Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PT

PHAPROS TBK, PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL TBK, PT


MERCK INDONESIA TBK, PT PYRIDAM FARMA TBK (2019-2021)
Renata Maulita Wijaya1, Maria Yuliana Postel2, Anita Eka Pratiwi3, Laila Putri Hidayati4
Jurusan Akuntansi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Email : renatamaulitawijaya@gmail.com , mariapostel375@gmail.com ,
anitaekapratiwi24@gmail.com , putrilailahidayati30@gmail.com
ABSTRACT
The success of a company can be measured based on the company's financial performance.
This study aims to analyze the comparison of the financial performance of the companies PT
Phapros Tbk, PT Industri Jmamu and Pharmacy Sido Muncul Tbk, PT Merck Indonesia and
PT Pyridam Farma Tbk in 2019-2021. The research was carried out through the company's
web. The type of data used is qualitative data. The data source in this study is secondary
data, the data used are annual financial report data from PT Phapros Tbk, PT Jamu and
Pharmaceutical Industries Sido Muncul Tbk, PT Merck Indonesia, PT Pyridam Farma Tbk.
ABSTRAK

Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur berdasarkan kinerja keuangan perusahaan


tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis Perbandingan kinerja keuangan pada
perusahaan PT Phapros Tbk, PT Industri jmamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Merck
Indonesia dan PT Pyridam Farma Tbk pada tahun 2019-2021. Penelitian dilaksanakan
melalui web perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini adalah data sekunder, data yang digunakan adalah data laporan keuangan
tahunan dari PT Phapros Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Merck
Indonesia, PT Pyridam Farma Tbk.

PENDAHULUAN

Pada umumnya keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur berdasarkankinerja keuangan


perusahaan tersebut. Baik dan buruknya kinerja keuangan perusahaan dapat dinilai melalui
laporan keuangan perusahaan yang disajikansecara teratur. Bagi pihak-pihak yang memiliki
kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui
kondisi kinerjakeuangan suatu perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Kinerja
perusahaan dapat dinilai melalui laporan keuangan yang disajikan pada setiap periode.
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang digunakansebagai alat untuk
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingandengan data keuangan perusahaan.

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah berupa neraca,laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan ataslaporan keuangan. Informasi
tersebut melaporkan posisi keuangan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Nilai
yang terdapat di dalamnya merupakannilai riil dari laporan keuangan yang menunjukkan
bahwa informasi tersebut dapatdigunakan untuk membantu memprediksi laba di masa yang
akan datang, denganmenggunakan beberapa teknik perhitungan.

Penilaian kinerja keuangan perusahaan lebih sering menggunakan teknik “analisis rasio
keuangan”. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dantingkat risiko Dengan menggunakan
analisis rasio keuangan, akan dapat diketahui berapa tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas,
dan profitabilitas yang dimilikioleh suatu perusahaan. Di sisi lain, analisis laporan keuangan
juga digunakanuntuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi,
kondisikeuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi
investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang.

Penelitian yang kami lakukan adalah menganalisis rasio keuangan dari empat perusahaan
yang sejenis dalam bidang farmasi yaitu PT Phapros Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Pyridam Farma Tbk dari laporan keuangan tahun
2019-2021. Setelah menganalisis rasio keuangan dari masing-masing perusahaan tersebut
dalam makalah ini kami akan menganalisis menggunakan analisis cross section. Penelitian
tersebut untuk 2 mengetahui bagaimana kinerja dari empat perusahaan tersebut apabila
dibandingkan dengan rata-rata industri yanng sejenis dari tahun 2019-2021.

KAJIAN PUSTAKA

Laporan Keuangan

Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk akhir dari serangkaian


proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis. Seorang akuntan diharapkan
mampu untuk mengorganisir seluruh data akuntansi hingga menghasilkan laporan keuangan
dan bahkan harus dapat menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan yang
dibuatnya.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain, laporan keuangan ini berfungsi
sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja
perusahaan.Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah sebagai
berikut.

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis tentang
pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba
rugi ini pada akhirnya memuat informasi mengenai hasil kinerja manajemen atau hasil
kegiatan operasional perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih yang merupakan hasil
dari pendapatan dan keuntungan dikurangi dengan beban dan kerugian.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner's Equity) adalah sebuah laporan yang
menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu
periode waktu tertentu. Laporan ini sering dinamakan sebagai laporan perubahan
modal.
3. Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aset,
kewajiban, dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan dari laporan ini tidak
lain adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) adalah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-
masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada
aktivitas pendanaan/pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas
menunjukkan besarnya kenaikan/penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama
periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir
periode.

