Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Konstruksi
Proses Manajemen Proyek

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Teknik Teknik Sipil 81004 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT

Abstract Kompetensi
Modul ini memberikan pengenalan Mahasiswa mengetahui dan
kepada mahasiswa mengenai memahami pengertian proyek, unsur-
pengertian dan fungsi proyek, sebagai unsur yang terlibat dan hubungan kerja
bentuk dari sebuah konstruksi diantara mereka.
Project Management Processes

Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik


untuk memenuhi persyaratan proyek. Aplikasi pengetahuan ini membutuhkan manajemen
yang efektif dari suatu proses manajemen proyek.
Proses adalah serangkaian tindakan dan kegiatan yang saling terkait yang
dilakukan untuk membuat produk, layanan, atau hasil yang ditentukan sebelumnya. Setiap
proses ditandai oleh input, alat dan teknik yang dapat diterapkan, serta output yang
dihasilkan. Manajer proyek perlu mempertimbangkan aset yang dimiliki organisasi dan
faktor lingkungan perusahaan.

Agar sebuah proyek dapat sukses, maka tim proyek harus:


o Memilih proses yang sesuai dan diperlukan untuk tujuan proyek;
o Menggunakan pendekatan yang dapat disesuaikan untuk memenuhi
persyaratan;
o Membangun dan memelihara komunikasi yang tepat dengan stakeholders;
o Mematuhi persyaratan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
stakeholder;
o Menyeimbangkan batasan, yaitu scope, schedule, budget, quality,
resources dan resiko untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil yang
ditentukan.

Di dalam buku PMBOK® Proses manajemen proyek dikelompokkan ke dalam lima


kategori yang dikenal sebagai Project Management Process Groups (atau Processes
Groups):
 Initiating Process Group.
 Planning Process Group
 Executing Process Group
 Monitoring and Controlling Process Group
 Closing Process Group

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Initiating Process Group

Initiating Process Group terdiri dari proses untuk mendefinisikan proyek baru atau
fase baru dari proyek yang ada dengan memperoleh otorisasi untuk memulai proyek.
 ruang lingkup awal (scope awal) didefinisikan
 dana awal sudah ditetapkan.
 Pemangku kepentingan (stakeholder) baik internal, maupun eksternal yang akan
berinteraksi dan mempengaruhi hasil keseluruhan proyek diidentifikasi.
 manajer proyek akan dipilih pada fase ini Jika belum ditugaskan,.
 Berbagai informasi ini dirangkum di dalam piagam proyek (project charter) dan daftar
pemangku kepentingan (stakeholder). Ketika piagam proyek disetujui, proyek menjadi
resmi.

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
 Proses inisiasi dapat dilakukan pada tingkat organisasi, program, atau portofolio dan
karenanya, proses ini akan berada di luar tingkat kontrol proyek.
 Sebagai bagian dari proses inisiasi, manajer proyek diberi wewenang untuk
menerapkan sumber daya organisasi untuk kegiatan proyek pada fase selanjutnya.

Planning Process Group

Proses Planning terdiri dari proses yang dilakukan untuk menetapkan ruang
lingkup, mendefinisikan dan memperbaiki tujuan, dan mengembangkan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Manfaat utama dari proses planning ini adalah untuk menggambarkan
strategi,taktik,tindakan atau jalur agar berhasil menyelesaikan proyek. .

Executing Process Group

Proses eksekusi terdiri dari proses yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan
yang telah didefinisikan dalam rencana manajemen proyek untuk memenuhi spesifikasi
proyek. melibatkan koordinasi manusia dan sumber daya, mengelola harapan dari
stakeholder, serta mengintegrasikan dan melakukan kegiatan proyek sesuai dengan
rencana manajemen proyek.
Selama pelaksanaan proyek, ada pula kemungkinan:
 diperlukannya pembaruan perencanaan dan rebaselining.
 perubahan durasi proyek
 perubahan dalam produktivitas dan ketersediaan sumber daya,
 ditemukannya risiko baru yang tidak terduga.

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Hasil analisis hal diatas dapat memicu adanya perubahan rencana yang, jika disetujui, dapat
memodifikasi rencana manajemen proyek atau dokumen proyek lainnya dan mungkin
memerlukan pembuatan tujuan baru. Sebagian besar dari anggaran proyek akan
dikeluarkan dalam Executing Process.

Monitoring and Controlling Process Group

Monitoring and Controlling Process terdiri dari proses-proses yang diperlukan untuk
melacak, meninjau, dan mengatur kemajuan dan kinerja proyek; mengidentifikasi
bidang-bidang yang memerlukan perubahan rencana; dan memulai perubahan yang
sesuai. Manfaat utama dari Proses ini adalah bahwa kinerja proyek diukur dan dianalisis
secara berkala dan mengidentifikasi perbedaan dari rencana manajemen proyek.
Kelompok Proses Pengawasan dan Pengendalian ini juga termasuk di dalamnya:

o Mengontrol perubahan dan merekomendasikan tindakan korektif atau


preventif untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah
o Memantau kegiatan proyek yang sedang berlangsung terhadap rencana
manajemen proyek dan baseline pengukuran kinerja proyek

Closing Process Group

Proses Closing terdiri dari proses-proses yang dilakukan untuk menyimpulkan


semua kegiatan di semua Grup Proses Manajemen Proyek secara resmi (inisiasi,
planning, eksekusi, dan controlling monitoring), dengan menyelesaikan proyek atau
kewajiban kontarak.

