NIM :190401043
Sapu, yang memungkinkan penyapuan tanpa harus membungkuk untuk mencari puing-puing
di tanah.
Perusahaan rokok Lucky Strike yang secara tradisional berisi 21 bungkus berisi 20 batang
rokok.
Pada hari-hari ketika musik diunduh melalui Internet hampir tanpa kecuali, iTunes
menawarkan cara yang nyaman untuk membelinya dengan mengunduh lagu demi lagu.
Kemungkinan untuk mengintegrasikannya dengan perangkat reproduksi membuatnya
mencapai pasar yang tampaknya mustahil.
Tablet, alat tempat Anda dapat memiliki aplikasi komputer seukuran notebook.
Pada 1960-an, kota Amsterdam mempromosikan penggunaan sepeda melalui sistem berbagi
sepeda. Seiring waktu, proposal menyebar ke berbagai belahan dunia, dan hari ini berhasil.
Walkman, yang memungkinkan kemungkinan mendapatkan kualitas suara yang bagus dan
pada saat yang sama membawanya bersama pengguna.
Ketika perusahaan pertama memutuskan untuk memasarkan secara elektronik, banyak yang
percaya itu adalah ide gila. Sekarang ini adalah perbedaan penting di banyak bagian dunia.
Ketika sebagian besar perusahaan maskapai penerbangan memiliki keluhan pengguna tentang
perawatan karyawan yang buruk, Singapore Airlines berkonsentrasi secara efektif untuk
memberikan perawatan yang baik: berbagai kebijakan diarahkan untuk itu. Ini adalah inovasi
yang sepenuhnya sederhana, tetapi tidak kalah efektifnya untuk itu.
Perusahaan seperti Tupperware atau Avón menjalankan model bisnis inovatif, di mana orang-
orang berasosiasi dengan perusahaan dan menjual produk satu sama lain.
Beri pelanggan kemungkinan untuk memilih karakteristik komputer.
2. Rasional-Empiris
Metode pendekatan ini adalah dasar keyakinan bahwa perilaku orang mampu diprediksi dan
mereka akan memberikan perhatian khusus atas kepentingannya sendiri.Artinya adalah
pendekatan ini meyakini bahwa seluruh target perubahan akan terselimuti oleh beragam
mitos, ketidak tahuan, kebenaran semu, walaupun tetap memelihara rasionalitasnya. Seluruh
target perubahan tersebut akan mengikuti diri mereka sendiri jika itu dikatakan pada mereka,
dan seringkali mereka tidak memahami apa yang terbaik untuk merekaMereka akan berubah
dengan sendirinya saat mereka menerima komunikasi yang lebih informatif, efektif dan saat
ada insentif pada perubahan yang mereka nilai lebih memadai.
Contoh Pendekatn Rasional-Empiris :
takhayul
kebenaran semu
ketidaktahuan
Normatif-Reedukatif
Pendekatan ini akan lebih fokus pada bagaimana seorang manajer perubahan mampu
memberikan pengaruh atau bertingkah laku dengan berbagai cara tertentu, agar selanjutnya
para anggota manajer mampu melakukan perubahan. Pada dasarnya, manusia akan berubah
saat ada suatu perusahaan tersendiri bahwa perubahan adalah demi kepentingan yang terbaik.
Perubahan tersebut akan paling siap terjadi saat satu orang dalam kelompok tersebut masuk
dalam perubahan dan menganut sistem nilai dan keyakinan kelompoknya.
Contohnya Normatif-Redukatif
Strategi Normatif-Redukatif didasarkan pada asumsi pola tindakan dan perilaku warga
masyarakat yang didukung oleh norma-norma sosial dan budaya, komitmen individu
terhadap norma-norma
Kekuasaan-Koersif
Pendekatan ini akan memaksa pihak manajemen perubahan untuk melakukan caranya secara
semena-mena oleh sebagian pihak secara naif oleh sebagian yang lain, dan sering menjadi
bentuk standar dalam manajemen perubahan.
Metode ini membuat orang-orang berubah karena dilakukan dengan dasar penegakan
kewenangan, ancaman, atau adanya sanksi atas performa yang buruk. Pendekatan ini bisa
juga disebut sebagai pendekatan kekuatan penindas. Pendekatan ini memiliki risiko yang
besar dan potensi balasannya pun sangat besar.
Lingkungan-Adaptif
Konsep pendekatan yang digunakan dalam manajemen ini adalah bahwa walaupun mereka
berubah berdasarkan insting, namun mereka berusaha menghindari segala bentuk kerugian,
jadi sebenarnya mereka mempunyai kemampuan dalam beradaptasi dengan berbagai kondisi
dan situasi baru.
4.budaya inovasi belum bisa menjadi sesuatu yang di utamakan sebab masyarakat kita belum
menyadari dikarenakan akan terjadi faktor kegagalan inovasi produk yaitu seperti
1.Berpikir Jangka Pendek
Ketika mengawali bisnis, khususnya pebisnis pemula, biasanya hanya berpikir bagaimana
angka penjualan sesuai target dalam waktu singkat. Mereka bahkan berani mengeluarkan
biaya yang lebih dari cukup agar dapat mencapai tujuan tersebut tanpa banyak pertimbangan.
Namun, karena hanya berpikir jangka pendek, akhirnya malah biaya operasional yang
membengkak. Bisnis malah berujung rugi dan tidak bisa menjadi untung. Padahal, biaya
tersebut sebenarnya bisa dialokasikan ke inovasi produk sehingga ada berbagai produk yang
dapat disajikan kepada konsumen.
2. Minim Kreativitas
Kebiasaan buruk yang tidak ditanamkan perusahaan kepada karyawan adalah segala
keputusan tentang produk hanya bisa dilakukan perusahaan. Karyawan tidak bisa dan tidak
boleh bereksplorasi. Ini sesuatu yang keliru dan semestinya harus diperbaiki.
Karyawan boleh diberikan kesempatan untuk mengeksplor kreativitasnya. Dari olah pikir
hingga diskusi yang mendalam, karyawan biasanya memiliki ide atau gagasan baru. Ide
tersebut dapat diaplikasikan ke inovasi produk sehingga akan menjadi produk-produk baru.
Bahkan, siapa tahu dari pola kreativitas yang dimiliki karyawan, produk-produk tersebut
dapat menjadi unggulan.
Hal-hal seperti itulah yang semestinya jadi perhatian pebisnis, khususnya pebisnis pemula.
Ada hal-hal yang seharusnya bisa lebih diprioritaskan seperti inovasi produk. Buatlah produk
yang mana menjadi kebutuhan konsumen.
Pebisnis harus memahami bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang berkembang. Hal
tersebut bermakna sama dengan bisnis yang baik adalah bisnis yang mampu beradaptasi
dengan kebutuhan pasar. Jika ada produk yang bisa memenuhi kebutuhan pasar, dampaknya
adalah angka penjualan akan naik. Bukankah hal tersebut yang diinginkan dari bisnis?
4. Anggaran Minim
Daya juang bisa dimaksimalkan, olah pikir bisa menyesuaikan kondisi karyawan tetapi
anggaran yang tersedia dari perusahaan minim. Hal tersebut bisa menjadi salah satu
minimnya inovasi tersebut. Akhirnya, produk-produk yang disajikan hanya berulang.
Konsumen pun akan berpikir bahwa bisnis Anda tidak berkembang.
Hal seperti ini bisa berdampak pada psikologis karyawan sehingga karyawan pun tidak dapat
melakukan inovasi tersebut. Di dalam bisnis, anggaran merupakan hal pokok yang patut
terdistribusikan dengan baik. Pebisnis atau perusahaan pun harus mampu mengelola anggaran
dengan tepat agar tidak terjadi kegagalan inovasi produk.
Jika ingin meminimalisir kegagalan inovasi produk, alangkah lebih baik pebisnis
menyelaraskan antara teknologi dan solusi. Teknologi digunakan sebagai penunjang
kreativitas untuk menciptakan produk yang baru. Solusi dibutuhkan agar konsumen
mendapatkan produk yang terbaik.
6. Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Target Pasar
Kesalahan lain yang tidak disadari pebisnis dalam inovasi ini adalah target pasar. Pebisnis
berpikir bahwa inovasi apa pun bisa tersampaikan dengan baik kepada target pasar. Dalam
kenyataannya, itu belum tentu sesuai.
Ada target pasar yang memang lebih menyukai produk tertentu saja. Ada target pasar yang
menyukai inovasi tersebut. Jadi, pebisnis seharusnya lebih selektif dalam memilih target
pasar sebelum menyusun inovasi produk.
Waste atau pemborosan yang terjadi karena kelebihan produksi baik yang berbentuk Finished
Goods (Barang Jadi) maupun WIP (Barang Setengah Jadi) tetapi tidak ada order / pesan dari
Customer. Beberapa Alasan akan adanya Overproduction (kelebihan Produksi) antara lain
Waktu Setup Mesin yang lama, Kualitas yang rendah, tidak adanya production planning yang
akurat.
Hal ini berbahaya bagi perusahaan yang menghasilkan consumable product yang mana
memiliki expired date yang singkat. Contohnya industri makanan dimana hasil produksi
harus sesegera mungkin sampai ke konsumen untuk menghindari tingginya waste barang jadi
dikarenakan telah memasuki masa expired.
Waste atau pemborosan yang terjadi karena Inventory merupakan salah satu akibat dari waste
overproduction. Akumulasi dari Finished Goods (Barang Jadi), WIP (Barang Setengah Jadi)
dan Bahan Mentah yang berlebihan di semua tahap produksi akan memerlukan tempat
penyimpanan, Modal yang besar, serta tambahan tenaga/orang yang mengawasinya dan
pekerjaan dokumentasi (Paperwork). Waste of inverntory dapat menjadi indikasi terjadinya
overproduction, maupun menurunnya kinerja penjualan/ sales perusahaan.
Waste atau Pemborosan yang terjadi karena buruknya kualitas atau adanya kerusakkan
(defect) sehingga diperlukan perbaikan. Ini akan menyebabkan biaya tambahan yang berupa
biaya tenaga kerja, komponen yang digunakan dalam perbaikan dan biaya-biaya lainnya. Hal
ini penting untuk diperhatikan dalam lini produksi, karena akibatnya bukan hanya
terbuangnya barang yang dinilai cacat atau rusak, tetapi juga mengakibatkan pemborosan
waktu, sumberdaya, maupun tenaga yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk cacat
tersebut. Oleh karena itu perusahaan manufacturing umumnya menerapkan prinsip “zero
defect” di setiap tahap produksi.
Waste atau Pemborosan yang terjadi karena tata letak (layout) produksi yang buruk, peng-
organisasian tempat kerja yang kurang baik sehingga memerlukan kegiatan pemindahan
barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Contohnya Letak Gudang yang jauh dari Produksi.
Kesalahan dalam penataan layout produksi dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya unsur
efektif dalam keberlangsungan produksi. Dimana akan menyebabkan tingginya waktu
pengerjaan, dan terbuangnya tenaga yang tidak diperlukan (non value added movement)
sehingga menghasilkan output yang tidak maksimal.
Waste atau Pemborosan yang terjadi karena Gerakan –gerakan Pekerja maupun Mesin yang
tidak perlu dan tidak memberikan nilai tambah terhadap produk tersebut. Contohnya
peletakan komponen yang jauh dari jangkauan operator, sehingga memerlukan gerakan
melangkah dari posisi kerjanya untuk mengambil komponen tersebut.
Saat Seseorang atau Mesin tidak melakukan pekerjaan, status tersebut disebut menunggu.
Menunggu bisa dikarenakan proses yang tidak seimbang sehingga ada pekerja maupun mesin
yang harus mengunggu untuk melakukan pekerjaannya, Adanya kerusakkan Mesin, supply
komponen yang terlambat, hilangnya alat kerja ataupun menunggu keputusan atau informasi
tertentu. Hal ini dapat diminimalisir dengan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan setiap produk. Pengukuran ini harus dilakukan untuk masing-masing kegiatan
dalam lini produksi, agar dapat mendeteksi proses-proses mana yang berpotensi timbulnya
proses menunggu. Contohnya : dalam industry makanan misalnya, ada proses pemasakan
dengan pemanggangan maupun pengukusan, yang mana selama proses menunggu tersebut
pegawai dapat melakukan kegiatan lain yang lebih memiliki nilai tambah.
Tidak setiap proses bisa memberikan nilai tambah bagi produk yang diproduksi maupun
customer. Proses yang tidak memberikan nilai tambah ini merupakan pemborosan atau proses
yang berlebihan. Contohnya : proses inspeksi yang berulang kali, proses persetujuan yang
harus melewati banyak orang, proses pembersihan. Semua Customer menginginkan produk
yang berkualitas, tetapi yang terpenting adalah bukan proses Inspeksi berulang kali yang
diperlukan tetapi bagaimana menjamin Kualitas Produk pada saat pembuatannya. Yang harus
kita lakukan adalah Carikan Root Cause (akar penyebab) dari suatu permasalahan dan
ambilkan tindakan (countermeasure) yang sesuai dengan akar penyebab tersebut.