Laporan keuangan biasanya dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan (notes to
the financial statements). Catatan ini merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan
dari komponen laporan keuangan. Tujuan catatan ini adalah untuk memberikan penjelasan
yang lebih lengkap mengenai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Analisis Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Pekerjaan yang paling mudah dalam analisis keuangan tentu saja menghitung
rasio- rasio keuangan suatu perusahaan. Bahkan dengan tersedianya program-program
komputer, seperti spreadsheet atau program-program akuntansi, atau program-program yang
khusus ditulis untuk tujuan laporan keuangan, perhitungan rasio-rasio keuangan menjadi hal
yang mudah dilakukan, dan bisa dilakukan secara rutin. Tantangan analis bukan melakukan
perhitungan semacam itu, melainkan melakukan analisis dan menginterpretasikan rasio-rasio
keuangan yang muncul.

Analisis semacam itu mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal:

1. Menentukan dengan jelas tujuan dari analisis


2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan-laporan
keuangandan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.

Sebelum melakukan analisis, seorang analis harus memahami ketiga langkah di atas,
barukemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio
keuanganatau rasio-rasio lainnya. Beberapa hal perlu diperhatikan dalam analisis laporan
keuangan yaitu:

1) Dalam analisis, analis juga harus mengidentifikasi adanya trend-trend tertentu dalam
laporan keuangan. Untuk itu laporan keuangan lima atau enam tahun barangkali bisa
digunakan untuk melihat munculnya trend tertentu.
2) Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya. Untuk itu diperlukan
pembanding yang bisa dipakai untuk melihat baik tidaknya angka yang dicapai oleh
perusahaan. Rata-rata industri bisa dan biasa dipakai sebagai pembanding. Meskipun
angka rata-rata industri ini barangkali bukan merupakan pembanding yang paling
tepat karena beberapa hal, misal karena perbedaan karakteristik rata-rata perusahaan
dalam industri dengan perusahaan tersebut. Tetapi rata-rata industri tetap bisa dipakai
untuk perbandingan. Alternatif lain apabila rata-rata industri tidak ada adalah dengan
membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis. Perusahaan yang
menjadi pembanding bisa jadi perusahaan yang menjadi leader dalam industri.
3) Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan dengan
hati-hati adalah penting. Diskusi atau pernyataan-pernyataan yang melengkapi
laporan keuangan, seperti diskusi strategi perusahaan, diskusi rencana ekspansi atau
restrukturisasi, merupakan bagian integral yang harus dimasukkan dalam analisis.
4) Analisis barangkali akan memerlukan informasi lain. Kadang kala semua informasi
yang diperlukan bisa diperoleh melalui analisis mendalami laporan keuangan. Kadang
kala informasi tambahan di luar laporan keuangan diperlukan. Informasi tambahan ini
bisa memberi analisis yang lebih tajam lagi. Sebagai contoh, analisis penurunan
penjualan bila disertai dengan analisis perkembangan market share akan memberi
pandangan baru kenapa penjualan bisa menurun.

Analisis Rasio Keuangan

Menurut Kasmir ( 2008 : 104 ) Rasio Keuangan merupakan kegiatan membandingkan


angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam
satumlaporan keungan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian
angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu peroide maupun beberapa
periode.

Sedangkan menurut James C Van Home ( Kasmir, 2008 : 104 ), Rasio Keuangan ialah
indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka
dengan angka lainnya. Rasio Keuangan digunakan untuk mengavaluasi kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan, dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan
yang bersangkutan.

Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan merupakan
suatu hubungan / perimbangan antar jumlah tertentu untuk mengetahui perkembangan
kondisi keuangan perusahaan dengan memperlihatkan hubungan yang saling mempengaruhi.

Menurut munawir ( 2002 : 68 ) pada dasarnya banyak sekali angka rasio itu karena rasio
dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Namun demikian angka-angka rasio pada dasarnya
dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sumber data keuangannya dan berdasarkan tujuan
penganalisa.

