarnya masyarakat yang bermukim di dataran tinggi, dataran rendah, atau lembah
dan masih lekatnya adat istiadat dan kepercayaan masyarakat, membuat bidang kesehatan sulit
berkembang. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai, menyadari daerahnya
memang cukup tertinggal di bidang pelayanan kesehatan. Tak perlu berbicara pengobatan
canggih untuk kanker atau penyakit kardiovaskular lainnya, masalah sanitasi pun Papua masih
jauh tertinggal. "Untuk Papua memang tidak mudah.
Masih ada keterikatan budaya yang masih kuat. Ada suku tertentu kalau menstruasi atau
melahirkan harus menyendiri pada gubuk tertentu karena ada kepercayaan kalau darahnya dilihat
atau disentuh orang lain nanti sakit demam," kata Aloysius saat ditemui CNN Indonesia usai
acara Deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jika seoarang perawat memberikan
komunikasi keperawatan dilingkungan yang sangat kental keperayaannya dengan hal tersebut,
tentu itu sendiri menjadi permasalahan perawat dengan masyarakat.
Hal ini menyebabkan masyarakat Papua mengesampingkan pelayanan kesehatan oleh petugas
medis profesional dan tidak sedikit yang mengabaikan arahan dari komunikasi keperawatan yang
diberikan oleh perawat atau petugas kesehatan.
2. Masyarakat perlu dijelaskan manfaat vaksinasi COVID-19
Jumat, 8 Januari 2021
Jakarta (ANTARA) - Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis
Miko mengatakan bahwa pemerintah perlu memberikan penjelasan secara terbuka kepada
masyarakat mengenai manfaat dari pemberian vaksin COVID-19.
Menurut dia, penjelasan dari pemerintah ini akan sangat berdampak untuk mengurangi rasa
kekhawatiran atau keraguan di tengah masyarakat mengenai vaksin COVID-19.
"Harus dijelaskan kepada masyarakat apa yang dikhawatirkan. Misalnya apa yang dikhawatirkan
masyarakat, efek samping tidak ada, kemudian efek sampingnya ringan," kata Tri Yunis Miko.
Jika hanya petugas kesehatan yang memberikan informasi mengenai pentingnya vaksin COVID-
19 banyak masyarakat yang tidak terlalu peduli, maka dari itu
Presiden disuntik (vaksin) pertama. Itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa enggak ada efek
samping. Karena banyak yang kita ketahui masyarakat jika dijelaskan mengenai hal kesehatannya
tidak langsung menyetujui informasi tersebut tanpa adanya bukti meyang mereka inginkan
terlebih dahulu.
Lebih lanjut, Tri Yunis Miko mengatakan bahwa pemberian vaksin akan membawa
dampak dalam penanganan pandemi COVID-19 yang ada di Indonesia.
Tri menjelaskan bahwa pemberian vaksin untuk penanganan pandemi COVID-19 membawa dua
efek, yaitu efek terhadap individu dan juga efek terhadap masyarakat.
"Efek individu ini akan memberikan kekebalan pada individu yang di vaksin. Efek masyarakat
kalau cakupannya sudah 80 persen itu baru menimbulkan kekebalan pada masyarakat. Kalau
enggak mencapai 80 persen, hanya efek individu yang tercapai," ujar Tri Yunis Miko.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagai tenaga medis yang profesional, kita harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik. Kemampuan ini dapat membantu banyak pihak untuk
memahami informasi yang hendak disampaikan, juga memudahkan kita untuk menjalankan
prosedur kesehatan. Oleh sebab itu, tenaga medis diharapkan mempelajari tahapan dan
strategi dalam berkomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Trikaloka and Fanani, Achmad. 2013. Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Merkid Press.

Nugroho, Wahjudi. 2009. Komunikasi dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran BGC

Yogi Rachman. 2021. Available at https://m.antaranews.com/amp/berita/1934304/epidemiologi-


masyarakat-perlu-dijelaskan-manfaat-vaksinasi-covid-19

Tri Wahyuni, CNN Indonesia. 2015. Available at


https://www.cnnindonesia.com/nasional/20151129164221-20-94742/sulitnya-memberi-pelayanan-
kesehatan-di-papua

Anda mungkin juga menyukai