Anda di halaman 1dari 23

MARKETING MANAGEMENT

WEEKS 1 (10/2/2022)
Consument engagement  Kelibatan konsumen

DISRUPTIVE TECHNOLOGY
Ada 3 hal ya bpk amati muncul.
1. Costumer value yang lebih penting dan relevan dibanding dengan costumer
satisfication (karenaka lebih ke product experience). konsumen tidak menginginkan
proses transaksi menjadi terlalu rumit, ingin lebih sederhana, cepat berbiaya rendah.
 seamless customer experience
Contoh: spotify yg menang dri apple dan amazon music. Spotify menang di mudah,
tidak berbayar, algoritma baik, memberikan sesuai keinginan konsumen.
2. New business model: menggunakan tanpa harus memiliki. Contohnya gojek tanpa
harus punya motor dan mobil.
3. New business process: collaborative networks. Contohnya: Shopee bekerjasama
dengan jnt dan mitra lainnya. Menjadikan perusahaan tidak harus memiliki asset yang
besar tetapi memiliki peminat yang kapasitas besar. Contoh jg: bukalapak
bekerjasama dengan sicepat menjadi bukacepat. Jangan menerapkan competitive
advantage tapi collaborative advantage.
4. Sudah tidak zaman lagi costumer satisfication tapi skrg seamless behavior!
Seamles sebuah perilaku alami yang terbentuk karena adanya budaya online yang menjadikan
user memiliki banyak pilihan (online culture), salah satunya ada crowd keramaian digital.
Seamless costumer experience kunci masa depan perusahaan memahami perilaku
konsumen.
CONTOH MITA KASIH I DON’T WANT TO MOVE MORE  contohnya itu shopee,
Menurut saya shopee itu sudah termasuk one stop marketplace, karena banyak sekali barang
yang ditawarkan. Mulai dari fashion, baby kids, kecantikan, peralatan rumah tangga, dan
masih banyak lagi. Ditambah lagi shope kemarin baru saja meluncurkan produknya yg baru
yaitu shopee food. Dan beberpa toko offline itu juga sudah mengintegrasikan pembayarannya
menggunakan shopepay dan mendapatkan cashback. Sehingga konsumen itu ga perlu
mendownload aplikasi banyak untuk memenuhi kebutuhannya.

Pak saat ini kan seperti yang bapak sampaikan banyak sekali perusahaan yang mulai
mengintegrasikan perusahaannya dengan digitalisasi,
WEEKS 2 (17/2/22)
Saya tertarik dengan jawaban mas bagas mengenai bagaimana cara mengatasi permasalahan
ketika brand mulai turun ialah dengan membangun Kembali kepercayaan konsumen terhadap
produk tersebut. Lalu bapak menambahkan bahwa jika konsumen sudah mencapai pada brand
love konsumen akan memaklumi. Apakah hal ini berarti ketika perusahaan berhasil mencapai
brand love, konsumen tidak akan melakukan brand switching?
Bagaimana membangun loyalitas konsumen melalui brand love?
Untuk MemBANGUN LOYALITAS harus membangun strategi bebentuk afeksi. Afeksi
dibentuk dari lima dimensi dimana ada duration, dream, memories, intimacy, unicity

network dari organisasi dari hulu ke hilir (baca point diatas) yang saling mmbtuhkan bdan
berpartisipasi dalam ranga penyampaian produk atau jasa dalam persaingan dan kooperasi.
Dalam konteks ekosistem pelaku 1 dengan lainnya saling mempengaruhi dan mereka akan
berperilaku secara konstan dimana pihak lain harus fleksibel dan beradaptasi dengan
ekosistem.
Melalui ekosistem lebih mudah bagi perusahaan untuk fleksibel dan beradaptasi.

Lingkungan makro dianalisis menggunakan model … Lalu masuk ke lingkungan industry


Model six OS menjelaskan trouble konsumen secara menyeluruh.Organization: Bagaimana
konsumen berproses dalam melakukan keputusan pembelian, Termasuk buying rule:
influencer, dll.
Dalam hal ini akan mengeveluasi 4 segmen, yakni: yg pertama ialah what does he see?,
kedua what does he hear. Kemudian what does he think and feel  proses pembelian
konsumen(faktor2 yang diutamakan), what does he say and do (wom). Dari 4 segmen ini bisa
mensarikan dari 2 konteks yakni consumer gain lalu consumen pain.

WEEKS 4

Bagaiman mempengaruhi consumer values dan consumer risk itu dipengaruhi oleh
lingkungan seperti geography, demography…dll. Bagaimana cara melakukan proses tersebut
juga ada tahapan consumer buying decision process yang terdiri dari beberapa kegiatan yakni
prolem recognition, information search… dll. Selain proseskeputusan, bisa dilohat consumer
behavior profile (phillip Kotler edisi lama). Contohnya why produk yang sama
memberikan konfigurasi yang berbeda-beda.Sebagai konsumen kita berperan sebagai decider,
payer, buyer, user.
Ini perspektif penting

Mita kasih contoh Demograpghy: Social mobility, semakin tinggi kelas sosial, semakin tinggi
tingkat kepopuleran. Contoh nya artis yang beli hanya untuk menunjukkan kelasnya dan
memaerkannya karena menggunakan produk barang mewah, personal brand meningkat.
Socio-economics = big city parker susa, traffic jam. Tesla mobil pintar tau navigasi begitu
di start tesla bisa mikir milih jalan yang mana
Segmentasi = how creative you are to influence consumer.
Biology = Smart future, mobil ini bisa jalan sendiri. Org buta pun bisa naik tesla krna tesla
bisa bergerak berdasarkan navigasi yg sudah di request.
Skrg tuh simultan bagaimana cara perusahaan mengidentifikasi motif yang ada?
Jadi kalau dilihat conventional programming itu seperti penyebaran kuesioner yg di analisis
di SPSS. Tapi kalau di machine learning, mesin nya kita ajari. Mechine learning bisa
memprediksi apa yang dibutuhkan saat ini. Contoh:

Kalau ditanya lagu apa yang ditawarkan spotify setelah mendengarkan lagu queen love of my
life? Ini banyak variable hyang dipertimbangkan. Apakah sesuai country of origin : UK, apa
musicle genrenya, apa dari male singer, love theme, time frame (70th 90th 2000an).
Setiap mahasiswa wajib 10 org
5 org 26-35
5 org …
Mau bandingkan milenial dan gen Z. Ada dua questioner
Ini contoh proses algoritmanya. Diuji seberapa cocok.

WEEKS 6

Brand salience, performance dan imagery yang paling penting dalam tahapannya.
Isi template ini ujian ada.
Ini adlaah model penjualan. Skrg ini berkembang alcarate model
Menciptkan omnipresent brand experiences
Content2 yang biasa dibutuhkan oleh consumen.

WEEKS 8 (14/04/22)
Presentasi battle war kelompok bagas
NFT sesuatu yg unik, tidak bisa diganti, tidak bisa ditukarkan. Bergantung pada teknoloi
blockchain. Aplikasi lebih lanjut bagian dari inovasi proses keberlanjutan. Bisa menjadi
investasi. Kelibatan konsumen sangat tinggi.
Minted : Created from digital objeck
Dapat di copy tapi yang asli hanya satu. Lalu pemilik NFT juga mendapatkan royalty sesuai
dengan kepemilikannya. Lebih lazim diperjualbelikan secara normal dengan menggunakan
crypto currencies.

Pemicu dibelakang NFT. Booming diawali dengan ghozali yg potoprofilnya dijual di NFT.
Diawali 1. The power of social objects sehingga membuat karya NFT yg berarti NFT menjadi
sebuah mediator hubungan antar individual dan menciptakan sebuah komunitas sosial yang
menjadi habitatnya. Kedua the need for social interection. Coba pahami NFT ZENFT Bonsai
NFT Projecy, dan Bored ape yatch club. Ketika join NFT ini menjadi komiditas. Sehingga
nilai itu secara relaitf dibentuk oleh konteks komunitasnya sendiri2. The power of social
capital. NFT ini bagian dari rekayasa dunia digital yang membuat sebuah arena permainan
baru melalui trading di NFT.
Arahnya kemana? Menurut David disampaikan bahwa NFT menjadi new virtual outlet bagi
individual dan new digital community creation driver.

Baca slide aja.


Komunitas NFT Sudha ada walau jumlah masih terbatas sehingga di masa mendatang ini
akan terbuka peluang untuk menggunakan toko2 yang bisa menjadi influencer dibidang itu.
Kemudian yg ke dua, NFT bisa menjadi alat branding yang terbaik. Maksudnya ini bisa
memicu user generated conten maupun firm generated content
Ketiga akan ada pertanyaan ttg jangka Panjang mengeai krisis keunikan sehingga kehilangan
eksklusivitasnya.
Liat ppt bpak di elok lebih lengkap

WEEKS 10
Konsep consumer kos akan melihat pertimbangan kosumen atas harga secara komprehensif.
Contoh lainnya value sosial. Menyediakan mobil yang relative premium karena adanya
fenomena flexing.
Ini fenomena surgate indicator. Harga lebih mahal bisa jadi karena ada impor cost, tax cos
dan lain-lain yang berbeda. Kebanyakan konsumen akan memilih yang lebih mahal karena
ketidaktahuan konsumen akan harga. Padahal bisa jadi karena:
1. Ini adalah produk yang otentik sehingga memiiki harga tertentu
2. Grey product, produk yang tidak utk dipasarkan di Indonesia. (Tidak punya fasilitas
purnajual)
3. Barang selundupan, karena dia tidak membayar impor tax sehingga hrga lebih murah
4. Refurbish, sebenarnya barang lama tapi diganti casing baru
5. Bisa jdi produk imitasi.
Dalam dynamic pricing perlu dipikirkan dasar2 baru. Dispersi harga juga perlu di terapkan.
WEEKS 11 (INTEGRATED MARKETING)

Di era skrg ini outlet fisik tidak lgi GPA nya sales krna org berbelanja atau membelitidak
harus ke toko fisik. Sehingga bukan lgi jumlah penjualan tapi berapa banyak konsumen yang
berkunjung

Inti dari strategi integrated marketing bagaimana mennyampaikan produk dari pabrik ke
pengguna. Contoh group Indomaret ada indomarko indo grosser, superindo. Kemudian
channel yang tersedia skrg ini berkembang tidak hanya offline channel tp online channel.
Bahkan NFT jg salah satu channel. Desig channel juga mmpertimbangkan beberapa faktor
lingkungan seperti costomer profiles, nature of product, geographical, dll..
Terkait persaingan channel jg menjdi salah satu pertaruhan karena sangat menentukan.
Kemudian kerangka berpikir kedua yang harus kita pagami ialah..

Sekarang kita masuk ke bagaimana mengembangkan jejaring saluran pemasaran. Teman-


teman punya dua opsi. Opsi pertama yang cenderung tradisional ialah supply chain. Yang
menarik adalah demand chain planning. Dimana supply chain pabrik-> end user. Sdgkan
demand chain end user->pabrik. Indomie jg menerapkan demand chain contohnya dengan
adanya warmindo.
Integrated marketing channel juga membutuhkan kreatifitas. Skrg ini tidak mudah. Pilihan
semakin terbetas krna outlet fisik semakin menghilang. Ini menciptakan resiko yang lebih
besar. Kemudian kalau di online bisa di chek di similar web yang memantau popularitas
sebuah website dan aplikasi. Ini jga menjadi indikator seberapa dominan dan popular mereka.
Dari sisi pilihan untuk pemasok barang jasa ke masyarakat dibatasi oleh ketersediaan saluran
distribusi yang ada (manapsoni). Dalam konteks online terbentuk crowd yg ini tidak mudah.
Dalam konteks online peran perantaraa sangat besar, sebagaimana yang kita rasakan di toko
offline. Jadi ini menarik yang bisa dicermati. Sehingga kalau dilihat struktur pasar cenderung
monopsoni (Saluran mendistribusikan barang di masyarakat terbatas) sehingga menciptakan
ketergantungan pada beberapa retail.
Jasa keuangan hanya jasa yang sifatnya mendukung transaksi layanan jasa keuangan pada
konsumen. Artinya bukan yg kia beli tapi kita gunakan untuk mendukung aktifitas kita.
Channel design untuk perbankan giman?
Omni channel:
- Mengidentifikais media2/gerbang2 apa yang harus disiapkan dijadikan touchpoint
(titik sentuh)
UJIAN: SIMULASIKAN DESIGN OMNI CHANNEL YG DIPAHAMI, JELASKAN POLA
DAN TOUCHPOINNYA.

Anda mungkin juga menyukai