Anda di halaman 1dari 16

JURNAL HUKUM

IMPLEMENTASI PERUBAHAN KONTRAK KONSTRUKSI ANTARA


PT. ANGKASA PURA II KUALANAMU DAN PT. MEGABUSS
MENGENAI PEKERJAAN PEMELIHARAAN KONSTRUKSI TIPE
PERTAMANAN DI BANDARA UDARA KUALANAMU BERDASARKAN
ASAS KESEIMBANGAN

Diajukan oleh :
Tommy

NPM : 160512333
Progam Studi : Ilmu Hukum
Progam Kekhususan : Hukum Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA


FAKULTAS HUKUM
2020

HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HUKUM

IMPLEMENTASI PERUBAHAN KONTRAK KONSTRUKSI ANTARA


PT. ANGKASA PURA II KUALANAMU DAN PT. MEGABUSS
MENGENAI PEKERJAAN PEMELIHARAAN KONSTRUKSI TIPE
PERTAMANAN DI BANDAR UDARA KUALANAMU BERDASARKAN
ASAS KESEIMBANGAN

Diajukan oleh :

TOMMY

NPM : 160512333
Program studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Hukum Ekonomi dan Bisnis

Telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing,


Pada hari/tanggal: Senin, 27 Juli 2020

Dosen Pembimbing

N. Budi Arianto Wijaya, S.H., M.Hum


IMPLEMENTASI PERUBAHAN KONTRAK KONSTRUKSI ANTARA PT.
ANGKASA PURA II KUALANAMU DAN PT. MEGABUSS BERDASARKAN
ASAS KESEIMBANGAN

Tommy

Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta


Email: tom25lfc@gmail.com

ABSTRACT

The dock construction between PT. Angkasa Pura II Kualanamu and PT. Megabuss
experienced a change in the value of the work that resulted in changes to the way payment and job
guarantees. The changes are completed by creating an addendum. The problem in this study is to
examine how the implementation of changes in construction contracts between PT. Angkasa Pura II
Kualanamu and PT. Megabuss based on the principle of balance. This study aims to find out how
the implementation of changes in construction contracts between PT. Angkasa Pura II Kualanamu
and PT. Megabus based on the principle of balance. This research is an empirical study. The type of
research data is primary data and secondary data. Data collection techniques in the form of
literature studies and interviews with respondents. The data analysis method used in this legal
research is qualitative analysis. Changes in construction contracts between the parties have reflected
the principle of balance. It can be seen obviously either of PT. Angkasa Pura II Kualanamu or PT.
Megabuss has shown good faith in making changes through addendum on the value of work, way of
payment and guarantee of construction work.

Keywords: Construction contract change and principle of balance

1. PENDAHULUAN Pembangunan infrastruktur yang


berkelanjutan dilakukan secara massif dan
Pembangunan menjadi sebuah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
keharusan bagi setiap negara untuk dapat Pembangunan keberlanjutan ini digagas
terus bersaing dan bertahan hidup di era oleh pemerintahan Indonesia Maju guna
perdagangan bebas. Negara maju maupun memastikan terjaminnya ketersediaan
negara berkembang dari Masyarakat infrastruktur agar dapat menjadi lompatan
Ekonomi Asean (MEA) termasuk Indonesia bagi Indonesia menjadi negara maju,
sedang mempersiapkan amunisi untuk sekaligus melepas perangkap sebagai
menghadapi MEA.1 Maka dari itu, salah negara berkembang saja.2 Pembangunan
satu langkah yang dilakukan pemerintah yang dilakukan tidak hanya berfokus pada
Indonesia dalam menghadapi MEA adalah pulau jawa saja, tetapi juga difokuskan pada
mendorong terwujudnya pembangunan pulau di luar jawa terutama di Kalimantan
yang berkelanjutan serta meningkatkan yang selanjutnya akan menjadi daerah ibu
kualitas jasa konstruksi di Indonesia. kota Republik Indonesia yang selanjutnya

1
Wulfram I. Ervianto, 2008, “Studi Tentang 2
Eddy Cahyono Sugiarto, Melanjutkan
Daya Saing Penyedia Jasa Konstruksi dalam Pembangunan Infrastruktur dan Indonesia
Perspekftif Konstruksi Berkelanjutan di Maju,hlm1, https :// www. setneg. go.id/baca/
Indonesia”, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 22 index/melanjutkan_pembangunan_infrastruktur
No.1/Januari/2008, Universitas Udayana, hlm.8 _dan_indonesia_maju , diakses 14 November
2019.

1
menjadi bukti nyata bahwa pemerintah pihak yang terlibat adalah pemberi kerja
berkomitmen menciptakan keadilan, dan penyedia jasa yang seringkali dikenal
kemakmuran dan kesejahteraan yang sebagai kontraktor. Pelaksanaan pekerjaan
merata bagi masyarakat berdasarkan antara pemberi kerja dan penyedia jasa
Pancasila dan Undang – Undang Dasar wajib diikat oleh sebuah perjanjian yang
Negara Republik Indonesia 1945.3 sah menurut undang-undang dan sering kali
dikenal sebagai kontrak kerja konstruksi.
Percepatan pembangunan yang
dilakukan oleh pemerintah saat ini telah Kontrak konstruksi di Indonesia
mendorong banyak pihak untuk harus berlandaskan pada peraturan
meningkatkan kualitasnya di bidang perundang-undangan yang berlaku antara
pembangunan konstruksi guna menjual lain Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2017
nilai tawar untuk melakukan pekerjaan tentang Jasa Konstruksi yang selanjutnya
pembangunan baik disektor bangunan sipil disebut sebagai Undang – Undang Jasa
maupun bangunan gedung. Pekerjaan Konstruksi serta peraturan pelaksanaannya
pembangunan tersebut dikenal dengan dan peraturan-peraturan lain yang masih
istilah layanan jasa konstruksi. berlaku. Selain itu, ketentuan–ketentuan
lain yang terdapat dalam standar/sistem
Pengaturan mengenai jasa konstruksi kontrak konstruksi internasional seperti
diatur dalam Undang – Undang Nomor 18 FIDIC/JCT yang tidak bertentangan dengan
Tahun 1999 tentang Jasa konstruksi peraturan perundang-undangan yang
sebelum pada akhirnya digantikan dengan berlaku dapat digunakan pula untuk kontrak
Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 konstruksi nasional maupun kontrak
tentang Jasa Konstruksi, hal ini diatur konstruksi internasional di Indonesia.
mengingat jasa konstruksi mencangkup
persoalan yang sangat kompleks seperti Kontrak kerja konstruksi merupakan
menyangkut berbagai peranan subjek salah satu bagian dari kontrak komersial.
hukum dalam proses pelaksanaan jasa Kontrak kerja konstruksi sangatlah rawan
konstruksi. Setiap aspek dalam jasa adanya ketidakseimbangan dalam klausul
konstruksi harus dilaksanakan dengan eksenorasi antara pengguna jasa dengan
mengacu pada undang-undang jasa penyedia jasa konstruksi.4 Pada umumnya
konstruksi dan peraturan pelaksananya, posisi penyedia jasa dalam kontrak
dengan demikian pelaksanaan jasa konstruksi selalu lebih lemah daripada
konstruksi akan memberikan kepastian posisi Pengguna Jasa, dengan kata lain
hukum dalam penyelenggaraannya. posisi Pengguna Jasa lebih dominan
daripada posisi penyedia jasa.5 Penyedia
Usaha jasa konstruksi terbagi jasa hampir harus selalu memenuhi
menjadi tiga yakni usaha jasa konsultasi konsep/draft kontrak yang dibuat pengguna
konstruksi, usaha pekerjaan konstruksi dan jasa karena pengguna jasa selalu
usaha pekerjaan konstruksi terintegrasi. menempatkan dirinya lebih tinggi dari
Dalam usaha pekerjaan konstruksi pihak- Penyedia jasa.6 Hal ini diwarisi dari

