Anda di halaman 1dari 7

Manajemen Konstruksi I

Macam-macam Kontrak

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Konstruksi

Ditulis Oleh :
Nama : Nur Aflah Dzakwaniah C
NIM : 1117020051
Kelas : 2 Sipil 3

TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL


TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2018
MACAM MACAM KONTRAK

A Pengertian Kontrak
Dalam Novera (2014) ada beberapa pengertian kontrak yang dikemukakan
oleh para ahli, yaitu: Menurut Lawrence M. Friedman kontrak adalah
seperangkat hukum yang hanya mengatur aspek tertentu dari pasar dan
mengatur jenis perjanjian tertentu, lalu menurut Michael D. Bayles kontrak
adalah aturan hukum yang berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian atau
persetujuan, sedangkan menurut Van Dunne kontrak adalah suatu hubungan
hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk
menimbulkan hukum dan Menurut Pasal 1313 KUH-Perdata Indonesia
perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih lainnya.
Dapat disimpulkan, bahwa kontrak adalah sebuah perjanjian atau
persetujuan tertulis antara dua pihak atau lebih.

B Macam- macam Kontrak


Peraturan Presiden R.I nomor 70 tahun 2012 tentang Revisi Kedua Peraturan
Presiden nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pasal
50 menggolongkan jenis kontrak pengadaan barang dan jasa pemerintah
berdasarkan:
a) Cara pembayaran
Berdasarkan cara pembayaran, kontrak dikelompokkan dalam 5 (lima) jenis
konrak yaitu
1) Kontrak Lump sum
Kontrak Lump sum diuraikan dalam pasal 51 ayat (1) Perpres 70 yaitu
kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak,
dengan ketentuan sebagai berikut:
✓ Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian
harga
✓ Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa
✓ Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi kontrak
✓ Sifat pekerjaan berorientasi pada keluaran (output based
✓ Total harga penawaran bersifat mengikat
✓ Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

2) Kontrak Harga Satuan


Kontrak harga satuan diuraikan dalam pasal 51 ayat (2) Perpres 70 yaitu
kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam batas waktu tertentu yang telah ditetapkan dengan ketentuan
sebagai berikut
✓ Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu
✓ Volume atau kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan pada saat
kontrak ditandatangani
✓ Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa
✓ Dimungkingkan adanya pekerjaan tambah kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

3) Kontrak gabungan Lump sum dan Harga satuan


Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan diuraikan dalam pasal 51
ayat (3) Perpres 70 yaitu kontrak yang merupakan gabungan lump sum
dan harga satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

4) Kontrak Persentase
Kontrak persentase diuraikan dalam pasal 51 ayat (4) Perpres 70 yaitu
merupakan kontrak pengadaan konsultansi/jasa lainnya, dengan
ketentuan sebagai berikut
✓ Penyedia jasa konsultansi/jasa lainnya menerima imbalan berdasarkan
persentase dari nilai pekerjaan tertentu
✓ Pembayarannya didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi kontrak.

5) Kontrak terima jadi (turnkey contract).


Kontrak terima jadi diuraikan dalam pasal 51 ayat (5) Perpres 70
merupakan kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan
ketentuan sebagai berikut
✓ Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan
✓ Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang
menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan
kriteria kinerja yang ditetapkan.

b) Pembebanan tahun anggaran


Berdasarkan pembebanan tahun anggaran, kontrak digolongkan dalam 2
(dua) jenis kontrak yaitu
1) kontrak tahun tunggal
Kontrak tahun tunggal diuraikan dalam pasal 52 ayat (1) Perpres 70 yaitu
merupakan kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya mengikat dana
anggaran selama 1 (satu) tahun anggaran.
2) kontrak tahun jamak
Kontrak tahun jamak diuraikan dalam pasal 52 ayat (2) Perpres 70
merupakan kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya untuk masa lebih
dari 1 (satu) tahun anggaran atas beban anggaran, yang dilakukan setelah
mendapat persetujuan:
✓ Menteri Keuangan untuk kegiatan yang nilainya di atas
Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah)
✓ Menteri/Pimpinan lembaga yang bersangkutan untuk kegiatan yang
nilai kontraknya sampai dengan Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar
rupiah) bagi kegiatan: penanaman bibit dan pengadaan obat di rumah
sakit, makanan untuk narapidana di Lembaga Pemasyarakatan,
pengadaan pita cukai, layanan pembuangan sampah, dan pengadaan
jasa cleaning service.

Khusus untuk kontrak tahun jamak pada pemerintah daerah menurut


pasal 52 ayat (3) harus disetujui oleh Kepala Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

c) Sumber pendanaan
Berdasarkan sumber pendanaan, kontrak digolongkan dalam 3 (tiga) jenis
kontrak yaitu
1) kontrak pengadaan tunggal
Kontrak pengadaan tunggal diuraikan dalam pasal 53 ayat (1) Perpres 70
yaitu merupakan kontrak yang dibuat oleh 1 (satu) PPK dengan 1 (satu)
penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu
dalam waktu tertentu.

2) kontrak pengadaan Bersama


Kontrak pengadaan bersama diuraikan dalam pasal 53 ayat (2) Perpres 70
yaitu merupakan kontrak antara beberapa PPK dengan 1 (satu) penyedia
barang/jasa untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu
sesuai dengan kebutuhan masing-masing PPK yang menandatangani
kontrak.

3) kontrak payung (Framework contract).


Kontrak payung (Framework contract) diuraikan dalam pasal 53 ayat (3)
Perpres 70 merupakan kontrak harga satuan antara pemerintah dengan
penyedia barang/jasa yang dapat dimanfaatkan oleh
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi dengan ketentuan
sebagai berikut:
✓ Diadakan untuk menjamin harga barang/jasa yang lebih efisien,
ketersediaan barang/jasa terjamin dan sifatnya dibutuhkan secara
berulang dengan volume atau kuantitas pekerjaan yang belum dapat
ditentukan pada saat kontrak ditandatangani
✓ Pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/satuan kerja yang
didasarkan pada hasil penilaian/pengukuran bersama terhadap
volume/kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa secara nyata.

d) Jenis pekerjaan
Berdasarkan jenis pekerjaan, kontrak digolongkan dalam 2 (dua) jenis kontrak
yaitu:
1) kontrak pengadaan pekerjaan tunggal
Kontrak pengadaan pekerjaan tunggal diuraikan dalam pasal 54 ayat (1)
Perpres 70 yaitu kontrak pengadaan barang/jasa yang hanya terdiri dari 1
(satu) pekerjaan perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan.

2) kontrak pengadaan pekerjaan terintegrasi.


Kontrak pengadaan pekerjaan terintegrasi diuraikan dalam pasal 54 ayat
(2) Perpres 70 merupakan kontrak pengadaan pekerjaan konstruksi yang
bersifat kompleks dengan menggabungkan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan/atau pengawasan.

C Isi kontrak
Dalam Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Sumber Daya Air Dan Konstruksi (2016).
Disebutkan isi kontrak yaitu sebagai berikut :
1. Kontrak sekurang-kurangnya memuat ketentuan:
a) Adanya para pihak yang menandatangani kontrak (nama,jabatan dan
alamat)
b) Adanya pokok pekerjaan yang diperjanjikan (uraian mengenai jenis dan
jumlah barang/jasa yang diperjanjikan)
c) Adanya hak dan kewajiban para pihak yang terikat di dalam perjanjian
d) Nilai atau harga kontrak pekerjaan serta syarat-syarat pembayaran.
e) Adanya persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci
f) Penjelasan mengenai lokasi dari pekerjaan yang akan dilaksanakan
g) Jangka waktu penyelesaian/penyerahan pekerjaan dengan disertai
Jadwal waktu penyelesaian/penyerahan yang pasti (time schedule).
h) Syarat-syarat umum dan syarat – syarat khusus kontrak
i) Spesifikasi umum dan spesifikasi khusus pekerjan
j) Jaminan – jamnan
k) Ketentuan khusus mengenai:
(a) Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak
(b) Ketentuan mengenai keadaan memaksa
(c) Ketentuan mengenai kewajiban para pihak bila terjadi kegagalan dalam
pelaksanaan pekerjaan
(d) Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja
(e) Ketentuan mengenai bentuk dan tanggung jawab atas gangguan
lingkungan
(f) Ketentuan mengenai kontrak kritis
(g) Ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan.

2. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kontrak


konstruksi di Indonesia:
1) Undang-undang No.18/1999 tentang jasa konstruksi
2) PP. No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
3) Keppres RI No.42/2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN
4) Perpres RI No.54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
dan perobahannya
5) Permen PUPR No 31/PRT/M/2015 tetntang standar dokumen pengadaaan
6) Kontrak/perjanjian untuk pengadaan barang/jasa dalam negeri tidak dapat
dilakukan dalam bentuk valuta asing.

D Perubahan Kontrak
Perubahan kontrak Ketentuan tentang perubahan kontrak diatur dalam pasal 87
Perpres nomor 70 tahun 2012. Keterkaitan antara perbedaan jenis kontrak dengan
ketentuan tentang perubahan kontrak adalah :
a) untuk kontrak harga satuan dapat dilakukan perubahan.
b) untuk kontrak gabungan lump sum dan harga satuan dapat dilakukan
perubahan, pada bagian kontrak yang menggunakan harga satuan,
sedangkan bagian kontrak yang menggunakan kontrak lump sum tidak boleh
dilakukan perubahan.
c) untuk lump sum tidak boleh dilakukan perubahan, kecuali perubahan yang
disebabkan oleh masalah administrasi.
Hal-hal yang dapat dijadikan alasan perubahan kontrak adalah perbedaan kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan kontrak dengan gambar dan/atau spesifikasi
teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak. Sedangkan bentuk perubahan
kontrak sebagaimana diatur dalam pasal 87 ayat (1) meliputi:
a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;
b. Menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan
c. Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan
d. Mengubah jadwal pelaksanaan.
Daftar Pustaka

Novera, Arfiana dan Meria Utama.(2014). Dasar-Dasar Hukum Kontrak Dan

Arbitrase. Malang : Tunggal Mandiri

Pemerintah Indonesia. (2012) . Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 70


tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Lembaran RI
Tahun 2012 No. 70. Jakarta : Sekretariat Negara.

Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Sumber Daya Air Dan Konstruksi.(2016). Modul

Dokumen Kontrak Diklat Hukum Kontrak Konstruksi Tingkat Dasar :


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Anda mungkin juga menyukai