Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 3 - Manajemen

1. Jelaskan karakteristik UMKM!


2. Darimana ide bisnis berasal? Jelaskan
3. Sebelum memulai usaha apa yang akan anda lakukan?
4. Jelaskan tugas manajer-manajer sesuai fungsinya!

Jawab:

1. UMKM mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan usaha besar. Berikut


ini adalah karakteristik UMKM.
a. Pendapatan dan aset yang rendah
Pendapatan dan aset UMKM lebih rendah dibandingkan perusahaan besar.
Definisi UMKM memang salah satunya adalah menggunakan ukuran
pendapatan dan aset. Rendahnya aset tersebut akan menurunkan skala
ekonomi (economies of scale) sehingga akan menurunkan daya saing UMKM
dibandingkan perusahaan besar untuk hal-hal tertentu. Sebagai contoh,
perusahaan besar seperti bank BRI dengan total aset mencapai sekitar Rp1.200
triliun.
Aspek lain yang berkaitan dengan skala ekonomi adalah skope ekonomi
(economies of scope). Skope ekonomi adalah penggunaan input secara
bersama (resource sharing). Sebagai contoh, suatu merek bisa digunakan
untuk beberapa produk. Perusahaan tidak perlu mengiklankan setiap produk,
cukup mengiklankan satu merek sehingga akan muncul merek yang kuat.
Merek yang kuat tersebut akan mendorong konsumen untuk membeli produk-
produk yang menggunakan merek tersebut. Sebagai contoh, perusahaan
elektronik Jepang menggunakan merek Panasonic untuk beberapa produk
seperti AC, kulkas, telepon, dan produk-produk elektronik lainnya. Kemudian,
Panasonic mengiklankan merek tersebut dengan tagline: Panasonic Ideas for
Life. Dengan iklan tersebut, diharapkan akan muncul merek yang kuat. Merek
yang kuat tersebut akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian
produk Panasonic.
b. Tim kerja yang kecil
UMKM mempekerjakan tenaga kerja beberapa orang sampai dengan dibawah
100 orang. Bandingkan dengan perusahaan besar. Sebagai contoh, perusahaan
di Idonesia seperti PT Astra International Tbk dengan karyawan sejumlah 95
ribu orang, PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan jumla h karyawan
sekitar 66 ribu karyawan, PT Gudang Garam Tbk, dengan mencapai 63 ribu
orang.
Jumlah karyawan yang kecil tersebut membuat UMKM bisa menjalin
komunikasi personal (tatap muka), memangkas birokrasi, dan memungkinkan
pengambilan keputusan yang cepat.

c. Wilayah pemasaran yang kecil


UMKM melayani segmen pasar secara geografis lebih sempit. Biasanya
UMKM melayani konsumen masyarakat sekitar. Sebagai contoh, toko
kelontong UMKM akan melayani masyarakat sekitar; rumah makan akan
melayani masyarakat sekitar atau pembeli yang melalui wilayah tersebut.
Bandingkan dengan perusahaan besar seperti PT Astra International, yang
mempunyai cabang sampai ke pelosok Indonesia.
Wilayah pemasaran yang kecil mempunyai beberapa implikasi baik positif
maupun negatif. Dari sisi positif, wilayah pemasaran yang kecil
memungkinkan UMKM untuk mengenali konsumennya dengan lebih baik.
Bahkan, komunikasi dengan konsumen bisa bersifat personal (tatap muka).
Komunikasi tatap muka tersebut bisa meningkatkan loyalitas konsumen. Dari
sisi negatif, wilayah pemasaran yang kecil mempunyai tingkat kerentanan
yang tinggi. Jika wilayah tersebut kurang mendukung, atau berubah
preferensinya maka cakupan yang sempit tersebut bisa menghambat
perkembangan konsumen UMKM.

2. Ide peluang bisnis bisa datang dari berbagai sumber, bisa dari sumber internal
perusahaan, bisa dari eksternal yaitu dari konsumen dan dari pesaing, atau eksternal
lainnya. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Sumber Internal
Suatu studi menemukan bahwa lebih dari 55% ide produk baru datang dari
dalam perusahaan. Perusahaan bisa mencari ide tersebut dari riset dan
pengembangan resmi, dari ilmuwannya, insinyur, bagian produksi, salesman
(karena kontak langsung dengan konsumen).
Survey lain menunjukkan bahwa sekitar 14% inovasi datangnya dari unit riset
dan pengembangan, 41% dari karyawan. 36% lainnya datang dari konsumen.
Banyak perusahaan mengembangkan "intrapreneurial" (wirausaha di dalam
suatu organisasi), agar organisasi kreatif menciptakan dan memanfaatkan
peluang yang ada, seperti seorang wirausaha. Perusahaan inovatif seperti
Google (Alphabet) menghasilkan banyak produk berbasiskan teknologi,
seperti Google map, Google Play Book, di samping Google search yang
menjadi tulang punggungnya.

