Dwi Susanto
Kelas : XII-5
Absen : 24
Fasilitator : Siti Lailatul Mufadah
Tema : Bioteknologi
Judul : Pemanfaatan Vaksin melalui Bioteknologi di Bidang Kesehatan
PENDAHULUAN
Kondisi Ideal
Bioteknologi merupakan penggunaan biokimia, mikrobiologi dan rekayasa genetika secara
terpadu untuk menghasilkan barang atau hal lainnya bagi kepentingan manusia. Pemanfaatan
rekayasa genetika ini merupakan suatu aplikasi genetik dengan melakukan transplantasi gen
dari satu organisme ke organisme lain. Melalui bioteknologi ini diharapkan dapat memecah
berbagai permasalahan di dalam bidang kesehatan. Perkembangan bioteknologi ini telah
mencapai biologi molekuler dengan ditemukannya sequencing DNA dan DNA rekombinan.
Teknologi DNA rekombinan ini merupakan kumpulan teknik atau metode pengklonan gen
yang direkayasa lebih lanjut untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Pengklonan gen
sendiri merupakan suatu proses memasukkan DNA atau gen asing ke dalam suatu sel inang
dengan bantuan vektor. Secara rinci, proses ini meliputi empat tahap utama, yaitu konstriksi
DNA rekombinan, transformasi, seleksi sel klon dan isolasi klon. DNA rekombinan yang
membawa gen yang diinginkan. Banyak sekali contoh pemanfaatan teknologi DNA
rekombinan di bidang kedokteran, diantaranya adalah penemuan insulin yang efektif untuk
penanganan diabetes mellitus, pembuatan vaksin seperti vaksin influenza dan hepatitis B,
terapi gen untuk pasien-pasien dengan keganasan atau kelainan kromosom dan banyak
contoh lainnya.
Kondisi Rill
Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung mempengaruhi perkembangan penelitian
bioteknologi, terutama terkait dengan ilmu kesehatan, biologi molekular, virologi, dan
teknologi vaksin. Pendataan dan pemetaan berbagai penelitian bioteknologi yang telah ada,
perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan bioteknologi menjawab
tantangan yang ada.Analisis bibliometrika memiliki berbagai perangkat untuk melakukan
pendataan dan pemetaan tersebut (Chen & Ho, 2015). Sejauh ini, belum ditemukan publikasi
tentang penggunaan analisis bibliometrika untuk pemetaan penelitian bioteknologi terkait
vaksin Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penelitian bioteknologi pada
vaksin Covid-19 dan mengetahui kontribusi para peneliti Indonesia dalam publikasi ilmiah
selama pandemi Covid-19 tahun 2020.
Hubungan keduanya
Perjalanan pembuatan vaksin dimulai dari vaksin generasi pertama yang mengandung
mikroorganisme hidup yang telah dilemahkan hingga saat ini sudah dikembangkan vaksin
yang memanfaatkan fragmen antigenik dari
suatu mikroorganisme untuk merangsang respon imun. Vaksin generasi pertama merupakan
vaksin yang dikembangkan dari mikroba patogen yang telah dilemahkan.Vaksin ini telah
banyak digunakan namun alasan pertimbangan keamanan maka dikembangkanlah vaksin
generasi kedua.Hal ini dikarenakan vaksin generasi pertama seringkali bermutasi kembali
menjadi virulen yang menimbulkan efek tidak diinginkan.Oleh sebab itu biasanya jenis
vaksin yang dilemahkan ini tidak dianjurkan diberikan kepada penderita yang menderita
penyakitpenyakit immunocompromized. Vaksin generasi kedua adalah vaksin yang
mengandung mikroorganisme yang diamtikan dengan zat kimia tertentu, biasanya
menggunakan formalin dan fenol. Namun, dalam penggunaannya vaksin ini sering
mengalami kegagalan dengan tidak menimbulkan respon imun tubuh. Untuk mengatasi
berbagai kelemahan tersebut, dimanfaatkan bioteknologi kedokteran berupa rekombinan
DNA untuk membuat vaksin generasi ketiga.Vaksin generasi ketiga ini dibuat melalui teknik
rekombinan DNA untuk memproduksi fragmen antigenik dari mikrorganisme.Sebagai
contoh, vaksin hepatitis B mengandung bagian protein selubung dari virus hepatitis B yang
diproduksi melalui rekayasa genetika, oleh sel
ragi.Vaksin rekombinan lebih aman dibandingkan dengan vaksin yang mengandung seluruh
sel virus,karena fragmen antigenik yang terdapat dalam vaksin rekombinan tidak dapat
bereproduksi dalam tubuh penerima, disamping itu vaksin rekombinan umumnya tidak
menimbulkan efek samping.
ISI
PENGERTIAN VAKSIN
Vaksin merupakan substansi biologis yang dirancang untuk merangsang sistem kekebalan
tubuh manusia agar dapat melawan penyakit tertentu. Tujuan utama dari vaksinasi adalah
memberikan perlindungan terhadap infeksi penyakit-penyakit menular, seperti virus atau
bakteri, dengan merangsang produksi antibodi dan sel kekebalan spesifik.
Vaksin bekerja dengan menyajikan bagian atau versi dilemahkan dari patogen (agen
penyebab penyakit) kepada tubuh manusia. Ini bisa berupa fragmen protein, mikroorganisme
yang dilemahkan, atau bahkan materi genetik. Ketika tubuh terpajan pada komponen tersebut,
sistem kekebalan akan mengenali mereka sebagai ancaman dan menghasilkan respons imun.
Setelah itu, jika seseorang terpapar patogen yang sesungguhnya, sistem kekebalan sudah siap
untuk merespons dengan lebih cepat dan efisien.
Vaksinasi memiliki peran penting dalam pencegahan penyebaran penyakit menular dan
dapat membantu mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Proses pengembangan
vaksin melibatkan uji klinis yang ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya
sebelum diizinkan untuk digunakan secara luas. Vaksin telah menjadi salah satu pencapaian
signifikan dalam dunia medis, menyelamatkan jutaan nyawa dan mengurangi beban penyakit
di seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA
https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JPDM/article/download/
11431/7071
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/download/163/177
https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/download/32298/pdf
https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/419/286
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/jkp/article/view/2767
https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/6871/0
https://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/download/
1225/386/2625
http://repository.lppm.unila.ac.id/46254/1/KARAKTERISTIK%2C
%20MEKANISME%20AKSI%2C%20DAN%20EFIKASI%20VAKSIN
%20DALAM%20VAKSINASI%20GLOBAL%20PANDEMI%20COVID-
19.pdf
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/JPHI/article/download/
49863/20129