Anda di halaman 1dari 5

Nama Mahasiswa : Mia Lestari

NIM : 1902110313

Kelas :D

Mata Kuliah : Manajemen Strategis

Materi : Magis-Sifat-Sifat Manajemen Strategis

Pertemuan Ke- :2

A. POKOK PIKIRAN
Kata Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu Strategos, diamana Stratos artinya
strategis dan Ago artinya memimpin. Istiah seperti tujuan, misi, kekuatan, dan kelemahan
pertama kali diformulasikan untuk menempatkan permasalahan di medan perang.
Perbedaan antara strategi militer dengan bisnis yaitu bahwa strategi bisnis
diformulasikan, diimplementasikan, dan di evaluasi dengan asumsi persaingan, sedangkan
strategi militer berdasarkan asumsi konflik.

Strategic Planning adalah hasil dari pilihan manajerial yang sulit diantara beberapa
alternatif yang baik, serta menandakan komiten terhadap pasar, kebijakan, prosedur, dan
operasi yang spesifik sebagai pengganti tindakan lain yang lebih diinginkan.

Manajemen Strategis merupakan Seni dan sains dalam mempformulasi,


mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat
organisasi dapat memperoleh tujuannya. Mengapa disebut seni ?, karena selain melibatkan
ilmu pengetahuan dan pengalaman, manajemen strategis juga melibatkan kreativitas yang
berbeda-beda antar penyusun strategi (orang – orang yang berada di TOP MANAJEMEN)
dalam pengimplementasiannya.

Fokus Magic diantaranya pengintregasian manajemen, pemasaran, keuangan dan


akuntansi, serta produksi dan operasi.
Tujuan Magic adalah untuk menemukan dan menciptaan kesempatan yang baru serta
berbeda untuk esok, long range planning, dan mencoba untuk mengoptimalisasi tren esok
berdasarkan tren saat ini.

Proses manajemen strategis terbagi dalam 3 tahapan besar. Dimulai dari Formulasi
Strategi, yang terdiri atas pengembangan visi & misi, mengidentifikasi kesempatan &
ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan, menciptakan tujuan jangka
panjang, memulai strategi alternatif dan strategi kuhus untuk mencapai tujuan. Lalu lanjut
ke tahapan Implementasi Strategi, disini budaya suportif strategi dikembangkan, struktur
organisasi diciptakan, mengarahkan kembali pemasaran, anggaran mulai dipersiapkan,
melakukan pengembanga & penggunaan SI, serta pengaitan kompensasi karyawan dengan
kinerja organisasi. Tahapa terakhir adalah Evaluasi Strategi, yaitu meninjau faktor
internal & eksternal, mengukur kinerja, dan mengambil tindakan korektif.

Mengintegrasikan Intuisi dan Analisis.


Intuisi adalah cara menanggapi/menyelesaikan suatu hal berdasarkan perasaan dan
pengalaman. Sedangkan Analisis adalah cara menanggapi/ menyelesaikan suatu hal
berdasarkan nalar (logika), fakta, dan data. Memilih pendekatan intuisi atau analisis untuk
pengambilankeputusan bukanlah suatu proposisi manajer di semua level dalam organisasi
memasukan intuisis dan penilaian merekan ke dalam analisis menagemen strategik.
Proses manajemen strategik adalah usaha untuk mendupplikasi apa yang ada dalam
pikiran orang hebat dan intuitif yang mengetahui bisnis, serta mengasimilasi dan
mengintegrasika pengetahuannya menggunakan analisis dalam memformulasi strategi
yang efektif

Beradaptasi Terhadap Perubahan


Perkembangan era digital, pandemik dan bisnis secara global membuat perusahaan
harus cepat berdaptasi dengan perubahan digitalisasi serta menanggapi kecenderungan
pasar seraya tetap bertanggung jawab melindungi lingkunagn. Mereka juga harus
memusatkan perhatian pada pelanggan jika mereka ingin berhasil di pasar global. [roses
menegen strategik membantu organisasi mengidentifikasiapa yang ingin merekan capai,
dan bagaimana seharusnyanmerekan mencapai hasil yang bernilai.

