Anda di halaman 1dari 36

Dapus

https://www.coursehero.com › file

(1) mirda.docx - 1.Ketahui Pesaing Anda Mengetahui siapa...

https://roboguru.ruangguru.com › ...

mengapa seorang produsen perlu melakukan survei te... - RoboguruA.

https://accurate.id › bisnis-ukm › pe...

Web results

Pengertian Produk: Jenis, Tingkatan, dan Konsep Produksi ...

https://ajaib.co.id › mengenal-perbe...

Web results

Mengenal Perbedaan Barang dan Jasa di Dalam Dunia Bisnis – Ajaib

https://www.kompas.com › Skola

Web results

Pasar: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri dan Jenisnya - Kompas.com

https://cerdasco.com › lokasi-pasar

Lokasi Pasar: Jenis, Faktor Pertimbangan – Cerdasco

https://text-id.123dok.com › lzg2n7...

Web results

PASAR ORGANISASI DAN PERILAKU PEMBELIANNYA

Pasar Konsumen – Cerdasco

https://belajarekonomi.com › pelang...

https://text-id.123dok.com › 9yn9m...

Pengertian Pasar Sasaran LANDASAN TEORI 1. Pengertian ...

https://markey.id › Blog › Bisnis


Web results

Pemasok Adalah ? Fungsi & Hubungannya dengan Perusahaan

.
Apa Itu Pelanggan: Pengertian, Jenis Dan Karakter Pelanggan Ketahui Pesaing

AndaMengetahui siapa pesaing Anda, dan apa yang mereka tawarkan, dapat

membantu Andameningkatkan produk, layanan dan pemasaran. Hal ini akan

mendukung Anda untukmengatur harga Anda kembali agar lebih kompetitif. Juga

membantu Anda untuk merancangkampanye pemasaran guna mengantisipasi

“ancaman” kompetitor.Anda dapat menggunakan pengetahuan ini untuk

menciptakan strategi pemasaran yangmengambil keuntungan dari kelemahan

pesaing Anda, dan meningkatkan kinerja bisnis Andasendiri.Anda juga dapat

menilai ancaman yang ditimbulkan oleh pendatang baru ke pasar Anda, selaindari

pesaing saat ini. Pengetahuan ini akan membantu Anda untuk realistis

tentangseberapa sukses banyak yang akan Anda dapatkan.Poin pentingnya adalah

bagaimana menganalisis siapa pesaing Anda, bagaimana untuk menelitiapa yang

mereka lakukan dan bagaimana bertindak atas informasi yang Anda

dapatkan.Siapa pesaing Anda?Semua persaingan bisnis. Bahkan jika Anda satu-

satunya restoran di kota, Andamasih harus bersaing dengan bioskop, bar dan

bisnis lain di mana pelanggan Anda bisauang di sana, bukan dengan

Anda.Apalagi dengan keberadaan internet, semakin banyak barang-barang,

layanan dan pilihanrekreasi yang dapat dibeli atau dibeli secara online. Anda tidak

lagi hanya bersaing denganperusahaan lokal. Bahkan, Anda bisa menemukan

bahwa Anda bersaing dengan bisnis darinegara lain.Atau, pesaing Anda bisa saja

membuat bisnis baru yang menawarkan pengganti atau produkyang serupa dengan
milik Anda.persaingan tidak hanya datang dari bisnis lain yang sudah eksis.

Namun bisa juga datang dariproduk atau layanan lain yang sedang dikembangkan,

di mana jika Anda ingin mendapatkannyaAnda harus memperoleh lisensi sebelum

diambil pihak lain.

Lihat dokumen lengkap

B.

Saat kita mau membangun bisnis atau usaha, penting untuk melakukan survei

pasar. Namun perlu diingat, survei pasar ini tidak sama dengan survei pelanggan.

Demikian juga tidak sama dengan tes pasar. tes pasar adalah menguji apakah

produk kita disukai oleh pasar atau tidak. Survei pasar adalah melakukan

penelitian atau riset mengenai apakah bisnis kita akan bisa berjalan dengan baik

atau tidak. Tentu, hal ini tidak lepas dari tujuan bisnis untuk mendapatkan

keuntungan. 

Nah, saat melakukan survei pasar, sebenarnya yang perlu diketahui adalah:

1. Besarnya pasar

2. Bagian pasar

3. Marjin keuntungan

Yang pertama kita melihat apakah pasar yang hendak dimasuki itu berapa besar

ukurannya. Ini artinya, seberapa besar pasar YANG BISA KITA JANGKAU.
Pasar di kota jelas lebih besar dari di desa. Tapi sekali lagi, kalau kita buka toko

kecil, walau di kota, tapi kalau lokasinya ada di gang sempit, maka ukuran besar

pasar kita adalah seluas daerah itu saja.

Nah, setelah kita bisa mengetahui seberapa besar pasar, berikutnya adalah berapa

bagian pasar yang bisa kita dapatkan. Ibarat pasar itu adalah sepiring nasi, di mana

itu dimakan bersama-sama dengan yang lain (pesaing), maka kita kira-kira bisa

meraih berapa besar bagiannya. Ini tentu harus menganalisis pesaing yang ada.

Yang ketiga, berapa besar marjin keuntungan yang bisa diraih di pasar tersebut.

Semisal, Anda berbisnis kuliner di kota kecil, di mana Anda hanya bisa menjual

dengan harga yang murah (daya beli masyarakat rendah atau karakter pasarnya

suka nawar harga rendah), maka akan lebih baik bila Anda berbisnis di mana

marjinnya lebih besar. Seorang teman saya, memutuskan untuk buka depot di Bali

daripada di Mojokerto karena jualan di Mojokerto untungnya sangat sedikit.

C.

Pengertian produk secara umum adalah segala sesuatu yang mampu dihasilkan
dari proses produksi berupa barang ataupun jasa yang nantinya bisa
diperjualbelikan di pasar.

Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa pengertian produk adalah suatu
substansi yang diproduksi oleh pihak produsen dan ditawarkan ke pasar agar bisa
memenuhi keperluan ataupun kebutuhan konsumen. Produk dalam hal ini bisa
ditujukan untuk konsumen akhir ataupun konsumen antara.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa


pengertian produksi adalah segala hal yang bisa ditawarkan di pasar agar bisa
dikonsumsi atau digunakan untuk bisa memenuhi keperluan atau kebutuhan
konsumen di pasar.
Contents
1 Pengertian Produk Menurut Para Ahli
1.1 Philip Kotler
1.2 William J. Stanton
1.3 Fandy Tjiptono
1.4 Djaslim Saladin
1.5 Basu Swastha dan Irawan
1.6 H Djaslim Saladin, SE
2 Konsep Produksi
3 Klasifikasi dan Jenis-Jenis Produk
3.1 1. Produk Konsumsi
3.2 2. Produk Industri
3.3 3. Produk Berdasarkan Wujudnya
3.4 4. Produk Berdasarkan Daya Tahannya
4 Tingkatan Produk
5 Penutup

Pengertian Produk Menurut Para Ahli


 Philip Kotler
Philip Kotler menjelaskan bahwa pengertian produk adalah segala hal yang bisa
ditawarkan, dipunyai, dimanfaatkan ataupun dikonsumsi agar mampu memuaskan
kebutuhan ataupun keperluan konsumen. Didalamnya mencakup wujud fisik, jasa,
orang, tempat organisasi ataupun suatu ide.

  William J. Stanton
William J. Stanton berpendapat bahwa pengertian produk adalah seperangkat
atribut yang nyata atau tidak nyata yang di dalamnya meliputi harga, warka,
kemasan, pengecer, prestise, serta layanan dari produsen yang akan diterima oleh
pembeli sebagai suatu hal yang mampu memuaskan keperluan atau kebutuhannya.

 Fandy Tjiptono
Fandy Tjiptono menerangkan bahwa pengertian produk adalah berbagai hal yang
ditawarkan oleh produsen untuk bisa diperhatikan, dicari, dibeli, dinyatakan,
dikonsumsi, atau digunakan oleh pasar sebagai bentuk pemenuhan keperluan atau
kebutuhan pasar.

 Djaslim Saladin
Djaslim Saladin mengatakan bahwa pengertian produk adalah seluruh hal yang
mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan manusia dalam bentuk yang eksis
atau tidak eksis.

 Basu Swastha dan Irawan


Kedua ahli ekonomi diatas mendefinisikan pengertian produk sebagai sesuatu
yang sifatnya kompleks, baik itu yang mampu diraba ataupun tidak bisa diraba
yang didalamnya mencakup warna, harga, kemasan, pelayanan, prestise, dan
pengecer yang mampu diterima oleh pembeli agar mampu memuaskan keperluan
dan juga keinginan pelanggan.

 H Djaslim Saladin, SE
Djaslim Saladin, SE memiliki beberapa pengertian produksi berdasarkan
pengalaman dan pandangannya sendiri, yaitu:

 Pengertian produk dalam arti yang sempit adalah suatu kumpulan bentuk fisik
dan kimia yang bentuknya bisa dikumpulkan menjadi suatu produk serupa dan
juga yang sudah dikenal oleh masyarakat.
 Pengertian produk dalam arti yang luas adalah kumpulan bentuk fisik ataupun
tidak memiliki fisik yang didalamnya mencakup warna, harga, kemasan, prestise,
dan layanan yang mampu diberikan kepada konsumen serta pengecer.
 Pengertian produk secara umum adalah seluruh hal yang mampu memenuhi dan
juga memuaskan keperluan atau keinginan manusia dalam bentuk fisik ataupun
tidak.

Baca juga: Kompetitor Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Pintar


Menghadapinya

Konsep Produksi
Konsep yang biasa digunakan oleh para produsen adalah konsumen akan
menyukai suatu produk yang mempunyai kualitas, performa yang baik, serta
paling inovatif.
Sehingga berbagai perusahaan lainnya pun harus mengeluarkan energi yang besar
untuk menciptakan produk tersebut agar mampu memenuhi keperluan pasar dan
mampu melakukan perbaikan secara terus menerus kepada konsumennya.

Pada dasarnya, konsumen tidak akan membeli suatu produk jika produk tersebut
memang adalah produk yang sama dengan produk lainnya, atau hanya mengikuti
trend dan kemasan dari produk tersebut tidak menarik.

Klasifikasi dan Jenis-Jenis Produk


Produk bisa dibedakan kedalam beberapa jenis, baik itu dalam bentuk wujud dan
daya tahan produk tersebut, atau berdasarkan konsumen dan produk apa yang
mampu dikonsumsi oleh konsumen. Berikuti ini adalah penjelasan jenis-jenis
produk menurut Philip Kotler.

1. Produk Konsumsi
Pengertian produk konsumsi adalah seluruh produk yang bisa digunakan oleh
konsumen tingkat akhir atau end user. Produk konsumsi tersebut lantas dibedakan
menjadi beberapa bagian, yaitu:

 Produk Kebutuhan Sehari-hari, yaitu suatu produk yang dibutuhkan dan akan


lebih mudah habis jika digunakan sehingga akan lebih sering dibeli oleh
konsumen, seperti bahan makanan, minuman, sabun cuci, sabun mandi, shampo,
dll.
 Produk Belanjaan, adalah produk yang dibelanjakan dengan cara
membandingkan suatu produk dengan produk lainnya yang sama dari segi
kualitas, harga, dan spesifikasi produk tersebut, seperti produk smartphone, tv,
laptop, sepatu, dll.
 Produk Khusus, adalah produk yang mempunyai suatu karakter tertentu dan
mempunyai kesan yang mewah dan juga istimewa, yang mana beberapa
kelompok konsumen akan bersedia membayar produk tersebut walaupun
dibandrol dengan harga yang tinggi, seperti perhiasan, mobil, atau produk
lainnya.
 Unsought Goods, adalah suatu produk yang sebelumnya belum diketahui oleh
konsumen dan walaupun mereka sudah mengetahui, mereka tidak belum tentu
membeli produk tersebut, seperti batu nisan, peti mati, tanah pemakaman, dll.

2. Produk Industri
Pengertian produk industri adalah seluruh produk yang mampu dibeli oleh
konsumen agar bisa digunakan sebagai bahan baku untuk selanjutnya bisa
diproses menjadi produk yang baru. Produk industri ini terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
 Bahan Baku dan Suku Cadang, adalah produk yang diperlukan untuk diolah
menjadi produk baru yang memiliki manfaat lebih. Umumnya, jenis produk ini
terbagi menjadi dua bagian, yaitu bahan mentah dan suku cadang. Contoh produk
mentah adalah kayu (yang bisa diproduksi jadi lemari, kursi, dlll), gandum (yang
bisa diproduksi jadi roti), dll. Sedangkan contoh dari produk bahan atau suku
cadang adalah layar lcd, dll.)
 Barang modal, adalah produk yang mampu membantu atau memudahkan
produsen untuk mengelola atau mengembangkan suatu produk matang serta
memiliki daya tahan yang tergolong lama, seperti pabrik, bangunan kantor,
laptop, mobil, mesin produksi, dll.
 Perlengkapan dan Layanan Bisnis, adalah produk yang mampu membantu
pengelolaan produk matang yang siap dijual dan mempunyai daya tahan yang
tergolong lama, seperti alat tulis kantor, oli pelumas, bahan bakar mesin, dll.
Sedangkan contoh dari produk layanan bisnis adalah perwatawan alat, periklanan
produk, konsultasi bantuan hukum, dll.

3. Produk Berdasarkan Wujudnya


Suatu produk pun bisa dikategorikan berdasarkan wujudnya, yaitu produk barang
dan jasa.

 Produk Barang adalah seluruh produk yang memiliki bentuk fisik, bisa dilihat,
disentuh, diraba, dipindahkan, dan juga memiliki perlakukan fisik lainnya, seperti
produk minuman makanan, aksesoris, dll.
 Produk Jasa adalah seluruh kegiatan yang mampu memberikan manfaat dan
juga kepuasan pada para pelanggan, seperti jasa penginapan, jasa konsultasi, jasa
rias, jasa pijat urut, dll.

D.

Ajaib.co.id – Di dalam dunia bisnis, suatu perusahaan tentu memiliki produk berupa

barang atau jasa yang ditawarkan ke para pelanggannya untuk memenuhi kebutuhan

tertentu. Oleh karena itu, barang dan jasa merupakan hal penting yang dapat

mendatangkan keuntungan dan kelangsungan bisnis bagi setiap perusahaan.

Walaupun barang dan jasa merupakan hal utama dalam sebuah bisnis, kedua hal

tersebut ternyata memiliki perbedaan. Perbedaan barang dan jasa juga memiliki

beberapa pengaruh bagi setiap perusahaan dalam menetapkan target pasar,


memasarkan produk barang dan jasa, biaya operasional dan produksi yang

dikeluarkan, serta masih banyak lainnya.

Nah, perbedaan barang dan jasa dapat dilihat dari beberapa hal yang digunakan

sebagai acuan. Sebelum itu, mari kita bahas pengertian barang dan jasa secara lebih

lengkap melalui penjelasan berikut yang dapat kamu pahami.

Pengertian Barang dan Jasa

Keberhasilan suatu bisnis dapat terlaksana dengan adanya barang dan jasa. Barang

atau goods merupakan objek fisik yang bersifat sementara. Dalam kata lain, barang

adalah komoditas berwujud yang diberikan kepada para pelanggan melalui distributor

atau penjual kepada pembeli atau konsumen. Sementara jasa atau services merupakan

suatu kegiatan pekerjaan bagi orang lain. 

Di mana, layanan atau jasa merupakan kegiatan yang tidak berwujud, namun

diidentifikasikan untuk memberi kepuasan terhadap suatu keinginan. Dari sini sudah

dapat dilihat perbedaan barang dan jasa berdasarkan pengertian yaitu barang

merupakan hasil yang didapat melalui produksi, sementara layanan atau jasa adalah

kegiatan yang dikerjakan.

Selain itu, ada beberapa ahli yang mengartikan barang dan jasa secara berbeda-beda.

Berikut penjelasannya:

 Menurut Fandy Tjiptono, barang adalah produk dengan wujud fisik dan

menjadikannya dapat dilihat, disentuh, dipegang, dirasa, dan mendapat

perlakuan fisik lainnya. 


 Menurut Djaslim Saladin, pengertian jasa adalah kegiatan dalam memberi

manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak atau penjual ke pihak lain atau

pembeli, tanpa adanya wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan. Walaupun,

proses produksi dari produk jasa tidak melibatkan produk fisik dan juga bisa

melibatkan.

 Menurut Mursid, jasa merupakan kegiatan yang bersifat tidak teraba dengan

manfaat berupa pemenuhan kebutuhan dan tidak terikat pada suatu penjualan

produk. 

 Menurut Kotler, jasa merupakan kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak

atau penjual kepada pihak lain atau pembeli dengan tidak berwujud serta tidak

dapat memberikan perpindahan kepemilikan. 

Dari penjelasan yang diberikan oleh beberapa ahli, bisa diambil kesimpulan bahwa

perbedaan barang dan jasa dapat dilihat dari hasil atau contoh yang diberikan.

Misalnya saja pada contoh perusahaan atau bisnis yang memproduksi barang meliputi

barang elektronik, alat tulis, botol, kaca, pakaian dan masih banyak lainnya.

Sementara contoh dari bisnis yang menghasilkan jasa meliputi asuransi, perbankan,

moda transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya.

Perbedaan Utama Barang dan Jasa

Secara sederhana, perbedaan barang dan jasa bisa dilihat dari contoh atau hasil yang

menjadi produk utama dari suatu bisnis. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan secara

lebih mendalam antara barang dan jasa. Perbedaan ini merupakan hal utama antara

barang dan jasa. Berikut penjelasannya:


 Barang merupakan komoditas berupa produk yang siap dibeli oleh para

pelanggan dengan harga tertentu, sementara jasa atau layanan merupakan

manfaat dari fasilitas yang ditawarkan oleh pihak lain.

 Barang merupakan sesuatu yang berwujud dan memiliki fisik atau dapat

disentuh, dirasa, dan dilihat, sementara jasa merupakan produk yang tidak

berwujud atau intangible.

 Barang memiliki hak kepemilikan karena pelanggan yang membeli dengan harga

tertentu dapat berpindah tangan dan memilikinya, sementara jasa

kepemilikannya tidak dapat dipindahtangankan.

 Evaluasi terhadap penjualan barang dapat dilakukan secara mudah dengan

menilai kualitas, sementara jasa atau layanan cukup sulit untuk dilakukan

penilaiannya.

 Barang dapat ditukar atau dikembalikan jika terjadi kesalahan yang tidak sesuai

keinginan atau perjanjian di awal. Sementara jasa tidak mungkin bisa ditukar

atau dikembalikan.

 Barang bisa disimpan untuk penggunaan di lain waktu, sementara jasa hanya

bisa dilakukan secara langsung karena terikat dengan waktu dan tidak bisa

disimpan sebagai persediaan.

 Barang harus diproduksi terlebih dahulu, lalu diperjualbelikan hingga dapat

dikonsumsi pada akhirnya. Sementara jasa akan diproduksi dan dikonsumsi pada

waktu yang sama.

 Barang bisa dipisahkan dari alat produksi setelah menjadi produk yang akan

dijual, sementara jasa tidak akan bisa dipisahkan dari penyedianya.


Perbedaan Barang dan Jasa Berdasarkan
Ciri-Ciri

Selain hal utama yang membedakan barang dan jasa, ada hal lain yang dapat

digunakan untuk membedakan barang dan jasa yaitu berdasarkan ciri-cirinya. Berikut

penjelasan mengenai perbedaan barang dan jasa berdasarkan ciri-ciri:

Barang

 Barang memiliki fisik atau wujud.

 Barang bisa dimiliki dan dijual kembali.

 Barang bisa disimpan, disentuh, dan dipegang.

 Barang bisa diangkut.

 Produksi barang dan konsumsi dipisahkan.

 Penjualan dan produksi barang dapat dipisahkan.

 Kualitas bisa diukur dan dinilai secara mudah.

Jasa

 Jasa tidak memiliki fisik atau wujud.

 Jasa tidak dapat atau sulit untuk dijual kembali.

 Jasa tidak dapat disimpan.

 Produksi dan konsumsi tidak dapat dipisahkan.

 Kualitas dan mutu sulit untuk diukur.

 Jasa disediakan dan bukan dijual


Perbedaan Barang dan Jasa Berdasarkan
Jenis-Jenis

Mengetahui perbedaan barang dan jasa juga dapat dilakukan berdasarkan jenis-

jenisnya. Ada beberapa jenis barang dan jasa yang dapat dibedakan. Misalnya saja

pada barang, dibedakan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak. Berikut

penjelasannya:

 Barang bergerak meliputi kendaraan bermotor.

 Barang tidak bergerak atau tidak dapat dipindahkan seperti tanah, rumah, dan

lain sebagainya.

 Barang berwujud meliputi meja, kursi, tempat tidur, dan lain sebagainya

 Barang tidak berwujud meliputi air dan gas.

Sementara jasa dapat dilihat perbedaannya berdasarkan karakteristik yang meliputi

beberapa hal di antaranya sebagai berikut:

 Jasa tidak berwujud yang merupakan jasa tidak dapat dirasakan oleh panca

indra seperti disentuh, didengar, diraba, dilihat, atau dicium.

 Jasa tidak memiliki standar yang dapat dijadikan acuan dalam menilai atau

mengukur kualitasnya karena hasil yang diterima relatif berbeda-beda.

 Jasa tidak tahan lama atau tidak dapat disimpan, dikonsumsi ulang, atau

digunakan di masa mendatang.

 Jasa tidak bisa dipisahkan oleh pemberi jasa atau harus dilakukan secara

langsung.

Nah, itu dia penjelasan mengenai perbedaan barang dan jasa di dunia bisnis yang

dapat kamu pahami. Oleh karena itu, jika kamu ingin membuka suatu bisnis atau
usaha, sebaiknya untuk mempertimbangkan pemilihan bidang bisnis baik barang

maupun jasa. Mengingat, kedua hal tersebut memiliki perbedaan yang signifikan

tentunya.

Selain memilih bisnis apa yang cocok untuk kamu, jangan lupa juga persiapkan

modal awal yang harus dimiliki untuk mewujudkan bisnis tersebut. Salah satu yang

bisa dilakukan adalah dengan merencanakan keuangan untuk kebutuhan bisnis

dengan berinvestasi reksa dana di Ajaib. Ajaib merupakan media

investasi online yang dapat membantu kamu berinvestasi di instrumen reksa dana.

Yuk, download aplikasi Ajaib di smartphone kamu dan mulai untuk berinvestasi

reksa dana sekarang.

D.

Pasar sebagai area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih
dari satu. Baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,
pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya.

Menurut kajian ilmu ekonomi, pasar merupakan suatu tempat atau proses
interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang atau jasa tertentu.

Proses interaksi tersebut dapat menetapkan harga keseimbangan (harga


pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.

Pengertian pasar

Dalam buku Pengantar Bisnis (2006) karya M Fuad, pasar adalah satu dari
berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial, dan infrastruktur di
mana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang
dengan imbalan uang.

Barang dan jasa yang dijual menggunakan pembayaran yang sah, yaitu
uang. Berikut beberapa pengertian pasar dari para ahli:
 William J Stanton

Pasar adalah sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang
yang digunakan untuk berbelanja, dan memiliki kemauan untuk
membelanjakan uang.

Baca juga: Jokowi Minta Pedagang Pasar Manfaatkan E-commerce

 Kotler dan Amstrong

Pasar merupakan seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari


suatu produk atau jasa.

 Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pasar sebagai tempat sekumpulan orang melakukan transaksi jual-beli.


Sekaligus tempat untuk jual beli yang diadakan oleh sebuah organisasi
atau perkumpulan dan sebagainya dengan maksud mencari derma.

Fungsi pasar

Pasar tidak hanya sebagai tempat untuk pelayanan jual beli saja,
melainkan ada beberapa fungsi lainnya yaitu:

 Segi ekonomi

Tempat transaksi antara produsen dan konsumen yang merupakan


komoditas untuk mewadahi kebutuhan sebagai demand dan suplai.

 Segi sosial budaya

Merupakan kontrak sosial secara langsung yang menjadi tradisi suatu


masyarakat yang merupakan interaksi antara komunitas pada sektor
informal dan formal.

 Segi arsitektur

Menunjukkan ciri khas daerah, yang menampilkan bentuk-bentuk fisik


bangunan dan artefak yang dimiliki.
Ciri-ciri dari pasar

Berdasarkan dari pengertiannya, pasar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terdapat calon pembeli dan penjual


2. Terdapat jasa ataupun barang yang akan diperjualbelikan
3. Terdapat proses permintaan serta penawaran oleh kedua pihak
4. Terdapat interaksi di antara pembeli dan penjual baik itu secara langsung
atau tidak langsung.

Baca juga: Emas Naik Tipis Imbas Pasar Berharap The Fed Dovish

Jenis pasar

Pasar memiliki tujuh jenis dasar, yaitu:

 Pasar menurut bentuk kegiatan

Dalam pasar ini dibedakan menjadi dua, yakni:

Pasar nyata, sebuah pasar di mana terdapat berbagai jenis barang yang
dijualbelikan dan dapat dibeli oleh konsumen. Misalnya swalayan dan
pasar tradisional.

Pasar abstrak, sebuah pasar di mana terdapat pedagang yang tidak


menawar berbagai jenis barang yang dijual. Serta tidak membeli secara
langsung. Misalnya pasar online dan pasar modal.

F.

Lokasi pasar (market location) adalah di mana perusahaan menjual


produk. Memilihnya dengan tepat adalah penting karena tidak hanya
mempengaruhi penjualan dan keuntungan tetapi juga sumber daya
yang dikonsumsi. Selain itu, masing-masing lokasi juga memiliki
keunggulan dan risiko yang melekat.

Jenis lokasi pasar


Kita dapat membagi pasar ke dalam empat kategori berdasarkan
jangkauan pelanggan. Mereka adalah:

 Pasar lokal
 Pasar regional
 Pasar nasional
 Pasar internasional

Beberapa bisnis rumah tangga seringkali mengandalkan penjualan


produk ke konsumen di sekitar tempat bisnis tersebut berada.
Contohnya adalah adalah bengkel sepeda dan penata rambut. 

Bisnis kecil di pasar lokal mendapatkan keuntungan dari pengetahuan


yang mendalam tentang basis pelanggan mereka. Konsumsi sumber
daya relatif rendah, meski pada saat yang sama, potensi keuntungan
juga rendah.

Pasar regional lebih luas daripada pasar lokal. Itu mungkin mencakup
satu wilayah kabupaten, kota atau provinsi. Karena jangkauan lebih luas
dan jumlah pelanggan lebih banyak, bisnis berpotensi menghasilkan
lebih banyak penjualan daripada pasar lokal.

Kesuksesan di pasar regional mungkin akan mendorong untuk


berekspansi ke wilayah lain dan seluruh pasar nasional. Contoh bagus
termasuk restaurant, peritel dan perbankan. Mereka mengandalkan
sumber daya yang telah terbangun untuk melayani pelanggan di
wilayah lain.

Persaingan di pasar nasional lebih intensif dibandingkan dengan dua


pasar sebelumnya. Pesaing mungkin tidak hanya datang dari
perusahaan domestik, tetapi juga perusahaan asing yang membangun
fasilitas produksi dan beroperasi di pasar domestik. Selain itu, tekanan
juga datang dari produk impor.
Berikutnya, pasar internasional menawarkan potensi penjualan
terbesar. Perusahaan memasarkan produknya ke berbagai negara, baik
melalui ekspor maupun mendirikan anak usaha di luar negeri.  Pasar
luar negeri memiliki ukuran pasar dan prospek pertumbuhan pasar yang
beragam antar negara.

Selain itu, pasar internasional juga lebih kompleks. Perusahaan harus


mengadaptasi strategi pemasarannya untuk menanggapi perbedaan
selera, budaya, dan hukum di berbagai negara. Selain itu, persaingan
tidak hanya datang dari pesaing domestik di negara tujuan, tetapi juga
perusahaan dari negara lain. Itu, tentu saja, mengkonsumsi lebih
banyak sumber daya.

Mengapa lokasi pasar penting


Dua alasan lokasi pasar penting.

Pertama, itu mempengaruhi potensi penjualan dan keuntungan bisnis.


Semakin banyak jumlah pelanggan potensial, seperti pasar
internasional, semakin besar peluang perusahaan untuk menghasilkan
volume penjualan yang tinggi.

Kedua, lokasi menentukan sumber daya yang dikonsumsi. Pasar


internasional memang memiliki ukuran pasar potensial yang besar,
namun itu membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Oleh karena
itu, bisnis seharusnya tidak hanya mempertimbangkan potensi
keuntungan, tetapi juga sumber daya dimiliki dalam merancang strategi
yang tepat.

Bisnis kecil mungkin menggunakan strategi ekspor langsung daripada


investasi langsung untuk memasarkan produk ke pasar luar negeri.
Mereka mencoba untuk meraih lebih banyak penjualan dengan
meminimalkan konsumsi sumber daya.

Sementara itu, perusahaan multinasional mungkin akan memilih strategi


investasi langsung. Mereka mencoba mengeksploitasi keuntungan di
negara tujuan, seperti upah murah dan kedekatan dengan bahan baku,
untuk mendukung strategi internasional mereka.
Faktor pertimbangan ketika memilih
lokasi pasar
Beberapa faktor pertimbangan untuk memilih lokasi pasar yang tepat
termasuk:

1. Sumber daya yang dimiliki


2. Jaringan distribusi
3. Persaingan
4. Potensi pertumbuhan ukuran pasar
5. Sosial demografi, terutama terkait dengan selera pelanggan
6. Faktor makroekonomi

Pertama, sumber daya. Bisnis harus memastikan mereka memilih


pasar yang tepat sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Konsumsi
sumber daya mempengaruhi biaya untuk memasarkan produk secara
efektif dan kompetitif. Ketika mengkonsumsi lebih banyak biaya,
pendapatan mungkin hanya bisa menjadi kerugian.

Kedua, distribusi. Perusahaan perlu mengembangkan distribusi yang


efektif untuk membawa barangnya ke lokasi pelanggan, baik regional,
nasional atau internasional. Jaringan transportasi lokal, biaya logistik,
jumlah distributor atau peritel adalah beberapa faktor pertimbangan.

Distribusi yang efektif adalah penting karena memastikan konsumen


dapat membeli produk dengan mudah, di lokasi yang tepat dan pada
waktu yang tepat. Sebuah produk hebat dengan harga terjangkau tidak
gunanya jika pelanggan tidak dapat membeli di ritel-ritel sekitar mereka.

Ketersediaan mempengaruhi penjualan. Jika produk banyak tersedia,


pelanggan mudah untuk menemukan produk ketika membutuhkannya.
Sehingga, jika produk banyak tersedia, maka itu kemungkinan akan
laku.

Ketiga, persaingan. Konsumsi sumber daya juga terkait dengan


implementasi strategi bersaing. Jumlah pesaing biasanya berkorelasi
positif dengan tingkat jangkauan pasar.
Bisnis di pasar lokal kemungkinan menghadapi lebih sedikit persaingan.
Dan ukuran pesaing juga biasanya relatif mirip. Sebaliknya, di pasar
internasional atau nasional, persaingan melibatkan berbagai perusahan
dari seluruh dunia, yang mana mungkin lebih mapan dan memiliki
sumber daya yang lebih besar.

Keempat, potensi pertumbuhan. Ini mempengaruhi keuntungan dan


pengembalian investasi. Menginvestasikan sumber daya untuk pasar
yang sudah matang adalah sesuatu yang sia-sia. Pertumbuhan pasar
telah melambat dan kemungkinan menuju tahap penurunan. Akhirnya,
perusahaan mungkin tidak dapat menghasilkan cukup arus kas untuk
menutup investasi yang dikeluarkan.

Kelima, sosial demografi. Ekspansi ke luar negeri adalah lebih


kompleks karena perusahaan harus melayani berbagai kebutuhan
konsumen yang beragam. Perbedaan budaya dan gaya hidup
mempengaruhi selera konsumen di masing negara. Itu, tentu saja,
membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda.

Beberapa perusahaan mungkin mengadopsi standarisasi untuk


memasarkan produk ke negara lain. Mereka mengembangkan satu
standar global dan menjualnya ke berbagai negara. Smartphone dan
komputer adalah contoh bagus. 

Sementara yang lain mengadopsi strategi glokalisasi. Itu melibatkan


modifikasi dan adaptasi produk dengan selera lokal. Perusahaan
makanan cepat saji seperti McDonald dan KFC adalah contohnya.
Mereka mengadaptasi menu mereka dengan cita rasa lokal di masing-
masing negara.

Keenam, faktor lingkungan makro. Ini berkaitan dengan variabel-


variabel seperti ekonomi dan peraturan. Beberapa negara mungkin
menerapkan hambatan perdagangan seperti tarif, volume dan
persyaratan lokal. Itu meningkatkan biaya ketika memasuki pasar
internasional. Selanjutnya, faktor ekonomi seperti nilai tukar juga
berdampak pada harga, biaya dan keuntungan di pasar tujuan.

G.
https://text-id.123dok.com › lzg2n7...
Web results
PASAR ORGANISASI DAN PERILAKU PEMBELIANNYA

Pasar Organisasi

Pasar organisasi terdiri dari 3 kategori, yaitu pasar industri, penjual, dan
pemerintahan/pasar institusi.

a. Pasar industri, termasuk bisnis yang melakukan pembelian barang yang


diperlukan untuk membuat barang lain dan berguna selama proses
produksi. Termasuk dalam pasar ini adalah petani, pabrik dan beberapa
retailer. Contohnya, perusahaan es krim, yang tidak hanya membeli bahan
untuk pembuatan es krim, tetapi juga pembungkus untuk kemasan produk
mereka, dan juga lemari pendingin untuk penyimpanan es krim.

b. Pasar penjual (reseller). Sebelum produk mencapai konsumen, harus


melalui suatu pasar penjual yang terdiri dari perantara (intermediaries),
termasuk penjual besar (wholesalers) dan penjual eceran (retailers) yang
membeli barang-barang yang sudah jadi untuk kemudian dijual lagi.

c. Pasar pemerintah dan institusi. Pemerintah merupakan pasar yang


sangat besar dengan jumlah pegawai negeri yang melebihi angka satu juta
orang merupakan pasar yang sangat besar. Pasar institusi terdiri dari
organisasi non pemerintah, seperti rumah sakit, gereja, museum,
organisasi amal yang juga menjadi pasar substansial untuk beberapa
produk dan servis. Seperti organisasi pada pasar komersial, institusi-
institusi ini juga menggunakan persediaan dan peralatan sama, seperti
bagian hukum, akuntansi, dan transportasi.

2. Perilaku Pembelian Organisasi

Dalam beberapa hal perilaku pembelian organisasi berbeda dari perilaku


pembelian konsumen. Hal tersebut disebabkan beberapa hal, yaitu
perbedaan permintaan, perbedaan keahlian pembeli organisasi, perbedaan
dalam Dalam beberapa hal perilaku pembelian organisasi berbeda dari
perilaku pembelian konsumen. Hal tersebut disebabkan beberapa hal,
yaitu perbedaan permintaan, perbedaan keahlian pembeli organisasi,
perbedaan dalam

a. Perbedaan permintaan. Definisi permintaan adalah keinginan dan


kemampuan pembeli untuk membeli sebuah produk atau jasa. Perbedaan
pokok permintaan antara konsumen dan produk industri adalah
permintaan derivatif dan permintaan tidak elastis.

1) Permintaan derivatif adalah permintaan pada barang industri yang


timbul sebagai akibat adanya permintaan konsumen. Contoh, ketika AMC
Entertainment Inc. ( www.amctheaters.com ) menyadari bahwa banyak
penonton film yang meminta sistem yang baru dalam teater maka jaringan
teater pun diluncurkan pada tahun 1990. Untuk membuka 24 layar teater
di Mesa, Arizona, 1999, AMC meminta sejumlah servis, seperti penjualan
properti, arsitek, keuangan dan beberapa material, seperti besi bangunan,
kaca, kamar mandi, pemanas, tempat untuk mendisplay barang dan karpet
yang menghiasi teater. Kebutuhan ini timbul sebagai akibat dari
permintaan konsumen yang terjadi.

2) Permintaan tidak elastis, timbul ketika harga sebuah produk tidak


berpengaruh pada permintaan. Contoh, permintaan untuk karton/
cardboard packaging yang biasa digunakan untuk mengemas produk,
seperti filling cabinet. Produk ini merupakan bagian kecil dari industri
ditinjau dari seluruh biaya yang dikeluarkan pabrik filling cabinet .
Kenaikan harga karton tidak mempengaruhi permintaan cardboard
packaging. Pembeli filling cabinet hanya akan melihat itu sebagai suatu
kenaikan kecil. Permintaan pembeli untuk filling cabinet dan cardboard
packaging akan berada pada tingkat yang sama.

b. Perbedaan pada pembeli. Tidak seperti pasar konsumen pada


umumnya, pembeli industri biasanya merupakan para profesional,
spesialis dan ahli atau setidaknya memiliki informasi yang cukup.

1) Sebagai profesional, pembeli industri telah terlatih dalam bertransaksi


dan metode bernegosiasi. Ketika transaksi telah disepakati, pembeli
industri pun mengatur kontrak-kontrak resmi.

2) Sebagai seorang spesialis, pembeli industri adalah orang yang khusus


memahami barang yang diperlukan. Misalnya, sebagai 2) Sebagai seorang
spesialis, pembeli industri adalah orang yang khusus memahami barang
yang diperlukan. Misalnya, sebagai
3) Pembeli industri sering kali ahli tentang produk yang akan dibelinya.
Pembeli industri dapat belajar tentang tingkat persaingan produk industri
dan pemilihan alternatif pemasok/vendor dengan mengunjungi pameran
perdagangan, membaca majalah bisnis dan melalui proses
berdiskusi/meeting dengan wakil-wakil vendor.

c. Perbedaan dalam pengambilan keputusan. Anda telah memahami

5 tahapan proses pembelian konsumen yang telah kita bahas di atas.


Proses pembelian pada pasar industrial, berbeda dalam tiga hal penting,
yaitu pengembangan spesifikasi produk, evaluasi alternatif, dan membuat
evaluasi pasca-pembelian (seperti yang digambarkan dalam Gambar 6.2),
dijelaskan sebagai berikut.

1) Pengembangan spesifikasi produk. Sebagai tahap pertama dari proses


pembelian, proses pengenalan masalah/kebutuhan pada pasar organisasi
memerlukan satu langkah tambahan, yaitu pengembangan spesifikasi
produk. Untuk itu sebuah dokumen dibuat untuk menggambarkan
karakteristik produk secara terperinci yang diperlukan oleh pembeli dan
harus dipenuhi oleh vendor. Spesifikasi ini digunakan pada tahap
pencarian informasi, ketika pembeli mencari produk dan vendor yang
dapat memenuhi apa yang mereka perlukan.

2) Evaluasi alternatif-alternatif yang ada. Dalam mengevaluasi alternatif


yang tersedia, pembeli dengan hati-hati memilih calon vendor berdasarkan
produk yang telah dibuat sebelumnya. Hanya vendor

kualifikasi yang dapat dipertimbangkan pembeli industri. Kemudian, calon


vendor akan mengevaluasi berdasarkan faktor-faktor lainnya, seperti
harga, realitas dan reputasi.

3) Membuat evaluasi pasca-penjualan. Pada tahap akhir, evaluasi pasca-


penjualan dibuat lebih sistematis oleh pembeli industri daripada
pembelian yang dilakukan konsumen. Pembeli organisasi menguji produk
dan mengevaluasinya, satu tahap demi satu tahap, untuk mendapatkan
keyakinan akan produk tersebut. Pembeli melakukan catatan produk dan
kualitas layanan yang diterima dari supplier/vendor untuk mengevaluasi
hasil kerja vendor. Hasil 3) Membuat evaluasi pasca-penjualan. Pada
tahap akhir, evaluasi pasca-penjualan dibuat lebih sistematis oleh pembeli
industri daripada pembelian yang dilakukan konsumen. Pembeli
organisasi menguji produk dan mengevaluasinya, satu tahap demi satu
tahap, untuk mendapatkan keyakinan akan produk tersebut. Pembeli
melakukan catatan produk dan kualitas layanan yang diterima dari
supplier/vendor untuk mengevaluasi hasil kerja vendor. Hasil

d. Perbedaan dalam hubungan transaksi (pembeli-penjual). Hubungan


bertransaksi antara pembeli-penjual pada konsumen sering kali bersifat
informal dan hanya satu kali transaksi. Secara kontras, pada pasar industri
yang sering kali ada dalam hubungan pembeli-penjual ini yaitu
perkembangan hubungan jangka panjang yang sangat menguntungkan
untuk kedua belah pihak.

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

1) Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen!

2) Jelaskan tahapan dalam pengambilan keputusan seorang konsumen!

3) Apa yang dimaksud dengan motif rasional dan motif emosi dalam
pengambilan keputusan pembelian?

4) Siapa saja yang termasuk pasar organisasi, jelaskan!

5) Jelaskan perbedaan pasar organisasi dan konsumen akhir berdasarkan


perbedaan permintaannya!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen adalah sebagai berikut.

a) Psikologis, meliputi pengaruh yang berasal dari motivasi individu,


persepsi, kemampuan untuk belajar, dan sikap individu.

b) Pribadi, meliputi gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi.

c) Sosial, meliputi faktor yang berasal dari keluarga, pemimpin opini (yaitu
orang yang pendapatnya dihargai atau diikuti orang lain), dan kelompok
referensi, seperti teman bermain, teman kantor, dan grup profesional.

d) Kebudayaan, meliputi budaya (cara hidup yang memisahkan satu


kelompok dengan kelompok lain), sub budaya dan kelas sosial
(ranking/urutan dari kelompok berdasarkan kriteria, seperti latar belakang
keluarga, pekerjaan, dan penghasilan).

2) Tahapan pengambilan keputusan seorang konsumen, yaitu sebagai


berikut.

a) Pengenalan problem/masalah. Proses pembelian dimulai ketika


konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.

b) Pencarian informasi. Setelah mengetahui apa yang dibutuhkan


biasanya konsumen akan mencari informasi.

c) Evaluasi alternatif. Jika Anda berada di pasar untuk membeli komputer,


mungkin Anda berpikir tentang memori, harga, merek.

d) Keputusan untuk membeli. Konsumen harus membuat keputusan


pembelian barang yang dia butuhkan.

e) Evaluasi setelah pembelian.

3) Motif rasional melibatkan evaluasi atas sejumlah atribut produk (biaya,


kualitas, dan kegunaan). Motif emosi melibatkan faktor subjektif dan
mengarah pada keputusan irrasional.

4) Pasar organisasi terdiri dari berikut ini.

a) Pasar industri, termasuk bisnis yang melakukan pembelian barang yang


diperlukan untuk membuat barang lain dan berguna selama proses
produksi. Termasuk dalam pasar ini adalah petani, pabrik, dan beberapa
retailer. Contoh, Baskin&Robins tidak hanya membeli bahan untuk
pembuatan es krim, tetapi juga kantong belanja dan pembungkus untuk
kemasan produk mereka, dan juga lemari pendingin untuk penyimpanan
es krim.

b) Pasar penjual (reseller). Sebelum produk mencapai konsumen, mereka


harus melalui suatu pasar penjual yang terdiri dari perantara
(intermediaries), termasuk penjual besar (wholesalers) dan penjual eceran
(retailers) yang membeli barang-barang yang sudah jadi untuk kemudian
dijual lagi.
c) Pasar pemerintah dan institusi. Pemerintah merupakan pasar yang
sangat besar dengan jumlah pegawai negeri yang melebihi angka satu juta
orang merupakan pasar yang sangat besar. Pasar institusi terdiri dari
organisasi non pemerintah, seperti rumah sakit, gereja, museum,
organisasi amal yang juga menjadi pasar substansial untuk beberapa
produk dan jasa. Seperti organisasi pada pasar komersial, institusi-
institusi ini juga menggunakan persediaan dan peralatan sama, seperti
bagian hukum, akuntansi, dan transportasi.

5) Perbedaan pasar organisasi dan pasar konsumen akhir berdasarkan


permintaan adalah sebagai berikut.

a) Permintaan derivatif adalah permintaan pada barang industri yang


timbul sebagai akibat adanya permintaan konsumen.

b) Permintaan tidak elastis, timbul ketika harga sebuah produk tidak


berpengaruh pada permintaan.

Pasar konsumen (consumer market) adalah pasar yang dicirikan oleh


pembelian barang untuk konsumsi pribadi daripada dijual kembali.
Pasar ini melibatkan pemasaran barang-barang konsumsi seperti
elektronik, makanan dan minuman, dan pakaian. Pasar konsumen
kontras dengan [[pasar bisnis]], di mana bisnis menjual barang dan jasa
ke perusahaan, biasanya sebagai input ataupun kegiatan operasional.

Lebih dalam tentang “Pasar Konsumen”


Tidak semua konsumen sama dalam hal selera, preferensi, dan
kebiasaan pembelian. Keragaman konsumen membedakan jenis pasar
konsumen yang satu dengan pasar yang lain. Penjual umumnya
menargetkan konsumen dalam banyak kategori pasar, termasuk barang
habis pakai, barang tahan lama, makanan, minuman dan layanan.
Perusahaan yang menjual ke pasar ini umumnya menawarkan produk
secara individual (kontras dengan jumlah besar seperti di pasar grosir
atau pasar bisnis) sehingga pelanggan dapat membeli sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan untuk digunakan di rumah.

Ritel merupakan saluran pengiriman yang paling utama ke pasar


konsumen. Pengecer membeli barang dari produsen atau grosir,
memecahnya menjadi unit individual dan memasarkannya kepada
konsumen di toko milik mereka. Sementara itu, untuk eCommerce,
[[peritel online]] memasarkan barang ke konsumen dan kemudian
mengirimkan produk ke rumah mereka.

Apa saja karakteristiknya?


Pasar konsumen terdiri dari konsumen rumah tangga yang membeli
barang untuk konsumsi pribadi atau keluarga. Adapun, karakteristik dari
pasar ini adalah:

 Ada beberapa pembeli individu di pasar


 Keragaman konsumen membuat pasar ini dapat mengambil
banyak bentuk, misalnya pasar barang elektronik, pasar produk
makanan dan minuman, dsb.
 Hanya ada satu atau sangat sedikit pengambil keputusan yang
terlibat dalam pembelian;
 Volume pembelian kecil
 Konsumen berinteraksi langsung dengan [[peritel]]

H.

Apa Itu Pelanggan: Pengertian, Jenis


Dan Karakter Pelanggan
Oleh Muhamad Andi Aries KategoriPemasaran 13 Juni 2021
Apa Itu Pelanggan: Pengertian, Jenis Dan Karakter Pelanggan

Setiap perusahaan dan bisnis perlu pelanggan, karena pelanggan yang


akan membeli produk dan jasa yang perusahaan hasilkan. Dan ternyata
pelanggan memiliki karakteristik berbeda.

ADVERTISEMENT

Disini kami akan memaparkan penjelasan dari pelanggan yang ditarget


perusahaan dan bisnis, beserta karakteristik dan jenisnya untuk
dipelajari.

Daftar Isi
Pengertian apa itu pelanggan
Pelanggan adalah orang atau perusahaan yang membeli, menerima,
mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa dan dapat
memilih antara barang dan pemasok yang berbeda.
ADVERTISEMENT

Tujuan utama dari semua perusahaan komersial adalah untuk menarik


pelanggan atau klien, dan membuat mereka membeli apa yang mereka
jual. Perusahaan juga mencoba untuk mendorong pelanggan untuk terus
datang kembali dan terus membeli produk.

Inti dari pemasaran adalah memiliki pemahaman yang baik tentang apa


yang dibutuhkan dan dihargai oleh pelanggan.

ADVERTISEMENT

Kita sering menyebut pelanggan adalah mereka memiliki hubungan


dengan penjual. Atau juga, orang yang menyewa jasa seorang
profesional maka pelanggan disebut sebagai klien, bukan pelanggan.
Misalnya, seorang pengacara memiliki klien.

Ketika pelanggan membeli sesuatu, penjual segera fokus pada produk


yang berikutnya atau agar mereka terus membeli. Namun, dengan klien,
tujuannya adalah untuk memupuk hubungan.

Dalam banyak kasus, hubungan klien-pemasok menjadi serupa


dengan kemitraan.Dan hubungan ini tidak cenderung terjadi dengan
pelanggan.
Menurut American Express, pendekatan 7 langkah untuk menarik
pelanggan baru adalah dengan:

1. Identifikasi klien ideal Anda.

2. Temukan tempat tinggal pelanggan Anda.

3. Kenali bisnis Anda luar dalam.


4. Posisikan diri Anda sebagai solusi atas masalah klien.
5. Cobalah strategi pemasaran tanggapan langsung.

6. Membangun kemitraan.

7. Mengikuti saran sejauh membangun.


Setelah pelanggan melakukan pembelian mereka, penjual berfokus
pada pelanggan yang berikutnya. Dengan klien, bagaimanapun,
hubungan itu jauh lebih tahan lama.
Bisnis yang berpusat pada pelanggan
Sebagian besar karyawan bisnis setuju dengan pepatah ‘Pelanggan
selalu benar,’  karena pelanggan yang senang membeli barang dan lebih
mungkin untuk kembali. Sebuah perusahaan yang memiliki
pelanggan sebagai fokus utamanya dikenal sebagai bisnis yang berpusat
pada pelanggan atau costumer-centric business dalam bahasa Inggris.
Dengan kata lain, bisnis yang berpusat pada pelanggan tidak menjadikan
produk atau penjualan sebagai fokus utama bisnis.

Sejak pergantian abad, semakin banyak perusahaan yang sepenuhnya


berpusat pada pelanggan. Hal ini karena munculnya internet dan e-
commerce.

Penjual online melacak dengan cermat hubungan yang mereka miliki


dengan pelanggan mereka; sering meminta umpan balik atau feedback.
Mereka mendapatkan data tentang perilaku online pengunjung dan pola
pembelian mereka. Penjual online melakukan ini karena mereka ingin
meningkatkan pengalaman pembelian mereka atau purchasing
experience.

Penjual online berusaha untuk menyesuaikan penawaran mereka dengan


kebutuhan dan preferensi pelanggan mereka.
Pelanggan dan konsumen
Pelanggan sering juga sebagai konsumen. Dengan kata lain, mereka
sering menjadi pengguna akhir atau end-user atau ultimate-user. Istilah
‘pelanggan’ dan ‘konsumen bisa memiliki arti yang sama jika orang
yang membeli sesuatu juga mengkonsumsi atau menggunakannya.

Pelanggan, tidak seperti vendor atau reseller, biasanya (tetapi tidak


selalu) sebagai pengguna akhir dari setiap barang atau jasa yang telah
mereka bayar.

Pengertian Pasar Sasaran


Dalam mengevaluasi berbagai segmen pasar yang ada, perusahaan harus

memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. Ini

merupakan seleksi pasar sasaran. Pasar sasaran terdiri dari kumpulan pembeli

dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan.

Rambat Lupioadi, 2001 ; 43. Pasar sasaran merupakan sekelompok orang atau

organisasi yang menjadi sasaran dari bauran pemasaran, yang dirancang, xxxvi

diimplementasikan dan dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan sekelompok

tersebut, sehingga menghasilkan pertukaran yang memuaskan. Lamb, Hair, Mc

Daniel ; 2001 ; 301 . Usaha untuk mendapatkan pasar sasaran yang optimal

adalah tujuan akhir dari seluruh perusahaan yang melakukan segmentasi pasar.

Ada empat kriteria yang harus dipenuhi yaitu : Clancy dan Shulman, dalam

Rhenald Kasali, 1998 1 Responsif Pasar sasaran harus responsive terhadap

produk dan program pemasaran yang dikembangkan. Jika pasar tidak merespon

maka harus mencari tahu mengapa hal itu busa terjadi. 2 Potensi penjualan

Potensi penjualan cukup luas, semakin besar pasar sasaran, semkain besar
nilainya. Besarnya tidak hanya ditentukan oleh jumlah populasi, tetapi juga daya

beli dan keinginan pasar untuk memiliki produk tersebut. 3 Pertumbuhan

memadai Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi. Pasar perlahan-lahan

sampai akhirnya meluncur dengan pesat dan mencapai titik pendewasaannya.

Kalau pertumbuhan lambat harus dipikirkan langkah-langkah agar jasa bisa

berhasil dipasaran. xxxvii 4 Jangkauan media Pasar sasaran dapat dicapai

dengan optimal kalau marketer tepat memilih media untuk mempromosikan dan

memperkenalkan produk-produknya. Ada tiga alternatif strategi yang dapat

ditempuh oleh perusahaan untuk memilih atau menyeleksi pasar sasaran yaitu :

Lamb, Hair, Mc Daniel, 2001 ; 301 . 1. Undifferentiated Marketing Pendekatan

pemasaran yang memandang sebuah pasar sebagai satu pasar yang besar tanpa

segmen-segmen individual dan oleh karenanya memerlukan satu barang

pemasaran saja. Hal ini di dasarkan pada penghematan biaya-biaya, sehingga

membuat perusahaan menjadi rentan dalam persaingan. 2. Differentiated

Marketing Sebuah strategi yang memilih dua atau lebih segmen pasar yang

didefinisikan dengan baik dan mengembangkan bauran pemasaran yang berbeda

untuk setiap segmen pasar tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan

jumlah penjualan serta merupakan kedudukan pada setiap segmennya. xxxviii 3.

Concentrated Marketing Sebuah strategi yang biasanya memiliki satu segmen

dari suatu pasar untuk memusatkan upaya-upaya pemasarannya. Karena

perusahaan menarik satu segmen saja, sehingga mampu memahami kebutuhan,

motivasi dan kepuasan dari anggota segmen dan mengembangkan serta


mempertahankan bauran pemasarannya yang sangat khusus. Tujuan dari

strategi ini adalah untuk memperoleh kedudukan yang kuat dalam suatu segmen

yang dilayani untuk memperoleh penghematan dalam operasinya karena adanya

spesialisasi produksinya, distribusi, dan promosi serta untuk mendapatkan return

of investment yang tinggi. Langkah-langkah dalam penentuan pasar sasaran

targeting adalah menganalisa permintaan konsumen, penentuan sasaran pasar,

dan mengembangkan strategi pemasaran. Menurut Kotler 1999 ada tiga strategi

dalam memilih target pasar, antara lain : 1. Mass Market Strategy Pasar bisnis

menggunakan dua cara untuk memasuki pasar massa, pertama adalah tidak

memperlihatkan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk

tunggal, dan program pemasaran yang akan melayani konsumen yang lebih

besar. Kedua adalah dalam strategi pemasaran xxxix massa yaitu membagi

produk dan program pemasaran utnuk segmen yang berbeda-beda. 2. Niche-

Market Strategy Strategi ini melibatkan satu atau lebih segmen. Tujuan strategi

ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen yang lebih

besar. 3. Concentrated Marketing Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh

perusahaan kecil untuk menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan

besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen riset dan

mengembangkan serta memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada

sasaran target pasar yang dituju. Xl

I.
Pengertian Pemasok Adalah ?
Pemasok adalah salah satu mitra (orang ataupun badang usaha) yang menyalurkan
bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dalam produksi barang ataupun jasa.
Selain itu, pemasok adalah orang atau perusahaan yang menyediakan produk atau
layanan kepada entitas atau perusahaan lain. Peranan atau fungsi pemasok dalam
bisnis perusahaan adalah menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dari
produsen dengan harga yang baik kepada distributor atau pengecer untuk
kemudian dijual kembali.

Pemasok dalam bisnis adalah seseorang yang bertindak sebagai perantara antara
produsen dan pengecer, memastikan bahwa komunikasi akan terjadi dan stok
memiliki kualitas yang memadai.

Artikel terkait  Pengertian Transaksi dan Contoh Transaksi (Lengkap)

 
1. Dalam perdagangan-pembeli dan pemasok adalah
Dalam perdagangan apa pun, setidaknya harus ada dua pihak. Salah satunya
adalah pemasok atau yang disebut juga sebagai penjual, sedangkan yang lainnya
adalah pembeli atau dikenal dengan pelanggan.

2. Negara pemasok adalah


Kita cenderung menganggap pemasok sebagai orang atau perusahaan. Namun,
kita juga bisa menggunakan istilah ini untuk sebuah negara. Sebagai contoh,
Jepang mengimpor hampir semua minyak dan gasnya. Pemasok minyak terbesar
Jepang adalah Arab Saudi, diikuti oleh Uni Emirat Arab, dan kemudian Qatar.
Kuwait, Rusia, Irak, Meksiko, dan Kazakhstan juga merupakan pemasok Jepang.
Amerika Serikat adalah salah satu pemasok kedelai utama Cina. Karena Cina
menaikkan tarif kedelai Amerika, pembelian kedelai dari Brazil dan Argentina pu
semakin meningkat.

3. Pemasok dalam manajemen rantai pasokan


Manajemen rantai pasokan adalah manajemen aliran produk dan layanan dari
pemasok hingga ke perusahaaan. Ini adalah istilah bisnis. Manajemen rantai
pasokan melibatkan pergerakan dan penyimpanan bahan baku, inventaris dalam
proses, dan produk jadi dari asal mereka hingga sampai ke konsumen. ‘Pemasok’
atau ‘vendor’ adalah ketentuan manajemen rantai pasokan. Istilah ini berarti
entitas yang menyediakan barang atau jasa kepada individu atau perusahaan.

Pemasok dapat membuat barang yang dapat diinventarisasi dan kemudian


menjualnya kepada pelanggan. Rantai pasokan adalah seluruh proses pembuatan
dan penjualan produk komersial. Ini mencakup setiap tahap, mulai dari pasokan
bahan baku hingga pengiriman produk ke konsumen akhir.

Misalnya, Anda adalah toko roti. Beberapa pemasok Anda bisa menjadi
perusahaan penggilingan tepung (memasok perusahaan Anda dengan tepung),
perusahaan listrik (memasok Anda dengan listrik), bisnis pertanian (memasok
Anda dengan berbagai biji-bijian seperti gandum, jagung, dan lain-lain). Semua
entitas ini bisa disebut sebagai pemasok. Beberapa buku akuntansi menyebutkan
bahwa “pemasok,” secara khusus berarti penyedia bahan baku (seperti biji-bijian,
kayu, mineral mentah seperti tembaga, dan lain-lain). Mereka tidak mengacu pada
pemasok layanan seperti listrik, air, perbaikan, dan lain-lain. Hanya pemasok
produk barang yang disebut sebagai pemasok.
Fungsi dan Peranan Pemasok dalam Siklus
Peredaran Produk
Pemasok memiliki fungsi yang sangat penting di dalam setiap tahap siklus
peredaran produk barang maupun jasa. Dalam hal ini peranan penting pemasok
adalah mulai dari penyediaan sumber bahan baku untuk membantu meningkatkan
produksi, dan untuk menemukan pilihan yang lebih baik untuk bahan baku di saat
pasar mulai jenuh. Sebuah perusahaan perlu bekerja sama dengan pemasok
mereka untuk mendapatkan bahan baku yang terbaik untuk produk mereka.

Anda mungkin juga menyukai