1. Berdasarkan sumber datanya angka rasio dibedakan menjadi


a. Rasio-rasio neraca (Balanche sheet ratio)
b. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income statement ratio)
c. Rasio-rasio antar laporan (Inter statement ratio)
2. Berdasarkan tujuan penganalisa angka rasio dapat digolongkan antara lain :
a. Rasio-rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo.
Rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh
tempo dengan menggunakan total aset lancar.
Rasio Lancar = Aktiva Lancar
Utang Lancar
b. Rasio-rasio solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
1) Total Utang Terhadap Total Aset adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang, atau
seberapa besar utang perusahaan mempengaruhi pembiayaan asetnya.
Total Utang Terhadap Total Aset = Total Utang
Total Aset
2) Time Interest Earned (TIE) adalah rasio yang digunakan untuk
menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang tersedia
untuk menutupi bunganya.
TIE = Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)
Bunga
3) Fixed Charge Coverage (FCC) adalah rasio yang digunakan untuk
mengetahui seberapa baik perusahaan dapat menutupi pembayaran bunga
dan sewa.
FCC = EBIT + Biaya Sewa
Bunga + Biaya Sewa
c. Rasio-rasio profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
1) Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh
mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada
tingkat penjualan tertentu.
Profit Margin = Laba Bersih
Penjualan
2) Return On Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu.
ROA = Laba Bersih
Total Aset
3) Return On Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
berdasarkan modal saham tertentu.
ROE = Laba Bersih
Modal Saham
d. Rasio-rasio aktivitas.
Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukurseberapa efisien
sumber daya perusahaan digunakan atau untuk mengevaluasi kemampuan
perusahaan dalam menjalankan operasi sehari-hari.
1) Rata-rata Umur Piutang adalah rasio yang digunakan untuk melihat
seberapa lama waktu yang diperlukan perusahaan untuk melunasi piutang
(merubah piutang menjadi kas).
Rata − rata Umur Piutang = Piutang
Penjualan/365
2) Perputaran Aktiva Tetap adalah rasio yang mengukur sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap
yang dimiliki perusahaan.
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan
Aktiva Tetap
3) Perputaran Total Aktiva adalah rasio yang digunakan untuk menghitung
seberapa efektif perusahaan dalam penggunaan total aktiva.
Perputaran Total Aktiva = Penjualan
Total Aktiva

Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu manajer dalam memahami apa
yang perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang berasal keuangan yang
sifatnya terbatas. Dengan menggunakan rasio-rasio tertentu manajer akan memperoleh suatu
informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi
tersebut, manajer dapat membuta keputusan-keputusan penting dimasa yyang akan datang.

Bagi pihak ekstern, analisis rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya mereka dapat
memutuskan apakah akan membeli, menahan atau menjual saham perusahaan tersebut.
Apabila dari hasil analisis perusahaan memiliki kesehatan atau perkembangan keuangan
kurang baik, maka investor akan lebih berhati-hati.

Manfaat dari analisis rasio keuangan dapat diketahui adanya kelemahan-kelemahan


dari tahun-tahun sebelumnya. Manfaat lain adalah dapat memberikan informasi apakah
perusahaan dalam aspek keuangan tertentu berada diatas rata-rata, pada rata-rata atau
dibawah rata-rata. Apabila diketahui bahwa perusahaan dibawah rata-rata maka pimpinan
perusahaan akan mencari faktor-faktor yang menyebabkannya untuk kemudian diambil
kebijakan keuangan sehingga dapat meningkatkan rasio keuangan.
Analisis Time Series

Time Series atau runtut waktu adalah serangkaian pengamatan terhadap peristiwa,
kejadian atau variabel yang diambil dari waktu ke waktu, dicatat secara teliti menurut urut-
urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data statistik

Dari suatu runtut waktu akan dapat diketahui pola perkembangan suatu peristiwa,
kejadian atau variabel. Jika perkembangan suatu peristiwa mengikuti suatu pola yang teratur,
maka berdasarkan pola perkembangan tersebut akan dapat diramalkan peristiwa yang bakal
terjadi dimasa yang akan datang.

Pola gerakan time series atau deret berkala dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) pola
pokok. Pola ini bisanya disebut sebagai komponen dari deret berkala (runtut waktu). Empat
komponen deret berkala itu adalah:

1. Trend, yaitu gerakan yang berjangka panjang yang menunjukkan adanya


kecenderungan menuju ke satu arah kenaikan dan penurunan secara keseluruhan dan
bertahan dalam jangka waktu yang digunakan sebagai ukuran adalah 10 tahun keatas.
2. Variasi Musim, yaitu ayunan sekitar trend yang bersifat musiman serta kurang lebih
teratur.
3. Variasi Siklus, yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak lebih
teratur.
4. Variasi Yang Tidak Tetap (Irreguler), yaitu gerakan yang tidak teratur sama sekali.