Istilah Kunci Dalam Manajemen Strategik


Terdapat 9 istilah kunci dalam manajemen strategik, yaitu:
1. Keunggulan bersaing : segala sesuatu yg secara khusus dilakukan firma dibandingkan
dengan firma rival (pesaing)
2. Para Penyusun Strategi : indivudu yang paing bertanggung jawab untuk kesuksesan
dan kegagalan organisasi (yg berada di TOP Manajemen, seperti direktur, Presiden,
dekan, dll)
3. Pernyataan Visi dan Misi : mengembangkan pernyatan visi dan misi merupakan
langkah awal yang penting untuk menjelaskan nilai dan prioritas dari organisasi.
4. Kekuatan & Kelemahan Iternal : aktivitas organisasi terkendali yang dilakukan
secara baik atau buruk.
5. Ancaman dan Kesempatan Eksternal : ketersediaan modal yg tidak dapat diambil
secara berlebihan, konsumen mengharapkan operasi dan produk ramah lingkungan,
pergerakan secara cepat ke internet, harga komoditas makanan meningkat,
ketidakstabilan politik di Timur Tengah yg manaikan harga minya, permasalah hacker
meningkat, kompetisi harga yg ketat, tarif bungan meningkat, siklis hidup produk
menjadi lebih pendek, dan lain sebagainya ini dapat menjadi ancaman atau kesempatan
tergantung organisasi menaggapinya.
6. Tujuan Objektif : hasil spesifik atas usaha yg ingin dicaoai oleh organisasi dalam
mengejar misi dasarnya.
7. Strategi : mencakup ekspansi geografis, akuisisi, pengembangan produk, oenetrasi
pasar, pengurangan divestasi, likuidasi dan joint venture yang dimaksudkan untuk
tujuan jangka panjang.
8. Tujuan Tahunan : pijakan jangka pendek yg harus diperoleh organisasi untuk
mencapai tujaan jangka panjangnya.
9. Kebijakan : alat yang digunakan untuk mencapau tujuan tahunan.

Model Manajemen Strategik


Proses manajemen strategik dapat dipelajari dan diaplikasikan secara paling baik
menggunakan suatu model. Setiap model merepresentasikan jenis proses tertentu. Model
ini tidak menjamin kesuksesan, namun merepresentasi, mengimplementasi, dan
mengevaluasi strategi.

Manfaat dari Manajemen Strategik


Manfaat manajemen strategik terbagi menjdai 2, yaitu:
1. Manfaat Keuangan, perusahaan yang menggunakan konsep manajemen streategik
menunjukan peningkatan signifikan dala penjualan, tingkat keuntungan, dan
produktivitas dibandingkan dengan perusahaan tanpa aktivitas perencanaan sistematis.
2. Manfaat Non Keuangan, seperti meningkatnya kesadaran atas ancaman eksternal,
pemahaman yang meningkat akan strategi pesaing, produktivitaskaryanan meningkat,
berkurangnya resistensi terhadap perubahan, meningkatkan komunikasi dengan dialog
dan partisipasi, membentuk komitmen yang lebih besar dan pemahaman yang lebih
jelas dari hubungan kinerja imbalan. Hingga menghasilkan semua manajer dan
karyawan terlibat dalam misis untuk menyukseskan perusahaan.

Pedoman untuk Manajemen Strategik yang Efektif


1. Sebaiknya penugasannya, keanggotaan tim, format pertemuan, dan bahkan perencanaan
kalendernya bervariasi, kata- kata didukung angka bukan sebaliknya, lebih ke proses
orang dibandingkan proses dokumen.
2. Sebaiknya menentang asumsi yang mendasari strategi korporate saat ini, memerlukan
keterbukaan pikiran dan semangat bertanya juga belajar, bukan mekanisme birikrasi,
tidak bersifat ritual, rutin dan resmi.
3. Secara berkelanjutan memperkuat kebijakan “ etika yang baik adalah bisnis yang baik”.
Dengan tidak terlalu formal/kaku, tidah berisi bahasa perencanaan yg sulit, tidak
menjadi sistem formal untuk pengendalian.
4. Sebaiknya sederhana dan tidak rutun, menyambut berita buruk, tidak mengabaikan
informasi kualitatif, tidak mengejar terlalu banyak strategi dalam 1 waktu, tidak di
kontrol oleh teknisi.

