Anda di halaman 1dari 20

Nama Mahasiswa : Mia Lestari

NIM : 1902110313

Kelas :D

Mata Kuliah : Manajemen Strategis

Materi : Magis-Analisis dan Pilihan Strategi

Pertemuan Ke- :7

Rangkuman Pertanyaan dan Jawaban

1. Assalamualaikum, Saya Putri Malasari S dari kelompok 3(NENAS) ingin bertanya, tolong
berikan 1 contoh sederhana peristiwa yang memerlukan proses analisis, lalu tunjukkan
bagaimana analisis yang akan dilakukan terhadap peristiwa tersebut sehingga nantinya
akan menghasilkan pilihan strategi! Terimakasih
Jawaban :
a) Penyaji Rizka Amalia Putri
Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari putri malasari jawabannya:
Contoh sederhana dari peristiwa proses analisis adalah penentuan produk baru,
pemilihan pimpinan perusahaan, penyatuan perusahaan, tekhnik marketing perusahaan,
dll. Analisis dari salah satu peristiwa yang kami ambil adalah penentuan produk baru.
Setiap suatu perusahaan ingin mengeluarkan produk baru, maka terdapat proses yang
mengikuti dalam hal tersebut. Nah, maka dari itu perusahaan akan menggunakan Proses
formulasi strategi yang meliputi 3 tahap, yaitu: tahap input (input stage), tahap
pencocokan (matching stage), dan tahap keputusan (decision stage). Didalam tahap
tersebut telah kami jelaskan dari presentasi dan video pembelajaran sebelumnya.
Berarti didalam penentuan produk tersebut, akan dilakukan riset pasar dalam melihat
apakah produk yang akan perusahaan keluarkan tersebut bakal laku atau meraih
keuntungan. Kita juga harus melihat berbagai faktor penentu keberhasilan produk yang
kita akan keluarkan. Setelah perusahaan memperhitungkan matang” maka produk
tersebut dapat dirilis sesuai dengan pilihan strategi yang sebelumnya telah perusahaan
rencanakan.
b) Audiens
Putri Syahara
Saya akan memberikan contoh peristiwa yang memerlukan proses analisis di PT.
Sosro. Sinar Sosro pada awalnya memperkenalkan minuman siap saji dalam kemasan
botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang
melakukan perjalanan. Sosro memandang bahwa ketika orang sedang melakukan
perjalanan dan ia kehausan pasti membutuhkan sebuah penghilang dahaga yang praktis
dan mudah di dapat, berangkat dari pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang
praktis dan aman untuk digunakan sebagai wadah teh adalah botol.
Sosro juga memiliki keunggulan dan keunikan dalam pemasaran. sebelum sosro
hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol
seperti yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah
biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di
Indonesia.
Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro
pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di
Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia
umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran
teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide
kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar
tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung
diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan.
Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung
meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan
kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara
ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur
jalan belum sebaik sekarang.
Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol
limun agar mudah dibawa. Berangkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan
kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan
teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan
perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro. Sosro menyadari bahwa segmen
konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan
dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan.
Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh
dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk
menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks
es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
SOSRO selalu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan
produknya dipasaran, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena
sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk
teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami
perubahan sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola
masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tak bergeming. Alih-alih
merubah produknya, dengan cerdas sosro justru melakukan counter branding dengan
mengeluarkan produk S-tee dengan volume yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih
tepat, kedua perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak untuk
merebut hati konsumen Indonesia.

c) Ibu Suci
Apapun peristiwa bisa di analisis ya,, selagi masih bersifat ilmiah dan bukan gaib,
itu semua bisa di analisis. Contoh sederhana dalam topik pembelajaran ini, yaitu terkait
Peristiwa menjalankan bisnis/ pengelolaan usaha. Apa yg dapat dianalisis? Banyak hal
ya, mulai dari perencanaan, pemasaran, produksi, keuangan, kepegawaian, bahkan
perusahaan pesaing/rival.
Kita ambil salah satunya adalah kegiatan perencanaan yakni Bisnis Plan. Pada
Busines Plan Membutuhkan alternatif-alternatif pilihan strategi atau Tindakan yang
perlu untuk dilakukan atau di implementasikan di masa mendatang. Berbagai
Alternatif-alternatif strategi itu lah yang akan di analisis untuk memilih satu yang akan
di dilakukan, karena tidak boleh untuk seluruh alternatif dikerjakan. Bagi usahawan
yang baru menjalankan bisnisnya maka hal pertama yg dilakukan adalah menumbuhkan
berbagai macam ide gagasan bisnis. Ide-ide bisnis tersebut harus di evaluasi.
Bagaimana cara untuk meng-evaluasinya? Maka perlu di analisis dalam bentuk
penjabaran pertimbangan-pertimbangan factor-faktor eksternal (Dibuat dalam matrix
external evaluation / EFE) maupun factor-faktor internal (Dibuat dalam matrix internal
factor evaluation / IFE).
Pertimbangan-pertimbangan lingkungan eksternal, misalnya: potensi pasar (lokal,
nasional, dan global), ketersediaan bahan baku, ketersediaan teknologi dan tenaga
kerja, kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Pertimbangan internal, seperti:
pengetahuan dan keterampilan, ketersediaan sumberdaya (lahan, bangunan, peralatan,
dan finansial), serta potensi-potensi lain yang di miliki dan dapat mendukung untuk
mewujudkan gagasan. Contoh bentuk Matriks EFE, IFE dan CPM itu dpt dilihat pada
bab 3 & 4 (hal:66-67 utk EFE, Hal: 68-69 Utk CPM, dan Hal:112-113 utk IFE) sesuai
pembahasan yg lalu ttg pengukuran internal dan eksternal. Anggap saja dari 10 ide
bisnis, terpilihlah 3 ide gagasan bisnis berdasarkan evaluasi EFE, IFE dan CPM tsb.
3 Alternatif ide gagasan ini lah yg akan dilakukan analisis berikutnya yaitu
analisis pencocokan dengan menggunakan matriks SWOT, atau SPACE, BCG, IE &
Grand strategy. Hingga tahap akhirnya baru diambil satu keputusan mana Tindakan
yang akan di implementasikan utk kedepannya dgn menggunakan QSPM. Utk masing-
masing contoh matrix dapat dilihat pada hal:173-190 pada buku fred David.
d) Saya Sendiri
Saya akan menambahkan contoh analisis terhadap PT. Astra.Perusahaan yang bergerak
di industri manufacturing ini mulanya bernama PT Federal Motor dan mampu
berkembang cukup pesat sehingga menjadi salah satu perusahaan terbesar dalam skala
nasional. Hampir selama setengah abad, PT Astra Honda Motor mendominasi pasar
otomotif tanah air.
Maka untuk mengetahui bagaimana perusahaan ini tetap berdiri selama lebih dari
setengah abad berikut kita dapat mengetahuinya dengan analisis SWOT.
1) Strenth
Kekuatan yang dijadikan modal dasar PT AHM dalam mengembangkan
perusahaannya dan bentuk kekuatan untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain
di pasar:
a. Kualitas produk yang dihasilkan berstandar internasional sehingga mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat.
b. Memiliki beberapa pabrik sehingga kuantitas produksi dapat dihasilkan
maksimal.
c. Secara branch mark, produk Honda telah melegenda di masyarakat Indonesia.
d. Telah banyak prestasi yang diraih.
e. Suku cadang asli mudah diperoleh di hampir penjuru tanah air.
f. Memiliki banyak dealer dan harga produknya variatif.
2) Weakness
Tidak ada kelebihan tanpa kekurangan, karenanya PT AHM pun memiliki sejumlah
kelemahan, yaitu:
a. Terdapat beberapa varian yang dikeluarkan oleh PT AHM memiliki harga yang
cukup mahal khususnya tipe premium seperti motor sport yang diproduksinya.
b. Mulai banyak produk asing yang meniru spesifikasi dari produk produk PT AHM
dengan harga jual yang jauh lebih murah.
c. Banyak suku cadangnya yang imitasi dan beredar di pasaran.

3) Opportunities
Selanjutnya, inilah peluang yang bisa dimanfaatkan oleh PT AHM, diantaranya:
a. Populasi penduduk yang besar menjadi pasar potensial bagi PT AHM.

b. PT AHM telah melakukan ekspor produknya ke negara yang sedang berkembang.


Ekspansi ini perlu dilakukan untuk mengembangkan pangsa pasar dan
peningkatan penjualan serta perluasan jaringan terhadap produk yang hendak di
pasarkan.

c. Kepercayaan pemilik brand Honda dari jepang terhadap PT Astra Honda Motor
merupakan sebuah peluang untuk terus mengembangkan potensi yang ada pada
PT Astra Honda Motor.

4) Threats
Akhir dari komponen analisis SWOT adalah melihat berbagai ancaman yang
mungkin akan dihadapi oleh PT AHM, misalnya:

a. Perkembangan dari produsen lain, seperti lebih gencar mengeluarkan produk baru
yang variatif.
b. Krisis global adalah kenyataan yang harus siap dihadapi kapan saja ketika krisis
ekonomi sedang melanda maka daya beli pasar tentu saja akan melemah.
c. Kebijakan Pemerintah menjadi ancaman karena ketentuan yang dibuat oleh
pemerintah kadang cukup besar pengaruhnya terhadap kelangsungan sebuah
industri seperti kenaikan harga BBM
d. Melihat beberapa produk otomotif lainnya, Honda masih mematok uang muka
kredit yang cukup tinggi sehingga menyulitkan konsumen untuk menjangkaunya.
Dapat kita tarik kesimpulan berdasarkan analisis SWOT, alasan dibalik
berjayanya PT AHM ini, karena memiliki peluang dari pangsa pasarnya yang cukup
besar meskipun kelemahan dan ancaman yang mungkin saja terjadi harus bisa
diantisipasi dan diatasi semaksimal mungkin.

2. Assalamu'alaikum. Saya Rahayu dari kelompok 6 (SARI ROTI). Pada bagian (a. Tahap
input) terdapat kalimat berikut : " Pada tahap input terdapat 3 matriks, yaitu matriks EFE,
IFE, dan CPM. Informasi dari ke-3 matriks inilah yang menjadi dasar untuk penyusunan
berbagai matriks di tahap pencocokan dan tahap keputusan". Jadi pertanyaan saya, Apakah
3 matriks tersebut harus ada dalam dasar untuk penyusunan berbagai matriks di tahap
pencocokan dan tahap keputusan? Terimakasih penyaji
Jawaban :
a) Penyaji Salsabila Sova
3 matriks (EFE, IFE, CPM) tersebut harus ada untuk penyusunan berbagai matriks di
tahap pencocokan dan tahap keputusan. karena tahap ini meringkas informasi input
dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi. dalam 3 tahap proses formulasi
strategi, terdapat 9 teknik matriks yang akan menghasilkan 1 strategi yang akan
dieksekusi dalam proses manajemen strategi berikutnya, yaitu implementasi strategi.
Teknik-teknik perumusan strategi tersebut dapat diintegrasikan kedalam kerangka
pengambilan keputusan tiga tahap. 3 matriks yang terdapat pada tahap input tadi yaitu
matriks EFE, IFE, dan CPM ini adalah sebagai Informasi yang menjadi dasar untuk
penyusunan berbagai matriks di tahap pencocokan dan tahap keputusan. alat input
mensyaratkan penyusun strategi untuk mengkuantifikasi secara subjektif selama tahap-
tahap awal proses formulasi strategi. membuat keputusan kecil dalam matriks input
terkait kepentingan relatif faktor internal dan eksternal memungkinkan penyusun
strategi membuat dan mengevaluasi strategi alternatif secara lebih efektif. Sekian
jawaban dari kelompok penyaji, apabila ada yang ingin memberikan tanggapan kami
persilahkan

b) Audiens
Cut Ria Muliana
Tahap input adalah tahap dimana merangkum informasi-informasi yang butuhkan
dalam penyusunan strategi. Yang terdiri dari :
1) External Factor Evaluation (EFE) Matrix, yaitu alat yang digunakan untuk menguji
lingkungan eksternal perusahaan. Seperti faktor ekonomi, sosial budaya, politik dan
lain-lain. Matrix ini digunakan untuk engidentifikasi dan mengevaluasi peluang dan
ancaman yang ada.
2) Internal Factor Evaluation (IFE) matrix, yaitu alat yang digunakan untuk menguji
lingkungan internal perusahaan. Seperti manajemen, pemasaran, keuangan dan lain-
lain. Matrix ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan yang ada.
3) Competitive Profile Matrix (CPM), yaitu alat yang digunakan untuk
mengidentifikasi perusahaan dengan kompetitor sejenis dengan memperhatikan 4
aspek yang telah dilakukan pada matriks EFE dan IFE yaitu Kelebihan (Strength),
Kekurangan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Jadi, karena
matrix diatas saling berkaitan satu sama lain. Maka ketiga matriks diatas harus ada
dalam penyusunan matrix di tahap pencocokan dan tahap keputusan berikutnya.

Yussa Saddah Sintia


Pertanyaannya tuh Apakah 3 matriks tersebut harus ada dalam dasar untuk
penyusunan berbagai matriks di tahap pencocokan dan tahap keputusan. Nah pertama
itu kita harus tahu terlebih dahulu pengertian dari ketiga matriks tersebut, yang pertama
kan ada evaluasi faktor eksternal (EFE) yang merupakan alat yang digunakan untuk
mengevaluasi lingkungan internal perusahaan dan untuk mengungkapkan kekuatan
serta kelemahannya yang kedua ada matriks evaluasi faktor internal yang merupakan
alat yang digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman dan yang terakhir ada matriks profit kompetitif (
CPM) yang digunakan untuk membandingkan perusahaan para pesaing dari kelemahan
relatif mereka. Nah jadi menurut saya iya itu memang harus ada dalam dasar untuk
penyusunan berbagai matriks di tahap percocokan dan keputusan karena kalau kita
hanya memakai dua matriks saja misalnya kita hanya memakai evaluasi faktor eksternal
dengan matriks evaluasi faktor internal kita kan tidak memakai yang matriks profit
kompetitif. Nah kalau kita tidak memakai yang ketiga tadi maka kita tidak bisa
membandingkan perusahaan para pesaing dari kelemahannya. jadi menurut Yussa itu
tuh kan memang udah ditetapkan 3 tuh kek nggak bisa dipisahkan memang harus ada di
dalam dasarnya itu gitu, karena ke-3 matrix ni tadi tuh meringkas informasi gitu
c) Ibu Suci
EFE adalah alat analisis utk evaluasi pengukuran eksternal, IFE adalah alat
analisis utk evaluasi pengukuran internal, dimana 2 hal ini tdk terlepas kebutuhannya
satu sama lain. Serta CPM yakni pengidentifikasian pesaing utama perusahaan. Jika 3
hal ini sudah di identiifkasi dan diklasifikasi masing-masingnya disertai dengan
pembobotan dan perengkingan baru masuk ke tahap berikutnya yaitu pencocokan dan
keputusan. Karena jika tdk ada 3 matriks tersebut apa yg mau di cocokan? Karena yg di
cocokan itu adalah faaktor-faktor internal dan eksternal yang sudah di formulasikan
dalam matriks EFE, IFE dan CPM tsb. Sehingga pada akhirnya dapat diputuskan
strategi mana yg dipilih berdasarkan pencocokan td dengan menggunakan QSPM.
d) Saya Sendiri

Tambahan, Jerussalem et.al (2010) dalam penelitiannya merancang strategi


industri kecil menengah di bidang usaha konveksi dengan menggunakan empat langkah
umum perumusan strategi yakni analisis lingkungan eksternal dan internal; perumusan
peluang dan masalah utama; identifikasi dan evaluasi alternatif strategi; serta
perumusan strategi. Langkah ketiga dari perumusan strategi dibantu dengan tiga
tahapan proses yaitu tahap masukan (input stage) yang terdiri dari analisis EFE, CPM,
dan IFE, tahap pencocokan (matching stage) yang terdiri dari analisis SWOT, SPACE,
IE, dan GS. Kemudian tahap terakhir yaitu tahap keputusan (decision stage)
menggunakan analisis QSPM.

Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation), IFE (Internal Factor Evaluation),


bersama dengan IE (Internal Eksternal), QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matrix), dan MAUT (Multi Attribute Utility Theory) digunakan untuk analisis
deskriptif kuantitatif.

3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Nyimas Adelia Harsyah, dari


kelompok 9 (Rose), ingin bertanya. Apakah matriks BCG dapat menyusun strategi? Dan
bagaimana caranya? Tolong jelaskan. Terima kasih
Jawaban :
a) Penyaji Rizka Amalia Putri
Bisa, Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk
membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan
perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan
tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau
menghentikan produknya. caranya : langkah-langkah dalam menganalisis produk atau
unit bisnis dengan menggunakan Matriks BCG:
Langkah 1. Pilih Unit atau Produk yang ingin dianalisis
Langkah 2. Tentukan Pasar (Market)
Langkah 3. Menghitung Pangsa Pasar Relative (Relative Market Share)
Langkah 4. Ketahui tingkat pertumbuhan pasar (Growth Market Rate)
Langkah 5. Menggambar Siklus di Matriks
b) Audiens
Zhahirah Noni Alfianisah
Kalau ditanya bisa apa tidak bcg ini menyusun strategi jawabannya bisa.. karnaa..
Penggunaan metode analisis BCG menjadi salah satu metode dalam menyusun suatu
perencanaan unit bisnis yang lebih strategis dengan cara melakukan pengklasifikasian
terhadap potensi keuntungan perusahaan. matriks bcg ini kan dalam bentuk diagram.
Diagram bcg ini menempatkan setiap unit dari bisnis atau produk perusahaan ke dalam
suatu matriks yang memiliki dua jenis sumbu, yaitu :
1) Pangsa pasar.
2) Pertumbuhan pasar.
Diagram bcg ini banyak membantu perusahaan dalam mengalokasikan sumber
daya serta merupakan alat bantu analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk,
manajemen strategis, dan juga analisis portofolio. Matriks bcg digambarkan dengan 4
kuadran, yaitu :
1) Tanda tanya, kuadran ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi
mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas
perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya
karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan
menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau
pengembangan produk) atau menjualnya.
2) Bintang, divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan
industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk
mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. strategi yang tepat pada
kuadran ini yaitu strategi intensif dan juga integrasi.
3) Sapi Perah, memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri
yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih
dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai sektor usaha
yang lain. ketika divisi ini kuat strategi diversifikasi yg cocok akan tetapi jika divisi
ini lemah strategi yang tepat yaitu divestasi.
4) Anjing, memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang
pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Karena posisi internal dan eksternalnya
lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas.
Langkah-langkah dalam pembuatan matrik BCG sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi dan membagi perusahaan dalam unit bisnis strategi.
2) Menilai dan membandingkan prospek tiap unit bisnis strategi berdasarkan dua
kriteria yaitu pangsa pasar relatifnya dan tingkat pertumbuhan industri tersebut.
3) Mengklasifikasikan unit bisnis strategi pada matriks BCG.
4) Mengembangkan strategi untuk tiap unit bisnis strategi.

Mia Lestari (Saya Sendiri)


Menurut saya bisa, karena dalam penyusunan strategi salah satu hal paling
penting yang kita kita perhatikan adlah produk. Nah Model BCG sering digunakan
untuk memprioritaskan produk mana dalam bauran produk perusahaan yang
mendapatkan lebih banyak dana dan perhatian. Model BCG didasarkan pada klasifikasi
produk (dan secara implisit juga unit bisnis perusahaan) dalam empat kategori
berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar (market growth ) dan pangsa pasar
relatif (relative market share) terhadap pesaing terbesar (highest competitor).
Cara menerapkannya, perusahaan dapat menganalisis dan kemudian
menempatkan suatu unit bisnis (dalam hal ini, produk) ke dalam Matrix BCG pada
empat kategori berikut :
1) Question marks adalah kondisi suatu unit bisnis di pasar yang berkembang, tetapi
memiliki pangsa pasar yang rendah. Kondisi ini biasanya ditemukan pada produk-
produk baru, di mana masih sedikit pembeli yang menggunakan produk-produk
tersebut. Strategi yang dapat digunakan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar,
atau pengembangan produk. Jika strategi yang diterapkan berhasil, maka produk bisa
berpindah ke posisi stars .Sebaliknya jika gagal, maka akan berpindah ke posisi dogs
. Alternatif strategi lainnya adalah divestasi.
2) Stars adalah kondisi suatu unit bisnis yang memiliki pangsa pasar tinggi di pasar
berkembang. Pada kondisi ini, produk menjadi pemimpin dalam suatu unit bisnis
yang masih perlu banyak dukungan untuk promosi dan penempatan. Berbagai
alternatif strategi yang dapat dilakukan seperti integrasi ke belakang, integrasi ke
depan, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan produk, atau
pengembangan produk. Jika pangsa pasar dijaga dengan baik, stars cenderung
tumbuh menjadi cash cows . Sebaliknya jika tidak, stars akan kembali ke posisi
dogs.
3) Cash cows adalah kondisi suatu unit bisnis yang berada pada posisi pangsa pasar
yang tinggi di pasar yang dewasa. Jika keunggulan kompetitif telah dicapai, cash
cows memiliki margin keuntungan yang tinggi dan menghasilkan banyak aliran kas.
Oleh karena pertumbuhan yang rendah, maka promosi dan penempatan investasi
juga rendah. Produk-produk pada kondisi ini biasanya diperjuangkan oleh
perusahaan. Strategi terbaik adalah pengembangan produk atau diversifikasi. Namun
ketika kondisi ini melemah, maka alternatif strategi lainnya adalah penciutan atau
divestasi.
4) Dogs adalah kondisi suatu bisnis yang berada pada posisi pangsa pasar yang rendah
di pasar yang pertumbuhannya juga rendah. Kondisi semacam ini sering kali
membuat suatu divisi harus dilikuidasi, didivestasi, atau dipangkas melalui
penciutan. Produk yang berada pada kondisi ini untuk pertama kalinya, strategi
terbaik adalah penciutan

Cut Ria Muliana


Matrix BCG digunakan untuk menggambarkan perbedaan diantara produk terkait posisi
pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan industri terkait. Terdiri dari 4 kuadran yaitu:
1) Question Marks dimana pangsa pasarnya rendah tapi pertumbuhan industrinya
tinggi. Sehingga organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat dengan
strategi intensif atau menjual perusahaannya.
2) Stars dimana pangsa pasar tinggi dan pertumbuhan industrinya tinggi. Sehingga
pada kuadran ini mencerminkan peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan
maupun profit.
3) Cash Cow dimana pangsa pasar tinggi tetapi pertumbuhan industrinya rendah.
Sehingga menghasilkan kas melebihi yang dibutuhkan. Sehingga kas harus dikelola
dengan baik untuk mempertahankan posisi yang kuat selama mungkin.
4) Dogs dimana pangsa pasarnya rendah dan pertumbuhan industrinya juga rendah.
Sehingga perlu dilakukannya strategi difensif dengan melakukan penguranga,
divestasi ataupun likuidasi.
Tahapan untuk menyusun Matriks BCG adalah:
1) Menentukan unit bisnis atau unit produk yang akan dianalisis.
2) Menentukan pasar yang akan dianalisis
3) Menghitung pangsa pasar relatif. Dapat dihitung berdasarkan pendapatan dan pangsa
pasar yaitu dengan membagi pendapatan perusahaan sendiri dengan pendapatan
pesaing terbesar dalam industri.
4) Mengetahui tingkat pertumbuhan pasar. Dengan melihat pertumbuhan rata-rata
pendapatan perusahaan industri terkemuka.
5) Memetakan produk pada matriks dengan menggabar lingkaran untuk setiap unit
bisnis produk. Dimana ukuran lingkaran harus sesuai dengan proporsi bisnis atau
besarnya pendapatan yang dihasilkan oleh produk tersebut.

Tarissa Anggun Pratiwi


Matrik Boston Consulting Group (BCG) adalah perangkat strategi untuk
perencanaan portofolio perusahaan sehingga bisa dijadikan pedoman bagi perusahaan
dalam pengambilan keputusan alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar dan
tingkat pertumbuhan bisnis. BCG matrix merupakan salah satu tools yang dapat
digunakan perusahaan dalam menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategi
berdasarkan perhitungan data volume penjualan perusahaan dan pesaingnya. Matriks
ini akan menampilkan secara grafis mengenai perbedaan antara berbagai pesaing
produk sejenis dalam posisi pangsa pasar relatif dan juga tingkat pertumbuhan pasar.
Sebelum menerapkan BCG Matrix, pekerja harus mampu menentukan pasar produknya
secara akurat. Karena jika dalam penentuan pasar sudah salah, maka akan
menyebabkan posisi portofolio yang salah dan klasifikasi produk yang buruk.
Jika sudah ditentukan klasifikasi produk yang tepat, maka langkah dalam
penerapan BCG matrix adalah :
1) Mengukur Tingkat Pertumbuhan Pasar (Market Growth) Tingkat pertumbuhan pasar
(TPP) atau market growth dapat ditemukan dengan cara menghitung laju pendapatan
rata-rata perusahaan. Tingkat pertumbuhan pasar ini diukur dalam bentuk
persentase.
2) Mengukur Pangsa Pasar Relatif (Relative Market Share) Pangsa pasar relatif (PPR)
digunakan untuk membandingkan penjualan produk perusahaan yang dimiliki
dengan pesaing terbesar yang menjual produk sama.
3) Membuat matriks BCG Dari hasil perhitungan TPP dan PPR, selanjutnya dapat
dibuat matriks BCG dengan cara memasukannya ke dalam matrik BCG ntuk
menentukan pada quadran mana posisi perusahaan berada.

c) Ibu Suci
Untuk pertanyaan dari Nyimas sudah ok ya, terjawab dgn baik oleh penyaji dan bbrp
audiens

4. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Yussa Saddah Sintia dari kelompok


FANUSA ingin bertanya kepada kelompok penyaji, pertanyaan nya,Menurut kelompok
penyaji apa yang akan terjadi apabila analisis dan pemilihan strategi dilakukan dengan
semena mena dan tidak bertanggung jawab? Tolong jelas kan dan berikan salah satu
contoh nya..terimakasih
Jawaban :
a) Penyaji Muhammad Rafi Nugraha
Analisis dan pemilihan strategi sebagian besar melibatkan pengambilan
keputusan subyektif berdasarkan informasi objektif. Analisis dan pemilihan strategi
berusaha menentukan tindakan alternatif yang paling baik yang akan dijalankan
didalam mewujudkan misi dan tujuan perusahaan. Strategi ini berasal dari visi, misi,
tujuan, audit internal dan audit eksternal perusahaan, strategi ini sejalan dengan atau
dibangun dengan strategi masa lalu yang terbukti berhasil. Lalu, apa yang terjadi
apabila analisis dan pemilihan strategi dilakukan dengan semena-mena dan tidak
bertanggung jawab? Hal yang tersebut akan berdampak kepada perusahaan. Pada saat
hal tersebut dilakukan semena-mena, tentu akan memiliki sisi negatif yang merugikan.
Dalam menganalisis dan memilih strategi, kita harus tau bagaimana hal yang baik dan
akan membuat perusahaan maju hingga memperoleh keuntungan. Saat hal tersebut tak
dijalankan, perusahaan bisa aja merugi hingga bangkrut karena alur perusahaan
ditentukan dengan pemilihan strategi yang baik. Apabila kita tidak mampu membuat
strategi yang baik, maka karyawan yang ada didalam perusahaan tidak akan sejahtera
bahkan costumer dari perusahaan tidak akan menetap pada produk kita karena
perusahaan tidak mampu mempertahankan produk yang dimiliki.
Contohnya, apabila KFC ingin membuka cabang untuk pertama kalinya di
Indonesia. Bisa kita bayangkan apabila KFC melakukan riset pasar asal-asalan dan
semena-mena. Mungkin saja produk yang dibuat oleh KFC tidak dinikmati oleh
masyarakat Indonesia karena produk utama KFC pusat adalah burger. Dengan riset
pasar dan pemilihan strategi yang baik, KFC mengutamanakan produk ayamnya dan
penambahan nasi untuk KFC regional Indonesia. Tetapi dengan tidak menghilangkan
burger dan menjadikannya makanan pendamping. Dengan itu, KFC dapat diterima
masyarakat dan menjadi salah satu perusahaan fast food terbesar di Indonesia. Mungkin
jika KFC tidak memperhitungkan strategi tersebut, KFC di Indonesia tidak akan
berkembang bahkan bisa aja tutup karena kurangnya minat pasar.

b) Audiens
Zhahirah Noni Alfianisah
Analisis dan pemilihan strategi haruslah dijalankan secara hati-hati dan bertanggung
jawab. Karena pemilihan strategi berdasarkan alternative strategi yang akhirnya akan
dieksekusi 1 strategi untuk diterapkan, selama proses implementasi mempertaruhkan
segala komitmen dan sumber daya perusahaan dalam jangka panjang. Untuk melakukan
analisis dan pemilihan strategi membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Pada dasarnya
analisis dan pilihan starategi menentukan tindakan alternatif terbaik dalam mencapai
misi dan tujuan dengan memanfaatkan evaluasi dari visi, misi, tujuan, penilaian
internal, dan penilaian eksternal. Disamping itu, dalam proses penyusunan strategi
disarankan untuk melibatkan orang banyak.
Namun bagaimana jika yang dilakukan itu semena-mena atau tidak
bertanggungjawab??? Terdapat beberapa kemungkinan yang akan terjadi jika analisis
dan pemilihan strategi tidak dilakukan sesuai dengan yg seharusnya / tidak
bertanggungjawab :
1) Sistem penilaian strategi yang dijalankan organisasi dibawahnya tidak berjalan
dengan baik, sehingga informasi yang disampaikan tidak sesuai keinginan pimpinan
dan perlu tindakan korektif segera.
2) Terdapat peluang bisnis yang mendadak atau diluar kendali yang dapat
membahayakan masa depan organisasi, dan harus diputuskan saat itu juga dimana
hal tersebut tidak termasuk dalam rencana kerja tahun tersebut.
c) Ibu Suci (Tidak ada tanggapan)
d) Saya Sendiri
Jika analisis dan pemilihan strategi dilakukan dengan semena- mena dan tidak
bertanggung jawab, jelas hal itu akan berdampak negatif terhadap keberlangsungan
usahanya dan para stake holder. Terutama analisis, analisis merupakan tahapan wala
yang harus dilakukan dengan benar dan teliti, karena akan berlanjut pada tahap
selanjutmya. Jika dari analisis saja sidah asal-asalan maka untuk tahap seanjutnya yaitu
penentuan strategi juga akan amburadul. Contohnya Analisi penetapan lokasi usaha,
jika dilakukan semena- mena tanpa memperhatikan dekat atau tidaknya dengan suplier
bahan baku, budaya dilingkungan tersebut, prilaku konsumen, dsb. Maka usaha tersebut
akan merugi. Tujuan usaha tersebut tidak akan dapat tercapai maksimal.

5. Saya Vita Natasha dari kelompok 1 (Jujitsu) ingin bertanya. Dalam tahap pencocokan, ada
yang namanya Matriks SWOT. Berikan contoh penerapan strategi WT dalam suatu
perusahaan. Dan dari keempat strategi yang ada, manakah yang lebih unggul dan efektif
dalam memformulasikan strategi perusahaan? Terimakasih.
Jawaban :
a) Penyaji Salsabila Sova
Kami akan mengambil contoh yaitu pada bisnis catering h. halim contoh strategi WT
pada bisnis h. halim catering yaitu Membuat SOP yang jelas untuk proses operasional
H. Halim Catering guna mendapatkan kinerja maksimal. Akan saya tambahkan juga
contoh dr 3 strategi lainnya yg pertama strategi SO : Memperluas jaringan distribusi
pesanan, Membuat varian produk baru mengikuti tren setiap tahunnya dengan cita rasa
khas H. Halim Catering yg kedua strategi WO : Mengembangkan media promosi H.
Halim Catering dengan implementasi promosi dengan sosial media dan yg ketiga
strategi ST : Mempertahankan kualitas dan harga agar tetap menjadi pilihan masyarakat
dengan tetap menjaga hubungan yang baik dengan suplier untuk efisiensi biaya bahan
baku. Strategi-strategi tersebut akan diimplementasikan secara bertahap dalam waktu
tiga tahun. Jadi menurut saya tidak ada strategi yg unggul, masing2 strategi harus
dilakukan secara bertahap untuk dapat memformulasikan strategi perusahaan. Sekian
jawaban dari penyaji, apakah vita dapat menerima jawaban dari kami? Dan bagi yang
ingin menambahkan dipersilahkan
b) Audiens
Nurkamal
Nah terkait dengan matriks swot dan strategi wt, tentu kita sebagai mahasiswa
ekonomi sudah tidak asing lagi yaa mendengar kata-kata tersebut. Karna untuk matriks
swot itu sendiri merupakan metode untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman dalam suatu bisnis, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Sementara strategi wt itu merupakan strategi bagian dari matriks swot yang
pengertiannya adalah taktik defensif yang dilakukan untuk mengurangi kelemahan
internal dan menghindari ancaman eksternal.
Tadi penanya meminta contoh penerapan dari strategi wt. Disini saya mengambil
contoh penerapan dari bisnis laundry. Dimana strategi wt nya yaitu: pemilik atau
pemimpin laundry meminta karyawan untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam
memperlakukan pakaian para pelanggan. Dengan begitu menurut saya karyawan atau
pihak laundry ini telah berupaya dalam meningkatkan kualitas kerjanya dan
menghindari atau bahkan meminimalisir timbulnya ancaman eksternal dan sesuai
dengan pengertian strategi wt yang telah saya sampaikan tadi. Nah terkait dari keempat
strategi yang ada, manakah yang lebih unggul dan efektif? Sebelumnya disini kita tau
bahwa keempat strategi tersebut ialah strategi st, strategi wt, strategi wo, dan strategi so
1) Strategi st itu unggul dalam menggunakan kekuatan internal untuk mengurangi
dampak ancaman eksternal.
2) Strategi so unggul dalam menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan
peluang eksternal.
3) Strategi wo unggul dalam memanfaatkan peluang dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
4) Strategi wt unggul dalam mengurangi kelemahan internal dan menghindari
anacaman eksternal.
Kemudian kita sama-sama tau niih strategi inilah yang membentuk akronim swot.
dan menurut saya keempat strategi tersebut saling berkaitan satu sama lainnya dan
sebenarnya sama pentingnya serta unggul dibidangnya masing-masing. Namun, jika
disuruh memilih mana yang paling unggul menurut saya strategi tersebut unggul
dibidang dan waktunya masing-masing, hanya saja dilakukan secara bertahap sesuai
dengan yang disampaikan kelompok penyaji sebelumnya. Dan diperkuat juga dengan
isi buku yang menyatakan bahwa strategi so menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan eksternal. Semua manajer
menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi saat kekuatan internal dapat
digunakan untuk mengambil keuntungan dari tren dan kejadian eksternal. Organisasi
secara umum akan mengejar strategi wo,st,atau wt untuk masuk ke situasi saat mereka
dapat mengaplikasikan strategi so. Nah setelah organisasi tersebut dapat
mengaplikasikan strategi so. barulah organisasi tersebut mengejar strategi lainnya baik
itu wo,wt,maupun st. Namun perlu kita ketahui bahwa keempat strategi tersebut saling
berkaitan karna ketika perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha
menanggulanginya dan membuat kelemahan tersebut menjadi kekuatan. Ketika
organisasi menghadapi ancaman besar, mereka akan menghindarinya untuk
berkonsentrasi pada kesempatan.
Putri Malasari Shahangkila
Yg saya tambahkan pada bagian contoh penerapannya. Strategi WT adalah taktik
defensif yang dilakukan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari
ancaman eksternal. Contoh penerapan nya itu bisa dilihat di buku halaman 173 pada
matriks SWOT untuk toko ritel komputer. Di sana strategi WT yang mereka lakukan
adalah : pertama mempekerjakan dua kasir baru, kedua menginstal karpet, cat dan
kamar mandi baru.

c) Ibu Suci
Ke-4 strategi tersebut bukan merupakan pilihan untuk mencari mana yg lebih unggul
atau efektif untuk digunakan. Ke-4 tipe srategi SWOT tsb harus di formulasikan/
dirumuskan karena satu dan lainnya saling terkait, agar perusahaan tau Tindakan apa yg
layak dan perlu dilakukan jika perusahaan berada dalam posisi2 tsb utk di
implementasikan.
d) Saya Sendiri
Contoh penerapan analisis SWOT dalam bisnis laundry.

Strength (kekuatan):
1. Tempatnya yang strategis.
2. Kemampuan karyawan dalam melayani pelanggan.
3. Harga relatif murah
 
Weaknes (kelemahan):
1. Terkadang ada kekeliruan dalam membungkus pakaian.
2. Pakaian yang luntur
 
Opportunity (peluang):
1. Lokasi dekat dengan wilayah kampus dan rumah kos
2. Jauh dari laundry lainnya di sekitar situ
 
Threats (ancaman):
1. Adanya teknologi yang lebih canggih dalam pengeringan pakaian
2. Muncul pesaing dengan harga promo yang lebih murah
 
Strateginya adalah:
 1. Strategi ST
 • Membeli perangkat baru yang lebih canggih
 
 2. Strategi WT
 • Meminta karyawan untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam memperlakukan
pakaian para pelanggan
 
 3. Strategi WO
 • Memberi harga paket mahasiswa
 
 4. Strategi SO
 • Berusaha tidak menaikkan harga

6. Saya Selvi puspita sari, dari kelompok 3 ingin bertanya kepada kelompok penyaji. Apakah
ada kekurangan matriks space dalam evaluasi strategi? Jika ada, jelaskan Terimakasih.
Jawaban :
a) Penyaji Muhammad Rafi Nugraha
Matriks space merupakan kerangka empat sudut pandang yang menunjukkan apakah
strategi agresif, konservatif, defensif,atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu
organisasi tertentu. Sumbu-sumbu matrik SPACE menunjukkan dua dimensi internal
dan keunggulan kompetitif dan dua dimensi eksternal dan kekuatan industri. Keempat
faktor ini kiranya merupakan penentu terpenting dari posisi strategikeseluruhan suatu
organisasi. Matriks SPACE sendiri dapat disusun oleh perusahaan dari pertumbuhan
pendapayan perusahaan, rasio likuiditas, profit margit, hingga total aset perusahaan.
Lalu dalam kekurangan mastriks space, kembali lagi bagaimana perusahaan-perusahaan
yang menggunakan. Apakah matriks space telah sesuai dengan strategi perusahaan?
Apakah data yang digunakan dan diinput pada matriks space sesuai dan telah efektif?
Kekurangan tersebut dapat dinilai dari sisi perusahaan yang menggunakan dan apakah
perusahaan berdada dikuadran agresif dari matriks SPACE
b) Audiens
Isasmi Hana Ikram
Kekurangan matriks space dalam evaluasi stategi adalah umumnya lebih cocok untuk
organisasi tertentu saja yang mempelajari dan berbasis pada informan faktual
c) Ibu Suci
Sudah terjawab dengan baik, tidak ada tambahan dari ibu
d) Saya Sendiri
Nothing
7. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Saya Gusrina (1902111765) dari
kelompok 11 (Minafa) ingin bertanya krpada kelompok penyaji. Pertanyaan nya yaitu.
Didalam slide dijabarkan bahwa ada beberapa sifat analisis dan pemilihan strategi ada
beberapa point. Nah pertanyaan saya, bagaimana jika salah satu dari point tersebut tidak
terlaksana? Terimakasih
Jawaban :
a) Penyaji Rizka Amalia Putri
Jika salah satu dari point sifat analisis dan pemilihan strategi tidak terlaksana, maka
proses analisis dan pemilihan strategi berjalan kurang efektif. Analisis dan pemilihan
strategi haruslah dijalankan secara hati-hati dan bertanggungjawab. Karena pemilihan
strategi berdasarkan alternative strategi yang akhirnya akan dieksekusi 1 strategi untuk
diterapkan selama proses implementasi yang akan mempertaruhkan segala komitmen
dan sumber daya perusahaan dalam jangka panjang.
b) Audiens
Nothing
c) Ibu Suci
4 poin yg dimaksudkan itu adalah hakikat kenapa sih diperlukan adanya analisis dan
pemilihan strategi yg efektif. Hal tersebut dpt berguna Sebagai langkah awal untuk
menetapkan tujuan jangka Panjang, Sebagai proses utk menghasilkan strategi-strategi
alternatif, dan memilih strategi mana yang akan dilaksanakan, serta menetapkan
macam-macam tindakan alternatif yang terbaik bagi perusahaan dalam mewujudkan
visi dan misinya. Jadi ini hanya dampak Ketika kita melakukan analisis pemilihan
strategi yg efektif bukan Langkah-langkah yg harus dilaksanakan.
d) Saya Sendiri
Point-point dalam pemilihan strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang saling
terikat satu sama lain. Jadi harus dilaksanakan ke empatnya agar strategi yang kita
rumuskan efektif.

Anda mungkin juga menyukai