Subjek Perizinan
SIUP dapat diajukan oleh semua jenis pelaku usaha - baik berupa perseorangan maupun badan yang
tidak berbadan hukum (seperti CV/Firma), maupun yang berbadan hukum (seperti PT atau Koperasi) –
selama melakukan usaha perdagangan.
Catatan Penting
Untuk mengetahui skala SIUP yang sesuai untuk diajukan, pelaku UKM dapat menghitung kekayaan
bersih usahanya (tidak termasuk tanah dan bangunan usaha) dengan formula berikut:
Total Nilai Aset Usaha – Total Utang Usaha – Nilai aset usaha berupa tanah dan bangunan.
Jika pelaku usaha tidak memiliki aset tanah dan bangunan karena menyewa ruang kantor, maka formula
kekayaan bersih usahanya:
Di dalam dokumen SIUP, pelaku usaha wajib memasukkan bidang usaha berdasarkan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia atau KBLI (4 atau 5 digit). KBLI ini harus sesuai dengan bidang usaha yang
tercantum pada Akta Pendirian Perusahaan dan Tanda Daftar Perusahaan. Sebagai contoh, jika di Akta
Pendirian tertulis Bidang Usaha Jasa Konsultan Sistem Informasi, bidang usaha yang tercantum di SIUP
harus merupakan rincian dari Bidang Usaha tersebut - misalnya Aktivitas Konsultasi Keamanan Informasi
(KBLI nomor 62021). Buku KBLI (BPS, 2015) dapat diunduh disini.
Ada baiknya KBLI ditentukan bukan hanya berdasarkan kompetensi inti (core competence) dan keunikan
layanan yang ingin dibangun oleh pelaku UKM namun juga memperhatikan potensi peluang dalam
rangka mengisi kebutuhan pelanggan/calon pelanggan.
Jika pelaku UKM menjual barang hasil produksi sendiri, maka Izin Usaha Industri (IUI) akan diperlukan
sebagai izin operasional dari kegiatan usaha pengolahan/produksi. Jika produk yang diolah adalah
produk pangan, pelaku UKM juga akan perlu mengurus Izin Edar sebelum memasarkan produknya
secara legal. Izin Edar yang diurus dapat berupa SPP-IRT atau Sertifikasi dari BPOM RI.
Jika pelaku UKM menggunakan merek dagang sendiri, maka pendaftaran merek untuk perlindungan
hukum atas kepemilikan merek dagang juga baiknya dilakukan ke Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual (HKI), Kementerian Hukum dan HAM RI.
Jika pelaku usaha melakukan usaha perdagangan dengan bentuk pengelolaan toko modern, maka akan
diperlukan Izin Usaha Toko Modern (IUTM).
Apabila diminta oleh pejabat penerbit SIUP, pemilik SIUP wajib menyampaikan laporan mengenai
pelaksanaan kegiatan usahanya berdasarkan formulir yang dapat diunduh disini.
Dokumen Referensi
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Perdagangan No.36/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan. Unduh
disini
Peraturan Menteri Perdagangan No.46/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan
No.36/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan. Unduh disini
Peraturan Menteri Perdagangan No.77/2013 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan dan
Tanda Daftar Perusahaan secara Simultan bagi Perusahaan Perdagangan. Unduh disini
Peraturan Menteri Perdagangan No.14/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan
No.77/2013 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan dan Tanda Daftar Perusahaan secara
Simultan bagi Perusahaan Perdagangan. Unduh disini
Peraturan Menteri Perdagangan No.7/2017 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri
Perdagangan No.36/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan. Unduh disini