Anda di halaman 1dari 122

Penyusunan

Rancangan Kontrak
Pengadaan
Barang/Jasa
PJJ Pejabat Pembuat Komitmen
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
2023
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi : setelah mempelajari modul ini adalah mampu
menyusun rancangan kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi Dasar :
1. menjelaskan bentuk dan isi kontrak;
2. membuat rancangan kontrak pengadaan barang/jasa

2
Pokok Bahasan
1. Bentuk dan Isi Kontrak
2. Penyusunan Rancangan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa

3
1. Bentuk dan Isi
Kontrak
Definisi Kontrak
Istilah-istilah dalam kontrak :
1. Perikatan – Verbintenis (Belanda)
2. Perjanjian – Overeenkomst (Belanda), Agreement (Inggris)
3. Kontrak – Contract (Inggris)

PERIKATAN (Pasal 1233 – 1312 KUHPerdata)


Perikatan berasal dari (Pasal 1233 KUHPerdata) :
4. Undang-Undang
5. Perjanjian

5
Definisi Kontrak
Subekti memberikan uraian tentang perbedaan, perikatan,
perjanjian, dan kontrak dengan beberapa ciri khas tersendiri:
1.Perikatan adalah suatu perhubungan hukum anatara dua orang
atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak
menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain
berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu.
2.Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada
seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan suatu hal.
3.Kontrak merupakan perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam
bentuk tertulis.
6
Definisi Kontrak
Black’s Law Dictionary memberikan pengertian
bahwa “kontrak adalah suatu persetujuan antara
dua orang atau lebih, dimana menimbulkan suatu
kewajiban untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu secara sebagian.”
Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, St Paul Minnesota, USA, West Publising Co, 1990

7
Definisi Kontrak
Pasal 1 angka (8) Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017,
Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan
dokumen kontrak yang mengatur hubunganhukum antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan
Jasa Konstruksi.

Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 pasal 1 angka (44),


Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PA/ KPA/ PPK dengan
Penyedia Bararig/Jasa atau pelaksana Swakelola.

8
Jenis-Jenis Kontrak
Jenis-jenis Kontrak menurut KUPerdata (Mariam Darus Badrulzaman) adalah:
1. Perjanjian Timbal Balik
2. Perjanjian Cuma-Cuma
3. Perjanjian atas beban
4. Perjanjian Bernama (benoemd/specified)
5. Perjanjian Tidak Bernama (onbenoemd/unspecified)
6. Perjanjian Campuran (contractus sui generis)
7. Perjanjian Obligatoir
8. Perjanjian Kebendaan
9. Perjanjian Konsensual
10. Perjanjian Riil
11. Perjanjian Liberatoir
12. Perjanjian pembuktian
13. Perjanjian Untung-untungan
14. Perjanjian Publik

9
Jenis-Jenis Kontrak
JENIS KONTRAK
Hal-hal yang menjadi Pertimbangan dalam menentukan jenis kontrak:
✔ Jenis barang/jasa (B/PK/JL/JK)
✔ Spesifikasi Teknis/KAK
✔ Volume
✔ Kompleksitas/Kesulitan dan Risiko Pekerjaan
✔ Lama waktu pekerjaan

10
Pasal 27 Perpres 12/2021 --- (1)
(1) Jenis Kontrak pengadaan Barang/Jasa Lainnya terdiri
atas:
a. Lumsum;
b. Harga Satuan;
c. Gabungan Lumsum dan Harga Satuan;
d. Kontrak Payung; dan
e. Biaya Plus Imbalan.
(2) Jenis Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi terdiri atas:
a. Lumsum;
b. Harga Satuan;
c. Gabungan Lumsum dan Harga Satuan;
d. Putar Kunci; dan
e. Biaya Plus Imbalan. 11
Pasal 27 Perpres 12/2021 --- (2)
(3) Jenis Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi nonkonstruksi terdiri atas:
a. Lumsum;
b. Waktu Penugasan; dan
c. Kontrak Payung.

(4) Jenis Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi terdiri atas:


a. Lumsum; dan
b. Waktu Penugasan.

12
Pasal 27 Perpres 12/2021 --- (3)
(5)Kontrak Lumsum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, ayat (2)
huruf a, ayat (3) huruf a, dan ayat (4) huruf a merupakan Kontrak dengan
ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetap dalam
batas waktu tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
b. berorientasi kepada keluaran; dan
c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan Kontrak.

13
Pasal 27 Perpres 12/2021 --- (4)
(6)Kontrak Harga Satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan
ayat (2) huruf b merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan harga satuan yang tetap untuk setiap
satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
Kontrak ditandatangani;
b. pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi
volume pekerjaan; dan
c. nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan
diselesaikan
14
Pasal 27 Perpres 12/2021 --- (5)
(7)Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c dan ayat (2) huruf c merupakan Kontrak Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya gabungan Lumsum dan Harga
Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
(8)Kontrak Payung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan ayat (3)
huruf c dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu
untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu
pengirimannya pada saat Kontrak ditandatangani.

15
Pasal 27 Perpres 12/2021 --- (6)
(9) Kontrak Putar Kunci sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
merupakan suatu perjanjian mengenai pembangunan suatu proyek
dalam hal Penyedia setuju untuk membangun proyek tersebut secara
lengkap sampai selesai termasuk pemasangan semua perlengkapannya
sehingga proyek tersebut siap dioperasikan atau dihuni.
(10)Kontrak Biaya Plus Imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
dan ayat (2) huruf e merupakan jenis Kontrak yang digunakan untuk
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam rangka
penanganan keadaan darurat dengan nilai Kontrak merupakan
perhitungan dari biaya aktual ditambah imbalan dengan persentase
tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap.

16
Pasal 27 Perpres 12/2021 --- (7)
(11)Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
dan ayat (4) huruf b merupakan Kontrak Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang
lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.
(12)Kontrak Tahun Jamak merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang membebani
lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
dapat berupa:
a. pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 12 (dua belas) bulan;
b. pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 1 (satu) tahun anggaran; atau
c. pekerjaan yang memberikan manfaat lebih apabila dikontrakkan untuk jangka
waktu lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran dan paling lama 3 (tiga) tahun anggaran

17
Pasal 27A Perpres 12/2021 --- (7)
(1) PPK dapat menggunakan selain jenis Kontrak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 sesuai dengan karakteristik pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
(2) PPK dalam menetapkan jenis Kontrak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus memperhatikan prinsip efisien, efektif dan
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

18
Jenis Kontrak dan Peruntukannya

Jenis Pengadaan

Pekerjaan Jasa Konsultan


Jenis Kontrak Barang
Konstruksi
Jasa Lainnya Jasa Konsultansi
Konstruksi

Lumsum

Harga Satuan

Gabungan lumsum dan


Harga Satuan

Kontrak Payung

Biaya Plus Imbalan

Putar Kunci

Waktu Penugasan

19
Pertimbangan Pemilihan Jenis Kontrak

•Kesatuan •Acuan
01 Barang/Jasa 02 Pembayara
n
•Kepastian •Pengenaan
03 Volume 04 Denda
•Kepastian
05 Waktu

20
Kontrak Tahun Jamak

Tahun Anggaran 1 Tahun Anggaran 2


Tahun Anggaran 3
1 januari 2017 31 Desember 2018

Pekerjaan yang Penyelesaiannya lebih dari


> 12 bulan 13
12 bulan

Pekerjaan yang Penyelesaiannya lebih


dari 1 tahun anggaran
< 12 bulan

Pekerjaan yang memberikan manfaat lebih


apabila dikontrakan lebih dari 1 tahun
anggaran dan paling lama 3 tahun anggaran
12 bulan 12 bulan 12 bulan

21
Bentuk Kontrak PBJ Pemerintah

Bentuk Kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi

Bukti pembelian/pembayaran ≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