3
Giri Hartomo, Ibu kota resmi pindah ke Kalimantan, Private Law, edisi 02 Juli – Oktober 2013, neliti.com,
Presiden Jokowi segera umumkan lokasinya, hlm. 1, hlm. 88
5
https://economy.okezone.com/read/2019/07/10/470/ Ir. H. Nazarkhan Yasin, 2006, Mengenal
2077051/ibu-kota-resmi-pindah-ke-kalimantan- Kontrak Konstruksi, seri pertama, PT Gramedia
presiden-jokowi-segera-umumkan-lokasinya , Pustaka Utama, Jakarta, hlm. 13
diakses pada tanggal 1 febuari 2020. 6
Sri Redjeki Slamet, 2016 “Kesempurnaan
4
Pranoto dan Itok Dwi Kurniawan, 2013, “Urgensi Kontrak Kerja Konstruksi Menghindari
Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Kerja Sengketa”, Lex Jurnalica (Journal of Law), Vol
Konstruksi sebagai Antisipasi Terjadinya Sengketa”, 13, No 3, Fakultas Hukum Universitas Esa
Unggul, hlm. 191–192.

2
pengertian bahwa dahulu pengguna jasa Menurut Badan Arbitrase Nasional
seringkali disebut sebagai Bouwheer Indonesia (BANI), sengketa di sektor
(Majikan Bangunan) sehingga sebagaimana konstruksi merupakan sengketa yang
biasa “majikan” selalu lebih berkuasa.7 banyak ditangani dibanding dengan perkara
Anggapan pihak pengguna jasa lebih lainnya. Hal ini dapat dilihat dari data yang
terlindungi dan dalam posisi yang ditanggani BANI di sektor konstruksi
menguntungkan terkadang menyebabkan mencapai 27,09 persen selama 2014-2018.9
adanya sengketa konstruksi.8 Seringkali sengketa konstruksi terjadi
karena terjadinya perubahan dan
Sengketa konstruksi adalah sengketa penambahan permintaan oleh pengguna
yang terjadi sehubungan dengan jasa yang menyebabkan perubahan pada
pelaksanaan suatu usaha jasa konstruksi draft kontrak konstruksi selama kegiatan
antara para pihak dalam suatu kontrak proyek.
konstruksi. Tingginya tingkat Perubahan klausul-klausul tersebut
pembangunan infrastruktur di Indonesia seringkali terjadi dan dibuat tanpa
sering menimbulkan perbedaan intepretasi memperhatikan asas keseimbangan
yang berujung sengketa antara pemberi sehingga pada akhirnya menimbulkan
pekerjaan dengan kontraktor. Perbedaan ini perbedaan penafsiran antara kedua belah
disebabkan dari sifat pekerjaan jasa pihak yang berujung pada sengketa
konstruksi yang dinamis dan berdurasi konstruksi.10
panjang yang menyebabkan kontrak dapat Pelaksanaan pekerjaan konstruksi
berubah-ubah selama masa kontrak. tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan
Perselisihan/sengketa seringkali terjadi tujuannya dan apalagi jika terdapat
akibat kelalaian para pihak dalam perubahan klausula pada kontrak konstruksi
mengadministrasikan kontrak konstruksi selama proyek berlangsung, sehingga
yang disepakati. Wajar saja karena perubahan klausula tersebut harus
penyelenggaraan proyek konstruksi, fungsi- berlandaskan pada prinsip yang menjamin
fungsi perencanaan dan Pelaksanaan terwujudnya keseimbangan antara
dilaksanakan secara terpisah-pisah oleh kemampuan Penyedia Jasa dan beban
berbagai pihak yang berbeda. Selain itu, kerjanya.
sejalan dengan meningkatnya aktivitas Pada perjanjian pekerjaan jasa
pembangunan yang disertai dengan konstruksi antara PT. Angkasa Pura II
kemajuan teknologi konstruksi, terdapat (Persero) dan PT. Megabuss mengenai
peningkatan potensi timbulnya perbedaan pekerjaan pemotongan rumput, kebersihan
pemahaman, perselisihan pendapat, area landside dan pengangkutan sampah,
maupun pertentangan di antara berbagai ada perubahan klausula pada kontrak
pihak yang terlibat dalam kontrak konstruksi yang telah disepakati pada saat
konstruksi. Hal ini seringkali tidak dapat pekerjaan tersebut berlangsung. Sedangkan
dihindari. pada undang-undang nomor 2 tahun 2017
Permasalahan yang sering kali tentang Jasa Konstruksi pelaksanaan
terjadi dalam sebuah proyek konstruksi pekerjaan konstruksi harus memperhatikan
adalah adanya perubahan klausula kontrak asas keseimbangan.
yang telah disepakti saat pelaksanaan Berdasarkan uraian tersebut,
proyek tersebut sedang berlangsung. penelitian ini akan membahas tentang

7
Ir. H. Nazarkhan Yasin, Loc Cit. https://www.beritasatu.com/nasional/551730/sengke
8
Pranoto dan Itok Dwi Kurniawan, Op Cit., ta-bidang-konstruksi-karena-pembangunan-
hlm. 89 infrastruktur-berkembang , diakses pada tanggal 1
9
Whisnu Bagus Prasetyo, Sengketa Bidang Febuari 2020.
10
Konstruksi karena Pembangunan Infrastrukstur Ibid.
Berkembang, hlm. 1,

3
bagaimanakah implementasi Perubahan relevan dengan penelitian ini, jurnal hukum
kontrak konstruksi antara PT. Angkasa Pura tentang kontrak kerja konstruksi, jurnal
II dan PT. Megabuss berdasarkan asas hukum tentang asas proporsionalitas dan
keseimbangan. jurnal hukum tentang jasa konstruksi.

