Anda di halaman 1dari 34

Nama Mahasiswa : Mia Lestari

NIM : 1902110313

Kelas :D

Mata Kuliah : Manajemen Strategis

Materi : Magis-Etika Bisnis, Tanggung Jawab Sosial, dan Keberlangsungan


Lingkungan

Pertemuan Ke- : 12

Rangkuman Pertanyaan dan Jawaban

1. Tia Azrillia 1902112464


Apakah dalam Tanggung Jawab sosial, terdapat tantangan dalam pelaksanaannya bagi
perusahaan? Dan apabila perusahaan tersebut sudah menjalankan tanggung jawab sosial,
dengan adanya tanggung jawab sosial tersebut dapatkah memberikan manfaat bagi
masyarakat di sekitar perusahaan? Jika ada berikan contohnya.
a) Penyaji Zhahirah Noni Alfianisah 1902124136
Upaya dalam melaksanakan Tanggungjawab Sosial ini pastinya ada tantangan
tersendiri ya bagi perusahaan. Akan ada kalangan yang mengritik konsep
Tanggungjawab sosial perusahaan ini, dengan argumen bahwa tujuan utama perusahaan
pada hakikatnya adalah memaksimalkan keuntungan return bagi pemilik saham dengan
mengorbankan hal-hal lain. Ada juga kalangan yang beranggapan, satu-satunya alasan
mengapa perusahaan mau melakukan proyek-proyek yang bersifat sosial adalah karena
memang ada keuntungan komersial di baliknya. Yaitu, mengangkat reputasi perusahaan
di mata publik ataupun pemerintah. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus
menunjukkan dengan bukti nyata bahwa komitmen mereka untuk melaksanakan
Tanggungjawab sosial ini bukanlah main-main.
Tantangan dalam pelaksanaan Tanggung jawab sosial di perusahaan itu antara lain :
 Biaya Setiap aksi sosial pasti akan menimbulkan biaya. Contohnya kontribusi
perusahaan yang bersifat amal dengan membangun pusat penampungan anak
karyawan. Dengan dana yang tersedia yang sudah diserap untuk tempat
penampungan anak, akan membatasi aksi sosial lainnya.
 Efisiensi Biaya untuk melaksanakan Tanggung jawab sosial dapat mengurangi
efisiensi perusahaan dan berdampak pada penurunan daya saing di pasar.
Contohnya, perusahaan mendapat tekanan dari masyarakat lokal untuk tetap
mempertahankan mesin-mesin yang bersifat padat karya yang tentu tidak efisien.
Sebaliknya jika mesin-mesin tersebut diganti dengan mesin padat modal akan lebih
efisiens. Tetapi akan berdampak menurunya penyerapan tenaga kerja sehingga
menyebabkan pengangguran.
 Relevansi Kewajiban pelaksanaan Tanggung jawab sosial menimbulkan pertanyaan
di benak pelaku bisnis tentang apakah masalah sosial dan lingkungan merupakan
tanggung jawab perusahaan? dan apakah mempunyai dampak serius terhadap
operasional perusahaan? Jika iya, maka perusahaan dengan senang hati
melaksanakan kegiatan Tanggung jawab sosial ini. Tetapi jika tidak, maka
perusahaan akan berfikir dua kali untuk mengeluarkan biaya kegiatan
Tanggungjawab sosial karena hal ini dianggap sebagai beban atau pemborosan bagi
perusahaan.
 Cakupan atau kompleksitas Banyak masalah sosial dan lingkungan yang sangat
kompleks dan membutuhkan penyelesaian yang baik oleh suatu perusahaan secara
bersama-sama. Misalnya, masalah penipisan lapisan ozone dan pencegahan
HIVAIDS. Untuk merespon masalah seperti ini tidak dapat diselesaikan oleh satu
perusahaan tanpa adanya kerja sama antar beberapa perusahaan ataupun pihak
pemerintah.
 Regulasi Perusahaan memerlukan bimbingan atau petunjuk berupa peraturan hukum
dan kebijaksanaan pemerintah. Sebab tanpa petunjuk itu, perusahaan tidak mengerti
secara pasti apa yang menjadi tujuan sosial.       
Nah, itu tadi pembahasan daripada tantangan tanggungjawab sosial, selanjutnya
kita akan bahas manfaat Tanggung jawab sosial bagi masyarakat sekitar perusahaan.
Manfaatnya :
 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan
 Adanya program beasiswa bagi masyarakat tidak mampu di sekitar perusahaan tsb
 Akan meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum
 Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna
untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut.
Sebagai contohnya, kita ambil dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau yang
biasa kita kenal itu Alfamart yaa... Alfamart merupakan perusahaan yang telah tersebar
hampir di seluruh pelosok negeri. Salah satu cara yang dilakukan Alfamart ini adalah
dengan menghimpun sisa uang kembalian konsumen setelah berbelanja. Kita pasti
pernah kan, pada saat berbelanja eh kasir nya bilang uang 100 nya boleh untuk
didonasikan saja kak? Nah, Uang kembalian Alfamart inilah yang digunakan untuk
menggalang aksi sosial, demi membantu masyarakat yang tidak mampu di Indonesia.
Alfamart mencoba untuk mengajak konsumen berdonasi dari sisa uang kembalian
sebesar Rp 100 atau Rp 200,- untuk disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan kemanusian,
salah satunya yaitu pemberian 7 unit ambulans untuk PMI Kota Pontianak. Pembelian 7
unit ambulans tersebut merupakan uang kembalian konsumen yang dikumpulkan dari
jaringan toko Alfamart seluruh Indonesia pada tahun 2015 yakni sekitar Rp 3,2 milyar.
Selain itu uang kembalian Alfamart yang sudah terkumpul, juga di salurkan ke
bebepara polosok daerah di Indonesia, seperti pemberian bantuan renovasi toilet di
SDN Panunggangan 01 Tangerang, serta bantuan berupa pembangunan rumah layak
huni melalui program Kampung Alfamart, di wilayah Dusun Randusongo, Desa
Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik Jawa Timur. Pada
tahun 2016, donasi dari hasil uang kembalian Alfamart sudah banyak tersalurkan,
melalui kerjasama dengan beberapa yayasan seperti Berani sebagai yayasan penyalur
donasi, bantuan tersebut berupa kacamata minus, bantuan sembako, bantuan alat
disabilitas serta mobil sekolah, hal tersebut telah membantu banyak masyarakat
Indonesia yang membutuhkan.
b) Audiens
Rizka Amalia Putri 1902155822
Saya setuju dengan pendapat penyaji, seperti yang kita ketahui perusahaan
dituntut tidak hanya mensejahterakan karyawan tetapi juga mensejahterakan
masyarakat dan lingkungan sekitar. Banyak perusahaan yang bukannya
mensejahterakan malah membuat polusi dan limbah yang merusak lingkungannya. Hal
tersebut menimbulkan bahaya potensial bagi karyawan dan bahkan penduduk sekitar.
Tantangan yang dimiliki perusahaan, dimulai dengan mengolah limbah yang
mencemari lingkungan. Bagaimana perusahaan dapat bertanggung jawab namun hal
yang menyebabkan kerusakan lingkungan tidak diberikan solusi.
Hambtan” yang mendasar dalam pemberian tanggung jawab sosial :
1. Biaya Setiap kegiatan sosial yang dimiliki perusahaan harus membuat budgeting
yang baik dan jelas. Hal ini sangat berpengaruh dengan output yang ingin dicapai
perusahaan.
2. Efektifitas Apakah kegiatan yang diberikan perusahaan sudah efektif? Apakah
output yang diinginkan perusahaan efisien?
3. Cakupan Cakupan ini terkait seberapa besar perusahaan ingin memberikan tanggung
jawab sosial di lingkungan perusahaan   Dan apabila perusahaan tersebut sudah
menjalankan tanggung jawab sosial, dengan adanya tanggung jawab sosial tersebut
dapatkah memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar perusahaan? Apabilsa
perusahaan telah menjalankan tanggung jawab sosial dengan baik, tenti saja
tanggung jawab sosial itu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Karena
dalam hal ini perusahaan berupaya untuk membangun hubungan dengan masyarakat
sekitar.  
Contoh: Unilever memberikan program pengembangan petani kedelai hitam di
Jogja. Dalam memajukan kesejahteraan petani kedelai, Unilever didukung oleh pihak-
pihak terkait seperti Universitas Gajah Mada (UGM) untuk membantu dalam
mendampingi para petani dalam mengolah kedelai hitam untuk memiliki kualitas yang
sangat baik, sehingga hasil produksi dari kedelai tersebut dapat lebih berkualitas. Hasil
produk kecap Bango milik Unilever berbahan dasar kedelai hitam terbaik dari hasil
olahan para petani. Dapat kita lihat, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari
Unilever berupa pengembangan masyarakat hingga membeli output (Kedelai Hitam)
tersebut.

Tarissa Anggun Pratiwi 1902112655


Mengenai hambatan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial sudah dijawab
dengan lengkap oleh penyaji dan saya sependapat dengan penyaji. Yaitu : biaya,
efisiensi, relevansi, cakupan atau kompleksitas dan regulasi. Saya ingin menambahkan
mengenai manfaat Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Resposibility) bagi
masyarakat. Dengan memberikan perhatian kepada masyarakat maka perusahaan dapat
ikut untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Perhatian terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara perusahaan melakukan
aktivitas-aktivitas serta pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan, kualitas hidup, dan kompetensi masyarakat di berbagai bidang.
Hubungan masyarakat (PR) dengan komunikasi yang efektif dan manajemen
hubungan dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan diperoleh
banyak manfaat bagi komunitas, dalam bentuk:
1. Peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja, dan pelatihan.
2. Pendanaan investasi komunitas, pengembangan infrastruktur.
3. Keahlian komersial.
4. Kompetensi teknis dan personal individual pekerja yang terlibat.
5. Representasi bisnis sebagai promosi bagi prakarsa-prakarsa komunitas

Yussa Saddah Sintia 1902124530


Manfaat bagi masyarakat : Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan
masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat. Artinya terdapat kerjasama yang saling
menguntungkan ke dua pihak. Hubungan bisnis tidak lagi dipahami sebagai hubungan
antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan
kemitraan dalam membangun masyarakat lingkungan kebih baik. Tidak hanya di sector
perekonomian, tetapi juga dlam sektor sosial, pembangunan dan lain-lain. Dan adanya
beasiswa terhadap anak tidak mampu dan kesejahteraan masyarakat serta pembangunan
Fasilitas umum yang berguna bagi masyarakat. Dengan adanya Corporate Social
Responsibility tersebut akan memberikan hal-hal berikut pada masyarakat:
a) Kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan meningkat
b) Tersedianya beasiswa bagi anak yang kurang mampu yang berada di sekitar
perusahaan
c) Fasilitas umum terjamin pemeliharaannya
d) Terdapat kegiatan sosial berupa pembangunan fasilitas umum bagi masyarakat
sekitar perusahaan

Rosiani 1902110246
Menurut saya, tanggung jawab sosial perusahaan pastinya dapat memberikan
dampak positif (manfaat) bagi masyarakat sekitar perusahaan, namun tentunya juga
terdapat kendala dalam pelaksanaannya. Kita ambil contoh salah satu bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan adalah membantu menyejahterakan masyarakat sekitar,
misalnya dengan memperkerjakan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar
perusahaan tersebut. Dengan menggunakan tenaga kerja dari lingkungan sekitar,
tentunya perekonomian masyarakat tersebut dapat meningkat atau lebih baik, yang
mungkin sebelumnya banyak pengangguran namun setelah banyak yang bekerja di
perusahaan ini angka penganggurannya dapat ditekan. Namun ini dapat menimbulkan
kendala bagi perusahaan, misalkan jika perusahaan ingin mengambil SDM dari
masyarakat sekitar namun SDM tersebut kemampuan atau skillnya kurang memadai
sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk melatih mereka. Atau
yang lebih sulit lagi jika SDM tersebut sangat sulit untuk dilatih misalnya karena
banyak yang buta huruf, jadi perusahaan hanya dapat memperkerjakan mereka untuk
pekerjaan kasar saja

e) Ibu Suci
Ya, tentu saja ada tantangan yg dihadapi dalam pelaksanaan CSR tsb. Adanya
konflik kepentingan antar pemangku kepentingan menjadi salah satu kendala dalam
pelaksanaan CSR, disatu sisi terdapat pemangku kepentingan yang lebih
mengedapankan laba untuk kesejahteraan dan keberlangsungan atau perluasan
perusahaan, sehingga hal tsb bukanlah suatu kewajiban. Namun di satu sisi terdapat
pemangku kepentingan yang mengerti arti penting dari CSR, bahwa tdk akan ada suatu
perusahaan akan sukses dan bertahan jika lingkungan disekitarnya tidak terjaga dengan
baik.
Apakah CSR bemanfaat utk masyarakat sekitar? Tentu saja sangat bermanfaat,
perusahaan meraih keuntungan yang besar dengan memanfaatkan sumber daya yang
mereka miliki di lingkungan internal perusahaan maupun menyerap banyak manfaat di
lingkungan eksternal dimana perusahaan berada, terlebih lagi dalam mengeksplorasi
SDA sbg sumber utama usaha tsb. Dengan demikian perusahaan memiliki kewajiban
social untuk lingkungan minimal di daerah dimana mereka berada.
Contoh bentuk tanggungjawab social yaitu seperti, pendirian rumah sakit oleh
perusahaan, Pendirian sekolah atau perguruan tinggi, memberikan bantuan social
berupa beasiswa pendidikan, memberikan kuota sekian persen utk rekrut tenaga kerja
khusus bersumber dari warga daerah setempat, pembangunan jalan, irigasi,
pengembangan energy, maupun sarana dan prasarana fasilitas umum untuk daerah
setempat, dan banyak lainnya. Perusahaan dapat memberikannya dalam bentuk dana
CSR yg disisihkan untuk diberikan dan dikelola oleh pihak ketiga yg terkait dgn tujuan
CSR tsb, atau Perusahaan membentuk yayasannya sendiri utk mengelola dana tsb. JIka
dalam suatu wilayah banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang besar dan warga
daerah disekitarnya maju maka CSR dari dari perusahaan tsb terbukti terkelola dengan
baik
f) Saya Sendiri

2. Tarissa Anggun Pratiwi 1902112655


Terkadang seorang pemimpin didalam perusahaan melakukan adu domba antar
karyawannya untuk mengorek informasi mengenai kecurangan atau sebagainya yang
terjadi didalam perusahaan. Menurut kelompok penyaji apakah hal ini baik untuk
perusahaan? Apakah melanggar etika bisnis? Jika penyaji menjadi seorang pemimpin
perusahaan, apakah akan melakukan hal seperti ini? Berikan penjelasannya
a) Penyaji Yulismi Purnama Sari 1902111839
Bukan rahasia umum bahwa kegiatan adu domba yang dilakukan pemimpin
adalah suatu yang desdruktif / merusak, karena itu sedapat mungkin konflik tersebut
harus dihindari, namun fakta menunjukan bahwa dengan adanya konflik tersebut dapat
memicu banyak kemajuan, inovasi dan kreatifitas, serta terbongkarnya informasi
mengenai kecurangan hal ini bila ditinjau dari segi positifnya konflik, tetapi kalau
konflik tersebut ditinjau dari segi negatifnya, konflik itu akan memicu suatu
kehancuran yang lambat laun akan mengakibatkan salah satu kelompok atau karyawan
akan hancur. Dalam suatu bisnis pun kita tidak bisa menghindari hal tersebut. Tetapi
jika dilakukan hanya untuk mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang telah
membuat kerugian perusahaan, menurut kami ini tidak melanggar etika bisnis. Ketika
kita menjadi seorang pemimpin tentunya kita harus memikirkan strategi apa yang akan
kita lakukan untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan bisnis kita. Jika didalam
bisnis kita terdapat suatu masalah misalnya adanya tindak kecurangan seperti keuangan
bisnis semakin menurun tetapi bisnisnya semakin maju, maka perlu dilakukan
investigasi ke seluruh karyawan. Mungkin hal pertama yang akan kita lakukan yaitu
mencoba dengan bicara baik-baik ke setiap karyawan dan menceritakan masalah yang
ada. Tetapi jika hal ini tidak membuahkan hasil maka kita bisa melakukan adu domba
antar karyawan untuk mendapatkan informasi mengenai masalah tersebut.
b) Audiens nothing
c) Ibu Suci
Untuk pertanyaan tarisa sudah terjawab cukup baik oleh penyaji ya... namun
sedikit berbeda pandangannya disaya. Sebagai tambahannya. Perilaku adu domba
dalam bentuk apapun dan dengan tujuan apa pun tetap merupakan tindakan yang tidak
terpuji, dan tidak layak dilakukan khususnya bagi seorang pemimpin. JIka hal tsb tdk
layak maka tentu saja itu juga tdk baik untuk perusahaan karena akan menyimpang dari
budaya organisasi terkait perilaku etis. Untuk itu, terkait dalam mengorek informasi
mengenai kecurangan maupun pelanggaran etika, setiap perusahaan memberdayakan
Whistle Blowing System. Whistle Blowing system merupakan suatu kebijakan dalam
perusahaan atau badan yang merupakan wadah bagi pihak yang ingin melaporkan suatu
perbuatan berindikasi pelanggaran etika bisnis atau melakukan kecurangan yg terjadi di
lingkungan perusahaan tsb. Para Whistle Blower akan diberikan insentif atau reward
atas keberanian pengungkapan yang dilakukannya. Pemberian insentif/reward dan juga
jaminan keamanan tentunya harus sangat terdukung dengan jumlah yg material oleh
perusahaan utk whistle blower, sehingga mrk mampu dan mau utk mengungkapkannya.
d) Saya Sendiri

3. Isasmi Hana Ikram 1902112568


Apakah penerapan whistle-blowing dianggap penting bagi perusahaan dan berikan contoh
perusahaan diindonesia yang menerapkan whistle blowing diperusahaannya.
a) Penyaji Nyimas Adelia Harsyah 1902111895
Keberadaan whistleblowing system karena semakin banyaknya kasus fraud dan
penyimpangan keuangan serta merupakan bagian dari suatu pengendalian internal.
Menurut Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) dan Global Economic Crime
Survey (GECS) menyimpulkan bahwa salah satu cara yang paling efektif untuk
mencegah dan memerangi praktik yang bertentangan dengan Good Corporate
Governance adalah melalui mekanisme whistleblowing system.
Whistleblowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa orang karyawan untuk melaporkan kecurangan yang terjadi dalam organisasi
baik yang dilakukan oleh perusahaan atau kepada pihak lain. Whistleblowing dapat
terjadi melalui jalur internal maupun eksternal organisasi. Whistleblowing merupakan
tindakan yang mendukung upaya menjaga keamanan organisasi dan sekaligus
melindungi reputasi organisasi tersebut. Upaya ini membutuhkan kerjasama dan
partisipasi dari seluruh elemen organisasi guna membangun pengendalian internal
organisasi yang baik.
Whistleblower merupakan seorang karyawan atau masyarakat yang melaporkan
atas adanya praktik kecurangan yang terjadi di lingkungan perusahaan maupun
pemerintahan, dimana laporan tersebut dapat diutarakan langsung oleh pihak internal
ataupun pihak eksternal yang mengetahui terjadinya praktik kecurangan. Whistleblower
memainkan peran yang sangat penting dalam menyampaikan informasi adanya
pelanggaran atau kecurangan yang dapat membantu perusahaan dalam membuat
lingkungankerja lebih aman, selama informasi yang disampaikan memiliki
pembenaran.
Penanganan pelaporan pelanggaran atau whistleblowing system diatur dengan
keputusan Sekertaris Jendral Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor
507/K/X-XIII.2/12/2011, memiliki Sembilan pasal yang dikelompokan dalam lima bab.
- Pada bab pertama yaitu pasal 1 dan pasal 2 yang berjudul ketentuan umum yang berisi
definisi mengenai pelanggaran, pelaporan pelanggaran dan pengaduan. - Pada bab
kedua yaitu pasal 3 yang berjudul penyampaian pengaduan. - Pada bab ketiga yaitu
pasal 4 dan pasal 5 yang berjudul penanganan pengaduan. - Pada bab keempat yaitu
pasal 6, pasal 7, dan pasal 8 yang berjudul perlindungan dan pemberian penghargaan
kepada whistleblower. - Dan pada bab kelima yaitu pasal 9 yang berjudul penjelasan
status pengaduan.
Contoh perusahaan : BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau
Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam
Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk, telah membuka
layanan pelaporan atau whistleblowing system yang dapat menerima pelaporan atas
pelanggaran yang dilakukan oleh pihak internal MIND ID dan anggota perusahaannya.
Layanan pelaporan yang dinamakan OpenMIND ditangani oleh pihak ketiga secara
independen sehingga menjamin kerahasiaan pelaporan dan identitas pelapor. Kategori
pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui OpenMIND termasuk indikasi tindak
pidana, baik tindak pidana umum sebagaimana diatur dalam KUHP maupun tindak
pidana khusus; kecurangan (fraud) seperti kecurangan dalam perekrutan karyawan,
pengadaan, hubungan kemitraan dan segala bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme serta
suap dan gratifikasi. Pelanggaran lainnya yang dapat dilaporkan termasuk indikasi
pemerasan, intimidasi, pelecehan seksual, bullying, pencemaran nama baik,
diskriminasi gender, dan SARA. Kemudian hal lain yang dapat dilaporkan adalah
pelanggaran kerahasiaan, kode etik dan radikalisme.
b) Audiens
Rahma Dela Agustia 1902112341
Penerapan whistle-blowing dianggap penting bagi perusahaan karena Dalam tata
kelola perusahaan, whistleblower memainkan peran yang sangat penting dalam
menyampaikan informasi adanya pelanggaran atau kecurangan yang dapat membantu
perusahaan dalam membuat lingkungankerja lebih aman, selama informasi yang
disampaikan memiliki pembenaran contoh perusahaan diindonesia yang menerapkan
whistle blowing diperusahaannya yaitu perusahaan Telkom. Sistem Pelaporan
Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) merupakan sistem yang menampung
pengaduan mengenai dugaan pelanggaran yang terjadi di Perusahaan. Sejak tahun
2006, Telkom telah menerapkan whistleblower program yang dirancang untuk
menerima, menelaah dan menindak lanjuti pengaduan dari karyawan Telkom Group
dan dari pihak ketiga dengan tetap menjaga kerahasiaan pelapor. Penerapan
whistleblower program yang dikelola oleh Komite Audit ditetapkan dengan Keputusan
Dewan Komisaris dan diratifikasi dengan Keputusan Direksi.

Putri Malasari Shahangkila 1902112585


Tentunya penting, karena Whistle-blowing merupakan kebijakan yang meminta
karyawan untuk melaporkan pelanggaran etika apapun yang mereka temui atau lihat di
dalam perusahaan, dengan begitu perusahaan dapat membuat lingkungan kerja yang
lebih aman untuk kedepannya, dapat mengurangi pelanggaran yang terjadi,
meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan dan sebagainya. Contoh perusahaan di
Indonesia yang telah menerapkan sistem ini adalah PT.Pembangkit Jawa-Bali, Pupuk
Indonesia Holding Company, Bank BNI, Bank BTN, SUCOFINDO, dan lain-lain.

Nurkamal 1902124547
Sebelumnya kita harus tahu dulu apasih yang dimaksud dengan whistle blowing?
Nah whistle blowing itu sendiri adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh
perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Wistle blowing terdiri dari dua jenis
yaitu:
1. Wistle blowing internal
Motivasi utama dari whistle blowing adalah motivasi moral demi mencegah
kerugian bagi perusahaan tersebut. Suatu lembaga atau organisasi memang harus
menjaga sistem komunikasi internal sehingga dapat menghindari konflik fungsional
maupun disfungsional. Whistle blowing internal sebaiknya diselesaikan secara
internal agar tidak terjadi perembetan masalah yang dapat menjatuhkan nama
instansi, lembaga atau organisasi tersebut.
Contoh: seorang karyawan yang melaporkan penyimpangan keuangan perusahaan.
Penyimpangan ini dilaporkan kepada pihak direksi atau komisaris.
2. Wistle blowing eksternal
Whistle blowing eksternal yaitu bila seseorang atau beberapa orang karyawan
mengetahui kecurangan yang dilakukan perusahaannya lalu membocorkan kepada
masyarakat karena dia/mereka tahu bahwa kecurangan itu akan merugikan
masyarakat. Motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi masyarakat atau
konsumen.
Contoh: seseorang atau beberapa orang karyawan yang melaporkan kepada pihak
berwajib atau membocorkan ke masyarakat bahwa perusahaan “A” memanipulasi
dibagian produksi dengan mengurangi atau menaikan kadar unsur kimia tertentu dari
standar normal untuk mengurangi biaya produksi atau membuat konsumen
ketagihan dan pada akhirnya mendatangkan keuntungan besar bagi perusahaan.
Ketahuilah, whistle blowing bisa menjadi sesuai yang positif jika memang pelaporan
ini mendapat buntut penyelesaian yang jelas dan akar masalahnya bisa dipecahkan.
Namun sebaliknya, bisa menjadi negatif jika kemudian persoalan ini merembet
hingga ke pihak atau oknum di luar perusahaan yang tidak berkepentingan.

Cut Ria Muliana 1902112260


Whistleblowing adalah elemen kunci dari tindakan anti korupsi di dalam tempat
kerja. Whistleblower adalah individu (sering secara diam-diam) melaporkan
kemungkinan kecurangan, aktivitas yang tidak jujur atau kecurangan lainyang
dilakukan oleh orang lain di tempat kerja. Whistleblowing System adalah aplikasi yang
disediakan oleh Kementerian Keuangan bagi Anda yang memiliki informasi dan ingin
melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Penerapan whistle blowing penting untuk
diterapkan di perusahaan. Karena dapat membantu perusahaan untuk menerima laporan
mengenai tindakan kecurangan fraud sekaligus menghindari karyawan maupun mantan
karyawan membongkar kecurangan secara publik tanpa sepengetahuan dari perusahaan.
Contoh perusahan yang menggunakan Whistle blowing adalah PT Angkasa Pura I
(Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di
bidang pelayanan jasa kebandarudaraan memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG),
pedoman perilaku (code of conduct) serta peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam seluruh aktivitasnya. Perusahaan ini membentuk Tim Pengelola Whistle Blowing
System dengan lingkup pengaduan: penyalahgunaan aktivitas perusahaan,
pengancaman, penyelewengan uang perusahaan, penggelapan aset dan masih banyak
lagi.

Muhammad Rafi Nugraha 1902112476


Whistleblowing System adalah aplikasi yang disediakan oleh Kementerian
Keuangan bagi Anda yang memiliki informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan
berindikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan Kementerian Keuangan Republik
Indonesia. Keberadaan whistleblowing system karena semakin banyaknya kasus fraud
dan penyimpangan keuangan serta merupakan bagian dari suatu pengendalian internal.
Menurut penelitian empat karyawan mengetahui kejadian pelanggaran, tetapi lebih dari
separuh (52%) dari yang mengetahui terjadinya pelanggaran tersebut tetap diam dan
tidak berbuat sesuatu. Ketidak inginan untuk melakukan laporan pelanggaran akan
ditangani melalui penerapan whistleblowing system yang efektif, transparan, dan
bertanggung jawab. Whistleblower dituntut untuk memberikan kesaksian atau
pelaporan yang berdasarkan fakta yang bukan bersumber dari gosip dan isu semata.
Selain itu, whistleblower harus diberikan perlindungan agar terhindar dari bentuk
intimidasi serta lingkungan yang membuat tidak nyaman. Oleh karenanya diperlukan
keberanian yang tinggi dengan motif pengaduan dan perlu didasarkan itikad baik dan
tidak merupakan suatu keluhan pribadi ataupun didasari kehendak buruk dan fitnah.
Pentingnya keberadaan whistleblowing dalam mengungkapkan kecurangan atau
skandal keuangan telah banyak terbukti di awal dekade abad kedua puluh satu (Dyck,
Morse, & Zingales, 2010). Berdasarkan beberapa teori yang telah dijelaskan diatas
dapat disimpulkan bahwa whistleblowing adalah sebuah tindakan pengungkapan
penyimpangan atau kecurangan yang terjadi pada suatu organisasi kepada pihak yang
memiliki kewenangan. Whistleblowing merupakan tindakan yang mendukung upaya
menjaga keamanan organisasi dan sekaligus melindungi reputasi organisasi tersebut.
Upaya ini membutuhkan kerjasama dan partisipasi dari seluruh elemen organisasi guna
membangun pengendalian internal organisasi yang baik.
Lalu, apakah contoh dari perusahaan yang menerapkan whistle blowing?
1. BNI, Dalam rangka mempertahankan serta meningkatkan reputasi dan citra BNI,
maka BNI mendorong partisipasi semua pihak, baik pihak internal BNI maupun
pihak eskternal untuk memanfaatkan jalur pelaporan dugaan pelanggaran di BNI
melalui Whistle blowing System (WBS) Sarana Penyampaian Laporan BNI bekerja
sama dengan konsultan menyediakan sarana pelaporan WBS yang independen
2. Telkom Indonesia Sejak tahun 2006, Telkom telah menerapkan whistleblower
program yang dirancang untuk menerima, menelaah dan menindak lanjuti
pengaduan dari karyawan Telkom Group dan dari pihak ketiga dengan tetap
menjaga kerahasiaan pelapor. Penerapan whistleblower program yang dikelola oleh
Komite Audit ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris dan diratifikasi
dengan Keputusan Direksi.
3. Pupuk Indonesia Logistick (PIHC GROUP) Perusahaan menyusun dan menerapkan
Sistem Pelaporan Pelanggaran dalam rangka memberikan kesempatan kepada
segenap Insan PT Pupuk Indonesia Logistik dan pihak eksternal lainnya untuk dapat
menyampaikan laporan / pengaduan / penyingkapan mengenai dugaan pelanggaran
terhadap prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Nabila Ardana 1902110025


Whistle blowing adalah suatu peristiwa atau tindakan pelaporan kecurangan
maupun pelanggaran yang dilakukan seseorang di dunia kerja. Biasanya, pelaporan
semacam ini bisa dilakukan oleh seseorang yang berada dalam satu lingkup kerja atau
bahkan klien maupun relasi kerja yang mengetahui terjadinya tindak kecurangan
tersebut. Di mana, pelaporan atas tindak kecurangan yang dilakukan oleh rekan kerja
atau atasan ini ternyata dibocorkan oleh pihak lain. Jadi, pelaporan pelanggaran ini
sendiri adalah suatu tindakan atas sikap kecurangan yang bisa jadi ditemui dalam
lingkup kerja. Tindakan pelaporan ini sebenarnya seperti dua buah mata pisau yang
diayunkan sehingga membawa hal positif, tapi bisa juga membawa hal negatif. Jadi
pada intinya, Whitsle blowing punya peran penting untuk perusahaan.
Dalam tata kelola perusahaan, whistleblower memainkan peran yang sangat
penting dalam menyampaikan informasi adanya pelanggaran atau kecurangan yang
dapat membantu perusahaan dalam membuat lingkungankerja lebih aman, selama
informasi yang disampaikan memiliki pembenaran.
Contoh: PT Pembangkitan Jawa-Bali, PT Telkom Indonesia

Tarissa Anggun Pratiwi 1902112655


Kenapa whistle blowing penting untuk perusahaan? Dikarenakan terdapat
beberapa manfaat whistle blowing untuk perusahaan. Kebermanfaatan ini mungkin bisa
menjawab alasan pentingnya whistle blowing untuk perusahaan. Manfaatnya yaitu :
1. Mayoritas kasus penipuan terungkap melalui whistleblowing mayoritas kasus
penipuan dan pelanggaran pada organisasi sektor publik ataupun perusahaan swasta
banyak diungkap melalui whistleblowing. Karyawan bisa diajak menjadi pro-aktif
untuk melaporkan sejumlah kesalahan yang terjadi di tempat kerja. Namun,
organisasi harus mampu menjamin keamanan dari pihak pelapor supaya tidak
mengalami berbagai bentuk intimidasi setelah melaporkan tindak pelanggaran
tersebut. Salah satu cara melindungi pelapor dengan menyiapkan sistem
whistleblowing yang aman, praktis, dan mampu menjamin kerahasiaan data pelapor.
2. Pelapor paling dekat dengan pelanggaran dan memiliki banyak informasi penting
Bisa dipastikan, sebagian besar pelapor pelanggaran berasal dari kalangan karyawan
di suatu organisasi. Hal ini yang membuat si pelapor berada dekat dengan para
pelaku pelanggaran. Bahkan, tak sedikit yang sengaja diancam untuk diam supaya
tidak mengalami intimidasi. Padahal, sang pelapor adalah ‘orang dalam’ yang
memiliki banyak informasi penting tentang segala pelanggaran yang terjadi. Inilah
sebabnya, suatu organisasi wajib menyiapkan sistem whistleblowing yang efektif
dan efisien guna mengungkap pelanggaran dan melindungi pelapor. Segala bentuk
implementasi sistem yang tepat justru mampu mempermudah proses investigasi
pelanggaran.
3. Whistleblowing membantu menyelaraskan karyawan guna mewujudkan visi misi
organisasi Lingkungan kerja yang toxic, ternyata sangat berdampak buruk bagi
kinerja suatu organisasi. Semakin banyak peringatan yang terlontar, maka semakin
kecil pula risiko kerugian organisasi tersebut akibat kewajiban membayar denda
ataupun mengeluarkan sejumlah uang di kemudian hari. Kasus pelanggaran yang
terjadi di lingkungan organisasi ini bisa menurunkan nilai organisasi itu sendiri di
mata publik. Keberanian dan kontribusi dari pihak pelapor dalam mengadukan
pelanggaran juga perlu diapresiasi. Sebab, bisa membawa organisasi tersebut
kembali ke jalan yang seharusnya. Pada dasarnya, hakikat dari kualitas
whistleblowing ini sendiri dianggap dari respon organisasi ketika menanggapi suatu
laporan pelanggaran. Sistem whistleblowing yang berjalan dengan baik merupakan
sistem yang paling dipercaya oleh semua pihak di lingkungan organisasi tersebut.
Kepercayaan sekaligus loyalitas secara otomatis terbangun ketika organisasi mampu
merespon setiap pelaporan dengan cepat dan konsisten.
Untuk contoh, sudah lengkap diberikan oleh audiens yang lain.

Nur Hafidzoh Mubarokah 1902113329


Whistleblower memainkan peran yang sangat penting dalam menyampaikan
informasi adanya pelanggaran atau kecurangan yang dapat membantu perusahaan
dalam membuat lingkungankerja lebih aman, selama informasi yang disampaikan
memiliki pembenaran. Whistleblower adalah individu yang akan datang kepada Anda
(sering secara diam-diam) melaporkan kemungkinan kecurangan, aktivitas yang tidak
jujur atau kecurangan lainyang dilakukan oleh orang lain di tempat kerja. Menurut saya
setiap perusahaan perlu menerapkan whisteblowing, karena ini termasuk tata kelola
perusahaan dan jika tidak diterapkan maka perusahaan tentunya akan mengalami
banyak sekali kendala. Contoh perusahaan yang menerapkan whistleblowing adalah PT
ANTAM.

Vita Natasha 1902112125


Saya ingin menambahkan sedikit dari pertanyaan Isasmi Hana Ikram.
Whistleblowing adalah melaporkan kemungkinan kecurangan, aktivitas yang tidak jujur
atau kecurangan lainyang dilakukan oleh orang lain di tempat kerja atau suatu peristiwa
atau tindakan pelaporan kecurangan maupun pelanggaran yang dilakukan seseorang di
dunia kerja. Pada umumnya, para whistleblower ini akan mencari perlindungan dari
tindakan semena-mena atau terdampak konsekuensi buruk karena telah melaporkan
kecurangan. Dimana, pelaporan atas tindak kecurangan yang dilakukan oleh rekan kerja
atau atasan ini ternyata dibocorkan oleh pihak lain. jadi intinya, pelaporan pelanggaran
ini sendiri adalah suatu tindakan atas sikap kecurangan yang bisa ditemui di lingkup
kerja.Whistle blowing bisa menjadi positif jika memang pelaporan mendapat buntut
penyelesaian yang jelas dan akar masalahnya bisa dipecahkan. Namun bisa menjadi
negative jika persoalan ini merembet hingga ke pihak atau oknum diluar perusahaan
yang tidak berkepentingan. Oknum tersebut bisa saja memanfaatkan tindakan pelaporan
pelanggaran ini sebagai informasi demi menjatuhkan perusahaan competitor.
Sebenarnya, tindakan pelaporan kecurangan ini sendiri tidak terlalu menimbulkan
dampak negative jika ada keterbukaan.
Contohnya : Bank BNI. Untuk mempertahankan serta meningkatkan reputasi dan
citranya, Bank BNI mendorong partisipasi semua pihak. Baik internal maupun
eksternal untuk memanfaatkan jalur pelaporan dugaan pelanggaran di BNI melalui
Whistle Blowing System (WBS) sebagai sarana penyampaian laporan BNI dan bekerja
sama dengan konsultan menyediakan sarana pelaporan WBS yang independen dan
rahasia. Untuk mempermudah dan mempercepat proses tindak lanjutnya, pelaporan
disertai informasi sekurang – kurangnya :
 Identitas pelapor (diperbolehkan menggunakan anonym)
 Uraian pelanggaran yang dilakukan
 Terlapor serta pihak yang terlibat dalam unitnya
 Unit tempat kejadian dan waktu kejadian
 Dokumen pendukung dan bukti lainnya (jika ada)
BNI akan melindungi kerahasiaan identitas pelapor yang beritikad baik, laporan,
maupun segala data lain yang terkait dengan laporan yang masuk melalui WBS

Selvi Puspita Sari 1902110244


Sistem Whistleblowing penting bagi perusahaan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesesuaian perilaku etis karyawan. Ini adalah bagian dari lingkungan
pengendalian internal khususnya dalam mengurangi risiko ketidakpatuhan hukum dan
penyalahgunaan wewenang. Agar mempunyai sistem whistle blowing yang efektif,
transparan dan terpercaya, perusahaan telah membuat kebijakan whistle blowing yang
berakar kepada nilai nilai inti perusahaan dan sesuai dengan prinsip dan praktek tata
kelola perusahaan yang baik. Kebijakan sistem Whistleblowing bertujuan untuk
mendorong karyawan agar melaporkan pelanggaran hukum dan etika yang mereka
sadari kepada otoritas internal baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
pihak ketiga yang ditunjuk sehingga tindakan dapat segera diambil guna menyelesaikan
masalah. Contoh perusahaan: PT. JASA MARGA TBK.

Masyithah NurAin 1902112721


Kita dapat melihat pentingnya penerapan wishtle blowing di perusahaan, salah
satunya yaitu pada Mayoritas kasus penipuan yang terungkap melalui whistleblowing.
Tentu tak bisa dipungkiri, bahwa mayoritas kasus penipuan dan pelanggaran pada
organisasi sektor publik ataupun perusahaan swasta banyak diungkap melalui
whistleblowing. Bahkan, persentase pengaduan melalui media satu ini mencapai lebih
dari 35% berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nations on Occupational Fraud
and Abuse. Persentase laporan pelanggan yang besar tersebut menunjukkan, bahwa
karyawan bisa diajak menjadi pro-aktif untuk melaporkan sejumlah kesalahan yang
terjadi di tempat kerja. Namun, organisasi harus mampu menjamin keamanan dari
pihak pelapor supaya tidak mengalami berbagai bentuk intimidasi setelah melaporkan
tindak pelanggaran tersebut. Nah, salah satu cara melindungi pelapor dengan
menyiapkan sistem whistleblowing yang aman, praktis, dan mampu menjamin
kerahasiaan data pelapor.

c) Ibu Suci
Tentu saja penting utk menerapkan wBS, jika tdk ada penerapan whistle blowing
system dalam suatu perusahaan, maka wadah untuk melaporkan kecurangan atau
pelanggaran etika tidak tersalurkan dengan baik. Dan tentunya ini akan memberikan
kerugian yg besar utk perusahaan itu sendiri, baik dari segi finansial maupun non
finansial misalnya nama baik perusahaan tsb, dapat saja hancur karena perilaku tdk etis
dari oknum tdk bertanggungjawab yg tdk terungkap. Pihak yg melakukan pelanggaran
etika ataupun kecurangan akan semakin leluasa dalam bertindak, terlebih lagi dalam
menekan org2 yang mengetahuinya. Whistle blowing system merupakan wadah yang
memberikan Jaminan keamanan dan kompensasi yg layak diterima utk saksi kunci.
Sehingga bagi yg mengetahuinya akan tahu harus melapor kemana terlebih dahulu, jadi
tidak langsung main lapor ke polisi saja atau mengumbar ke medsos ya,,
Contohnya; Rata-rata Perusahaan2 yg sudah terlisting di bursa penanam modal
indonesia sudah menerapkan whistle blowing system. Khusus untuk perusahaan
BUMN / Persero sudah memiliki whistle blowing system seperti PT. Semen Indonesia,
PT Garuda Indonesia, Pertamina, dll, karena KPK telah menandatangani Perjanjian
kerjasama penanganan pengaduan dalam upaya tindak pidana korupsi dengan 23
kementerian.
d) Saya Sendiri sebagai audiens yang menanggapi saat itu
Whistleblowing adalah suatu tindakan pelaporan atau kecurangan suatu oknum
dalam perusahaan atau organisasi. Untuk mengatur bagaimana proses pengaduan, ada
yang dikenal sebagai whistleblowing system. Yang dimaksud dengan whistleblowing
system adalah regulasi atau peraturan mengenai pengaduan tindak pidana dan
penyelewengan yang bertentangan dengan hukum dan kode etik perusahaan oleh
oknum tertentu dalam perusahaan. Pelapor dalam hal ini bukanlah menjadi bagian dari
tindak pidana atau penyelewengan tersebut dan akan mendapatkan perlindungan khusus
untuk menjamin keselamatannya.
Setiap perusahaan memiliki whistleblowing system yang berbeda, tergantung
seberapa besar skala dan industri perusahaan. Di Indonesia, salah satu organisasi yang
menerapkan whistleblowing system adalah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Bagi siapapun yang menemukan tindak korupsi oleh pegawai LKPP dapat
melapor ke Inspektorat LKPP. Pelaporan yang sesuai syarat dan kriteria yang berlaku
akan diteruskan untuk ditindaklanjuti.
Pada hakikatnya keberadaan whistleblower tidak menimbulkan ancaman serius.
Asalkan permasalahan atau dugaan pelanggaran tidak sampai ke khalayak dan akhirnya
merugikan perusahaan. Kebanyakan orang melakukan whistleblower karena latar
belakang sakit hati.Segala sesuatu buruk yang dilakukan perusahaan, terutama
perusahaan paling berpengaruh dan populer akan mempengaruhi reputasi. Bahkan
dapat menurunkan kepercayaan dan penjualan produk kepada masyarakat. Dari sinilah
disimpulkan whistleblower dapat menjadi ancaman serius. Keberadaan whistleblower
tidak hanya menjadi ancaman bagi perusahaan melulu.
Terkadang ada sisi positif yang dapat diambil, seperti berikut ini:
1. Memperbaharui Kebijakan Hotline Whistleblowing
2. Karyawan Lebih Memiliki Etika
3. Mendorong Kebijakan Keterbukaan
4. Mengoptimalkan Kotak Kritik dan Saran
Contoh Kasus Whistleblowing di Indonesia
Korupsi di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Indonesia
Contoh kasus whistleblowing di Indonesia yang pernah terjadi dan
menggemparkan pada tahun 2011. Terungkap skandal korupsi ratusan milyar yang
dilakukan oleh salah satu pegawai, yaitu Gayus Tambunan. Dalam kasus ini Susno
Duadji dinilai sebagai whistleblower karena memegang kunci skandal besar yang
melibatkan Gayus Tambunan. Akibat perbuatannya, Gayus Tambunan harus
mendekam di penjara 7 tahun dan menanggung Rp 300 juta.
Contoh kasus selanjutnya terjadi di PT.Sarinah Persero pada tahun 2015.
Ferry M.Pasaribu mengadukan perbuatan Direktur Utama PT Bumi Cassava
yakni Utama Ismail Ibrahim dan serta Manager Divisi Perdagangan PT Sarinah Persero
yakni Purnama Karna Utama atas dugaan pembelian singkong kering. Dari kerjasama
terselubung tersebut menimbulkan kerugian negara sekitar Rp 4,4 miliar.
4. Rahma Dela Agustia 1902112341
Seperti yang kita ketahui, etika bisnis dan kode etik sekarang ini sering diabaikan bahkan
etika bisnis dan kode etik bisa saja dianggap gimmic hubungan masyarakat, omong
kosong belaka. Nah yang ingin saya tanyakan bagaimana suatu perusahaan dapat
memastikan agar kode etik bisnis dibaca, dipahami, diyakini, dan dijalankan, daripada
diabaikan?
a) Penyaji Zhahirah Noni Alfianisah 1902124136
Untuk memastikan agar kode etik dibaca, dipahami, diyakini, dan dijalankan. Ada 4
point yang akan saya bahas mengenai ini :
o Yang pertama, menurut saya perusahaan tersebut harus mengadakan program seperti
workshop ataukah webinar gitu mengenai etika secara berkala agar orang-orang di
perusahaan tersebut peka terhadap keadaan di tempat kerja dimana isu-isu etika itu
akan terjadi. Juga bisa dengan cara mengembangkan program sosialisasi untuk
memperkuat nilai budaya yang diinginkan oleh perusahaan tersebut
o Yang kedua, perusahaan bisa menetapkan kebijakan seperti reward dan punishment,
jadi karyawan maupun stakeholder lainnya yang telah menerapkan kode etik dengan
baik semestinya itu ada reward dari perusahaan sebagai penghargaan guna memicu
yang lainnya untuk lebih memperhatikan kode etik perusahaan tersebut. Sebaliknya,
jika stakeholder itu berbuat sesuatu yang melanggar kode etik maka akan diberikan
punishment oleh perusahaan, bisa berupa SP atau yang lainnya,bahkan bisa berupa
PHK. Nah, jadi hal ini dapat menjadi momok ya bagi karyawan lainnya yang ingin
melanggar kode etik, jadi jika yang lainnya itu berkeinginan untuk melanggar kode
etik ia akan berpikir 2x untuk itu. Reward dan Punishment ini akan memperkuat
pentingnya kode etik perusahaan.
o Yang ketiga, perusahaan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang
kebijakan, prosedur, sistem, dan mekanisme internal yang dapat menyebabkan
kesalahan. Agar pelaku-pelaku di perusahaan tersebut paham betul mengenai kode
etik perusahaan tersebut
o Yang keempat, melakukan evaluasi secara berkala mengenai poin-poin yang
terdapat didalam kode etik guna mengetahui mana-mana saja kode etik yang
sekiranya sangat perlu diperhatikan kembali
b) Audiens
Putri Malasari Shahangkila 1902112585
Untuk memastikan bahwa kode etik tersebut dibaca, dipahami, diyakini, dan di ingat,
maka diperlukan pelatihan secara periodik untuk menumbuhkan sensitivitas terhadap
isu-isu etika di lingkungan pekerjaan. Jika karyawan melihat contoh-contoh hukuman
atas pelanggaran serta melihat penghargaan untuk menjunjung tinggi kode tersebut,
maka ini akan memperkuat pentingnya kode etik perusahaan, sehingga karyawan akan
termotivasi untuk membaca, memahami, meyakini, dan mengingat kode etik
perusahaan nya.
c) Ibu Suci
Standar Kode Etik dan Tata Perilaku yang dirumuskan oleh suatu perusahaan
dengan tujuan untuk diterapkannya hal tsb oleh seluruh warga yg ada diperusahaan
sehingga mencerminkan budaya organisasi yang bernilai tinggi. Untuk mengingat dan
memberitahu hal tsb harus diumumkan dengan penyebaran informasi dalam bentuk
berbagai media berupa buku, brosur, atau website resmi perusahaan, bahkan sosialisasi
dalam bentuk Bimtek, sehingga dapat untuk dibaca, dipahami, di yakini dan dijalankan.
Bagaimana perusahaan memastikan bahwa hal tsb sudah dijalankan? Itulah setiap
perusahaan memiliki Sistem Pengendalian Intern yang berfungsi sebagai pemantau dan
pengawas untuk seluruh berbagai macam bentuk standar prosedur yang dikeluarkan
oleh perusahaan itu sendiri, termasuk terkait std kode etik. Dengan adanya SPM maka
evaluasi akan terus dilakukan secara berkala.
Misalnya terkait indisipliner. Perusahaan telah menetapkan waktu masuk kerja
setiap harinya, jika ada pegawai yg datang seenaknya dan pulang seenaknya tentunya
ini sudah melanggar etika. Bgmn perusahaan mengetahuinya, maka di terapkan suatu
system kehadiran, sehingga akan terlihat dan terpantau dgn jelas siapa yag berlaku
disiplin maupun tdk, dan ini akan berefek pd kinerja dari pegawai itu sndiri, jika
kinerjanya lemah dikarenakan mslh ini saja tentunya kenaikan level pangkat/gaji juga
tdk akan terjadi.
d) Saya Sendiri

5. M. Fadel Lamina 1902111787


Jika perusahaan menerapkan etika bisnis,apakah perushaan tersebut akan mendapatkan
keuntungan? dan jika perusahaan tidak menjalankan bisnis yang sesuai dengan etika bisnis
apakah perusahaan tersebut akan menerima dampak negatif?
a) Penyaji Yulismi Purnama Sari 1902111839
Tujuan utama dalam berbisnis adalah mendapatkan keuntungan secara finansial.
Namun, bukan berarti sebuah perusahaan boleh menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuannya tersebut. Nah, untuk itulah dibutuhkan etika dalam berbisnis. Etika
bisnis dapat diartikan sebagai peraturan tidak tertulis sebagai landasan norma dan
perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh lapisan dalam perusahaan. Dengan
menjalankan etika bisnis yang baik, sebuah perusahaan bisa mendapat nilai dan
kepercayaan lebih dari masyarakat, negara, dan bahkan kompetitornya. Jika perusahaan
menerapkan etika bisnis,apakah perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan?
Tentu saja perusahaan akan mendapatkan keuntungan, berupa :
1. Memiliki citra baik di mata pelanggan
Citra yang baik mengenai hasil hubungan perusahaan dengan pelanggan akan
melekat pada perusahaan sebagai prestasi. Prestasi ini akan dikenal oleh masyarakat
umum dan calon pelanggan lainnya sebagai pertimbangan yang menguntungkan.
Oleh karena itu, perusahaan yang menerapkan etika bisnis umumnya akan memiliki
citra yang terus membaik dan pelanggan yang terus bertambah. Perusahaan pun
kemudian dapat berkembang dan mencapai target dengan sukses.
2. Perusahaan menjadi terpercaya
Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan mendapatkan keuntungan berupa
kepercayaan dari pelanggannya. Keuntungan dari etika bisnis akan menunjukkan
perusahaan memiliki kejujuran dan tidak akan membohongi pelanggan.
Kepercayaan pelanggan pada perusahaan pun menjadi semakin meningkat karena
perusahaan dinilai sangat loyal dalam melakukan bisnis dengan pelanggan. Yang
nantinya, pelanggan pun akan merekomendasikan bisnis kita kepada orang yang ia
kenal.
3. Memaksimalkan keuntungan
Pelanggan yang percaya pada kinerja perusahaan kemudian akan menghasilkan
keuntungan yang lebih maksimal. Karena, perusahaan telah menerapkan etika bisnis
dan pelanggan telah menaruh kepercayaan penuh pada kinerja perusahaan. Masalah-
masalah yang umumnya menyebabkan keuangan menjadi terpakai untuk
penyelesaian masalah dapat teratasi, keuntungan pun menjadi lebih maksimal untuk
didapatkan.
4. Memerhatikan Kepentingan Bersama
Terlaksananya etika bisnis ini akan menyebabkan kepentingan bersama lebih
didahulukan dari pada kepentingan individu atau golongan. Kepentingan individu
atau golongan tertentu dalam suatu perusahaan seringkali menjadi fokus utama, hal
ini merupakan kebiasaan buruk yang harusnya ditinggalkan karena perusahaan
bukan hanya berjalan untuk memenuhi keinginan dari petingginya tetapi juga
kebutuhan seluruh karyawannya.
5. Menjunjung Nilai Moral
Etika bisnis sangat erat kaitannya dengan nilai moral yang melandasi agar suatu
etika dapat terlaksana. Terciptanya perilaku yang menjunjung nilai moral oleh
karyawan dalam perusahaan tentu merupakan keunggulan yang sangat baik untuk
perusahaan itu sendiri. Karyawan dapat menjadi lebih akrab satu sama lain dan lebih
sopan santun dalam bertutur kata serta bercengkerama. Nilai moral tersebut akan
membuat perusahaan menjadi lebih unggul.
Apa dampak negatif jika perusahaan tidak menjalankan bisnis yang sesuai dengan
etika bisnis ? Etika dalam hal apapun tetap penting jadi pijakan beraktifitas. Praktek
bisnis yang tidak mengikuti aturan2 dan kewajiban2 yang sudah menjadi ketentuan
hukum positif pemerintah atau kelaziman bisnis yang berEtika, bisa berakibat tidak
langgengnya bisnis itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh selain pelanggaran etika akan
berhadapan dengan sangsi formal, didalam bisnis juga akan berakibat pada runtuhnya
reputasi atau trust, baik secara eksternal maupun internal perusahaan. Perilaku bisnis
yang tidak berEtika ini secara eksternal akan menjatuhkan kredibilitas perusahaan, yang
berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan bisnis terhadap kemungkinan akan terseret
dalam kasus hukum atau dirugikan secara ekonomi; dan secara internal, akan terjadi
hilangnya rasa hormat (respect) dari karyawan terhadap atasan (eksekutif) dan
berakibat lanjut pada turunnya ethos kerja karyawan karena ketidak-hadiran panutan
beretika dari pimpinannya. Akan butuh waktu dan biaya besar untuk mengembalikan
kepercayaan publik dan karyawan terhadap perbaikan kualitas etika bisnis perusahaan.
Maka, sudah seharusnya hanya resiko keekonomianlah yang perlu menjadi
tantangan dalam berbisnis, karena Etika dan hukum adalah bagian dari profesionalitas
dan kepedulian sosial perusahaan, serta landasan yang tidak untuk ditawar, apalagi
ditinggalkan, namun untuk dijalankan.
b) Audiens
Putri Malasari Shahangkila 1902112585
Tentunya keuntungan yang didapat perusahaan adalah perusahaan tersebut dapat
memiliki bisnis yang baik jika ia menerapkan etika bisnis dengan baik pula. Etika yang
baik adalah bisnis yang baik. Etika yang buruk dapat menggagalkan, bahkan rencana
strategis terbaik. Etika bisnis dapat di definisikan sebagai prinsip-prinsip pelaksanaan
dalam organisasi yang memandu pengambilan keputusan dan perilaku. Etika bisnis
yang baik adalah prasyarat bagi manajemen strategis, etika yang baik adalah bisnis
yang baik. Artinya jika perusahaan tidak menjalankan bisnis sesuai dengan etika, maka
dapat menggagalkan strategi-strategi perusahaan tersebut. Ini akan berdampak buruk
bagi perusahaan seperti terjadi kekacauan operasional dalam perusahaan tersebut.

Yussa Saddah Sintia 1902124530


Pertama kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari etika bisnis etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan atau aturan yang tidak tertulis tentang benar
dan tidaknya dalam menjalankan suatu kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu perusahaan dan juga masyarakat. Ada beberapa etika
bisnis yang harus dilakukan: Jujur, bersikap dewasa, bertingkah laku baik,
menggunakan pakaian yang rapi, menggunakan bahasa yang baik, bersikap sopan, dan
selalu mengucapkan terima kasih.
Adapun manfaat dari perusahaan yang menerapkan etika bisnisnya adalah :
kredibilitas perusahaan meningkat, perusahaan memiliki citra yang baik bagi
konsumen, bisnis akan berjalan secara nyaman dan aman, pegawai dan pimpinan akan
menjunjung tinggi moral, dan menciptakan hubungan yang baik antara pembisnis dan
konsumen. nah apabila perusahaan tersebut tidak melakukan bisnis sesuai dengan etika
bisnis apakah perusahaan tersebut akan menerima dampak negatif? jawabannya iya
apabila suatu perusahaan tidak melakukannya sesuai dengan etika bisnis maka
perusahaan tersebut akan mendapatkan kebalikan dari manfaat etika bisnis tadi yang
mana kredibilitas perusahaan akan menurun, perusahaan akan memiliki citra yang
buruk bagi konsumen,pegawai dan pimpinan tidak akan menjunjung tinggi moral,akan
menciptakan hubungan yang buruk antara konsumen dan pembisnis.

Cut Ria Muliana 1902112260


Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan memperoleh keuntungan. Karena
perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan menciptakan kepercayaan konsumen,
sehingga akan menciptakan konsumen yang loyal bagi perusahaan tersebut. Selain itu,
citra perusahaan juga akan baik dimata konsumen, dengan adanya respon positif dari
konsumen maka akan meningkatkan penjualan dari perusahaan tersebut. Dan yang
terakhir adalah perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan memotivasi karyawan,
dengan tingginya kepercayaan konsumen yang meningkatkan citra perusahaan dan
didukung oleh motivasi karyawan, maka tidak sulit bagi perusahaan untuk
menghasilkan profit yang signifikan. Perusahaan akan mendapat dampak negatif bila
bisnisnya tidak sesuai dengan etika bisnis. Dampak tersebut diantaranya:
a) Reputasi dan citra perusahaan akan menurun dimata publik
b) Bisa jadi lisensi untuk beroperasi dicabut
c) Menurunnya semangat dan produktivitas karyawan

Rahma Dela Agustia 1902112341


Jika perusahaan menerapkan etika bisnis, perushaan tersebut akan mendapatkan
keuntungan seperti dari etika bisnis akan menunjukkan perusahaan memiliki kejujuran
dan tidak akan membohongi pelanggan. Kepercayaan pelanggan pada perusahaan pun
menjadi semakin meningkat karena perusahaan dinilai sangat loyal dalam melakukan
bisnis dengan pelanggan. Lebih lanjut, pelanggan pun akan merekomendasikan hasil
bisnis dengan perusahaan yang baik kepada orang lain agar juga memercayakan
kebutuhannya pada perusahaan Anda jika perusahaan tidak menjalankan bisnis yang
sesuai dengan etika bisnis perusahaan tersebut akan menerima dampak negatif seperti
tidak langgengnya bisnis itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh selain pelanggaran etika
akan berhadapan dengan sangsi formal, didalam bisnis juga akan berakibat pada
runtuhnya reputasi atau trust, baik secara eksternal maupun internal perusahaan.
Perilaku bisnis yang tidak berEtika ini secara eksternal akan menjatuhkan
kredibilitas perusahaan, yang berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan bisnis
terhadap kemungkinan akan terseret dalam kasus hukum atau dirugikan secara
ekonomi; dan secara internal, akan terjadi hilangnya rasa hormat (respect) dari
karyawan terhadap atasan (eksekutif) dan berakibat lanjut pada turunnya ethos kerja
karyawan karena ketidak-hadiran panutan beretika dari pimpinannya. Akan butuh
waktu dan biaya besar untuk mengembalikan kepercayaan publik dan karyawan
terhadap perbaikan kualitas etika bisnis perusahaan. Maka, sudah seharusnya hanya
resiko keekonomianlah yang perlu menjadi tantangan dalam berbisnis, karena Etika dan
hukum adalah bagian dari profesionalitas dan kepedulian sosial perusahaan, serta
landasan yang tidak untuk ditawar, apalagi ditinggalkan, namun untuk dijalankan.

Vita Natasha 1902112125


Dengan etika bisnis yang diterapkan di perusahaan, tentunya akan meningkatkan
kepercayaan dari pelanggannya. Tentunya dari hal ini akan mendapatkan banyak hal
baik yaitu bisa Memaksimalkan keuntungan, disaat pelanggan percaya pada kinerja
perusahaan maka akan menghasilkan keuntungan yang lebih maksimal. Hal ini
disebabkan perusahaan telah menerapkan etika bisnis dan pelanggan telah menaruh
kepercayaan penuh pada kinerja perusahaan. Masalah yg umumnya menyebabkan
keuangan menjadi terpakai untuk penyelesaian masalah bisa teratasi, keuntungan pun
menjadi lebih maksimal untuk didapatkan. Penerapan bisnis yang tidak mengikuti
aturan yang sudah menjadi ketentuan hukum tentu ada dampak negatifnya. Pelanggaran
etika bisnis berhadapan dengan sanksi formal. Selain itu, perusahaan juga akan
kehilangan kepercayaan baik dari pihak internal maupun eksternal.
Perilaku bisnis yang tidak beretika ini secara eksternal akan menjatuhkan
kredibilitas perusahaan, yang berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan bisnis
terhadap kemungkinan akan terseret ke dalam kasus hukum atau dirugikan secara
ekonomi. Secara internal, akan terjadi hilangnya rasa hormat dari karyawan terhadap
atasan dan berakibat lanjut pada turunnya etos kerja karyawan. Akan butuh waktu dan
biaya besar untuk mengembalikan kepercayaan publik dan karyawan terhadap
perbaikan kualitas etika bisnis perusahaan. Maka, sudah seharusnya hanya risiko
ekonomilah yang perlu menjadi tantangan dalam berbisnis, karena etika dan hukum
adalah bagian dari profesionalitas dan kepedulian sosial perusahaan, serta landasan
yang tidak untuk ditawar, apalgi ditinggalkan, namun untuk dijalankan.
Muhammad Rafi Nugraha 1902112476
Apakah etika bisnis menimbulkan keuntungan bagi perushaan? Tentu Saja,
terdapat beberapa keuntungan seperti :
1. Branding Perusahaan Apabila perusahaan memiliki citra yang baik, perusahaan akan
mendapat tanggapan yang positif pula. Perusahaan dapat dikenal dan berdampak ke
penjualan produk atau jasa y h ditawarkan.
2. Menciptkan Kepercayaan konsumen Seperti point pertama, konsumen akan lebih
loyal karena adanya kepercayaan antar konsumen dan perusahaan. Hal ini karena
adanya hubungan baik dan tidak merugikan dikedua belah pihak.
3. Menimbulkan profit Dampak apabila perusahan terlalu memiliki citra yang baik dan
konsumen yang loyal, tentu saja profit perusahaan akan terus naik.
4. Motivasi Karyawan Karyawan yang bekerja di perusahaan yang menjunjung tinggi
etika dan nilai-nilai moral akan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Mengingat
perusahaan dimana mereka bekerja mendapatkan kepercayaan dan respon positif di
mata masyarakat, tentunya akan membuat para karyawan ini merasa bangga menjadi
bagian dari perusahaan tersebut.
5. Meningkatkan kualitas hubungan bisnis dengan menerapkan etika bisnis seperti
menepati janji, kejujuran, dan menolak suap.
Apakah dampak negatif bila perusahaan tidak menjalankan bisnis sesuai dengan
etika bisnis?
1. Perusahaan yang mengabaikan masalah etika biasanya akan menjadi sorotan, sasaran
kritik, bahkan hukuman dari masyrakat.
2. Branding perusahaan yang jelek Citra perusahaan yang tidak dipercayai oleh
masyarakat akan berakibat ke produk yang dimiliki. Hal ini dikarenakan konsumen
tidak percaya dengan produk yang diberikani oleh perusahaan terkait.
3. Dapat terseret hukum. Karena terdapat beberapa hal yang mendasari dari dalam UU
PT. Seperti keterbukaan, akuntabilitas, hingga pertanggungjawaban 4. Menjatuhkan
kredibilitas perusahaan 5. Hilangnya rasa hormat karyawan terhadap atasan karena
dirasa tidak melakukan etika” bisnis yang berlaku. 6. Susah mengembalikan citra
bisnis yang rusak dan kepercayaan konsumen terhadap produk atau jasa yang
dimiliki.

Dira Birgita Harianja 190211229


Praktek bisnis yang tidak mengikuti aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang
sudah menjadi ketentuan hukum positif pemerintah atau kelaziman bisnis yang
berEtika, bisa berakibat tidak langgengnya bisnis itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh
selain pelanggaran etika akan berhadapan dengan sangsi formal, didalam bisnis juga
akan berakibat pada runtuhnya reputasi atau trust, baik secara eksternal maupun
internal perusahaan. Perilaku bisnis yang tidak berEtika ini secara eksternal akan
menjatuhkan kredibilitas perusahaan, yang berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan
bisnis terhadap kemungkinan akan terseret dalam kasus hukum atau dirugikan secara
ekonomi; dan secara internal, akan terjadi hilangnya rasa hormat (respect) dari
karyawan terhadap atasan (eksekutif) dan berakibat lanjut pada turunnya ethos kerja
karyawan karena ketidak-hadiran panutan beretika dari pimpinannya.

William Gerald Jonathan Sumampouw 1902111896


Perusahaan yang menjunjung tinggi etika bisnis dan nilai-nilai moral akan
mencegah pihak lain mengalami kerugian yang diakibatkan oleh perusahaannya.
Contohnya, perusahaan akan segera menarik produknya dari pasaran saat diketahui
bahwa produk tersebut cacat atau bahkan dapat membahayakan konsumennya. Pada
prinsipnya, tujuan dari aktivitas bisnis ini tidak semata-mata mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara, tapi perilaku etis tidak boleh
diabaikan oleh perusahaan. Perusahaan yang menerapkan etika bisnis tidak berarti tidak
mampu bersaing dengan kompetitor, tapi untuk dinilai masyarakat sebagai perusahaan
yang berperilaku etis serta bermoral. Mendapatkan keuntungan dari hasil bisnis yang
tidak menerapkan etika bisnis dalam perusahaan serta ketidakjujuran karyawan dapat
menyebabkan kebangkrutan usaha. Sementara perusahaan yang memperhatikan
kepentingan semua pihak yang terlibat dalam bisnisnya akan berhasil dan
mempertahankan kegiatan bisnisnya. Terlebih lagi menjalankan bisnis dengan etika,
nilai-nilai kejujuran, dan amanah akan membuat bisnis tersebut lebih berkah, tidak
hanya bagi konsumen atau penggunanya saja, tapi juga bagi orang-orang yang terlibat
didalamnya

Fathimah Septiana Muchtar Simatupang 1902113613


Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peranan yang penting dalam suatu
perusahaan, untuk membentuk perusahaan yang kuat, memiliki daya saing serta
kemampuan menciptakan nilai yang tinggi. Penerapan etika bisnis yang baik akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan, baik dalam janga pendek, menengah maupun
jangka panjang. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh yaitu :
1. Mampu meningkatkan motivasi karyawan
2. Melindungi prinsip kebebasan dan keadilan dalam berbisnis
3. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing. Perusahaan dengan etika yang baik,
maka bisnisnya akan mengalami perkembangan dan semakin meningkatkan
kemampuannya untuk bersaing di pasaran dengan perusahaan lain.
4. Membangun citra positif perusahaan, dengan adanya citra baik perusahaan akan
mempengaruhi keberlangsungan perusahaan
5. Meningkatkan kepercayaan konsumen
6. Meningkatkan kredibilitas perusahaan

Nur Hafidzoh Mubarokah 1902113329


Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan mendapatkan beberapa manfaat,
diantaranya
1. memiliki citra baik dimata pelanggan
2. Perusahaan menjadi terecaya
3. memaksimalkan keuntungan
4. memperhatikan kepentingan bersama
5. menjujung nilai moral
Apabila perusahaan tidak menerapkan etika bisnis secara eksternal akan
menjatuhkan kredibilitas perusahaan, yang berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan
bisnis terhadap kemungkinan akan terseret dalam kasus hukum atau dirugikan secara
ekonomi; dan secara internal, akan terjadi hilangnya rasa hormat (respect) dari
karyawan dll

Putri Syahara 1902156563


Tentu saja, jika etika bisnis diterapakan perusahaan akan mendapatkan banyak
keuntungan. Dengan menerapkan etika bisnis maka pelanggan akan lebih percaya
kepada perusahaan kita. Dengan kepercayaan pelanggan tersebut tentu saja perusahaan
akan memiliki citra baik di mata pelanggan dan juga masyarakat lainnya. Dengan
begitu keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan juga akan semakin meningkat.
Sedangkan apabila perusahaan tidak menjalankan bisnis yang sesuai dengan etika
bisnis maka perusahaan tersebut tidak akan mendapatkan citra baik dan kepercayaan
pelanggan, tetapi malah mendapatkan citra buruk dan bisa juga melanggar hukum.
Dengan citra buruk tersebut maka keuntungan yang diperoleh perusahaan juga tidak
akan meningkat melainkan akan selalu menurun Karena kepercayaan pelanggan yang
kurang Dan juga karyawan yang tidak respect kepada atasannya. Dengan begitu tentu
perusahaan harus berusaha untuk membuat usahanya mendapatkan keuntungan.
Dengan citra yang buruk sulit bagi perusahaan mendapatkan keuntungan. Oleh Karena
itu, perusahaan akan membutuhkan banyak biaya dan tenaga untuk mendapatkan
keuntungan dan mengembalikan reputasi perusahaan tersebut.

Rosiani 1902110246
Apakah jika perusahaan menerapkan etika bisnis mereka akan mendapatkan
keuntungan dan apabila tidak diterapkan akan ada dampak negatif? Menurut saya
jawabannya YA. Terutama masyarakat saat ini sudah semakin cerdas dalam
memberikan tanggapan terhadap suatu produk (perusahaan), kita juga semakin peduli
dengan lingkungan dan sekarang aktivis yang menyuarakan keadilan sosial atau yang
sebutan kerennya sekarang Social Justice Warrior (SJW) banyak menuntut perusahaan
yang tidak menerapkan etika bisnis dengan baik seperti mencemari lingkungan
sehingga masyarakat jadi terkena dampak dan sebagainya. Manfaat yang diperoleh
perusahaan yaitu masyarakat akan lebih cenderung untuk memilih produk atau layanan
mereka dibanding produk sejenis dari pesaing yang tidak menerapkan etika bisnis.
Contohnya saya pribadi lebih memilih untuk membeli merk tissu yang Ecoplas dimana
kemasan dari tisu tersebut akan lebih mudah untuk terurai jika terkena
miksroorganisme tanah, berbeda jauh dengan kemasan plastik lain yang memakan
waktu ratusan tahun untuk terurai.

c) Ibu Suci
Sudah jelas ya jika persh menerapkan etika bisnis maka tentu akan
menguntungkan persh itu sndiri. Tujuan perusahaan didirikan adalah membentuk rantai
nilai perusahaan di mata public. Semakin baik nilai perusahaan dimata pelanggan maka
keuntungan yg didapatkan pun juga akan ikut semakin besar. Pembentukan nilai
perusahaan tdk terlepas dari budaya organisasi di dalam perusahaan itu sndiri dimana
mereka harus menerapkan kode etik yang berlaku. Yaitu penerapan std terkait kode etik
dan tata perilaku Perusahaan dengan Karyawan (demikian pula sebaliknya), Perusahaan
dengan Pelanggan, Perusahaan dengan pesaing, Perusahaan dengan pemasok,
Perusahaan dgn mitra kerja, perusahaan dgn Kreditur/Investor, Perusahaan dengan
Pemerintah, Perusahaan dengan Masyarakat, Perusahaan dengan media massa,
Perusahaan dengan organisasi profesi, serta Etika perusahaan mengenai keterbukaan &
kerahasiaan informasi. Semuanya ini bertujuan utk pengembangan dan pembetukan
nilai2 organisasi yg berefek pada keuntungan perusahaan baik finansial maupun non
finansial.
d) Saya Sendiri

6. Fitri Anggrayni 1902124692


Bagaimana cara terbaik perusahaan menanamkan sifat tanggung jawab dan ber etika bisnis
dalam sebuah perusahaan? Dan apabila sifat diatas tidak diterapkan dengan maksimal
apakah ada dampak nya bagi perusahaan tsb?
a) Penyaji Nyimas Adelia Harsyah
Etika bisnis merupakan cara atau sikap dalam bisnis ataupun organisasi, yang
mencakup aspek yang sangat luas berkaitan dengan masyarakat luas, pribadi ataupun
dengan perusahaan. Etika yang berkaitan erat dengan norma dan peraturan yang ada
dalam masyarakat. Etika bisnis membahas banyak hal didalam kehidupan masyarakat,
terutama didalam suatu perusahaan tempat kita bekerja. Didalam suatu perusahaan
haruslah ada etika dalam bekerja dan menjalankan tugas dengan baik, etika bisnis
dalam perusahaann menjadi standard dan pedoman bagi semua karyawan yang terlibat
dalam manajemen perusahaan. Pedoman untuk mejalankan pekerjaan atau tugas yang
sudah menjadi kewajiban karyawan untuk melaksanakannya dilandasi dengan sikap
yang jujur dan professional dalam bekerja. Dalam perusahaan etika bisnis guna untuk
membentuk peraturan atau norma dan perilaku karyawan dalam menjalin hubungan
yang baik dengan perusahaan, atasan, rekan kerja, ataupun pemegang saham dan pihak
luar lainnya. Didalam etika bisnis harus mempunyai prinsip untuk menjalankannya,
dengan prinsip otonomi, kejujuran, keadilan, loyalitas, dan integritas moral. Dengan
adanya prinsip - prinsip tersebut menjadi dasar dalam karyawan beretika dalam suatu
perusahaan. Didalam suatu etika juga harus ada tanggung jawab dalam hal dikerjakan
sebagai seorang pembisnis ataupun seorang karyawan. Norma dalam etika itu juga
sangat penting dengan adanya hukum, kebijakan dan prosedur perusahaan, serta moral
dan mental pribadi seseorang. Pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika
dalam perusahaan adalah manager.
Seorang pemimpin yang baik harus lah pemimpin yang beretika , yang memiliki
moral dan mematuhi norma-norma yang ada . Seorang pemimpin adalah cerminan dan
teladan bagi bawahan maupun karyawan dalam sebuah organisasi . Etika seorang
pemimpin akan mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku karyawan dalam sebuah
organisasi. Pemimpin dalam sebuah organisasi harus memiliki rasa tanggung jawab
sosial . Pemimpin yang peduli dengan lingkungannya akan juga diperhatikan oleh
lingkungan tersebut . Apabila pemimpin organisasi tidak melaksanakan tanggung jawab
sosial , maka akan berdampak buruk pada kinerja dan citra organisasi .
Banyak contoh etika didalam bermasyarakat luas, dan mempunyai arti yang
sangat luas. Dalam perusahaan dengan menghormati dan menghargai atasan kita sesuai
jabatan tertentu, maka kita juga bisa dihargai dan dihormati dengan orang lain. Dengan
menciptakan kepercayaan perusahaan, melakukan standar atau peraturan perusahaan
dengan baik. Etika sangat berpengaruh terhadap perilaku individu karyawan didalam
perusahaan. Tanggung jawab diperlukan dalam perusahaan terhadap atasan, lingkungan
dan antar karyawan. Tanggung jawab terhadap karyawan dengan menghormati
pendapat karyawan, perilaku positif yang ditunjukkan dan lainnya. Tanggung jawab
terhadap lingkungan biasa didalam perusahaan ataupun diluar perusahaan. Etika
didalam perusahaan tujuannya untuk menerapkan nilai - nilai etika untuk mengatur
sikap dari individu karyawan untuk mencapai produktivitas yang maksimal.
Dampaknya adalah perilaku bisnis yang tidak beretika ini secara eksternal akan
menjatuhkan kredibilitas perusahaan, yang berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan
bisnis terhadap kemungkinan akan terseret dalam kasus hukum atau dirugikan secara
ekonomi; dan secara internal, akan terjadi hilangnya rasa hormat (respect) dari
karyawan terhadap atasan (eksekutif) dan berakibat lanjut pada turunnya etos kerja
karyawan karena ketidak-hadiran panutan beretika dari pimpinannya. Akan butuh
waktu dan biaya besar untuk mengembalikan kepercayaan publik dan karyawan
terhadap perbaikan kualitas etika bisnis perusahaan.
b) Audiens
Yussa Saddah Sintia 1902124530
Bagaimanakah cara terbaik perusahaan menanamkan sifat tanggung jawab dan
beretika dalam sebuah bisnis dan sebuah perusahaan menurut saya untuk menanamkan
sifat tanggung jawab dalam sebuah perusahaan itu harus kembali kepada diri kita
sendiri dulu yang mana kita harus menanamkan sikap bertanggung jawab pada diri kita
sendiri bagaimana caranya menurut saya untuk menanamkan sikap tanggung jawab kita
harus memiliki target karena dengan adanya target itu akan membuat kita lebih bekerja
keras dan bertanggung jawab misalnya seperti kita mahasiswa kita ingin mendapatkan
ip pada semester ini 4,00. Nah untuk mendapatkan target ini kita harus bertanggung
jawab yaitu dengan apabila saat dikasih tugas kita harus melakukan mengerjakan tugas
tersebut tepat waktu dan dengan baik itu sudah mencerminkan sikap tanggung jawab
seorang mahasiswa dalam pengerjaan tugasnya. Mengapa kita melakukan ini karena
kita ingin mengejar target kita untuk mendapatkan IP 4,00 tadi begitu juga dalam bisnis
contohnya disini bisnis online shop ini kita ingin menargetkan penjualan dalam online
shop kita pada bulan ini meningkat. Nah di sini bagaimana caranya kita supaya
penjualan kita ini meningkat dan pelanggan kita tetap stay dengan kita yaitu dengan
membuat pelanggan itu merasa diuntungkan. contohnya pada saat pengiriman barang
kita itu harus bertanggungjawab supaya barang ini nyampe ke pelanggan ini dengan
keadaan aman karena kalau barang ini sampai ke pelanggan dengan keadaan rusak
maka pelanggan akan komplain kepada kita iyakan?? Nah oleh karena itu kita harus
bertanggung jawab barang ini sampai ke pelanggan dalam keadaan aman
bagaimanapun caranya baik dalam pengemasan nya supaya barang itu aman. nah
apabila pada saat barang ini sampai ke pelanggan dan keadaan rusak pada saat
pelanggan memberi komplain kepada kita kita harus cepat tanggap dalam menanggapi
komplain pelanggan ini baik dengan kita mengganti barangnya supaya pelanggan ini
tidak merasa dirugikan oleh kita,jangan sampai saat pelanggan membeli komplain kita
kita malah marah-marah dan tidak dan bahkan tidak merespon komplainan dari
pelanggan kita ini karena itu akan memberikan dampak buruk bagi bisnis kita dan
merusak target yang telah kita target kan tadi. Nah di sini kan kita sudah menerapkan
sikap tanggung jawab karena kita ingin mengejar target kita. oleh karena itu menurut
saya untuk menanamkan sikap tanggung jawab kita harus memiliki sebuah target.
Isasmi Hana Ikram 1902112568
1. Mendengarkan Perusahaan yang baik, adalah perusahaan yang bisa memberikan
kesempatan pada karyawannya untuk sesekali mengajak berbincang atau sharing
permasalahan yang selama ini dihadapi perusahaan yang berkaitan dengan servis
atau tanggung jawab karyawan demi meningkatkan nama perusahaan. Semakin hal
ini diterapkan, semakin besar rasa tanggung jawab dan kepedulian karyawan untuk
perusahaannya, karena kesuksesan perusahaan tidak luput dari karyawan yang
berkualitas.
2. Supervisi yang baik Memiliki pemimpin yang ramah dan mau mendengarkan, dapat
menjadi dambaaan setiap karyawan. Supervisor adalah pengendali untuk karyawan
di lapangan. Salah satu kegunaan supervisor adalah sebagai penjembatan
komunikasi antara manager hingga direktur, oleh karena itu setiap pendapat yang
diutarakan pada atasan diperlukan rasa tanggung jawab tinggi karyawan terhadap
pendapat ataupun usulan yang diajukan.
3. Tugas baru Sesekali berikan tugas diluar dari rutinitas yang biasa karyawan lakukan
setiap harinya, seperti me-rolling pekerjaan mereka agar keluar dari zona nyaman
dan menyertakan rasa tanggung jawab baru terhadap pekerjaannya yang sedang
ditugaskan saat itu. Evaluasi pekerjaanya untuk melihat kekurangan dan apa yang
perlu diperbaiki selanjutnya.
4. Training Pelatihan sangat dibutuhkan bagi karyawan agar bisa menambah
pengalaman dan etika dalam bekerja. Saat training adalah waktu yang tepat untuk
menyelipkan tema-tema atau bentuk tanggung jawab pada perusahaan, hal ini sangat
membantu untuk meningkatkan pribadi bertanggung jawab karyawan pada
perusahaannya.
Dari semua itu, intinya adalah komunikasi verbal antara kayawan dengan
perusahaan disamping menimbulkan rasa tanggung jawab tetapi juga meningkatkan
loyalitas karyawan terhadap perusahaannya. Dan dampak jika perusahaan tidam
menerapkan sifat tsb dengan baik adalah secara eksternal akan menjatuhkan kredibilitas
perusahaan, yang berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan bisnis terhadap
kemungkinan akan terseret dalam kasus hukum atau dirugikan secara ekonomi; dan
secara internal, akan terjadi hilangnya rasa hormat (respect) dari karyawan. Dan Hal ini
juga berdampak serius terhadap keberlangsungan dan kesuksesan bisnis perusahaan
untuk kedepannya. Perusahaan yang tidak menjalankan CSR berpeluang lebih besar
memiliki citra buruk secara sosial dan lingkungan.

c) Ibu Suci
Yang pertama, adalah perusahaan harus merumuskan terlebih dahulu kode etik
dan tata perilaku yang harus diterapkan oleh pegawai sebagai bentuk komitmennya.
Yang kedua, adalah menyalurkan/menyebarkan informasi tsb ke dalam bentuk buku
profile perusahaan, atau brosur, atau dalam website resmi perusahaan, bahkan
mensosialisasikan dalam bentuk Bimtek/Seminar. Yang ketiga, bentuk SPM
Perusahaan yang memadai dan Whistle Blowing System. Dan yg ke 4, ketika terjadi
rekrutmen karyawan baru, terdapat poin2 std etika atau kesimpulan rumusan std etka yg
berlaku wajib untuk disetujui & di ttd oleh pekerja dalam Srt perjanjian kerja/ kontrak.
Yg ke 5, Para pemimpin / yg memiliki posisi jabatan dituntut sebagai role model dalam
penerapan tanggungjawab kode etik baik reward maupun punishment-nya shgg mjd
teladan bg bawahannya masing-masing. Dan apabila sifat diatas tidak diterapkan
dengan maksimal apakah ada dampak nya bagi perusahaan tsb? Tentu saja ada, seperti
yg sudah dibahas sebelumnya ya, budaya organisasi mjd tdk baik dan komitmen
pekerja juga lemah, serta budaya kerja mjd tdk sehat, sehingga yang rugi sendiri adalah
perusahaan itu sendiri baik dari segi finansial maupun non finansial. Jika perusahaan
merugi maka akan berdampak pada seluruh lapisan warga dlm perusahaan tsb
dikarenakan perilaku buruk/tdk etis yg dilakukan oknum (bbrp org tententu) saja.
d) Saya Sendiri

Anda mungkin juga menyukai