Anda di halaman 1dari 68

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor : 74/PDT.SUS-PKPU/2014/PN.NIAGA.JKT.PST

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili

Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada tingkat pertama telah

gu

menjatuhkan Putusan sebagaimana tersebut dibawah ini, yang diajukan oleh:

ah

PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk, suatu perseroan terbatas

yang berkedudukan di Jakarta Pusat, beralamat di Sentral Senayan (SS) III

Jalan Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat 10270, ,

ub
lik

dalam hal ini diwakili oleh Jenny Wiriyanto dan Dhien Tjahajani, yang
kapasitasnya sebagai Direktur, dalam hal ini diwakili oleh Duma Hutapea, SH,

am

Isak Franky P. Napitupulu, SH dan Rony Eli Hutahaean, SH, MH, Para
Advokat yang berkantor di Law Firm Duma & Co, berkantor di Jalan Raya

ep

Gading Batavia Blok LC 10 No. 30, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 14240,

ah
k

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 18 Desember 2014, selanjutnya

DHIVA

A
gu
ng

PT.

INTER

Terhadap :
SARANA,

suatu

In
do
ne
si

disebut sebagai : Pemohon PKPU;

perseroan

terbatas,

berkedudukan di Equity Tower, Lantai 46, Suite DEF Lot 9 SCBD,

Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, selanjutnya


disebut sebagai Termohon PKPU I;

RICHARD SETIAWAN, beralamat di Jalan Gunung Davos No. 16

RT. 03 RW. 03 Kelurahan Bencongan Indah, Kecamatan Curug,

lik

ah

Tangerang Banten dan sekarang beralamat di Jalan Danau Sentani No.


31 Taman Baverly Golf Lippo, RT/RW 001/008, Kelurahan

ub

Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Banten,

selanjutnya disebut sebagai Termohon PKPU II;

ep

Pengadilan Niaga tersebut:

dari Pemohon PKPU;

Telah membaca dan memperhatikan surat-surat bukti dan surat-surat lain yang

on
In
d

gu

ng

berhubungan dengan perkara ini;

es

Telah membaca surat permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)

ka

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

ng

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tanggal 31 Desember


2014 dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat pada tanggal 31 Desember 2014 dibawah Nomor : 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/

gu

PN.Niaga.Jkt.Pst, telah mengajukan permohonan dan perbaikan permohonan sebagai berikut:

Bahwa Permohonan ini diajukan berdasarkan hal-hal dan alasan-alasan hukum sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 222 ayat (1) dan Pasal 222 ayat (3) Undang-Undang No. 37 Tahun

ah

UU KEPAILITAN & PKPU), sebagai berikut:

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor yang mempunyai


lebih dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor.
Pasal 222 ayat (3) berbunyi:

ep

ah
k

am

Pasal 222 ayat (1) berbunyi:

ub
lik

2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya disebut

Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan membayar

In
do
ne
si

utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada
Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan

A
gu
ng

Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran


sebagian atau seluruh utangnya kepada Kreditornya.

A. TERMOHON PKPU I MEMILIKI UTANG KEPADA PEMOHON PKPU YANG


SUDAH JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH
1

Bahwa Termohon PKPU I adalah suatu Perseroan Terbatas yang mempunyai

Bahwa Pemohon PKPU adalah Perseroan Terbatas yang mempunyai kegiatan


usaha di bidang perbankan;

ka

lik

tubing, dan/atau coupling;

ub

ah

kegiatan usaha penyediaan barang dan/atau jasa pipa bor (line pipe), casing,

Bahwa Termohon PKPU I telah mendapat fasilitas kredit (pinjaman) dari

ep

Pemohon PKPU, dengan rincian sebagai berikut:

ah

Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (overdraft loan) (PRK)


tercantum dalam Akta Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening Koran

In
d

gu

on

ng

(Overdraft Loan) Nomor 10, tertanggal 4 Mei 2007 (selanjutnya

es

sebesar Rp.4.000.000.000,- (empat milyar Rupiah) sebagaimana

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
disebut Perjanjian PRK), yang dibuat di hadapan Veronica

Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti P-1). Perjanjian PRK


tersebut telah diubah beberapa kali yakni melalui:

gu

ng

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening


Koran (Overdraft Loan) Nomor

01, tertanggal 2

Nopember 2007, yang dibuat di hadapan Veronica


Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti P-2);

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening

Koran (Overdraft Loan) Nomor 09, tertanggal 13 Juli

ub
lik

ah

2009, yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja,


Notaris di Jakarta (Bukti P-3);

am

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening


Koran (Overdraft Loan) Nomor 45, tertanggal 18 Agustus

ep

2011, yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja,

ah
k

Notaris di Jakarta (Bukti P-4);


Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening

In
do
ne
si

Koran (Overdraft Loan) Nomor 51, tertanggal 27

A
gu
ng

September 2011, yang dibuat di hadapan Veronica


Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti P-5);

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening

Koran (Overdraft Loan) Pinjaman Berjangka (Term

Loan) Dan Letter of Credit (L/C) Dengan Sub Limit Trust


Receipt (T/R) Nomor 86, tertanggal 18 Nopember 2011,
Jakarta (Bukti P-6);

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening

ub

lik

ah

yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di

Koran (Overdraft Loan) Pinjaman Berjangka (Term

ka

Loan) Dan Letter of Credit (L/C) Dengan Sub Limit Trust


Nomor 08, tertanggal 3 Februari 2012,

ep

Receipt (T/R)

ah

yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di

Perpanjangan Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening

on

ng

Koran (Overdraft Loan) Dan Letter of Credit (L/C)

es

Jakarta (Bukti P-7);

In
d

gu

Hal. 3 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Perpanjangan Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening

Koran (Overdraft Loan) Dan Letter of Credit (L/C)

gu

ng

2013 Nomor 0844/Ppjk/CDU/2013 (Bukti P-8);

Dengan Sub Limit Trust Receipt (T/R) tertanggal 30 Mei


2013 Nomor 0948/Ppjk/CDU/2013 (Bukti P-9);

Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) (PPB)


sebesar USD 7,700,000.00 (tujuh juta tujuh ratus ribu Dollar
Amerika Serikat) sebagaimana tercantum dalam Akta Perjanjian

ub
lik

ah

Kredit Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) Sub Limit


Fasilitas Letter of Credit (L/C) dan/atau Surat Kredit Berdokumen

am

Dalam Negeri (SKBDN) dan/atau Fasilitas Bank Garansi Nomor


11, tertanggal 4 Mei 2007 (selanjutnya disebut Perjanjian PPB),
yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di Jakarta

ah
k

ep

(Bukti P-10). Perjanjian PPB tersebut telah diubah beberapa kali,

In
do
ne
si

yakni melalui:

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Promes

A
gu
ng

berulang (Demand Loan) Sub Limit Fasilitas Letter of

Credit (L/C) Dan/Atau Surat Kredit Berdokumen Dalam


Negeri (SKBDN) Dan/Atau Fasilitas Bank Garansi

Nomor 02, tertanggal 02 Nopember 2007, yang dibuat di


hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti
P-11);

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Promes

lik

ah

berulang (Demand Loan) Sub Limit Fasilitas Letter of

Credit (L/C) Dan/Atau Surat Kredit Berdokumen Dalam

ub

Negeri (SKBDN) Dan/Atau Fasilitas Bank Garansi

ka

Nomor 10, tertanggal 13 Juli 2009, yang dibuat di


P-12);

berulang (Demand Loan) I dan Pinjaman Promes

In
d

gu

on

ng

Berulang Nomor 46 tertanggal 18 Agustus 2011 di

es

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Promes

ep

hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Dengan Sub Limit Trust Receipt (T/R) tertanggal 14 Mei

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Promes

berulang (Demand Loan) Sub Limit Fasilitas Letter of

gu

ng

P-13);

Credit (L/C) Dan/Atau Surat Kredit Berdokumen Dalam


Negeri (SKBDN) Dan/Atau Fasilitas Bank Garansi

Nomor 52, tertanggal 27 September 2011, yang dibuat di

hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti


P-14);

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Promes

ub
lik

ah

berulang (Demand Loan) Sub Limit Fasilitas Letter of

am

Credit (L/C) Dan/Atau Surat Kredit Berdokumen Dalam


Negeri (SKBDN) Dan/Atau Fasilitas Bank Garansi
Nomor 87, tertanggal 18 Nopember 2011, yang dibuat di

ep

ah
k

hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti


P-15);

In
do
ne
si

Akta Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Promes

A
gu
ng

berulang (Demand Loan) Sub Limit Fasilitas Letter of

Credit (L/C) Dan/Atau Surat Kredit Berdokumen Dalam


Negeri (SKBDN) Dan/Atau Fasilitas Bank Garansi
Nomor 09, tertanggal 03 Februari 2012, yang dibuat di
hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti
P-16);

Perpanjangan

Perjanjian

Kredit

Pinjaman

Promes

lik

ah

Berulang (Deman Loan) I Sub Limit Fasilitas Letter of


Credit (L/C) line SKBDN Dan/Atau Fasiltas Bank

ub

Garansi Line tertanggal 14 Mei 2013 Nomor 0845/Ppjk/


CDU/2013 (Bukti P-17);
Perpanjangan

Perjanjian

ep

ka

Kredit

Pinjaman

Promes

Berulang (Demand Loan) I Sub Limit Fasilitas Letter of

ah

Credit (L/C) Line SKBDN Dan/Atau Fasilitas Bank

es

Garansi Line tertanggal 30 Mei 2013 Nomor 0949/Ppjk/

on

ng

CDU/2013 (Bukti P-18);

In
d

gu

Hal. 5 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

perubahan-perubahannya telah diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit


Nomor 8, tertanggal 12 Juni 2013 (untuk selanjutnya disebut Perjanjian Kredit),

ng

yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti P-19),


dimana tanggal jatuh tempo dari seluruh perjanjian kredit tersebut menjadi sebagai

gu

berikut:

a. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) sebesar Rp.2.700.000.000,-

(dua milyar tujuh ratus juta Rupiah) yang jatuh tempo pada tanggal 7 Mei 2014
(Pasal 2.2 ayat (a) Perjanjian Kredit);

ub
lik

ah

b. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) sebesar USD 44,000,000.00


(empat puluh empat juta Dollar Amerika Serikat) yang jatuh tempo pada tanggal 7

am

Mei 2014 (Pasal 2.2 ayat (b) Perjanjian Kredit);

c. Fasilitas L/C Line 1 sebesar USD 8,730,000.00 (delapan juta tujuh ratus tiga puluh

ep

ribu Dollar Amerika Serikat) yang jatuh tempo pada tanggal 7 Mei 2014 (Pasal

ah
k

2.2 ayat (c) Perjanjian Kredit);

d. Fasilitas L/C Line 2 sebesar USD 6,000,000.00 (enam juta Dollar Amerika

A
gu
ng

Kredit);

In
do
ne
si

Serikat) yang jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2014(Pasal 2.2 ayat (d) Perjanjian

Dengan demikian terbukti bahwa utang Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II sudah
jatuh tempo dan dapat ditagih;

Jaminan Kebendaan Utang Termohon PKPU I


4

Bahwa Termohon PKPU I untuk menjamin pelaksanaan pembayaran kewajiban

kepada Pemohon PKPU sesuai Perjanjian Kredit tersebut, Termohon PKPU I telah

lik

ah

memberikan jaminan-jaminan sebagai berikut:

Sebidang tanah sebagaimana Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor:

ub

06920/Bencongan, terletak di Jalan Danau Sentani Nomor 31,


Desa Bencongan, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Surat

ka

Ukur Nomor: 463/Bencongan/2004 tertanggal 13 Mei 2004 seluas

ep

600 m 2 dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)


28.04.03.05.04583, terdaftar atas nama Ainee Kwee;

In
d

gu

on

ng

es

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Perjanjian PRK beserta perubahan-perubahannya dan Perjanjian PPB beserta

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Telah diikat berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 4753/2007 tertanggal

11 Juni 2007 (Bukti P-20), dijaminkan untuk pembayaran kewajiban utang sampai
dengan jumlah kewajiban Rp.4.000.000.000,- (empat milyar Rupiah);

Sebidang tanah sebagaimana Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor:

ng

04166/Jalupang tertanggal 20 April 2006, terletak di Jalan Blok

gu

B-2/31, Kelurahan Jalupang, Kecamatan Serpong, Kabupaten


Tangerang,

Propinsi

Banten,

Surat

Ukur

Nomor:

196/

Jalupang/2006 tertanggal 20 April 2006, luas 72 M2, dengan NIB


28.04.05.18.04805, terdaftar atas nama Ainee Kwee;

ub
lik

ah

Telah diikat berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 4740/2007 tertanggal


11 Juni 2007 (Bukti P-21), dijaminkan untuk pembayaran kewajiban utang sampai

am

dengan jumlah kewajiban Rp.4.000.000.000,- (empat milyar Rupiah);


c

Sebidang tanah sebagaimana Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor:

ep

06783/Pakulonan Barat, terletak di Jalan Taman Beryl Nomor 30,

ah
k

Desa Pakulonan Barat, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang,


Propinsi Banten, Surat Ukur Nomor: 970/Pakulonan Barat/2005
luas 72

M2,

dengan NIB

In
do
ne
si

Agustus 2005,

tertanggal 30

A
gu
ng

28.04.03.07.02304, terdaftar atas nama Ainee Kwee;

Telah diikat berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 11151/2007


tertanggal 23 Nopember 2007 (Bukti P-22), dijaminkan untuk pembayaran

kewajiban utang sampai dengan jumlah kewajiban Rp.4.000.000.000,- (empat


milyar Rupiah) dan USD 4,000,000.00 (empat juta Dollar Amerika Serikat);
d

Piutang Termohon PKPU I sebagaimana termuat dalam Sertifikat

ah

tertanggal 30 Juli 2007 (Bukti P-23);


e

lik

Jaminan Fidusia Nomor: W7-006361.HT.04.06.TH.2007/STD,

Pemberian Jaminan Fidusia atas inventory (barang dagangan/

ub

barang persediaan), sebagaimana ternyata dari Sertifikat Jaminan

ka

Fidusia Nomor: W7-009881 AH.05.01.TH 2009/STD tertanggal 4

ah

ep

September 2009 (Bukti P-24);

Pemberian Jaminan Fidusia atas piutang dagang sebagaimana Akta


Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-050087 AH.05.01.TH2011/

on

ng

STD tertanggal 24 Oktober 2011 (Bukti P-25);

es

Nomor 11 tertanggal 9 September 2011 yang telah menjadi

In
d

gu

Hal. 7 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Barang Persediaan), sebagaimana ternyata dari Akta Nomor 12


tertanggal 9 Juni 2011, yang telah menjadi Sertifikat Jaminan

ng

Fidusia Nomor W7-050085 AH.05.01.TH2011/STD (Bukti P-26);

gu
A

Pemberian Jaminan Fidusia atas Piutang Dagang sebagaimana

ternyata dari Akta Nomor 47 tertanggal 18 Agustus 2011 yang


telah menjadi Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-012818
AH.05.01.TH2012/STD (Bukti P-27);

Pemberian Jaminan Fidusia atas Inventory (Barang Dagangan/

ub
lik

ah

Barang Persediaan) sebagaimana ternyata dari Akta Nomor 48


tertanggal 18 Agustus 2011 yang telah menjadi Sertifikat Jaminan

am

Fidusia Nomor: W7-012819 AH.05.01.TH2012/STD (Bukti P-28);


j

Pemberian Jaminan Fidusia atas Piutang Dagang sebagaimana

ep

ternyata dari Akta Nomor 98 tertanggal 18 Nopember 2011 yang

ah
k

telah menjadi Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-019923

Pemberian Jaminan Fidusia atas Inventory, sebagaimana ternyata

In
do
ne
si

AH.05.01.TH2012/STD (Bukti P-29);

A
gu
ng

dari Akta Nomor 99 tertanggal 18 Nopember 2011 yang telah


menjadi

Sertifikat

Jaminan

Fidusia

Nomor

AH.05.01.TH2012/STD (Bukti P-30);

W1-019922

Setoran margin 20% (dua puluh persen) pada setiap pembukaan L/

C jika belum dilakukan pembayaran Down Payment. Jika Down


Payment sebesar 20%, telah diberikan maka setoran margin tidak

ah

diwajibkan;

lik

Bahwa khusus untuk Fasilitas LC Line 2, diberikan jaminan tambahan berupa:

m Pemberian Jamina Fidusia atas piutang usaha atas proyek VICO

ub

terkait Purchase Order Nomor PO130589 tertanggal 1 Maret 2013

ka

senilai USD 16,151,800.00 (enam belas juta seratus lima puluh

ep

satu ribu delapan ratus Dollar Amerika Serikat), sebagaimana


ternyata dari Akta Nomor 09 tertanggal 12 Juni 2013 (Bukti P-31);

ah

Bahwa selain Termohon PKPU I memberi jaminan kebendaan sebagaimana

In
d

gu

on

ng

tersebut pada butir 4a 4b diatas, Termohon PKPU I juga mengajukan Termohon

es

Jaminan Perorangan (Personal Guarantee)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
g Pemberian Jaminan Fidusia atas Inventory (Barang Dagangan/

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
PKPU II sebagai Personal Guarantee/Penjamin yang secara tegas telah

berdasarkan:

melepaskan hak-hak istimewanya sebagai penanggung utang Termohon PKPU I

ng

Perjanjian Pemberian Jaminan Perorangan Nomor : 18 tanggal 4 Mei 2007 yang

dibuat oleh Veronica Nataadmaja, Sarjana Hukum, Master of Corporate, Notaris di

gu

Jakarta (Bukti P-32);

Bahwa sehubungan dengan fasilitas-fasilitas Kredit yang diberikan oleh Pemohon

PKPU kepada Termohon PKPU I, antara Pemohon PKPU, Termohon PKPU I, dan
PT. Bank Mandiri (Persero) TBK, telah dibuat Perjanjian Pengelolaan Rekening

Penampungan No. CBG.S05/AOD/PJJ/012/2011 tertanggal 14 Juni 2011 (untuk

ub
lik

ah

selanjutnya disebut Perjanjian Escrow) (Bukti P-33), yang mengatur dan/atau

am

berisi hal-hal sebagai berikut:

Bahwa seluruh pembayaran dari proyek Termohon PKPU I yang dibiayai oleh

ep

Pemohon PKPU yang masuk ke Bank Mandiri harus disetorkan ke rekening

ah
k

Termohon PKPU I di Pemohon PKPU. Dana yang masuk tersebut akan digunakan

Bahwa Perjanjian PRK beserta perubahan-perubahannya dan Perjanjian PPB

In
do
ne
si

untuk pembayaran outstanding utang Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU.

A
gu
ng

beserta perubahan-perubahannya telah diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian

Kredit Nomor 8, tertanggal 12 Juni 2013 (untuk selanjutnya disebut Perjanjian


Kredit), yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, Notaris di Jakarta (Bukti
Vide P-18), sehingga berdasarkan Perjanjian Kredit, Termohon PKPU I

mempunyai utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada Pemohon
PKPU sebagai berikut:
a

Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) sebesar USD

lik

ah

44,000,000.00 (empat puluh empat juta Dollar Amerika Serikat) yang


jatuh tempo pada tanggal 7 Mei 2014 (Pasal 2.2 ayat (b) Perjanjian

ub

Kredit);

Fasilitas L/C Line 1 sebesar USD 8,730,000.00 (delapan juta tujuh

ep

ka

ratus tiga puluh ribu Dollar Amerika Serikat) yang JATUH TEMPO

Fasilitas L/C Line 2 sebesar USD 6,000,000.00 (enam juta Dollar

Amerika Serikat) yang JATUH TEMPO pada tanggal 12 Juni 2014

on

ng

(Pasal 2.2 ayat (d) Perjanjian Kredit);

es

ah

pada tanggal 7 Mei 2014 (Pasal 2.2 ayat (c) Perjanjian Kredit);

In
d

gu

Hal. 9 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Termohon PKPU I mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
kepada Pemohon PKPU sebesar USD 67,669,480.00 (enam puluh tujuh juta enam

ng

ratus enam puluh sembilan ribu empat ratus delapan puluh Dollar Amerika

Pokok

Bunga : USD 2,667,254.25;

Denda : USD 11,415,092.92.

: USD 53,587,132.83;

gu

Serikat) dengan rincian:

Sebagaimana tertuang dalam Surat Pemohon PKPU Nomor: S.2014.242/DIR Global

ub
lik

ah

Banking Remedial Management tertanggal 17 Desember 2014 perihal Somasi


(Bukti P-34);

am

Bahwa Pemohon PKPU sudah beberapa kali mengirimkan surat dan melakukan
pertemuan dengan Termohon PKPU I untuk meminta agar Termohon PKPU I

ah
k

ep

melunasi kewajibannya melalui surat sebagai berikut:

Surat Pemohon PKPU Nomor: S.2014.0087/DIR Global BankingDhiva Inter Sarana (Bukti P-35);

Surat Pemohon PKPU Nomor: S.2014.0100/DIR Global Banking

A
gu
ng

In
do
ne
si

Corporate tertanggal 27 Januari 2014 perihal Fasilitas Kredit PT.

Corporate Banking tertanggal 30 Januari 2014 perihal Fasilitas


Kredit PT. Dhiva Inter Sarana (Bukti P-36);

Surat Pemohon PKPU Nomor : S.2014.0130/DIR Global BankingCorporate Banking tertanggal 12 Februari 2014 perihal Fasilitas
Kredit PT. Dhiva Inter Sarana (Bukti P-37);

Surat Pemohon PKPU Nomor : S.2014.0252/ DIR Global Banking-

lik

ah

Corporate Banking tertanggal 19 Juni 2014 perihal Fasilitas Kredit

ub

PT. Dhiva Inter Sarana (Bukti P-38);

Risalah Pertemuan Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II

ka

tertanggal 24 Juni 2014 (Bukti P-39) dan tertanggal 15 Agustus

ep

2014 (Bukti p-39A) yang dihadiri oleh :

ah

PT Bank Internasional Indonesia, Tbk (Pemohon PKPU);


Bp Lian Nasution Head, Quality Assurance &

on

gu

10

Dolciane- Remedial Management, Head;

In
d

ng

es

Special Asset Management;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Sesuai perhitungan dari Pemohon PKPU sampai dengan 17 Desember 2014,

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

PT Dhiva Inter Sarana (Termohon PKPU I);

Novrizon- Corporate Banking Management;

In
do
ne
si
a

Bp. Richard Setiawan Direktur Utama (Termohon

Ibu Herwati- Finance Manager;

Bp. Ronald Grandi- OCTG, Oil & Gas Equipment;

gu

ng

PKPU II);

Bahwa walaupun telah diberikan surat berkali-kali, Termohon PKPU I tidak

ah

memenuhi kewajibannya untuk membayar fasilitas kredit yang diberikan oleh


Pemohon PKPU kepada Termohon PKPU I, sehingga Pemohon PKPU

memberikan Surat Peringatan kepada Termohon PKPU I bahwa Pemohon PKPU

ub
lik

akan melakukan tindakan hukum jika Termohon PKPU I tidak melaksanakan


kewajibannya. Adapun surat peringatan tersebut adalah sebagai berikut:

am

Surat Pemohon PKPU Nomor : S.2014.171/DIR Global Banking


Remedial Management tertanggal 24 Oktober 2014 perihal

ep

ah
k

Peringatan Pertama. (Bukti P-40);

Surat Pemohon PKPU Nomor : S.2014.196/ DIR Global Banking-

In
do
ne
si

Remedial Management tertanggal 28 November 2014 perihak


Peringatan Kedua. (Bukti P-41);

Bahwa Pemohon PKPU juga telah mengingatkan Termohon PKPU II sebagai

A
gu
ng

Penjamin untuk memenuhi kewajiban Termohon PKPU I, sebagai berikut:


a

Surat Pemohon PKPU Nomor: s.2014.243/DIR Global Banking

Remedial Management tertanggal 17 Desember 2014 perihal

Somasi (Bukti P-42) dengan sudah diterimanya surat Pemohon


PKPU kepada Termohon PKPU II melalui tanda terima tanggal 18

lik

ah

Desember 2014 (Bukti P-42A);

Bahwa sebelumnya, antara Pemohon PKPU dengan Termohon

ub

PKPU II sudah beberapa kali diadakan pertemuan untuk membahas


rencana pembayaran utang Termohon PKPU I sebagaimana

ep

ka

tertuang dalam Risalah Pertemuan BII dengan PT. Dhiva Inter


Sarana tanggal 24 Juni 2014 (Vide Bukti P-37) yang juga dihadiri

ah

oleh Termohon PKPU II, sehingga Termohon PKPU II mengetahui

bahwa Termohon PKPU I tidak memenuhi kewajibannya untuk

es
on

ng

membayar fasilitas kredit yang diberikan oleh Pemohon;

In
d

gu

Hal. 11 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

kewajibannya untuk membayar fasilitas kredit yang diberikan oleh Pemohon kepada

Termohon PKPU I. Termohon PKPU II akui Termohon PKPU I tidak mampu

ng

membayar kewajibannya;

10 Dengan demikian, Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II telah terbukti tidak

gu

dapat melanjutkan pembayaran atas utangnya yang telah jatuh waktu dan dapat
ditagih sebagaimana ketentuan Pasal 222 ayat (3) Undang-Undang Kepailitan &
Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan

membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat

ub
lik

ah

PKPU yang berbunyi:

memohon agar kepada Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran


utang, untuk memungkinkan Debitor mengajukan rencana perdamaian yang

am

meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada


Kreditornya.;

ah
k

ep

Atas dasar tersebut, Pemohon PKPU memperkirakan Termohon PKPU I dan


Termohon PKPU II tidak dapat melanjutkan pembayaran utang yang telah jatuh

In
do
ne
si

waktu dan dapat ditagih kepada Pemohon PKPU. Sehingga, Majelis Hakim yang
memeriksa perkara a quo harus mengabulkan Permohonan PKPU terhadap Termohon

A
gu
ng

PKPU I dan Termohon PKPU II;

11 Bahwa selain Termohon PKPU I telah tidak memenuhi kewajiban utangnya

kepada Pemohon PKPU, Termohon PKPU I diketahui telah melanggar ketentuanketentuan Perjanjian Kredit dan Perjanjian Escrow (Vide Bukti P-32) antara
Pemohon PKPU dan Termohon PKPU I, sebagai berikut:
a

Atas Fasilitas LC Line 2 yang telah diberikan oleh Pemohon PKPU

lik

ah

yaitu LC/TR2 VICO Project, PEMOHON PKPU telah


mengirimkan pesanan Pipa, dan pembayaran telah diterima dari

ub

VICO, tetapi pembayaran tersebut tidak digunakan untuk


pembayaran kewajiban kepada Pemohon PKPU melalui Escrow

Perubahan secara sepihak oleh Temohon PKPU I terkait dengan

ep

ka

Account di PT. Bank Mandiri (Persero) TBK;

tempat rekening pembayaran, yaitu dalam project dengan Chevron.

ah

Hal mana pula pembayaran dari Chevron tidak digunakan untuk

In
d

gu

12

on

ng

es

pembayaran kewajiban kepada Pemohon PKPU;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa walaupun telah diperingatkan, Termohon PKPU II tidak memenuhi

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
12 Bahwa sangat mengagetkan, Termohon PKPU I membalas surat somasi Pemohon

PKPU tersebut (Surat Balasan ditandatangani oleh Termohon PKPU II) dimana
Termohon PKPU I mengatakan seolah-olah Pemohon PKPU sudah mengijinkan

ng

adanya restrukturisasi utang Termohon PKPU I sebagaimana balasan suratnya


Nomor : 268/DIS-SEC/XII/14 tanggal 22 Desember 2014;

gu

Hal yang sangat mengada-ada dan tidak masuk akal bagaimanamungkin tiba-tiba

Pemohon PKPU menyetujui begitu saja rencana Termohon PKPU I dan Termohon

PKPU II dengan segala janjinya yang sama selama ini yang berjanji akan dan akan

ub
lik

ah

merustrukturisasi utangnya, tapi tidak pernah terealisasi;

Tidak benar kalau dalam pertemuan terakhir Pemohon PKPU menyetujui itu semua.
Pemohon PKPU hanya setuju untuk bertemu di pertengahan Januari untuk melihat,

am

apakah memang benar AAJ telah ditunjuk oleh Termohon PKPU I;

Bahwa ketika Termohon PKPU II diminta hadir ke kantor Pemohon PKPU secara

ah
k

ep

formal untuk membicarakannya, Termohon PKPU II mengatakan malu bertemu di


kantor Pemohon PKPU dan mengajak pertemuan dengan Pemohon PKPU diadakan di

In
do
ne
si

Katsura Restaurant, sehingga janji-janji dan wacana di atas menurut Pemohon PKPU
hanyalah upaya mengulur-ulur waktu oleh Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II

A
gu
ng

sebagaimana selama ini;

Jadi sangatlah tidak masuk akal jawaban surat dari Termohon PKPU I tersebut apalagi

tidak dapat dibuktikan dengan adanya Bukti Rapat Tertulis atau Notulen Tertulis
antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I DAN Termohon PKPU II;

Sehingga : Pemohon PKPU sudah sangat tepat untuk menilai ketidak seriusan

Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II untuk menyelesaikan kewajibannya,

lik

ditagihnya utang Termohon PKPU I;

ub

B. TENTANG KEDUDUKAN TERMOHON PKPU II SEBAGAI PENANGGUNG


UTANG TERMOHON PKPU I

ep

Termohon PKPU II sebagai Penaggung Utang Termohon PKPU I


13 Bahwa, untuk menjamin terpenuhinya seluruh kewajiban Termohon PKPU I
kepada Pemohon PKPU, terdapat pihak ketiga yang turut mengikatkan diri kepada

ah

ka

ah

lagipula upaya-upaya tersebut tidak menghilangkan sifat jatuh tempo dan dapat

es
on

ng

Pemohon PKPU sebagai penanggung (guarantor), yaitu:

In
d

gu

Hal. 13 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

sebagai

penanggung

pribadi

(personal

yang telah mengikatkan diri berdasarkan Perjanjian

guarantee),

II

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Termohon PKPU

Pemberian Jaminan Perorangan No. 18 tertanggal 4 Mei 2007 yang

ng

dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja, Sarjana Hukum, Master of


Corporate Administration, Master of Commerce Notaris di Jakarta.

gu

(Vide Bukti P-31);

Termohon PKPU I sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 ayat 1.1 Perjanjian

Pemberian Jaminan Perorangan (Personal Guarantee) Nomor 18 tanggal 4 Mei

ah

2007(Vide Bukti P-31) yang berbunyi:

ub
lik

14 Termohon PKPU II dengan tegas mengikatkan diri menjamin utang dari

Untuk menjamin utang Termohon PKPU I ......................................... maka

am

Penjamin dengan ini menjamin dan mengikatkan diri untuk memberikan


jaminan berupa jaminan perorangan (Personal Guarantee) kepada Bank.......

ah
k

ep

15 Jika Termohon PKPU I lalai, maka Termohon PKPU II berjanji wajib membayar
utang Termohon PKPU I sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 ayat 1.2

In
do
ne
si

Perjanjian Pemberian Jaminan Perorangan (Personal Guarantee) Nomor 18 tanggal


4 Mei 2007(Vide Bukti P-31) yang berbunyi:

A
gu
ng

dalam hal DEBITUR lalai/wanprestasi/tidak melaksanakan kewajibannya

baik sebagian dan/atau seluruhnya berdasarkan Perjanjian Kredit atau


perjanjian lainnya sehubungan dengan Perjanjian Kredit, maka PENJAMIN

secara tidak dapat ditarik kembali dan tanpa syarat wajib untuk membayar
sepenuhnya kepada BANK...................

lik

16 Bahwa, Termohon PKPU II sebagai penanggung utang Termohon PKPU I kepada


Pemohon PKPU tersebut secara tegas telah menyatakan melepaskan dan
mengesampingkan hak-hak istimewanya sebagai penanggung utang yang diatur

ub

ah

Termohon PKPU II telah mengesampingkan Hak-Hak Istimewa

dalam Pasal 1430, 1831, 1837, 1843, 1847, 1848, 1849, dan 1850 KUHPerdata

ka

sebagaimana dinyatakan dalam sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 2 butir

ep

II Perjanjian Pemberian Jaminan Perorangan (Personal Guarantee) Nomor 18


tanggal 4 Mei 2007 yang berbunyi:

ah

In
d

gu

14

on

ng

perjanjian ini kepada Bank, Penjamin melepaskan semua dan setiap hak serta

es

Penjamin setuju bahwa mengenai jaminan yang diberikan berdasrkan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
hak-hak utama yaqng menurut peraturan hukum yang berlaku diberikan

kepada seorang penjamin (borg) antara lain (tetapi tidak terbatas) pada :
....... ;

ii

hak-hak yang membebaskan kewajiban PENJAMIN sebagaimana

ng

disebut dalam pasal-pasal 1430, 1831,1833, 1837, 1843 dan pasal

gu

1847 sampai dengan 1850 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;


....

iii

Utang Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU

ub
lik

ah

17 Bahwa sebagaimana telah diuraikan diatas, utang Termohon PKPU I kepada


Pemohon PKPU per tanggal 17 Desember 2014 adalah sebesar USD

am

67,669,480.00 (enam puluh tujuh juta enam ratus enam puluh sembilan ribu empat
ratus delapan puluh Dollar Amerika Serikat), yang dapat terus bertambah sesuai

ep

jangka waktu tunggakan sampai dengan dibayar lunas;

ah
k

18 Sebagai penanggung utang dari Termohon PKPU I, Termohon PKPU II turut juga

In
do
ne
si

diajukan sebagai Termohon PKPU:

Bahwa Termohon PKPU II sebagai penanggung utang bertanggung

A
gu
ng

jawab untuk melunasi kewajiban Termohon PKPU I yang tidak dapat


dibayar oleh Termohon PKPU I dan harus diturutkan dalam perkara ini

agar dapat diperoleh kepastian cara pembayaran yang diajukan kepada


Pemohon PKPU;

Bahwa selain itu, dengan telah dinyatakannya pencabutan dan

pengesampingan hakhak istimewa para penjamin oleh termohon


Termohon

PKPU

terlebih

dahulu

melunasi

uang-utangnya

lik

ah

PKPU II, maka Termohon PKPU II tidak dapat menuntut agar


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1832 KUHPerdata, oleh kerenanya

ub

secara bersama-sama turut memenuhi kewajiban si Termohon PKPU I

ka

kepada Pemohon PKPU sebagaimana ketentuan

ep

KUHPerdata yang mengatur:

Pasal 1836

ah

Pasal 1836 KUH Perdata :

seorang berutang yang sama, lagi pula untuk utang yang sama, maka

on

ng

masing-masing adalah terikat untuk seluruh utang itu.

es

Jika beberapa orang telah mengikatkan diri sebagai penanggung untuk

In
d

gu

Hal. 15 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

diterapkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat dalam putusannya No.31/Pailit/2005/PN.Niaga.Jkt.Pst

ng

yang dikuatkan oleh Mahkamah Agung pada putusan kasasi No.035K/


N/2005 dalam perkara antara PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia

gu

melawan PT. Bhinneka Multi Corporation, pada pertimbangan


hukumnya menyatakan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa terhadap penjamin

(Guarantor) yang telah

melepaskan hak-hak istimewanya tersebut, Mahkamah Agung didalam

ub
lik

ah

putusan-putusannya antara lain:

Putusan No.39 K/N/1999, Mahkamah Agung berpendapat pada

am

pokoknya bahwa i.c. Termohon sebagai Guarantor telah


melepaskan hak-hak istimewanya maka Kreditor dapat secara

ep

ah
k

langsung menuntut Termohon untuk memenuhi kewajibannya;


Putusan No.43 K/N/1999, Mahkamah Agung berpendapat

In
do
ne
si

bahwa pada pokoknya : Bahwa dengan perjanjian penjaminan


yang diantaranya berisi penjamin melepaskan segala hak- hak

A
gu
ng

yang

diberikan

oleh

Undang-Undang

kepada

seorang

penjamin, adalah menggantikan kedudukan debitor terhadap

kreditor, sehingga penjamin dapat dikategorikan sebagai


debitor.

Bahwa dengan mempertimbangkan yurisprudensi Mahkamah Agung di

atas, Termohon PKPU II juga adalah sebagai debitor dari Pemohon

lik

ah

PKPU;

Bahwa Termohon PKPU II sebagai penanggung utang Termohon

ub

PKPU I telah mendapatkan pemberitahuan dan penagihan yang layak


melalui surat-surat penagihan yang disampaikan oleh Pemohon PKPU

ka

selama ini, baik melalui pembicaraan telepon dan pertemuan-

ep

pertemuan langsung dengan Termohon PKPU II;


Bahwa selain itu, Pengadilan Niaga Jakarta dalam Putusan Nomor : 31/

ah

es

PKPU/2011/PN. Niaga Jkt Pst. (Bukti P-43) antara:

In
d

gu

16

on

ng

PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. (Pemohon PKPU)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sebagaimana yurisprudensi Mahkamah Agung yang juga telah

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

Terhadap

PT. Asia Sport (Termohon PKPU I), PT. Hotel Talagasari (Termohon
PKPU II), Arto Hardy (Termohon PKPU III), Tan King Lie ( Termohon

ng

PKPU IV), Sariman Husein (Termohon PKPU V), Benny Rachmat


(Termohon PKPU VI), Kaikay Hardy (Termohon VII), Pipin Amalya

gu

Hardy (Termohon VIII), Lina Arto Hardy (TermohonIX), William Arto


Hardy (Termohon PKPU X);

Pada pertimbangan hukumnya menyatakan sebagai berikut:

Bahwa dalil bantahan Para Termohon selanjutnya adalah Para

ub
lik

ah

Termohon tidak dapat dimohonkan PKPU bersama sama dengan


Termohon I, dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat, bahwa oleh

am

karena

Para

Termohon

dalam

kedudukannya

sebagai

Para

Penanggung telah melepaskan hak-hak istimewanya sebagaimana

ep

dijamin oleh ketentuan KUH. Perdata, khususnya Pasal 1430, 1831,

ah
k

1837, 1843, 1847, 1848, 1849 dan Pasal 1850 KUHPerdata, maka
dengan sendirinya Para Termohon dapat dimohonkan PKPU bersama-

In
do
ne
si

sama dengan Termohon I.

A
gu
ng

Sehingga Dalam Putusan Nomor 31/PKPU/2011/PN.Niaga Jkt Pst.

menyatakan Penjamin (guarantor) dapat dimohonkan PKPU secara


bersama-sama dengan Debitor;

Bahwa selain itu, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat dalam Putusan Nomor 28/Pdt.Sus/PKPU/2013/ PN.Niaga.Jkt.Pst


tertanggal 12 Juni 2013 (Bukti P-44), antara:

lik

ah

PT. Bank UOB Indonesia (Dahulu PT. Bank Buana Indonesia)


Terhadap

(Termohon PKPU II)

ub

PT. Alas Watu Utama (Termohon PKPU I) dan Utama Hadi Surya

ep

ka

Dalam pertimbangan hukumnya menyatakan:

Menimbang, bahwa meskipun Debitor PT. Saripari Geosains telah di

ah

anmaning/ diperingati oleh Kreditur PT. Bank UOB Indonesia namun

kepada Kreditur PT Bank UOB Indonesia, maka sesuai dengan

on

ng

Perjanjian Akta Pemberian Jaminan (Borgtoch) Perusahaan No.35

es

PT. Saripari Geosains tersebut tidak juga memenuhi kewajibannya

In
d

gu

Hal. 17 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Rahardjo, SH, Notaris di Jakarta (Bukti P-1), dan Surat Pernyataan


Akta Pemberian Jaminan (Borgtoch) Perusahaan tertanggal 26

ng

Oktober 2007 atas nama PT Alas Watu Utama, yang ditanda tangani

oleh Direktur Utama dan Direktur PT. Alas Watu Utama/ Termohon

gu

PKPU I (Bukti P-2) dan juga Perjanjian Akta Pemberian Jaminan

(Borgtocht) Pribadi Nomor 37. Tertanggal 26 Oktober 2007 (Bukti


P-3) dan Surat Pernyataan Akta Pemberian Jaminan (Borgtocht)

Pribadi tertanggal 28 Oktober 2007 Nomor 37 atas nama Utama Hadi


Surya (bukti P-4), maka Termohon PKPU aquo berkewajiban/

ub
lik

ah

bertanggung jawab untuk menyelesaikan, membayar dan melunasi


utang-utang Debitor PT. Saripari Geosains tersebut kepada Kreditur

am

PT. Bank UOB Indonesia dan juga utang-utang terhadap Kreditur

ah
k

ep

lainnya;

Menimbang, bahwa dari Permohonan Pemohon PKPU dan dari

Jawaban Termohon PKPU maka telah terbukti antara Pemohon dan

In
do
ne
si

Termohon mempunyai hubungan hukum dimana Pemohon PKPU

A
gu
ng

sebagai Pemberi Fasilitas Kredit kepada PT. Saripari Geosains, dan


Termohon PKPU: PT. Alas Watu Utama bersama dengan Saripari

Geosains tersebut dan bersedia bertanggung jawab/ membayar/

melunasi utang-utang PT. Saripari Geosains tersebut kepada PT. Bank

UOB Indonesia, secara tersendiri maupun secara bersama-sama


dengan Debitor (PT. Saripari Geosains) dan atau penjamin lainnya;

Menimbang, bahwa dari kewajiban Debitor PT Saripari Geosains

lik

ah

tersebut kepada Kreditur PT Bank UOB Indonesia yang telah jatuh


tempo dan dapat ditagih kepada ; PT Alas Waktu Utama dan Utama

ub

Hadi Surya, oleh karena Termohon PKPU tersebut adalah Penjamin


(Borghtocht) terhadap utang-utang dari Debitor PT Saripari Geosains

ep

ka

kepada Kreditur PT Bank UOB Indonesia

Sehubungan dengan Pertimbangan Hakim di atas, maka Majelis Hakim


Menetapkan Penundaan Kewajiban Utang (PKPU) Sementara

ah

In
d

gu

18

on

ng

es

Termohon PKPU (PT Alas Watu Utama Dan Utama Hadi Surya),

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
tanggal 26 Oktober 2007 yang dibuat dihadapan James Herman

