Anda di halaman 1dari 17

Pertemuan ke 8

PENGEMBANGAN IDE
USAHA
Oleh
Rosmidah Hasibuan, M. Si
A. Sumber Penemuan Ide- Ide Baru

Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal- hal atau


kegiatan yang akan menyangkut organisasi atau Lembaga
yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti dijelaskan
berikut ini.
1. Konsumen

dengan memerhatikan potensial konsumen, terutama


needs dan wants mereka dapat menimbulkan ide-ide
usaha baik untuk produk baru ataupun perbaikan dari
produk yang sudah ada. Seperti need konsumen peminum
kopi yang tinggi akan macam cita rasa kopi serta want
mereka akan tempat minum kopi yang memungkinkan
mereka menikmati kopi dengan santai dan beramai-ramai
dengan kolega mendorong tumbuhnya warung kopi di
mal- mal atau perkantoran, baik brand dari luar negeri
(Coffe Bean dan Starbucks) serta dari dalam negeri (Kopi
Luwak, Nescafe).
2. Perusahaan Yang Sudah Ada

terkadang dari produk yang sudah ada di pasar belum


memenuhi tingkat kebutuhan konsumen sehingga
diperlukan perbaikan produk ataupun pengembangan
produk tersebut. Selain itu, penanganan perusahaan
terhadap produk yang tidak baik juga dapat mendorong
tercapainya ide untuk cara menangani produk yang dapat
menciptakan produk yang lebih sesuai dengan
konsumen. Contohnya adalah para industry mobil niaga,
khususnya yang memiliki bonnet (hidung) karena tidak
mempunyai pesaing. Hal ini mendorong pabrik lain
seperti Isuzu mengeluarkan Isuzu Panther dan Mitsubishi
yang mengeluarkan Mitsubishi Kuda.
3. Saluran Distribusi

pendistribusian yang tidak merata atau tidak sesuai


dengan kebutuhan konsumen dapat menimbulkan ide-
ide usaha untuk menyempurnakan produk ataupun
menciptakan produk baru. Contohnya adalah
pendistribusian pendapatan negara yang tidak berimbang
ke daerah menimbulkan timbulnya system pemerintahan
otonomi daerah yang dirasakan daerah lebih adil.
4. Pemerintah

Ada dua cara sumber pengembangan ide dari


pemerintah yaitu: pertama melalui dokumen hak-hak
paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah
produk baru. Kedua , melalui pengaturan pemerintah
kepada dunia bisnis yang bisa memungkinkan munculnya
gagasan produk baru.. Misalnya peraturan pemerintah
mengenai kebersihan udara melalui pengurangan emisi
gas buang kendaraan memungkinkan munculnya usaha-
usaha produk pengurang emisi, seperti bahan bakar
tanpa timbal dan produk catalitic converter (penyaring
gas buang) kendaraan.
b. Hobi atau Kesenangan Pribadi

Hobi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong


bisnis baru. Contohnya adalah orang yang memiliki hobi
mobil dan kebersihan tubuh akan membuat usaha
bengkel dengan salon sehingga pemilik mobil dapat
mengurus tubuhnya sementara mobilnya di bengkel.
c. Mengamati Kecenderungan2

Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode


merupakan sumber gagasan untuk melakukan usaha.
Peluang yang terlihat oleh pengamat dan mendorong
wirausaha mengerjakan sesuatu yang baru pada saat yang
tepat. Contohnya adalah saat mode pakaian bermerek
tumbuh maka marak bisnis factory outlet di kota Bandung
dan Jakarta.

d. Mengamati Kekurangan- Kekurangan


Produk dan Jasa Yang Ada
Kekurangan pada produk dilakukan dengan
memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang
diperlukan.
Menurut penelitian di Amerika yang dilakukan
oleh NFIB Foundation (1990) sumber ide untuk
bisnis baru adalah sebagai berikut.
1. Dari pekerjaan terdahulu (43%)
2. Hobi/ minat pribadi (18%)
3. Adanya kesempatan/ peluang (10%)
4. Saran orang lain (8%)
5. Pendidikan/ kursus (6%)
6. Teman/ saudara (6%)
7. Bisnis keluarga (6%)
8. Lain- lain (3%)
B. Penyaringan Ide

1. Macro Screening
Dari puluhan ide yang di dapat,
pilihlah sekitar 3 ide yang mempunyai
potensi bisnis. Disini kriteria yang
digunakan untuk memilih masih
umum sekali, yaitu yang mempunyai
potensi bisnis berdasarkan atas
kemampuan anda.
2. Micro Screening

Dari 3 ide produk yang ada, kemudian


dipilih lagi menjadi 1 ide dengan
menggunakan beberapa kriteria Five Forces
dari Michael Porter, seperti:
a. Persaingan diantara perusahaan yang
sudah ada
b. Daya tawar pembeli
c. Daya tawar pemasok
d. Ancaman produk pengganti, dan
e. Ancaman pendatang baru
C. Menentukan Ide Usaha

Ada begitu banyak ide usaha yang


berceceran yang bisa kita manfaatkan.
Kita hanya tinggal memungut dan
mengolahnya saja agar ide tersebut
tak sia-sia dan menjadi sesuatu yang
bermanfaat buat kita dan orang lain.
Adapun untuk menentuka ide usaha
apakah yang nantinya akan kita pilih,
adalah dengan cara sebagai berikut.
1. Pilih Ide Usaha Yang Kita Kuasai

Sebaiknya kita memilih usaha yang


kita sukai dan kuasai (walau
sebenarnya untuk factor yang terakhir
ini bisa dipelajari seiring dengan
berjalannya waktu). Mengapa kita
harus memilih sesuatu yang kita
sukai?
Biasanya kita akan melakukan apa saja untuk
sesuatu yang kita sukai. Kita juga rela untuk
mengerahkan seluruh kemampuan yang kita miliki
karena kita memang mencintai dunia tersebut. Bila
segala sesuatu dilakukan dengan cinta dan dari hati,
maka hasilnya pun akan maksimal. Misalnya kita
menyukai dunia masak memasak, maka kita bisa
memilih ide usaha untuk membuka catering atau
usaha lain yang sejenis.
2. Lihat Pangsa Pasarnya

Setelah memilih ide usaha yang akan


kita jalani, Langkah selanjutnya adalah
melirik pangsa pasar untuk ide usaha yang
kita pilih tersebut. Melihat pangsa pasar ini
adalah untuk menentukan strategi
selanjutnya. Misalnya, kita memilih ide
usaha makanan. Langkah selanjutnya
adalah menentukan pasar mana yang akan
kita bidik, apakah pasar mahasiswa atau
karyawan.
3. Lihat Pesaing

Melirik pesaing juga penting kita


lakukan. Hal tersebut juga untuk
menentukan strategi berikutnya.
Dengan melirik dan mengamati
pesaing, kita akan mengetahui
seberapa besar kekuatan pesaing kita.
Pesaing adalah buku bagi seorang
pebisnis yang wajib dibaca.
D. Merealisasikan Ide Usaha

Ide usaha saja tanpa ada realisasi,


tidak ada artinya. Oleh sebab itu
setelah kita mantap dengan ide usaha
yang kita miliki dan pilih maka
Langkah selanjutnya adalah
merealisasikannya.

Anda mungkin juga menyukai