2. METODE c. Cara Pengumpulan Data


a. Jenis Penelitian Hukum 1) Studi Kepustakaan
Jenis penelitian yang digunakan suatu cara untuk
adalah penelitian hukum empiris. mengumpulkan data yang
Penelitian hukum empiris adalah berupa buku, dan sumber –
penelitian yang dilakukan secara sumber resmi yang terkait
langsung kepada responden untuk dengan permasalahan hukum
memperoleh data yang didukung
yang akan diteliti, baik secara
dengan data sekunder berupa bahan
hukum.11 konvensional maupun dengan
menggunakan teknologi
b. Sumber Data seperti internet, dan lain – lain.
1. Data Primer
Data primer merupakan data 2) Wawancara
yang diperoleh secara langsung Suatu cara untuk mengumpulkan
dari responden sebagai data utama data dalam bentuk komunikasi
dalam penelitian. secara verbal yang dilakukan
dengan tanya jawab untuk
2. Data Sekunder memperoleh informasi.
a) Bahan Hukum Primer
merupakan bahan hukum d. Analisis Data
yang diperoleh dari Metode analisis data yang
peraturan perundang – digunakan dalam penelitian hukum ini
undangan (hukum positif), adalah metode analisis kualitatif, yaitu
yang terdiri atas: data yang di dapatkan dari berbagai
(1) Undang – Undang sumber, dihubungkan dan di analisis
Nomor 2 Tahun 2017 satu dengan yang lainnya.
tentang Jasa Konstruksi.
(2) Kitab Undang – Undang
Hukum Perdata. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
(3) Peraturan Pemerintah A. Jasa Konstruksi
Nomor 22 Tahun 2020 Konstruksi diartikan sebagai suatu
tentang Peraturan kegiatan membangun sarana maupun
Pelaksanaan Undang- prasarana. Jasa konstruksi adalah layanan
undang Nomor 2 Tahun jasa kosultasi konstruksi dan/atau
2017 tentang Jasa pekerjaan konstruksi. Berdasarkan Pasal 1
Konstruksi.
angka 3 Undang – Undang Nomor 2
Tahun 2007, pekerjaan konstruksi adalah
b) Bahan hukum sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari buku tentang konstuksi, buku keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
tentang hukum perdata, buku tentang meliputi pembangunan, pengoperasian,
hukum kontrak, buku–buku lainnya yang pemeliharaan, pembongkaran, dan

11 Menemukan Kebenaran dalam Ilmu Hukum), cet.1,


Elisabeth Nurhaini Butarbutar, 2018, Metode
Penelitian Hukum (Langkah – Langkah untuk Refika Aditama, Bandung, hlm.83

4
pembangunan kembali suatu adalah perjanjian (secara tertulis) antara
pembangunan. dua pihak dalam bisnis seperti
Sifat usaha pekerjaan konstuksi perdagangan, sewa – menyewa, dan
telah diatur dalam Undang – Undang sebagainya. Kontrak juga bisa diartikan
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa sebagai persetujuan yang sah dan
Konstruksi yaitu meliputi umum dan mengikat secara hukum antara dua pihak
khusus. Klasifikasi usaha pekerjaan atau lebih untuk melakukan atau tidak
konstruksi yang bersifat umum meliputi melakukan kegiatan. Berdasarkan
bangunan gedung dan bangunan sipil. rumusan Pasal 1313 KUH Perdata,
Klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi menunjukkan bahwa perjanjian
yang bersifat spesialis meliputi instalasi, (kontrak) mengakibatkan adanya
konstruksi khusus, konstruksi kewajiban (prestasi) dari satu orang atau
prapabrikasi, penyelesaian bangunan, dan suatu pihak kepada orang lain atau
penyewaan peralatan. Layanan usaha pihaknya. Dengan demikian, unsur-
yang dapat diberikan oleh pekerjaan unsur utama dari suatu perjanjian
konstruksi yang bersifat umum meliputi (kontrak) yang dimaksud Pasal 1313
pembangunan, pemeliharaan, KUH Perdata adalah adanya suatu
pembongkaran, dan/atau pembangunan perbuatan, adanya para pihak (dua orang
kembali. Layanan usaha yang dapat atau lebih) dan adanya perikatan di
diberikan oleh pekerjaan konstruksi yang antara para pihak.
bersifat spesialis meliputi pekerjaan Suatu kontrak oleh hukum
bagian tertentu dari bangunan konstruksi dianggap sah haruslah memenuhi
atau bentuk fisik lainnya. Klasifikasi Jasa syarat-syarat yang telah diatur di dalam
konstruksi secara spesifik diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Pasal 1320
Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa KUH Perdata menentukan empat syarat
Konstruksi Nomor 10 Tahun 2013 tentang sahnya perjanjian yaitu:
Bidang dan Sub Bidang Jasa Pelaksana a. Kesepakatan (Toesteming/Izin)
Konstruksi. kedua belah pihak
B. Kontrak Kerja Konstruksi b. Kecakapan bertindak.
1. Kontrak c. Adanya Objek Perjanjian
Istilah kontrak berasal dari bahasa (Onderwerp van de
inggris, yaitu contract. Dalam bahasa Overeenkomst)
Belanda disebut dengan overeenkomst d. Adanya kausa yang halal
(perjanjian) sedangkan dalam bahasa (Geoorloofde Oorzaak)
Prancis disebut Contrat. Dalam Black’s Syarat pertama dan kedua disebut
Law Dictionary, yang diartikan dengan syarat subyektif karena menyangkut
Contract adalah “An agreement between para pihak yang mengadakan
two or more persons which creates an perjanjian. Adapun syarat ketiga dan
obligation to do or not to do a particulat keempat disebut sebagai syarat
thing”. Pengertian diatas memberikan objektif, karena menyangkut objek
pengertian kontrak sebagai sebuah suatu perjanjian. Apabila syarat
persetujuan antara dua orang atau lebih pertama dan kedua tidak terpenuhi
yang memunculkan suatu kewajiban maka perjanjian itu dapat dibatalkan.
untuk melakukan atau tidak melakukan Artinya salah satu pihak dapat
suatu hal tertentu (Black’s Law mengajukan kepada pengadilan untuk
Dictionary, 1979:291). Berdasarkan membatalkan perjanjian yang
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontrak disepakatinya. Akan tetapi, apabila

5
para pihak tidak ada yang keberatan, tanpa mengharuskan kesepakatan
maka perjanjian itu tetap dianggap sah. tersebut harus dibuat secara lisan
Apabila syarat ketiga dan keempat maupun dalam bentuk formalitas
tidak terpenuhi maka perjanjian itu atau tertulis.
batal demi hukum. artinya, dari semula c. Asas Kebebasan Berkontrak
perjanjian itu dianggap tidak pernah Asas kebebasan berkontrak dapat
ada. dianalisis dari ketentuan Pasal
Hukum kontrak juga dikenal asas- 1338 ayat (1) KUH Perdata, yang
asas umum dalam suatu perjanjian berbunyi: “semua perjanjian yang
(kontrak). Asas-asas tersebut dibuat secara sah berlaku sebagai
merupakan sebuah pedoman yang undang – undang bagi mereka
mengatur pembentukan suatu yang membuatnya.” Asas
perjanjian. Selain itu asas tersebut juga kebebasan berkontrak adalah
menjadikan perikatan yang disepakati suatu asas yang memberikan
oleh para pihak dapat dipaksakan kebebasan kepada para pihak
pemenuhannya. Adapun asas-asas untuk:
umum suatu perjanjian yaitu: 1) Membuat atau tidak membuat
a. Asas Personalia perjanjian
Asas ini menunjukkan 2) Mengadakan perjanjian
bahwa suatu perjanjian yang dengan siapa pun
dibuat oleh seseorang dalam 3) Menentukan isi perjanjian,
kapasitasnya selaku individu pelaksanaan, dan
maupun sebagai subjek hukum persyaratannya.
pribadi (naturlijke person), hanya 4) Menentukan bentuknya
akan berlaku dan mengikat untuk perjajian, yaitu tertulis atau
dirinya sendiri. Hal ini lisan.
dirumuskan dalam Pasal 1315 d. Asas Pacta Sunt Servanda
KUH Perdata bahwa “pada Asas pacta sunt sevanda
umumnya tak seorang pun dapat atau disebut juga dengan asas
mengikatkan diri atas namanya kepastian hukum. Asas ini
sendiri atau meminta berhubungan dengan akibat
ditetapkannya suatu janji selain perjanjian. Asas Pacta sunt
untuk dirinya sendiri”. Rumusan servanda menggariskan bahwa
Pasal 1315 KUH Perdata secara hakim atau pihak ketiga harus
khusus menentukan kewenangan menghormati substansi kontrak
bertindak dari seorang individu yang dibuat oleh para pihak,
sebagai subjek hukum mandiri sebagaimana layaknya sebuah
yang memiliki kewenangan undang – undang. Mereka tidak
bertindak untuk dan atas namanya boleh melakukan intervensi
sendiri. terhadap substansi kontrak yang
b. Asas Konsensualitas dibuat oleh para pihak. Asas
Asas konsensualisme telah pacta sunt servanda dapat
diatur dalam Pasal 1320 ayat (1) disimpulkan dalam Pasal 1338
KUH Perdata. Asas ayat (1) KUH Perdata, yang
konsensualisme pada hakikatnya berbunyi: “Perjanjian yang
mensyaratkan suatu perjanjian dibuat secara sah berlaku
haruslah ada sebuah kesepakatan sebagai undang – undang.”

6
Adanya sebuah kontrak akan praktek bisnis konstruksi menjadi dasar
menimbulkan akibat hukum dari sebuah yang diikuti oleh semua pelaku dalam
perjanjian yakni menimbulkan hak dan jasa konstruksi di Indonesia. Pasal 1339
kewajiban terhadap para pihak yang menyatakan bahwa suatu perjanjian
membuatnya. Pemenuhan hak terhadap tidak hanya mengikat secara tegas untuk
suatu pihak merupakan kewajiban hal-hal yang terjadi di dalamnya, tetapi
(prestasi) bagi pihak lainnya dan juga mengikat secara tegas segala
demikian pula sebaliknya. Bentuk dari sesuatu yang menurut sifat perjanjian
hak dan kewajiban para pihak diharuskan oleh suatu kebiasaan dan
tergantung dari substansi kontrak yang kepatutan. Suatu kontrak kerja
telah disepakti bersama, baik untuk konstruksi tidak selalu dapat
memberikan sesuatu, berbuat sesuatu dirumuskan secara sempurna untuk
dan tidak berbuat sesuatu. menghindari sengketa, maka dari itu
kebiasaan dalam praktek jasa konstruksi
2. Perubahan Kontrak merupakan hal yang tidak dapat
Addendum merupakan istilah diabaikan. Pasal 1338 dan 1339 KUH
perubahan pada suatu perjanjian atau Perdata merupakan pintu masuk bagi
kontrak. Perubahan kontrak atau para pelaku jasa konstruksi dalam
addendum hanya dapat dilakukan melakukan perubahan dalam kontrak
dengan kesepakatan para pihak. kerja konstruksi.
Kontrak yang dibuat dalam hubungan
bisnis memiliki sifat yang tidak berbeda 3. Kontrak Kerja Konstruksi
dengan perjanjian, yaitu ikatan yang Pada dasarnya kontrak kerja
memiliki akibat hukum. Akibat hukum konstruksi merupakan hubungan antara
dari perjanjian yang sah adalah pihak pengguna jasa dengan pihak
berlakunya perjanjian sebagai undang- penyedia jasa yang terikat dalam sebuah
undang bagi mereka yang membuatnya perjanjian sehingga mengikat para
(Pacta Sunt Servanda). Menurut hukum pihak. Menurut Pasal 1 butir 8 UUJK,
perjanjian, sebuah kontrak tidak dapat kontrak kerja konstruksi adalah
ditarik kembali secara sepihak selain keseluruhan dokumen kontrak yang
dengan kesepakatan para pihak yang mengatur hubungan hukum antara
membuatnya. Pasal 1338 KUH Perdata pengguna jasa dan penyedia jasa dalam
memberi penegasan bagi para pelaku penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
bisnis bahwa suatu kontrak dapat ditarik Sebelum adanya undang-undang jasa
kembali dan diubah dengan kesepakatan konstruksi, aturan yang berlaku di
para pihak yang membuatnya. Indonesia mengenai jasa konstruksi
Perubahan pada kontrak kerja diatur dalam KUH Perdata. Aturan
konstruksi biasanya dilakukan dengan mengenai jasa konstruksi diatur pada
melakukan perjanjian tambahan atau Pasal 1604 sampai dengan Pasal 1615
addendum. Para pelaku bisnis di bidang KUH Perdata Buku Ke Tiga Tentang
jasa konstruksi memiliki kebiasaan Perikatan pada Bagian ke Enam Tentang
untuk melakukan addendum apabila Pemborongan Pekerjaan digunakan
terjadi perubahan dalam istilah perjanjian pemborongan untuk
penyelenggaraan jasa konstruksi yang kontrak kerja konstruksi.
dapat berupa perubahan terhadap nilai KUH Perdata tidak banyak
mutu, jangka waktu, cara pembayaran mengatur tentang kontrak konstruksi /
dan lain sebagainya. Kebiasaan dalam kontak pemborongan. Hanya terdapat

7
dalam 14 pasal saja, mulai dari Pasal “landasan” yang paling luas bagi
1604 sampai dengan Pasal 1615. Namun lahirnya suatu norma hukum. setiap
demikian, isi dari aturan tersebut sangat norma hukum itu pada akhirnya
singkat dan kelihatan simpel sekali, dapat dikembalikan pada asas
tentunya KUH Perdata tersebut berlaku hukum. Selain itu asas hukum juga
sebagai hukum positif di Indonesia. merupakan “alasan” bagi lahirnya
Tidak ada ketegasan dalam pasal – pasal suatu norma hukum atau
dalam KUH Perdata mengenai kontrak merupakan “ratio legis” dari norma
konstruksi ini apakah bersifat hukum hukum. Asas hukum tidak akan
memaksa (mandatory law) atau hanya pernah habis kekuatannya dengan
hukum mengatur. Sebagaimana melahirkan norma hukum,
umumnya pasal – pasal dalam buku melainkan tetap ada dan akan terus
ketiga KUH Perdata, maka kebanyakan melahirkan norma-norma hukum
ketentuan tentang hukum pemborongan baru.
tersebut bersifat hukum mengatur. Jadi b. Asas Keseimbangan dalam Undang-
umumnya dapat dikesampingkan oleh Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
para pihak. Jasa Konstruksi
4. Asas Keseimbangan
a. Pengertian Asas Hukum Pengertian “keseimbangan-
Hakikatnya suatu aturan atau seimbang” atau “evenwicht-evenwichtig”
norma mempunyai dasar filosofis bermakna leksikal “sama, sebanding”
serta pijakan asas atau prinsip menunjuk pada suatu keadaan, posisi,
sebagai rohnya. Pengertian “asas” derajat, berat dan lain-lain. Menurut
atau “prinsip” yang dalam bahasa beberapa ahli asas keseimbangan
Belanda disebut “beginsel” atau bermakna sebagai keseimbangan posisi
“principle” dalam bahasa inggris pihak yang berkontrak. Oleh karena itu,
adalah sesuatu yang menjadi dasar dalam hal terjadi ketidakseimbangan
tumpuan berpikir atau bertindak posisi yang menimbulkan gangguan
atau kebenaran yang menjadi terhadap isi kontrak diperlukan intervensi
pokok dasar berpikir, bertindak dan otoritas tertentu dalam hal ini adalah
sebagainya. Menurut Paul pemerintah.
scholten, asas hukum adalah Undang – Undang Nomor 2 Tahun
pikiran – pikiran dasar, yang 2017 tentang Jasa Konstruksi juga
terdapat di dalam dan di belakang mengatur asas keseimbangan dalam Pasal
sistem hukum masing – masing 2 huruf e dan diperjelas lebih lanjut dalam
yang dirumuskan dalam aturan – Penjelasan Pasal 2 Undang – Undang Jasa
aturan, perundang – undangan, dan Konstruksi. Asas keseimbangan adalah
putusan – putusan hakim yang bahwa penyelenggaraan jasa konstruksi
berkenaan dengan ketentuan – harus berlandaskan pada prinsip yang
ketentuan dan keputusan – menjamin terwujudnya keseimbangan
keputusan individual dapat antara kemampuan penyedia jasa dan
dipandang sebagai penjabarannya. beban kerjanya. Pengguna jasa dalam
Asas hukum merupakan jantung menetapkan penyedia jasa wajib
atau hatinya norma hukum mematuhi asas ini, untuk menjamin
(peraturan hukum). Menurut G. W. terpilihnya penyedia jasa yang paling
Paton hal ini didasari pemikiran sesuai, dan di sisi lain dapat memberikan
bahwa asas hukum merupakan eluang pemerataan yang proporsional

8
dalam kesempatan kerja pada penyedia Perubahan pada kontrak kerja konstruksi
jasa. biasanya dilakukan dengan perjanjian
C. Implementasi Perubahan Kontrak tambahan atau addendum. Para pelaku
Kerja Konstruski Antara PT. bisnis di bidang jasa konstruksi memiliki
Megabuss dan PT. Angkasa Pura II kebiasaan untuk melakukan addendum
Berdasarkan Asas Keseimbangan apabila terjadi perubahan dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi.
Kontrak merupakan instrumen Perubahan tersebut dapat berupa
terpenting dalam pelaksanaan kerja sama perubahan terhadap nilai mutu, jangka
konstruksi yang dilakukan para pelaku waktu, cara pembayaran dan lain
konstruksi. Semakin besar pekerjaan sebagainya. Kebiasaan dalam praktek
konstruksi yang dilakukan, maka semakin bisnis konstruksi menjadi dasar yang
besar pula resiko dan perubahan kontrak diikuti oleh semua pelaku dalam jasa
yang harus dihadapi para pihak dalam konstruksi di Indonesia. Pasal 1339
penyelenggaraan konstruksi. menyatakan bahwa suatu perjanjian tidak
Pengertian perjanjian atau kontrak hanya mengikat secara tegas untuk hal-hal
diatur pasal 1313 KUH Perdata. Pasal ini yang terjadi di dalamnya, tetapi juga
berbunyi .perjanjian adalah suatu mengikat secara tegas segala sesuatu yang
perbuatan dengan mana satu pihak atau menurut sifat perjanjian diharuskan oleh
lebih mengikatkan diri terhadap satu suatu kebiasaan dan kepatutan. Suatu
orang atau lebih. Kontrak yang dibuat kontrak kerja konstruksi tidak selalu dapat
dalam hubungan bisnis memiliki sifat dirumuskan secara sempurna untuk
yang tidak berbeda dengan perjanjian, menghindari sengketa, maka dari itu
yaitu ikatan yang memiliki akibat hukum. kebiasaan dalam praktek jasa konstruksi
Akibat hukum dari perjanjian (kontrak) merupakan hal yang tidak dapat
yang sah menurut Pasal 1338 KUH diabaikan. Perubahan kontrak kerja
Perdata adalah berlakunya perjanjian konstruksi harus senantiasa
sebagai undang undang bagi mereka yang memperhatikan asas, kebiasaan dan
membuatnya. Sedangkan yang dimaksud kepatutan. Pasal 1338 dan 1339 KUH
dengan berlaku sebagai undang-undang Perdata merupakan pintu masuk bagi para
bagi mereka yang membuatnya adalah pelaku jasa konstruksi dalam melakukan
bahwa kesepakatan yang dicapai oleh para perubahan dalam kontrak kerja konstruksi
pihak dalam perjanjian mengikat para dengan memperhatikan asas-asas dalam
pihak sebagaimana mengikatnya suatu undang-undang jasa konstruksi guna
undang-undang. Pihak-pihak dalam mewujudkan ketertiban penyelenggaraan
perjanjian tidak boleh keluar dari Jasa Konstruksi yang menjamin
perjanjian secara sepihak kecuali apabila keseimbangan hak dan kewajiban
telah disepakati oleh para pihak atau penyedia konstruksi dan pemberi kerja.
apabila berdasarkan pada alasan-alasan Oleh karena itu, dalam pembuatan
yang diatur oleh undang-undang atau hal- dan perumusan kontrak kerja konstruksi
hal yang disepakati dalam perjanjian. harus sesuai dengan amanat yang telah
Begitupula, apabila pihak-pihak yang diberikan oleh Undang-undang Nomor 2
mengadakan kontrak konstruksi ingin Tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi. Salah
melakukan perubahan kontrak konstruksi satu prinsip yang diamanatkan oleh
senantiasa tidak terlepas dari hakikat Undang-undang Jasa Konstruksi dalam
kontrak konstruksi yang diatur dalam penyelenggaraan jasa konstruksi adalah
Pasal 1338 KUHPerdata. asas keseimbangan. Asas ini bertujuan

9
untuk mewujudkan penyelenggaraan Jasa Interpretasi asas keseimbangan
Konstruksi yang menjamin terwujudnya dalam suatu perjanjian di atas,
keseimbangan antara kemampuan memperlihatkan bahwa asas
penyedia jasa dan beban kerjanya keseimbangan hanya dapat dicapai
sehingga pengguna jasa dan penyedia jasa apabila ada kesetaraan posisi di antara
dalam pelaksanaannya baik dalam proses penyedia jasa dan pengguna jasa. Selain
negosiasi kontrak dan/atau perubahan itu pertukaran hak dan kewajiban harus
kontrak pada saat pelaksanaan pekerjaan memperhatikan pendapat-pendapat dari
wajib mematuhi asas ini. Hal ini ditujukan pihak penyedia jasa. Draft kontrak baku
untuk menjamin terpilihnya penyedia jasa yang telah disiapkan oleh pihak pengguna
yang paling sesuai, dan di sisi lain dapat jasa harus diserahkan kepada pihak
memberikan peluang pemerataan yang penyedia jasa untuk dipelajari sehingga
proporsional dalam kesempatan kerja klausula-klausula yang dirasa tidak cocok
pada Penyedia Jasa. dan tidak sesuai dengan kemampuan
Perubahan kontrak yang dilandasi penyedia jasa dapat dinegosiasikan guna
oleh pertukaran hak dan kewajiban yang menjamin terpilihnya penyedia jasa yang
sesuai dengan asas keseimbangan akan paling sesuai. Maka dari itu, apabila
menghasilkan kontrak yang fair. Penilaian terjadi perubahan-perubahan pada saat
terhadap keseimbangan dalam perubahan proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
kontrak ini seyogianya beranjak dari nalar para pihak harus dengan itikad baik
objektif, bukan dari kecurigaan dan melakukan negosiasi kontrak dengan
subjektifitas satu pihak terhadap lainnya. memperhatikan 3 poin di atas. Jika tidak,
Pandangan keseimbangan atas suatu maka salah satu pihak akan merasa
perjanjian harus diinterpretasikan secara dirugikan sehingga dapat memperburuk
luas sesuai dengan Undang-Undang Jasa hubungan kerja di masa depan. Skenario
Konstruksi yaitu sebagai berikut: terburuknya adalah para pihak akan
1. Lebih mengarahkan pada kesetaraan menghabiskan banyak waktu untuk
posisi para pihak dalam pembagian bersengketa di Pengadilan maupun di
hak dan kewajiban dalam hubungan Abitrase.
kontraktual, artinya kesetaraan posisi Dalam kontrak kerja konstruksi
akan mempengaruhi pertukaran hak antara PT. Angkasa Pura II Kualanamu
dan kewajiban yang seimbang. dengan PT. Megabuss terdapat perubahan
2. Pertukaran hak dan kewajiban harus klausula kontrak pada masa pekerjaan
sesuai dengan kemampuan dan beban sedang dilaksanakan. Dalam kontrak
kerja penyedia jasa yang artinya tersebut ada beberapa perubahan klausula
pengguna jasa harus memiliki itikad pada masa pekerjaan yang telah
baik dalam memberikan kontrak memenuhi asas keseimbangan :
baku kepada penyedia jasa. 1. Perubahan Biaya Pelaksanaan
3. Bertujuan menjamin terpilihnya pekerjaan
penyedia jasa yang paling tepat serta
memberikan peluang pemerataan kontrak antara PT. Angkasa Pura II
yang proporsional dalam kesempatan Kualanamu dan PT. Megabuss
kerja pada penyedia jasa artinya ditandatangani pada tanggal 07 desember
setiap pekerjaan konstruksi harus 2018 di Deli Serdang. Biaya pelaksanaan
dilaksanakan oleh pihak penyedia pekerjaan yang telah disepakati oleh
jasa yang ahli di bidangnya masing- kedua belah pihak tercantum pada Pasal 4
masing. Perjanjian Pengadaan Jasa Konstruksi

10
yang berisi nilai pelaksanaan pekerjaan ditanggapi pada akhir bulan Maret.
yang sebesar Rp. 6.972.500.000,00. Menurut beliau hal tersebut dilakukan
Namun pada saat pekerjaan telah untuk melihat bagaimana reaksi dari PT.
berlangsung selama 1 bulan pertama PT. Megabuss sebagai akibat penundaan
Megabuss segera mengajukan perubahan tersebut. Namun pada akhirnya PT.
nilai kontrak dari Rp. 6.972.500.000,00 Angkasa Pura menyetujui kenaikan nilai
menjadi Rp. 7.313.505.500, kepada PT. kontrak tersebut mengingat PT. Angkasa
Angkasa Pura II Kualanamu. Addendum Pura adalah sebuah BUMN yang besar
tersebut diajukan karena ada kenaikan dan professional. Selain itu beliau juga
upah minimum di tahun 2019 sesuai mengatakan bahwa alasan pihak PT.
dengan Keputusan Gubernur Sumatra Angkasa Pura II menyetujui kenaikan
Utara Nomor: 188.44/1441/KPTS/2018, nilai kontrak tersebut dikarenakan melihat
tanggal 21 November 2018 tentang kemampuan dan beban kerja yang
Penetapan Upah Minimum Kabupaten dilaksanakan pegawai PT. Megabuss.
Deli Serdang Tahun 2019. Pasal 4 Perjanjian Pengadaan Jasa
Kenaikan upah minimum tersebut Konstruksi antara kedua belah pihak
kemudian memunculkan insiatif dari PT. kemudian diubah melalui perjanjian
Megabuss II untuk segera melakukan tambahan yang dirumuskan dalam Pasal 1
negosiasi kepada pihak PT. Angkasa Pura Perjanjian Tambahan yang berisi tentang
II. Perubahan tersebut telah diajukan oleh perubahan nilai pelaksanaan pekerjaan
PT. Megabuss pada tanggal 30 Januari senilai 7.313.505.500,00
2019 namun PT. Angkasa Pura II tidak 2. Perubahan cara pembayaran
memberikan jawaban yang pasti dan Perubahan cara pembayaran di dalam
negosiasi tersebut sempat berjalan selama kontrak dimaksudkan untuk melakukan
2 bulan. Berdasarkan hasil wawancara penyesuaian terhadap perubahan nilai
dengan Bapak Jhon, S.T, salah satu pelaksanaan pekerjaan. Para pihak
petinggi yang bertanggungjawab atas PT. mengatakan bahwa perubahan ini
Megabuss, beliau mengatakan bahwa PT dilakukan untuk menciptakan
Angkasa Pura II sebenarnya memiliki keseimbangan pada keuangan pihak
itikad baik dalam berkontrak namun tidak kontraktor. Bapak Jhon Chandera, S.T
cepat dalam merespon permintaan ini Sebagai pelaksana PT. Megabuss
serta melakukan beberapa penundaan mengatakan bahwa perubahan cara
selama negosiasi berlangsung. Menurut pembayaran tersebut harus dilakukan
beliau hal tersebut wajar saja karena karena biaya pelaksanaan pekerjaan
menurut beliau perubahan nilai kontrak mengalami peningkatan agar perusahaan
adalah sesuatu yang harus dipikirkan dapat menutupi modal awal yang
secara hati-hati dan matang jika tidak dikeluarkan untuk melaksanakan
dapat memicu konflik antara kedua belah pekerjaan konstruksi. Perubahan tersebut
pihak. Dilihat dari sisi PT. Angkasa Pura dirumuskan pada Pasal 2 Perjanjian
II, berdasarkan wawancara yang telah Tambahan yang pada intinya mewajibkan
dilakukan dengan bapak Jefta Novendri pembayaran sebesar Rp. 581.041.667,00
Panjaitan, S.H. sebagai tim Penyusun setiap bulannya pada tanggal 01 desember
Dokumen Ambea KC Bandara 2018 hingga 31 desember 2018.
Kualanamu di PT, beliau mengatakan Pembayaran pada bulan 01 januari 2019
bahwa memang benar adanya PT. hingga 30 november 2019 mengalami
Megabuss telah mengajukan perubahan kenaikan sehingga jumlah yang harus
kontrak pada akhir Januari namun baru dibayarkan adalah Rp. 612.042.167,00.

11
3. Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan D. KESIMPULAN
Jaminan pelaksanaan bertujuan untuk Berdasarkan hasil penelitian ini,
memastikan pihak kontraktor maka dapat disimpulkan bahwa
melaksanakan kewajibannya dengan perubahan kontrak kerja konstruksi antara
baik. PT. Megabuss dan PT. Angkasa PT. Angkasa Pura II Kualanamu dan PT.
Pura II Kualanamu sepakat untuk Megabuss mengenai pekerjaan
merubah jaminan pelaksanaan pada pemotongan rumput, kebersihan area
perjanjian ini. Bapak Jefta Novendri landside dan pengangkutan sampah telah
Panjaitan, S.H. dari pihak PT. APII sesuai dengan asas keseimbangan.
Kualanamu mengatakan bahwa pihak Meskipun dalam proses perubahan
PT. Megabuss dengan itikad baik dilakukan beberapa penundaan namun
bersedia memberikan jaminan para pihak dengan itikad baik bersepakat
pelaksanaan pekerjaan yang lebih untuk saling memahami kemampuan dari
besar kepada pihak PT. APII masing-masing pihak. Hal tersebut dapat
Kualanamu. Para pihak sepakat untuk dilihat dari PT. Megabuss dan PT.
mempertahankan keseimbangan Angkasa Pura II Kualanamu yang sepakat
kemampuan para pihak dalam mengubah induk perjanjian melalui
perjanjian ini. Perubahan tersebut perjanjian tambahan dengan
dapat dilihat pada Pasal 6 Perjanjian memperhatikan kepentingan dan
Pengadaan Jasa Konstruksi yang kemampuan masing-masing. PT. Angkasa
mewajibkan PT. Megabuss Pura II bersedia menerima kenaikan nilai
memberikan jaminan sebesar Rp. pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
58.104.200 kepada pihak PT. Angkasa telah dicantumkan pada Pasal 1 Perjanjian
Pura II Kualanamu yang kemudian Tambahan yaitu sebesar Rp.
diubah melalui Pasal 3 Perjanjian 7.313.505.500. disisi lain, PT. Megabuss
Tambahan yang mewajibkan jaminan bersedia memberikan jaminan tambahan
tambahan senilai Rp. 2.841.600. kepada pihak PT. Angkasa Pura II
Pemaparan di atas maka Kualanamu. Kontrak para pihak yang
perubahan kontrak kerja konstruksi mencerminkan asas keseimbangan
antara PT. Angkasa Pura II Kualanamu memberikan dampak positif pada proses
dengan PT. Megabuss telah pelaksanaan pemeliharaan konstruksi di
mencerminkan asas keseimbangan. wilayah area landside bandar udara
Hal tersebut karena PT. Angkasa Pura kualanamu sehingga para pihak dapat
II dan PT. Megabuss telah memenuhi menghindari terjadinya sengketa.
kriteria asas keseimbangan dalam
Undang-Undang Jasa Konstruksi yang E. REFERENSI
dibagi atas 3 poin yaitu kesetaraan para
pihak, itikad baik para pihak dalam Buku-buku
menentukan pertukaran hak dan
kewajiban yang sesuai dengan Agus Yudha Hernoko, 2010, Hukum
kemampuan dan beban kerja penyedia Perjanjian Asas Proporsionalitas
jasa dan menjamin pekerjaan dalam Hukum Kontrak Komersial,
konstruksi dilaksanakan oleh penyedia Prenada Media Grup, Jakarta.
jasa yang ahli di bidangnya.
Elisabeth Nurhaini Butarbutar, 2018,
Metode Penelitian Hukum
(Langkah – Langkah untuk

12
Menemukan Kebenaran dalam Nomor 107. Tambahan lembaran
Ilmu Hukum), Refika Aditama, negara republik Indonesia nomor
Bandung. 6494.

Munir Fuady, 1998, Kontrak Jurnal


Pemborongan Mega Proyek, Citra
Aditya Bakti, Bandung. I Nengah Budi Arjana, dkk, 2019, “Pola
Penyelesaian Sengketa Addendum
Mohammad Amari dan Asep Mulyana, dalam Kontrak Pemborongan”,
2010, Kontrak Kerja Konstruksi Kertha Semaya: Journal Ilmu
Dalam Perspektif Tindak Pidana Hukum, Vol 7, No 10, Fakultas
Korupsi, Aneka Ilmu, Semarang. Hukum Universitas Udayana.

Nazarkhan Yasin, 2006, Mengenal I Gusti Ngurah Anom, 2015, “Addendum


Kontrak Konstruksi, Gramedia Kontrak Pemborongan Perspektif
Pustaka Utama, Jakarta. Hukum Perjanjian di Indonesia”,
Jurnal Advokasi, Vol 5, No 2,
Salim HS, 2006, Perkembangan Hukum Media Neliti,
Kontrak Di Luar KUH Perdata,
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Pranoto dan Itok Dwi Kurniawan, 2013,
“Urgensi Asas Proporsionalitas
Salim HS dan Abdulah H, Dkk., 2008, dalam Kontrak Kerja Konstruksi
Perancangan Kontrak & sebagai Antisipasi Terjadinya
Memorandum of Understanding Sengketa”, Private Law, Edisi 02
(MoU), Sinar Grafika, Jakarta. Juli – Oktober 2013, neliti.com.

Satjipto Rahardjo, 2014, Ilmu Hukum, Sri Redjeki Slamet, 2016, “Kesempurnaan
Citra Aditya Bakti, Bandung Kontrak Kerja Konstruksi
Menghindari Sengketa”, Lex
Peraturan Perundang-Undangan Jurnalica (Journal of Law), Vol 13,
No 3, Fakultas Hukum Universitas
Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 Esa Unggul
tentang Jasa Konstruksi. Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun Wulfram I. Ervianto, 2008, “Studi
2017 Nomor 11. Sekretariat Tentang Daya Saing Penyedia Jasa
Negara, Jakarta. Tambahan Konstruksi dalam Perspekftif
lembaran negara nomor 6018. Konstruksi Berkelanjutan di
Indonesia”, Jurnal Ilmiah Teknik
Kitab Undang – Undang Hukum Perdata. Sipil, Vol. 22 No.1 Januari 2008,
Staatsblad tahun 1847 nomor 23 Universitas Udayana.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun Internet


2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Eddy Cahyono Sugiarto, 2019,
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Melanjutkan Pembangunan
Konstruksi. Lembaran Negara Infrastruktur dan Indonesia Maju,
Republik Indonesia Tahun 2020 https://www.setneg.go.id/baca/inde

13
x/melanjutkan_pembangunan_infr
astruktur_dan_indonesia_maju ,
diakses 14 November 2019.

Kamus Besar Bahasa Indonesia,


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri
/implementasi , diakses 30 Januari
2020

Gini Hartono , 2019, Ibu Kota Resmi


Pindah Ke Kalimantan, Presiden
Jokowi Segera Umumkan
Lokasinya
https://economy.okezone.com/read
/2019/07/10/470/2077051/ibu-
kota-resmi-pindah-ke-kalimantan-
presiden-jokowi-segera-umumkan-
lokasinya , diakses pada tanggal 1
febuary 2020

Whisnu Bagus Prasetyo, 2019, Sengketa


Bidang Konstruksi Karena
Pembangunan Infrastrukstur
Berkembang,
https://www.beritasatu.com/nasion
al/551730/sengketa-bidang-
konstruksi-karena-pembangunan-
infrastruktur-berkembang , diakses
pada tanggal 1 febuary 2020

14

Anda mungkin juga menyukai