Role of the Knowledge Areas

47 proses manajemen proyek yang diidentifikasi dalam PMBOK® Guide


dikelompokkan menjadi sepuluh Knowledge Area terpisah. Knowledge Area mewakili
serangkaian konsep, istilah, dan aktivitas lengkap yang membentuk bidang profesional,
bidang manajemen proyek, atau bidang spesialisasi.
. Knowledge Area yang dimaksud adalah:
1. Manajemen Integrasi Proyek,
2. Manajemen Lingkup Proyek (scope),
3. Manajemen Waktu Proyek,
4. Manajemen Kualitas Proyek,
5. Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek,

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
6. Manajemen Komunikasi Proyek,
7. Manajemen Risiko Proyek,
8. Manajemen Pengadaan Proyek
9. Manajemen Pemangku Kepentingan Proyek (stakeholder).

Tipe Proyek Konstruksi

Pemilik akan melakukan spesifikasi jenis proyek konstruksi, karena :


Industri konstruksi adalah kompleks dan mempunyai proses pembangunan proyek
tersendiri
Kebutuhan akan waktu untuk membuat & merehabilitasi fasilitas yang dibuatnya.
Agar industri konstruksinya dapat berjalan dengan baik & produktif.
Tipe Proyek Konstruksi antara lain:
a. Konstruksi Bangunan Tempat Tinggal.
Contoh : Rumah, komplek perumahan, apartemen, dll.
b. Konstruksi Bangunan Institusi & Komersil.
Contoh : Kampus, rumah sakit, fasum, perbelanjaan, dll.
c. Konstruksi Bangunan Industri Khusus.
Bangunan yang dipergunakan untuk keperluan industri yang memiliki skala besar
dan mempunyai kemungkinan dampak yang besar pada lingkungan.
Contoh : Pembangkit listrik tenaga nuklir, pertambangan, industri baja, dll.
d. Konstruksi Bangunan Infrastruktur & Bangunan Berat.
Bangunan yang digunakan untuk kepentingan umum.
Contoh : Jalan, jembatan, saluran drainase, transportasi angkutan masal, dll.

Tahapan Proyek dalam Proyek Konstruksi

1. Tahap Perencanaan (Planning)


Semua proyek konstruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan dibangun
berdasarkan kebutuhan (need). Pihak yang terlibat adalah pemilik.
Produk dari tahap ini adalah KAK ( Kerangka Acuan Kerja ) atau TOR (Term of
Reference)

2. Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)


Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang
diusulkan layak untuk dilaksanakan.
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
- Meramalkan manfaat yang akan diperoleh
- Menyusun analisis kelayakan proyek
- Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi
Pihak yang terlibat adalah konsultan studi kelayakan atau konsultan manajemen
konstruksi (MK)

3. Tahap Perancangan (Design)


Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih mendetail sesuai
dengan keinginan dari pemilik. Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi, rencana
anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan, dan sebagainya.
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Mengembangkan ikthisiar proyek menjadi penyelesaian akhir
• Memeriksa masalah teknis.
• Meminta persetujuan akhir dari pemilik proyek
Pihak yang terlibat adalah konsultan perencana, konsultan MK dan atau konsultan
quantitiy surveyor

4. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender)


Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor yang akan mengerjakan proyek
konstruksi tersebut, atau bahkan mencari sub kontraktornya
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Prakulaifikasi
• Dokumen Kontrak
Pihak yang terlibat adalah pemilik, pelaksana jasa konstruksi (kontraktor), konsultan
MK.

5. Tahap Pelaksanaan (Construction)


Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik
proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu
yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan semua oprasional di lapangan :
Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah:
 Perencanaan dan pengendalian
 Jadwal waktu pelaksanaan
 Organisasi lapangan
 Tenaga kerja

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
 Peralatan dan material
Kegiatan Koordinasi
 Mengkoordinasikan seruh kegiatan pembangunan
 Mengkoordinasi para sub kontraktor
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas dan atau Konsultan MK, kontraktor, Sub
Kontraktor, suplier dan instansi terkait.
6. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance & Start Up)
Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai dengan
dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
- Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)
- Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan- kerusakan
- Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedomanpemeliharaan.
- Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/ MK, pemakai, pemilik.

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
PMI. A Guide to Project Management Body of Knowledge. (PMBOK Guide), Fifth Edition.
Project Management Institute.2013

PMI. Construction Extension to A Guide to the Project Management Body of Knowledge.


(PMBOK Guide), 2000 Edition. Project Management Institute.2003

M. Rita et al, 2018, PMP Exam Prep, Ninth Edition. RMC Publications

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai