Jawab:
2. Ide peluang bisnis bisa datang dari berbagai sumber, bisa dari sumber internal
perusahaan, bisa dari eksternal yaitu dari konsumen dan dari pesaing, atau eksternal
lainnya. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Sumber Internal
Suatu studi menemukan bahwa lebih dari 55% ide produk baru datang dari
dalam perusahaan. Perusahaan bisa mencari ide tersebut dari riset dan
pengembangan resmi, dari ilmuwannya, insinyur, bagian produksi, salesman
(karena kontak langsung dengan konsumen).
Survey lain menunjukkan bahwa sekitar 14% inovasi datangnya dari unit riset
dan pengembangan, 41% dari karyawan. 36% lainnya datang dari konsumen.
Banyak perusahaan mengembangkan "intrapreneurial" (wirausaha di dalam
suatu organisasi), agar organisasi kreatif menciptakan dan memanfaatkan
peluang yang ada, seperti seorang wirausaha. Perusahaan inovatif seperti
Google (Alphabet) menghasilkan banyak produk berbasiskan teknologi,
seperti Google map, Google Play Book, di samping Google search yang
menjadi tulang punggungnya.
b. Konsumen
Sekitar 28% ide produk baru dari melihat dan mendengarkan konsumen,
keluhannya. Kebutuhan tersebut bisa dilihat dari survei. Keluhan atau harapan
konsumen bisa memunculkan ide bisnis baru. Sebagai contoh, misalnya ada
seseorang yang bekerja di perusahaan pembuat specialty paper (kertas
khusus). Kertas khusus digunakan untuk beberapa situasi, misalnya untuk teh
celup, kertas di kaleng makanan, pembungkus kain tekstil. Kertas yang
digunakan untuk teh celup adalah kertas khusus, yaitu tidak larut dalam cairan.
Kertas yng digunakan di kaleng makanan juga merupakan kertas khusus,
karena kertas tersebut harus memenuhi standar higienis (kesehatan) tertentu.
Kertas untuk membungkus kain juga menggunakan teknologi khusus karena
kertas tersebut harus rapat (tidak ada pori-porinya). Teknologi yang digunakan
untuk membuat kertas khusus didatangkan dari Eropa. Perusahaan yang
memproduksi kertas dalam jumlah besar, yaitu lembaran. Di sisi lain,
perusahaan makanan, sebagai contoh, membutuhkan kertas yang sudah
dipotong-potong agar bisa langsung dimasukkan ke kaleng. Muncultah ide
bisnis, yaitu menjadi perantara antara perusahaan pemproduksi kertas khusus
dan perusahaan pengguna kertas tersebut. Ide bisnis tersebut adalah membeli
kertas dalam jumlah besar dari perusahaan pembuat kertas, kemudian
memotong menurut spesifikasi perusahaan pengguna, dan menjual potongan
tersebut ke perusahaan pengguna kertas tersebut.
Tuntutan makanan yang lebih sehat memunculkan bahan makanan yang lebih
sehat seperti produk organik (misalnya sayuran organik). Kentucky Fried
Chicken dibranding menjadi KFC (hanya singkatan), untuk `menghilangkan'
kata fried (goreng), karena gorengan dianggap tidak sesuai dengan tren
makanan sehat yang ingin mengurangi gorengan. Restoran seringkali
menyesuaikan dengan lidah lokal. Sebagai contoh, gudeg yogya yang biasanya
manis, menjadi asin kalau dijual di Jakarta. Orang Jakarta lebih suka rasa asin.
c. Pengarahan (Leading)
Setelah struktur organisasi ditetapkan, orang-orangnya ditentukan, langkah
selanjutnya adalah membuat bagaimana orang-orang tersebut bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Manajer perlu "mengarahkan" orang-orang
tersebut. Lebih spesifik lagi pengarahan meliputi kegiatan memberi
pengarahan (directing), memengaruhi orang lain (influencing), dan
memotivasi orang tersebut untuk bekerja (motivating). Manajer harus mampu
menciptakan suasana (atmosfer) yang bisa mendorong orang untuk bekerja.
Cara yang dipakai mungkin sangat berlainan dari satu organisasi ke organisasi
lain. Sebagai contoh Microsoft, perusahaan pembuat perangkat lunak
(software) di Amerika Serikat, membuat suasana kerja yang sangat longgar.
Karyawan yang terdiri dari para pemrogram (programmer) tidak mempunyai
jam kerja yang tertentu. Mereka dapat masuk dan ke luar kapan saja, dan
biasanya justru ke luar kantor malam hari. Mereka tidak perlu memakai
seragam, boleh datang dengan kaos T-shirt atau celana jeans. Di tempat kerja
disediakan meja bilyar, minuman ringan (softdrink) bebas. Prinsipnya, asal
pekerjaan mereka selesai dan mereka bisa menghasilkan software yang baik
maka tidak ada masalah dengan peraturan kerja.
d. Pengendalian (Controlling)
Elemen terakhir proses manajemen adalah pengendalian. Pengendalian
bertujuan untuk melihat apakah kegiatan organisasi sesuai dengan rencana.
Manajer harus selalu memonitor kemajuan organisasi. Fungsi pengendalian
meliputi empat kegiatan: (1) menentukan standar prestasi, (2) mengukur
prestasi yang telah dicapai selama ini, (3) membandingkan prestasi yang telah
chcapai dengan standar prestasi, dan (4) melakukan perbaikan jika ada
penyimpangan dari standar prestasi yang telah ditentukan, kemudian kembali
lagi ke fungsi perencanaan untuk periode berikutnya.
Salam,
Muhammad Fauzi
NIM: 042375243