B. CONTOH KASUS DAN PENYELESAIAN

Saat merancang manajemen strategik, tak jarang perusahaan melakukan berbagai


perubahan kebijakan, akan ada pro dan konta disana. Bahkan terkadang terjadi konflik karena
adanya miss communications, nah berikut contoh kasus konflik tersebut.
PT. Young Machine, bergerak dibidang konveksi atau tekstik mengaami konflik antara
perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi disebabkan oleh adanya miss
communication antara atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam
perusahaan mengenai perhitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan
belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena –
mena oleh perusahaan. namun tindakan ini berujung pada PHK besar-besaran yang dilakukan
oleh perusahaan. perubahan kebijakan dala perusahaan di tenggarai karena turunnya jumlah
produktivitas perusahaan.

Pertanyaan:

1. Bagaimana penyelesaian konflik perusahaan tersebut ?


2. Bagaimana cara agar tidak terjadi miss communications antara pimpinan dengan
karyawan?
3. Kebijakan apa yang seharusnya diambil perusahaan untuk menjaga kestabilitasan
perusahaan?
4. Bagaimana cara meningkatkan kinerja karyawan guna menungkatkan produktivitas
perusahaan?
5. Apa yang harus dilakukan perusahaan agar kedepannya tidak lagi terjadi penolakan
bahkan hingga PHK besar-besaran kepada karyawan?

Penyelesaian:

1. Penyelesaian konflik dalam perusahaan tersebut tentunya harus melibatkan 2 belah


pihak, yaitu pihak perusahaan dan perwakilan karyawan yang tidak menerima
kebijakan tersebut, hal yang harus dilakukan adalah:
a) Kedua belah pihak harus mengenali terebih dahuli konflik apa yang sedang
terjadi sehingga bisa menentukan sikap yang harus diambil.
b) Kedua belah pihak harus mengidentifikasikan apa pentebab munculnya konflik
tersebut.
c) Mencarai jalan keluar atau solusi melalui negosiasi, dimana hasil dari negosiasi
tersebut tidak merugikan kedua belah pihak.

2. Komunikasi antara piminan dengan aryawan harus mampu terjalin dengan baik. Ini
bukan hanya akan berpengaruh terhadap setiap proses bisnis yang dijalankan, tetapi
juga pada hubungan pribadi antara atasan dengan karywan. Namun yang namanya
komunikasi tentu akan ada miss-nya. Dan inilah yang herus dicari solusinya oleh stiap
atasan. Berikut ini beberapa cara untuk mengurani tingkat miss communications
antara atasan dengan karyawan :
a) Menyampaikan informasi secara jelas dan transparan
b) Fokus pada pembicaraan
c) Menghargai dan mendengarkan lawan bicara
d) Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur
e) Memiliki analisis terhadap kesimpulan yang kuat
3. Kebijakan yang harusnya diambil oleh perusahaan adlah melakukan upaya
peningkatan efisien, produktivitas, dan kapasitas produksi untuk memenuhi kebituhan
pasar. Dalam kasus ini contohnya perusahaan harus merumahkan karyawan yang
dianggap tidak efektif sehingga cost perusahaan tidak tinggi, merekrut karyawan baru
yang lebih produktif, dan memberikan motivasi baik berupa pengarahan dan bonus
sehinga produktivitas karyawan menjadi meningkat.

4. Cara meningkatkan produktivitas karyawan:


a) Memberikan motivasi penyegaran kepada karyawan
b) Memnuat lingkungan kerja menjadi kondusif
c) Mengintegrasi manajemen waktu dengan sistem perusahaan
d) Memberikan reward dan punishment

5. Untuk kedepannya perusahaan harus lebih transparan lagi terhadap kebijakan yang
dibuat apalagi itu terkait perhitungan gaji/upah karyawan, perusahaan seharusnya
lebih banyak memberikan informasi tentang keadaan perusahaan agar para karyawan
juga bisa mengerti situasi perusahaan, dengan adanya komunikasi antara
atasan/pimpinan dengan bawahan/karyawan akan membuat karyawan mwrasa di
hargai, terlebih karyawan juga merupakan aset perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai