Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS BUSINESS FINANCIAL ACUMEN

STUDI KASUS MEMBANDINGKAN KONDISI PADA PT KALBE FARMA Tbk (KLBF)


DAN PT KIMIA FARMA Tbk (KAEF) PERIODE 2021 DAN 2022

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di Indonesia, farmasi merupakan sektor yang menjanjikan. Akibat meningkatnya
permintaan, pemerintah telah memasukkan sektor perangkat medis dan farmasi
sebagai bagian dari sektor prioritas. Sebagai upaya merealisasikan program Making
Indonesia 4.0. Pemerintah berupaya meningkatkan daya saing sektor perangkat medis
dan farmasi dengan mendorong terselenggaranya transformasi digital berbasis
teknologi. Direktur Jenderal Alat Kesehatan dan Farmasi Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) Engko Sosialine Magdalene mengatakan bahwa perkembangan industri
kesehatan menunjukkan perkembangan yang positif. Hal tersebut terlihat dari
keberadaan 11 industri yang mampu memproduksi bahan baku obat-obatan. Padahal,
selama ini sekitar 95% bahan baku obat-obatan di Indonesia diperoleh dari impor.
“Sekarang sudah ada 11 industri bahan baku, dan itu kemajuan yang cukup signifikan.
Mereka produksi antara lain, atorvastatin, simvastatin, eritropoetin, clopidogrel, insulin,
sefalosporin. Keberadaan 11 industri tersebut dapat menurunkan impor bahan baku
obat sebanyak 15% pada 2021. Dengan begitu, Indonesia dapat mengurangi
ketergantungannya terhadap negara lain.”

Situasi saat ini mendorong industri farmasi dan alat-alat kesehatan meningkatkan
produksinya. Sejumlah negara sempat berlomba-lomba mengembangkan vaksin
Corona. Indonesia tidak mau ketinggalan. Termasuk, berinvestasi lebih besar pada
program penelitian kesehatan dan pengadaan vitamin, suplemen, dan obat pemicu
kekebalan tubuh.

Pada periode 2015-2019 industri farmasi di Indonesia telah bertambah sebanyak 132
industri baru, yakni dari sejumlah 198 industri pada tahun 2015 meningkat menjadi 230
industri pada tahun 2019, sedangkan industri bahan baku obat juga meningkat dari
sejumlah 8 industri pada 2016 menjadi 14 industri di tahun 2019. Data tersebut
ditampilkan pada grafik di bawah ini:

www.pharmaboardoom.com merangkum data ranking/peringkat industri farmasi di


Indonesia berdasarkan penjualan baik dengan maupun tanpa resep pada tahun 2016,
dapat dilihat di bawah ini bahwa Kalbe Farma ada di peringkat pertama, kemudian ada
Kimia Farma yang saat itu belum masuk ke peringkat lima besar.
Perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI diantaranya ada PT Kalbe Farma Tbk, PT
Merck Indonesia Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk, PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT
Kimia Farma Tbk, PT Muncul Tbk, PT Pharos Tbk dan lain-lain. Namun pada 2019,
data menunjukan peringkat 10 besar perusahaan farmasi di Indonesia berdasarkan
market share perusahaan Kalbe Farma ada di peringkat 3 hampir disusul oleh Kimia
Farma yang hanya tertinggal 1 peringkat di belakangnya.

Dua perusahaan farmasi tersebut menjadi sangat menarik untuk dikaji lebih dalam
terutama dari segi pengembangan usahanya. Untuk lebih dulu memahami kondisi dan
karakter perusahaan, maka dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan.
Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan pada suatu
periode. Dari pos tersebut akan diketahui bagaimana perusahaan menggunakan
keuangan perusahaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab perusahaan.

Setelah melihat laporan keuangan maka dapat dilakukan analisis laporan keuangannya.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Harahap (2018:189), “analisis
laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit
informasi yang lebih kecil dan melihat hubunganya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara suatu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun
data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam
yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”.

Keputusan-keputusan yang tepat sangat dibutuhkan untuk merumuskan strategi


pengembangan usaha/bisnis. Pengembangan usaha bertujuan untuk meningkatkan
stabilitas perusahaan karena seiring berjalannya waktu persaingan bisnis akan semakin
kompetitif, perilaku konsumen terus berubah dan inovasi akan sangat dituntut sebagai
wujud kemampuan perusahaan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Sebagai
perusahaan yang profit-oriented, menjadikan peningkatan laba atau keuntungan bisnis
sebagai target utama.

Salah satu hal yang mempengaruhi suatu usaha bertahan keberlangsungannya adalah
dengan adanya pemimpin yang memiliki skill business acumen. Dalam bahasa
Indonesia, business acumen dapat diartikan sebagai keahlian ketajaman bisnis.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bermunculan, hal ini menuntut setiap
perusahaan harus membuat strategi yang tepat demi mempertahankan
keberlangsungan bisnisnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan, adalah dengan
memiliki pemimpin perusahaan dengan skill business acumen yang baik. Seseorang
yang mampu mengambil keputusan yang tepat dan menguntungkan, memiliki
kemampuan pengambilan risiko, serta mampu membuat strategi pasar merupakan
contoh-contoh dari skill business acumen.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
a. Apakah yang dimaksud dengan laporan keuangan?
b. Apa saja jenis-jenis dari laporan keuangan?
c. Apakah yang dimaksud dengan analisis laporan keuangan?
d. Apakah tujuan dari melakukan analisis laporan keuangan?
e. Apa saja teknik menganalisis laporan keuangan?
f. Apakah yang dimaksud dengan business financial acumen?
g. Apa saja yang penting diperhatikan dalam faktor laba, aset, pertumbuhan dan
manusia dalam bisnis?
h. Bagaimana hasil analisis laporan keuangan pada PT Kalbe Farma, Tbk dan PT
Kimia Farma, Tbk pada periode 2021 dan 2022?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian dari laporan keuangan.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis dari laporan keuangan.
c. Untuk mengetahui pengertian dari analisis laporan keuangan.
d. Untuk mengetahui tujuan dari melakukan analisis laporan keuangan.
e. Untuk mengetahui teknik analisis laporan keuangan.
f. Untuk mengetahui pengertian dari business financial acumen.
g. Untuk mengetahui hal-hal yang penting diperhatikan dalam faktor laba, aset,
pertumbuhan dan manusia dalam bisnis.
h. Untuk mengetahui hasil analisis laporan keuangan pada PT Kalbe Farma, Tbk
dan PT Kimia Farma, Tbk pada periode 2021 dan 2022.

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 LAPORAN KEUANGAN
2.1.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut PSAK No. 1, laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan juga menunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka (IAI, 2009:par 7)

Menurut Harahap (2018:105) “laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan


dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu”.
sedangkan menurut Hery (2014:3) “laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.

Dari pengertian laporan keuangan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
laporan keuangan merupakan laporan yang disusun secara sistematis yang
menunjukkan kondisi keuangan suatu perusahaan yang dapat dijadikan sebagai alat
untuk mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan. Semua pihak yang
membutuhkan informasi mengenai keuangan suatu perusahaan akan merujuk pada
laporan keuangan perusahaan tersebut. Setiap perusahaan harus menyusun laporan
keuangan yang menjadi bahan sarana informasi bagi para analisis dalam proses
pengambilan keputusan dan untuk menyusun strategi yang akan dilakukan pada tahun
berikutnya untuk mengembangkan suatu perusahaan.

2.1.2 JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan adalah laporan laba/rugi,
laporan perubahan modal dan neraca. Menurut Prastowo (2011:17) terdapat dua jenis
laporan keuangan (utama)
yang pada umumnya dibuat boleh suatu perusahaan adalah:
a. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi
keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

b. Laba Rugi
Dalam laporan laba rugi akan menjelaskan sumber-sumber pendapatan yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan dan juga melaporkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam suatu periode.
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai
kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba atau justru mengalami kerugian selama
periode tertentu.

c. Arus Kas
Salah satu laporan keuangan yang diperlukan para pengambil keputusan adalah
laporan arus kas. Laporan arus kas berupa anggaran dan realisasi yang berguna antara
lain untuk memprediksi kebutuhan kas perusahaan agar tidak kurang dan tidak
berlebih. Kekurangan kas menimbulkan ketidakstabilan usaha, sedangkan kelebihan
kas merupakan kondisi yang tidak efisien. Laporan arus kas merupakan laporan
keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu
perusahaan selama periode tertentu. Informasi penyajian laporan arus kas pada
umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu kegiatan operasional, kegiatan investasi dan
kegiatan keuangan.

2.2 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


2.2.1 PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Menurut Prastowo (2011:56) “analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang
penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama
untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang”.

Menurut Harahap (2018:189), “analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos


laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubunganya yang
bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara suatu dengan yang lain baik
antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan
keputusan yang tepat”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu
proses yang penuh pertimbangan dalam menganalisis pos-pos suatu laporan keuangan
untuk memprediksi bagaimana kinerja keuangan suatu perusahaan pada masa yang
akan mendatang untuk mengambil suatu keputusan bisnis. Dari hasil tersebut
perusahaan akan mampu menentukan langkah-langkah yang harus disusun untuk
meningkatkan kondisi keuangannya.
2.2.2 TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis laporan keuangan wajib dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mengevaluasi
dan mengetahui kondisi keuangannya. Menurut Harahap (2018: 195) “secara lengkap
kegunaan analisis laporan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa
b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari
suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit)
c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan
d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya
dalam suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan
keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar
perusahaan
e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model
dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan
(rating)
f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan
g. Dapat menemukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang
sudah dikenal dalam dunia bisnis
h. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan
periode sebelumnya atau dengan standar industry normal atau standar ideal
i. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik
posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya
j. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa
yang akan datang.”

Selain itu analisis laporan keuangan juga akan mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui apa yang menjadi kelemahan
dan kelebihan suatu perusahaan, maka suatu perusahaan bisa menyusun perencanaan
untuk tahun depan untuk meningkatkan kondisi keuangannya.
2.2.3 TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Dalam menganalisis laporan keuangan terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan. Kasmir (2015:70), menyatakan bahwa terdapat beberapa
jenis teknik analisis laporan keuangan yaitu:
a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan
Merupakan analisis ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari
satu periode. Artinya minimal dua periode atau lebih. Dari analisis ini akan dapat
diketahui perubahan-perubahan yang terjadi. Secara umum dari hasil analisis ini akan
terlihat antara lain:
- Angka-angka dalam rupiah maupun persentase
- Kenaikan atau penurunan baik dalam rupiah maupun dalam persentase.
b. Analisis trend
Merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase
tertentu. Analisis ini dilakukan dari priode ke priode sehingga akan terlihat apakah
perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun atau tetap, serta seberapa besar
perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase.
c. Analisis persentase per komponen
Merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada
dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui:
- Persentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau terhadap total
aktiva
- Struktur permodalan
- Komposisi biaya terhadap penjualan
d. Analisis sumber dan penggunaan dana
Merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana
perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk
mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja perusahaan
dalam suatu periode.
e. Analisis sumber dan penggunaan kas
Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan
dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu, juga untuk mengetahui
sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas dalam suatu periode tertentu.
f. Analisis rasio
Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada
dalam suatu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan
laporan laba rugi.
g. Analisis kredit
Merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit diberikan
oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam analisis ini digunakan beberapa cara alat
analisis yang digunakan.
h. Analisis laba kotor
Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke
periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya laba kotor tersebut
antara periode
i. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point)
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk
dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah
untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.

2.3 BUSINESS FINANCIAL ACUMEN


2.1.3 PENGERTIAN FINANCIAL ACUMEN
Business acumen adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memahami dan
menghadapi berbagai situasi bisnis dan juga memahami risiko serta peluang dari setiap
keputusan bisnis yang akan diambil. Business acumen dikenal juga dengan business
sense karena pemahaman mengenai situasi bisnis ini harus tajam dan akurat.

Business financial acumen atau yang biasa disebut dengan ketajaman finansial adalah
pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar keuangan dan akuntansi
agar memiliki pertimbangan yang matang dalam mengambil keputusan bisnis.
Seseorang yang memiliki kecerdasan finansial dapat melihat dampak suatu keputusan
terhadap kesehatan keuangan tim, departemen, atau organisasi. Semakin tinggi posisi
seseorang dalam suatu organisasi, semakin besar dampak keputusannya terhadap
arah departemen atau organisasi, bagaimana anggaran dibelanjakan dan sumber daya
dialokasikan, dan kesehatan keuangan organisasi secara keseluruhan. Pemimpin
dengan karakter financial acumen yang kuat memiliki pemahaman komprehensif
mengenai keuangan perusahaannya, memahami profitabilitas, arus kas dan laporan
keuangan.

2.4 HAL-HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN DALAM FAKTOR LABA (PROFIT),


ASET, PERTUMBUHAN (GROWTH) DAN MANUSIA (PEOPLE)

BAB 3 STUDI KASUS


3.1 PROFIL PT KALBE FARMA, TBK (KLBF)
Berdiri pada tahun 1966, Kalbe memulai usaha sederhana di sebuah garasi hingga
menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Kalbe Farma mulai tercatat
namanya di bursa efek pada tahun 1991. Melalui proses pertumbuhan organik dan
penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi
penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi usahanya: Divisi Obat
Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi
(kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30%). Keempat divisi
usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif,
produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau
lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.

3.2 PROFIL PT KIMIA FARMA, TBK (KAEF)


Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan
oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya
adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan
nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun
1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan
farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian
pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan
Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya
menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya
disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan
pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah
merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan
tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan
terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam
pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan
masyarakat Indonesia.
Berdasarkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia terjadi perubahan nama perusahaan yang semula PT Kimia Farma (Persero)
Tbk menjadi PT Kimia Farma Tbk, efektif per tanggal 28 Februari 2020.

3.3 ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN KLBF DENGAN KAEF


3.3.1 Laporan Keuangan KLBF tahun 2021 dan 2022
a. Laporan laba rugi
b. Neraca
c. Arus Kas
3.3.2 Laporan Keuangan KAEF tahun 2021 dan 2022
a. Laporan Laba Rugi

b. Neraca
c. Arus Kas
3.3 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR DARI BUSINESS
FINANCIAL ACUMEN PADA KLBF DAN KAEF

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN


4.1 SIMPULAN
Kematangan finansial dalam suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena
apabila seorang pimpinan membuat keputusan tanpa keterampilan finansial, keputusan
tersebut akan dibuat tanpa landasan yang kuat.
4.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191014/9/1158650/investasi-industri-alkes-dan-farm
asi-naik-signifikan
www.pharmaboardroom.com
www.kalbe.co.id
www.kimiafarma.co.id

referensi: https://business-indonesia.org/pharmaceuticals

LAMPIRAN
FINANCIAL REPORT KLBF 2021
FINANCIAL REPORT KLBF 2022
FINANCIAL REPORT KAEF 2021
FINANCIAL REPORT KAEF 2022

menilai kualitas bisnis melalui analisis laporan keuangan

Anda mungkin juga menyukai