SIUP untuk perdagangan jasa mencakup penyediaan jasa dan sewa-menyewa. Sedangkan SIUP untuk
perdagangan barang hanya mencakup kegiatan jual beli barang yang tidak memerlukan proses
pengolahan atau produksi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI No.46/2009, SIUP diwajibkan bagi setiap usaha dengan
kekayaan bersih di atas Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha). Namun usaha
dengan kekayaan bersih di bawah Rp 50 juta dapat mengajukan SIUP jika pelaku usaha menghendaki,
misalnya dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan pinjaman perbankan atau ingin
mengikuti lelang/tender pengadaan barang/jasa tertentu.
Contoh usaha yang membutuhkan SIUP sebagai izin operasional antara lain:
Terkait jual beli barang: usaha toko seperti toserba, toko oleh-oleh, toko sembako, toko pakaian,
elektronik, alat telekomunikasi, dll;
Terkait usaha sewa menyewa: usaha rental komputer/warung internet, co-working space yang
menyewakan ruang bekerja atau rapat, rental mobil, dll;
Terkait usaha jasa: jasa konsultan, jasa penempatan tenaga kerja, jasa fotokopi atau percetakan, jasa
pengepakan, fotografi, pengelolaan gedung, call center, kebersihan umum, administrasi kantor,
periklanan, dan usaha jasa lainnya.
Sesuai dengan Permendag RI No.46/2009, pelaku UKM bisa mengajukan SIUP dengan kategori sebagai
berikut:
SIUP Kecil jika kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta s.d Rp 500 juta;
SIUP Menengah jika kekayaan bersih di atas Rp 500 juta s.d Rp 10 milyar;
Lihat Singkat
Syarat
Data tentang peralatan, kapasitas produksi, modal dan tenaga kerja/blanko Isian Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Materai Rp 6.000,00 sebanyak 2 buah
Untuk penambahan Sub Bidang Usaha, dengan mengisi formulir isian penambahan sub bidang
Neraca Awal
Data akta