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Catatan: dalam hal ini Penjamin untuk paling lama 45 (empat puluh

Bahwa oleh karena itu, tidak diragukan lagi,

ng

lima) hari terhitung sejak putusan diucapkan

bahwa pengajuan

permohonan terhadap Termohon PKPU I (Debitour) berikut Termohon


berdasarkan:

Putusan No.39 K/N/1999, Mahkamah Agung;

Putusan No.43 K/N/1999, Mahkamah Agung;

Putusan No.31/PKPU/2011/PN.Niaga Jkt Pst;

Putusan No.28/Pdt.Sus/PKPU/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst;

ub
lik

ah

gu

PKPU II sebagai Penjamin dapat dilakukan secara bersama-sama

C. TERMOHON JUGA MEMPUNYAI UTANG KEPADA KREDITUR LAIN.

am

19 Bahwa Termohon PKPU I juga memiliki kewajiban utang kepada Para Kreditor
lainnya, sebagaimana dokumen dan/atau informasi yang diperoleh dari BANK

ep

ah
k

INDONESIA berupa BI Checking per posisi data terakhir tanggal 30 November


2014 , dengan rincian sebagai berikut:

PT. BANK PERMATA, beralamat di World Trade Center II -

In
do
ne
si

Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920

A
gu
ng

dengan tagihan sebesar Rp. 304.230.101.564.- (Tiga ratus empat


milyar dua ratus tiga puluh juta seratus satu ribu lima ratus enam
puluh empat rupiah);

PT. BANK DBS INDONESIA, beralamat di DBS Bank Tower,


Lobby Level Ciputra World 1, Jalan Prof. Dr. Satrio Kav 3-5,

Jakarta 12940 dengan tagihan sebesar Rp. 197.799.381.000,-

ah

(Seratus sembilan puluh tujuh milyar tujuh ratus sembilan puluh

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk, beralamat di Jl. MH. Thamrin

ub

lik

sembilan juta tiga ratus delapan puluh satu ribu rupiah);

No. 1, Menara BCA , Grand Indonesia, Jakarta 10310, dengan

ka

tagihan sebesar Rp. 850.000.000,- (Delapan ratus lima puluh juta

ah

ep

rupiah);

PT. ORIX INDONESIA FINANCE, beralamat di Wisma KEIAI

tagihan sebesar Rp. 807.214.650,- (delapan ratus tujuh juta dua

on

ng

ratus empat belas ribu enam ratus lima puluh rupiah)

es

Lt. 25 Jalan Jenderal Sudirman No. 3-4, Jakarta Pusat dengan

In
d

gu

Hal. 19 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Jenderal Sudirman Kav.58, Jakarta 12190 dengan tagihan sebesar


Rp 14.237.519.081,- (empat belas milyar dua ratus tiga puluh

ng

tujuh juta lima ratus sembilan belas ribu delapan puluh satu

PT. BANK RAKYAT INDONESIA beralamat di Gedung BRI 1,

Jalan Jenderal Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210 dengan tagihan


sebesar Rp 33.000.000.000,- (tiga puluh tiga milyar rupiah)

gu

rupiah)

Bahwa sebagaimana Putusan No.43 K/N/1999, Mahkamah Agung berpendapat bahwa

ub
lik

ah

pada pokoknya :

Bahwa dengan perjanjian penjaminan yang diantaranya berisi penjamin

am

melepaskan segala hak- hak yang diberikan oleh Undang-Undang kepada


seorang penjamin, adalah menggantikan kedudukan debitor terhadap kreditor,

ep

sehingga penjamin dapat dikategorikan sebagai debitor.

ah
k

Maka oleh karena itu Termohon PKPU II adalah Debitor dari Pemohon PKPU dimana

PT. BANK PERMATA;

PT. BANK DBS INDONESIA;

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk;

PT. ORIX INDONESIA FINANCE;

PT. BANK CIMB NIAGA;

PT. BANK RAKYAT INDONESIA;

A
gu
ng

In
do
ne
si

Debitor memiliki utang kepada Kreditur lainnya seperti :

D. TELAH TERPENUHINYA SYARAT PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN

lik

20 Bahwa permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang aquo telah sesuai


dengan ketentuan Pasal 222 ayat (1) jo. Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan &

ub

ah

UTANG

PKPU, yang mengatur mengenai syarat-syarat permohonan PKPU;

(1)

ep

ka

Pasal 222 ayat (1) jo. Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan & PKPU, menyatakan:
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor yang

es
In
d

gu

20

on

ng

..........

mempunyai lebih dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor;

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
e PT. BANK CIMB NIAGA, beralamat di Graha CIMB Niaga Jl.

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
(3) Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan

membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat

memohon agar kepada Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran

ng

utang, untuk memungkinkan Debitor mengajukan rencana perdamaian

yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada

gu

Kreditornya.

21 Bahwa terpenuhinya ketentuan Pasal 222 ayat (1) jo. Pasal 222 ayat (3) UU

Kepailitan dan PKPU tersebut didasarkan pada fakta-fakta sebagai berikut:


a

ub
lik

permohonan PKPU;

ah

Termohon PKPU I terbukti memiliki lebih dari satu Kreditor;

Termohon PKPU I tidak dapat membayar utang yang telah jatuh


tempo dan dapat diagih;

E. PENGANGKATAN PENGURUS DAN HAKIM PENGAWAS

ep

am

ah
k

Pemohon PKPU adalah kreditor yang berhak mengajukan

Pengangkatan Pengurus

yang berbunyi:

In
do
ne
si

22 Bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 225 Ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU

A
gu
ng

Dalam hal permohonan diajukan oleh Kreditor, Pengadilan dalam waktu


paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya surat
permohonan,

harus

mengabulkan

permohonan

penundaan

kewajiban

pembayaran utang sementara dan harus menunjuk Hakim Pengawas dari


hakim pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau lebih pengurus yang
bersama dengan Debitor mengurus harta Debitor.

lik

Negeri Jakarta Pusat yang menangani Permohonan PKPU ini agar menunjuk dan
mengangkat:

Saudara Dudi Pramedi, S.H., Kurator & Pengurus Terdaftar

ub

ah

maka Pemohon PKPU mohon Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan

ka

sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

ep

AHU.AH.04.03-10 yang beralamat di kantor di Jalan Embah Jaksa,

Saudara Ihsan Prima Basra, S.H., Kurator & Pengurus Terdaftar

sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

on

ng

AHU.AH.04.03-94 yang berkantor di Mulyana & Partners di jalan

es

ah

Nomor 14, Cipadung, Bandung, Jawa Barat; (Bukti P-45) dan;

In
d

gu

Hal. 21 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur; (Bukti P-46);

Saudara Allova Herling Mengko, S.H., Kurator & Pengurus

ng

Terdaftar sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan

Pengurus No. AHU.AH.04.03-86 yang berkantor di Sulaiman &

gu

Herling Attorneys at Law, beralamat di Menara Gracia 2nd Floor,


Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C-17, Kuningan, Jakarta Selatan; (Bukti
P-47);

Saudara Andri Krisna Hidayat, S.H., Kurator & Pengurus Terdaftar

ub
lik

ah

sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

AHU.AH. 04.03-20 yang berkantor di Krisna & Partners,

am

beralamat di Gedung Permata Kuningan Lantai 3, Jalan Kuningan


Mulia Kav. 9C, Jakarta Selatan; (Bukti P-48);

ep

Semuanya secara bersama-sama sebagai PENGURUS dalam perkara PKPU a quo.

ah
k

Bahwa Pengurus-Pengurus yang diajukan tersebut bersama ini dalam Permohonan

In
do
ne
si

PKPU ini telah menyatakan:

1) Tidak mempunyai benturan kepentingan (conflict of interest) baik dengan PT.

A
gu
ng

Bank Internasional Indonesia, TBK (Pemohon PKPU) maupun dengan PT. Dhiva
Inter Sarana (Termohon PKPU I) dan Richard Setiawan (Termohon PKPU II);

2) Tidak sedang menangani lebih dari 3 (tiga) Perkara Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sebagaimana ditentukan oleh Pasal 15 ayat
(3) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU;

lik

P-49C, P-49D) dan izin Kurator dan Pengurus yang masih berlaku. Dengan
demikian, adalah berdasar hukum jika permohonan pengangkatan penguruspengurus tersebut dikabulkan.

ub

ah

Dan telah melampirkan surat kesediaan menjadi Pengurus (Bukti P-49A, P-49B,

ep

ka

Pengangkatan Hakim Pengawas

23 Bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 225 Ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU
yang berbunyi:

ah

gu

22

harus

mengabulkan

permohonan

penundaan

kewajiban

on

permohonan,

In
d

ng

paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya surat

es

Dalam hal permohonan diajukan oleh Kreditor, Pengadilan dalam waktu

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Eretan I Nomor 12, RT/RW 005/001, Kelurahan Bale Kambang,

Halaman 22

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
pembayaran utang sementara dan harus menunjuk Hakim Pengawas dari

hakim pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau lebih pengurus yang


bersama dengan Debitor mengurus harta Debitor.

ng

Maka, Pemohon PKPU mohon pula agar Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa perkara a quo agar menunjuk Hakim

gu

Pengawas pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara
PKPU ini;

dengan terpenuhinya segala ketentuan dalam Pasal 222 Ayat (1) dan Pasal 222
Ayat (3) UU Kepailitan & PKPU, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan

ub
lik

ah

24 Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan alasan-alasan hukum tersebut di atas, serta

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menangani Permohonan PKPU

am

ini berkenan memberikan Putusan sebagai berikut:

Mengabulkan Permohonan Pemohon PKPU untuk seluruhnya;

Menyatakan PT. DHIVA INTER SARANA yang beralamat di Equity Tower,

ep

ah
k

MENETAPKAN:

In
do
ne
si

Lantai 46, Suite DEF Lot 9 SCBD, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53,
Jakarta 12190 (Termohon PKPU I) berada dalam Penundaan Kewajiban

A
gu
ng

Pembayaran Utang dengan segala akibat hukumnya;

Menyatakan RICHARD SETIAWAN, dahulu beralamat di Jalan Gunung


Davos No. 16 RT. 03 RW. 03 Kelurahan Bencongan Indah, Kecamatan
Curug, Tangerang Banten, sekarang beralamat di Jalan Danau Sentani No. 31
Taman Baverly Golf Lippo, RT/RW 001/008, Kelurahan Bencongan Indah,

Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Banten (TERMOHON PKPU II) berada

lik

hukumnya;

Mengangkat Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Menunjuk dan mengangkat:

ah

ep

ka

Termohon PKPU II;

ub

sebagai Hakim Pengawas dalam proses PKPU Termohon PKPU I dan

ah

dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dengan segala akibat

Saudara DUDI PRAMEDI, SH., Kurator & Pengurus Terdaftar

AHU.AH.04.03-10 yang beralamat di kantor di Jalan Embah Jaksa,

on

ng

Nomor 14, Cipadung, Bandung, Jawa Barat; dan;

es

sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

In
d

gu

Hal. 23 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

AHU.AH.04.03-94 yang berkantor di Mulyana & Partners di jalan

ng

Eretan I Nomor 12, RT/RW 005/001, Kelurahan Bale Kambang,


Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur;

gu

Saudara ALLOVA HERLING MENGKO, S.H., Kurator & Pengurus

Terdaftar sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus


No. AHU.AH.04.03-86 yang berkantor di Sulaiman & Herling
Attorneys at Law, beralamat di Menara Gracia 2nd Floor, Jl. H.R.

ub
lik

ah

Rasuna Said, Kav. C-17, Kuningan, Jakarta Selatan;

Saudara ANDRI KRISNA HIDAYAT, S.H., Kurator & Pengurus

am

Terdaftar sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus


No. AHU.AH. 04.03-20 yang berkantor di Krisna & Partners,
beralamat di Gedung Permata Kuningan Lantai 3, Jalan Kuningan

ah
k

ep

Mulia Kav. 9C, Jakarta Selatan;

Menghukum Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II untuk menanggung

In
do
ne
si

Masing-masing sebagai PENGURUS TERMOHON PKPU;

A
gu
ng

seluruh biaya perkara.

Atau, apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
menangani Permohonan Pernyataan PKPU ini berpendapat lain, maka Kami mohon Putusan
yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Pemohon PKPU diwakili

oleh Kuasanya yaitu Duma Hutapea, SH, Isak Franky P. Napitupulu, SH dan Rony Eli

Hutahaean, SH, MH, Para Advokat yang berkantor di Law Firm Duma & Co, berkantor di

lik

ah

Jalan Raya Gading Batavia Blok LC 10 No. 30, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 14240,

ub

dan Termohon II diwakili oleh Kuasanya yaitu Prof. DR. O.C. Kaligis, SH.MH, Ramadi
Renal Nurima, SH.LLM dan Eka Sumaryani, SH.MKn, Para Advokat pada Kantor Hukum
Otto Cornelius Kaligis & Associates, beralamat di Jalan Majapahit No.18-20, Kompleks

ep

ka

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 18 Desember 2014. Dari pihak Termohon PKPU I

Majapahit Permai Blok.B.122-123, Jakarta Pusat, 10160, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 7 Januari 2015. Dan dari Kreditor Lain BII Finance Center diwakili oleh Kuasanya

In
d

gu

24

on

ng

es

Hendra Satia Ditama, Mario Firman Mangapul dan Chandra Simanjuntak, karyawan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
b Saudara IHSAN PRIMA BASRA, SH., Kurator & Pengurus Terdaftara

Halaman 24

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 Januari 2015;

Menimbang, bahwa terhadap permohonan yang diajukan oleh Pemohon PKPU,

ng

Termohon PKPU telah mengajukan tanggapan/jawaban secara tertulis yaitu sebagai berikut:

gu

I. DALAM EKSEPSI

A PERMOHONAN
BERWENANG

DITANDATANGANI
MEWAKILI

BUKAN OLEH ORANG YANG

PEMOHON

PKPU

SEBAGAIMANA

DISYARATKAN DALAM PASAL 224 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NO.37

ub
lik

PEMBAYARAN UTANG (SELANJUTNYA DISEBUT UU KEPAILITAN DAN


PKPU)
1

Bahwa Pemohon PKPU adalah Perseroan Terbatas yang mempunyai kegiatan usaha di
bidang perbankan, hal tersebut juga diakui oleh PEMOHON PKPU dalam dalil
permohonannya pada halaman 2 point 2 bagian A, yang menyatakan Bahwa

ep

Pemohon PKPU adalah Perseroan Terbatas yang mempunyai kegiatan usaha di

bidang Perbankan;
2

In
do
ne
si

ah
k

am

ah

TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN

Bahwa oleh karena Pemohon PKPU merupakan Perseroan Terbatas maka seharusnya

A
gu
ng

yang mewakili Pemohon PKPU untuk mengajukan dan menandatangani Permohonan


PKPU adalah Direksi, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 5 dan Pasal
98 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas;

Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas,


menyebutkan:

Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung

lik

sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan,


baik di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.

ub

ah

jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan,

Pasal 98 ayat (1) Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan

ka

ep

Terbatas, menyebutkan Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar


pengadilan;

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yang menyebutkan:

on

ng

Permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang sebagaimana dimaksud

es

Bahwa berdasarkan Pasal 224 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang

In
d

gu

Hal. 25 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Perseroan, beralamat di Wisma Eka Jiwa Lt.10, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta 10730,

Halaman 25

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pasal 3, dengan ditandatangani oleh pemohon dan oleh advokatnya, maka

seharusnya yang menandatangani Permohonan PKPU dan menjadi Pemohon PKPU

ng

adalah Direksi PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. Namun faktanya dalam

Permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon PKPU, permohonan tersebut

gu

ditandatangani oleh Jabez Pieters dan Riandi Arsiyono yang jelas-jelas bukan

merupakan Direksi dari Pemohon PKPU dan tidak mempunyai wewenang untuk

menandatangani Permohonan PKPU;

Dengan demikian, terbukti Permohonan PKPU dalam perkara yang terdaftar dalam

ub
lik

ah

register perkara No. 74/PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst ditandatangani bukan

oleh orang yang berwenang mewakili PEMOHON PKPU sebagaimana disyaratkan


dalam ketentuan Pasal 224 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004, Pasal 1

am

angka 5 Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 serta Pasal 98 ayat (1) UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007, sehingga Permohonan PKPU dalam perkara yang

ah
k

ep

terdaftar dalam register perkara No. 74/PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst adalah


cacat hukum. Perihal cacat hukumnya Permohonan yang diajukan oleh Pemohon

PKPU ini kemudian disadari dan diakui secara tegas oleh Pemoohon PKPU dengan

In
do
ne
si

adanya Perbaikan Permohonan PKPU yang secara nyata mengganti Jabez Pieters dan

A
gu
ng

Riandi Arsiyono menjadi Jenny Wiriyanto dan Thilagavanthy Nadason;


6

Bahwa dengan adanya Perbaikan Permohonan PKPU yang secara nyata mengganti
Jabez Pieters dan Riandi Arsiyono menjadi Jenny Wiriyanto dan Thilagavanthy

Nadason merupakan bentuk pengakuan bahwa Jabez Pieters dan Riandi Arsiyono
bukan merupakan pihak yang berwenang untuk mewakili Pemohon PKPU dalam
mengajukan Permohonan PKPU ini. Dengan demikian

ka

yang

memeriksa

dan

mengadili

PN.Niaga.Jkt.Pst;

perkara

lik

bukti yang sah dalam persidangan dan dapat dipertimbangkan oleh Majelis Hakim
No.

74/PDT.Sus-PKPU/2014/

ub

ah

pengakuan yang diberikan oleh Pemohon PKPU tersebut dapat dijadikan sebagai alat

Bahwa penggantian nama tersebut merupakan hal yang prinsipal dan esensial

ep

mengingat pada saat Permohonan PKPU diajukan seharusnya pihak yang berwenang
untuk mewakili adalah Direksi dari Pemohon PKPU dan tidak dapat dikuasakan

ah

In
d

gu

26

on

ng

mengingat Undang-Undang Kepailitan dan PKPU khusunya dalam Pasal 224 ayat (1)

es

kepada pihak manapun juga termasuk kepada kuasa hukum Pemohon PKPU,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
dalam Pasal 222 harus diajukan kepada Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam

Halaman 26

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
secara tegas mensyaratkan bahwa permohonan PKPU harus ditandatangani oleh

pemohon dan oleh advokatnya;


8

Dengan demikian Permohonan PKPU yang terdaftar dalam register perkara No. 74/

ng

PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst tidak dapat diterima karena bukan diajukan

oleh Direksi Pemohon PKPU, mengingat Permohonan PKPU yang terdaftar dalam

gu

register perkara No. 74/PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst sudah cacat hukum


sejak pertama kali diajukan, sehingga batal demi hukum. Atas dasar hal tersebut,

mengingat permohonan yang telah diajukan cacat hukum, maka perbaikan terhadap
Permohonan PKPU yang cacat hukum tentu tidak dapat menyebabkan permohonan

ub
lik

Bahwa dalam hal ini, apabila Pemohon PKPU hendak mengganti pihak yang
mengajukan Permohonan PKPU maka tidak dengan jalan melakukan perbaikan
melainkan harus mencabut Permohonan PKPU yang terdaftar dalam register perkara
No. 74/PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst tersebut;

ep

ah
k

am

ah

tersebut menjadi tidak cacat hukum;

B PANGGILAN SIDANG KEPADA TERMOHON PKPU I DAN TERMOHON PKPU


II TIDAK PATUT KARENA MELANGGAR KETENTUAN SEBAGAIMANA

Bahwa Permohonan PKPU didaftarkan oleh Pemohon PKPU pada tanggal 31

A
gu
ng

In
do
ne
si

DISYARATKAN DALAM PASAL 224 AYAT (3) UU KEPAILITAN DAN PKPU

Desember 2014 di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Bahwa pendaftaran Permohonan


PKPU tersebut sengaja didaftarkan oleh Pemohon PKPU dengan itikad yang tidak
baik, mengingat tanggal 31 Desember 2014 merupakan hari kerja terakhir menjelang
libur panjang/libur tahun baru. Bahwa jelas tujuan Pemohon PKPU tidak memberikan

kesempatan kepada Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II untuk mempersiapkan


proses jawab menjawab dalam persidangan;

lik

Bahwa pendaftaran yang dilakukan oleh Pemohon PKPU pada tanggal 31 Desember
2014 juga merupakan kesengajaan karena mengingat jangka waktu persidangan PKPU

ub

hanya 20 (dua puluh) hari, sehingga hari libur ikut terhitung dalam panggilan sidang,
sehingga sangat merugikan Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II;
Bahwa pada tanggal 5 Januari 2015, Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II baru

ep

menerima Panggilan Sidang dari Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/TPKor dan


Hubungan Industrial Jakarta Pusat untuk menghadiri sidang PKPU yang akan

on

ng

es

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Januari 2015;

In
d

gu

Hal. 27 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Halaman 27

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

tidak sah dan tidak patut karena surat panggilan sidang tersebut baru diterima 2 (dua)

hari sebelum dilaksanakannya hari sidang yang telah ditentukan. Hal tersebut

ng

bertentangan dengan ketentuan Pasal 224 ayat (3) Undang-undang No. 37 Tahun 2004
Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dimana Pasal 224

gu

ayat (3) Undang-undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang, menyebutkan:

melalui juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum

ub
lik

sidang.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka sangat jelas panggilan sidang kepada
Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II tidak patut karena melanggar ketentuan
Pasal 224 ayat (3) Undang-undang No. 37 tahun 2004, sehingga sehingga Permohonan
PKPU dalam perkara a quo haruslah ditolak dan dinyatakan tidak dapat diterima;

ep

ah
k

am

ah

Dalam hal pemohon adalah Kreditor, Pengadilan wajib memanggil Debitor

II. DALAM POKOK PERKARA

TEMPO DAN DAPAT DITAGIH

Bahwa Para Termohon PKPU dengan tegas menolak dalil Pemohon PKPU pada

A
gu
ng

In
do
ne
si

A UTANG TERMOHON PKPU I KEPADA PEMOHON PKPU BELUM JATUH

halaman 7 Poin 7 Permohonan yang menyatakan sebagai berikut:

Bahwa Perjanjian PRK beserta perubahan-perubahannya dan Perjanjian

PPB beserta perubahan-perubahannya telah diubah dengan Akta Perubahan


Perjanjian Kredit Nomor 8, tertanggal 12 Juni 2013 (untuk selanjutnya

disebut Perjanjian Kredit), yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja,

lik

Termohon PKPU I mempunyai utang yang sudah jatuh tempo dan dapat
ditagih kepada Pemohon PKPU sebagai berikut:

Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) sebesar USD 44,000,000.00

ub

ah

Notaris di Jakarta (Bukti Vide P-18), sehingga berdasarkan Perjanjian Kredit,

ka

(empat puluh empat juta Dollar Amerika Serikat) yang jatuh tempo pada tangga; 7

ep

Mei 2014 (Pasal 2.2. ayat (b) Perjanjian Kredit);

ah

Fasilitas L/C Line 1 sebesar USD 8,730,000.00 (delapan juta tujuh ratus tiga puluh

es
In
d

gu

28

on

ng

ayat (c) Perjanjian Kredit);

ribu Dollar Amerika Serikat) yang jatuh tempo pada tanggal 7 Mei 2014 (Pasal 2.2.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
4 Bahwa panggilan sidang kepada Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II adalah

Halaman 28

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
c Fasilitas L/C Line 2 sebesar USD 6,000,000.00 (enam juta Dollar Amerika Serikat)

yang jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2014 (Pasal 2.2. ayat (d) Perjanjian Kredit)
2

Bahwa Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 8 tertanggal 12 Juni 2013 tidaklah dapat

ng

dijadikan dasar bagi Pemohon PKPU untuk menyatakan bahwa utang yang dimiliki
oleh Termohon PKPU I telah jatuh tempo dan dapat ditagih sejak 7 Mei 2014

gu

(terhadap Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) dan Fasilitas L/C Line
1) dan sejak 12 Juni 2014 (terhadap Fasilitas L/C Line 2). Faktanya untuk melihat

kapan jatuh temponya utang Ter PKPU I terhadap Pemohon PKPU tidaklah
sesederhana tersebut, mengingat sejak Juni 2014, dalam perkembangannya antara

ub
lik

restrukturisasi, yang dapat dilihat dengan adanya Pertemuan-pertemuan sebagai


berikut:
a

Pertemuan secara informal di Restaurant Monolog, antara Termohon PKPU I (yang


diwakili oleh Termohon PKPU II) dengan Pemohon PKPU (yang pada saat itu
diwakili antara lain oleh Jenny Wiriyanto dan Lian Nasution), dimana pada saat itu

ep

ah
k

am

ah

Pemohon PKPU dan Termohon PKPU I telah berkali-kali diadakan suatu upaya

In
do
ne
si

Termohon PKPU I;

Pemohon PKPU telah setuju agar dilakukan restrukturisasi terhadap kewajiban

Pertemuan antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I pada tanggal 24 Juni

A
gu
ng

2014, dimana berdasarkan Risalah Pertemuan tersebut, Termohon PKPU I telah


menjelaskan rencana pembayaran yang antara lain telah disebutkan bahwa Pokok
Pinjaman dalam 6 bulan kedepan akan dibayarkan sebesar total USD 5 juta (tidak

termasuk bunga berjalan) dari Project Vico, dengan jadwal pembayaran sesuai dana

pembayaran diterima DIS dari Bowheer. Hal ini jelas menunjukkan bahwa dalam
pertemuan tersebut, telah dijelaskan bahwa jangka waktu jatuh tempo nya fasilitas

ub

Pertemuan antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I pada tanggal 15


Agustus 2014, dimana berdasarkan Risalah Pertemuan tersebut, Termohon PKPU I
telah menjelaskan bahwa BII meminta agar DIS merealisasikan semua komitmennya

ep

selama proses restrukturisasi kredit DIS berjalan. Realisasi komitmen DIS akan
menjadi salah satu pertimbangan BII untuk menyetujui restrukturisasi kredit DIS.
bank-bank lainnya. Selain itu secara jelas dapat dilihat dalam risalah pertemuan yang

on

ng

es

Proses Restrukturisasi rencananya akan dilakukan secara bersama-sama dengan

In
d

gu

Hal. 29 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

atau 12 Juni 2014;

lik

ah

pinjaman Termohon PKPU I sudah diperpanjang dan bukan lagi tanggal 7 Mei 2014

Halaman 29

BII:

ng

Tindak Lanjut:

dijelaskan bahwa:

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
dibuat oleh Pemohon PKPU, khususnya dalam bagian Tindak Lanjut dimana

Menyampaikan kembali konfirmasi jumlah tagihan bunga Juli 2014;

Melakukan komunikasi dengan bank-bank lainnya (Bank Permata dan Bank

gu

Menyampaikan kepada Komite Kredit BII mengenai rencana take over


fasilitas pinjaman KPR-BII.

Bahwa berdasarkan Risalah Pertemuan tanggal 15 Agustus 2014 tersebut, secara jelas

ub
lik

am

ah

DBS) untuk menjalankan restrukturisasi kredit DIS secara bersama-sama;

dapat dilihat bahwa Pemohon PKPU telah memberikan kesempatan bagi Termohon
PKPU I untuk melakukan restrukturisasi fasilitas pinjamannya. Bahkan Pemohon PKPU
secara jelas akan melakukan komunikasi dengan bank-bank lainnya, yakni Bank Permata

ep

dan Bank DBS, untuk menjalankan restrukturisasi kredit DIS secara bersama-sama. Hal

ah
k

ini jelas membuktikan bahwa jangka waktu jatuh tempo fasilitas pinjaman Termohon

In
do
ne
si

PKPU I sudah diperpanjang dan bukan lagi tanggal 7 Mei 2014 atau 12 Juni 2014;
Bahwa sebagaimana telah disebutkan di atas, Pemohon PKPU dalam pertemuan

A
gu
ng

tersebut telah sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut dengan melakukan


komunikasi dengan bank-bank lainnya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Pemohon

PKPU telah sepakat untuk memberikan kesempatan bagi Termohon PKPU I untuk

merestrukturisasi seluruh fasilitas perbankan yang diterimanya. Dengan kata lain


Pemohon PKPU telah memperpanjang jangka waktu jatuh tempo dari fasilitas
perbankan yang ada;

Bahwa selanjutnya, meskipun Pemohon PKPU telah memberikan kesempatan bagi

lik

Termohon PKPU I untuk merestrukturisasi seluruh fasilitas perbankan, namun dalam


perkembangannya Pemohon PKPU telah membiarkan Termohon PKPU I dalam
ketidakpastian, dimana Pemohon PKPU sama sekali tidak dapat menjelaskan kepada

ub

ah

Termohon PKPU I, bentuk skema restrukturisasi yang diinginkan oleh Pemohon

ep

ka

PKPU. Padahal sejak pertemuan tersebut, Termohon PKPU I telah melaksanakan


pokok-pokok kesepakatan dalam pertemuan tersebut antara lain:
a

Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) pada tanggal 30 Juni 2014, sebagai

ah

In
d

gu

30

on

ng

es

pembayaran sebagian pokok pinjaman rekening Koran;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 30

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

sebagai pembayaran pelunasan pokok pinjaman rekening Koran;


c

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
b Rp. 1.700.000.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah) pada tanggal 3 Juli 2014,

USD 300,000.- (Tiga Ratus Ribu Amerika Serikat Dollar) pada tanggal 3 September

ng

2014, sebagai pembayaran bunga bulan Juli 2014;


d

USD 350,056.- (Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Lima Puluh Enam Amerika Serikat

gu

Dollar) pada tanggal 15 September 2014, sebagai pembayaran Bunga bulan Agustus
2014; dan

USD 334,737.25 (Tiga Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Tujuh

ub
lik

pembayaran sebagian pokok pinjaman.

Bahwa meskipun Termohon PKPU I telah melaksanakan kewajibannya kepada


Pemohon PKPU sesuai dengan pertemuan pada tanggal 24 Juni 2014 dan pertemuan

am

ah

point Dua Puluh Lima Amerika Serikat Dollar), pada tanggal 8 Oktober 2014, sebagai

pada tanggal 15 Agustus 2014 tersebut di atas, Pemohon PKPU masih saja bungkam

ep

dan tidak memberikan kepastian tindak lanjut dari pertemuan tersebut, meskipun

ah
k

Termohon PKPU I telah berkali-kali memberikan skema restrukturisasi dan

menanyakan hal tersebut kepada Pemohon PKPU sebagaimana dikutip dalam surat
tertanggal 10 Desember 2014 kami harapkan agar Bank BII dapat

A
gu
ng

XII/14

In
do
ne
si

No. 245/DIS-SEC/X/14 tertanggal 31 Oktober 2014 dan surat No. 259/DIS/-SEC/

menyetujui skema restrukturisasi yang kami berikan atau setidak-tidaknya


memberikan masukan mengenai skema restukturisasi yang diinginkan oleh Bank BII
yang mungkin diterima dan dapat dijalankan oleh PT DIS, dengan memperhatikan

skema restukturisasi PT DIS dengan Bank lainnya.... yang disampaikan Termohon


PKPU I kepada Pemohon PKPU;

Bahwa selanjutnya pada tanggal 19 Desember 2014, Termohon PKPU I telah

lik

berkomunikasi dengan Pemohon PKPU melalui Bapak Taswin Zakaria (CEO &
Presiden Direktur Pemohon PKPU). Dimana dalam pembicaraan tersebut, telah

ub

disepakati bahwa Pemohon PKPU akan memberikan kesempatan kepada Termohon


PKPU I untuk membahas kembali restrukturisasi dengan syarat Termohon PKPU I
harus memberikan hasil rekonstruksi Laporan Keuangan dan Cash Flow kepada

ep

Pemohon PKPU. Dalam hal ini, Termohon PKPU I meminta untuk diberikan jangka
waktu 3 (tiga) bulan untuk melakukan rekonstruksi keuangan dan cash flow serta
ini, pada saat itu Bapak Taswin Zakaria telah setuju memberikan jangka waktu

on

ng

es

memberikan proposal restrukturisasi yang akan disusun oleh RSM AAJ. Dalam hal

In
d

gu

Hal. 31 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Halaman 31

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ini belumlah jatuh tempo dan dapat ditagih;


7

Bahwa Termohon PKPU I menolak dengan tegas dalil Pemohon PKPU pada halaman

ng

10 angka 12 yang menyatakan bahwa:

Bahwa sangat mengagetkan, Termohon PKPU I membalas surat Somasi Pemohon

gu

PKPU tersebut (Surat balasan ditandatangani oleh Termohon PKPU II) dimana

Termohon PKPU I mengatakan seolah-olah Pemohon PKPU sudah mengijinkan adanya

restrukturisasi utang Termohon PKPU I sebagaimana balasan suratnya Nomor: 268/DIS-

Hal mana yang mengada-ada dan tidak masuk akal bagaimana mungkin tiba-tiba

ub
lik

am

ah

SEC/XII/14 tanggal 22 Desember 2014;

Pemohon PKPU menyetujui begitu saja rencana Termohon PKPU I dan Termohon PKPU
II dengan segala janjinya yang sama selama ini yang berjanji akan dan akan
merustrukturisasi utangnya, tapi tidak pernah terealisasi;

ep

Tidak benar kalau dalam pertemuan terakhir Pemohon PKPU menyetujui itu semua.

ah
k

Pemohon PKPU hanya setuju untuk bertemu di pertengahan Januari untuk melihat,

Apakah memang benar AAJ telah ditunjuk oleh Termohon PKPU I;

In
do
ne
si

Bahwa ketika Termohon PKPU II diminta hadir ke kantor Pemohon PKPU secara formal

A
gu
ng

untuk membicarakannya, Termohon PKPU II mengatakan malu bertemu di kantor

Pemohon PKPU dan mengajak pertemuan dengan Pemohon PKPU diadakan di Katsura
Restaurant, sehingga janji-janji dan wacana di atas menurut Pemohon PKPU hanyalah

upaya mengulur-ulur waktu oleh Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II


sebagaimana selama ini;

Jadi sangatlah tidak masuk akal jawaban surat dari Termohon PKPU I tersebut apalagi
tidak dapat dibuktikan dengan adanya Bukti Rapat Tertulis atau Notulen Tertulis antara

lik

ah

Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II;

Sehingga : Pemohon PKPU sudah sangat tepat untuk menilai ketidakseriusan Termohon

ub

PKPU I dan Termohon PKPU II untuk menyelesaikan kewajibannya, lagipula upayaupaya tersebut tidak menghilangkan sifat jatuh tempo dan dapat ditagihnya utang

ep

ka

Termohon PKPU I.

ah

Bahwa sebelum Pemohon PKPU menanggapi tentang dalil tersebut, Para Termohon
mengakui bahwa Pemohon PKPU setuju untuk bertemu di pertengahan Januari 2015

In
d

gu

32

on

ng

untuk membicarakan mengenai restrukturisasi fasilitas kredit Termohon PKPU I.

es

PKPU dengan ini hendak menerangkan terlebih dahulu bahwa Pemohon PKPU telah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
tersebut. Hal ini jelas menunjukkan bahwa fasilitas kredit Termohon PKPU I pada saat

Halaman 32

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

tersebut dengan mengajukan Permohonan PKPU pada tanggal 31 Desember 2014;

Bahkan Pemohon PKPU dalam dalilnya tersebut berusaha untuk menyesatkan Majelis

ng

Hakim dengan memasukkan dalil Bahwa ketika Termohon PKPU II diminta hadir ke
kantor Pemohon PKPU secara formal untuk membicarakannya, Termohon PKPU II

gu

mengatakan malu bertemu di kantor Pemohon PKPU dan mengajak pertemuan dengan
Pemohon PKPU diadakan di Katsura Restaurant Restaurant, sehingga janji-janji dan

wacana di atas menurut Pemohon PKPU hanyalah upaya mengulur-ulur waktu oleh

ub
lik

Dalil tersebut sangatlah menyesatkan dan dimasukkan untuk menunjukkan seolah-olah

Pmohon PKPU telah setuju untuk bertemu pertengahan Januari namun Termohon PKPU
I tidaklah menepati janjinya tersebut. Padahal dalam kenyataannya, janji Pemohon PKPU
untuk bertemu dengan Termohon PKPU I adalah untuk pertengahan bulan Januari 2015.
Dengan demikian bagaimana mungkin Termohon PKPU I tidak menepati janjinya
padahal tanggal tersebut masih akan datang??

ep

ah
k

am

ah

Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II sebagaimana selama ini.

Faktanya, setelah dilakukannya komunikasi dengan Bapak Taswin Zakaria pada tanggal

In
do
ne
si

19 Desember 2014, Termohon PKPU I telah menindaklanjutinya dengan melakukan

pertemuan pada tanggal 22 Desember 2014 dengan Bapak Wiliady Tan dari AAJ untuk

A
gu
ng

dibuatkan proposal restrukturisasi sesuai dengan arahan Bapak Taswin Zakaria. Pada hari

yang sama pula Termohon PKPU I bertemu dengan pihak dari Pemohon PKPU (yakni
Jabez Pieters dan Dolciane) menyampaikan arahan dari Bapak Taswin Zakaria dan telah

membuat janji untuk bertemu kembali dengan Pemohon PKPU pada tanggal 22 Januari
2015. Namun dalam kenyataannya, Pemohon PKPU sendirilah yang tidak menepati

janjinya dengan mengajukan Permohonan PKPU terhadap Para Termohon PKPU.

ah

Bagaimana mungkin Pemohon PKPU dapat menganggap pertemuan tersebut sebagai

lik

upaya mengulur-ulur waktu, padahal dalam kenyataannya Termohon PKPU I telah

ub

Selain itu Dalil Pemohon PKPU tersebut jelas menunjukkan keganjilan, dimana apabila
Pemohon PKPU membantah adanya kesepakatan yang telah dibuat antara Pemohon
PKPU dengan Termohon PKPU I, mengapa Pemohon PKPU mengakui bahwa Pemohon

ep

ka

secara aktif menindaklanjuti arahan dari Bapak Taswin Zakaria tersebut;

PKPU hanya setuju untuk bertemu di pertengahan Januari untuk melihat, apakah
tidak memberikan kesempatan kepada Termohon PKPU I untuk melakukan restrukturisasi

on

ng

dan memberikan hasil restrukturisasi tersebut, maka untuk apa Pemohon PKPU setuju

es

memang benar AAJ telah ditunjuk oleh Termohon PKPU I. Apabila Pemohon PKPU

In
d

gu

Hal. 33 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Namun dalam kenyataannya, Pemohon PKPU telah melanggar kesepakatannya

Halaman 33

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dalam hal ini, tindakan Pemohon PKPU yang memastikan ditunjuknya AAJ oleh
Termohon PKPU I adalah dalam rangka restrukturisasi fasilitas kredit yang ada pada

ng

Pemohon PKPU;

Lebih lanjut lagi, pengakuan dari Pemohon PKPU yang menyatakan bahwa benar

gu

Pemohon PKPU setuju untuk bertemu di pertengahan Januari 2015, secara jelas

menunjukkan bahwa fasilitas kredit Termohon PKPU I pada Pemohon PKPU belumlah

Bahwa berdasarkan seluruh keterangan tersebut di atas, dengan adanya fakta bahwa:

Adanya pertemuan pada tanggal 24 Juni 2014 dan pertemuan pada tanggal 15 Agustus

ub
lik

am

ah

jatuh tempo dan belum dapat ditagih;

2014, yang pada intinya Pemohon PKPU akan memberikan kesempatan bagi
Termohon PKPU I untuk melakukan restrukturisasi fasilitas kredit bersama-sama
dengan Bank Permata dan Bank DBS;

Adanya kesepakatan antara Pemohon PKPU dan Termohon PKPU I yang memberikan

ah
k

ep

kesempatan kepada Termohon PKPU I dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan untuk
yang dibuat oleh RSM AAJ;

Adanya pengakuan Pemohon PKPU dalam Permohonannya yang menyatakan

A
gu
ng

In
do
ne
si

memberikan hasil rekonstruksi keuangan dan cash flow serta proposal restrukturisasi

Pemohon PKPU setuju untuk bertemu di pertengahan Januari;

Jelas menunjukkan bahwa fasilitas kredit yang dijadikan dasar Permohonan PKPU
terhadap Para Termohon PKPU adalah belum jatuh tempo dan belum dapat ditagih.
Dengan demikian, mengingat fasilitas kredit belum jatuh tempo dan belum dapat ditagih

maka syarat mengajukan Permohonan PKPU sebagaimana terdapat dalam Undang-

ah

undang Nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan PKPU pun tidak terpenuhi. Oleh

lik

karena itu sudah sepatutnya Permohonan PKPU tersebut ditolak;

ub

B TERMOHON PKPU I MASIH MEMILIKI KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG


TERMOHON PKPU I KEPADA PEMOHON PKPU DAN KREDITUR LAIN

ka

Bahwa sebagaimana telah Termohon PKPU I sampaikan pada bagian sebelumnya,

ep

antara Pemohon PKPU dengan Termohon PKPU I telah diadakan pertemuan pada
tanggal 24 Juni 2014 dan pertemuan pada tanggal 15 Agustus 2014, dimana

ah

sama dengan bank-bank lainnya yakni Bank Permata dan Bank DBS akan

In
d

gu

34

on

ng

menjalankan restrukturisasi kredit Termohon PKPU I secara bersama-sama;

es

berdasarkan pertemuan tersebut telah disepakati bahwa Pemohon PKPU bersama-

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
untuk bertemu dan melihat apakah AAJ telah ditunjuk oleh Termohon PKPU I? Jelas

Halaman 34

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

melakukan pertemuan dan komunikasi secara intensif baik dengan Pemohon PKPU
maupun dengan Bank-bank lainnya untuk melakukan restrukturisasi fasilitas kredit

ng

yang ada pada bank-bank tersebut. Bahkan selama masa penyusunan skema

restrukturisasi tersebut, Termohon PKPU I telah melaksanakan kewajibannya kepada

gu

Pemohon PKPU, yakni:

Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) pada tanggal 30 Juni 2014, sebagai

pembayaran sebagian pokok pinjaman rekening Koran;

Rp. 1.700.000.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah) pada tanggal 3 Juli 2014,

ub
lik

sebagai pembayaran pelunasan pokok pinjaman rekening Koran;

USD 300,000.- (Tiga Ratus Ribu Amerika Serikat Dollar) pada tanggal 3 September
2014, sebagai pembayaran bunga bulan Juli 2014;

USD 350,056.- (Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Lima Puluh Enam Amerika Serikat
Dollar) pada tanggal 15 September 2014, sebagai pembayaran Bunga bulan Agustus

ep

2014; dan

USD 334,737.25 (Tiga Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Tujuh

In
do
ne
si

ah
k

am

ah

point Dua Puluh Lima Amerika Serikat Dollar), pada tanggal 8 Oktober 2014, sebagai

A
gu
ng

pembayaran sebagian pokok pinjaman;

Bahwa dalam perkembangannya, sejak diadakannya pertemuan tersebut, Pemohon

PKPU selalu tidak dapat memberikan kepastian dan kejelasan kepada Termohon
PKPU I mengenai skema restrukturisasi yang diinginkan oleh Pemohon PKPU,
padahal sebelumnya telah disepakati bahwa Pemohon PKPU bersama-sama dengan

bank-bank lainnya yakni Bank Permata dan Bank DBS akan menjalankan

Bahwa meskipun selama ini, Pemohon PKPU selalu tidak dapat memberikan

ub

kepastian dan kejelasan, namun tidak menghalangi komunikasi yang terjadi antara
Termohon PKPU I dengan Bank Permata dan Bank DBS. Dalam hal ini, Termohon
PKPU I telah mendapatkan persetujuan dari Bank DBS dan Bank Permata mengenai

ep

ka

menyebabkan sulitnya Termohon PKPU I untuk menyelesaikan skema restrukturisasi;

lik

ah

restrukturisasi kredit Termohon PKPU I secara bersama-sama. Hal mana

skema restrukturisasi perbankan, yang ditunjukkan dengan telah ditandatanganinya


tertanggal 22 Desember 2014. Restrukturisasi yang dilakukan, baik dengan Bank

on

ng

Permata maupun dengan Bank DBS, secara jelas menunjukkan bahwa Bank Permata

es

Surat Penawaran Fasilitas Perbankan antara Bank Permata dengan Termohon PKPU I

In
d

gu

Hal. 35 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
2 Bahwa tindak lanjut dari pertemuan tersebut adalah Termohon PKPU I telah

Halaman 35

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

restrukturisasi yang diberikan oleh Termohon PKPU I adalah feasible untuk

dijalankan, dalam arti Termohon PKPU I masih dalam keadaan sehat dan diharapkan

ng

dapat melunasi seluruh fasilitas kredit yang ada pada Bank-bank tersebut, termasuk
Pemohon PKPU;

Bahwa dalam Surat Penawaran Fasilitas Perbankan antara Bank Permata dengan

gu

Termohon PKPU I tertanggal 22 Desember 2014, telah diatur suatu skema

pembayaran secara kolektif antara Bank Permata, Bank DBS dan Pemohon PKPU

melalui mekanisme Cash waterfall, dimana Termohon PKPU I akan membuka

ub
lik

ah

rekening Receiving Account di Bank Mandiri yang digunakan untuk menerima seluruh
pembayaran dari Buyer, Collection Account untuk menerima semua pemindahan dana

dari Receiving Account, dan 3 buah Debt Service Reserve Account (DSRA), yakni

am

DSRA Loan yang akan digunakan untuk melakukan pembayaran fasilitas perbankan
yang ada di Bank Permata, DSRA MD1 yang akan dialokasikan ke Bank DBS dan

ah
k

ep

DSRA MD2 yang akan dialokasikan ke Pemohon PKPU. Dengan adanya mekanisme
pembayaran ini dalam restrukturisasi, maka 30% dana yang ditampung di Collection

Account akan dialokasikan dengan proporsi sebagai berikut: 26,32% akan

In
do
ne
si

dialokasikan untuk membayar fasilitas perbankan yang ada di Bank Permata, 17,11%

A
gu
ng

akan dialokasikan untuk membayar fasilitas perbankan yang ada di Bank DBS, dan
56,57% akan dialokasikan untuk membayar fasilitas perbankan yang ada di Pemohon
PKPU;

Adanya Surat Penawaran Fasilitas Perbankan dari Bank Permata, tidak hanya
menunjukkan bahwa skema restrukturisasi yang dilakukan oleh Termohon PKPU I
melibatkan secara kolektif antara Bank Permata, Bank DBS, dan Pemohon PKPU. Namun
juga menunjukkan bahwa Termohon PKPU I masih memiliki kemampuan membayar

Bahwa atas dasar hal tersebut, Termohon PKPU I tidak mengerti alasan dari Pemohon
PKPU yang sebelumnya telah sepakat untuk melakukan komunikasi dengan bank-

ub

lik

ah

utang Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU dan Bank-bank lainnya;

ka

bank lainnya, yakni Bank Permata dan Bank DBS, untuk menjalankan restrukturisasi

ep

kredit DIS secara bersama-sama, namun dalam perjalanannya telah menyulitkan


Termohon PKPU I dalam menyusun skema restrukturisasi fasilitas perbankan dengan

In
d

gu

36

on

ng

Pemohon PKPU. Bahkan mengajukan Permohonan PKPU terhadap Termohon PKPU

es

tidak memberikan kejelasan skema seperti apa yang sebenarnya diinginkan oleh

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
dan Bank DBS, setelah mempelajari, menganalisa, menganggap bahwa skema

Halaman 36

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
I sehingga menyebabkan sulitnya bagi Termohon PKPU I untuk menyelesaikan segala

kewajiban yang ada dengan pihak lain;


7

Bahwa Termohon PKPU I masih memiliki kemampuan membayar utang dapat dilihat

ng

juga dari Kreditur lain yang diajukan oleh Pemohon PKPU dalam Permohonannya,
dimana dalam Permohonannya tersebut, Pemohon PKPU mencantumkan PT. Orix

gu

Indonesia Finance selaku kreditur lain dari Termohon PKPU I. Faktanya PT. Orix

Indonesia Finance sudah tidak lagi merupakan kreditur dari Termohon PKPU I

mengingat seluruh tagihannya telah dibayarkan secara lunas oleh Termohon PKPU I.
Hal ini menunjukkan bahwa sampai dengan saat ini, Termohon PKPU I tidaklah layak

ub
lik

utang. Oleh karena itu sudah sepatutnya Permohonan PKPU yang diajukan oleh
Pemohon PKPU ditolak;

C PERMOHON PKPU TIDAK DAPAT DIAJUKAN TERHADAP TERMOHON


PKPU II MENGINGAT KEDUDUKAN TERMOHON PKPU II TIDAK SERTA
MERTA MENGGANTIKAN KEDUDUKAN TERMOHON PKPU I

ep

ah
k

am

ah

untuk diajukan Permohonan PKPU karena masih memiliki kemampuan membayar

Bahwa Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II menolak dengan tegas dalil-dalil

In
do
ne
si

Pemohon PKPU dalam halaman 12 sampai dengan halaman 15 yang pada intinya

menyatakan bahwa sebagai penanggung utang dari Termohon PKPU I, Termohon

A
gu
ng

PKPU II turut juga diajukan sebagai Termohon PKPU dengan dalil :

Bahwa Termohon PKPU II sebagai penanggung utang bertanggungjawab

untuk melunasi kewajiban Termohon PKPU I yang tidak dapat dibayar oleh

Termohon PKPU I dan harus diturutkan dalam perkara ini agar diperoleh
kepastian cara pembayaran yang diajukan kepada Pemohon PKPU;

itu,

dengan

telah

dinyatakannya

pencabutan

dan

lik

ah

maka Termohon PKPU II tidak dapat menuntut agar Termohon PKPU I


terlebih dahulu melunasi utang-utangnya sebagaimana dimaksud dalam

ub

Pasal 1832 KUHPerdata, oleh karenanya secara bersama-sama turut

ep

memenuhi kewajiban si Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU;


Bahwa dalil-dalil tersebut diatas adalah sangat mengada-ada Pasal 1820 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan:

on

ng

es

ka

selain

pengesampingan hak-hak istimiwa para penjamin oleh Termohon PKPU II,

In
d

gu

Hal. 37 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Bahwa

Halaman 37

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

kepentingan kreditur, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur,


bila debitur itu tidak memenuhi perikatannya.

ng

Adanya ketentuan Pasal 1820 KUHPerdata tersebut jelas mengandung pengertian


bahwa penanggung adalah bukan debitur hanya merupakan pihak yang mengikatkan

gu

diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur tidak memenuhi perikatannya;

Bahwa selanjutnya Yahya Harahap dalam makalahnya yang berjudul Masalah Pailit

Dikaitkan dengan Guarantor berpendapat :


Borg atau Guarantor menurut pasal 1820

KUH Perdata, bukan

ub
lik

ah

debitur. Tetapi hanya seseorang yang mengikat diri untuk memenuhi perikatan
apabila debitur sendiri tidak memenuhi. Dalam kedudukan perikatan yang

am

demikian baik secara teknis dan subtantif, penjamin bukan berubah menjadi
debitur. Kedudukannya secara yuridis telah dilembagakan secara murni dalam

ep

bentuk Borgtocht

ah
k

Tidak ada dasar hukum untuk menuntut dan menempatkan seorang

guarantor dalam keadaan pailitpada prinsipnya sifat Borgtocht, hanya

In
do
ne
si

menempatkan guarantor menanggung pembayaran yang akan dilaksanakan

A
gu
ng

debitur, oleh karena itu yang memikul pembayaran utang yang sebenarnya
tetap berada pada diri debitur. Pada saat Guarantor berada dalam keadaan
tidak

mampu

kedudukannya

sebagai

penjamin

harus

menggantinya dengan penjamin baru.

diakhiri

dan

Bahwa sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung dalam Putusan No. 921K/


PDT/1995 yang pertimbangannya menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya

lik

menyebutkan:

Bahwa ciri subsidair yang menyebabkan kesamaan antara kedua perjanjian tersebut
di atas, acapkali menimbulkan anggapan dan penafsiran sedemikian rupa sehingga

ub

ah

No.1008/Pdt/1993/PT.Sby tanggal 30 Maret 1994 yang dalam pertimbangannya

seolah-olah kedudukan dan identitas dari penjamin adalah sama dengan Debitur,

ep

ka

anggapan mana sama sekali tidak dapat dibenarkan sebab dengan adanya ciri dari
perjanjian penjaminan seperti disimpulan dari Pasal 1820 KUHPerdata yang
diuraikan dimuka, kedudukan dari penjamin tidak lain hanyalah sebagai pihak yang

ah

In
d

gu

38

on

ng

es

menanggung pembayaran terhadap Kreditur, jika Debitur tidak memenuhi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Penanggungan ialah suatu persetujuan di mana pihak ketiga demi

Halaman 38

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Debitur;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
kewajibannya, sedang kewajiban untuk melakukan pembayaran tetap ada pada pihak

Hanya orang yang berhutang atau Debitur (schuldenaar) saja yang dapat dinyatakan

ng

dalam kedudukan hukum sebagai Pailit atau dalam keadaan Pailit. Sedangkan
Penjamin/Guarantor tidak dapat ditempatkan dalam kedudukan pailit.

gu

Atau dengan kata lain ;

Pasal 1 ayat 1 Peraturan Kepailitan (Faillissement verordening) hanya dapat

diterapkan terhadap orang yang berhutang (schuldenaar), karena:

ub
lik

ah

dan 1850 KUHPerdata tidak dilarang oleh undang undang, tetapi karena sifat
atau ciri assesoir dari perjanjian penjamin, maka penyimpangan pasal-pasal
tersebut tidak begitu saja menghapuskan ciri dari perjanjian penjamin;

am

B Dikesampingkannya pasal-pasal tersebut tidak menjadikan kedudukan


penjamin berubah menjadi schuldenaar / Debitur.

ep

ah
k

A Walaupun pengenyampingan Pasal-Pasal 1430, 1831, 1833, 1837,1843, 1847

Bahwa Pemohon PKPU berusaha menyesatkan Majelis Hakim yang memeriksa

In
do
ne
si

perkara a quo dengan dicantumkannya Putusan No. 31/Pailit/2005/PN.Niaga.Jkt.Pst


yang menurut Pemohon PKPU dikuatkan oleh Putusan Mahkamah Agung No. 035K/

A
gu
ng

N/2005 sebagai yurisprudensi mengenai penjaminan. Mengenai Putusan tersebut


kemudian Pemohon PKPU mengutip dalam halaman 12-13 permohonannya sebagai
berikut : Menimbang, bahwa terhadap penjamin (Guarantor) yang telah melepaskan

hak-hak istimewanya tersebut, Mahkamah Agung didalam putusan-putusannya.


Bahwa Termohon PKPU I maupun Termohon PKPU II tidak dapat menemukan

kutipan pertimbangan sebagaimana yang Pemohon PKPU kutip tersebut diatas dalam

lik

Bahwa mengingat perjanjian penanggungan (borgtocht) merupakan perjanjian yang


bersifat accesoir

dan sangat tergantung pada perjanjian pokoknya, maka

dikesampingkannya pasal-pasal 1430, 1831, 1833, 1837, 1843 dan Pasal 1847 sampai

ep

dengan Pasal 1850 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak serta merta
menggantikan kedudukan Debitur, sehingga tidak dapat diajukan secara bersama-sama

dengan Debitur. Pengajuan secara bersama Debitur dengan Penanggung dalam suatu

on

ng

es

permohonan PKPU akan mengakibatkan ketidakpastian dan ketidakadilan bagi

In
d

gu

Hal. 39 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Pemohon PKPU telah memanipulasi dasar hukum yang ada dalam Permohonannya;

ub

ah

Putusan Mahkamah Agung No. 035K/N/2005. Hal mana menunjukkan bahwa

Halaman 39

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Perjanjian Utang Piutang yang merupakan perjanjian pokok;

Bahwa Pasal 222 ayat (2) dan (3) UU Kepailitan dan PKPU menyatakan:

ng

Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat

melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat

gu

ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan

maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran


pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Kreditor;

ub
lik

membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat

ah
am

Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan

memohon agar kepada Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran


utang, untuk memungkinkan Debitor mengajukan rencana perdamaian
yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada

ep

Kreditornya;

ah
k

Bahwa dalam ketentuan Pasal 222 ayat (2) dan (3) UU Kepailitan dan PKPU tersebut
diatas tujuan diajukannya permohonan PKPU adalah untuk dimungkinkannya

In
do
ne
si

dilakukan suatu penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan maksud agar debitur

A
gu
ng

dapat mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian


atau seluruh utang debitur kepada Kreditor. Filosofi diajukannya permohonan PKPU

adalah untuk memberikan keringanan baik terhadap metode pembayaran ataupun

jumlah utang yang harus dibayar atau biasa disebut restrukturisasi utang. Dengan
demikian adalah merupakan hal tidak masuk akal apabila terhadap seorang
penanggung

diajukan

suatu

permohonan

pernyataan

penundaan

kewajiban

pembayaran utang bersamaan dengan debitur, mengingat kedudukan Penanggung

lik

yang merupakan perjanjian accesoir dan bukan merupakan pihak dalam Perjanjian
Utang-Piutang atau Perjanjian Kredit yang merupakan Perjanjian Pokok;

ub

ah

adalah merupakan pihak ketiga yang timbul karena adanya Perjanjian Penanggungan

Bahwa kedudukan Penanggung yang bukan merupakan pihak dalam Perjanjian Kredit

ka

yang merupakan Perjanjian Pokok secara subyek hukum tidak dapat ikut serta dalam

ep

pembahasan ataupun pengajuan rencana perdamaian yang merupakan filosofi atau


tujuan utama diajukannya permohonan PKPU, dengan demikian Penanggung dalam

gu

40

es
on

ng

Termohon PKPU I;

tidak dapat diajukan secara bersama-sama dengan

hal ini Termohon PKPU II

In
d

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
kedudukan Penanggung yang merupakan pihak ketiga dari suatu adanya suatu

Halaman 40

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
D TIDAK DIPENUHINYA SYARAT BERDASARKAN PASAL 222 AYAT (1) JO.

PASAL 222 AYAT (3) UU KEPAILITAN DAN PKPU


1

Bahwa sebagaimana telah dijelaskan pada bagian C sebelumnya, telah dijelaskan

ng

kedudukan Termohon PKPU II tidak dapat serta merta berubah dan menggantikan

kedudukan Termohon PKPU I sebagai Debitur. Atas dasar hal tersebut, maka apabila

gu

merujuk pada syarat pengajuan PKPU sebagaimana diatur dalam UU Kepailitan dan
PKPU, khususnya Pasal 222 yang menentukan bahwa:

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor yang mempunyai

Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan

ub
lik

membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat
memohon penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan maksud untuk
mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau
seluruh utang kepada Kreditor.

ep

ah
k

am

ah

lebih dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor.

Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan membayar


utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada

In
do
ne
si

Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan

A
gu
ng

Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran


sebagian atau seluruh utang kepada Kreditornya.

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 222 ayat (1) UU PKPU dan Kepailitan ditentukan

bahwa permohonan PKPU dapat diajukan oleh kreditor terhadap Debitor yang

mempunyai kreditur lebih dari 1 (satu) Kreditor yang hutang-hutangnya telah jatuh
tempo dan dapat ditagihkan. Dengan demikian, apabila Pemohon PKPU hendak

lik

bersama-sama dengan Penanggung (Termohon PKPU II), maka seharusnya Pemohon

PKPU juga harus dapat menguraikan Kreditur lain dari masing-masing Termohon

ub

PKPU. Akan tetapi, dalam perkara a quo permohonan PKPU yang diajukan oleh
Pemohon PKPU hanya menjelaskan dan menguraikan kreditur lain dari Termohon
PKPU I. Dalam hal ini Pemohon PKPU tidak dapat membuktikan dan menguraikan

ep

bahwa Termohon PKPU II memiliki kreditur lain yang memiliki tagihan kepada

on

ng

es

Termohon PKPU II;

In
d

gu

Hal. 41 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

mengajukan permohonan PKPU terhadap Debitor (Termohon PKPU I) secara

Halaman 41

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

halaman 16 huruf C tentang Termohon juga mempunyai utang kepada kreditur lain,
Pemohon PKPU menyebutkan:

ng

Maka oleh karena itu Termohon PKPU II adalah debitor dari Pemohon PKPU
dimana debitor memiliki utang kepada kreditor lainnya seperti:
PT. Bank Permata

PT. Bank DBS Indonesia

PT. Bank Central Asia, Tbk.

PT. Orix Indonesia Finance

PT. Bank CIM Niaga

PT. Bank Rakyat Indonesia

ub
lik

ah

gu

am

Bahwa dalil yang diajukan oleh Pemohon PKPU tersebut adalah tidak benar dan
berusaha untuk memanipulasi Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo agar

ep

memiliki persepsi yang salah mengenai adanya kreditur lain terhadap Termohon

ah
k

PKPU II. Faktanya dalam permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon PKPU,
Kreditur lain yang disebutkan oleh Pemohon PKPU dalam permohonannya adalah

Bahwa dalam permohonannya, Pemohon PKPU menyebutkan bahwa PT. Bank

A
gu
ng

In
do
ne
si

kreditur lain dari Termohon PKPU I dan bukan terhadap Termohon PKPU II;

Permata, PT. Bank DBS Indonesia dan PT. Bank Central Asia, Tbk., PT. Orix
Indonesia Finance, PT. Bank CIMB Niaga, dan PT. Bank Rakyat Indonesia

merupakan kreditur lain terhadap Termohon PKPU I. Selanjutnya Pemohon PKPU

mendalilkan bahwa kreditur lain tersebut juga merupakan kreditur lain dari Termohon
PKPU II. Hal mana merupakan dalil yang keliru karena faktanya kreditur lain yang

Bahwa perlu ditegaskan bahwa kedudukan Penanggung dalam hukum perdata tidaklah
menggantikan kedudukan Debitur. Dengan demikian Termohon PKPU II selaku

ub

Termohon PKPU II.

lik

ah

diajukan oleh Pemohon PKPU terhadap Termohon PKPU II bukanlah kreditur dari

Penanggung kewajiban Termohon PKPU I, tidaklah serta merta menggantikan

ep

ka

kedudukan Termohon PKPU I. Dengan kata lain apabila Pemohon PKPU hendak
memohonkan permohonan PKPU kepada Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II
secara bersama-sama. Maka Pemohon PKPU haruslah membuktikan masing-masing

ah

In
d

gu

42

on

ng

es

apakah persyaratan mengajukan permohonan PKPU sudah terpenuhi. Faktanya dalam

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
3 Bahwa dalam permohonan yang diajukan oleh Pemohon PKPU, pada halaman 15 s/d

Halaman 42

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
permohonan PKPU yang diajukan Pemohon PKPU, Pemohon PKPU sama sekali tidak

dapat membuktikan adanya kreditur dari Termohon PKPU II;


6

Bahwa oleh karena Pemohon PKPU tidak dapat membuktikan adanya kreditur lainnya

ng

terhadap Termohon PKPU II, maka permohonan yang diajukan oleh Pemohon PKPU
tidak memenuhi ketentuan yang diajukan oleh UU PKPU dan Kepailitan khususnya

gu

Pasal 222 ayat (1) jo. Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU, dan oleh
karenanya pula sudah sepantasnya apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan

mengadili perkara ini untuk memutuskan bahwa Termohon PKPU II tidaklah layak
dimohonkan PKPU mengingat persyaratan pengajuan permohonan PKPU oleh

ub
lik

menolak permohonan PKPU yang diajukan terhadap Termohon PKPU II;


I

PENUTUP

Berdasarkan seluruh hal-hal dan dasar hukum yang telah kami uraikan di atas, mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk memutus sebagai berikut:
I

ep

Dalam Eksepsi:

Menerima dan mengabulkan Eksepsi yang diajukan oleh Termohon PKPU I dan

In
do
ne
si

ah
k

am

ah

Pemohon PKPU tidaklah terpenuhi. Mohon kiranya bagi Majelis Hakim untuk

Termohon PKPU II untuk seluruhnya;


Menyatakan Permohonan

A
gu
ng

Pernyataan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

(PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
verklaard);

II

Dalam Pokok Perkara

Membebankan biaya perkara yang timbul dari perkara ini kepada Pemohon PKPU;

Atau

lik

Menolak Permohonan Pemohon PKPU untuk seluruhnya;

ah

ub

mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa guna menguatkan dalil permohonannya, Pemohon PKPU telah

ep

mengajukan bukti-bukti yaitu berupa surat-surat yang telah bermaterai cukup dan telah

Bukti P-1

Foto copy sesuai

dengan aslinya Akta Perjanjian Kredit


Pinjaman Rekening Koran (Overdraft

es

ng

on

disesuaikan dengan aslinya dimuka persidangan yaitu berupa:

In
d

gu

Hal. 43 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain

Halaman 43

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

dengan Fasilitas Pinjaman Rekening

Koran (overdraft loan) (PRK) sebesar

ng

Rp

4.000.000.000,-

Rupiah);

(empat

milyar

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) Nomor 01, tertanggal 2 Nopember 2007

dengan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) sampai jumlah setinggi-

Bukti P-3 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

ub
lik

am

ah

tingginya sebesar Rp 4.000.000.000,- (empat milyar Rupiah);

Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) Nomor 09, tertanggal 13 Juli 2009
dengan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) sampai jumlah setinggitingginya sebesar Rp 2.700.000.000,- (dua milyar tujuh ratus juta Rupiah);
Bukti P-4 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

ep

ah
k

Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) Nomor 45, tertanggal 18 Agustus 2011
sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 2.700.000.000,- (dua milyar tujuh ratus

In
do
ne
si

Bukti P-5 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

A
gu
ng

juta Rupiah);

Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) dan Pinjaman Berjangka (Term Loan)

Sub Limit Fasilitas Letter of Credit (L/C) Line Nomor 51, tertanggal 27 September
2011 untuk fasilitas overdraft loan setinggi-tingginya sebesar Rp 6.200.000.000,-

(enam milyar dua ratus juta Rupiah) dan untuk fasilitas Term Loan setinggi-tingginya
Rp 7,600,000.00 (tujuh juta enam ratus ribu Dollar Amerika Serikat);
Bukti P-6 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

lik

Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) Pinjaman Berjangka (Term Loan) Dan
Letter of Credit (L/C) Dengan Sub Limit Trust Receipt (T/R) Nomor 86, tertanggal
18 Nopember 2011;
Bukti P-7 :

ub

ah

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

ep

ka

Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) Pinjaman Berjangka (Term Loan) Dan
Letter of Credit (L/C) Dengan Sub Limit Trust Receipt (T/R) Nomor 08, tertanggal 3
Februari 2012;

In
d

gu

44

on

ng

es

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Bukti P-2 :

gu

In
do
ne
si
a

Loan) Nomor 10, tertanggal 4 Mei 2007

Halaman 44

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
7 Bukti P-8 : Foto copy sesuai dengan aslinya Perpanjangan Perjanjian Kredit

Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) Dan Letter of Credit (L/C) Dengan Sub
Limit Trust Receipt (T/R) tertanggal 14 Mei 2013 Nomor 844/Ppjk/CDU/2013;
Bukti P-9 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Perpanjangan Perjanjian Kredit

ng

Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) Dan Letter of Credit (L/C) Dengan Sub

gu

Limit Trust Receipt (T/R) tertanggal 30 Mei 2013 Nomor 0948/Ppjk/CDU/2013;


Bukti P-10 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perjanjian Kredit Pinjaman

Promes Berulang (Demand Loan) Sub Limit Fasilitas Letter of Credit (L/C) dan/atau

10 Bukti P-11 :

ub
lik

Nomor 11, tertanggal 4 Mei 2007;

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

Pinjaman Promes berulang (Demand Loan) Sub Limit Fasilitas Letter of Credit (L/C)
Dan/Atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Dan/Atau Fasilitas Bank
Garansi Nomor 02, tertanggal 02 Nopember 2007;
11 Bukti P-12 :

ep

ah
k

am

ah

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan/atau Fasilitas Bank Garansi

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) Sub Limit Fasilitas Letter of Credit (L/C)

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

A
gu
ng

12 Bukti P-13 :

In
do
ne
si

Dan/Atau Fasilitas Bank Garansi Nomor 10, tertanggal 13 Juli 2009;

Pinjaman Promes berulang (Demand Loan) I, Pinjaman Promes Berulang (Demand


Loan) II,Nomor 46, tertanggal 18 Agustus 2011;

13 Bukti P-14 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

Pinjaman Promes berulang (Demand Loan) I, Pinjaman Promes Berulang (Demand


Loan) II, dan Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) III Nomor 52, tertanggal 27

lik

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

Pinjaman Promes berulang (Demand Loan) I, Pinjaman Promes Berulang (Demand


Loan) II, dan Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) III Nomor 87, tertanggal 18
Nopember 2011;

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

ep

15 Bukti P-16 :

Pinjaman Promes berulang (Demand Loan) Sub Limit Fasilitas Letter of Credit (L/C)

Dan/Atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Dan/Atau Fasilitas Bank

on

ng

es

Garansi Nomor 09, tertanggal 03 Februari 2012;

In
d

gu

Hal. 45 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

14 Bukti P-15 :

ub

ah

September 2011;

Halaman 45

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pinjaman Promes Berulang (Deman Loan) I Sub Limit Fasilitas Letter of Credit (L/C)
line SKBDN Dan/Atau Fasiltas Bank Garansi Line tertanggal 14 Mei 2013 Nomor

ng

0845/Ppjk/CDU/2013;
17 Bukti P-18 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Perpanjangan Perjanjian Kredit

gu

Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) I Sub Limit Fasilitas Letter of Credit (L/
C) Line SKBDN Dan/Atau Fasilitas Bank Garansi Line tertanggal 30 Mei 2013

Nomor 0949/Ppjk/CDU/2013;

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perubahan Perjanjian Kredit

Nomor 8, tertanggal 12 Juni 2013;

19 Bukti P-20 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Hak Tanggungan Nomor:

4753/2007 tertanggal 11 Juni 2007;


20 Bukti P-21 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Hak Tanggungan Nomor:

ep

ah
k

4740/2007 tertanggal 11 Juni 2007;


21 Bukti P-22 :

ub
lik

am

ah

18 Bukti P-19 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Hak Tanggungan Nomor:

Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor:

A
gu
ng

W7-006361.HT.04.06.TH.2007/STD, tertanggal 30 Juli 2007;

23 Bukti P-24 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor:

W7-009881 AH.05.01.TH 2009/STD tertanggal 4 September 2009;

24 Bukti P-25 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor

W7-050087 AH.05.01.TH2011/STD tertanggal 24 Oktober 2011;

lik

W7-050085 AH.05.01.TH2011/STD tertanggal 24 Oktober 2011;

26 Bukti P-27 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor

W7-012818 AH.05.01.TH2012/STD tertanggal 3 April 2012;

27 Bukti P-28 :

ka

Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor

ub

ah

25 Bukti P-26 :

In
do
ne
si

22 Bukti P-23 :

11151/2007 tertanggal 23 Nopember 2007;

Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor:

28 Bukti P-29 :

ep

W7-012819 AH.05.01.TH2012/STD tertanggal 3 April 2012;

ah

Fotocopy sesuai dengan aslinya Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor

In
d

gu

46

on

ng

es

W7-019923 AH.05.01.TH2012/STD tertanggal 24 Mei 2012;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
16 Bukti P-17 : Foto copy sesuai dengan aslinya Perpanjangan Perjanjian Kredit

Halaman 46

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
29 Bukti P-30 : Foto copy sesuai dengan aslinya Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor

30 Bukti P-31 :

W1-019922 AH.05.01.TH2012/STD tertanggal 24 Mei 2012;

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Pemberian Jaminan Fidusia atas

ng

proyek VICO Nomor 09 tertanggal 12 Juni 2013;


31 Bukti P-32 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Akta Perjanjian Pemberian Jaminan

gu

Perorangan (Personal Guarantee) Nomor 18 tertanggal 4 Mei 2007 dari Tuan Richard
Setiawan;

32 Bukti P-33 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Perjanjian Pengelolaan Rekening

Foto copy Surat Nomor: S.2014.242/DIR Global Banking Remedial

ub
lik

33 Bukti P-34 :

Management tertanggal 17 Desember 2014 perihal somasi;


34 Bukti P-35 :

Foto copy dari Surat Pemohon PKPU Nomor: S.2014.0087/DIR Global

Banking- Corporate tertanggal 27 Januari 2014 perihal Fasilitas Kredit PT. Dhiva
Inter Sarana;
35 Bukti P-36 :

ep

ah
k

am

ah

Penampungan No. CBG.S05/AOD/PJJ/012/2011 tertanggal 14 Juni 2011;

Foto copy dari Surat Pemohon PKPU Nomor: S.2014.0100/DIR Global

Foto copy dari Surat Pemohon PKPU Nomor : S.2014.0130/DIR

A
gu
ng

36 Bukti P-37 :

In
do
ne
si

Dhiva Inter Sarana;

Banking Corporate Banking tertanggal 30 Januari 2014 perihal Fasilitas Kredit PT.

Global Banking- Corporate Banking tertanggal 12 Februari 2014 perihal Fasilitas


Kredit PT. Dhiva Inter Sarana;

37 Bukti P-38 :

Foto copy sesuai dengan aslinya Surat Pemohon PKPU Nomor :

S.2014.0252/ DIR Global Banking- Corporate Banking tertanggal 19 Juni 2014


perihal Kewajiban Pembayaran PT. Dhiva Inter Sarana;

lik

Foto copy sesuai dengan aslinya Risalah Pertemuan BII dengan PT.

Dhiva Inter Sarana tanggal 24 Juni 2014;

Foto copy dari Risalah Pertemuan BII dengan PT. Dhiva Inter

ub

39 Bukti P-39.a :

Sarana tanggal 15 Agustus 2014;

Foto copy dari Surat Nomor: S.2014.171/DIR Global Banking

ep

40 Bukti P-40 :

Remedial Management tertanggal 24 Oktober 2014 perihal peringatan pertama;


Foto copy dari Surat Nomor: S.2014.196/DIR Global Banking

41 Bukti P-41 :

on

ng

es

Remedial Management tertanggal 28 November 2014 perihal peringatan kedua;

In
d

gu

Hal. 47 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

38 Bukti P-39 :

Halaman 47

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Remedial Management tertanggal 17 Desember 2014 perihal somasi kepada Penjamin


(Termohon PKPU II);

Foto copy sesuai dengan aslinya Tanda Terima Surat tanggal 18

ng

43 Bukti P-42.a :

Desember 2014;

Foto copy dari Putusan Nomor : 31/PKPU/2011/PN. Niaga Jkt Pst.;

45 Bukti P-44 :

Foto

gu

44 Bukti P-43 :

copy

dari

Putusan

Nomor

28/Pdt.Sus/PKPU/2013/

am

ah

46 Bukti P-45 :

Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus di Kemenkumham

DUDI PRAMEDI, S.H;


47 Bukti P-46 :

Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus di Kemenkumham

IHSAN PRIMA BASRA, S.H;


48 Bukti P-47 :

Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus di Kemenkumham

ep

ah
k

ALLOVA HERLING MENGKO, S.H;


49 Bukti P-48 :

ub
lik

PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 12 Juni 2013;

Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus di Kemenkumham

Surat Kesediaan diangkat menjadi Pengurus dari DUDI

A
gu
ng

50 Bukti P-49.a :

In
do
ne
si

ANDRI KRISNA HIDAYAT, S.H., MKN;

PRAMEDI, S.H;

51 Bukti P-49.b :

Surat Kesediaan diangkat menjadi Pengurus dari IHSAN

PRIMA BASRA, S.H;

52 Bukti P-49.c :

Surat Kesediaan diangkat menjadi Pengurus dari ALLOVA

HERLING MENGKO, S.H;

lik

KRISNA HIDAYAT, S.H., MKN;

54 Bukti P-50 :

Surat Kesediaan diangkat menjadi Pengurus dari ANDRI

Print out dari BI Checking No. Laporan 16/182933430/DPIP/PIK

ub

ah

53 Bukti P-49.d :

tanggal laporan 19 Desember 2014 dengan posisi data terakhir 30 November 2014;
Fotokopi dari Laporan Keuangan Termohon PKPU I pertanggal Maret

ep

ka

55 Bukti P-51 :

2014 menyatakan bahwa TERMOHON PKPU I mempunyai Utang Kepada Pemegang


Saham sebesar: Rp 584.726.583.702 (Lima Ratus Juta Tujuh ratus dua puluh enam

ah

In
d

gu

48

on

ng

urutan ke-16;

es

ribu lima ratus delapan puluh tiga ribu tujuh ratus dua rupiah) pada halaman ke-2

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
42 Bukti P-42 : Foto copy dari Surat Nomor: S.2014.243/DIR Global Banking

Halaman 48

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
56 Bukti P-52 : Print out dari Minutes of Meeting antara Pemohon PKPU, Termohon

PKPU I, PT. Bank Permata Tbk, PT. Bank DBS Indonesia tanggal 12 Juni 2014 di
Kantor PT. Bank Permata Tbk;

Foto copy Surat PT. Dhiva Inter Sarana No. 267/DIS-SEC/XII/14

ng

57 Bukti P-53 :

tertanggal 19 Desember 2014 kepada PT. Bank Internasional Indonesia Tbk;

gu

58 Bukti P-54 :

Foto copy dari Putusan Mahkamah Agung Nomor 428 K/Pdt.Sus/2010

antara PT. Hendratna Plywood sebagai Pemohon Kasasi dahulu Termohon melawan

PT. Ocean Global Shipping dan PT. Samudra Naga Global sebagai Para Termohon

Foto copy dari Akta Perjanjian Kredit Nomor 03 antara PT.

ub
lik

59 Bukti P-55.a :

Bank Internasional Indonesia Tbk dengan Richard Setiawan yang dibuat dihadapan
Nani Kurniasih, Notaris di Jakarta pada tanggal 14 Desember 2011;
60 Bukti P-55.b :

Print out dari Syarat dan ketentuan umum pemberian fasilitas

kredit rumah Nomor 095/SKU-HomeLoan/XII/2011;

ep

ah
k

am

ah

Kasasi dahulu Para Pemohon;

Menimbang, bahwa guna menguatkan dalil bantahannya, Para Termohon PKPU telah
disesuaikan dengan aslinya dimuka persidangan yaitu berupa:

A
gu
ng

Bukti T.I & T.II-1

In
do
ne
si

mengajukan surat bukti yaitu berupa surat-surat yang telah bermaterai cukup dan telah

Foto

copy

dari Risalah Pertemuan antara Bank


Internasional Indonesia (Bank BII) dan
PT. Dhiva Inter Sarana tertanggal 24 Juni
2014;
2

Bukti T.1 & T.II-2

Foto

copy

lik

ah

dari Risalah Pertemuan antara Bank


Internasional Indonesia (Bank BII) dan
PT. Dhiva Inter Sarana tertanggal 15

ka

ub

Agustus 2014;

Bukti T.1 & T.II-3

Foto

copy

ep

dari Surat dari PT. Dhiva Inter Sarana


2014,

kepada

PT.

Bank

Internasional Indonesia, Tbk., Perihal:

on

es

Oktober

ng

ah

No. 245/DIS-SEC/X/2014 tertanggal 31

In
d

gu

Hal. 49 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 49

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

S2014.171/DIR Global Banking;

Bukti T.I & T.II-4

Foto

copy

ng

dari Surat dari PT. Dhiva Inter Sarana

No. 259/DIS-SEC/XII/ 2014 tertanggal

gu

10 Desember 2014, kepada PT. Bank

Internasional Indonesia, Tbk., Perihal:

Jawaban ata Surat BII No. S.2014.196/


Global

Banking

Remedial

Manajemen tertanggal 28

November

ub
lik

ah

DIR
2014;

am

Bukti T.I & T.II-5

Foto

copy

dari Surat dari PT. Dhiva Inter Sarana


No. 268/DIS-SEC/XII/ 2014 tertanggal

ah
k

ep

22 Desembver 2014, kepada PT. Bank


Internasional Indonesia, Tbk., Perihal:
DIR

Global

A
gu
ng

Manajemen

Banking
tertanggal

2014;
6

In
do
ne
si

Jawaban Atas Surat BII No. S.2014.242/

Bukti T.I & T.II-6

Remedial

17

Desember

Foto

copy

dari Perjanjian Manajemen Agunan No.


336/KSP-XII/2014
Desember 2014;
Bukti T.I & T.II-7

Foto

copy

lik

ah

tertanggal

sesuai dengan aslinya Surat dari Permata


No. 607/BP/CRC-WB/XII/2014

ub

Bank

tertanggal 22 Desember 2014, kepada

ka

PT. Dhiva Inter Sarana, Perihal: Surat

sesuai

aslinya

dengana

Pelunasan

Kontrak

Foto
dari

copy

Kwitansi
PT.

Orix

Indonesia Finance No. CM. FL 49638;

on

R
ng
A

gu

50

Bukti T.I & T.II-8

In
d

es

ep

Penawaran Fasilitas Perbankan;

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

Surat Balasan Atas Surat BII No.