> 50 juta s.d 200


Surat Perintah Kerja (SPK) ≤ 200 juta > 50 juta s.d 200 juta ≤ 100 juta
juta

Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

Pengadaan Barang/Jasa melalui


Surat pesanan E-purchasing

22
Asas-asas Pokok Kontrak
1. Asas Kebebasan Berkontrak (freedom of contract).
Para pihak bebas membuat kontrak dan mengatur isi kontrak sepanjang memenuhi syarat sebagai
kontrak, tidak dilarang UU, sesuai kebiasaan yang berlaku dan sepanjang kontrak tersebut dilaksanakan
dengan itikad baik.
2. Asas Konsensualisme (concensualism).
Suatu kontrak sudah sah dan mengikat ketika tercapainya kata sepakat, tentu juga syarat-syarat sah
suatu kontrak lainnya sudah dipenuhi.
3. Asas Kepastian Hukum (pacta sunt servanda)
Suatu kontrak yang dibuat secara sah mempunyai ikatan hukum yang penuh (Pasal 1338 KUHPerdata)
4. Asas Itikad Baik (good faith).
Para pihak harus melaksanakan substansi kontrak berlandaskan kepercayaan atau keyakinan teguh atau
kemauan abik dari para pihak (Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata)
5. Asas Kepribadian (personality)
Asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan melakukan dan atau membuat kontrak hanya untuk
kepentingan perseorangan saja. (Pasal 1315 dan 1340 KUHPerdata)

23
Syarat-syarat Sahnya Kontrak
Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata yang terdiri dari :
1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
2) Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3) Suatu hal tertentu;
4) Suatu sebab yang halal.

24
Konsekuensi Hukum
Konsekwensi Hukum terhadap Syarat-syarat Sahnya Kontrak yaitu :
a. Batal demi Hukum (Nietig atau Null and Void).
Dalam hal dilanggarnya syarat obyektif (Suatu hal tertentu dan Suatu sebab yang halal)
dalam pasal 1320 KUHPerdata.
b. Dapat dibatalkan (Vernietigbaar atau Voidable)
Dalam hal dilanggarnya syarat subyektif (Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya dan
Kecakapan untuk membuat suatu perikatan) dalam pasal 1320 KUHPerdata.
c. Kontrak tidak dapat dilaksanakan (Unenforceable).
Kontrak tidak dapat dilaksanakan adalah Kontrak yang tidak begitu saja batal tetapi
tidak dapat dilaksanakan, namun kontrak tersebut masih mempunyai status hukum
tertentu.
d. Sanksi Administratif.

25
Tujuan Perumusan Kontrak
Pedoman bagi Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan dalam proses pemilihan

Pedoman bagi Penyedia dalam menyusun


penawaran

Pedoman pengikatan dan hubungan kerjasama


antara PPK dan Penyedia dalam pelaksanaan
Pekerjaan
Tahapan Perumusan Kontrak

Mengidentifikasi dokumen perencanaan dan SDP,


Persiapan Perumusan menetapkan jenis pengadaan, memilih jenis dan bentuk
Kontrak kontrak sesuai ketentuan yang berlaku.

Merancang kontrak dengan berpedoman pada SDP,


Penyusunan ketentuan yang berlaku dan disesuaikan dengan
Rancangan Kontrak karakteristik pekerjaan.

Finalisasi Kontrak Menelaah, menetapkan dan menandatangani kontrak.


Persiapan Perumusan Kontrak
Mempersiapkan dokumen
Rancangan Kontrak :
Menetapkan jenis Format templete Naskah
Pengadaan, Memilih SPK/Perjanjian, SSUK dan
Jenis Kontrak dan SSKK tercantum di dalam
Bentuk Kontrak Standar Dokumen Pemilihan
(SDP) berdasarkan jenis
pengadaanya

Dokumen Pendukung
:
Dokumen Perencanaan
yang terdiri dari RUP,
Spesifikasi Teknis/KAK,
Gambar, Daftar
kuantitas dan Harga
Penyusunan Rancangan Kontrak
Penyusunan rancangan kontrak dilaksanakan pada tahap Persiapan Pengadaan. Tahapan
ini format dokumen rancangan kontrak sudah disiapkan dan dilakukan penyusunan
dengan memperhatikan Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS). Dalam menyusun rancangan kontrak akan dibagi ke dalam dua
metode yaitu :
Rancangan Struktur Isi/Materi
Kontrak/Anatomi Kontrak Rancangan Kontrak Klausul yang terdapat dalam SSUK :
Judul kontrak, nomor kontrak, tanggal Definisi, Penerapan, Asal Material, Dok. Kontrak &
kontrak, kalimat pembuka, para pihak dalam Pendahuluan Informasi, HAKI, Jaminan, Asuransi, Pembayaran,
kontrak, latar belakang SSUK Harga, Personil, Penilaian Pekerjaan Sementara,
Kewajiban para Pihak, Jadwal Pelaksanaan, Klausul
Pernyataan kesepakatan dan persetujuan para
lain yang mendukung
pihak atas lingkup kontrak, nilai/harga kontrak, Isi
penyelesaian pertentangan/perselisihan,
Klausul yang terdapat dalam SSKK :
kewajiban, jangka waktu efektif kontrak
SSKK Uang Muka, Jaminan, Sertifikat Garansi,
Pernyataan persetujuan dan Sertifikat/Dokumentasi dalam Rangka Impor,
Penutup
tanda tangan Penyesuaian Harga, Pembayaran Prestasi
Pekerjaan, Denda, Penyelesaian Perselisihan,
Syarat Umum SPK
Format SPK

NASKAH SURAT PERINTAH KERJA


Mencakup - pendahuluan, isi, penutup kontrak

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


Format syarat-syarat umum dan klausul sesuai dengan peraturan lembaga
nomor 12 tahun 2021

Contoh Format SPK


Rancangan Struktur Surat Perjanjian

Secara umum Struktur Surat Perjanjian terdiri dari 3 unsur utama:


SURAT PERJANJIAN
1). Pembukaan;
PEMBUKAAN ISI SURAT PERJANJIAN PENUTUP
2). Isi Surat Perjanjian;
a Judul a) Latar Belakang a) Pernyataan
3). Penutup
) Perjanjian Pembuatan

b Nomor b) Pernyataan b) Jumlah Eksemplar


) Perjanjian Kesepakatan Para
Pihak

c Tanggal c) Istilah dan c) Tanda Tangan


) Perjanjian Ungkapan

d Kalimat d) Ruang Lingkup


) Pembuka

e Konsideran e) Nilai Kontrak dan


) Pembayaran

f) Para Pihak f) Dokumen Kontrak

g Dasar Hukum g) Hak dan


) Kewajiban Para
Pihak

h) Masa Kontrak
Rancangan Struktur Surat Perjanjian
Hirarki Kontrak

Hirarki Pekerjaan Konstruksi


Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File, Sistem
Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File,
Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File, Sistem Harga Harga Terendah, Kontrak Harga Satuan, menetapkan
Terendah, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Sistem Harga Terendah, Kontrak Lumsum,
urutan hierarki kontrak sebagai berikut:
Satuan, menetapkan urutan hierarki kontrak sebagai menetapkan urutan hierarki kontrak sebagai
berikut: berikut: a). adendum Kontrak (apabila ada);

a). adendum Kontrak (apabila ada); b). Surat Perjanjian;


a). adendum Kontrak (apabila ada);
b). Surat Perjanjian;
b). Surat Perjanjian; c). Surat Penawaran;
c). Surat Penawaran;
c). Surat Penawaran; d). Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
d). Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
d). Syarat-Syarat Khusus Kontrak; e). Syarat-Syarat Umum Kontrak;
e). Syarat-Syarat Umum Kontrak;

e). Syarat-Syarat Umum Kontrak; f). spesifikasi teknis dan gambar;


f). spesifikasi teknis dan gambar;

f). spesifikasi teknis dan gambar; g). Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan
g). Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga (Daftar
Kuantitas/Keluaran dan Harga hasil negosiasi Harga Hasil Negosisasi apabila ada negosiasi); dan
g). Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi
apabila ada negosiasi);
(Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi h). Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan
h). Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga (Daftar Harga Terkoreksi apabila ada koreksi aritmatik).
apabila ada negosiasi); dan
Kuantitas/Keluaran dan Harga Terkoreksi
apabila ada koreksi aritmatik). h). Daftar Keluaran dan Harga (Daftar Keluaran
dan Harga)
Hirarki Kontrak

Hirarki Jasa Konsultansi Metoda Metode Seleksi, Prakualifikasi, Dua File, Kualitas,
Kontrak Waktu Penugasan, menetapkan urutan hierarki
Metode Seleksi, Prakualifikasi, Dua File, Kualitas dan Metode Seleksi, Prakualifikasi, Dua File, Kualitas dan
kontrak sebagai berikut:
Biaya, Kontrak Waktu Penugasan, menetapkan Biaya, Kontrak Lumsum, menetapkan urutan hierarki
a). adendum Kontrak (apabila ada);
urutan hierarki kontrak sebagai berikut: kontrak sebagai berikut:
b). surat perjanjian;
a). adendum Kontrak (apabila ada); a). adendum Kontrak (apabila ada);
c). Rincian Komponen Remunerasi Personel dan Rincian
b). surat perjanjian; b). surat perjanjian;
c). Rincian Komponen Remunerasi Personel dan c). surat penawaran;
Biaya Langsung Non Personel hasil negosiasi dan koreksi
Rincian Biaya Langsung Non Personel hasil d). syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya yang aritmatik;
negosiasi dan koreksi aritmatik; terdiri atas Daftar Personel, Daftar SubKontrak, Jadwal d). surat penawaran;
d). surat penawaran; Penugasan Personel; e). syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya yang
e). syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya terdiri atas Daftar Personel, Daftar subkontrak, Jadwal
e). syarat-syarat umum Kontrak;
yang terdiri atas Daftar Personel, Daftar
f). Kerangka Acuan Kerja; Penugasan Personel
SubKontrak, Jadwal Penugasan Personel
g). Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi dan koreksi f). syarat-syarat umum Kontrak;
f). syarat-syarat umum Kontrak;
aritmatik; g). Kerangka Acuan Kerja;
g). Kerangka Acuan Kerja;
h). Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Pengkajian, h). Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Pengkajian,
h). Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen
Dokumen Feasibility Study/Pra Feasibility Study, dll); Dokumen Feasibility Study/Pra Feasibility Study, dll); dan
Pengkajian, Dokumen Feasibility Study/Pra
dan i). dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan
Feasibility Study, dll); dan
i). dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan
i). Dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
Pekerjaan, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Pekerjaan, Berita Acara Rapat
Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan
Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak; Pelaksanaan Kontrak
Hirarki Kontrak

Hirarki Kontrak Barang


Hirarki Jasa Lainnya

menetapkan urutan hierarki kontrak Tender Pascakualifikasi sebagai urutan hierarki kontrak Tender Pascakualifikasi sebagai berikut:

berikut: a). adendum/perubahan Surat Perjanjian (apabila ada);

a). adendum/perubahan Kontrak (apabila ada); b). Kontrak;

b). Kontrak; c). syarat-syarat khusus Kontrak;

c). syarat-syarat khusus Kontrak; d). syarat-syarat umum Kontrak;

d). syarat-syarat umum Kontrak; e). Dokumen Penawaran;

e). Dokumen Penawaran; f). spesifikasi teknis;

f.) spesifikasi teknis; g). gambar-gambar (apabila ada);

g). gambar-gambar (apabila ada); h). daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan

h). daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan i). dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP

i). dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP

Format Surat
Perjanjian
Isi/Materi Rancangan
Surat Perjanjian

Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)

Syarat-syarat Umum Kontrak adalah ketentuan umum dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak adalah ketentuan khusus dalam pelaksanaan Kontrak. SSKK menjelaskan
pelaksanaan Kontrak. Ketentuan umum ini berlaku untuk seluruh jenis lebih rinci ketentuan yang tertuang di dalam SSUK yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa yang
kontrak masing-masing jenis Pengadaan Barang/Jasa yang mengatur diadakan. Dalam menyusun SSKK mencantumkan nomor klausul yang diperinci pada SSUK
tentang hak dan kewajiban para pihak. Pengisian SSUK dilakukan
bersamaan dengan penyusunan rancangan kontrak.

Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK) memuat definisi umum dari suatu


hubungan kontrak yang sah tentang tanggung jawab dari pihak-pihak
yang menjalankan kontrak, serta mengatur bagaimana cara
mengadministrasi pelaksanaan kontrak

Klausul dalam SSUK


dan SSKK
Pelaksanaan Kontrak

Pelaksanaan Kontrak dilakukan berdasarkan dokumen Kontrak pada


rancangan Kontrak yang terdapat dalam standar Dokumen Pemilihan.
Secara ringkas, pelaksanaan Kontrak meliputi:

1 Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia 6 SPMK / SPP


2 2 Penetapan SPPBJ 77 Pemberian Uang Muka

3 3 Rapat Persiapan Penandatangan Kontrak


88 Penyusunan Program Mutu

4 Pelaksanaan Penandantangan Kontrak


4
5 Penyerahan Lokasi Kerja dan Personel
Adendum
Perubahan Kontrak Perubahan Pekerjaan
Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
Untuk Kontrak Lumsum atau bagian Lumsum pada Kontrak Gabungan Lumsum pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan
dan Harga Satuan, dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada dalam dokumen Kontrak, Pejabat Penandatangan Kontrak bersama
saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan Penyedia dapat melakukan perubahan pekerjaan, yang meliputi:
dalam dokumen Kontrak dan/atau perintah perubahan dari Pejabat Penandatangan a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam
Kontrak,Pejabat Penandatangan Kontrak bersama Penyedia dapat melakukan Kontrak;
perubahan kontrak, yang meliputi: b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak; c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau
b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan; d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar sesuai dengan kondisi lapangan; Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang dimaksud

dan/atau diatas namun ada perintah perubahan dari Pejabat Penandatangan

d. mengubah jadwal pelaksanaan. Kontrak, Pejabat Penandatangan Kontrak bersama Penyedia dapat
menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi:
Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi, dapat dilakukan sepanjang
disepakati kedua belah pihak a. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau
c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan
Adendum

Tahapan Dalam Proses Perubahan Kontrak


a.Identifikasi masalah Tahapan identifikasi diperlukan karena tidak semua usulan
dan pemeriksaan perubahan kontrak ini dapat disetujui oleh pihak yang terkait
perubahan dengan pengadaan dalam hai ini PA/KPA dan PPK; Sow
Contruction Meeting (SCM) menjadi poin berikutnya dalam
melakukan identifikasi perubahan perubahan yang mungkin
terjadi dalam pelaksanaan kontrak.

b. Pengujian dan Tahapan pengujian dan penelitian dilakukan PPK untuk


penelitian melihat kesesuaian usulan perubahan dengan ketentuan yang
berlaku. Jika ditemukan item perubahan dan penting maka
PPK harus membuat HPS baru yang dikalkulasikan secara
keahlian selanjutnya dilakukan negosiasi untuk item pekerjaan
baru tersebut.

c. Persetujuan & PPK melakukan penandatanganan perubahan/ Addendum


penandatangan kontrak, dengan nilai perubahan maksimal pada saat terjadi
addendum kontrak perubahan kontrak adalah 10% dan ketersediaan anggaran.
Uang Muka, Jaminan, Garansi dan Penyesuaian Harga

41
Uang Muka
Jaminan Pengadaan Barang/Jasa (1/2)

Jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan


Penjaminan/ Perusahaan Asuransi/ lembaga keuangan khusus yang
menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia
Jaminan Pengadaan Barang/Jasa (2/2)

Sifat Jaminan Bentuk Jaminan Penerbit Jaminan

• tidak bersyarat Bank Garansi Bank Umum, Perusahaan


• mudah dicairkan atau Surety Penjaminan, Perusahaan
• harus dicairkan bond Asuransi. Lembaga keuangan
oleh penerbit khusus ekspor/impor
jaminan paling Indonesia yang memiliki ijin
lambat 14 hari usaha dan pencatatan
kerja produk suretyship di OJK
Jaminan Penawaran

▪ Hanya untuk pekerjaan konstruksi untuk nilai


HPS paling sedikit diatas Rp. 10 Miliar
▪ Besarnya antara 1 % sd 3 % dari nilai HPS
▪ Untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi besarnya
antara 1 % hingga 3 % dari Nilai Pagu Anggaran
Jaminan Sanggah Banding

▪ Hanya untuk pekerjaan konstruksi


▪ Besarnya 1 % dari nilai HPS
▪ Untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi besarnya 1 %
dari Nilai Pagu Anggaran
Jaminan Pelaksanaan
▪ Ketentuan Besaran jaminan Pelaksanaan

Jenis Nilai Penawaran Terkoreksi Nilai Jaminan


Pekerjaan Pelaksanaan
Pekerjaan ≥ 80 % sd 100 % dari nilai HPS 5 % dari nilai kontrak
B/PK/JL
< 80 % dari nilai HPS 5 % dari nilai HPS

Untuk Pekerjaan Terintegrasi nilai jaminanan dihitung bukan dari nilai HPS tetapi dari nilai Pagu
Anggaran
Jaminan Pelaksanaan
Yang tidak memerlukan Jaminan Pelaksanaan

Aset Penyedia sudah dikuasai

JL oleh Pengguna pada


Pengadaan Jasa Lainnya JK Jasa konsultansi

Kontrak pengadaan
B/J E-Purchasing B/PK/JL B/PK/JL paling
tinggi 200 juta
Jaminan Uang Muka

• Jaminan Uang Muka diserahkan Penyedia kepada PPK,


senilai uang muka
• Nilai Jaminan Uang Muka bertahap dapat dikurangi
secara proporsional sesuai dengan sisa uang muka yang
diterima.
Jaminan Pemeliharaan

Diberlakukan untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa


Lainnya yang membutuhkan masa pemeliharaan

Diberlakukan bila penyedia menerima uang retensi pada


serah terima pekerjaan pertama (PHO)

Dikembalikan 14 hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai

Nilainya 5% dari kontrak


Sertifikat Garansi

Diberikan Diterbitkan oleh


Menjamin terhadap kelaikan Produsen atau
kelaikan barang penggunaan Pihak yang
barang hingga ditunjuk secara
jangka waktu sah oleh
dalam kontrak Produsen
Ketentuan Penggunaan Jaminan/Sertifikat Garansi
Jenis Waktu PIC B PK JL JK Pekerjaan
Jaminan Terintegrasi
Jaminan Uang Persiapan
muka Pengadaan
PPK √ √ √ √ n/a

Jaminan Persiapan √
Penawaran Pemilihan
Pokja n/a √ n/a n/a

Jaminan n/a
Pelaksanaan
Kontrak PPK √ √ √ n/a

Jaminan PPK n/a


Pemeliharaan
Kontrak n/a √ √ n/a

Jaminan Sanggah √ n/a


Banding Pemilihan Pokja n/a n/a n/a

Sertifikat Garansi Kontrak PPK √ * * * n/a

*Sertifikat garansi dapat diberikan dalam pekerjaan konstruksi atau jenis pengadaan yang lainnya apabila terdapat
pengadaan barang
Penyesuaian Harga

13 18
Tahun 1 Tahun 2
Dihitung mulai diberlakukan untuk
bulan ke-13 masa pelaksanaan
> 18 bulan

diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak


dengan jenis Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
berdasarkan Waktu Penugasan
Ketentuan Penyesuaian Harga
• Untuk kontrak harga satuan atau kontrak waktu penugasan
• Tata cara perhitungannya dicantumkan dengan jelas dalam dokumen pemilihan dan/atau
perubahannya
• Berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak
langsung dan harga satuan timpang
• Diberlakukan sesuai jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak
• Komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri menggunakan indeks dari negara asal
• Jenis pekerjaan baru akibat adanya addendum kontrak diberikan mulai bulan ke 13 sejak
addendum kontrak ditanda tangani
• Indeks yang digunakan dalam hal terjadi keterlambatan pelaksanaan kontrak akibat
kesalahan penyedia adalah indeks terendah antara jadwal kontrak dengan realisasi pekerjaan
yang memiliki nilai terendah
Tahapan Perumusan Kontrak

55
Tahapan Perumusan Kontrak

Mengidentifikasi dokumen perencanaan dan SDP,


Persiapan Perumusan menetapkan jenis pengadaan, memilih jenis dan bentuk
Kontrak kontrak sesuai ketentuan yang berlaku.

Merancang kontrak dengan berpedoman pada SDP,


Penyusunan ketentuan yang berlaku dan disesuaikan dengan
Rancangan Kontrak karakteristik pekerjaan.

Finalisasi Kontrak Menelaah, menetapkan dan menandatangani kontrak.


Syarat-Syarat Umum Kontrak
Definisi:
SSUK merupakan ketentuan umum dalam pelaksanaan
Kontrak. Ketentuan umum ini berlaku untuk seluruh
jenis kontrak masing-masing jenis Pengadaan
Barang/Jasa yang mengatur tentang hak dan kewajiban
para pihak. Salah satu hal penting yang diatur dalam
SSUK adalah adanya klasula mengenai hierarki kontrak.

Catatan:
Dalam hal SSUK untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi Konstruksi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh Menteri
yang membidangi Jasa Konstruksi.
Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Definisi:
Syarat-syarat Khusus Kontrak adalah ketentuan
khusus dalam pelaksanaan Kontrak. SSKK
menjelaskan lebih rinci ketentuan yang tertuang di
dalam SSUK yang terkait dengan Pengadaan
Barang/Jasa yang diadakan. Dalam menyusun SSKK
mencantumkan nomor klausul yang diperinci pada
SSUK.

Catatan:
Dalam hal SSKK untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi Konstruksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh oleh Menteri yang membidangi Jasa Konstruksi
Pembayaran Prestasi Pekerjaan

• Diberikan kepada Penyedia setelah dikurangi angsuran


pengembalian uang muka, retensi, dan denda

• Retensi sebesar 5% digunakan sebagai Jaminan Pemeliharaan


Pekerjaan Konstruksi atau Jaminan Pemeliharaan Jasa Lainnya
yang membutuhkan masa pemeliharaan

• Dalam hal Penyedia menyerahkan sebagian pekerjaan kepada


subkontraktor, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada subkontraktor sesuai dengan realisasi
pekerjaannya
Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Pembayaran dapat dilakukan sebelum


Bulanan
prestasi pekerjaan untuk PBJ yang
karena sifatnya dilakukan pembayaran
terlebih dahulu sebelum barang/jasa
Sekaligus setelah pekerjaan selesai diterima, setelah Penyedia
menyampaikan jaminan atas
pembayaran yang akan dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan
Tahapan Penyelesaian Pekerjaan/ Termin perundang-undangan.

Pembayaran dapat dilakukan untuk peralatan dan/atau bahan yang


belum terpasang yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang berada
di lokasi pekerjaan dan telah dicantumkan dalam Kontrak.
Denda Keterlambatan

1) 1 ‰ (satu permil) per hari dari harga bagian Kontrak yang tercantum dalam Kontrak;
atau

2) 1‰ (satu permil) per hari dari harga Kontrak.

Pengertian Bagian Kontrak:


Bagian pekerjaan dari satu pekerjaan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan
Penyelesaian Sengketa Kontrak

k
Penyelesaian sengketa kontrak antara PPK dan Penyedia dalam
a
Ko
ntr
pelaksanaan kontrak dapat dilakukan melalui:
⮚ Layanan penyelesaian sengketa kontrak;
⮚ Arbitrase;
⮚ Dewan Sengketa Konstruksi;
DAFTAR
HITAM atau
⮚ Penyelesaian melalui pengadilan.
NASIONAL

LKPP menyelenggarakan layanan penyelesaian


sengketa kontrak

Dewan Sengketa Konstruksi diatur melalui peraturan Menteri


yang membidangi pekerjaan umum dan perumahan rakyat
Penetapan Rancangan Kontrak
PPK
Menetapkan rancangan kontrak dengan memperhatikan
Persetujuan/Penetapan oleh Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS)
PPK
Lembar Ringkasan
Rancangan Kontrak
Dokumen yang telah ditetapkan
kemudian dibuat menjadi
Dokumen Persiapan
Dokumen
Persiapan
Disampaikan kepada Pokja
Pemilihan atau Pejabat
Pengadaan
Dokumen
Pemilihan
Pelaksanaan Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa
Hasil Pemilihan Penyedia
Proses Penetapan SPPBJ
Jika PPK Jika tidak
tidak tercapai
setuju ? sepakat ?
diserahkan kepada PA/KPA paling
lambat 6 (enam) hari kerja setelah
tidak tercapai kesepakatan

Bahan rapat berdasarkan a. Menyetujui penolakan oleh PPK,


Berita Acara Hasil PA/KPA memerintahkan Pokja
Pemilihan (BAHP) Pemilihan/Pejabat Pengadaan untuk
melakukan evaluasi ulang,
Maka PPK harus : penawaran ulang, atau Tender
ulang; atau.
PPK menyampaikan penolakan tersebut kepada b. Menyetujui hasil pemilihan
Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan disertai Penyedia, PA/KPA memerintahkan
dengan alasan dan bukti, dan melakukan PPK untuk menerbitkan SPPBJ
pembahasan bersama Pokja Pemilihan/Pejabat paling lambat 5 (lima) hari kerja.
Pengadaan
Penetapan SPPBJ
PPK
Melakukan reviu atas laporan hasil pemilihan
Penyedia dari Pokja Pemilihan/Pejabat
Persetujuan/Penetapan oleh PPK Pengadaan

SPPBJ

Penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar


5% yang di terbitkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/Lembaga Keuangan
khusus yang yang menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi
Jaminan
Jika Tender/Seleksi dilakukan mendahului tahun Pelaksanaan
anggaran, SPPBJ dapat diterbitkan setelah rencana
tahun anggaran disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) atau Rencana Kinerja Anggaran
Perangkat Daerah SPPBJ
Persiapan Penandatangan Kontrak

Finalisasi Rancangan Rencana Penandatanganan Kontrak


Kontrak
kelengkapan dokumen
pendukung Kontrak, seperti
Jaminan Pelaksanaan telah
diterima sebelum
penandatanganan Kontrak,
asuransi, dsb

PPK Melakukan verifikasi secara hal-hal yang telah diklarifikasi


tertulis kepada penerbit jaminan dan/atau dikonfirmasi pada
sebelum penandatanganan saat evaluasi penawaran
Kontrak. Setelah Jaminan
Pelaksanaan dinyatakan sah dan
diterima, Pokja Pemilihan dapat
mengembalikan Jaminan
Penawaran (apabila ada)
Penetapan Rancangan Kontrak

Redaksional
Finalisasi Redaksional meliputi berbagai aspek mulai dari pengumpulan ide, penilaian (assessment),
evaluasi, pengubahan atau penambahan (editing), pengecekan kesalahan gramatikal,
keserasian, dan ketepatan dalam penempatan bagian-bagian kontrak
Dalam organisasi Substansi
pemerintahan, proses
finalisasi dokumen Kemungkinan terjadi perubahan isi kontrak, terutama pada saat klarifikasi dan
kontrak dilakukan pada negosiasi dengan Penyedia. Misalnya terjadi perubahan yang dituangkan dalam
fase persiapan
pelaksanaan kontrak. addendum dokumen pemilihan
Setelah proses pemilihan
penyedia selesai, POKJA
Pemilihan Bahasa
menyampaikan hasil Menyusun kata, struktur kalimat, dan sistematika naskah kontrak
dokumen pemilihan
kepada PPK. PPK
kemudian melakukan
finalisasi dokumen
kontrak
Angka dan Huruf
Sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan
Penandatangan Kontrak
Ketentuan :
Semua pihak mendapatkan versi dokumen kontrak
yang benar

Penandatanganan Pihak yang memiliki otoritas sah yang dapat


kontrak adalah bagian melakukan penandatanganan
yang sangat kritis dari
akhir proses finalisasi
kontrak dokumen PBJP.
Setelah melakukan
seluruh rangkaian Setelah ditandatangan, dokumen dilengkapi dengan
verifikasi dan validasi, membubuhkan meterai/stempel organisasi (opsi
saatnya semua pihak saja)
menempatkan tanda
tangan dalam
dokumen kontrak
dengan berbagai syarat
dan kondisi yang telah Dilakukan bersamaan berhadapan dengan ijab qobul
disetujui.
PERUMUSAN KONTRAK PBJP DALAM BENTUK
SURAT PESANAN

Contoh Kasus
Sebuah Lembaga Negara membutuhkan jasa layanan internet
berupa fiber optic International 2400Mbps IP Tansit dengan
masa layanan selama 12 bulan kalender dengan masa aktivasi Sebuah RSUD membutuhkan pengadaan 10 (sepuluh)
maksimal 4 hari kalender. Garansi Service Level minimal 99,9%. unit sepeda Dental Surgical Instrument Enamel
Denda keterlambatan aktivasi untuk setiap hari keterlambatan preparation instrument dengan rincian sebagai
adalah sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari seluruh nilai berikut
pekerjaan.
SLA (%) Kompensasi Terhadap Jangka Waktu Harga Total (Rp.)
Nilai Kontrak (%) Max/Bulan Jenis Barang Qty Sat satuan
(Rp.)
99,9 0% 0
Dental Surgical
99,75 – 99,89 2,5% > 45 Menit Instrument Enamel
99,60 – 99,74 5% > 170 Menit preparation
instrument, Merk
99,45 – 99,59 7,5% > 235 Menit ChugataNomor 10 Unit 14.700.000 144.700.000
99,30 – 99,44 10% > 300 Menit produk 42000000-
AKS-004699933
99,15 – 99,29 12,5% > 365 Menit
<99,15 15% > 370 Menit Jumlah 144.700.000
Perhitungan jumlah kompensasi yang diberikan PENYEDIA kepada PJK *Harga sudah termasuk pajak-pajak yang berlaku

Pengadaan Jasa Lainnya Pengadaan Barang


RANCANGAN SURAT PESANAN
(CONTOH KASUS NO.1 JASA LAINNYA) 1/2
RANCANGAN SURAT PESANAN
(CONTOH KASUS NO.1 JASA LAINNYA) 2/2
RANCANGAN SURAT PESANAN
(CONTOH KASUS NO.2 PENGADAAN BARANG) 1/2
RANCANGAN SURAT PESANAN
(CONTOH KASUS NO.2 PENGADAAN BARANG) 2/2
Anatomi Kontrak
Sub bagian pembuka merupakan klausul pengenal suatu dokumen
kontrak, berisi waktu dan tempat penandatangan yang ditulis
menggunakan “ huruf “, yaitu untuk mencegah terjadinya kesalahan
karena sub bagian pembuka memiliki isu hukum penting seperti
penggunaan singkatan pengenal dokumen, tempat
penandatanganan dan waktu penandatanganan.

74
Contoh Sub Bagian Pembuka
a. SURAT PERJANJIAN ini b. Surat Perjanjian Pekerjaan
berikut semua lampirannya Jasa Konsultasi
(selanjutnya disebut (selanjutnya disebut “
“kontrak“) dibuat dan Kontrak “) ini dibuat dan
ditandatangani di ditandatangani pada hari
pada ini di
hari
tanggal oleh dan antara:

bulan tahun
antara:

75
Segi Hukum Sub Bagian Pembuka
□ Ketiadaan klausul singkatan sebagai pengenal dokumen perjanjian tidak
berdampak pada ketentuan hukum atas kontrak tersebut. Namun penulisan
tempat penandatanganan memiliki aplikasi hukum keberlakuan kontrak
sejak kontrak dibubuhkan ditempat tersebut.

□ Sedangkan penulisan waktu penandatanganan kontrak


dapat memiliki implikasi hukum atas ruang lingkup
waktu (temporal scope) kontrak, sesuai dengan klausul
jangka waktu pelaksanaan kontrak.

76
Sub Bagian Pencantuman Identitas Para Pihak
Pihak pertama adalah Pejabat Pembuat Komitmen, yaitu pejabat
yang bertanggung jawab atas pengadaan barang/jasa. PPK
merupakan pejabat yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA)
atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk melaksanakan
pengadaan barang/jasa. PPK adalah satu pihak yang dicantumkan
dalam identitas para pihak karena PPK bertugas untuk
menandatangani kontrak dan karena itu harus mencantumkan SK
sebagai PPK.

77
Sub Bagian Pencantuman Identitas Para Pihak
Pihak kedua adalah penyedia barang atau jasa, yaitu badan usaha
atau orang – orang yang menyediakan barang atau pekerjaan
konstruksi atau jasa konsultasi atau jasa lainnya. Secara hukum,
penyedia barang/jasa harus mempunyai kapasitas untuk mengikat
diri pada kontrak. harus dijelaskan nama, alamat, dan landasan
hukum pendirian perusahaan penyedia barang/jasa dalam
perjanjian. Siapa yang diberi kuasa untuk bertindak untuk dan atas
nama perusahaan tersebut atau identitas pribadi (KTP/SIM/paspor)
untuk penyedia barang/jasa perorangan.

78
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Perusahaan
1. [nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat
Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
[nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang berkedudukan di
[alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan
Surat Keputusan [pejabat yang menandatangani SK
penetapan sebagai PPK] No [No. SK
penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] (selanjutnya disebut
“PPK”), dan
2. [nama wakil Penyedia], [jabatan wakil Penyedia], yang
bertindak untuk dan atas nama [nama Penyedia],
yang berkedudukan di [alamat Penyedia], berdasarkan
Akta Notaris No. [No. Akta notaris] tanggal
[tanggal penerbitan Akta] yang dikeluarkan oleh Notaris
[nama Notaris penerbit Akta] (selanjutnya disebut “Penyedia”).”]

79
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Penyedia Perorangan
1. ( nama Pejabat Pembuat Komitmen ),selaku Pejabat
Pembuat Komitmen yang bertindak untuk dan atas nama
(nama proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen), yang
berkedudukan di
(alamat Pejabat Pembuat Komitmen), berdasarkan Surat
Keputusan (pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai
PPK) No (nomor SK penetapan sebagai PPK)
(selanjutnya disebut “PPK”); dan
2. (nama penyedia), sebagai tenaga ahli
(posisi tenaga ahli penyedia), yang bertindak untuk dan atas nama (nama
penyedia), yang beralamat di (alamat Penyedia Jasa
Konsultasi), berdasarkan kartu identitas berupa
(KTP/SIM/Paspor atau identitas lain yang masih berlaku) No
(nomor kartu identitas) (selanjutnya disebut “Penyedia”)

80
Sub Bagian Pertimbangan
a. Berisi pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pembuatan
perjanjian yang biasanya lebih dari satu pertimbangan dan
semuanya harus tertulis dalam surat perjanjian.
b. Sub bagian pertimbangan dapat berisi latar belakang dan tujuan
dibentuk kontrak pengadaan, kewenangan para pihak untuk
menandatangani kontrak, serta hak dan kewajiban yang dipahami
masing-masing dalam merumuskan kontrak bersangkutan.

81
Sub Bagian Pertimbangan
c. Sebaiknya menggunakan kalimat umum dan bukan kalimat
operatif seperti kalimat perintah dan larangan dapat
yang
memunculkan pertentangan pengaturan antara bagian isi dan
sub bagian pertimbangan dalam kontrak pengadaan.
d. Penulisan klausul sub bagian pertimbangan pada dasarnya sama
untuk setiap jenis pengadaan, perbedaannya terletak pada
rumusan kalimat pertama yang berkaitan dengan jenis paket
pekerjaan yang dilaksanakan

82
Contoh Sub Bagian Pertimbangan
MENGINGAT BAHWA :
a. PPK telah meminta penyedia untuk menyediakan Jasa Lainnya sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini ( selanjutnya disebut
“ Pekerjaan Penyedia jasa lainnya “ )
b. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa Lainnya sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam kontrak.
c. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenagan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili.
d. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2. menandatangani kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4. telah mendapatkan kesepakatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasi semua ketentuan dalam kontrak ini beserta semua fakta dan dikondisi
yang terkait.
83
Bagian Isi: Klausul Nilai Kontrak
• Nilai kontrak adalah total harga yang tercantum dalam kontrak. Nilai
kontrak merupakan ketentuan mengenai harga yang harus dibayarkan oleh
PPK kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak. Harga
kontrak harus jelas dan dirinci sumber pembiayaannya.
• Klausul ini merupakan kesepakatan PPK dan penyedia telah menyetujui besar
harga kontrak.
• Klausul harga kontrak dicantumkan besar nilai kontrak dan harus ditulis dengan
angka dan huruf, serta rincian sumber pembiayaannya.
• Harga kontrak ditulis dalam mata uang rupiah untuk mengurangi terjadinya
kesalahan.
• Klausul nilai kontrak dapat dirubah melalui perubahan kontrak dan atau
amandemen kontrak sepanjang disetujui oleh para pihak.

84
Klausul Nilai Kontrak
Contoh Klausul nilai kontrak untuk harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum
untuk pekerjaan konstruksi
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga adalah sebesar Rp ( rupiah);”]

Contoh: Klausul nilai kontrak lump sum untuk pekerjaan konstruksi

“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebesar Rp ( rupiah);”]

Contoh: Klausul nilai kontrak untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan
dan Lumpsum Paket Jasa Konsultansi

“Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi
dan Negosiasi Teknis dan Biaya adalah sebesar Rp ( rupiah);”

85
Klausul Peristilahan dan Ungkapan
❖ Klausul peristilahan dan ungkapan ini dijabarkan lebih lanjut dalam klausul difinisi pada syarat-syarat
umum kontrak. Para pihak kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah perlu mengidentifikasi kata penting
yang sering digunakan dalam kegiataan pengadaan barang/jasa.

❖ Definisi merupakan uraian kata atau pengertian mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam kontrak.
Istilah-istilah tersebut dijelaskan dan diberi arti atau tafsiran sehingga isi kontrak mudah dipahami oleh
setiap orang yang membacanya dan tidak ditafsirkan atau diartikan lain. Perumusan klausul definisi harus
cermat dan jelas kata demi kata (verbatim).

❖ Contoh: Klausul Peristilahan dan Ungkapan :


“Peristilahaan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti
dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini”

86
Klausul Satu Kesatuan Dokumen
Klausul satu-kesatuan dokumen dikenal sebagai keseluruhan
perjanjian (entire agreement). Klausul ini merupakan ketentuan
mengenai satu kesatuan dan saling keterkaitan seluruh dokumen
kontrak. Klausul tersebut menjadikan seluruh dokumen kontrak
menjadi bagian yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain.

87
Klausul Satu Kesatuan Dokumen
Contoh: Klausul Satu Kesatuan Dokumen untuk Pekerjaan Konstruksi
Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari kontrak ini:
a. Adendum surat perjanjian
b. Pokok perjanjian
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas barang dan harga
d. Syarat-syarat khusus kontrak
e. Syarat-syarat umum kontrak
f. Spesifikasi khusus
g. Spesifikasi umum
h. Gambar-gambar
i. Dokumen lainnya seperti: jaminan – jaminan SPPBJ,BAHP,BAPP

88
Klausul Satu Kesatuan Dokumen
Contoh: Klausul Satu Kesatuan Dokumen untuk Pekerjaan Jasa Konsultansi
Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian;
c. Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya;
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Kerangka Acuan Kerja;
g. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
h. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Jaminan, Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-Berita Acara Seleksi.

89
Klausul Hierarki Dokumen
• Klausul hierarki dokumen merupakan ketentuan yang mengatur tata urutan tingkat
keberlakuan dokumen dalam kontrak pengadaan. Klausul hierarki dokumen ini
merupakan ketentuan lanjutan dari klausul-klausul satu-kesatuan dokumen kontrak.

• Ketentuan ini dibuat dalam rangka mengatur sinergitas dan mencegah terjadinya konflik
pengaturan akibat adanya atau potensi adanya pertentangan antara ketentuan dalam
suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen lainnya.

• Apabila terjadi konflik dalam dokumen kontrak, maka dokumen yang berlaku adalah
dokumen sesuai dengan tata urutan dalam klausul hierarki dokumen yang mengacu
pada merujuk pada klausul satu kesatuan dokumen di atas.

90
Klausul Hierarki Dokumen
Contoh: Klausul hierarki dokumen dalam kontrak
“Dokumen kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu
sama lain, dan jika terjadi pertentangan
ketentuan antara suatu
dalam dokumen yangdokumen
lain makadengan ketentuan
yang berlaku adalah
ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki pada angka 3 diatas (klausul satu-
kesatuan dokumen)”

91
Klausul Hak dan Kewajiban
Klausul hak dan kewajiban berisi tentang hak dan kewajiban para
pihak untuk melakukan tindakan yang telah disepakati dalam
kontrak. Ketentuan ini melindungi hak-hak yang dimiliki para pihak
dan memastikan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
PPK dan penyedia dalam suatu kegiatan pengadaan.
Ketentuan ini harus dirumuskan sehingga para pihak dapat
melaksanakan kontrak tersebut.

92
Klausul Hak dan Kewajiban
Contoh : Klausul Hak dan Kewajiban PPK
PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2. meminta laporan-laporan secara priodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada
Penyedia.

Contoh : Klausul Hak dan Kewajiban dalam Jasa Konsultasi Perorangan


Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya :
a. Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi untuk PPK sesuai dengan ketentuan
Kontrak; dan
b. PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penyedia sesuai dengan ketentuan Kontrak.

93
Klausul Hak dan Kewajiban
Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1 Menerima pembayaran untuk pelakasanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak:
2 Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
3 Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara priodik kepada PPK;
4 Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
5 Melaksanakan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6 Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan oleh PPK;
7 Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8 Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

94
Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian
• Klausul ini berisi tentang mulai berlakunya perjanjian atau dikenal
dengan entry into force.
• Mulai berlakunya perjanjian dapat ditentukan beberapa cara
seperti sejak ditandatanganinya kontrak,sesuai tanggal yang
diatur dalam kontrak atau ketentuan lain sesuai dengan Peraturan
Presiden Nomor 16 tahun 2018
• Klausul ini biasanya diatur lebih lanjut secara lebih terinci di
dalam syarat-syarat umum kontrak atau syarat-syarat khusus
kontrak.

95
Sub Bagian Penutup
• Sub bagian penutup berisi tentang penegasan kesepakatan para pihak, penataan atas
peraturan perundang- undangan dan penjelasan mengenai keberlakuan kontrak
pengadaan.
• Klausul pada sub bagian penutup ini hanya memiliki isu hukum penataan atas peraturan
perundang- undangan, karena itu tanpa adanya klausul tersebut tidak berakibat pada
sah atau tidaknya suatu perjanjian.
• Namun demikian, klausul sub bagian penutup harus digunakan agar tidak terjadi
pertentangan antara kontrak dengan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun s018

Contoh: Sub Bagian Kata Penutup untuk kontrak Pekerjaan Konstruksi


DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia.

96
Tanda Tangan Kontrak
Contoh: Sub Bagian Kata Penutup untuk kontrak Pekerjaan Konstruksi
PA/KPA/PPK Untuk dan atas nama Penyedia

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan (jika salinan asli ini untuk
Penyedia Jasa Konsultansi, maka rekatkan proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
materai Rp10000,00)] Komitmen, maka rekatkan materai Rp
` 10.000,00)]

nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

97
2. Penyusunan
Rancangan Kontrak
Tahapan dalam Penyusunan Kontrak
1. Penawaran dan penerimaan;
2. Kesepakatan para pihak;
3. Pembuatan kontrak;
4. Penelaahan kontrak;
5. Negosiasi rancangan kontrak;
6. Penandatanganan kontrak;
7. Pelaksanaan; dan
8. Penyelesaian Sengketa.

99
Struktur dan Bahasa Kontrak
• Bagian Pendahuluan
✔ Sub bagian pembuka
✔ Sub bagian pencantuman identitas para
pihak
✔ Sub bagian pertimbangan
• Bagian Isi
✔ Klausul nilai kontrak
✔ Klausul peristilahan dan ungkapan
✔ Klausul Satu-Kesatuan dokumen
✔ Klausul hierarki dokumen
✔ Klausul hak dan kewajiban
✔ Klausul mulai berlakunya perjanjian
• Bagian Penutup
✔ Sub bagian penutup
✔ Sub bagian Ruang Penempatan Tanda
Tangan
• Lampiran 10
Struktur dan Bahasa Kontrak
Bahasa Kontrak:
1. Kontrak harus menggunakan istilah atau kalimat yang sesuai dengan
Peraturan Presiden 16 tahun 2018 dan perubahannya
2. Tidak berasumsi tanpa perhitungan yang matang;
3. Harus dapat menemukan kata atau bagian kalimat apa saja yang
hilang;
4. Hilangkan semua pengulangan redundansi atau pengulangan kata yang
tidak perlu;
5. Apakah terjadi konflik antar klausul;
6. Sintesiskan klausul sampai pada esensinya;
7. Ketentuan terkait disusun secara bersama-sama (kohesi).

10
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
BENTUK KONTRAK :
▪ Pilih jenis kontrak yang sesuai dengan sifat dan jenis pekerjaan
▪ Perhatikan kata: “apabila ada, jika dipersyaratkan”

INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP):


- Perlu diperhatikan jika ada ketentuan yang berkaitan dengan jenis kontrak
(menggunakan jenis kontrak harga satuan atau lumpsum atau gabung lumpsum
dan harga satuan)

LEMBAR DATA PENGADAAN (LDP):


▪Perlu diperhatikan adanya peninjauan lapangan atau tidak.
▪Ketentuan tentang subkontraktor apakah diperbolehkan atau tidak perlu diperjelas.
Termasuk sanksi ketika penyedia mensubkontrakkan seluruh pekerjaan utamanya
juga harus tegas.

Sumber: LKPP 10
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
SYARAT-SYARAT UMUM
KONTRAK (SSUK):
• Perhatikan kata:
“yang diatur dalam
SSKK” (contoh:
Penyedia dikenakan
sanksi yang diatur
dalam SSKK)
• Perhatikan kata:
“yang tercantum
dalam LDP”
• Detailkan tata cara
pemutusan kontrak
• Tegaskan kapan dan
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
bagaimana
(SSKK):
pengenaan
• Harus dendalengkap
diisi dengan
keterlambatan
• Perhatikan tempate penyelesaian sengketa, pilih di pengadilan / alternatif
beserta besarannnya.
• Perhatikan jenis kontrak, misal: “daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak
gabungan harga satuan dan lump sum)”
• Perhatikan klausul penyesuaian harga: untuk pekerjaan yang <12 bulan tidak ada penyesuaian harga

Sumber: LKPP 10
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA
1. LINGKUP PEKERJAAN
2. HUKUM YANG BERLAKU
3. HARGA SPK
4. HAK KEPEMILIKAN
5. CACAT MUTU
6. PERPAJAKAN
7. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
8. JADWAL
9. ASURANSI
10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO
11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
12. PENGUJIAN
13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
15. SERAH TERIMA PEKERJAAN
16. JAMINAN BEBAS CACAT MUTU/GARANSI
17. PERUBAHAN SPK
18. PERISTIWA KOMPENSASI
19. PERPANJANGAN WAKTU
20. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK
21. PEMBAYARAN
22. DENDA
23. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
24. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI

Catatan: Standar SPK dirujuk ke Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi Dan Kebijakan-LKPP Nomor 5
Tahun 2018 56
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan,
dan unsur pengawasan menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.

