Anda di halaman 1dari 18

Tugas Akuntansi Syariah

Bank Nagari Syariah

Oleh :

Kelompok Ibnu Khaldun


Doni Syahputra (140430 )
Hafizul Haq (14043111)
M. Rofiananda (14043119)
Ridwan Muslim (14043097)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Kegiatan bisnis dari waktu ke waktu semakin berkembang
pesat.Kegiatan bisnis yang sifatnya konvensional sudah lama menjadi
basis bisnis baik dunia umumnya maupun di indonesia khususnya.Dunia
bisnis yang dengan adanya globalisasi seolah-olah dunia tanpa batas
sehingga konsep bisnis konvensional banyak yang bertentangan dengan
konsep islam.Akan tetapi akhir-akhir ini geliat bisnis yang berbasis syariah
semkin berkembang apalagi di dirikannya lemabaga keuangan syariah di
dunia.Hal ini memicu semangat para pemikir ekonomi islam di indonesia
untuk menerapkan konsep syariah.
Di Indonesia perkembangan pesat dalam kegiatan usaha dan
lembaga keuangan (bank, asuransi, pasar modal, dana pensiun, dan lain
sebagainya) yang berbsis syariah. Dalam tiga dekade terakhir lembaga
keuangan telah meningkatkan volume dan transaksi berbasis syariah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa motor dari penerapan transaksi syariah
diawali oleh sistem perbankan syariah dan baru dianjutkan dengan sektor
lainnya.khususnya untuk daerah Sumatra Barat sudah memiliki BPD
sendiri. Yang mana awalnya BPD ini hanya berkonsep konvensional, akan
tetapi seiring berjalanya waktu BPD Sumatra Barat atau yang lebih
familiar disebut Bank Nagari sudah memiliki unit usaha syariah (UUS)
Oleh karena itu, kami tertarik untuk membedah salah satu
perbankan syariah, yaitu Bank Nagari Syariah, yang saat sekarang ini
sangat banyak diminati oleh masyarakat dan perkembangannya cukup
pesat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Profil Perusahaan Bank Nagari Syariah?
2. Apa Saja Produk dan jasa ditawarkan oleh Bank Nagari Syariah?
3. Bagaimana Implementasi dan Pelaporan Keuangan Syariah di Bank
Nagari Syariah?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Profil Perusahaan Bank Nagari Syariah.
2. Mengetahui produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bank Nagari
Syariah.
3. Mengetahui Implementasi dan Pelaporan Keuangan Syariah di Bank
Nagari Syariah.

BAB II
Pembahasan
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah dan Perkembangan
Berdasarkan PBI No. 8/3/PBI/2006 pasal 11 ayat 1, Bank yang akan
membuka Kantor untuk melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
Prinsip Syariah wajib membentuk Unit Usaha Syariah di Kantor Pusat
Bank, maka Bank Nagari harus membentuk Unit Usaha Syariahnya.
Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari mulai dioperasikan pada akhir
tahun 2006, yaitu pada tanggal 28 September 2006, sesuai surat
persetujuan Bank Indonesia Padang No 8/1/DPbs/PIA, tanggal 28
September 2006. Hal ini sesuai dengan Anggaran Dasar Bank Nagari
dengan Akta Notaris Hendri Final No. 1 tanggal 1 Februari 2007 dan
pengesahan Menteri Kehakiman No. W3-00074 HT.01.01-TH 2007
tanggal 4 April 2007. Modal awal UUS yaitu sebesar Rp
1.600.000.000,- (Satu Milyar Rupiah).

Sampai saat ini Unit Usaha Syariah Bank Nagari telah mempunyai 3
Kantor Cabang Syariah, 6 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 35 unit
Layanan Syariah, dan 1 Kantor Kas Syariah. 3 Kantor Cabang Syariah
berada di, Padang, Payakumbuh dan Solok, sedangkan 6 Kantor
Cabang Pembantu Syariah berada di, Bukittinggi, Pariaman, Padang
Panjang, Simpang Ampek, Sikabau Koto Baru dan Batu Sangkar.
Untuk melayani keinginan masyarakat bertransaksi secara syariah di
seluruh sumatera barat, Kantor Cabang Bank Nagari Konvensional
membuka layanan syariah (office Channeling) pada cabang masing-
masing.

Sejak dibuka pada tanggal 28 September 2006, hingga tanggal 31


Oktober 2013, posisi aset Bank Nagari Unit Usaha Syariah yaitu Rp.
1.094 Milyar, posisi pembiayaan yaitu, Rp. 1.056 Milyar, posisi Dana
Pihak Ketiga yaitu Rp. 484.796 Juta, dan perolehan laba bersih yaitu
Rp. 43.1 Milyar.

Bank Nagari Unit Usaha Syariah juga telah menerima award dari
Majalah Info Bank dengan predikat sangat bagus berdasarkan rating
Info Bank tahun 2013 untuk periode tahun 2012, kategori Unit Usaha
Syariah Bank Umum dengan aset di atas 1 Triliun, yang
diselenggarakan oleh Majalah Info Bank di Hotel Sangrila, Jakarta
pada tanggal 6 November 2013.

2. Visi dan Misi


Visi
Menjadi Bank Pembangunan Daerah Terkemuka dan Terpercaya di
Indonesia
Misi
Memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
Memenuhi dan menjaga kepentingan stakeholder secara
konsisten dan seimbang

3. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan (Corporate Culture) Bank dalam menjalankan
kegiatan usahanya mempunyai identitas yang tercermin dari budaya
perusahaan berdasarkan visi, misi, dan tujuan organisasi Bank. Budaya
Perusahaan merupakan cerminan dan pernyataan sikap perusahaan
dalam melakukan bisnisnya secara etis dan bertanggung jawab.Budaya
Perusahaan Bank Nagari sebagai berikut :
a. Profesional. Menjalankan aktivitas usaha dengan
mengembangkan mutu, kualitas, dan layanan untuk
peningkatan kinerja melalui perencanaan, pengorganisasian,
pimpinan, serta pengendalian yang jelas dan teratur untuk
mengantisipasi perkembangan, tantangan, dan peluang yang
dihadapi Bank.
b. Integritas. Mengembangkan usaha dengan konsistensi dan
keteguhan untuk menegakan kebijakan organisasi dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kode etik dengan dedikasi yang
tinggi melalui tindakan dan langkah-langkah yang sistematis
sehingga dapat menjadi mitra kerja yang dapat dipercaya oleh
stakeholder.
c. Pelayanan Prima. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah
dengan pelayanan terbaik melalui dukungan pegawai yang
terampil, ramah, sopan, senang melayani dan berwawasan
teknologi untuk kemajuan Bank.
d. Inovatif. Mencapai keunggulan berkelanjutan melalui
pembelajaran secara terusmenerus, baik dari keberhasilan
maupun kegagalan.
e. Kerja Sama. Menciptakan sinergi antar karyawan dan unit kerja
dalam suasana keterbukaan untuk meraih kesuksesan
berkelanjutan.

4. Nilai Perusahaan
Dalam melaksanakan setiap tugas dan pekerjaan, ada nilai-nilai dasar
yang harus ditanamkan dan diyakini dalam diri setiap insan Bank
untuk memberi kontribusi terhadap pembentukan etika, baik itu etika
usaha maupun etika kerja.Adapun nilai-nilai yang harus diyakini dan
dikembangkan oleh Insan Bank Nagari untuk melaksanakan setiap
tugas dan pekerjaannya adalah :
a. Beriman dan Bertaqwa, Nilai dalam diri setiap insan Bank
berupa keyakinan untuk membenarkan dengan hati atau
percaya yang dibuktikan dengan amal perbuatan yaitu
melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan sesuai
dengan tuntunan dan tatanan menurut ajaran agama yang
diyakini.
b. Jujur, Nilai dalam diri setiap insan Bank diwujudkan dalam
sikap dan perbuatan yang sesuai dengan realita sebenarnya baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain tanpa ada yang
disembunyikan.
c. Ikhlas, Nilai dalam diri setiap insan Bank untuk membersihkan
hati dan memurnikan niat untuk bekerja dengan sungguh-
sungguh mengupayakan yang terbaik untuk kemajuan Bank.
d. Peduli, Nilai dalam diri setiap insan Bank berupa kesadaran
yang tumbuh untuk memiliki perhatian penuh terhadap tugas
dan tanggung jawab, lingkungan, serta stakeholder dengan
memberikan layanan berkualitas, ramah, sopan, dan santun
untuk kemajuan Bank.
e. Sopan dan Santun, Nilai dalam diri setiap insan Bank untuk
menerapkan norma-norma kemasyarakatan dalam lingkungan
pergaulan secara baik dan tidak melanggar.

5. Profil Dewan Pengawas Syariah


Lahir di Padang Kandis pada tanggal 01 Desember 1971 (45 tahun)
berdomisili di Padang
Jabatan dan Dasar
Penunjukan : menjabat
sebagai Ketua Dewan
Pengawas Syariah PT.
Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Barat
periode 2015-2018
Pendidikan: memperoleh
gelar S.Ag pada tahun
1994 di Fakultas Syariah
IAIN Imam Bonjol dan gelar M.Ag pada tahun 2000 di IAIN Imam
Bonjol Padang. Gelar M.Si pada tahun 2011 di Universitas Andalas
Jurusan Perencanaan Pembangunan dan Gelar Doktor (DR) pada tahun
2008 di Universitas Kebangsaan Malaysia Kosentrasi Ekonomi Islam.
Lahir di Jakarta pada
tanggal 27 Januari 1959
(57 tahun) berdomisili
di Padang Jabatan dan
Dasar Penunjukan:
menjabat sebagai
Anggota Dewan
Pengawas Syariah PT.
Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Barat
periode 2015-2018.
Pendidikan :
memperoleh gelar LC pada tahun 1988 di Universitas Al Azhar Cairo
Syariah, gelar M.Ag pada tahun 1996 di IAIN Ar Raniry Darussalam
Banda Aceh dan gelar Doktor (DR) pada tahun 2002 di UIN Syarif
Hidayatullah

Lahir di Payakumbuh pada tanggal 01 Agustus 1957 (59 tahun)


berdomisili di Padang
Jabatan dan Dasar
Penunjukan: menjabat
sebagai Anggota Dewan
Pengawas Syariah PT.
Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Barat
periode 2015-2018.
Pendidikan :
memperoleh gelar Drs
pada tahun 1983 di
IAIN Imam Bonjol,
gelar MA pada tahun 1993 di UIN Syarif Hidayatullah dan gelar
Doktor (DR) pada tahun 1998 di UIN Syarif Hidayatullah.
6. Konsep Pengembangan SDM
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga
dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak
dapat menghasilkan laba atau nilai tambah bagi perusahan itu sendiri.
Semakin hari, peran SDM semakin mendapat perhatian dalam aktivitas
bisnis yang nilainya sulit diukur secara finansial. SDM dalam
perusahaan harus mampu memahami bagaimana cara meningkatkan
nilai, mensejajarkan strategi, menyamakan sudut pandang dalam
pelaksanaan proses bisnis. SDM yang berkemampuan baik sangat
dibutuhkan sehingga dapat berperan aktif dalam tuntutan perusahaan
yang semakin komplek. Peran tersebut menempatkan SDM sebagai
faktor kritikal dalam meningkatkan produktifitas dan kemampuan
perusahaan untuk dapat berkompetisi. Manajemen SDM Bank Nagari
telah dikelola dengan baik melalui proses perencanaan, rekruitmen dan
seleksi, penempatan, pendidikan dan pelatihan, pengembangan karir,
kompensasi (remunerasi) hingga sampai berhentinya pegawai tersebut.
Untuk mendukung keberlanjutan sistem pengelolaan dan
pengembangan SDM tersebut, maka Bank Nagari telah menyusun
suatu Blue Print SDM dengan konsep Manajemen Sumber Daya
Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) sesuai dengan SK Direksi
Nomor SK/082/DIR/09-2012 tanggal 10 September 2012. Sehubungan
dengan hal tersebut, manajemen Bank Nagari berkomitmen untuk
membangun dan mengimplementasikan Sistem MSDM-BK tersebut
sebagai sebuah sistem yang yang digunakan untuk mengelola SDM
Bank Berbasiskan Kompetensi agar kinerja pegawai dan bank
meningkat secara berkesinambungan (sustainability growth) dalam
upaya mempersiapkan Bank menuju Transformasi BPD serta menjadi
Bank Pembangunan Daerah terkemuka dan terpercaya di Indonesia.

