Minggu 7/ Sesi 11
Essay.
1. Apa yang dimaksud dengan produk atau jasa, berilah contoh masing-masing, dan
selanjutnya berkaitan dengan level produk (core, actual, and augmented product ), maka
jelaskan level produk dalam gambar di bawah ini
Sumber: Kotler, Philip dan Gary Amstrong, (2017), Principles of Marketing, edisi 17, halaman. 246.
2. Deskripsikan klasifikasi produk konsumen dan produk industri, berilah contoh masing-
masing.
4. Jelaskan strategi pemasaran jasa sebuah bank dan bagaimana cara membangun merek
yang kuat dari bank tersebut melalui brand positioning?
5. Ada tiga (3) strategi penetapan harga yaitu customer value–based pricing, cost-based
pricing, dan competition-based pricing. Deskripsikan masing-masing strategi tersebut
dan berilah contoh produk dengan harga berdasarkan strategi tersebut.
JAWAB
1. Produk
adalah sesuatu yang diproduksi atau dihasilkan oleh tenaga kerja atau usaha hasil
dari proses tersebut bisa berupa barang ataupun jasa, barang dan jasa tersebut
dapat ditawarkan ke pasar yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen ataupun
memuaskan keinginan konsumen, yang dapat menghasilkan keuntungan baik dari
perusahaan maupun si konsumen.
Dilihat dari gambar nomor 1 diatas, gambar tersebut menunjuk kan level
produk core, karena gambar tersebut menunjukan seseorang yang sedang
mengoperasikan gadgetnya bisa berupa menguhubungi keluarga, sahabat,
atau pun sedang melakukan pekerjaannya tanpa harus ke kantor lagi. Jadi
produk tersebut merupakan salah satu produk inti.
2. Produk Konsumen
Barang Modal (Capital item) adalah barang tahan lama yang memudahkan
pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang modal meliputi dua
kelompok, instalasi (pabrik, kantor) dan peralatan (generator, bor, elevator).
Source : Kotler, Philip, and Keller, K.L. 2008. Manajemen Pemasaran, PT. INDEX,
Jakarta.
3. Kekuatan Merek dari sebuah produk adalah kekuatan suatu brand yang dapat
menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon
konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual, salah satu tujuan lainnya adalah mem
buat fikiran pada konsumen yang dapat menimbulkan kesan positif sehingga mampu men-
trigger mereka untuk melakukan pembelian product yang kita tawarkan .
Hershey’s pada logo barunya menghilangkan huruf ‘s’ yang ada di akhir kata
dengan merubah tabung atau bungkusan yang menghembuskan tulisan harshey
menjadi seperti huruf ‘s’. Dan sekarang tagline nya juga sudah berubah, mereka
menghilangkan font serif dan menjadikan font sans serif agar terlihat lebih modern.
Pizza Hut Sebagai restoran yang terkenal di seluruh dunia, Pizza Hut memiliki
branding yang baik. Merah, hitam dan kuning adalah warna yang mewakili restoran
ini. dari kombinasi warna sudah dapat ditebak branding apa yang ingin ditonjolkan
Ihop salah satu alasan mengapa mereka mengubah logonya di Tahun 2015 adalah
karena perkembangan teknologi serta desain yang semakin modern sehingga
mereka tidak ingin terlihat ketinggalan jaman dengan cara mengubah logonya,
Dengan bantuan perusahaan desain Studio Tilt, IHOP mengubah tulisan 'Restaurant'
di logo dengan wajah tersenyum.
Untuk perubahan LOGO sendiri lebih baik yang baru, karena dalam logo tersebut membuat
para pengguna atau costumernya lebih mudah mengingat dengan tampilan yang lebih
sederhana dan lebih fresh serta lebih menonjolkan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut, sehingga para costumer tidak akan kesulitan dalam mengingatnya, dan untuk google
sendiri perubahan logo tersebut salah satunya bertujuan untuk mempermudah para pengguna
internet lainnya yang tidak mempunya kecepatan internet seperti Negara – Negara maju
lainnya, sehingga para pengguna tidak kesulitan akan akses internet.
Kesempatan pengguna
Menurut pengguna
Kelas produk
Identifikasi target
Untuk itu agar positioning kuat maka bank harus selalu konsisten dan tidak berubah, karena
persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan
kebingungan dibenak kosumen dan pemahaman mereka akan tawaran bank akan
kehilangan focus.
5. cost-based pricing adalah sebuah metode penentuan harga dimana harga suatu
produk didasarkan atas besarnya cost produk ditambah dengan mark-up keuntungan yang
diinginkan.
Contohnya : Menentukan harga yang akan dijual dengan cara menghitung cost dan laba
dari suatu perusahaan tersebut.