8. Contoh Perusahaan di Industri Manufaktur Terdapat banyak perusahaan di Indonesia yang
bergerak pada industri manufaktur Perusahaan tersebut mungkin pernah Anda lihat atau
mermakal produknya untuk kebutuhan sehari - hari . Otomotif Industri otomotif adalah
perusahaan industri yang memanfaatkan teknologi tinggi . Hasil dari produk yang dihasilkan
berupa alat transportasi seperti motor dan mobil Perusahaan yang memproduksi produk
otomotif tersebut adalah Astra Group dan Toyota Manufacturing Indonesia 4 Elektronik
Industri elektronik memiliki kesamaan dengan industri otomotif dan menghasilkan produk
produk elektronik seperti televisi , laptop , kipas angin , handphone , AC , kulkas , kompor
dan lain - lain . Contoh dari perusahaan yang cukup terkenal dalam memproduksi alat - alat
elektronik adalah Maspion Electronics . Makanan dan Minuman Industri bahan makanan dan
minuman bergerak dalam mengelola bahan mentah menjadi suatu produk makanan dan
minuman yang siap untuk dikonsumsi . Hasilnya dapat berupa makanan ringan dan juga
minuman kerasan . Contoh perusahaan dari industri ini adalah Mayora Group , Indofood CBP
Sukses Makmur , dan Unilever Indonesia
Media Sosial
Pada era sekarang hampir seluruh manusia memiliki media sosial mulai dari orang tua, muda,
anak-anak, orang biasa, tokoh masyarakat, pejabat, publik figur, pejabat, hingga orang biasa.
Media sosial mulai berkembang pada awal tahun 2000an yaitu dengan adanya aplikasi
Friendster yang diciptakan oleh Jonathan Abrams kemudian disusul oleh MySpace milik
Tom Anderson dan Chris DeWolfe. Media sosial sebelumnya hanya populer di beberapa
negara saja. Kesuksesan media di seluruh penjuru bumi dialami oleh Mark Zuckerberg yang
mendirikan Facebook. Setelah itu muncul berbagai macam media sosial lainnya seperti
Twitter, Instagram, Path, TikTok dan lain sebagainya.
Saat ini keberadaan media sosial sangat membantu kehidupan manusia seperti lebih mudah
mengakses informasi, menjalin hubungan dengan orang lain secara jarak jauh hingga
memperkenalkan suatu produk, jasa maupun karya.
3D Printing
Printing adalah sebuah teknik yang menghasilkan teks dan gambar dengan tinta di atas kertas
maupun media lainnya. Namun sejak tahun 2010 masyarakat tak hanya mengenal hasil
printing 3 dimensi saja tetapi juga 3 dimensi. Teknolo9gi tersebut adalah 3D printing yang
sudah dikembangkan sejak 1980-an namun baru dirilis secara komersial dan massal pada
tahun 2010.
Orang yang berjasa dalam perkembangan teknologi ini adalah Charles W. Hull atau lebih
akrab disapa sebagai Chuck Hull. Alat ini diklaim dapat membuat sesuatu dengan mudah,
cepat dan murah. 3D printing bahkan sangat bermanfaat dalam berbagai bidang industri
bahkan dunia medis.
GPS
Jika zaman dahulu untuk menuju suatu tempat yang tidak kita ketahui harus membuka peta
terlebih dahulu. Metode tersebut saat ini sudah sangat kuno dan telah ditinggalkan sejak
diluncurkannya satelit GPS modern pertama pada tahun 2005.
GPS atau Global Positioning System adalah sistem navigasi yang memanfaatkan 24 satelit
sehingga dapat digunakan dalam segala cuaca sepanjang waktu dan tanpa biaya apapun.
Teknologi sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu namun belum bisa diakses secara bebas
oleh masyarakat dunia. GPS akhirnya berhasil dikembangkan oleh Roger L. Easton, Ivan A.
Getting, dan Bradford Parkinson.
Bluetooth
Bluetooth adalah salah satu alat komunikasi wireless yang berfungsi untuk bertukar data
pada jarak pendek. Jaap Haartsen, insinyur listrik lulusan Delft University of Technology dan
merupakan insinyur perusahaan Erickson adalah orang yang mengembakan bluetyooth sejak
tahun 1999an. Cikal bakal bluetooth yakni berasal dari infrared yang memiliki fungsi hampir
sama. Bluetooth saat ini semakin berkembang tidak hanya untuk bertukar data tetapi juga
menghubungkan berbagai perangkat tanpa menggunakan kabel.
10. 1.Adanya pelanggaran hak cipta atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
2.Rendahnya ketersediaan lapangan pekerjaan karena sumber daya manusia (SDM) telah
digantikan oleh teknologi digital.Dampak kedua di era digital adalah ketersediaan lapangan
pekerjaan non digital yang rendah, hal ini karena kemajuan teknologi digital semakin
canggih
3. Munculnya informasi digital yang tidak sesuai dengan fakta (hoax)
4.Adanya budaya malas gerak (mager) karena pengaruh penggunaan teknologi digital
5.Adanya penipuan digital yang mengatasnamakan orang lain