Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PEMASARAN STRATEGIK

Alya Azzahra Khairunnisa


041711233174
SUMMARY
STRATEGIC ALLIANCES AND NETWORKS
Dalam mengelola strategi pemasaran sangat penting bagi para ​executive untuk
menentukan bentuk perusahaan yang baru dan ​route to market ​yang akan dikelola, dan
impact dari strategi aliansi dan networks sebagai cara untuk bersaing. Namun, penting untuk
mempertimbangkan apa yang signifikan dari strategi yang diterapkan dan jika ​partnership
dan ​alliance adalah cara untuk tetap maju ke depan, perusahaan harus menangani hubungan
bisnis ini dengan tepat.
Evaluating alliance-based strategies ​dilakukan perusahaan untuk mengetahui isu
yang akan membantu perusahaan mencapai pasar. ​Alliance dan ​network organisation
mungkin dapat menjadi basis untuk membentuk model bisnis yang baru dan strategi
pemasaran yang baru.

Pressures to Partner
Terdapat perubahan dalam lingkungan bisnis dalam mencapai pasar. Perubahan lingkungan
untuk bisnis meningkat dapat dikategorikan menjadi: ​(1) Scarcer resource, (2) Increased
competition, (3) ​Escalating customer expectation, (4) ​Pressures from strong distributors, (5)
High levels of customer concentration, (6) ​Internationalisation of markets and competition​,
(7) ​Faster rates of change in markets and technologies, (8) Post-recession environment​, dan
(9) More turbulent, unpredictable markets. Tantangan-tantangan ini membuat perusahaan
harus menjalankan kerjasama / partnering. Bekerjasama dengan mitra dilakukan untuk
menciptakan nilai pelanggan. Tetapi harus diakui bahwa tantangan dalam bekerja secara
efektif dengan mitra eksternal berarti bahwa ini tidak selalu merupakan rute terbaik untuk
tujuan ini. Namun, dalam semakin banyak pasar, jelas bahwa jaringan kemitraan yang
kompleks akan menjadi cara di mana bisnis dilakukan. ​Strategic internal relationship
merupakan suatu hal yang penting untuk mencapai integrasi yang efektif di ​networked
companies,​ yang akan berada di organisational unit hingga proses dimana perusahaan
mengelola key external relationship.
The Era Of Strategic Collaboration
Manajemen harus menyadari bahwa bentuk kolaboratif menjadi ciri perilaku kompetitif di
banyak sektor, dengan implikasi besar terhadap pilihan strategis. Untuk mengembangkan
respons yang efektif terhadap tantangan-tantangan ini, perusahaan dapat membangun
hubungan dengan perusahaan lain untuk bersaing secara efektif.
The Drivers Of Collaboration Strategies
Perusahaan harus mengetahu​i potential drivers ​/ ​motivating factors dalam berkolaborasi
dengan perusahaan lain. Ini berkaitan dengan apa yang mereka cari dalam partner mereka
bagaimana mereka menyampaikan strategi mereka ke pasar.

Network forms
Mengorganisir collaboration dapat dilakukan dengan berbagai cara / jaringan. Jenis jaringan
yang dapat diklasifikasikan dalam dua hal penting:
1. Jenis hubungan jaringan, yang dapat bervariasi dari yang sangat kolaboratif
(melibatkan berbagai bentuk kerjasama dan kemitraan antar organisasi), dengan
bersifat transaksional.
2. Volatilitas perubahan lingkungan - dalam lingkungan yang tidak stabil, hubungan
eksternal dengan organisasi lain harus fleksibel untuk memungkinkan perubahan -
dan mungkin pemutusan hubungan - dalam periode waktu yang singkat. Di sisi lain,
ketika lingkungan lebih stabil, bentuk kolaborasi yang lebih tahan lama lebih
menarik.

Alliances and Partnerships


Hubungan antara ​network partner ​ditentukan dengan kontrak atau persetujuan tertulis atau
buyer-seller exchange p​ ada ​channel of distribution​. Titik awal dalam memahami dinamika
network organisation a​ dalah dengan menganalisis ​partnership​.

Strategic Alliances As a Competitive Force


Terjadi peningkatan persaingan berdasarkan hubungan di antara ​alliance ​dan ​network ​yang
diciptakan, bukan lagi di antara perusahaan individu ataupun merek. Maka dari itu dalam
membangun ​Strategic Alliance ​sendiri memerlukan susunan yang lebih formal, terkadang di
bawah sebuah kontrak, agar perusahaan berkolaborasi.
The Risks in Strategic Alliances
Semakin bergantung sebuah perusahaan pada strategi aliansinya dengan perusahaan lain,
semakin besar pula resikonya. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan
faktor-faktor berikut: Power, ​Commitment and interdependence, Trust,​ dan ​Social norms.
Managing Strategic Alliances
● Core Competencies: ​setiap organisasi untuk fokus pada kompetensi intinya
● Strategic Priorities: s​ ebuah perusahaan tidak boleh terlalu bergantung pada
partnernya, harus teguh dalam menjalankan prioritas dalam berpartner.
​ elakukan manajemen jaringan untuk mencegah konflik
● Managing Networks: m
tentang strategi, masalah dengan tata kelola dan peluang yang terlewatkan.
● Staying Vigilant: ​menentukan kebijakan dan perjanjian sesuai kondisi-kondisi yang
mungkin terjadi selama pelaksanaan kerjasama tersebut, mengantisipasi perubahan.
● Assessing The Performance of Strategic Alliances: ​menggunakan Balance Scorecard
untuk mengevaluasi aliansi.
● Disengaging from Alliances and Networks: ​membuat perjanjian terkait pemutusan
hubungan aliansi apabila kondisi perusahaan tidak semakin baik.

Anda mungkin juga menyukai