1. Perjanjian konsensual adalah perjanjian yang mengikat sejak adanya kesepakatan dari kedua
belah pihak. Contohnya perjanjian jual beli dan perjanjian sewa menyewa. Contoh perjanjian
konsensual ini misalnya: jual beli, tukar menukar dan sewa menyewa. Dalam jual beli, perjanjian
timbul dengan segala konsekuensinya jika penjual dan pembeli menyepakati untuk melakukan
suatu transaksi.
Sedangkan perjanjian riel adalah perjanjian yang tidak hanya mensyaratkan kesepakatan, namun
juga mensyaratkan penyerahan obyek perjanjian atau bendanya. Misalnya perjanjian penitipan
barang dan perjanjian pinjam pakai.
2. perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu yang disetujui
oleh mereka. Ketentuan umum mengenai kontrak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Indonesia. Untuk dapat dianggap sah secara hukum, ada 4 syarat yang harus dipenuhi
sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia:
- Kesepakatan para pihak
- Kecakapanpara pihak
- Mengenai hal tertentu yang dapat ditentukan secara jelas
- Sebab/causayang diperbolehkan secara hukum.
Kontrak sendiri memiliki 2 fungsi yaitu, fungsi yuridis dan ekonomis yang memiliki pengertian yang
berbeda. Fungsi yuridis kontrak adalah memberikan kepastian hukum bagi para pihak sedangkan
fungsi ekonomis adalah menggerakkan sumber daya dari nilai penggunaan yang lebih rendah
menjadi nilai yang lebih tinggi.
Dalam penyusunan sebuah kontrak ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan sebagai berikut,
Pembuatan Draft pertama, yang meliputi:
1) Judul kontrak, dalam kontrak harus diperhatikan kesesuaian isi dengan judul serta ketentuan
hukum yang mengaturnya, sehingga kemungkinan adanya kesalahpahaman dapat dihindari.
2) Pembukaan, biasanya berisi tanggal pembuatan kontrak.
3) Pihak-pihak dalam kontrak, Perlu diperhatikan jika pihak tersebut orang pribadi serta badan
hukum, terutama kewenangannya untuk melakukan perbuatan hukum dalam bidang kontrak.
4) Premis/Racital, yaitu penjelasan resmi/latar belakang terjadinya suatu kontrak.
5) Isi kontrak, bagian yang merupakan inti kontrak. Yang memuat apa yang dikehendaki, hak, dan
kewajiban termasuk pilihan penyelesaian sengketa.
6) Penutup, memuat tata cara pengesahaan suatu kontrak.
3.
Direksi Akta Pendirian
4. Akta di bawah tangan atau akta bawah tangan adalah akta yang dibuat tidak di depan pejabat
yang berwenang sesuai Pasal 1874 KUHPerdata.
Sementara akta otentik adalah akta yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang membuat
akta otentik seperti termuat dalam Pasal 1868 KUHPerdata.
5. Kekuatan sebagai bukti darisuatu akta baik yang otentik maupun yang di bawah tangan yang
diakui adalah sama. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka akta yang ditandatangani itu, tidak di
pungkiri jika perjanjiannya hanya dapat diterima sebagai permulaan surat bukti saja.
Cpmk 2
Ijarah
1. Prinsip kerjasama dan sewa beli/leasing
2. Uang muka 0 %
3. Margin bagi hasil dievaluasi setiap 2 tahun
Murabahah
1. Prinsip Jual-beli
2. Uang muka min.30%
3. Margin bagi hasil flat/tetap selama akad
Pada skema akad Musyarakah Wal Ijarah, bank mengajak calon nasabah KPR untuk membeli KPR
dengan proporsi tertentu antara bank dan calon nasabah (musyarakah), selanjutnya nasabah
mengangsur jumlah pinjaman dengan bagi hasil sebagaimana leasing dengan opsi kepemilikan