Gerakan atau variasi dari data berkala juga terdiri dari empat komponen, yaitu:

1. Gerakan/variasi trend jangka panjang atau long term movements or seculer trend yaitu
suatu gerakan yang menunjukan arah perkembangan secara umum (kecenderungan
menaik atau menurun) dan bertahan dalam jangka waktu yang digunakan sebagai
ukuran adalah 10 tahun ke atas.
2. Gerakan/variasi siklis atau cyclical movements or variation adalah gerakan/variasi
jangka panjang disekitar garis trend.
3. Gerakan/variasi musim atau seasonal movements or variation adalah gerakan yang
berayun naik dan turun, secara periodik disekitar garis trend dan memiliki waktu
gerak yang kurang dari 1 (satu) tahun, dapat dalam kwartal, minggu atau hari.
4. Gerakan variasi yang tidak teratur (irregular or random movements) yaitu gerakan
atau variasi yang sporadis sifatnya. Faktor yang dominan dalam gerakan ini adalah
faktor-faktor yang bersifat kebetulan misalnya perang, pemogokan, bencana alam dll.

Jika dikaitkan dengan kegiatan bisnis dan ekonomi, analisis deret berkala atau analisis
time series seringkali digunakan untuk memprediksi nilai dimasa yang akan datang. Dengan
diketahuinya nilai dimasa mendatang, maka pihak manajemen perusahaan akan dapat
mengambil keputusan dengan lebih efektif.

Analisis Cross Section

Analisis cross section merupakan teknik analisis untuk memperbandingkan datalaporan


keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yang sejenis dalam suatu periode
tertentu.

Perbandingan Cross Section

Analisis cross section akan bermanfaat untuk melihat prestasi perusahaan relatif terhadap
industri dan juga untuk menentukan bonus bagi manajemen perusahaan. Bonus bagi
manajemen perusahaan pada beberapa perusahaan ditentukan berdasarkan keuntungan
perusahaan relatif terhadap industri. Apabila perusahaan memperoleh untung di atas industri,
manajemen perusahaan akan memperoleh bonus dan tidak akan memperoleh bonus apabila
yang terjadi sebaliknya.

Industri yang bisa diperbandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau lebih elemen
yang sama dengan perusahaan. Kesamaan tersebut, antara lain :

1. Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier


Perusahaan bisa dikelompokkan berdasarkan bahan baku yang dipakai, bisa juga
berdasarkan proses produksi. Standar Industrial Classification biasanya menggunakan
kriteria struktur fisik, teknologi proses produksi, dan homogenitas produksi.
2. Kesamaan dari sisi permintaan
Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang dihasilkan sebagai kriteria
pengelompokan industri. Apabila produk-produk memenuhi kebutuhan yang sama,
dan produk tersebut merupakan substitusi dengan lainnya, maka produk tersebut
masuk dalam kelompok industri yang sama. Produk-produk tersebut bisa mempunyai
horisonyang pendek yaitu produk-produk yang sama saat ini, tetapi bisa mempunyai
horison jangka panjang yaitu produk-produk yang saling berkompetensi pada
beberapa tahun mendatang. Perspektif jangka pendek mempunyai relevansi yang
tinggi karena membicarakan situasi saat ini, tetapi perspektif jangka panjang membuat
perusahaan waspada terhadap kemungkinan persaingan.
3. Kesamaan dalam atribut keuangan
Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa kesamaan
atribut bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok. Contoh atribut relevan adalah
risiko, rasio PER dan kapitalisasi pasar untuk menentukan besar kecilnya kapitalisasI.
Perhitungan Rata-rata Industri
Untuk menghitung rata-rata industri, seorang analis mempunyai beberapa
alternatif,antara lain
1. Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan,
2. Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasi),
3. Menghitung nilai untuk percentile tertentu

Untuk perhitungan dengan nilai tunggal sebagai perbandingan, ada beberapa alternatif yang
bisa dipakai yaitu

a) Menghitung rata-rata aritmatika,


b) Menghitung rata-rata tertimbang,
c) Menggunakan median,
d) Menggunakan modus

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan melalui web perusahaan yaitu www.phapros.co.id ,
www.sidomuncul.co.id , www.merckgroup.com , www.pyfa.co.id

Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian sampai
pembuatan laporan penelitian. Penelitian dilaksanakan di bulan September 2022 sampai
dengan bulan November 2022.

Jenis Data
Pada makalah ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang berusaha memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian secara keseluruhan dan melalui deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
dalam konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan metode ilmiah yang berbeda
(Meleong, 2007:6).

Sumber Data
Sumber data dalam makalah ini adalah data sekunder, data yang digunakan adalah data
laporan keuangan tahunan dari PT Phapros Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk, PT Merck Indonesia, PT Pyridam Farma Tbk.

