Rancangan Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa
2
Pokok Bahasan
1. Bentuk dan Isi Kontrak
2. Penyusunan Rancangan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
3
1. Bentuk dan Isi
Kontrak
Definisi Kontrak
Istilah-istilah dalam kontrak :
1. Perikatan – Verbintenis (Belanda)
2. Perjanjian – Overeenkomst (Belanda), Agreement (Inggris)
3. Kontrak – Contract (Inggris)
5
Definisi dan tujuan Kontrak
7
Syarat Sah Kontrak
Pasal 1320 KUH Perdata Menentukan Empat Syarat
Sahnya Kontrak/ Perjanjian, Yaitu :
1. Adanya Kesepakatan Para Pihak
2. Kecakapan Untuk Membuat Perjanjian
3. Mengenai Suatu Hal (Objek) Tertentu
4. Adanya Sebab Yang Halal (Geoorloofde Oorzaak)
Konsekwensi Hukum terhadap Syarat-syarat Sahnya Kontrak yaitu :
a. Batal demi Hukum (Nietig atau Null and Void).
Dalam hal dilanggarnya syarat obyektif (Suatu hal tertentu dan Suatu sebab
yang halal).
b. Dapat dibatalkan (Vernietigbaar atau Voidable)
Dalam hal dilanggarnya syarat subyektif (Sepakat mereka yang mengikatkan
dirinya dan Kecakapan untuk membuat suatu perikatan.
Konsekuensi Hukum
Konsekwensi Hukum terhadap Syarat-syarat Sahnya Kontrak yaitu :
a. Batal demi Hukum (Nietig atau Null and Void).
Dalam hal dilanggarnya syarat obyektif (Suatu hal tertentu dan Suatu sebab yang halal)
dalam pasal 1320 KUHPerdata.
b. Dapat dibatalkan (Vernietigbaar atau Voidable)
Dalam hal dilanggarnya syarat subyektif (Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya dan
Kecakapan untuk membuat suatu perikatan) dalam pasal 1320 KUHPerdata.
c. Kontrak tidak dapat dilaksanakan (Unenforceable).
Kontrak tidak dapat dilaksanakan adalah Kontrak yang tidak begitu saja batal tetapi
tidak dapat dilaksanakan, namun kontrak tersebut masih mempunyai status hukum
tertentu.
d. Sanksi Administratif.
9
Jenis-Jenis Kontrak
Jenis-jenis Kontrak menurut KUPerdata (Mariam Darus Badrulzaman) adalah:
1. Perjanjian Timbal Balik
2. Perjanjian Cuma-Cuma
3. Perjanjian atas beban
4. Perjanjian Bernama (benoemd/specified)
5. Perjanjian Tidak Bernama (onbenoemd/unspecified)
6. Perjanjian Campuran (contractus sui generis)
7. Perjanjian Obligatoir
8. Perjanjian Kebendaan
9. Perjanjian Konsensual
10. Perjanjian Riil
11. Perjanjian Liberatoir
12. Perjanjian pembuktian
13. Perjanjian Untung-untungan
14. Perjanjian Publik
10
Jenis-Jenis Kontrak
JENIS KONTRAK
Hal-hal yang menjadi Pertimbangan dalam menentukan jenis kontrak:
Jenis barang/jasa (B/PK/JL/JK)
Spesifikasi Teknis/KAK
Volume
Kompleksitas/Kesulitan dan Risiko Pekerjaan
Lama waktu pekerjaan
11
Jenis-jenis Kontrak
Barang/ Pekerjaan Jasa
Jasa Lain Konstruksi Konsultansi
Jasa
Non
Konsultansi
Konstruksi
Konstruksi
1. Lumsum
1. Lumsum
2. Harga satuan
2. Harga satuan
3. Gabungan
3. Gabungan Lumsum 1. Lumsum 1. Lumsum
Lumsum dan
dan Harga Satuan 2. Waktu 2. Waktu
Harga Satuan
4. Putar Kunci Penugasan Penugasan
4. Kontrak Payung
(Turnkey) 3. Kontrak
5. Biaya Plus
5. Biaya Plus Imbalan Payung
Imbalan
Kontrak Payung kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu untuk barang/jasa yang belum dapat
ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat kontrak ditandatangani.
jenis kontrak yang digunakan dalam rangka penanganan keadaan darurat dengan nilai
Biaya Plus Imbalan kontrak merupakan perhitungan dari biaya aktual ditambah imbalan dengan persentase
tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap.
Pasal 27
Jenis Kontrak untuk Pekerjaan Konstruksi
JENIS KONTRAK KETENTUAN
a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
Lumsum b. berorientasi kepada keluaran; dan
c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan kontrak.
a. volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan
Kontrak Harga Satuan b. pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
c. nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan
Untuk pekerjaan yang sebagian dapat mempergunakan Lumsum dan untuk
Kontrak gabungan Lumsum dan
bagian yang lain menggunakan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang
Harga Satuan
diperjanjikan.
Merupakan suatu perjanjian mengenai pembangunan suatu proyek dalam hal
Penyedia setuju untuk membangun proyek tersebut secara lengkap sampai
Kontrak Putar Kunci (Turnkey) selesai termasuk pemasangan semua perlengkapannya sehingga proyek tersebut
siap dioperasikan atau dihuni.
jenis kontrak yang digunakan dalam rangka penanganan keadaan darurat dengan
Biaya Plus Imbalan nilai kontrak merupakan perhitungan dari biaya aktual ditambah imbalan dengan
persentase tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap.
Pasal 27
Jenis Kontrak untuk Jasa Konsultansi Konstruksi
Pasal 27
Jenis Kontrak untuk Jasa Konsultansi Non
Konstruksi
JENIS KONTRAK KETENTUAN
a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
b. berorientasi kepada keluaran; dan
Lumpsum
c. pembayaran didasarkan pada tahapan
produk/keluaran
Kontrak Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang
lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan rinci
Waktu penugasan dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan belum bisa dipastikan.
untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan
Kontrak Payung volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat
kontrak ditandatangani.
Pasal 27
Jenis Kontrak
Pasal 27 A
Jenis Kontrak
Jenis Pengadaan
Jasa
Pekerjaan Jasa
Jenis Kontrak Barang Jasa Lainnya Konsultan
Konstruksi Konsultansi
Konstruksi
Lumsum
Harga Satuan
Gabungan lumsum dan
Harga Satuan
Kontrak Payung
Biaya Plus Imbalan
Putar Kunci
Waktu Penugasan
Kontrak Tahun Jamak
19
Bentuk Kontrak
Bentuk Kontrak Barang Konstruksi
Jasa Konsultansi
Lainnya
Bukti Pembelian/ ≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
Pembayaran
Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a
Surat Perintah Kerja > 50 juta > 50 juta
(SPK) s.d. 200 ≤ 200 juta s.d. 200 juta ≤ 100 juta
juta
Surat Perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta
Surat Pesanan e-purchasing/pembelian melalui toko
daring
Pasal 28
Bentuk Kontrak 1/2
Bukti
Pembelian/Pembayaran Kuitansi Surat Perintah Kerja
(SPK)
Surat
Perjanjian
Surat
Pesanan
Isi minimal kontrak : Isi minimal kontrak : Isi minimal kontrak : Isi minimal kontrak : Isi minimal kontrak :
• Identitas Identitas • Identitas para pihak • Identitas para pihak • Identitas para pihak • Identitas para
penyedia • Nilai pembelian/nilai • Nilai pembelian/nilai pihak
• Nilai pembelian
kontrak
• Jenis dan jumlah • Jenis dan jumlah
kontrak
• Nilai pembelian barang/jasa barang/jasa • Jenis dan jumlah • Nilai pembelian
• Tanda tangan penyedia • Hak dan kewajiban barang/jasa
• Jenis dan jumlah di atas materai sesuai menjadi lampiran dari • Hak dan kewajiban • Jenis dan jumlah
barang/jasa ketentuan yang berlaku SPK dalam bentuk menjadi lampiran barang/jasa
yang lebih rinci (Syarat dari surat perjanjian
• Tanda tangan PPK
Umum Kontrak)
• Tanda tangan PPK sebagai tanda dalam bentuk yang • Hak dan
• Kata penutup dan
sebagai tanda mengetahui ruang tanda tangan lebih rinci (SSUK, kewajiban
mengetahui • Dilakukan dengan cara para pihak di atas SSKK, Spesifikasi,
• Dilakukan dengan cara pembelian langsung materai dan Dokumen lain)
pembelian langsung tanpa negosiasi teknis • Dilakukan dengan • Kata penutup dan
tanpa negosiasi teknis negosiasi teknis dan ruang tanda tangan
dan harga
harga yang dituangkan
dan harga para pihak di atas
dalam Berita Acara
materai
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN
RANCANGAN KONTRAK
Kewenangan Pejabat Penandatangan Kontrak
No Pejabat Penandatangan Kewenangan
Kontrak
1 Pengguna Anggaran (PA) PA sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak.
2 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) PA sebagai penanggungjawab kegiatan, KPA sebagai pejabat
penandatangan kontrak, mempersiapkan proses pengadaan
barang/jasa tanpa ada PPK; atau
PA sebagai penanggungjawab kegiatan, KPA sebagai PPK sedangkan
PPK melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Pasal 11
Perpres Nomor 12 Tahun 2021..
3 Pejabat Pembuat Komitmen Selain melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Pasal 11
(PPK) Perpres Nomor 12 Tahun 2021, PPK diberi kewenangan oleh PA/KPA
sebagai pejabat penandatangan kontrak, meliputi tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan mengadakan dan
menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja
yang telah ditetapkan..
PPK merumuskan draft kontrak
sebelum dilakukan pelaksanaan
pemilihan, draft kontrak yang
dibuat oleh PPK dinamakan
Rancangan Kontrak, dengan
memperhatikan Spesifikasi
Teknis/Kerangka Acuan Kerja
(KAK) dan Harga Perkiraan
Sendiri (HPS).
Dokumen Pendukung
:
Dokumen Perencanaan
yang terdiri dari RUP,
Spesifikasi Teknis/KAK,
Gambar, Daftar
kuantitas dan Harga
Rancangan Kontrak
Barang
Model Dokumen Pengadaan (MDP) atau
standar dokumen pengadaaan atau
standard bidding document (SBD) yang Nonkonstruksi Jasa lainnya
dibuat oleh LKPP, PUPR, atau instansi
manapun hanya bersifat acuan untuk
penyusunan dokumen dalam rangka Jasa konsultan
pelaksanaan proses pengadaan.
Rancangan nonkonstruksi
kontrak
Pekerjaan
SBD oleh pokja pemilihan dapat konstruksi
direvisi, diubah, ditambah atau
Konstruksi
dikurangi sesuai kebutuhan
Jasa konsultan
konstruksi
Rancangan Kontrak
Nonkonstruksi
Jasa konsultan
Barang Jasa lainnya
nonkonstruksi
Konstruksi
31
Penyusunan Rancangan Kontrak (Surat Perjanjian)
Penyusunan rancangan kontrak dilaksanakan pada tahap Persiapan Pengadaan. Tahapan
ini format dokumen rancangan kontrak sudah disiapkan dan dilakukan penyusunan
dengan memperhatikan Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS). Dalam menyusun rancangan kontrak akan dibagi ke dalam dua
metode yaitu :
Rancangan Struktur Isi/Materi
Kontrak/Anatomi Kontrak Rancangan Kontrak Klausul yang terdapat dalam SSUK :
Judul kontrak, nomor kontrak, tanggal Definisi, Penerapan, Asal Material, Dok. Kontrak &
kontrak, kalimat pembuka, para pihak dalam Pendahuluan Informasi, HAKI, Jaminan, Asuransi, Pembayaran,
kontrak, latar belakang SSUK Harga, Personil, Penilaian Pekerjaan Sementara,
Kewajiban para Pihak, Jadwal Pelaksanaan, Klausul
Pernyataan kesepakatan dan persetujuan para
lain yang mendukung
pihak atas lingkup kontrak, nilai/harga kontrak, Isi
penyelesaian pertentangan/perselisihan,
Klausul yang terdapat dalam SSKK :
kewajiban, jangka waktu efektif kontrak
SSKK Uang Muka, Jaminan, Sertifikat Garansi,
Pernyataan persetujuan dan Sertifikat/Dokumentasi dalam Rangka Impor,
Penutup
tanda tangan Penyesuaian Harga, Pembayaran Prestasi
Pekerjaan, Denda, Penyelesaian Perselisihan,
Rancangan Struktur Surat Perjanjian
Anatomi Kontrak
Sub bagian pembuka merupakan klausul pengenal suatu dokumen
kontrak, berisi waktu dan tempat penandatangan yang ditulis
menggunakan “ huruf “, yaitu untuk mencegah terjadinya kesalahan
karena sub bagian pembuka memiliki isu hukum penting seperti
penggunaan singkatan pengenal dokumen, tempat
penandatanganan dan waktu penandatanganan.
34
Contoh Sub Bagian Pembuka
a. SURAT PERJANJIAN ini b. Surat Perjanjian Pekerjaan
berikut semua lampirannya Jasa Konsultasi
(selanjutnya disebut (selanjutnya disebut “
“kontrak“) dibuat dan Kontrak “) ini dibuat dan
ditandatangani di ditandatangani pada hari
____________ pada hari ini __________ di
_________ tanggal ____ __________ oleh dan
bulan _______ tahun antara:
__________ antara:
35
Segi Hukum Sub Bagian Pembuka
Ketiadaan klausul singkatan sebagai pengenal dokumen perjanjian tidak
berdampak pada ketentuan hukum atas kontrak tersebut. Namun penulisan
tempat penandatanganan memiliki aplikasi hukum keberlakuan kontrak
sejak kontrak dibubuhkan ditempat tersebut.
36
Sub Bagian Pencantuman Identitas Para Pihak
Pihak pertama adalah Pejabat Pembuat Komitmen, yaitu pejabat
yang bertanggung jawab atas pengadaan barang/jasa. PPK
merupakan pejabat yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA)
atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk melaksanakan
pengadaan barang/jasa. PPK adalah satu pihak yang dicantumkan
dalam identitas para pihak karena PPK bertugas untuk
menandatangani kontrak dan karena itu harus mencantumkan SK
sebagai PPK.
37
Sub Bagian Pencantuman Identitas Para Pihak
Pihak kedua adalah penyedia barang atau jasa, yaitu badan usaha
atau orang – orang yang menyediakan barang atau pekerjaan
konstruksi atau jasa konsultasi atau jasa lainnya. Secara hukum,
penyedia barang/jasa harus mempunyai kapasitas untuk mengikat
diri pada kontrak. harus dijelaskan nama, alamat, dan landasan
hukum pendirian perusahaan penyedia barang/jasa dalam
perjanjian. Siapa yang diberi kuasa untuk bertindak untuk dan atas
nama perusahaan tersebut atau identitas pribadi (KTP/SIM/paspor)
untuk penyedia barang/jasa perorangan.
38
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Perusahaan
1. __________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat
Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama
satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang berkedudukan di
__________ [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat
Keputusan _______________ [pejabat yang menandatangani SK
penetapan sebagai PPK] No _________________ [No. SK penetapan
sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] (selanjutnya disebut “PPK”), dan
2. __________ [nama wakil Penyedia], __________ [jabatan wakil Penyedia],
yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama Penyedia], yang
berkedudukan di __________ [alamat Penyedia], berdasarkan Akta
Notaris No. ___ [No. Akta notaris] tanggal ____________ [tanggal
penerbitan Akta] yang dikeluarkan oleh Notaris ______________ [nama
Notaris penerbit Akta] (selanjutnya disebut “Penyedia”).”]
39
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Penyedia Perorangan
1. __________ ( nama Pejabat Pembuat Komitmen ),selaku Pejabat
Pembuat Komitmen yang bertindak untuk dan atas nama ___________
(nama proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen), yang
berkedudukan di ________ (alamat Pejabat Pembuat Komitmen),
berdasarkan Surat Keputusan ____________ (pejabat yang
menandatangani SK penetapan sebagai PPK) No______________ (nomor
SK penetapan sebagai PPK) (selanjutnya disebut “PPK”); dan
2. ________ (nama penyedia), sebagai tenaga ahli __________ (posisi
tenaga ahli penyedia), yang bertindak untuk dan atas nama (nama
penyedia), yang beralamat di________(alamat Penyedia Jasa Konsultasi),
berdasarkan kartu identitas berupa_________ (KTP/SIM/Paspor atau
identitas lain yang masih berlaku) No_______ (nomor kartu identitas)
(selanjutnya disebut “Penyedia”)
40
Sub Bagian Pertimbangan
a. Berisi pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pembuatan
perjanjian yang biasanya lebih dari satu pertimbangan dan
semuanya harus tertulis dalam surat perjanjian.
b. Sub bagian pertimbangan dapat berisi latar belakang dan tujuan
dibentuk kontrak pengadaan, kewenangan para pihak untuk
menandatangani kontrak, serta hak dan kewajiban yang
dipahami masing-masing dalam merumuskan kontrak
bersangkutan.
41
Sub Bagian Pertimbangan
c. Sebaiknya menggunakan kalimat umum dan bukan kalimat
operatif seperti kalimat perintah dan larangan yang dapat
memunculkan pertentangan pengaturan antara bagian isi dan
sub bagian pertimbangan dalam kontrak pengadaan.
d. Penulisan klausul sub bagian pertimbangan pada dasarnya sama
untuk setiap jenis pengadaan, perbedaannya terletak pada
rumusan kalimat pertama yang berkaitan dengan jenis paket
pekerjaan yang dilaksanakan
42
Contoh Sub Bagian Pertimbangan
MENGINGAT BAHWA :
a. PPK telah meminta penyedia untuk menyediakan Jasa Lainnya sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini ( selanjutnya disebut
“ Pekerjaan Penyedia jasa lainnya “ )
b. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa Lainnya sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam kontrak.
c. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenagan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili.
d. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2. menandatangani kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4. telah mendapatkan kesepakatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasi
semua ketentuan dalam kontrak ini beserta semua fakta dan dikondisi yang terkait.
43
Bagian Isi: Klausul Nilai Kontrak
• Nilai kontrak adalah total harga yang tercantum dalam kontrak. Nilai kontrak
merupakan ketentuan mengenai harga yang harus dibayarkan oleh PPK kepada
penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak. Harga kontrak harus jelas
dan dirinci sumber pembiayaannya.
• Klausul ini merupakan kesepakatan PPK dan penyedia telah menyetujui besar
harga kontrak.
• Klausul harga kontrak dicantumkan besar nilai kontrak dan harus ditulis dengan
angka dan huruf, serta rincian sumber pembiayaannya.
• Harga kontrak ditulis dalam mata uang rupiah untuk mengurangi terjadinya
kesalahan.
• Klausul nilai kontrak dapat dirubah melalui perubahan kontrak dan atau
amandemen kontrak sepanjang disetujui oleh para pihak.
44
Klausul Nilai Kontrak
Contoh Klausul nilai kontrak untuk harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum
untuk pekerjaan konstruksi
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga adalah sebesar Rp________________ (_______________________ rupiah);”]
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar
Rp________________ (_______________________ rupiah);”]
Contoh: Klausul nilai kontrak untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan
dan Lumpsum Paket Jasa Konsultansi
“Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi
dan Negosiasi Teknis dan Biaya adalah sebesar Rp__________ (_________________ rupiah);”
45
Klausul Peristilahan dan Ungkapan
Klausul peristilahan dan ungkapan ini dijabarkan lebih lanjut dalam klausul difinisi pada syarat-syarat
umum kontrak. Para pihak kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah perlu mengidentifikasi kata
penting yang sering digunakan dalam kegiataan pengadaan barang/jasa.
Definisi merupakan uraian kata atau pengertian mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam kontrak.
Istilah-istilah tersebut dijelaskan dan diberi arti atau tafsiran sehingga isi kontrak mudah dipahami oleh
setiap orang yang membacanya dan tidak ditafsirkan atau diartikan lain. Perumusan klausul definisi harus
cermat dan jelas kata demi kata (verbatim).
46
Klausul Satu Kesatuan Dokumen
Klausul satu-kesatuan dokumen dikenal sebagai keseluruhan
perjanjian (entire agreement). Klausul ini merupakan ketentuan
mengenai satu kesatuan dan saling keterkaitan seluruh dokumen
kontrak. Klausul tersebut menjadikan seluruh dokumen kontrak
menjadi bagian yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang
lain.
47
Klausul Satu Kesatuan Dokumen
Contoh: Klausul Satu Kesatuan Dokumen untuk Pekerjaan Konstruksi
Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari kontrak ini:
a. Adendum surat perjanjian
b. Pokok perjanjian
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas barang dan harga
d. Syarat-syarat khusus kontrak
e. Syarat-syarat umum kontrak
f. Spesifikasi khusus
g. Spesifikasi umum
h. Gambar-gambar
i. Dokumen lainnya seperti: jaminan – jaminan SPPBJ,BAHP,BAPP
48
Klausul Satu Kesatuan Dokumen
Contoh: Klausul Satu Kesatuan Dokumen untuk Pekerjaan Jasa Konsultansi
Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian;
c. Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya;
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Kerangka Acuan Kerja;
g. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
h. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Jaminan, Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-Berita Acara Seleksi.
49
Klausul Hierarki Dokumen
• Klausul hierarki dokumen merupakan ketentuan yang mengatur tata urutan tingkat
keberlakuan dokumen dalam kontrak pengadaan. Klausul hierarki dokumen ini
merupakan ketentuan lanjutan dari klausul-klausul satu-kesatuan dokumen kontrak.
• Ketentuan ini dibuat dalam rangka mengatur sinergitas dan mencegah terjadinya konflik
pengaturan akibat adanya atau potensi adanya pertentangan antara ketentuan dalam
suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen lainnya.
• Apabila terjadi konflik dalam dokumen kontrak, maka dokumen yang berlaku adalah
dokumen sesuai dengan tata urutan dalam klausul hierarki dokumen yang mengacu
pada merujuk pada klausul satu kesatuan dokumen di atas.
50
Klausul Hierarki Dokumen
Contoh: Klausul hierarki dokumen dalam kontrak
“Dokumen kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu
sama lain, dan jika terjadi pertentangan antara
ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah
ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki pada angka 3 diatas (klausul satu-
kesatuan dokumen)”
51
Hirarki Kontrak
g). Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga (Daftar f). spesifikasi teknis dan gambar; g). Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan
Kuantitas/Keluaran dan Harga hasil negosiasi Harga Hasil Negosisasi apabila ada negosiasi); dan
apabila ada negosiasi); g). Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi
(Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi h). Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan
h). Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga (Daftar
apabila ada negosiasi); dan Harga Terkoreksi apabila ada koreksi aritmatik).
Kuantitas/Keluaran dan Harga Terkoreksi
apabila ada koreksi aritmatik). h). Daftar Keluaran dan Harga (Daftar Keluaran
dan Harga)
Hirarki Kontrak
Hirarki Jasa Konsultansi Metoda Metode Seleksi, Prakualifikasi, Dua File, Kualitas,
Kontrak Waktu Penugasan, menetapkan urutan hierarki
Metode Seleksi, Prakualifikasi, Dua File, Kualitas dan Metode Seleksi, Prakualifikasi, Dua File, Kualitas dan
kontrak sebagai berikut:
Biaya, Kontrak Waktu Penugasan, menetapkan urutan Biaya, Kontrak Lumsum, menetapkan urutan hierarki
a). adendum Kontrak (apabila ada);
hierarki kontrak sebagai berikut: kontrak sebagai berikut:
b). surat perjanjian;
a). adendum Kontrak (apabila ada); a). adendum Kontrak (apabila ada);
c). Rincian Komponen Remunerasi Personel dan Rincian
b). surat perjanjian; b). surat perjanjian;
c). Rincian Komponen Remunerasi Personel dan Rincian c). surat penawaran;
Biaya Langsung Non Personel hasil negosiasi dan koreksi
Biaya Langsung Non Personel hasil negosiasi dan d). syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya yang aritmatik;
koreksi aritmatik; terdiri atas Daftar Personel, Daftar SubKontrak, Jadwal d). surat penawaran;
d). surat penawaran; Penugasan Personel; e). syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya yang
e). syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya terdiri atas Daftar Personel, Daftar subkontrak, Jadwal
e). syarat-syarat umum Kontrak;
yang terdiri atas Daftar Personel, Daftar
f). Kerangka Acuan Kerja; Penugasan Personel
SubKontrak, Jadwal Penugasan Personel
g). Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi dan koreksi f). syarat-syarat umum Kontrak;
f). syarat-syarat umum Kontrak;
aritmatik; g). Kerangka Acuan Kerja;
g). Kerangka Acuan Kerja;
h). Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Pengkajian, h). Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Pengkajian,
h). Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen
Dokumen Feasibility Study/Pra Feasibility Study, dll); Dokumen Feasibility Study/Pra Feasibility Study, dll); dan
Pengkajian, Dokumen Feasibility Study/Pra
dan i). dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan
Feasibility Study, dll); dan
i). dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan
i). Dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
Pekerjaan, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Pekerjaan, Berita Acara Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak; Pelaksanaan Kontrak
Hirarki Kontrak
menetapkan urutan hierarki kontrak Tender Pascakualifikasi sebagai urutan hierarki kontrak Tender Pascakualifikasi sebagai berikut:
g). gambar-gambar (apabila ada); h). daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
h). daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan i). dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP
Format Surat
Perjanjian
Klausul Hak dan Kewajiban
Klausul hak dan kewajiban berisi tentang hak dan kewajiban para
pihak untuk melakukan tindakan yang telah disepakati dalam
kontrak. Ketentuan ini melindungi hak-hak yang dimiliki para pihak
dan memastikan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
PPK dan penyedia dalam suatu kegiatan pengadaan.
Ketentuan ini harus dirumuskan sehingga para pihak dapat
melaksanakan kontrak tersebut.
55
Klausul Hak dan Kewajiban
Contoh : Klausul Hak dan Kewajiban PPK
PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2. meminta laporan-laporan secara priodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada
Penyedia.
56
Klausul Hak dan Kewajiban
Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1 Menerima pembayaran untuk pelakasanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak:
2 Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
3 Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara priodik kepada PPK;
4 Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
5 Melaksanakan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6 Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan oleh PPK;
7 Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8 Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
57
Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian
• Klausul ini berisi tentang mulai berlakunya perjanjian atau dikenal
dengan entry into force.
• Mulai berlakunya perjanjian dapat ditentukan beberapa cara
seperti sejak ditandatanganinya kontrak,sesuai tanggal yang
diatur dalam kontrak atau ketentuan lain sesuai dengan Peraturan
Presiden Nomor 16 tahun 2018
• Klausul ini biasanya diatur lebih lanjut secara lebih terinci di
dalam syarat-syarat umum kontrak atau syarat-syarat khusus
kontrak.
58
Sub Bagian Penutup
• Sub bagian penutup berisi tentang penegasan kesepakatan para pihak, penataan atas
peraturan perundang- undangan dan penjelasan mengenai keberlakuan kontrak
pengadaan.
• Klausul pada sub bagian penutup ini hanya memiliki isu hukum penataan atas peraturan
perundang- undangan, karena itu tanpa adanya klausul tersebut tidak berakibat pada
sah atau tidaknya suatu perjanjian.
• Namun demikian, klausul sub bagian penutup harus digunakan agar tidak terjadi
pertentangan antara kontrak dengan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun s018
59
Tanda Tangan Kontrak
Contoh: Sub Bagian Kata Penutup untuk kontrak Pekerjaan Konstruksi
PA/KPA/PPK Untuk dan atas nama Penyedia
____________ _____________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan (jika salinan asli ini untuk
Penyedia Jasa Konsultansi, maka rekatkan proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
materai Rp10000,00)] Komitmen, maka rekatkan materai Rp
` 10.000,00)]
60
Syarat-Syarat Umum Kontrak
Definisi:
SSUK merupakan ketentuan umum dalam pelaksanaan
Kontrak. Ketentuan umum ini berlaku untuk seluruh
jenis kontrak masing-masing jenis Pengadaan
Barang/Jasa yang mengatur tentang hak dan
kewajiban para pihak. Salah satu hal penting yang
diatur dalam SSUK adalah adanya klasula mengenai
hierarki kontrak.
Catatan:
Dalam hal SSUK untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi Konstruksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Menteri yang membidangi Jasa Konstruksi.
Klausul SSUK
Klausul SSUK
1. Definisi 26. Uji Coba 51. Pemeliharaan Lingkungan
2. Penerapan 27. Waktu Penyelesaian Pekerjaan 52. Asuransi Khusus dan Pihak Ketiga
3. Bahasa dan Hukum 28. Peristiwa Kompensasi 53. Tindakan Penyedia yang mensyaratkan
Persetujuan PPK
4. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme 29. Perpanjangan Waktu 54. Kerjasama Penyedia dengan Usaha Kecil
(KKN), persekongkolan serta Penipuan Sebagai SubPenyedia
5. Asal Barang 30. Pemberian Kesempatan 55. Penyedia Lain
6. Korespondensi 31. Serah Terima Barang 56. Keselamatan
7. Wakil sah para pihak 32. Jaminan bebas Cacat Mutu/ Garansi 57. Sanksi Finansial
8. Perpajakan 33. Pedoman Pengoperasian dan Perawatan 58. Jaminan
9. Pengalihan dan/atau Subkontrak 34. Layanan Tambahan 59. Laporan Hasil Pekerjaan
10. Pengabaian 35. Perubahan Kontrak 60. Kepemilikan Dokumen
11. Penyedia Mandiri 36. Perubahan Lingkup Pekerjaan 61. Personel dan/atau Peralatan
12. Kemitraan 37. Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 62. Harga Kontrak
13. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 38. Keadaan Kahar 63. Pembayaran
14. Surat Perintah Pengiriman 39. Penghentian Kontrak 64. Perhitungan Akhir
15. Lingkup pekerjaan 40. Pemutusan kontrak 65. Penangguhan Pembayaran
16. Standar 41. Pemutusan Kontrak oleh PPK 66. Penyesuaian Harga
17. Pengawasan/ Pengendalian Pelaksanaan 42. Pemutusan Kontrak oleh Penyedia 67. Pengawasan dan Pemeriksaan
18. Inspeksi Pabrikasi 43. Berakhirnya Kontrak 68. Penilaian Pekerjaan Sementara oleh PPK
19. Pengepakan 44. Hak dan Kewajiban PPK 69. Cacat Mutu
20. Incoterms 45. Hak dan Kewajiban Penyedia 70. Pengujian
21. Pengiriman 46. Tanggung Jawab 71. Perbaikan Cacat Mutu
22. Asuransi 47. Penggunaan Dokumen Kontrak dan 72. Itikad Baik
23. Transportasi 48. Hak Atas Kekayaan Intelektual 73. Penyelesaian Perselisihan
24. Risiko 49. Penanggungan dan Risiko
25. Pemeriksaan dan Pengujian 50. Perlindungan Tenaga Kerja (apabila
Contoh SSUK
Syarat-Syarat Khusus
Kontrak
Definisi:
Syarat-syarat Khusus Kontrak adalah ketentuan khusus
dalam pelaksanaan Kontrak. SSKK menjelaskan lebih
rinci ketentuan yang tertuang di dalam SSUK yang
terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa yang diadakan.
Dalam menyusun SSKK mencantumkan nomor klausul
yang diperinci pada SSUK.
Catatan:
Dalam hal SSKK untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi Konstruksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
oleh Menteri yang membidangi Jasa Konstruksi
Syarat-Syarat Khusus Kontrak
6. Korespondensi 60. Kepemilikan Dokumen
7. Wakil sah para pihak 63. Pembayaran
9. Pengalihan dan/atau Subkontrak 73. Penyelesaian Perselisihan
13. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
18. Inspeksi Pabrikasi
19. Pengepakan
20. Incoterms
21. Pengiriman
22. Asuransi
23. Transportasi
25. Pemeriksaan dan Pengujian
28. Peristiwa Kompensasi
31. Serah Terima Barang
42. Pemutusan Kontrak oleh Penyedia
44. Hak dan Kewajiban PPK
50. Perlindungan Tenaga Kerja
52. Asuransi Khusus dan Pihak Ketiga
53. Tindakan Penyedia yang mensyaratkan Persetujuan PPK
54. Kerjasama Penyedia dengan Usaha Kecil Sebagai Sub Penyedia
58. Jaminan
Contoh SSKK
Penetapan Rancangan Kontrak
PPK
Menetapkan rancangan kontrak dengan memperhatikan
Persetujuan/Penetapan oleh Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS)
PPK
Lembar Ringkasan
Rancangan Kontrak
Dokumen yang telah ditetapkan
kemudian dibuat menjadi
Dokumen Persiapan
Dokumen
Persiapan
Disampaikan kepada Pokja
Pemilihan atau Pejabat
Pengadaan
Dokumen
Pemilihan
Pelaksanaan Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa
Hasil Pemilihan Penyedia
PERUMUSAN KONTRAK PBJP DALAM BENTUK
SURAT PESANAN
Contoh Kasus
Sebuah Lembaga Negara membutuhkan jasa layanan internet
berupa fiber optic International 2400Mbps IP Tansit dengan
masa layanan selama 12 bulan kalender dengan masa aktivasi Sebuah RSUD membutuhkan pengadaan 10 (sepuluh)
maksimal 4 hari kalender. Garansi Service Level minimal 99,9%. unit sepeda Dental Surgical Instrument Enamel
Denda keterlambatan aktivasi untuk setiap hari keterlambatan preparation instrument dengan rincian sebagai
adalah sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari seluruh nilai berikut
pekerjaan.
SLA (%) Kompensasi Terhadap Jangka Waktu Harga Total (Rp.)
Nilai Kontrak (%) Max/Bulan Jenis Barang Qty Sat satuan
(Rp.)
99,9 0% 0
Dental Surgical
99,75 – 99,89 2,5% > 45 Menit Instrument Enamel
99,60 – 99,74 5% > 170 Menit preparation
instrument, Merk
99,45 – 99,59 7,5% > 235 Menit ChugataNomor 10 Unit 14.700.000 144.700.000
99,30 – 99,44 10% > 300 Menit produk 42000000-
AKS-004699933
99,15 – 99,29 12,5% > 365 Menit
<99,15 15% > 370 Menit Jumlah 144.700.000
Perhitungan jumlah kompensasi yang diberikan PENYEDIA kepada PJK *Harga sudah termasuk pajak-pajak yang berlaku
Sumber: LKPP 73
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK):
• Perhatikan kata: “yang diatur dalam SSKK” (contoh: Penyedia dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK)
• Perhatikan kata: “yang tercantum dalam LDP”
• Detailkan tata cara pemutusan kontrak
• Tegaskan kapan dan bagaimana pengenaan denda keterlambatan beserta besarannnya.
• Perhatikan jenis kontrak, misal: “daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak
gabungan harga satuan dan lump sum)”
• Perhatikan klausul penyesuaian harga: untuk pekerjaan yang <12 bulan tidak ada penyesuaian harga
Sumber: LKPP 74
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan,
dan unsur pengawasan menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.
Materi pembahasan
a. Program mutu
b. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
c. organisasi kerja penyedia;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
f. prosedur instruksi kerja; dan
g. pelaksana kerja.
h. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan, apabila ada
i. Rincian rencana pengiriman dan rencana
pabrikasi barang, jika barang yang akan diadakan
memerlukan pabrikasi
75
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Pemberian Uang Muka
Mobilisasi alat dan tenaga kerja, pembayaran
Dapat diberikan
untuk
uang tanda jadi kepada pemasok
barang/material, persiapan teknis lain yang
diperlukan
Pengajuan
• Penyedia mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada
PPK disertai dengan rencana penggunaan uang
muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
Kontrak.
• Penyedia menyampaikan Jaminan Uang muka
senilai uang muka yang diberikan
76
Besaran Uang Muka
Diberikan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan:
PerLKPP No.12/2021 77
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
PERUBAHAN KONTRAK-1
dapat dilakukan
Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan, dengan
gambar dan/atau spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak,
78
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
DALAM HAL TERDAPAT PERBEDAAN ANTARA KONDISI LAPANGAN -2
AK
TR
PADA SAAT PELAKSANAAN, DENGAN GAMBAR DAN/ATAU
SPESIFIKASI TEKNIS YANG DITENTUKAN DALAM DOKUMEN
ON
KONTRAK, PPK BERSAMA PENYEDIA BARANG/JASA DAPAT K
MELAKUKAN PERUBAHAN PADA KONTRAK AN
A H
Meliputi: U B
E R
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang P
tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lapangan; atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan
Jenis kontrak:
a. Harga Satuan
b. Bagian harga satuan pada kontrak Gabungan lumsum
dan harga satuan
79
Perubahan Kontrak
PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN
Ruang Lingkup yang dapat dilakukan Perubahan kontrak terdiri:
1. Perubahan karena masalah Administrasi
Contoh: Pergantian PPK, Perubahan Rekening Penerima
82
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia
ASI
a. PPK mengubah jadwal yang berpengaruh thd pelaksanaan ENS
P
pekerjaan; O M
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia; K
A
c. PPK tidak memberikan gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai I W
jadwal yang dibutuhkan; R IST
d. belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak; PE
e. PPK menginstruksikan untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak
dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
Tindak Lanjut Peristiwa
Kompensasi
• Jika keterlambatan pekerjaan disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi
maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi
• Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian
disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.
83
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
Contoh Keadaan Kahar dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa antara lain namun
tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non alam, bencana sosial,
pemogokan, kebakaran, gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
AR
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
H
KA
N
AA
AD
Tindak Lanjut Keadaan Kahar
KE
• Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan
oleh terjadinya Keadaan Kahar tidak dikenakan sanksi.
• para pihak dapat melakukan kesepakatan, yang
dituangkan dalam perubahan Kontrak.
84
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
A
D
DENDA adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada
EN
penyedia D
Dikenakan karena keterlambatan
penyelesaian pekerjaan (wanprestasi) atau
cidera janji terhadap kewajiban di kontrak
85
Denda Keterlambatan
Sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia karena terjadinya cidera janji /
wanprestasi yang tercantum dalam kontrak yaitu terjadi keterlambatan penyelesaian
pekerjaan
No Penyebab Besaran Kriteria
1 Penyedia terlambat 1 0/00 (satu permil) per hari dari harga • bagian pekerjaan yang tidak
menyelesaikan pekerjaan bagian kontrak yang tercantum dalam tergantung satu sama lain; dan
sesuai dengan kontrak kontrak (sebelum PPN) • bagian pekerjaan yang fungsinya tidak
terkait satu sama lain dalam
pencapaian kinerja pekerjaan
1 0/00 (satu permil) per hari dari harga • bagian pekerjaan yang tergantung satu
kontrak (sebelum PPN) sama lain; dan
• bagian pekerjaan yang fungsinya
terkait satu sama lain dalam
pencapaian kinerja pekerjaan
2 Penyedia terlambat atas 1 0/00 (satu permil) per hari -
perbaikan cacat mutu keterlambatan perbaikan dari nilai
biaya perbaikan pekerjaan yang
ditemukan cacat mutu
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Pembayaran untuk Pekerjaan Konstruksi dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasang dengan pengecualian untuk pembayaran peralatan dan/atau bahan yang
menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan namun belum
terpasang.
87
PEKERJAAN SUBKONTRAK
TIDAK
BOLEH
SANKSI?
PEKERJAAN SUBKONTRAK
91
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Penghentian dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi K
Kontrak Keadaan Kahar. TRA
KON
N
U SA
MUT
E
Penghentian kontrak karena keadaan kahar A NP
N D
NTIA
E
NGH
PE
• Dapat bersifat:
1. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
2. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak memungkinkan
dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan
• Tetap mempertimbangkan efektifitas Tahun Anggaran
92
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Pemutusan dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak Penyedia apabila salah satu Pihak
Kontrak tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam Kontrak.
96
PENYELESAIAN SENGKETA
JASA KONSTRUKSI (UU No.2 TAHUN 2017)
Pasal 88
Tidak tercapai
97
Jangan lupa untuk ikuti laman media sosial kami untuk
informasi pelatihan lainnya di:
TERIMA KASIH
pusdiklatap
@pusdiklatap