Anda di halaman 1dari 14

Tugas Personal ke-2

Minggu 7/ Sesi 11

Essay.

1. Apa yang dimaksud dengan produk atau jasa, berilah contoh masing-masing, dan
selanjutnya berkaitan dengan level produk (core, actual, and augmented product ), maka
jelaskan level produk dalam gambar di bawah ini

Sumber: Kotler, Philip dan Gary Amstrong, (2017), Principles of Marketing, edisi 17, halaman. 246.

2. Deskripsikan klasifikasi produk konsumen dan produk industri, berilah contoh masing-
masing.

3. Jelaskan a) kekuatan merek dari sebuah produk, dan selanjutnya b) deskripsikan


perubahan dari logo beberapa produk berikut ini, c) mana yang lebih baik, logo lama
atau logo baru? Mengapa?

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Sumber: Kotler, Philip dan Gary Amstrong, (2017),
Principles of Marketing, edisi 17, halaman. 254

4. Jelaskan strategi pemasaran jasa


sebuah bank dan bagaimana cara membangun merek yang kuat dari bank tersebut melalui
brand positioning?

5. Ada tiga (3) strategi penetapan harga yaitu customer value–based pricing, cost-based
pricing, dan competition-based pricing. Deskripsikan masing-masing strategi tersebut
dan berilah contoh produk dengan harga berdasarkan strategi tersebut.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


JAWAB
1. Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar
menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan. Dalam arti luas produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara
orang, tempat, organisasi, idea tau bauran entitas-entitas.
Jasa (service) adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat atau keputusan
yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan
kepemilikan akan sesuatu. Sebagai contoh adalah hotel, perbankan, maskapai
penerbangan.

Terdapat Tingkat Produk dan Jasa yaitu Core, Actual, and Augmented product.
• Core : Tingkat inti yang merupakan tingkat yang paling dasar / manfaat
penyelesaian masalah atau jasa yang dicari oleh konsumen.
• Actual : Tingkat kedua para perancang mengubah manfaat inti menjadi produk
aktual untuk mengembangkan fitur produk dan jasa.
• Augmented Product : Pada tingkatan ini para perancang harus merancang produk
aktual dan menemukan cara untuk memberikan tambahan bagi produk agar
menciptakan sekumpulan manfaat yang akan memberikan pengalaman yang
memuaskan bagi pelanggan.

Berikut adalah penjelasan level produk dalam gambar diatas :

Pada gambar diatas menunjukan seorang wanita yang membeli iPad Apple
membeli lebih dari sekadar komputer tablet. Mereka membeli hiburan, ekspresi
diri, produktivitas, dan konektivitas dengan teman dan keluarga. Jendela ponsel
dan pribadi bagi dunia. Pada level kedua, perencana produk harus mengubah
manfaat inti menjadi produk aktual. Mereka perlu mengembangkan fitur produk
dan layanan, desain, tingkat kualitas, nama merek, dan pengemasan. Misalnya,
iPad adalah produk yang sebenarnya. Namanya, suku cadang, penataan, sistem

MKTG6113 – Marketing Management-R3


operasi, fitur, pengemasan, dan atribut lainnya semuanya telah dikombinasikan
sepenuhnya untuk memberikan nilai pelanggan inti agar tetap terhubung.
Akhirnya, perencana produk harus membangun produk augmented di sekitar
manfaat inti dan produk aktual oleh produk sebagai berikut :
• Produk konsumen
Suatu produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
• Produk kenyamanan
Produk konsumen yang biasanya dibeli konsumen dengan segera, segera, dan
dengan perbandingan dan upaya pembelian minimal.
• Produk belanja
Produk konsumen yang pelanggan, dalam proses memilih dan membeli, biasanya
membandingkan atribut seperti kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya.
mencari layanan dan manfaat konsumen tambahan. IPad lebih dari sekadar
perangkat digital. Ini memberi konsumen solusi konektivitas lengkap. Dengan
demikian, ketika konsumen membeli iPad, Apple dan penjualnya juga dapat
memberikan garansi kepada pembeli untuk suku cadang dan pengerjaan, layanan
perbaikan cepat bila diperlukan, dan situs web dan seluler untuk digunakan jika
mereka memiliki masalah atau pertanyaan. Apple juga menyediakan akses ke
bermacam-macam aplikasi dan aksesori, bersama dengan layanan iCloud yang
mengintegrasikan foto, musik, dokumen, aplikasi pembeli, kalender, kontak, dan
konten lainnya di semua perangkat mereka dari lokasi mana pun.
Konsumen melihat produk sebagai kumpulan manfaat kompleks yang memuaskan
kebutuhan mereka. Saat mengembangkan produk, pemasar pertama-tama harus
mengidentifikasi nilai pelanggan inti yang dicari konsumen dari produk tersebut.
Mereka kemudian harus merancang produk yang sebenarnya dan menemukan
cara untuk memperbanyaknya untuk menciptakan nilai pelanggan dan
pengalaman merek yang lengkap dan memuaskan.

2. Produk Konsumen (consumer product) adalah produk dan jasa yang dibeli oleh
konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
Produk konsumen meliputi sebagai berikut :
• Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product): produk dan jasa konsumen
yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha pembanding dan
pembelian yang minimum. Contohnya makanan.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


• Produk belanja (shopping product) : produk dan jasa konsumen yang lebih jarang
dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya
produk secara cermat serta konsumen membutuhkan waktu dan tenaga untuk
mengumpulkan informasi dan membuat pembanding. Contohnya pakaian,
peralatan rumah tangga, jasa hotel, mobil bekas dan maskapai penerbangan.
• Produk khusus (specialty product) adalah produk dan jasa konsumen dengan
karakteristik unik atau identifikasi merek dimana sekelompok pembeli signifikan
bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contohnya merek dan tipe mobil,
jasa dokter, ahli hokum, perlengkapan fotografi dan pakaian rancangan desainer.
• Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang
mungkin tidak dikenal konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen
tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Contohnya asuransi
jiwa, donor darah untuk palang merah.

Produk Industri (industrial product) adalah produk yang dibeli oleh individu dan
organisasi untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu
bisnis.
Terdapat tiga kelompok produk dan jasa industri yaitu :
• Bahan dan Suku cadang bahan mentah serta bahan dan suku cadang manufaktur.
- Bahan suku cadang mentah terdiri dari produk pertanian ( tepung, kapas,
ternak, buah-buahan dan suyuran) dan produk alami (ikan, kayu, minyak
mentah, bijih besi)
- Bahan suku cadang manufaktur terdiri dari bahan komponen (besi,benang,
semen, kabel baja) dan suku cadang komponen (motor, ban, cetakkan)
kebanyakan bahan dan komponen manufaktur dijual langsung kepada
pengguna industry.
• Barang-barang Modal adalah produk industri yang membantu produksi atau
operasi pembeli, termasuk peralatan instalasi dan aksesoris.
- Peralatan Instalasi terdiri dari pembelian besar seperti bangunan (pabrik,
kantor) dan peralatan tetap (generator,penekan bor, lift)

MKTG6113 – Marketing Management-R3


- Peralatan Aksesoris terdiri dari perlengkapan dan peralatan pabrik portable
(perkakas, truk pengangkut) dan peralatan kantor (computer, mesin faks, meja
kantor) perlengkapan ini berumur lebih pendek daripada peralatan instalasi
dan hanya membantu dalam proses produksi.

• Persedian dan Jasa, persediaan merupakan produk kebutuhan sehari-hari


dalam bidang industri karena persediaan ini biasanya dibeli dengan usaha atau
perbandingan minimum sedangkan jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan
perbaikan.
- Persediaan Operasi terdiri dari pelumas, batu bara, kertas, pensil
- Persediaan Barang Perbaikan dan Pemeliharaan terdiri dari cat, paku, dan
sapu.
- Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan terdiri dari pembersihan jendela, perbaikan
komputer
- Jasa Konsultasi Bisnis terdiri dari hukum, konsultasi manajemen dan iklan.
Jasa semacam ini biasanya dipasok dalam suatu kontrak.

3. Jelaskan a) kekuatan merek dari sebuah produk, dan selanjutnya b) deskripsikan


perubahan dari logo beberapa produk berikut ini, c) mana yang lebih baik, logo lama
atau logo baru? Mengapa?

a. Kekuatan merek dari sebuah produk


Kekuatan merek sangat penting karena merek merupakan elemen kunci dalam hubungan
perusahaan dengan konsumen, merek yang kuat adalah asset permanen yang sangat
utama dan berharga, merek lebih dari sekedar nama dan lambing, merek membentuk
segala arti produk atau jasa bagi konsumen.

Ekuitas merek (brand equity) adalah pengaruh difirensial positif bahwa dengan
mengetahui nama merek, pelanggan akan merespons produk atau jasa. Satu ukuran
ekuitas merek adalah sejauh mana pelanggan bersedia membayar lebih untuk merek
tersebut.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Membangun merek yang kuat :
• Positioning Merek yaitu para pemasar harus memposisikan merek mereka
dengan jelas dalam pikiran pelanggan sasaran.
Berikut Tingkatan Memposisikan Merek :
- Atribut, merupakan tingkat positioning merek yang paling terendah.
Pesaing dapat dengan mudah meniru atribut.
- Manfaat, merek dapat diposisikan secara lebih baik dengan
mengasosiasikan nama itu kepada manfaat yang diinginkan.
- Kepercayaan dan Nilai, merek terkuat diposisikan melampaui atribut
atau manfaatnya, merek ini diposisikan pada kepercayaan dan nilai
yang kuat.
• Pemilihan Nama Merek (brand name selection), nama yang baik dapat
menambah keberhasilan produk.
- Selection, pencarian nama merek dimulai denga. Tinjauan seksama
terhadap produk dan maatnya, pasar sasaran serta strategi pemasaran
yang diajukan.
- Protection, setelah nama merek telah dipilih, nama merek harus
dilindungi hokum.
• Sponsor Merek (brand sponsor), produsen mempunyai empat pilihan sponsor,
yaitu sebagai berikut :
- Merek Produsen (manufacturer’s brand) adalah produk yang
diluncurkan sebagai merek produsen.
- Merek Pribadi (private brand) adalah merek yang diciptakan dan
dimiliki oleh pengecer sebuah produk atau jasa.
- Pemberian lisensi (licensed brand) adalah pemberian lisensi nama
merek produsen sendiri yang terbukti sah.
- Merek Bersama (co-branding) adalah praktek menggunakan nama
merek terkenal dari dua perusahaan berbeda untuk produk yang sama.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


• Pengembangan Merek (brand strategy), perusahaan mempunyai empat pilihan
ketika mengembangkan merek
- Perluasan Lini (Line extensions) adalah perluasan lini nama merek
yang sudah ada menjadi bentuk, warna, ukuran, bahan atau rasa baru
dari kategori produk atau jasa.
- Perluasan Merek (brand extensions) adalah memperluas nama merek
yang sudah ada menjadi kategori produk baru.
- Merek Baru (new brand) adalah suatu perusahaan percaya bahwa
kekuatan nama merek yang ada melemah dan nama merek baru
diperlukan atau perusahaan menciptakan merek baru ketika peruahaan
memiliki kategori produk baru dimana tidak ada satupun nama merek
perusahaan saat ini yang cocok.
- Multi Merek (multibrands) adalah merek tambahan yang
diperkenalkan perusahaan dalam kategori yang sama. Multimerek
menawarkan cara menetapkan fitur dan penampilan lain terhadap
motif pembelian yang berbeda.

b. Deskripsikan perubahan dari logo beberapa produk berikut ini:


Rebranding merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga untuk
mengubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih
baik dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan, yaitu berorientasi
profit. Rebranding sendiri berasal dari kata Re yang berarti “kembali”
dan Branding yang bermakna “penciptaan brand image” secara mendasar menuju
kondisi yang lebih baik.