Metode Analisis
Pada makalah ini kami menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif
kualitatif merupakan suatu rumusan masalah yang memandu untuk mengeksplorasi atau
memotret situasi social yang akan diteliti secara menyeluruh luas dan mendalam. Data
penelitian yang kami ambil diperoleh dari web Bursa Efek Indonesia dan web resmi
perusahaan. Pendekatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang “Analisa
Laporan Keuangan Pada Perusahaan PT Phapros Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Pyridam Farma Tbk”.
HASIL PEMBAHASAN

Perhitungan Keempat Rasio Perusahaan

PT Industri Jamu & Farmasi


PT Phapros Tbk PT Merck Indonesia Tbk PT Pyridam Farma Tbk
Sido Muncul Tbk
RASIO
Tahun Tahun Tahun Tahun
2021 2020 2019 Average 2021 2020 2019 Average 2021 2020 2019 Average 2021 2020 2019 Average
RASIO LIKUIDITAS
Rasio Lancar (x) 1,3 0,94 1,01 1,08 4,13 3,66 4,20 3,99 2,71 2,54 2,50 2,58 1,29 2,89 3,52 2,56
Rasio Quick (x) 0,80 0,57 0,72 0,69 3,29 3,11 3,46 3,28 1,76 1,35 1,63 1,58 0,71 1,74 1,90 1,45
RASIO AKTIVITAS
Rata-rata umur piutang (hari) 152 170 196 172 61 73 33 55 78 114 94 95 58 79 62 66
Perputaran Persediaan (x) 1,56 1,18 1,37 1,37 3,81 4,84 4,63 4,42 2,40 1,30 1,80 1,83 2,64 2,22 2,41 2,42
Perputaran Aktiva Tetap (x) 1,70 1,50 1,71 1,63 2,53 2,12 1,93 2,19 4,10 2,60 3,30 3,33 1,31 2,79 2,60 2,23
Perputaran Total Aktiva 0,57 0,51 0,52 0,53 0,98 0,80 0,86 0,88 1,30 0,70 0,80 0,93
RASIO SOLVABILITAS
Debt to Asset Rasio (%) 59 61 60 60 9 9 7 8,33 33 34 34 33,67 79 31 35 48,3
RASIO PROFITABILITAS
Profit Margin (%) 1 5 9 5 31 28 26 28 12 11 10 11 1 12 3 5
Return on Total Asset (%) 1 3 5 3 23 24 31 26 13 8 9 10 1 14 4 6
Return on Equity (%) 2 7 12 7 36 29 26 30 6 3 3 4 6 21 6 11
Analisis Rasio Keuangan TimeSeries dan Cross Section Perusahaan

1. Rasio Likuiditas
 Rasio Lancar
4.5
4.2 4.13
4
3.5 3.52 3.66

3 2.89
2.71 PT Phapros Tbk
2.5 2.5 2.54 PT Industri Jamu & Farmasi
2 Sido Muncul Tbk
PT Merck Indonesia
1.5
1.3
1.29 PT Pyridam Farma Tbk
1 1.01 0.94
0.5
0
2019 2020 2021

Dari grafik diatas, ke-4 perusahaan cukup mampu membayar hutangya


dengan aktiva lancar karena rasio lancarnya di atas angka 1, walaupun pada
PT Phapros Tbk tahun 2020 mengalami penurunan yaitu dibawah angka 1
menjadi 0,94, kemudian pada tahun 2021 PT Phapros Tbk membuktikan
bahwa mampu membayar hutangnya dan mengalami kenaikan di atas angka 1
yaitu 1,3. Dari ke-4 perusahaan yang memilik trend kemampuan membayar
hutangnya paling baik yaitu perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk, kemudian diikuti oleh PT Pyridam Farma Tbk, PT Merck
Indonesia, dan yang terakhir PT Phapros Tbk.
 Rasio Quick
4
3.5 3.46
3.29
3 3.11

2.5 PT Phapros Tbk


PT Industri Jamu & Farmasi
2 1.9 Sido Muncul Tbk
1.74 1.76
1.63 PT Merck Indonesia
1.5
1.35 PT Pyridam Farma Tbk
1
0.72 0.8
0.71
0.5 0.57

0
2019 2020 2021
Dalam grafik diatas, dapat dilihat perputaran persediaan dalam empat
perusahaan. Dari empat perusahaan dapat dilihat yang megalami kelancaran
dalam perputaran persediaan yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
karena perputaran persediaan nya di atas 1 walaupun persediaannya sudah
dikeluarkan. Kemudian diikuti oleh PT Pyridam Farma Tbk, PT Merck
Indonesia, dan yang terakhir PT Phapros Tbk karena perputaran persediaannya
mengalami penurunan setelah dikeluarkannya persediaan menjadi di bawah
angka 1.

2. RASIO AKTIVITAS
 Rata-rata umur piutang (hari)
250

200 196
170
150 152 PT Phapros Tbk
PT Industri Jamu & Farmasi
114 Sido Muncul Tbk
100 94 PT Merck Indonesia
79
73 78 PT Pyridam Farma Tbk
62 61
58
50
33
0
2019 2020 2021

Berdasarkan data di atas, rata-rata umur piutang PT Phapros Tbk


memiliki rata-rata angka piutang 172 hari, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk memiliki angka piutang 55 hari, PT Merck Indonesia memiliki
angka piutang 95 hari dan PT Pyridam Farma Tbk memiliki angka piutang 66
hari. Sehingga dari grafk diatas PT Phapros Tbk memiliki rata-rata umur
piurang dari 2019-2021 yang berisiko piutang tidak tertagihnya tinggi.
Sedangkan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Merck
Indonesia, PT Pyridam Farma Tbk memiliki rata-rata umur piutang cenderung
stabil dan lebih kecil dari angka target perusahaan yang biasanya 30-90 hari,
hal tersebut menunjukkan ketiga perusahaan ini dalam kondisi baik atau risiko
piutang tak tertagihnya rendah.
 Perputaran Persediaan (x)
6
5 4.84
4.63
4 3.81 PT Phapros Tbk
PT Industri Jamu & Farmasi
3 Sido Muncul Tbk
2.41 2.64
2.4
2 2.22 PT Merck Indonesia
1.8 1.56
1.37 1.3
1.18 PT Pyridam Farma Tbk
1
0
2019 2020 2021

Berdasarkan grafik diatas PT Phapros Tbk memiliki rata-rata


perputaran persediaan paling rendah 1,37 kali dari 2019-2021 yang
menunjukkan bahwa kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.
Sedangkan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk memiliki rata-rata
perputaran persediaan paling tinggi 4,42 kali dari 2019-2021, hal tersebut
menandakan bahwa efektifitas manajemen persediaan dari PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul Tbk dinilai baik.
 Perputaran Aktiva Tetap (x)
3
2.79
2.5 2.6 2.6 2.53
2.12
2 1.93 PT Phapros Tbk
1.71 1.7 PT Industri Jamu & Farmasi
1.5 1.5 Sido Muncul Tbk
1.31
PT Merck Indonesia
1
PT Pyridam Farma Tbk
0.5

0
2019 2020 2021
RATA-RATA
3.5
3.33
3

2.5
2.19 2.23
2
1.63
1.5

0.5

0
PT Phapros Tbk PT Industri Jamu dan PT Merck Indonesia PT Pyridam Farma
Farmasi Sido Muncul Tbk Tbk

Berdasarkan grafik diatas PT Phapros Tbk memiliki rata-rata


perputaran aktiva tetap paling rendah 1,63 kali dari tahun 2019-2021 yang
menunjukkan bahwa perusahaan bergerak di industri padat modal karena
sangat bergantung pada aktiva tetap sehingga efektifitas penggunaan aktiva
tetap pada perusahaan tersebut dinilai tidak efektif. Sedangkan PT Merck
Indonesia memiliki rata-rata perputaran aktiva tetap paling tinggi 3,33 kali
dari 2019-2021, hal tersebut menandakan bahwa efektivitas penggunaan
aktiva tetap pada PT Merck Indonesia dinilai efektif.
 Perputaran Total Aktiva
1.4
1.3
1.2
1 0.98
0.86 PT Phapros Tbk
0.8 0.8 0.8 PT Industri Jamu & Farmasi
0.7 Sido Muncul Tbk
0.6 0.57
0.52 0.51 PT Merck Indonesia
0.4 PT Pyridam Farma Tbk
0.2
0
2019 2020 2021

Berdasarkan grafik di atas PT Phapros memiliki perputaran total aktiva paling


rendah 0,53 dari 2019-2021 yang belum menunjukkan manajemen yang baik,
Oleh karena itu perlunya manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya
dan pengeluaran modalnya (investasi). Sedangkan pada PT Merck Indonesia
memiliki rata-rata perputaran total aktiva paling tinggi 0,93 sehingga hal
tersebut menunjukkan bahwa PT Merck Indonesia memiliki manajemen yang
baik dalam efektivitas penggunaan total aktiva. Kemudian disusul dengan PT
Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Phapros Tbk.