7. Strategi Pemasaran Produk Syariah


Strategi pemasaran yang dilakukan Usaha Syariah pada tahun 2016
dalam rangka pemasaran jasa perbankan syariah baik dalam
pembiayaan maupun penghimpunan dana pihak ketiga, antara lain :
a. Pemasaran jasa perbankan syariah dengan optimalisasi jaringan
kantor dan layanan syariah yang tersebar di seluruh wilayah
Sumatera Barat melalui 3 (tiga) Kantor Cabang Syariah yang
berlokasi di Padang, Payakumbuh dan Solok, 6 (enam) Kantor
Cabang Pembantu Syariah yang berlokasi di Bukittinggi, Padang
Panjang, Simpang Empat, Sikabau-Dhamasraya, Pariaman dan
Batusangkar, 2 (dua) Kantor Kas Syariah di STIKES Akbid Alifah
Padang dan RS Ibnu Sina Bukittinggi, 35 (tiga puluh lima) Office
Channeling Syariah yang tersebar pada 22 (dua puluh dua) Kantor
Cabang Konvensional, serta 6 (enam) unit ATM di KC Syariah
Padang, KC Syariah Payakumbuh, KCP Syariah Dharmasraya,
KCP Syariah Pariaman dan KCP Syariah Batusangkar;
b. Penurunan tarif ujrah/equivalent bagi hasil pembiayaan MMQ;
c. Penurunan tarif margin PPUM;
d. Penurunan tarif pembiayaan murabahah plus;
e. Kebijakan diskon margin pembiayaan murabahah plus yang telah
direalisir s.d tanggal akad 31 Desember 2013;
f. Kebijakan penyaluran pembiayaan produktif;
g. Meningkatkan jumlah pembiayaan konsumtif melalui penetrasi
pasar yang dilakukan ke sekolah, instansi, dan dinas terkait;
h. Melakukan kerjasama co-branding dengan sekolah-sekolah dalam
rangka penghimpunan Dana Pihak Ketiga;
i. Melakukan peninjauan pricing product pembiayaan dan
penghimpunan dana secara berkala dengan memperhatikan tingkat
persaingan Bank dan perkembangan pasar;
j. Melakukan program-program promosi lainnya seperti memberikan
hadiah kesempatan Umroh bagi nasabah Tabungan Sikoci Syariah
dan Tahari Mabrur. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan
jumlah nominal Tabungan dan jumlah nasabah.
8. Pelaksanaan Aspek-aspek GCG
Kesimpulan Umum Self Assessment GCG Unit Usaha Syariah (UUS)
Hasil Assessment pelaksanaan GCG Unit Usaha Syariah tahun 2016
adalah 2.25 dengan predikat baik dengan hasil penilaian per masing-
masing aspek menunjukkan sebagai berikut;
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur UUS (peringkat 2)
1)Direktur UUS telah memenuhi kriteria dan independensi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Direktur UUS Bank Nagari telah
memiliki kompetensi dan komitmen dalam pengembangan UUS,
serta telah memenuhi segala persyaratan yang telah ditentukan oleh
Bank Indonesia.2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur
UUS telah memenuhi prinsip-prinsip GCG.
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah
(peringkat 2). 1) Komposisi, kriteria dan independensi DPS telah
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.2)Seluruh
anggota Dewan Pengawas Syariah mampu bertindak dan
mengambil keputusan secara independen.3) Pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab DPS telah memenuhi prinsip-prinsip GCG 4)
Pelaksanaan rapat DPS telah terselenggara secara efektif dan
efisien serta hasil rapat telah disampaikan sebagai laporan dan
rekomendasi kepada Direktur UUS. 5) Masih diperlukan
peningkatan pengawasan dan review oleh Dewan Pengawas
Syariah.
c. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana
dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Unit Usaha Syariah.
(peringkat 2) 1) Pelaksanaan kegiatan penghimpunan dan
penyaluran dana serta pelayanaan jasa unit usaha syariah telah
sesuai dengan prinsip syariah. 2) Temuan audit OJK pada UUS.
d. Penyaluran dana kepada nasabah pembiayaan inti dan
penyimpanan dana oleh deposan inti. (peringkat 2) 1) Penyaluran
dana kepada nasabah pembiayaan inti dan deposan inti telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. 2) UUS telah memiliki pedoman
kebijakan dan prosedur tertulis tentang penyaluran dana kepada
nasabah inti.
e. Transparansi kondisi Unit Usaha Syariah, Laporan Pelaksanaan
GCG dan pelaporan internal. (peringkat 3). 1) UUS telah
mentransparansikan kondisi keuangan dengan menyusun dan
menyajikan laporan keuangan publikasi sesuai ketentuan yang
berlaku. 2) UUS telah menyusun dan melakukan self assesment
atas laporan pelaksanaan GCG. 3) UUS masih memerlukan
peningkatan keandalan Sistem Informasi Manajemen (SIM) UUS,
khususnya Sistem Pelaporan Internal agar mampu menyajikan data
dan informasi secara tepat waktu, lengkap, akurat, serta
kemanfaatannya dalam pengambilan keputusan (bisnis).

9. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggungjawab Direktur UUS


a. Kriteria & Independensi Direktur UUS
Direktur UUS Bank Nagari memiliki kompetensi dan komitmen
dalam pengembangan UUS dan tidak memiliki benturan
kepentingan (conflict of interest) dalam menjalankan tugasnya.
Dalam RUPS Tahunan tanggal 14 Februari 2012 menujuk Sdr.
Indra Wediana selaku Direktur Pemasaran dan Syariah periode
2012-2016. Kemudian pada RUPS tanggal 13 Februari 2016
ditunjuk Sdr Hendri sebagai Direktur Kredit dan Syariah periode
2016-2020. Direktur UUS telah mengikuti proses wawancara yang
dilakukan oleh Bank Indoensia serta penunjukan Direktur UUS
telah dilaporkan oleh Bank secara tepat waktu kepada Bank
Indonesia.
b. Tugas & Tanggung Jawab Direktur UUS
Direktur UUS mengelola Unit Usaha Syariah sesuai kewenangan
dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
melaksanakan prinsip-prinsip GCG syariah dalam setiap kegiatan
usaha Bank pada seluruh tingkatan organisasi. Untuk itu dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur UUS
bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan UUS
berdasarkan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah. Selanjutnya
Direktur UUS wajib menindaklanjuti rekomendasi dari hasil
pengawasan syariah dan Direktur UUS telah menyediakan data dan
informasi terkait dengan pemenuhan prinsip syariah yang akurat,
relevan dan tepat waktu kepada Dewan Pengawas Syariah.
Pelaksanaan tugas & tanggung jawab Direktur UUS tersebut dinilai
telah sangat sesuai dengan kriteria UUS.

10. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggungjawab Dewan Pengawas Syariah


a. Komposisi, kriteria dan independensi Dewan Pengawas Syariah
Selanjutnya berdasarkan surat Gubernur Sumatera Barat nomor
500/5555/Perek-Sarana/2015 tanggal 28 Juli 2015, dengan
memperhatikan hasil fit and proper test oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), ditetapkan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang
baru dengan susunan sebagai berikut:
- H. Ahmad Wira Dt. Diko, M.Ag, M.Si, Ph.D (Ketua)
- Prof. Dr. H. Yaswirman, MA (Anggota)
- DR. H. Muchlis Bahar, Lc, M.Ag (Anggota)
Seluruh anggota DPS memiliki integritas, kompetensi dan reputasi
keuangan yang memadai dalam bidang perekonomian syariah
terutama dalam latar belakang pendidikan dan profesi.
Pengangkatan dan/atau penggantian anggota DPS dilakukan
dengan memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau
Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan dan/atau
penggantian anggota DPS telah mendapat rekomendasi dari
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia dan telah
ditetapkan dalam RUPS Masa jabatan DPS selama tiga tahun yaitu
dari tahu 2015 s.d 2018, tidak melebihi masa jabatan Direksi dan
Dewan Komisaris, serta Anggota DPS tidak merangkap jabatan
sebagai anggota DPS paling banyak pada 4 (empat) lembaga
keuangan syariah lain.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank ditetapkan bahwa DPS
mempunyai tugas dan fungsi utama sebagai berikut :
1. Memastikan dan mengawasi kesesuaian operasional bank
terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional.
2. Menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional dan produk
yang dikeluarkan oleh Bank.
3. Memberikan opini dari aspek syariah terhadap pelaksanaan
operasional Bank secara keseluruhan dalam laporan publikasi
Bank.
4. Mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk
dimintakan fatwa kepada Dewan Syariah Nasional.
5. Menyampaikan laporan hasil pengawasan syariah sekurang-
kurang setiap 6 (enam) bulan kepada Direksi, Komisaris, Dewan
Syariah Nasional dan Bank Indonesia.

Dalam pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawabnya DPS telah


memberikan nasihat dan saran kepada Direktur UUS serta
mengawasi kegiatan UUS agar sesuai dengan Prinsip Syariah ,
telah menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas
pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan UUS, telah
mengawasi proses pengembangan produk baru UUS agar sesuai
dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia,
telah meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia untuk produk baru UUS yang belum ada
fatwanya, telah melakukan review secara berkala atas pemenuhan
Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa UUS dan DPS telah
menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan DPS secara semesteran
dan menyampaikan paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode
laporan
B. Produk
Penghimpunan Dana Penghimpunan dana ditargetkan kepada dana-dana
ritel/perorangan, namun tetap mempertahankan nasabah korporasi maupun
instansi dan departemen. Penghimpunan dana dilakukan melalui produk-
produk sebagai berikut :
1. Giro
a. Giro Rupiah
b. Giro Syariah
c. Giro Valas
2. Tabungan
a. Tabungan Sikoci
b. Tabungan Sikoci Syariah
c. Tabungan Tahari Mabrur
d. Tabungan Tahari Syariah
e. Tabungan Tabanas
f. Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)
g. TabunganKu
h. Simpanan Pelajar (Tabungan Simpel)
3. Deposito
a. Deposito Berjangka
b. Deposito Valas
c. Deposito On Call d
d. Sertifikat Deposito

C. Kegiatan
Sebagai sebuah perusahaan intermediasi yang berhubungan
langsung dengan masyarakat, Bank Nagari telah melaksanakan kegiatan
tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR). CSR Bank Nagari merupakan wujud komitmen bank untuk terus
menerus bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari
karyawan dan keluarganya sekaligus peningkatan kualitas komunitas lokal
dan msyarakat secara luas. Keberadaan Bank Nagari diharapkan mampu
memberi nilai tambah bagi masyarakat disekitar Kantor Cabang secara
khusus serta masyarakat luas pada umumnya. Fokus kegiatan yang
dilakukan Bank Nagari selama tahun 2016 meliputi kegiatan pelestarian
lingkungan; perlindungan nasabah; ketenagakerjaan; serta community
development program dibidang pendidikan, edukasi perbankan,
community services, serta pengembangan seni dan budaya.
BAB III
Kesimpulan dan Opini Kelompok

A. Kesimpulan
1. Bank Nagari Syariah merupakan unit usaha syariah dari Bank Nagari.
Mulai dioperasikan pada akhir tahun 2006, yaitu pada tanggal 28
September 2006, sesuai surat persetujuan Bank Indonesia Padang No
8/1/DPbs/PIA, tanggal 28 September 2006. Sampai saat ini Unit Usaha
Syariah Bank Nagari telah mempunyai 3 Kantor Cabang Syariah, 6
Kantor Cabang Pembantu Syariah, 35 unit Layanan Syariah, dan 1
Kantor Kas Syariah. 3 Kantor Cabang Syariah berada di, Padang,
Payakumbuh dan Solok, sedangkan 6 Kantor Cabang Pembantu Syariah
berada di, Bukittinggi, Pariaman, Padang Panjang, Simpang Ampek,
Sikabau Koto Baru dan Batu Sangkar.
2. Beberapa Produk dari Bank Nagari Syariah adalah Giro, Tabungan, dan
Deposito yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
3. Beberapa Kegiatan Bank Nagari Syariah meliputi kegiatan CSR di
bidang keagamaan, sosial, dan Kesehatan.

B. Opini Kelompok
Menurut kelompok kami dengan adanya unit usaha syariah di bank
nagari menandakan adanya niat dari petinggi bank nagari untuk membuat
konsep syariah di sumatera barat khususnya dan indonesia
umumnya.Dengan adanya unit usaha syariah diharapkan masyarakat lebih
kenal dan masyarakat terlibat dalam transaksi yang berbasis syariah
sehingga aset UUS bank nagari semakin berkembang.Kami juga berharap
suatu saat unit usaha syariah bank nagari bisa berdiri sendiri menjadi bank
syariah dan terpisah dari bank nagari konvensional walaupun semua itu
butuh waktu dan butuh proses.hidup ibarat air mengalir begitu juga
perbankan.

Anda mungkin juga menyukai