Anda di halaman 1dari 11

Tugas Personal ke-2

Minggu 7/ Sesi 11

Essay.

1. Apa yang dimaksud dengan produk atau jasa, berilah contoh masing-masing, dan
selanjutnya berkaitan dengan level produk (core, actual, and augmented product ), maka
jelaskan level produk dalam gambar di bawah ini

Sumber: Kotler, Philip dan Gary Amstrong, (2017), Principles of Marketing, edisi 17, halaman. 246.

JAWABAN :

Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam
marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa
memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering
disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang
mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal
atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


 Barang (Goods)
Barang adalah produk konsumsi nyata, artikel, komoditas yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada pelanggan dengan imbalan uang serta memiliki karakteristik
fisik yaitu bentuk, penampilan, ukuran, berat dan lain-lainnya. Barang mampu
memuaskan keinginan manusia dengan memberikan utilitas atau kegunaannya
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Barang atau Goods pada dasarnya dapat
dipakai sekali saja ataupun ada yang bisa dipakai untuk berulang kali.
Barang adalah produk yang diperdagangkan di pasar. Terdapat kesenjangan waktu
dalam produksi, distribusi, dan konsumsi barang. Ketika pembeli membeli barang
dan membayar harganya, kepemilikan dilimpahkan dari penjual ke
pembeli. Barang atau Goods yang diproduksi dalam bentuk batch akan
menghasilkan unit yang identik. Dengan cara produksi seperti ini, produk tertentu
yang ditawarkan oleh perusahaan akan memiliki spesifikasi dan karakteristik yang
sama di seluruh pasar.
Pengertian barang menurut para ahli :
Pengertian Barang Menurut Fandy Tjiptono (1999:98), Barang adalah produk
yang berwujud fisik sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang,
disimpan, dan perlakuan fisik lainnya.

 Jasa (Service)
Jasa atau Layanan (Services) adalah produk ekonomi tidak berwujud yang
disediakan oleh seseorang atas permintaan orang lain. Dapat dikatakan bahwa
layanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang lain. Layanan hanya dapat
disampaikan pada saat tertentu dan tidak memiliki identitas fisik serta tidak dapat
dimiliki, layanan hanya dapat digunakan. Sebagai contoh, kita membeli tiket
untuk menonton film di bioskop A, ini tidak berarti kita membeli bioskop tersebut
tetapi kita hanya membayar harga layanan yang tersedia saja.
Untuk bisa mendapatkan layanan atau jasa, penerima layanan harus berpartisipasi
penuh ketika layanan disediakan oleh penyedia layanan. Mengevaluasi Layanan
adalah suatu tugas yang relatif sulit dilakukan, hal ini dikarenakan penyedia
layanan yang berbeda akan menawarkan layanan namun mematok biaya yang
berbeda. Ini mungkin juga dikarenakan metode yang digunakan untuk
memberikan pelayanan berbeda ataupun parameter yang dipertimbangkan dalam
memberikan layanan berbeda-beda.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Gambar diatas berkaitan dengan 3 levels of product :
 Core Product
Sesuai dengan namanya core product, yakni menjelaskan mengenai produk yang
dikonsusmsi secara umum dan untuk apa fungsi produk itu sebenarnya. Dari
gambar diatas menunjukan sebuah ipad yang digunakan oleh seseorang
perempuan untuk melakukan tugasnya. Dari segi fungsi sebagai core product,
ipad digunakan sebagai media penunjang agar memudahkan pekerjaan jika
dibandingkan dengan laptop.
 Actual Product
Actual product lebih mengacu pada spesifikasi dari suatu product. Dari gambar
diatas menunjukan fungsi actual productnya ialah hal-hal yang menyangkut
aplikasi dan software sebagai media pendukung untuk suatu pekerjaa. Aplikasi
dan software adalah satu kesatuan dalam ipad tersebut yang dapat memudahkan
pemiliknya dalam mendukung aktivitasnya.
 Augmented Product
Augmented product ialah suatu fungsi expektasi yang diharapkan dalam suatu
produk. Dari gambar tersebut fungsi augmented product nya adalah output yang
dihasilkan dari aplikasi penunjang ipad tersebut. Apakah aplikasi tersebut sudah
cukup membantu user nya? Apakah aplikasi nya menimbulkan kepuasan terhadap
usernya? Inilah hal yang didapatkan serta perlu di pelajari pada formula
augmented product.
2. Deskripsikan klasifikasi produk konsumen dan produk industri, berilah contoh masing-
masing.
JAWABAN :
 Produk Konsumen
Produk konsumen ialah produk yang dipakai oleh konsumen pada tingkat akhir,
sehingga konsumen membeli kemudian dipakai langsung sehingga tidak dijual
kembali. Secara umumproduk yang sering di konsumsi masyarakat digolongkan
menjadi 3 bagian diantaranya :
- Produk Kebutuhan sehari – hari
Produk kebutuhan sehari hari seperti beras, sayur,ikan maupun bumbu dapur.
- Produk belanjaan
Produk belanjaan seperti alat kebersihan, kosmetik, dan perlengkapan rumah
tangga.
- Produk Khusus
Produk khusus seperti mobil, pengadaan sistem keamanan rumah, ataupun
pengadaan alat berat lainnya.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


 Produk Industri
Produk Industri ialah produk yang dibeli oleh produsen atau suatu lembaga
perusahaan/organisasi, yang kemudian akan dijual kembali atau dipakai sebagai
bahan baku untuk proses produksi hingga menghasilkan barang jadi lain. Jadi
intinya barang atau produk industri dipakai untuk proses produksi.
Penggolongannya yaitu yaitu :
- Material and parts
Material yang dimaksud seperti suku cadang pada kendaraan ataupun moda
transportasi lainnya
- Capital Items
barang modal berupa mesin pengolah, equipment maupun kendaraan alat berat
- Supplies and Service
Perlengkapan dan layanan bisnis sesuai dengan kebutuhannya seperti
pengadaan alat untuk proyek restaurant dan service nya terkait kebutuhan
gedung.

3. Jelaskan a) kekuatan merek dari sebuah produk, dan selanjutnya b) deskripsikan


perubahan dari logo beberapa produk berikut ini, c) mana yang lebih baik, logo lama
atau logo baru? Mengapa?

JAWABAN :
a) Kekuatan merek dari sebuah produk.
Merek atau brand sangat penting bagi sebuah lingkungan bisnis mengingat dengan
suatu merek, bisnis dapat mengundang banyak konsumen. Sebuah merek juga
membuat konsumen untuk terus membeli dari bisnis yang dijalankan. Orang-orang
akan lebih mungkin membeli barang atau memakai jasa dari nama yang mereka
percaya dan mudah dikenali, misalnya dari logo dan tagline sebuah bisnis. Brand
adalah hal pertama yang akan muncul di pikiran konsumen ketika mereka akan
membeli sesuatu. Selain itu, jika mereka puas dengan sebuah brand, kemungkinan
besar mereka akan memberi tahu orang lain mengenai brand tersebut yang tentu saja
akan sangat menunjang sebuah bisnis. Dalam dunia marketing, istilah dalam
memasarkan produk atau layanannya, yaitu brand awareness. Brand awareness ialah
kemampuan sebuah konsumen dalam mengenali serta mengingat sebuah merek,
termasuk nama, gambar, logo, dan juga slogan-slogan tertentu yang pernah digunakan
oleh brand tersebut dalam mempromosikan produk-produk mereka. Penjelasan
mengenai piramida brand awareness dari tingkatan terendah sampai tingkatan
tertinggi adalah sebagai berikut :

MKTG6113 – Marketing Management-R3


- Unaware of Brand
Tingkatan paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen
tidak menyadari adanya kesadaran merek.
- Brand Recognition
Tingkat minimal kesadarn merek, diman pengenalan suatu merek muncul lagi
setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan
- Brand Recall
Pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan.
- Top of Mind
Merek yang pertama kali disebut oleh konsumen atau yang pertama kali
muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain merek tersebut merupakan
merek utama

Sumber: Kotler, Philip dan Gary Amstrong,


(2017), Principles of Marketing, edisi 17,
halaman. 254

b & c deskripsi beberapa logo produk dan dan menilai dari perubahan tersebut

 Hershey’s
Pada website https://www.csmonitor.com/Business/Latest-News-
Wires/2014/0901/Hershey-s-new-logo-is-sealed-with-a-Kiss menuliskan bahwa
Logo baru Hershey menambahkan versi baru dari cokelat Kisses di akhir nama
perusahaan. Menurut Hershey, logo baru ini dirancang untuk memberikan
konsistensi branding yang lebih baik. Disamping itu perubahan logo yang ada

MKTG6113 – Marketing Management-R3


bertujuan untuk menambah konten baru dari coklat terbaru mereka, sehingga
kesan yang terbentuk pada masyarakat terkesan update dan hidup kembali.
 Pizza Hut
Siapa yang tidak kenal brand yang satu ini, bagi pecinta pizza dan pasta pasti
sangat femiliar dengan merek satu ini. Namun data menunjukan bahwa dalam
beberapa tahun terakhir penjulan pizza menurun 2% sehingga mereka perlu untuk
melakukan rebranding. Rebranding juga menyentuh konsep iklan mereka. Pizza
Hut, menurut data yang dimuat dalam laman Slate, mereka akan melakukan
strategi yang didesain secara khusus agar bisa "menarik generasi millenial dengan
lebih baik". Disamping itu, iklaniklan yang akan ditanyangkan nanti akan
menyampaikan pesan bahwa Pizza Hut adalah kualitas kepemimpinan, inovasi
dan prinsip superior perusahaan pada konsumennya. Generasi millenial -
orangorang yang mulai dewasa di tahun 2000 memang kerap dijadikan target
banyak perusahaan karena tingkat konsumsi mereka yang dikenal lebih tinggi dari
kelompok usia lainnya saat ini.
 Southwest
Menurut laman yang dimuat pada underconsideration dikatakan bahwa perubahan
logo dilakukan hanya untuk estetika saja. Namun lebih dari pada itu bahwa
perubahan logo yaitu terletak pada hati, dimana dengan konsep tersebut bahwa
service mereka berdasar pada sikap dan tanggung jawab dalam melakukan
pekerjaan mereka. Disamping itu perubahan logo tersebut melambangkan
komitmen perusahaan pada nilai-nilai dasar dan orientasi pada masa depan.
 IHOP
Sama seperti Southwest diatas, perubahan logo dibuat untuk estetika semata. Dari
semula logo berbentuk seperti garis melengkung ke bawah namun berubah
melengkung keatas. Jaringan kue dadar yang bermarkas di Amerika Serikat,
IHOP, memperbarui logo untuk pertama kalinya dalam 20 tahun yaitu
menambahkan senyum. Disamping itu perubahan logo juga dubuat karena adanya
penambahan menu baru sehingga perusahaan tersebut dapat meningkatkan
keuntungan dengan promosi mereka.
 GOOGLE
Perusahaan raksasa mesin pencari ini mengklaim bahwa perubahan logo tersebut
tidak berpengaruh terhadap eksistensi mereka. Google selalu mempunyai inovasi
terbaru dan hampir setiap tahunnya mereka melahirkan produk-produk baru yang
tujuannya untuk mempermudah lingkaran aktifitas manusia. Perubahan yang ada
juga tidak berbeda jauh dengan pendahulunya yaitu masih berupa kata namun
diubah tone warna nya menjadi lebih kontras. Menurut saya perbedaan logo pada
mesin pencari ini tidak berpengaruh pada aspek apapun, mengapa? Karena google
sudah menjadi mesin pencari yang paling lengkap di era saat ini ketimbang
dengan yahoo yang sudah mulai ditinggalkan.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


4. Jelaskan strategi pemasaran jasa sebuah bank dan bagaimana cara membangun merek
yang kuat dari bank tersebut melalui brand positioning?

JAWABAN :

Strategi Marketing adalah usaha untuk menciptakan suatu standar tertentu dalam
kehidupan masyarakat dimana untuk mendapatkan target penjualan tertentu.
Bisnis jasa ialah bisnis yang menjual layanan kepada para konsumen yang dalam waktu
tertentu membutuhkan layanan tersebut. Dalam menjalankan bisnis jasa dibutuhkan
adanya strategi marketing, tetapi sebelum menentukan strategi marketing yang akan
digunakan, perlu diketahui bahwa strategi marketing jasa berbeda dengan strategi
marketing bisnis yang menyediakan produk atau barang. Bisnis jasa memberikan
pelayanan kepada sebuah konsumen dengan berhubungan langsung, oleh karena itu
bisnis jasa mengukur keberhasilan strategi pemasaran dengan tingkat kepuasan yang
didapatkan konsumen.

Strategi Pemasaran Jasa PT Bank Central Asia, TBK

Saat ini perusahaan tidak luput dari kemajuan dunia digital dan teknologi, khususnya
media sosial dan website yang terus digunakan oleh masyarakat. Sumber informasi, yang
didalamnya termasuk transaksi dapat diakses melalui media digital. Sebagai bank yang
berkomitmen untuk melayani di sisi nasabah, BCA terus memajukan posisi brand
perusahaan melalui kinerja yang baik dalam dunia digital. PT Bank Central Asia Tbk
(BCA) ialah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis
perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit bagi segmen korporasi, komersial
dan UKM serta konsumer. Dilansir oleh Kompas.com
(http://bisniskeuangan.kompas.com, BCA terpilih sebagai The Best of Indonesian Bank
Loyalty Champion dalam kategori produk tabungan bank konvensional dalam ajang
penganugerahan Indonesian Bank Loyalty Award (IBLA) 2011. Artinya, bank swasta ini
berhasil meraih indeks loyalitas nasabah terbaik. Melalui berbagai penghargaan yang
didapat berarti input dari masyarakat dan konsumen adalah postif. Pemasaran yang
melalui media sosial terlihat berpartisipasi besar dalam bank BCA ini. BCA menaruh
perhatian tinggi pada inovasi produk perbankan, terutama yang memanfaatkan media
digital. Secara tidak langsung, media digital mencerminkan posisi perusahaan atau brand
di mata konsumen. Penghargaan ini menjadi motivasi khusus bagi BCA untuk berinovasi
selangkah lebih maju di tengah perkembangan dunia digital dan teknologi. Kita lihat saja
belakangan BCA banyak bekerja sama dengan merchant-merchant seperti starbucks,
bioskop, maupun e-commerce yang banyak sekali mengguntungkan seluruh elemen
masyarakat. Melalui promo ini benak konsumen terhadap bank BCA sudah terbentuk
menggutungkan bagi mereka. Ditinjau pada Brand postioning BCA sudah berhasil dalam
memikat hati konsumen karena pada hasil akhir dari positioning adalah keberhasilan

MKTG6113 – Marketing Management-R3


dalam menciptakan fokus dalam benak konsumen konsumen serta alasan yang kuat
mengapa konsumen harusmamakai jasa Bank BCA dalam kehidupan sehari-hari mereka.

5. Ada tiga (3) strategi penetapan harga yaitu customer value–based pricing, cost-based
pricing, dan competition-based pricing. Deskripsikan masing-masing strategi tersebut
dan berilah contoh produk dengan harga berdasarkan strategi tersebut.

JAWABAN :

Perusahaan mengaplikasikan strategi penentuan harga sebagai cara untuk menaikan


pertumbuhan perusahaan/organisasi yang tercermin dalam peningkatan laba perusahaan
setiap tahunnya. Harga ialah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang
merefleksikan pendapatan perusahaan. Elemen bauran pemasaran yang lain, seperti
promosi, produk, dan lain-lain justru mendorong munculnya biaya dalam mendapatkan
nilai untuk pelanggan. Strategi penetapan harga yang tidak terkontrol atau penggunaan
pendekatan trial and error terhadap harga justru mengakibatkan pada penurunan laba
perusahaan. Di lingkungan ekonomi global yang berubah secara cepat, pilihan konsumen
makin bervariasi dan tak terbatas, serta inovasi teknologi yang eksplosif. Bahkan saat ini,
konsumen bukan hanya membeli produk atau jasa, tetapi mereka membeli value (nilai).
Kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami dan menciptakan value yang diharapkan
konsumen, serta mengkomunikasikan value proposition perusahaan secara tepat kepada
konsumen merupakan hal penting. Oleh karena itu penetapan dan taktik harga merupakan
hal penting dalam penentuan posisi kompetitif, kesuksesan, dan akhirnya profitabilitas
perusahaan.
Ada sekian banyak metode untuk menentukan harga jual produk, namun secara umum
terdapat tiga cara dalam pelaksanaan penetapan harga yakni :
 Cost Oriented Pricing
Adalah cara paling umum yang banyak dipkai oleh perusahaan, yaitu dengan
menetapkan harga jual berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi
dan menambahkan suatu persenan tertentu sebagai labanya. Terdapat tiga
kelompok dalam melakukan penetapan harga model ini yakni :
- Cost Plus Pricing Method (Metode Penetapan Harga Biaya-Plus), yaitu
penetapan biaya yang banyak dilakukan oleh perusahaan produksi.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Penghitungannya dengan cara harga jual per unit produk dihitung dengan
menjumlahkan seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba
yang dikehendaki. (Rumus: Biaya Total + laba = Harga jual)
- Mark-up pricing (Metode Penetapan Harga Mark-Up), ialah penetapan harga
yang dilakukan hanya dengan menambah laba, cara ini banyak dilakukan oleh
pedagang perantara karena mereka tidak ada biaya-biaya produksi. (Rumus:
Harga Beli + MarkUp = Harga Jual)
- Target pricing, merupakan penetapan harga yang dilakukan berdasarkan
tingkat pengembalian investasi (ROI) yang diinginkan.
 Demand Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan
kebutuhan/permintaan)
Menurut Djaslim Saladin (2003:96) Demand-Oriented Pricing ialah penentuan
harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar dan
keinginan konsumen. Demandoriented pricing mendasarkan kepada tingkah laku
permintaan, misalnya harga tinggi apabila demand sangat kuat dan harga rendah
bilamana demand lemah. Untuk menanggapi banyaknya tingkah laku konsumen
yang mengiinginkan suatu produk, maka cara yang biasa ditempuh adalah dengan
mengadakan diskriminasi harga. Macam-macam diskriminasi harga yang dapat
dilakukan misalnya adalah diskriminasi terhadap territorial (wilayah), kelompok
customer (pelanggan), Waktu dan kualitas atau bentuk produk.
 Competition Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan
persaingan)
Competition oriented pricing ialah penetapan harga yang didasarkan kepada harga
yang ditetapkan oleh pesaing, hal ini dilakukan terutama untuk produk-produk
yang bersifat homogen. Beberapa metode penetapan harga yang dapat disebutkan
sebagai berikut :
- Perceived Value Pricing, yaitu penetapan harga dimana perusahaan berusaha
menetapkan harga setingkat dengan rata – rata industri.
- Sealed bid pricing yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang
diajukan oleh pesaing.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Ada berbagai tujuan dalam penetapan harga produk sebelum didistribusikan ke
pasaran. Berbagai kemungkinan tujuan tersebut misalnya untuk penetrasi pasar
baru, market skimming, mempercepat pemasukan uang tunai, memenuhi target
laba maupun promosi product line. Apapun tujuannya, penetapan harga produk
perlu dilakukan sejak awal karena juga merupakan salah satu fungsi yang penting
dalam pemasaran.
Contoh :

Mengambil contoh dari sepatu dari sebuah brand ternama, yaitu Adidas. Dimana
dalam penentuan harga, Adidas memiliki 2 cara unik yaitu dengan melihat
pembagian klasifikasi sepatunya. Jika sepatu keluarannya running type maka
penentuan harga mengikuti pesaing (Competition Oriented Pricing) mereka yaitu
Nike, Reebok, dan puma. Sedangkan jika itu tipe keluaran terbaru yang sedang
booming, maka harga yang ditawarkan ialah skimming price atau harga sesuai
dengan Cost Oriented Pricing.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Source :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2015_2_1650_Bab2.pdf
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-perbedaan-barang-dan-jasa-goods-and-services/
http://rezakord.com/uploads/91b0c5c8c158421fa332a449c435e1b4.pdf
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/11/klasifikasi-produk-dan-klasifikasi-barang-
konsumen.html
https://marketing.co.id/sumber-kekuatan-merek/
https://www.csmonitor.com/Business/Latest-News-Wires/2014/0901/Hershey-s-new-logo-is-
sealed-with-a-Kiss
https://www.forbes.com/sites/alapshah/2018/09/05/the-adidas-brand-climbing-up-or-
decelerating/?sh=73d7884a77f4

MKTG6113 – Marketing Management-R3

Anda mungkin juga menyukai