Rebranding adalah strategi pemasaran yang mana perusahaan membuat sebuah nama
baru, tagline, simbol, desain yang diciptakan untuk merek yang sudah terkenal
dengan tujuan pengembangan, memberikan sebuah pembaharuan di benak konsumen,
investor, dan pesaing. Seringkali rebranding ini melibatkan perubahan pada logo,
nama, gambar, strategi pemasaran, dan tema iklan.
Contohnya pada produk-produk berikut ini :

• Hershey’s pada logo barunya menghilangkan huruf ‘s’ yang ada di akhir kata
dengan merubah tabung atau bungkusan yang menghembuskan tulisan

MKTG6113 – Marketing Management-R3


harshey menjadi seperti huruf ‘s’. Dan sekarang tagline nya juga sudah
berubah, mereka menghilangkan font serif dan menjadikan font sans serif agar
terlihat lebih modern. Hershey juga membalik warna-warnanya dari huruf-
huruf terang di bidang gelap ke huruf-huruf gelap di bidang putih sementara
juga mengganti gambar lama-nya Kiss Hershey yang dibungkus dengan kertas
perak dengan versi siluet yang lebih kontemporer.

• Logo baru Pizza Hut terdiri dari medali berbentuk pizza sederhana
dengan nama merek. Pizza hut pada logo barunya menggunakan tulisan
putih dengan latar belakang merah jauh lebih standout dari logo lama yaitu
bentuk atap limas. Pada logo barunya menonjolkan sisi tulisan dibandingkan
sisi gambar pada logo sebelumnya. Dalam hal ini pizza hut telah melakukan
re-branding dengan menyederhanakan desain dengan tujuan agar konsumen
mengingatnya dengan cara yang lebih sederhana.

• Southwest merupakan perusahaan maskapai penerbangan yang


mengoperasikan armada pesawatnya di wilayah Amerika Serikat. Perusahaan
ini melayani rute penerbangan dari dan ke berbagai negara bagian di Amerika
Serikat dan berupaya melakukan ekspansi ke beberapa tujuan dengan pasar
yang besar. Southwest melakukan perubahan drastis dari logo lama berupa
gambar pesawat menjadi logo baru berbentuk hati. Dan Southwest beralih
dari huruf kapital hitam di bawah gambar jet jumbo ke huruf biru cerah
dalam format judul disertai ikon hati khasnya dalam warna pelangi. Logo
baru Southwest dengan bentuk hati itu melambangkan komitmen perusahaan
pada nilai-nilai dasar dan orientasi pada masa depan.

• IHOP merupakan restoran pancake yang mengutamakan makanan sarapan,


serta menyediakan menu makan siang dan malam, pada logo barunya
mengganti garis merah yang semula seperti garis mulut bersedih kini diubah
menjadi nampak seperti garis tersenyum atau smile. Logo IHOP lama
memiliki huruf putih bercetak pada bidang biru dengan spanduk merah
melengkung ke bawah yang berisi kata restoran. Sekarang, surat IHOP
berwarna biru di bidang putih, desain yang lebih baik dengan latar belakang

MKTG6113 – Marketing Management-R3


putih di sebagian besar situs web, media, dan media sosial. Logo baru ini juga
menggantikan spanduk "restoran" seperti kerutan tua dengan garis merah
melengkung ke atas di bawah o dan p, menciptakan wajah tersenyum yang
menambah semburan kebahagiaan pada merek serta perubahan logo ini dibuat
agar mempengaruhi konsumen dengan tersenyum menggambarkan kelezatan
menu makanan IHOP tersebut.

• Google, logo lama nya memiliki typografi huruf yang flat, dan logo baru ini
mewakili Google saat ini yang telah banyak diakses dari berbagai perangkat.
Tak hanya melalui desktop komputer, namun juga smartphone, tablet, dll.
Elemen baru seperti mic Google dengan berbagai warna, perubahan terbaru
pada logo biru, merah, hijau, dan kuning Google yang sudah dikenal. Pada
pandangan pertama, perubahannya tampak kecil — Anda mungkin bahkan
tidak menyadarinya. Warna surat sebagian besar tetap sama, seperti halnya
kualitas anak-anak yang kami asosiasikan dengan merek Google. Perbedaan
terbesar adalah jenis huruf baru. Google mengubah jenis huruf serif lama
(dengan garis-garis kecil dan coretan di ujung huruf) menjadi jenis huruf sans
serif (wajah seperti ini tanpa garis dan coretan yang ditambahkan). Hasil dari
empat titik animasi (satu di setiap warna) untuk menggunakan gerakan transisi
dan transisi aktif untuk menunjukkan aktivitas seperti menunggu, berpikir,
berbicara, dan membalas. Membantu Anda mengenali dan berinteraksi dengan
Google baik melalui suara, sentuhan, atau tulisan. Tentunya membuat menarik
perhatian dalam mengakses Google tersebut.

c. Mana yang lebih baik, logo lama atau logo baru? Mengapa?

Logo baru tentunya lebih baik dari logo lama karena seriap perusahaan telah
mempertimbangkan segala risiko dan dampak yang berpengaruh pada konsumen,
perusahaan selalu sangat berhati-hati untuk membuat logo untuk mudah dikenali yang
dengan cepat mengidentifikasi dan memposisikan merek mereka dan memicu asosiasi
konsumen yang positif. Pada dunia digital saat ini, logo merek juga sangat
menentukan reaksi pelanggan maka setiap perusahaan diminta untuk
mengembangkan logonya semenarik mungkin. Logo bukan hanya lagi sekedar simbol
statis yang ditempatkan pada media cetak, iklan TV, papan iklan, atau tampilan toko.
Sebaliknya, logo baru juga harus memenuhi tuntutan seperangkat alat dan media
digital yang semakin beragam. Sebuah logo merek yang dirancang dengan segala

MKTG6113 – Marketing Management-R3


pembaharuan yang maksimal sangat baik untuk dapat menyampaikan pesannya
kepada palanggan.

4. Jelaskan strategi pemasaran jasa sebuah bank dan bagaimana cara membangun
merek yang kuat dari bank tersebut melalui brand positioning?

Strategi pemasaran Bank berdasarkan pada bauran pemasaran atau marketing mix yang
terdiri dari 4P, yaitu sebagai berikut :

• Produk (product)
Produk perbankan adalah instrumen/perangkat yang dibeli dan dijual oleh bank.
Produk yang dibeli oleh bank sangat banyak jumlahnya, karena bank dapat
menciptakan berbagai jenis produk sesuai dengan keinginan nasabah.

• Harga (price)
Bagi perbankan terutama bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga
adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya
tagih, biaya sewa, biaya iuran dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi
bank yang berdasakan prinsip syariah adalah bagi hasil. Harga merupakan salah
satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menajdi
sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga sangat menentukan laku
tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan
berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan.

• Lokasi (place)
Kegiatan pemasaran yang ketiga adalah penentuan lokasi kantor cabang bank,
baik untuk cabang utama, cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi
kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini
disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada.
Demikian pula sarana dan prasarana yang harus memberikan rasa yang aman
kepada seluruh nasabahnya.

• Promosi (promotion)
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan dalam
marketing mix, baik produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank
berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik
langsung maupun tidak langsung.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Membangun merek yang kuat dari bank tersebut melalui brand positioning?

• Ekuitas Merek (brand equity) merupakan pengaruh diferensial positif bahwa


dengan mengetahui nama merek, pelanggan akan merespon suatu produk atau
jasa. Merek adalah elemen kunci dalam hubungan perusahan dengan konsumen.
Merek juga mempresepsikan persepsi dan perasaan konsumen atas sebuah produk
dan semua hal tentang arti produk atau jasa kepada konsumen.

• Secara umum menurut Far'uhar perspektif nilai ekuitas merek dapat dilihat dari 3
sudut pandang yaitu sebagai berikut:

1. Perspektif perusahaan (firm’s perspective)

2. Perspektif perdagangan (trade’s persepective)

3. Perspektif Konsumen secara individual (individual consumer’s perspective)

• Menurut Farquhar terdapat tiga cara untuk memperoleh ekuitas merek,


yaitu dengan cara membangun (built it), meminjam (borrow it), dan membelinya
(buy it).

Dalam membangun sebuah merek yang kuat menurut Farquhar ada tiga
elemen yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :

• A Positive Brand Evaluation

Sebuah merek mendapatkan positive evaluation dalam benak konsumen


sebuah perusahaan harus mempunyai sebuah produk yang berkualitas.

• An Accessible Brand Attitude

Accessible brand attitude menunjukkan seberapa cepat sebuah individu dapat


menyimpan merek dalam ingatannya.

• A consistent brand image.

Sedangkan Kevin Lane Keller memperkenalkan konsep brand e'uity yang


berdasarkan pada pelanggan (customer based brand equity), yang berarti
pengetahuan akan merek (brand knowledge) yang dimiliki pelanggan
membutuhkan tanggapan pemasaran yang berbeda-beda untuk membangun
suatu merek.

Brand knowedge menurut Keller dibedakan menjadi dua yaitu:

• Brand Awareness

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Brand Awareness adalah kemampuan dari konsumen untuk mengidenti%ikasi
merekdalam kondisi yang berbeda-beda, yang terdiri dari brand recognition
dan brandrecall.

• Brand Image

Brand image adalah persepsi dari konsumen akan sebuah merek yang muncul
(reclected) dari asosiasi suatu merek yang ada diingatan konsumen.

Ekuitas merek dapat dikelompokkan dalam empat kategori yang


meliputi sebagai berikut :

• Kesadaran merek (brand awareness)

Menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau


mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori
produk tertentu.

• Asosiasi merek (brand association)

Asosiasi merek (brand association)menunjukkan pencitraan suatu merek te


rhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan gaya hidup,
manfaat, atribut produk, geografis, harga, selebritis (spoke person) dan
lain-lain.

• Persepsi kualitas (perceived quality)

mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas


keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud
yang diharapkan.

• Loyalitas merek (brand loyalty)

Loyalitas merek (brand loyalty) mencerminkan tingkat keterikatan


konsumen dengan suatu merek produk.

5. Ada tiga (3) strategi penetapan harga yaitu customer value–based pricing, cost-based
pricing, dan competition-based pricing. Deskripsikan masing-masing strategi tersebut
dan berilah contoh produk dengan harga berdasarkan strategi tersebut.
• Customer value based pricing merupakan persepsi nilai pembeli
(bukan biaya penjual) Sebagai kunci penetapan harga. Harga berbasis
nilai pelanggan adalah menetapkan harga berdasarkan persepsi nilai
pembeli. Oleh karena itu, pemasar tidak dapat merancang produk dan
program pemasaran dan kemudian menetapkan harganya. Harga

MKTG6113 – Marketing Management-R3


adalah bagian integral dari bauran pemasaran - ditentukan sebelum
program pemasaran ditetapkan.
• Cost based pricing penetapan harga berdasarkan biaya produksi,
distribusi dan penjualan produk beserta tingkat pengembalian yang
wajar sebagai imbalan bagi usaha dan risiko.
• Competition based pricing merupakan metode penetapan harga
pesaing untuk produk yang sama atau serupa sebagai dasar dalam
menetapkan. Metode penetapan harga ini berfokus pada informasi dari
pasar daripada biaya produksi (cost-plus pricing) dan nilai yang
dirasakan produk (value-based pricing).

Contohnya :
Perusahaan sepatu menjual 1000 pasang sepatu sejenis kemudian biaya
yang dikeluarkan Rp. 40.000.000,- biaya tenaga kerja Rp.20.000.000,-
dan biaya operasional lainnya Rp.10.000.000,- kemudian ingin 20%
dari biaya total. Maka cara perhitungannya adalah:
Biaya total + marjin = harga jual/total harga
(40.000.000 + 20.000.000 + 10.000.000) + (20% x 70.000.000)
70.000.000 + 14.000.000 = 84.000.000/1000
= 84.000/unit

MKTG6113 – Marketing Management-R3

Anda mungkin juga menyukai