b. Konsumen
Sekitar 28% ide produk baru dari melihat dan mendengarkan konsumen,
keluhannya. Kebutuhan tersebut bisa dilihat dari survei. Keluhan atau harapan
konsumen bisa memunculkan ide bisnis baru. Sebagai contoh, misalnya ada
seseorang yang bekerja di perusahaan pembuat specialty paper (kertas
khusus). Kertas khusus digunakan untuk beberapa situasi, misalnya untuk teh
celup, kertas di kaleng makanan, pembungkus kain tekstil. Kertas yang
digunakan untuk teh celup adalah kertas khusus, yaitu tidak larut dalam cairan.
Kertas yng digunakan di kaleng makanan juga merupakan kertas khusus,
karena kertas tersebut harus memenuhi standar higienis (kesehatan) tertentu.
Kertas untuk membungkus kain juga menggunakan teknologi khusus karena
kertas tersebut harus rapat (tidak ada pori-porinya). Teknologi yang digunakan
untuk membuat kertas khusus didatangkan dari Eropa. Perusahaan yang
memproduksi kertas dalam jumlah besar, yaitu lembaran. Di sisi lain,
perusahaan makanan, sebagai contoh, membutuhkan kertas yang sudah
dipotong-potong agar bisa langsung dimasukkan ke kaleng. Muncultah ide
bisnis, yaitu menjadi perantara antara perusahaan pemproduksi kertas khusus
dan perusahaan pengguna kertas tersebut. Ide bisnis tersebut adalah membeli
kertas dalam jumlah besar dari perusahaan pembuat kertas, kemudian
memotong menurut spesifikasi perusahaan pengguna, dan menjual potongan
tersebut ke perusahaan pengguna kertas tersebut.
Tuntutan makanan yang lebih sehat memunculkan bahan makanan yang lebih
sehat seperti produk organik (misalnya sayuran organik). Kentucky Fried
Chicken dibranding menjadi KFC (hanya singkatan), untuk `menghilangkan'
kata fried (goreng), karena gorengan dianggap tidak sesuai dengan tren
makanan sehat yang ingin mengurangi gorengan. Restoran seringkali
menyesuaikan dengan lidah lokal. Sebagai contoh, gudeg yogya yang biasanya
manis, menjadi asin kalau dijual di Jakarta. Orang Jakarta lebih suka rasa asin.

c. Distributor dan Suppliers


Distributor adalah pihak yang paling dekat dengan konsumen sehingga bisa
memberikan informasi mengenai kebutuhan konsumen, yang bisa diwujudkan
ke dalam produk baru. Selain itu, distributor juga bisa langsung melakukan
transaksi komersial untuk pengguna (end-user). Proses manajemen distribusi
dari pembelian barang pabrik, atau distributor utama lainnya. Distributor akan
melakukan klasifikasi produk sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Setelah proses konsolidasi, distributor dapat memasarkan ke pengecer
(retailer), atau langsung ke pengguna produk (end user).

d. Pesaing dan Sumber Lainnya


Sekitar 27% ide produk baru datangnya dari pesaing. Perusahaan bisa
membeli produk pesaing, dan menguraikannya. Sebagai contoh, Merek mobil
Ford Taurus yang sukses, didesain dengan mengurai 50 model pesaingnya.
Akselerasi pedal ditiru dari Audi, pengukuran bensin ditiru dari Toyota Supra,
sistem ban dan jack storage meniru BMW 528i, dan 400 atribut lainnya.
Ide bisnis baru juga bisa berasal dari pesaing. Menentukan lokasi untuk
berdirinya minimarket kadang-kadang akan lebih mudah jika sudah ada
minimarket besar yang sudah berdiri di sekitar daerah tersebut. Pendirian
minimarket besar biasanya dilakukan berdasarkan survey atas potensi di
daerah sekitarnya. Jika suatu daerah dianggap potensial, maka minimarket bisa
didirikan. Jika suatu minimarket besar sudah berdiri di suatu lokasi, maka kita
akan bisa mengambil kesimpulan bahwa daerah tersebut potensial, dan layak
didirikan minimarket, tanpa harus melakukan survey sendiri. Makanan sering
dibuat dengan meniru pesaing.
Beberapa sumber yang bisa disebutkan antara lain: pameran perdagangan,
minat dan hobi, masukan dari distributor, diskusi dengan teman, informasi dari
internet, paten dan inovasi, dan sumber lainnya.
3. Ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dipersiapkan dalam memulai usaha atau
bisnis, yaitu:
a. Menentukan produk yang akan dijual
Bisa dengan cara melakuka riset lapangan, atau secara literatur (lewat buku
atau artikel-artikel online.