3. RASIO SOLVABILITAS
 Debt to Asset Rasio (%)
90%
80% 79%
70%
60% 60% 61% 59% PT Phapros Tbk
50% PT Industri Jamu & Farmasi
40% Sido Muncul Tbk
34% 34%
31% 33% PT Merck Indonesia
30%
PT Pyridam Farma Tbk
20%
10% 7% 9% 9%
0%
2019 2020 2021

RATA - RATA
70%

60% 60%
48%
50%

40%
34%
30%

20%

10% 8%
0%
PT Phapros Tbk PT Industri Jamu & PT Merck Indonesia PT Pyridam Farma
Farmasi Sido Muncul Tbk
Tbk

Untuk DER rata-rata industri dihitung menggunakan rata-rata industri :


1
( 60+8,33+33,67+ 48,3 ) =37,5
4
Berdasarkan grafik diatas PT Phapros Tbk memiliki debt to asset rasio paling
tinggi dengan rata-rata 60% sehingga dapat dikatakan rasio yang tinggi ini
menandakan pinjaman cukup banyak. Dapat simpulkan bahwa PT Phapros
menggunakan pembiayaan perusahaan dengan utang lebih tinggi daripada
modal sendirinya. Sedangkan pada PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk miliki debt to asset rasio paling rendah 8,33% sehingga bisa
dikatakan bahwa penggunaan modal sendiri pada PT Pyridam lebih tinggi dari
pada pinjaman.
Jika dibandingkan dengan DER rata-rata indutri PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbklebih baik daripada ketiga perusahan lainnya karena rasio
nya lebih rendah dari DER rata-rata industri hal ini berarti bahwa perusahaan
tersebut dalam kondisi baik karena semakin sedikit aset yang dibiayai oleh
hutangnya. Sedangkan PT Phapros Tbk, PT Merck Indonesia, PT Pyridam
Farmasi Tbk masih di atas DER rata-rata industri sehingga menunjukkan
ketiga perusahaan ini masih dalam kondisi kurang baik karena dapat dilihat
aset yang dibiayai oleh hutangnya masih banyak.
4. RASIO PROFITABILITAS
 Profit Margin (%)
33%
31%
28% 28%
26%
23% PT Phapros Tbk
18% PT Industri Jamu & Farmasi
Sido Muncul Tbk
13% 12% 12%
10% 11% PT Merck Indonesia
8% 9%
PT Pyridam Farma Tbk
5%
3% 3%
1%
-2%
2019 2020 2021

Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk dan PT Merck Indonesia mengalami kenaikan setiap
tahunnya hal ini menunjukkan kondisi perusahaan yang semakin baik karena
dapat menghasilkan laba yang tinggi dan manajemen yang efisien. Sedangkan
PT Phapros Tbk dan PT Pyridam Farma Tbk mengalami penurunan setiap
tahunnya, sehingga perusahaan perlu melakukan evaluasi manajemennya.

 Return on Total Asset (%)


32% 31%
27%
24% 23%
22% PT Phapros Tbk
17% PT Industri Jamu & Farmasi
14% Sido Muncul Tbk
12% 13%
PT Merck Indonesia
9% 8%
7% PT Pyridam Farma Tbk
5%
4%
2% 3%
1%
-3% 2019 2020 2021

RATA - RATA
30%

25% 26%

20%

15%

10% 10%
6%
5%
3%
0%
PT Phapros Tbk PT Industri Jamu & PT Merck Indonesia PT Pyridam Farma
Farmasi Sido Muncul Tbk
Tbk

Untuk ROA rata-rata industri dihitung menggunakan rata-rata aritmatika :


1
( 3+26+10+ 0,19 )=9,80 %
4
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa ROA PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul merupakan yang paling tinggi dari ketiga
perusahaan farmasi yang lain. Sementara, ROA pada PT Merck Indonesia Tbk
cenderung mengalami mengalami fluktuasi dari tahun 2019-2020, meskipun
sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 tetapi mengalami kenaikan
yang cukup tinggi pada tahun 2021, jika dibandingkan dengan dua perusahaan
yang lain yaitu PT Phapros Tbk dan PT pyridam Farma Tbk, PT Merck
Indonesia masih dikatakan lebih baik dibandingkan dua perusahaan tersebut.
Jika dibandingkan dengan melihat rata-rata industrinya, bisa dilihat
bahwa PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan PT Merck
Indonesia Tbk ROAnya berada di atas rata-rata industri, sementara untuk PT
Pharos TBK dan PT Pyridam Farma Tbk ROAnya masih sangat rendah, dan
masih jauh berada di bawah rata-rata industri untuk perusahaan farmasi. ROA
yang tinggi pada PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan PT
Merck Indonesia Tbk menunjukkan efisiensi manajemen aset yang baik pada
kedua perusahaan tersebut, perusahaan mempunyai kinerja yang bagus dalam
menghasilkan laba bersih untuk pengembalian total aktiva yang dimiliki.
hingga diharapkan kepada perusahaan-perusahaan farmasi yang lain yang
ROAnya belum mencapai rata-rata industri untuk memperbaiki efisiensi
manajemen aset perusahaanya agar menjadi lebih baik sehingga dapat
mencapai rasio yang sesuai dengan rata-rata industrinya
 Return on Equity (%)
40%
35% 36%
30% 29%
25% 26% PT Phapros Tbk
21% PT Industri Jamu & Farmasi
20% Sido Muncul Tbk
15% PT Merck Indonesia
12%
10% PT Pyridam Farma Tbk
6% 7% 6%
5%
3% 3% 2%
0%
2019 2020 2021

RATA - RATA
35%

30% 30%

25%

20%

15%
11%
10%
7%
5% 4%
0%
PT Phapros Tbk PT Industri Jamu & PT Merck Indonesia PT Pyridam Farma
Farmasi Sido Muncul Tbk
Tbk

Untuk ROE rata-rata industri dihitung menggunakan rata-rata aritmatika :


1
( 7+30+ 4+ 0,10 )=10,27 %
4
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa Return On Equity pada PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang paling tinggi di antara
perusahaan-perusahaan farmasi yang lain serta mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada PT Phapros Tbk ROEnya mengalami penurunan dari
tahun ke tahun dan pada PT Pyridam Farma Tbk returon on Equitynya dari
tahun ke tahun mengalami fluktuasi. ROE pada tahun 2019-2020 mengalami
peningkatan dari 12% menjadi 21% tetapi pada tahun 2021 mengalami
penurunan yang drastis yaitu menjadi 6%. Sedangkan, untuk PT Merck
Indonesia Tbk ROE meskipun pada tahun 2019-2020 ROE perusahaan masih
berada pada angka yang sama yaitu sebesar 3% tetapi pada tahun 2021
mengalami peningkatan yaitu sebesar 6%.
Berdasarkan rata-rata industrinya bisa dilihat bahwa PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido muncul return on Equitynya berada di atas rata-rata industri,
kemudian diikuti oleh PT Pyridam.Sedangkan kedua perusahaan farmasi
lainnya belum mencapai rata-rata industri untuk perusahaan farmasi.
Penilaian kinerja yang menyangkut bagaimana pengelolaan terhadap setiap
investasi modal perusahaan dalam menghasilkan laba (ROE) menunjukkan
trend yang baik sepanjang tahun 2019-2021 pada PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido muncul dan PT Pyridam, Hal ini menunjukkan bahwa upaya
pengelolaan investasi yang dilakukan oleh perusahaan terbukti telah efektif
dalam menghasilkan keuntungan. Sedangkan untuk PT Merck Indonesia Tbk,
PT Phapros Tbk return on Equitynya belum dikatakan baik/sehat sehingga
diharapkan agar perusahaan meningkatkan efektivitasnya dalam pengelolaan
investasinya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa diatas untuk penilaian kinerja dengan menggunakan analisis
rasio keuangan pada perusahaan farmasi yang terdiri dari PT Phapros Tbk, PT Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Merck Indonesia dan PT Pyridam Farmasi Tbk
dapat disimpulkan bahwa PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk merupakan
perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang cukup tinggi daripada ketiga
perusahaan lainnya.

Sedangkan berdasarkan hasil analisis cross section dengan rata-rata industrinya PT


Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk merupakan perusahaan yang memiliki
prospek pertumbuha tinggi daripada ketiga perusahaan lainnya. Apabila dapat diberikan
peringkat maka dapat disimpulkan yang berada diurutan pertama yaitu PT Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul, kemudian diikuti PT Merck Indonesia, PT Phapros Tbk, dan
yang terakhir PT Pyridam Farmasi Tbk.

SARAN

Dari kesimpulan di atas dapat memberikan saran bahwa PT Phapros Tbk, PT Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Merck Indonesia dan PT Pyridam Farmasi Tbk
dapat meningkatkan kemampuan finansial dan menggunakannya secara maksimal, dengan
tidak lupa juga meningkatkan efisiensi manajemen perusahaannya agar rasio perusahaan yang
dihasilkan dapat dikatakan baik atau bisa setara bahkan bisa melebihi ROA,ROE, dan NPM
rata-rata industri sehingga menjadi perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang
baik juga.

Dari pemeringkatan diatas apabila investor berinvestasi diisarankan memilih PT


Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk karena ROE nya di atas rata-rata industri dan
kemampuan membayar dividen juga masih bisa dikatakan aman.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A., & Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Akt. (2014). Analisis
Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hery, S. M. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.

http://wenthyoktavin.blogspot.com/2011/12/time-series-deret-berkala_3237.html

http://digensia.wordpress.com/2012/08/24/analisa-time-series/

Anda mungkin juga menyukai