Halaman 50

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ahli bernama Dr. Andrey Sitanggang, S.H., M.H., S.E, dibawah sumpah telah memberikan
keterangan, yang pada pokoknya sebagai berikut:

Bahwa berdasarkan Pasal 222 Undang-Undang No.37 Tahun 2004 tentang

ng

Kepailitan dan PKPU pengajuan PKPU harus ada sedikitnya 2 (dua) hutang

gu

dan pengajuannya tidak harus 2 (dua) kreditor, cukup satu kreditor, tetapi

harus membuktikan ada lebih dari satu hutang;

Bahwa apabila ada sebuah perseroan terbatas diajukan PKPU berikut


penjaminnya, maka penjamin tetap juga harus dibuktikan bahwa dia

ub
lik

ah

memiliki kewajiban lebih dari satu dan itu harus tegas diperjanjikan bahwa
penjamin menanggung hutang kepada siapa;

am

Bahwa menurut Ahli Undang-Undang No.37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan dan PKPU tidak mengatur secara tegas tentang suatu

ep

permohonan PKPU terhadap perseroan terbatas dan penjaminnya, dan

ah
k

dalam interprestasi secara logika tidak ada urgensi untuk mem-PKPU-kan


restrukturisasi dan di homologasi

A
gu
ng

hutangnya;

tetap saja penjamin akan menjamin

In
do
ne
si

penjamin, karena penjamin harus menjamin hutang debitor, kemudian di

Filosofi yang mendasari Pasal 225 ayat (1) Undang-Undang No.37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan PKPU yang mengatur secara tegas bahwa
permohonan PKPU harus ditandatangani oleh advokat dan pemohonnya

adalah pembuat undang-undang mensyaratkan jika akan mengajukan PKPU


secara pribadi tidak bisa dikuasakan dan juga ada satu kepastian bahwa

diatur secara tegas, tetapi jiwa PKPU adalah restrukturisasi hutang maka

ub

ketika restrukturisasi disetujui dengan homologasi maka penjamin tetap

terbawa;

Menimbang, bahwa pada proses persidangan telah hadir Kreditur lain dari PT BII

ep

ka

Pengajuan permohonan PKPU harus ada dua hutang, dalam PKPU tidak

lik

ah

tidak hanya kuasa hukum saja yang bekerja;

Finance Center diwakili oleh Kuasanya Hendra Satia Ditama, Mario Firman Mangapul dan
mengajukan 4 surat bukti yang oleh Majelis Hakim diberi tanda Bukti-1 sampai dengan

on

ng

Bukti-4 sebagai berikut :

es

Chandra Simanjuntak berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 12 Januari 2015 dan

In
d

gu

Hal. 51 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa selanjutnya dipersidangan Penggugat telah mengajukan seorang

Halaman 51

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Foto copy sesuai dengan aslinya Akta

Pendirian PT. BII Finance Center Nomor 163 tanggal 13

Februari 1991 yang dibuat dihadapan Richardus Nangkih

ng

Sinulingga, SH, Notaris di Jakarta;

gu

Foto copy sesuai dengan aslinya Kontrak

Pembiayaan Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia


No.50701130312 tanggal 30 Mei 2013;

Bukti-3

Foto copy Sertifikat Jaminan Fidusia

No.W.10.00133820.AH.05.01. TH.2014 dan Akta Jaminan


SH;
4

Bukti-4

ub
lik

Fidusia No.338 yang dikeluarkan oleh Notaris Miryani Usman,

ah

Print out dari Customer Card View (Data

Pembayaran Konsumen) an PT. Dhiva Inter Sarana;


surat bukti-1 sampai dengan bukti-3 sesuai dengan aslinya sedangkan surat bukti-4 sesuai

ep

am

ah
k

Bukti-2

dengan print out;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa atas pertanyaan Majelis Hakim dengan diajukannya permohonan


PKPU ini oleh Pemohon, Kreditur lain dari PT BII Finance Center menanggapi secara lisan

A
gu
ng

dan menyatakan apabila permohonan PKPU dapat dikabulkan maka PT BII Finance Center
setuju dan mendukung;

Menimbang, bahwa sebagai akhir pemeriksaan Pemohon PKPU telah mengajukan

kesimpulan pada tanggal 15 Januari 2015 yang pada pokoknya Permohonan PKPU Pemohon

mohon dikabulkan demikian pula Para Termohon PKPU juga telah mengajukan kesimpulan

pada tanggal 15 Januari 2015 yang pada pokoknya mohon agar permohonan PKPU Pemohon
ditolak dan selengkapnya sebagaimana tercantum dalam berita acara pemeriksaan perkara ini

lik

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, maka segala sesuatu yang

ub

terjadi dan terungkap di dalam persidangan serta seperti yang telah termuat dalam Berita
Acara Persidangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari uraian putusan
ini ;--------------------------------------------------------------------------------------

ep

ka

ah

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :

In
d

gu

52

on

ng

tersebut diatas;

es

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pemohon adalah sebagaimana

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
1 Bukti-1

Halaman 52

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa sebagaimana dalam tanggapannya Termohon I dan Termohon II

ng

melalui kuasanya telah mengajukan eksepsi pada pokoknya :


1

Bahwa Permohonan Pemohon ditandatangani bukan oleh yang


berwenang

mewakili

Pemohon

PKPU

sebagaimana

gu

disyaratkan dalam 224 ayat (1) Undang Undang No 37 Tahun


2004 tentang kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

Utang dengan alasan :

ub
lik

bidang perbankan, oleh karena Pemohon PKPU merupakan Perseroan Terbatas maka
seharusnya yang mewakili Pemohon PKPU untuk mengajukan dan menandatangani
Permohonan PKPU adalah Direksi, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka
5 dan Pasal 98 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas;
- Bahwa berdasarkan Pasal 224 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang
Kepailitan

dan

ep

ah
k

am

ah

- karena Pemohon PKPU adalah Perseroan Terbatas yang mempunyai kegiatan usaha di

Penundaan

Kewajiban

Pembayaran

Utang, seharusnya

yang

menandatangani Permohonan PKPU dan menjadi Pemohon PKPU adalah Direksi PT.

In
do
ne
si

Bank Internasional Indonesia Tbk. Namun faktanya dalam Permohonan PKPU yang

A
gu
ng

diajukan oleh Pemohon PKPU, permohonan tersebut ditandatangani oleh Jabez Pieters
dan Riandi Arsiyono yang jelas-jelas bukan merupakan Direksi dari Pemohon PKPU
dan tidak mempunyai wewenang untuk menandatangani Permohonan PKPU;

Dengan demikian, Permohonan PKPU dalam perkara yang terdaftar dalam register

perkara No. 74/PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst ditandatangani bukan oleh orang

yang berwenang mewakili Pemohon PKPU sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan


Pasal 224 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004, Pasal 1 angka 5 Undang-

lik

ah

Undang Nomor 40 Tahun 2007 serta Pasal 98 ayat (1) Undang- Undang Nomor 40

ub

perkara No. 74/PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst adalah cacat hukum;


Bahwa dengan adanya Perbaikan Permohonan PKPU yang secara nyata mengganti
Jabez Pieters dan Riandi Arsiyono menjadi Jenny Wiriyanto dan Thilagavanthy

ep

ka

Tahun 2007, sehingga Permohonan PKPU dalam perkara yang terdaftar dalam register

Nadason merupakan bentuk pengakuan bahwa Jabez Pieters dan Riandi Arsiyono bukan
merupakan pihak yang berwenang untuk mewakili Pemohon PKPU dalam mengajukan

on

ng

PKPU tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah dalam persidangan dan dapat

es

Permohonan PKPU ini. Dengan demikian pengakuan yang diberikan oleh Pemohon

In
d

gu

Hal. 53 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
I
DALAM EKSEPSI:

Halaman 53

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst;

Bahwa penggantian nama tersebut merupakan hal yang prinsipal dan esensial

ng

mengingat pada saat Permohonan PKPU diajukan seharusnya pihak yang berwenang

untuk mewakili adalah Direksi dari Pemohon PKPU dan tidak dapat dikuasakan kepada

gu

pihak manapun juga termasuk kepada kuasa hukum Pemohon PKPU, mengingat
Undang-Undang Kepailitan dan PKPU khusunya dalam Pasal 224 ayat (1) secara tegas

mensyaratkan bahwa permohonan PKPU harus ditandatangani oleh pemohon dan oleh

Dengan demikian Permohonan PKPU yang terdaftar dalam register perkara No. 74/

ub
lik

am

ah

advokatnya;

PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst tidak dapat diterima karena bukan diajukan oleh


Direksi Pemohon PKPU, mengingat Permohonan PKPU yang terdaftar dalam register
perkara No. 74/PDT.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst sudah cacat hukum sejak
pertama kali diajukan, sehingga batal demi hukum. Atas dasar hal tersebut, mengingat

ep

ah
k

permohonan yang telah diajukan cacat hukum, maka perbaikan terhadap Permohonan

In
do
ne
si

tidak cacat hukum;

PKPU yang cacat hukum tentu tidak dapat menyebabkan permohonan tersebut menjadi

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan

A
gu
ng

sebagai berikut :

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 224 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun

2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yang menyebutkan:
Permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

222 harus diajukan kepada Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dengan

Menimbang, bahwa Pemohon PKPU ini adalah badan hukum Perseroan Terbatas

lik

ah

ditandatangani oleh pemohon dan oleh advokatnya,

ub

Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, diatur :
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab

ka

sesuai ketentuan ;

ep

penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai


dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

In
d

gu

54

on

ng

es

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
dipertimbangkan oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara No. 74/

Halaman 54

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Perseroan Terbatas, menyebutkan Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan;

Permohonan PKPU ini diajukan diajukan oleh Perseroan

ng

Menimbang, bahwa

Terbatas Bank Internasional Indonesia Tbk yang diajukan pada tanggal 31 Desember 2014 ke
Negeri

gu

Pengadilan

Jakarta

Pusat

dengan

No

Register

74/Pdt.Sus.PKPU/2014/

PN.Niaga.Jkt.Pst, ditandatangani oleh Advokat dan Jabez Pieters serta Riandi Arsiyono

berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 18 Desember 2014;

Menimbang, pada persidangan pertama tanggal 7 Januari 2015 telah dilakukan

ub
lik

ah

perubahan gugatan tertanggal 7 Januari 2015 terhadap permohonan tersebut yang mana

didalam permohonannya ditandatangani oleh Advokat dan Jenny Wiriyanto dan

Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah


permohonan Pemohon memenuhi ketentuan Pasal 224 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun

ep

ah
k

am

Thilagavanthy Nadason;

2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;


didalam Permohonannya Pemohon PKPU adalah PT. Bank

Menimbang, bahwa

In
do
ne
si

Internasional Indonesia,Tbk adalah suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan di Jakarta

A
gu
ng

dan beralamat di Gedung Sentral Senayan III, Jalan Asia Afrika No 8 Gelora Bung Karno
jakarta 10270, yang dalam hal ini diwakili 0leh Jenny Wiriyanto jabatan Direktur, Dhien
Tjahajani jabatan Direktur

berdasarkan Akta Pernyataan keputusan Rapat PT Bank

International Indonesia Tbk tanggal 7 April 2014 No.19 yang dibuat dihadapan Engawati
5

Duma Hutapea,SH

Isak Franky P.Napitupulu,SH

Rony Eli Hutahaean ,SH, MH

lik

ah

Gazali,SH selanjutnya telah memberikan kuasa kepada:

ub

Batavia Block LC 10 No.30 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 berdasarkan surat Kuasa
khusus

No.SKTU.2014.108/DIR.GLOBAL-Corporate Banking tertanggal 18 Desember

2014, sehingga karenanya surat kuasa tersebut telah sah menurut Hukum untuk mengajukan
permohonan PKPU ini karena kuasa tersebut telah diberikan oleh yang berwenang untuk itu;

ep

ka

Seluruhnya Advokat dari Law Firm Duma & Co beralamat kantor di Jalan Raya Gading

Menimbang, bahwa selanjutnya setelah Majelis Hakim mempelajari Permohonan

ng

Pieters dan Riandi Arsiyono sebagai kuasa Direksi ; dan ternyata kemudian Pemohon PKPU
dan

on

mengajukan Permohonan Perbaikan terhadap Permohonan PKPU tersebut diatas

es

PKPU Pemohon, permohonan PKPU Pemohon pada awalnya ditandatangani oleh Jabez

In
d

gu

Hal. 55 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Selanjutnya Pasal 98 ayat (1) Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang

Halaman 55

berdasarkan Akta Pernyataan keputusan Rapat PT Bank

Direktur Pemohon PKPU

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
ditandatangani sendiri oleh Jenny Wiriyanto dan Thilagavathy Nadason Keduanya selaku

International Indonesia Tbk tanggal 7 April 2014 No.19 yang dibuat dihadapan Engawati

ng

Gazali,SH Notaris di jakarta dan sesuai dengan Perubahan anggaran Dasar Pemohon
PKPU,sebagaimana tertuang Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Internasional

gu

Indonesia Tbk No.06;

Menimbang,bahwa karena permohonan Pemohon telah ditandatangani oleh

pihak yang berwenang untuk itu yaitu 2 (dua) orang Direksi dari Pemohon PKPU dan

oleh Advokatnya beralasan bagi Majelis untuk berpendapat bahwa permohonan

ub
lik

ah

Pemohon telah memenuhi Pasal 224 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang

Menimbang, bahwa sedangkan terhadap perbaikan Permohonan sebagaimana alasan

dalam eksepsi menurut Majelis karena perbaikan permohonan PKPU tersebut diajukan
sebelum ada tanggapan dari para Termohon adalah tidak bertentangan dengan hukum

ep

ah
k

am

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

dan diperbolehkan;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi tersebut haruslah ditolak;


Panggilan sidang kepada Termohon PKPUI dan Termohon

A
gu
ng

PKPU II tidak patutkarena melanggar ketentuan sebagaimana


disyaratkan dalam pasal 224

ayat (3) Undang-Undang

Kepailitan dan PKPU:karena

Bahwa Permohonan PKPU didaftarkan oleh PEMOHON PKPU pada tanggal 31

Desember 2014 di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Bahwa pendaftaran


Permohonan PKPU tersebut sengaja didaftarkan oleh Pemohon PKPU dengan

lik

terakhir menjelang libur panjang/libur tahun baru. Bahwa jelas tujuan Pemohon
PKPU tidak memberikan kesempatan kepada Termohon PKPU I dan Termohon

ub

ah

itikad yang tidak baik, mengingat tanggal 31 Desember 2014 merupakan hari kerja

PKPU II untuk mempersiapkan proses jawab menjawab dalam persidangan;


Bahwa pendaftaran yang dilakukan oleh Pemohon PKPU pada tanggal 31

ep

ka

Desember 2014 juga merupakan kesengajaan karena mengingat jangka waktu


persidangan PKPU hanya 20 (dua puluh) hari, sehingga hari libur ikut terhitung

ah

es
In
d

gu

56

on

ng

Termohon PKPU II;

dalam panggilan sidang, sehingga sangat merugikan Termohon PKPU I dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 56

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa pada tanggal 5 Januari 2015, Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II

baru menerima Panggilan Sidang dari Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/TPKor dan


Hubungan Industrial Jakarta Pusat untuk menghadiri sidang PKPU yang akan

ng

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Januari 2015;

Bahwa panggilan sidang kepada Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II

gu

adalah tidak sah dan tidak patut karena surat panggilan sidang tersebut baru

diterima 2 (dua) hari sebelum dilaksanakannya hari sidang yang telah ditentukan.
No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

ub
lik

Utang, sehingga sehingga Permohonan PKPU dalam perkara a quo haruslah


ditolak dan dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Majelis mempertimbangkan sebagai

berikut :

Menimbang, bahwa Pasal 224 ayat (3) Undang-undang No. 37 Tahun 2004 Tentang

ep

ah
k

am

ah

Hal tersebut bertentangan dengan ketentuan Pasal 224 ayat (3) Undang-undang

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, menyebutkan:

Dalam hal pemohon adalah Kreditor, Pengadilan wajib memanggil Debitor

A
gu
ng

sidang.

In
do
ne
si

melalui juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
Menimbang, bahwa benar permohonan PKPU Pemohon diajukan tanggal 31

Desember 2014 dan pada hari itu juga Majelis Hakim menetapkan pemeriksaan persidangan

perkara tersebut pada tanggal 7 Januari 2015 dan telah dipanggil oleh juru sita Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari itu juga dengan surat tercatat
sebagaimana bukti relas panggilan No. W.10.UI.14120.Ht.03.XII.2014.SE dan tanggal

tanggal 31 Desember 2014 adalah hari kerja, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

lik

Menimbang, bahwa pada tanggal 31 Desember 2014 Pengadilan Niaga Jakarta

ub

Pusat telah memanggil Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II untuk menghadap
sidang yang ditentukan tanggal 07 Januari 2014, dan berdasarkan fakta tersebut menurut

ep

Majelis panggilan yang telah dilakukan oleh juru sita Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri jakarta Pusat tersebut telah patut dan sah menurut hukum terlebih Termohon PKPU
mohon penundaan persidangan pada hari dan tanggal tersebut, sehingga jelas sudah sesuai

on

ng

es

pada sidang pertama tanggal 7 Januari 2015 telah mengirim surat kepada Majelis untuk

In
d

gu

Hal. 57 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Jakarta Pusat bukan hari libur;

Halaman 57

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kepailitan dan Penundaan kewajiban Pembayaran Utang;

ng

Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi tersebut haruslah dinyatakan ditolak;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat

gu

eksepsi-eksepsi Para Termohon sebagaimana tersebut diatas dinayatakan untuk ditolak


seluruhnya;

II DALAM POKOK PERKARA:

Menimbang, bahwa segala pertimbangan Majelis dalam eksepsi adalah merupakan

ub
lik

ah

bagian yang tidak terpisahkan dengan pertimbangan didalam pokok perkara ini;

Menimbang, bahwa Pemohon PKPU dalam permohonanya menyatakan bahwa

Termohon II kedudukannya sebagai Penanggung Debitor, telah memohon agar Pengadilan


Negeri Jakarta Pusat memberikan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sementara
kepada Termohon I dan sekaligus kepada Termohon II;

ep

ah
k

am

Pemohon adalah sebagai Kreditur Dari Termohon I yang kedudukannya sebagai Debitor dan

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon Penundaan Kewajiban pembayaran Utang

In
do
ne
si

(PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU karena para Termohon PKPU mempunyai
utang kepada Pemohon PKPU yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih yaitu terhadap

A
gu
ng

seluruh kewajiban-kewajiban fasilitas-fasilitas kredit yang diberikan oleh Pemohon kepada


Termohon I yang berdasarkan catatan Pemohon PKPU pertanggal 17 Desember 2014

Termohon memiliki hutang sebesar RP USD 67,669,480.00 (enam puluh tujuh juta enam

ratus enam puluh sembilan ribu empat ratus delapan puluh Dollar Amerika Serikat) dengan

Pokok

Bunga : USD 2,667,254.25;

Denda : USD 11,415,092.92.

lik

: USD 53,587,132.83;

ub

yang mana Pemohon PKPU telah memberikan surat tegoran kepada para Termohon PKPU
serta para Termohon mempunyai lebih dari satu Kreditur;

ep

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya Pemohon PKPU telah


materai cukup;

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan Permohonan PKPU yang

In
d

gu

58

on

ng

diajukan oleh Pemohon tersebut diatas ;

es

mengajukan bukti surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-55.b serta telah dibubuhi

ka

ah

rincian:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
dengan ketentuan pasal 224 ayat 3 Undang-undang No. 37 tahun 2004 Tentang

Halaman 58

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 222 ayat (3) Undang-Undang No.37

menyebutkan bahwa Kreditur yang

memperkirakan bahwa Debitur tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah

ng

jatuh waktu dan dapat ditagih , dapat memohon agar kepada Debitur diberi Penundaan

Kewajiban Pembayaran Utang untuk memungkinkan Debitur mengajukan rencana

gu

Perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kepada
Krediturnya

Menimbang, bahwa pasal 224 ayat (1) Undang-Undang No.37 tahun 2004 tentang

Kepailitan dan PKPU mensyaratkan Permohonan PKPU sebagaimana dimaksud dalam pasal

Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut Majelis telah mempertimbangkan dalam

eksepsi dan untuk mempersingkat uraian putusan ini diambil alih dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dengan pertimbangan didalam pokok perkara ini dan

berdasarkan

pertimbangan tersebut diatas cukup alasan bagi Majelis untuk menyatakan bahwa

ep

ah
k

am

ditandatangani oleh Pemohon dan advokatnya;

ub
lik

harus dajukan kepada Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dengan

ah

222

In
do
ne
si

ditentukan Undang-Undang;

permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi syarat formal yang

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan syarat materiil

A
gu
ng

Permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon PKPU;

Menimbang, bahwa Termohon PKPU dalam tanggapannya pada pokoknya menyangkal

dengan menyatakan Utang Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU belum jatuhtempo

dan dapat ditagih;Termohon PKPU I masih memiliki kemampuan membayar Utang


Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU dan Kreditur lain;Permohonan PKPU tidak dapat
diajukan terhadap Termohon PKPU II mengingat kedudukan Termohon PKPU II tidakserta

lik

ah

merta menggantikan kedudukan Termohon PKPU I,Tidak dipenuhinya syarat berdasarkan


Pasal 222 ayat (1) Jo. Pasal 222 Ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU; sehingga syarat

ub

Pemohon tidak beralasan dan karenanya mohon agar Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo
menolak Permohonan Pemohon;

ep

Menimbang, bahwa guna menguatkan dalil-dalil tanggapanya, maka pihak Termohon


telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi kode bukti T.I &T.II-1 sampai dengan T.I &

on

ng

es

T.II-8 bukti mana telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya;

In
d

gu

Hal. 59 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

pengajuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang tidak terpenuhi. Sehingga permohonan

Halaman 59

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Finance Center dan mengajukan surat bukti surat diberi tanda Bukti-1 sampai dengan Bukti-4,
bukti mana telah diberi materai cukup dan telah dicocokan dengan aslinya;

ng

Menimbang, dalam permohonannya Pemohon PKPU adalah Perseroan Terbatas yang


mempunyai kegiatan usaha di bidang perbankan;sedangkan Termohon PKPU I adalah suatu

gu

Perseroan Terbatas yang mempunyai kegiatan usaha penyediaan barang dan/atau jasa pipa bor

(line pipe), casing, tubing, dan/atau coupling, dimana Termohon PKPU I telah mendapat

fasilitas kredit (pinjaman) dari Pemohon PKPU,(bukti P1 sampai dengan P 19) dan Termohon

PKPU I untuk menjamin pelaksanaan pembayaran kewajiban kepada Pemohon PKPU sesuai

ub
lik

ah

Perjanjian Kredit tersebut, Termohon PKPU I telah memberikan jaminan-jaminan kebendaan

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-32 diketahui bahwa selain Termohon PKPU I

memberi jaminan kebendaan sebagaimana tersebut diatas , Termohon PKPU I juga


mengajukan Termohon PKPU II sebagai Personal Guarantee/Penjamin berdasarkan :
Perjanjian Pemberian Jaminan Perorangan Nomor : 18 tanggal 4 Mei 2007 yang dibuat oleh

ep

ah
k

am

sebagaimana tertuang dalam bukti P20 sampai dengan P31;

Veronica Nataadmaja, Sarjana Hukum, Master of Corporate, Notaris di Jakarta;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa Termohon PKPU II mengikatkan dirinya dalam akta Perjanjian


Pemberian Jaminan Perorangan No. 18 tertanggal 4 Mei 2007 sebagaimana dinyatakan dalam

A
gu
ng

Pasal 1 ayat 1.2 Perjanjian Pemberian Jaminan Perorangan (Personal Guarantee) Nomor 18
tanggal 4 Mei 2007 yang berbunyi:

dalam hal DEBITUR lalai/wanprestasi/tidak melaksanakan kewajibannya

baik sebagian dan/atau seluruhnya berdasarkan Perjanjian Kredit atau


perjanjian lainnya sehubungan dengan Perjanjian Kredit, maka PENJAMIN

secara tidak dapat ditarik kembali dan tanpa syarat wajib untuk membayar

lik

ah

sepenuhnya kepada BANK...................

Menimbang, bahwa selanjutnya dari bukti P 32 tersebut dapat diketahui bahwa

ub

PKPU tersebut secara tegas telah menyatakan melepaskan dan mengesampingkan hakhak istimewanya sebagai penanggung utang yang diatur dalam Pasal 1430, 1831, 1837,
1843, 1847, 1848, 1849, dan 1850 KUHPerdata sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 2

ep

butir II Perjanjian Pemberian Jaminan Perorangan (Personal Guarantee) Nomor 18

gu

60

on

ng

es

tanggal 4 Mei 2007;

In
d

ka

Termohon PKPU II sebagai penanggung utang Termohon PKPU I kepada Pemohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

PT.BII

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dalam proses perkara ini telah hadir Kreditur lain

Halaman 60

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti bertanda P1 Akta Perjanjian Kredit Rekening

Koran No 10 tertanggal 4 Mei 2007 dan bukti P10 Akta Perjanjian Kredit Promes Berulang
No 11 tertanggal 4 Mei 2007 dan bukti P32

Perjanjian Pemberian Jaminan Perorangan

ng

Nomor : 18 tanggal 4 Mei 2007 yang dibuat oleh Veronica Nataadmaja, Sarjana Hukum,
Master of Corporate, Notaris di Jakarta ;Pemohon PKPU PT Bank Internasional Indonesia

gu

Tbk selaku Kreditor mengajukan Permohonan PKPU terhadap PT Dhiva Inter Sarana

(Termohon PKPU I ) dan Richard Setiawan (Termohon PKPU II selaku pribadi ) dalam
kedudukannya selaku Penjamin (Borg) atas fasilitas kredit yang telah diterima oleh PT Dhiva

Inter Sarana

ub
lik

ah

Dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat

dapat dibenarkan, dengan demikian Termohon PKPU II selaku Penjamin dapat dimintakan
pertanggungjawaban atas piutang PT Bank Internasional Indonesia Tbk;

Menimbang, bahwa dengan demikian beralasan bagi Majelis untuk berpendapat

ep

ah
k

am

bahwa Permohonan PKPU yang diajukan kepada para Termohon PKPU dalam perkara aquo

keterangan Ahli yang menyatakan tidak ada urgensinya Debitor dan Penjamin diajukan

In
do
ne
si

bersama-sama sebagai Termohon PKPU dikesampingkan demikian pula keberatan Termohon


yang menyatakan Permohonan PKPU tidak dapat diajukan terhadap Termohon PKPU II

A
gu
ng

mengingat kedudukan Termohon PKPU II tidakserta merta menggantikan kedudukan


Termohon PKPU I dikesampingkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti bertanda P-18 , bersesuaian dengan bukti P-34,

P-42.A

diketahui Bahwa Perjanjian Pinjaman Rekening Koran beserta perubahan-

perubahannya dan Perjanjian Pinjaman Promes Berulang beserta perubahan-perubahannya


telah diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 8, tertanggal 12 Juni 2013

lik

ah

(untuk selanjutnya disebut Perjanjian Kredit), yang dibuat di hadapan Veronica


Nataadmadja, Notaris di Jakarta,diketahui bahwa

sebesar USD

ub

Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan)

44,000,000.00 (empat puluh empat juta Dollar Amerika Serikat) jatuh tempo

ep

pada tanggal 7 Mei 2014 (Pasal 2.2 ayat (b) Perjanjian Kredit);
Fasilitas L/C Line 1 sebesar USD 8,730,000.00 (delapan juta tujuh ratus tiga puluh

on

ng

es

Perjanjian Kredit);

ribu Dollar Amerika Serikat) jatuh tempo pada tanggal 7 Mei 2014 (Pasal 2.2 ayat (c)

In
d

gu

Hal. 61 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Halaman 61

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

yang jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2014(Pasal 2.2 ayat (d) Perjanjian Kredit);

sehingga sesuai perhitungan dari Pemohon PKPU sampai dengan 17 Desember 2014,

ng

Termohon PKPU I mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada
Pemohon PKPU sebesar USD 67,669,480.00 (enam puluh tujuh juta enam ratus enam puluh

gu

sembilan ribu empat ratus delapan puluh Dollar Amerika Serikat) dengan rincian:

Pokok

Bunga : USD 2,667,254.25;

Denda : USD 11,415,092.92.

: USD 53,587,132.83;

ub
lik

ah

Sebagaimana tertuang dalam Surat Pemohon PKPU Nomor: S.2014.242/DIR Global Banking

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan P 35, P36,P37,P38,P39,P39 A bukti mana

keberadaannya tidak dibantah oleh para Termohon PKPU diketahui bahwa Pemohon PKPU
sudah beberapa kali mengirimkan surat dan melakukan pertemuan dengan Termohon PKPU I

ep

ah
k

am

Remedial Management tertanggal 17 Desember 2014 perihal Somasi

untuk meminta agar Termohon PKPU I melunasi kewajibannya akan tetapi Termohon PKPU

I tetap juga tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar fasilitas kredit yang diberikan
yang keberadaannya tidak dibantah oleh Termohon PKPU Pemohon PKPU

A
gu
ng

40, P 41

In
do
ne
si

oleh Pemohon PKPU kepada Termohon PKPU I, dan selanjutnya berdasarkan surat bukti P
memberikan Surat Peringatan kepada Termohon PKPU I bahwa Pemohon PKPU akan
melakukan tindakan hukum jika Termohon PKPU I tidak melaksanakan kewajibannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P 42, P 37 , P 42 A diketahui bahwa Pemohon

PKPU juga telah mengingatkan Termohon PKPU II sebagai Penjamin untuk memenuhi
kewajiban Termohon PKPU I, baik melalui surat maupun pertemuan. Akan tetapi Termohon
PKPU II juga tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar fasilitas kredit yang diberikan

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut karena Para Termohon terbukti tidak

ub

memenuhi kewajibanya membayar utang-utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih,
maka beralasan bagi Majelis untuk berpendapat Termohon PKPU I dan Termohon PKPU II

ep

telah terbukti tidak dapat melanjutkan pembayaran atas utangnya yang telah jatuh waktu dan
dapat ditagih;

keberatan Termohon yang berpendapat Utang Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU

In
d

gu

62

on

ng

belum jatuh tempo dan dapat ditagih; dan Termohon PKPU I masih memiliki kemampuan

es

Menimbang, berdasarkan uraian tersebut diatas beralasan pula untuk berpendapat

ka

ah

oleh Pemohon kepada Termohon PKPU I;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
b Fasilitas L/C Line 2 sebesar USD 6,000,000.00 (enam juta Dollar Amerika Serikat)

Halaman 62

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
membayar Utang Termohon PKPU I kepada Pemohon PKPU tidak dapat dibuktikan oleh

Termohon karenanya keberatan tersebut haruslah dikesampingkan;

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah para Termohon

ng

memiliki Kreditur lain;

Menimbang,bahwa berdasarkan bukti bertanda Bukti-2 dan Bukti-3 yang diajukan

gu

oleeh Kreditor Lain dari BII Finance Center terbukti bahwa selain Termohon PKPU I

mempunyai Kreditur Pemohon PKPU, Termohon I PKPU juga mempunyai Kreditur lain

yaitu PT BII Finance Center Berdasarkan kontrak pembiayaan dengan penyerahan hak milik
secara fidusia No. 50701130312 tanggal 30 Mei 2013 yang dibuat antara PT. BII Finance

ub
lik

ah

Center dengan Termohon PKPU I, selain dari pada itu berdasarkan bukti T.I &T.II-7

Menimbang, bahwa sedangkan untuk Termohon PKPU II selain Termohon PKPU II

mempunyai Kreditur Pemohon yang mana Termohon PKPU II berkedudukan sebagai


Penjamin, Termohon PKPU II berdasarkan bukti bertanda P 55 A dan P 55 B Termohon

ep

ah
k

am

nampak jelas bahwa Termohon PKPU I mempunyai Kreditur lain yaitu Bank Permata;

PKPU II juga mempunyai Kreditur lain berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 03

antara PT. Bank Internasional Indonesia Tbk dengan Richard Setiawan yang dibuat

In
do
ne
si

dihadapan Nani Kurniasih, Notaris di Jakarta pada tanggal 14 Desember 2011 . dimana

A
gu
ng

didalam Pasal 5 Akta Perjanjian tersebut diatur adanya PENGAKUAN UTANG dan
PEMBUKTIAN UTANG menyatakan DEBITUR dalam hal ini (Termohon PKPU II)

mengaku benar-benar dan secara SAH telah berhutang kepada Bank sejumlah pokok

sebesar 22.800.000.000 (Dua puluh dua milyar delapan ratus juta rupiah) sebagaimana

Syarat dan ketentuan umum pemberian fasilitas kredit rumah Nomor 095/SKU-HomeLoan/
XII/2011; bukti manai membuktikan bahwa Termohon PKPU II mempunyai utang lain

secara pribadi untuk dirinya sendiri berupa kredit pemilikan rumah sebesar

T.I & T.II-7 nampak jelas bahwa Termohon PKPU II juga

ub

mempunyai Kreditur lain yaitu Bank Permata dimana kedudukan Termohon PKPU II
adalah sebagai Penjamin;

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat


bahwa permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang aquo telah memenuhi syarat

on

ng

es

ketentuan Pasal 222 ayat (1) jo. Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan & PKPU, ;

In
d

gu

Hal. 63 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

berdasarkan bukti

lik

ah

22.800.000.000 (Dua puluh dua milyar delapan ratus juta rupiah), selain dari pada itu

Halaman 63

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BUMN yang dimaksud dalam pasal 2 ayat (5) UU Kepailitan dan PKPU ataukah tidak;

ng

Menimbang, bahwa Pasal 2 ayat (5) UU Kepailitan dan PKPU menyatakan :

Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi,

Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang

gu

kepentingan publik, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh


Menteri Keuangan ;

......Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di

ub
lik

bidang kepentingan publik adalah badan usaha milik negara yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham...... ;

Menimbang, bahwa Pasal 223 UU Kepailitan dan PKPU menyatakan :

Dalam hal Debitor adalah Bank, Perusahaan Efek, Bursa. Efek, Lembaga
dan

Penjaminan, Lembaga

ep

Kliring

ah
k

am

ah

Selanjutnya penjelasan Pasal 2 ayat (5) UU Kepailitan dan PKPU menyatakan:

Penyimpanan

dan

Penyelesaian,

Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasurunsi, Dana Pensiun, dan Badan

In
do
ne
si

Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik maka yang
dapat mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang

A
gu
ng

adalah lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), ayat (4), dan
ayat (5) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (5) jo. Penjelasan Pasal 2 ayat

(5) UU Kepailitan dan PKPU tersebut diatas maka Badan Usaha Milik Negara yang dimaksud
dalam pasal 2 ayat (5) jo. Penjelasan Pasal 2 ayat (5) UU Kepailitan dan PKPU tersebut

adalah Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh Negara dan tidak

lik

ah

terbagi atas saham-saham;.

Menimbang, bahwa Berdasarkan uraian tersebut diatas beralasan untuk berpendapat

ub

modalnya terbagi atas saham-saham, karenanya beralasan bagi Majelis untuk berpendapat
bahwa Termohon PKPU II tidak termasuk ke dalam pengertian Badan Usaha Milik Negara
sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (5) jo. Penjelasan Pasal 2 ayat (5) UU Kepailitan dan

ep

ka

bahwa PT. Dhiva Inter Sarana adalah merupakan perusahaan yang berbentuk Persero karena

PKPU;

In
d

gu

64

on

ng

Pasal 2 ayat (5) UU Kepailitan dan PKPU tersebut maka Termohon PKPU bukanlah BUMN

es

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan ketentuan Pasal 2 ayat (5) jo. Penjelasan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah Termohon merupakan

Halaman 64

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Utang;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) UU Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka didapat fakta hukum

ng

bahwa permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ini telah memenuhi

ketentuan pasal 225 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang

gu

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), hingga karenanya adalah

beralasan hukum bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan permohonan Penudaan Kewajiban

Pembayaran Utang (PKPU) ini untuk sementara yaitu 45 (empat puluh lima) hari terhitung

sejak putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara ini ditetapkan

ub
lik

ah

untuk kemudian mengadakan sidang tentang Penundaan Kewajiban Pembayarana Utang


(PKPU) Sementara ini sebagaimana dimaksud pasal 227 Undang-undang No. 37 tahun 2004
tempat seperti disebutkan dalam amar putusan dibawah ini ;

Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya permohonan Penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang (PKPU) ini untuk sementara, maka Majelis Hakim dalam putusannya ini

ep

ah
k

am

tentang Kepailitan dan Penundaan kewajiban pembayaran Utang (PKPU) pada waktu dan

pula harus menunjuk Hakim Pengawas yang berasal dari Hakim Niaga pada Pengadilan

In
do
ne
si

Negeri Jakarta Pusat dan mengangkat seorang atau lebih Pengurus;


Menimbang, bahwa dalam permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

A
gu
ng

(PKPU) ini Pemohon PKPU mohon Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yang menangani Permohonan PKPU ini agar menunjuk dan mengangkat:
a

Saudara Dudi Pramedi, S.H., Kurator & Pengurus Terdaftar


sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

AHU.AH.04.03-10 yang beralamat di kantor di Jalan Embah Jaksa,


Nomor 14, Cipadung, Bandung, Jawa Barat; (Bukti P-45) dan;

Saudara Ihsan Prima Basra, S.H., Kurator & Pengurus Terdaftar

lik

ah

sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

ub

AHU.AH.04.03-94 yang berkantor di Mulyana & Partners di jalan


Eretan I Nomor 12, RT/RW 005/001, Kelurahan Bale Kambang,

Saudara Allova Herling Mengko, S.H., Kurator & Pengurus

ep

ka

Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur; (Bukti P-46);

ah

Terdaftar sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan

on

ng

Herling Attorneys at Law, beralamat di Menara Gracia 2nd Floor,

es

Pengurus No. AHU.AH.04.03-86 yang berkantor di Sulaiman &

In
d

gu

Hal. 65 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 65

P-47);

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C-17, Kuningan, Jakarta Selatan; (Bukti

Saudara Andri Krisna Hidayat, S.H., Kurator & Pengurus Terdaftar

ng

sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

AHU.AH. 04.03-20 yang berkantor di Krisna & Partners,

gu

beralamat di Gedung Permata Kuningan Lantai 3, Jalan Kuningan


Mulia Kav. 9C, Jakarta Selatan; (Bukti P-48);

Semuanya secara bersama-sama sebagai PENGURUS dalam perkara PKPU a quo.;


Menimbang, bahwa

Pengurus-Pengurus yang diajukan tersebut masing-masing

ub
lik

ah

Pengurus dalam Permohonan PKPU ini telah menyatakan:

1) Tidak mempunyai benturan kepentingan (conflict of interest) baik dengan PT.

am

Bank Internasional Indonesia, TBK (Pemohon PKPU) maupun dengan PT. Dhiva
Inter Sarana (Termohon PKPU I) dan Richard Setiawan (Termohon PKPU II);

ah
k

ep

2) Tidak sedang menangani lebih dari 3 (tiga) Perkara Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sebagaimana ditentukan oleh Pasal 15 ayat

In
do
ne
si

(3) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan


Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU;

A
gu
ng

Dan telah melampirkan surat kesediaan menjadi Pengurus (Bukti P-49A, P-49B,
P-49C, P-49D) dan izin Kurator dan Pengurus yang masih berlaku.

Menimbang, bahwa setelah Majelis hakim mempelajari permohonan Pemohon

tersebut dihubungkan dengan tingkat kerumitan perkara ini berpendapat bahwa permohonan
Pemohon agar diangkat 4 (empat) Pengurus tersebut beralasan untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa dengan demikian dalam proses PKPU ni Majelis Hakim

lik

ah

menunjuk 4 (empat) orang pengurus yang namanya sebagaimana tersebut dalam diktum

ub

Memperhatikan pasal 222 ayat (1) dan (3) jo Pasal 224 ayat (1) dan (3) jo pasal 225

ayat (2) (3) dan (4) ,pasal 234 ayat (1) Undang-undang No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan

ep

dan Penundaan kewajiban pembayaran Utang (PKPU) serta ketentuan-ketentuan lain yang
bersangkutan

M E N G A D I L I:
DALAM EKSEPSI:

es

ka

putusan dibawah nanti ;

ah

In
d

gu

66

on

ng

Menolak eksespsi Termohon;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 66

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang diajukan

ng

oleh Pemohon PKPU;


2

Menetapkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang untuk sementara Termohon

gu

PKPU (PT. DHIVA INTER SARANA dan RICHARD SETIAWAN) untuk paling
lama 45 hari terhitung sejak putusan ini diucapkan;

Menunjuk Bambang Kustopo, SH.MH Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Menunjuk dan mengangkat:


a

ub
lik

Saudara DUDI PRAMEDI, SH., Kurator & Pengurus Terdaftar


sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

am

ah

Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas ;

AHU.AH.04.03-10 yang beralamat di kantor di Jalan Embah Jaksa,

ah
k

ep

Nomor 14, Cipadung, Bandung, Jawa Barat; dan;

Saudara IHSAN PRIMA BASRA, SH., Kurator & Pengurus Terdaftara


sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

In
do
ne
si

AHU.AH.04.03-94 yang berkantor di Mulyana & Partners di jalan


Eretan I Nomor 12, RT/RW 005/001, Kelurahan Bale Kambang,

A
gu
ng

Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur;

Saudara ALLOVA HERLING MENGKO, S.H., Kurator & Pengurus

Terdaftar sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus


No. AHU.AH.04.03-86 yang berkantor di Sulaiman & Herling
Attorneys at Law, beralamat di Menara Gracia 2nd Floor, Jl. H.R.
Rasuna Said, Kav. C-17, Kuningan, Jakarta Selatan;

Saudara ANDRI KRISNA HIDAYAT, S.H., Kurator & Pengurus

lik

ah

Terdaftar sebagaimana Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus

ub

No. AHU.AH. 04.03-20 yang berkantor di Krisna & Partners,


beralamat di Gedung Permata Kuningan Lantai 3, Jalan Kuningan
Mulia Kav. 9C, Jakarta Selatan;

ep

ka

Selaku Tim PENGURUS dalam proses Penundaan KewajibaN Pembayaran Utang

Menetapkan bahwa hari sidang berikutnya pada Hari RABU Tanggal 4 MARET 2015

on

ng

Bertempat di Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat di Jakarta;

es

Termohon PKPU (PT. DHIVA INTER SARANA dan RICHARD SETIAWAN);

In
d

gu

Hal. 67 dari 66 Putusan No. 74/Pdt.Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
II DALAM POKOK PERKARA

Halaman 67

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dalam surat tercatat agar datang pada sidang yang telah ditetapkan diatas;
7

Menetapkan biaya pengurusan dan imbalan jasa bagi pengurus akan ditetapkan

ng

kemudian setelah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) berakhir;


8

Menangguhkan biaya permohonan Penundaan Kewajiban pembayaran Utang (PKPU)

gu

ini sampai dengan Penundaan kewajiban pembayaran Utang (PKPU) dinyatakan


selesai;

Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Senin, tanggal 19 Januari 2015 oleh kami : Titik

ub
lik

ah

Tejaningsih SH, MHum, Selaku Ketua Majelis, Suko Triyono, SH,MH dan Eko Sugianto,
dalam persidangan yang

terbuka untuk umum,oleh Ketua Majelis tersebut dengan

didampingi oleh.Hakim-Hakim anggota tersebut diatas, dengan dibantu oleh Ravita Lina SH,

ep

MH, Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Hukum Pemohon dan Kuasa Hukum Para
Termohon;

A
gu
ng

Hakim Anggota,

In
do
ne
si

ah
k

am

SH.MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari itu pula

Hakim Ketua Majelis,

SUKO TRIYONO, SH., MH.

ah

ub

Panitera Pengganti,

lik

TITIK TEJANINGSIH, SH., MHum.

EKO SUGIANTO, SH., MH.

ep

ka

RAVITA LINA, SH.MH

In
d

gu

68

on

ng

es

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id
6 Memerintahkan Pengurus untuk memanggil Debitor dan Para Kreditor yang dikenal

Halaman 68

Anda mungkin juga menyukai