b. Menetapkan badan hukum atau usaha


i. Perusahaan perseorangan
ii. Firma
iii. Persekutuan Komanditer/CV
iv. Perseroan Terbatas

c. Menentukan nama perusahaan


Nama perusahaan adalah identitas pertama sebuah perusahaan atau badan
usaha. Bisa dengan cara mengecek lebih awal di pdki-indonesia.dgip.go.id
untuk mencari tahu ketersediaan hak paten nama perusahaan dan
cekdomain.net untuk memeriksa ketersediaan nama domain untuk website
apabila kita berjualan online.

d. Mengidentifikasi ide bisnis


i. Berasal dari internal perusahaan
ii. Konsumen
iii. Distributor
iv. Pesaing
v. Pemeran
vi. Internet dan sumber lainnya

e. Melakukan studi kelayakan bisnis


Setelah ide bisnis diperoleh, langkah berikutnya adalah mewujudkan secara
konkret ide tersebut yaitu melakukan studi kelayakan atas ide bisnis tersebut.
Studi kelayakan bisnis ditujukan untuk mengevaluasi apakah ide bisnis layak
untuk dilanjutkan. Studi kelayakan merupakan pengetahuan tentang teknik-
teknik dan faktor-faktor yang dikuasai untuk menilai keberhasilan proyek
investasi, meliputi aspek pasar, teknikal, keuangan, manajemen, yuridis,
manfaat ekonomi nasional, dan lingkungan. Studi kelayakan bisnis dilakukan
untuk mencegah pengeluaran investasi atau sumber daya yang tidak perlu ke
depannya. Studi kelayakan menjadi bahan evaluasi stakeholders yang
memerlukan: calon investor, lainnya. Kegagalan suatu produk mahal
biayanya.
i. Studi Kelayakan Aspek Pemasaran
1. Potensi Pasar
Potensi pasar bertujuan mengevaluasi potensi pasar yang bisa
dilayani oleh produk (kebutuhan yang dilayani oleh produk),
sedangkan analisis persaingan bertujuan untuk mengevalyasi
kemampuan produk memenuhi kebutuhan, relatif (dibandingkan)
dengan pesaingnya. Untuk mengestimasi total pasar, beberapa
dimensi bisa digunakan, seperti dimensi wilayah, dimensi luas
produk, dimensi jangka waktu. Untuk dimensi wilayah, manajer
bisa membagi wilayah ke dalam wilayah internasional, nasional,
dan regional.
2. Strategi Pemasaran
Di samping potensi pasar, manajer perlu merumuskan strategi
pemasaran yang efektif agar usulan bisnis berjalan seperti yang
diinginkan.
ii. Evaluasi Kelayakan Aspek Keuangan
Evaluasi kelayakan aspek keuangan menganalisis apakah usulan
proyek atau bisnis baru memberikan keuntungan yang memadai atau
menciptakan nilai tambah. Secara umum, langkah-langkah dalam
evaluasi kelayakan aspek keuangan adalah
a. Mengidentifikasi aliran kas yang relevan;
b. Mengestimasi tingkat keuntungan yang disyaratkan, yang akan
menjadi faktor diskonto;
c. Menghitung kelayakan investasi dengan beberapa kriteria,
seperti NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of
Return), dan lainnya, serta mengambil keputusan, apakah akan
melakukan atau tidak.
iii. Evaluasi Kelayakan Operasional, Sosial, Legal, Lingkungan, dan
Lainnya
Aspek operasional mengevaluasi apakah secara operasional usulan
investasi Iayak dilakukan: apakah pasokan bahan baku memadai,
apakah teknologi memungkinkan, apakah ada sumber daya manusia,
dan lainnya. Aspek sosial mencakup penerimaan masyarakat lokal
terhadap usulan investasi. Sebagai contoh, masyarakat biasanya akan
keberatan dengan usaha ternak hewan di wilayahnya, karena bau dan
kotoran lainnya. Usaha ternak hewan harus ditempatkan di lokasi
tertentu yang jauh dari pemukiman. Aspek legal memastikan tidak ada
peraturan yang dilanggar. Sebagai contoh, bisnis pembuatan pil
narkoba akan menguntungkan. Namun, bisnis tersebut jelas melanggar
hukum yang ada. Aspek lingkungan perlu diperhatikan juga. Sebagai
contoh, usaha pembuatan produk yang melibatkan bahan kimia/limbah
kimia harus bisa memastikan bahwa bahan kimia tersebut bisa
dikendalikan dengan baik. Limbah kimia harus dipastikan tidak
mencemari lingkungan.

4. Berikut ini menjelaskan tugas manajer sesuai fungsinya:


a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara
yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengambilan keputusan
merupakan bagian dari perencanaan yang berarti menentukan atau memilih
alternatif pencapaian tujuan dari beberapa alternatif yang ada. Perencanaan
diperlukan untuk mengarahkan kegiatan organisasi. Langkah pertama, rencana
ditetapkan untuk organisasi secara keseluruhan. Kemudian, rencana yang lebih
detail, untuk masing-masing bagian atau divisi ditetapkan. Dengan cara
semacam itu, organisasi mempunyai perencanaan yang konsisten secara
keseluruhan. Beberapa manfaat perencanaan adalah (1) mengarahkan kegiatan
organisasi meliputi penggunaan sumber daya dan penggunaannya untuk
mencapai tujuan organisasi, (2) memantapkan konsistensi kegiatan anggota
organisasi agar sesuai dengan tujuan organisasi, dan (3) memonitor kemajuan
organisasi. Jika organisasi berjalan menyimpang dari tujuan yang telah
ditetapkan, dapat dilakukan perbaikan. Manfaat nomor tiga tersebut erat
kaitannya dengan kegiatan pengendalian. Pengendalian memerlukan
perencanaan, dan perencanaan bermanfaat bagi pengendalian.

b. Pengorganisasian (Organizing dan Staffing)


Tahap berikutnya adalah pengorganisasian. Pengorganisasian dapat diartikan
sebagai kegiatan mengoordinir sumber daya, tugas, dan otoritas diantara
anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan cara yang
efisien dan efektif. Sebagai contoh, kegiatan perusahaan kebanyakan
diorganisir berdasarkan fungsi pokok perusahaan seperti pemasaran,
keuangan, produksi, administrasi, dan personalia.

c. Pengarahan (Leading)
Setelah struktur organisasi ditetapkan, orang-orangnya ditentukan, langkah
selanjutnya adalah membuat bagaimana orang-orang tersebut bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Manajer perlu "mengarahkan" orang-orang
tersebut. Lebih spesifik lagi pengarahan meliputi kegiatan memberi
pengarahan (directing), memengaruhi orang lain (influencing), dan
memotivasi orang tersebut untuk bekerja (motivating). Manajer harus mampu
menciptakan suasana (atmosfer) yang bisa mendorong orang untuk bekerja.
Cara yang dipakai mungkin sangat berlainan dari satu organisasi ke organisasi
lain. Sebagai contoh Microsoft, perusahaan pembuat perangkat lunak
(software) di Amerika Serikat, membuat suasana kerja yang sangat longgar.
Karyawan yang terdiri dari para pemrogram (programmer) tidak mempunyai
jam kerja yang tertentu. Mereka dapat masuk dan ke luar kapan saja, dan
biasanya justru ke luar kantor malam hari. Mereka tidak perlu memakai
seragam, boleh datang dengan kaos T-shirt atau celana jeans. Di tempat kerja
disediakan meja bilyar, minuman ringan (softdrink) bebas. Prinsipnya, asal
pekerjaan mereka selesai dan mereka bisa menghasilkan software yang baik
maka tidak ada masalah dengan peraturan kerja.

d. Pengendalian (Controlling)
Elemen terakhir proses manajemen adalah pengendalian. Pengendalian
bertujuan untuk melihat apakah kegiatan organisasi sesuai dengan rencana.
Manajer harus selalu memonitor kemajuan organisasi. Fungsi pengendalian
meliputi empat kegiatan: (1) menentukan standar prestasi, (2) mengukur
prestasi yang telah dicapai selama ini, (3) membandingkan prestasi yang telah
chcapai dengan standar prestasi, dan (4) melakukan perbaikan jika ada
penyimpangan dari standar prestasi yang telah ditentukan, kemudian kembali
lagi ke fungsi perencanaan untuk periode berikutnya.

Berdasarkan fungsinya, manajer juga dibagi lagi sebagai berikut:


(a) Manajer Urnum
Manajer umum bertanggung jawab mengawasi unit tertentu yang
mempunyai beberapa bidang sekaligus. Manajer suatu divisi merupakan
contoh manajer umum. Manajer umum bertangung jawab terhadap
aktivitas pemasaran, keuangan, dan operasi divisi tersebut. Manajer divisi,
cabang internasional, dan cabang daerah tertentu merupakan contoh lain
manajer umum.
(b) Manajer Fungsional
Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi
tertentu. Sebagai contoh, manajer pemasaran mengawasi aktivitas
pemasaran organisasi. Dia tidak bertanggung jawab terhadap aktivitas
keuangan organisasi, meskipun melakukan koordinasi dengan manajer
keuangan dan manajer bidang lainnya. Sebaliknya, manajer keuangan
bertanggung jawab terhadap aktivitas keuangan organisasi seperti mencari
dana dan mengalokasikannya.

Salam,

Muhammad Fauzi

NIM: 042375243

Anda mungkin juga menyukai