Materi pembahasan
a. Program mutu
b. informasi mengenai pekerjaan yang
akan
dilaksanakan;
c. organisasi kerja penyedia;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
f. prosedur instruksi kerja; dan
g.pelaksana kerja.
h. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan, apabila ada
i. Rincian rencana pengiriman dan rencana pabrikasi
barang, jika barang yang akan diadakan
memerlukan pabrikasi

10
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Pemberian Uang Muka
Dapat diberikan Mobilisasi alat dan tenaga kerja, pembayaran
untuk uang tanda jadi kepada pemasok
barang/material, persiapan teknis lain yang
diperlukan

Pengajuan • Penyedia mengajukan permohonan


pengambilan uang muka secara tertulis kepada
PPK disertai dengan rencana penggunaan
uang muka untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak.
• Penyedia menyampaikan Jaminan Uang muka
senilai uang muka yang diberikan

10
Besaran Uang Muka
Diberikan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan:

Paling Paling Maks Maks Maks


Rendah Rendah
50 % 30 % 30 20 15
%
Kontrak > % %
Kontrak > Kontrak > Rp2.5 milyar – Kontrak
Rp50 juta – Rp200 juta – Usaha Tahun
Rp2.5
Rp15 Non Kecil
Rp200 juta Jamak
milyar milyar

Uang Muka Untuk Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi

Pemberian uang muka dicantumkan pada rancangan kontrak yang


terdapat dalam Dokumen Pemilihan.

PerLKPP No.12/2021 59
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
PERUBAHAN KONTRAK-1
dapat dilakukan
Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan, dengan
gambar dan/atau spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak,

Dalam hal terkait masalah administrasi

Dalam hal Kondisi Kahar

INGAT UNTUK MELAKUKAN ADENDUM


KONTRAK

10
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
DALAM HAL TERDAPAT PERBEDAAN ANTARA KONDISI LAPANGAN
PADA SAAT PELAKSANAAN, DENGAN GAMBAR DAN/ATAU SPESIFIKASI K-2
RA
TEKNIS YANG DITENTUKAN DALAM DOKUMEN KONTRAK, PPK
NT
BERSAMA PENYEDIA BARANG/JASA DAPAT MELAKUKAN PERUBAHAN KO
PADA KONTRAK N
A
AH
Meliputi: B
ERU
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang P
tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lapangan; atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan

Jenis kontrak:
a. Harga Satuan
b. Bagian harga satuan pada kontrak Gabungan lumsum
dan harga satuan

10
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak

K-3
RA
DALAM HAL PERUBAHAN KONTRAK BERUPA NT
PENAMBAHAN PEKERJAAN KO
AN
a. Pekerjaan tambah tidak melebihi 10% dari harga yang AH
B
U
tercantum dalam perjanjian/Kontrak awal; dan R
b. tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah. PE

11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia
ASI
a. PPK mengubah jadwal yang berpengaruh thd pelaksanaan
NS
pekerjaan; PE
M
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia; KO
A
c. PPK tidak memberikan gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai IW
ST
jadwal yang dibutuhkan;
ERI
d. belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak; P
e. PPK menginstruksikan untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak
dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
Tindak Lanjut Peristiwa
Kompensasi
• Jika keterlambatan pekerjaan diseba bkan oleh Peristiwa Kompensasi
maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi
• Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian
disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
Contoh Keadaan Kahar dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa antara lain namun
tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non alam, bencana sosial,
pemogokan, kebakaran, gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.

R
HA
KA
N
AA
AD
Tindak Lanjut Keadaan Kahar

KE
• Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan y ang diakibatkan
oleh terjadinya Keadaan Kahar tidak diken akan sanksi.
• para pihak dapat melakukan kesepakatan,
yang
dituangkan dalam perubahan Kontrak.

11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
A
D
DENDA adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada
E N
penyedia D
Dikenakan karena keterlambatan
penyelesaian pekerjaan (wanprestasi) atau
cidera janji terhadap kewajiban di kontrak

1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak


atau nilai bagian Kontrak untuk sAetiap hari
keterlambatan.

11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Pembayaran untuk Pekerjaan Konstruksi dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasang dengan pengecualian untuk pembayaran peralatan dan/atau bahan yang
menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan namun belum
terpasang.

Peralatan dan/atau bahan tersebut dibayar senilai peralatan


dan/atau bahan tersebut, tidak termasuk biaya pemasangan dan
biaya uji fungsi.

Penyelesaian pekerjaan pemasangan dan uji fungsi peralatan


dan/atau bahan dilakukan dalam Tahun Anggaran berjalan.

L ON
TERIA
N MA
YARA
B A
PEM
SITE
11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan
• Karena kesalahan Penyedia
• Didasarkan pada penelitian PPK bahwa Penyedia
akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
setelah diberikan kesempatan sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan
• Dapat melampaui tahun anggaran
• Penyedia dikenakan denda keterlambatan

JAAN
Dilakukan perpanjangan jangka waktu jaminan ER
EK
pelaksanaan
IANP
LESA
NYE
PE
AN
PAT
M
KESE
IA N
B ER
PEM

11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Penghentian dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
Kontrak Keadaan Kahar. TRA
K
N
N KO
A
TUS
EMU
Penghentian kontrak karena keadaan kahar NP
DA
TIAN
HEN
NG
PE

• Dapat bersifat:
1. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
2. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak memungkinkan
dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan
• Tetap mempertimbangkan efektifitas Tahun Anggaran

11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Pemutusan dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak Penyedia apabila salah satu Pihak
Kontrak tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam Kontrak.

PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak, apabila:


a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 hari kalender sejak
masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
f. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan
persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh AN
TUS
instansi yang berwenang. N PEM
U
A
ND
A
H ENTI
G
PEN TRAK
KON 11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Dalam hal pemutusan Kontrak karena kesalahan
Penyedia
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia
Barang/Jasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan;
c. Penyedia Barang/Jasa membayar denda keterlambatan; dan
d. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.

Terhadap pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK dapat


dilakukan Penunjukan Langsung kepada Pemenang Cadangan
AN JUT TRAK
AK L KON pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia Lain yang
IND
T TU SAN mampu dan memenuhi syarat.
MU
PE

11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Setelah pekerjaan selesai 100%
mengajukan permintaan tertulis
kepada PA/KPA melalui PPK untuk
penyerahan pekerjaan
P
Penyedia ePembuat
Barang/Jasa Pengguna Anggaran/Kuasa
jKomitmen Pengguna Anggaran
Perbaikan a
b
a PA/KPA menunjuk
Pekerjaan
t PPHP untuk
Pekerjaan ada melakukan penilaian
kekurangan terhadap hasil
BAST Pekerjaan pekerjaan yang telah
diselesaikan
Tidak Ya

Pekerjaan Panitia Penerima


diterima Hasil
Pekerjaan

SERAH TERIMA PEKERJAAN


11
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Rancangan Kontrak
Pasal 85 Perpres Nomor 16 tahun 2018 dan perubahannya :
1. Penyelesaian sengketa kontrak antara PPK dan Penyedia dalam
pelaksanaan dapat dilakukan melalui
layanan penyelesaian sengketa kontrak, arbitrase, atau
Kontrak
penyelesaian melalui pengadilan.
2. LKPP menyelenggarakan layanan penyelesaian sengketa kontrak.

12
PENYELESAIAN SENGKETA
JASA KONSTRUKSI (UU No.2 TAHUN 2017)
Pasal 88

Tidak tercapai

Penyelesaian Musyawarah untuk Disesuaikan


Mufakat Berdasarkan Kontrak
Sengketa
Kerja Konstruksi

Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi :


a. Mediasi; Selain upaya penyelesaian YA
b. Konsiliasi dan; sengketa (mediasi dan konsiliasi),
para pihak dapat membentuk
c. Arbitrase;
dewan sengketa. Tercantum
upaya
Pemilihan keanggotaan dewan sengketa penyelesaian?
dilaksanakan berdasarkan prinsip
profesionalitas dan tidak menjadi bagian dari TIDAK
salah satu pihak
Para pihak bersengketa membuat
persetujuan tertulis mengenai tata cara
penyelesaian sengketa yang dipilih.

12
Jangan lupa untuk ikuti laman media sosial kami untuk
informasi pelatihan lainnya di:

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

TERIMA KASIH
pusdiklatap

@pusdiklatap

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN


PERBENDAHARAAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai