Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES DAN LEVERAGE

TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN


MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2013-2015
RIJAL FAHMI
NPM. 1402110112
Pembimbing I
Pembimbing II

: Elviza SE, M.Si.


: Emmi Suryani Nst. SE, M.Si.
ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the effect of book tax


differences (BTD), and leverage toward earning changes of manufacturing
company which is registered in Indonesia Stock Exchange from 2013-2015. The
research type used in this study is testing hypothesis, by using census method and
in which there are 66 target of sampling which become the investigated object.
The data used in this study is secondary data obtained from the anually
financial statements for the fiscal year ended December 31, published by the
reference center of the capital markets contained in the Indonesia Stock
Exchange. The multiple regression analysis model is used to test the hypothesis.
The results of this study indicate that (1) book tax differences has positive
impact on the earning changes and leverage has positive impact on earning
changes.
Keywords: Earning Changes, BTD, Leverage

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES DAN LEVERAGE


TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2013-2015
RIJAL FAHMI
NPM. 1402110112
Pembimbing I
Pembimbing II

: Elviza SE, M.Si.


: Emmi Suryani Nst. SE, M.Si.
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh book tax differences
(BTD), dan leverage terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Jenis penelitian
yang digunakan dalam studi ini adalah pengujian hipotesis, dengan menggunakan
metode sensus dan terdapat 66 sampel data yang menjadi objek untuk diteliti.
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari
laporan keuangan tahunan berakhir per 31 Desember yang dipublikasikan oleh
pusat referensi pasar modal yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Analisis yang
digunakan adalah regresi linear berganda untuk menguji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Book tax differences memiliki
pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba dan (2) Leverage berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan laba.
Kata kunci: Pertumbuhan, BTD, Leverage

I.

PENDAHULUAN
Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal. Laba
merupakan elemen penting dalam menilai kinerja perusahaan, pertumbuhan laba yang baik
dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki keuangan yang baik dan dapat meningkatkan
nilai perusahaan, laba merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang diukur dari seluruh
pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dikurangi dengan seluruh beban yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.
Laba digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
meyakinkan investor pada investasinya. Tingkat pertumbuhan laba setiap tahunnya dapat
dijadikan gambaran bagi para investor. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi
awal pada 10 perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) yang dipilih secara
acak pada tahun 2013-2015, dan disimpulkan bahwa terjadi pertumbuhan laba yang fluktuatif
setiap tahunnya.
Berdasarkan hasil pengumpulan data diketahui pada tahun 2013 rata-rata nilai
pertumbuhan laba yaitu sebesar 26%, selanjutnya terjadi penurunan hingga mencapai -18%
ditahun 2014. Pada tahun selanjutnya terjadi kenaikan sebesar 8% ditahun 2015. Adanya
fluktuasi pertumbuhan laba ini mengindikasikan perusahaan kurang mampu menghasilkan
pertumbuhan laba yang baik setiap periodenya.
Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perubahan penjualan,
perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga,
perubahan pajak penghasilan, dan lain-lain. Dalam konsep dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan, income (pendapatan) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal. Laba adalah perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul
dari transaksi pada periode tertentu dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode
tersebut. Pada penelitian ini, laba yang dimaksud adalah laba setelah pajak. Laba merupakan
jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk aspek penting dalam
penilitian ini beban pajak tangguhan) dikurangkan pada pendapatan.
Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan akuntansi berbeda dengan laba yang
dilaporkan di Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan, hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan dalam penyusunan laporan keuangan akuntansi dan laporan keuangan fiskal.
Laporan keuangan akuntansi adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan Standar
Akuntansi keuangan (SAK), sedangkan laporan keuangan fiskal yang disusun berdasarkan
peraturan perpajakan dan bertujuan untuk menghitung pajak terhutang.
Dalam penyusunan laporan keuangan, perusahaan juga menyusun laporan keuangan
untuk kepentingan perpajakan berdasarkan ketentuan standar yg diakui perundang-undangan.
oleh sebab itu, laporan keuangan yang dihasilkan terjadi perubahan nilai, sehingga
perusahaan diwajibkan untuk melakukan rekonsiliasi fiskal terhadap laporan keuangan
akuntansi. Rekonsiliasi fiskal adalah proses penyesuaian atas laba akuntansi yang berbeda
dengan ketentuan fiskal untuk menghasilkan laba yang sesuai dengan ketentuan perpajakan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data diketahui adanya perbedaan pengakuan laba
berdasarkan pajak dan akuntansi, dari observasi awal terhadap 10 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2013-2015 penulis melanjutkan
untuk melakukan penelitian terhadap masalah pertumbuhan laba dengan variabel Book Tax
Differences.
Dalam penelitian ini rasio keuangan yang digunakan yaitu leverage. Leverage disebut
juga dengan rasio hutang keuangan. Rasio ini memiliki tujuan untuk menilai sejauh mana
perusahaan menggunakan uang yang dipinjam. Leverage diproksikan dengan Debt Equity
Ratio (DER). Menurut Cahyaningrum dan Mulyo (2011), DER yang tinggi menunjukkan

tingginya tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan oleh perusahaan. Ini akan
menimbulkan risiko yang cukup besar ketika perusahaan tidak mampu membayar
kewajibannya ketika jatuh tempo, sehingga akan menimbulkan beban bunga yang tinggi dan
akan menurunkan perolehan laba bagi perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas tersebut penulis melanjutkan untuk melakukan penelitian
terhadap masalah dengan variabel tersebut dengan mengambil judul Pengaruh Book tax
differencess (BTD) dan Leverage Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015.
Berdasarkan latar belakang dan kondisi yang telah dibahas tersebut, rumusan masalah
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Apakah BTD secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
2) Apakah Leverage secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3) Apakah BTD dan Leverage secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba adalah perkembangan laba yang terjadi pada suatu perusahaan
dalam periode waktu tertentu apakah mengalami kenaikan laba atau sebaliknya mengalami
penurunan (Malayu, 2009:36). Apabila suatu perusahaan memiliki kesempatan untuk
bertumbuh, maka perusahaan tersebut dapat meningkatkan labanya di masa mendatang. Dan
hal ini menunjukkan bahwa laba yang dihasilkan merupakan laba yang berkualitas, jadi
semakin tinggi kesempatan perusahaaan untuk tumbuh dan berkembang.
Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Bagi investor ukuran yang
sering kali dipakai untuk menentukan sukses tidaknya manajemen perusahaan adalah laba
yang diperoleh perusahaan. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai
dengan kemampuan manajemen dalam melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang
akan datang, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan
laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya.
Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen-komponen dalam laporan
keuangan. Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh perubahan komponen laporan keuangan
misalnya perubahan penjualan, perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban operasi,
perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan pada pos-pos luar
biasa, dan lain-lain.
2.

Book Tax Differencess (BTD)


Martani et al, (2011) menjelaskan bahwa laba akuntansi adalah laba atau rugi selama
satu periode sebelum dikurangi beban pajak. Laba pajak adalah laba atau rugi selama satu
periode yang dihitung berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh otoritas pajak atas pajak
penghasilan yang terutang. Muldjono (2009:143) menyatakan PKP (Penghasilan Kena Pajak)
adalah selisih yang didapat dari penghasilan yang merupakan objek pajak penghasilan
dikurangi dengan biaya yang diperkenankan sebagai pengurang penghasilan kena pajak dan
ditambah dengan penghasilan lainnya yang merupakan objek pajak. Nilai dari PKP tersebut
diperoleh dari laba komersial perusahaan yang dihitung berdasarkan undang-undang
perpajakan. Laba komersial oleh wajib pajak dihitung sesuai dengan sistem serta prosedur

pembukuan secara wajar yang diakui dalam SAK, sehingga terdapat perbedaan hasil yang
diperoleh dari nilai laba yang dihitung oleh perusahaan.
Perbedaan tersebut dikarenakan para manajer memiliki kewenangan untuk memilih
metode yang mereka inginkan untuk memaksimalkan keuntungan mereka sendiri. Resmi
(2009) menyatakan bahwa penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan
keuangan fiskal adalah karena terdapat perbedaan prinsip akuntansi, perbedaan metode dan
prosedur akuntansi, yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pengakuan penghasilan
dan biaya, serta perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya.
Waluyo (2012:296) menyatakan bahwa Book Tax Differences (BTD) disebabkan
karena adanya perbedaan berupa:
1) Perbedaan waktu pengakuan (time difference)
Perbedaan terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan komersial
dengan laporan keuangan fiskal dapat terjadi akibat perbedaan waktu pengakuan
pendapatan dan beban. Hal ini berakibat adanya penundaan pengakuan. Sebagai
contoh, pengakuan aset tetap dengan masa/umur ekonomis 10 tahun, tetapi menurut
aturan perpajakan hanya terbatas 4 (empat) tahun karena masuk dalam kelompok 1,
sehingga alokasi beban penyusutan dalam kurun waktu yang berbeda pula.
2) Perbedaan permanen/tetap (permanent difference)
Perbedaan antara laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal ini juga
menyangkut masalah pendapatan dan beban tetapi tidak berhubungan dengan periode
tetapi jumlah itulah yang dipersoalkan. Sebagai contoh, pendapatan yang diperoleh
dari bunga deposito memang secara akuntansi komersial akan masuk sebagai
penghasilan, tetapi aturan perpajakan tidak masuk dalam penghasilan kena pajak yang
diterapkan dengan tarif pajak pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan karena
pengenaan pajak atas bunga deposito bersifat final. Demikian halnya dengan biaya
yang dikeluarkan perusahaan bentuk natura dan kenikmatan.
3.

Leverage
Leverage adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mendeskripsikan seberapa
besar modal pinjaman yang digunakan oleh perusahaan dalam segala kegiatan operasional
perusahaan (Syamsuddin, 2013: 53), dalam penelitian ini leverage diproksi oleh Debt Equity
Ratio (DER). DER adalah salah satu rasio yang dipertimbangkan sebagai variabel keuangan
karena secara teoritis menunjukkan rasio suatu perusahaan sehingga berdampak pada
pertumbuhan laba. DER yang tinggi mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja
perusahaan karena tingkat utang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar
yang berarti mengurangi keuntungan, Sebaliknya, tingkat DER yang rendah menunjukkan
kinerja yang semakin baik, karena akan meningkatkan laba sehingga semakin besar jaminan
kreditur untuk pengembalian atas pinjaman yang diberikan kepada pihak perusahaan (Fahmi,
2012:73). Besar-kecilnya rasio DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian laba
perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap
pihak luar, hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan, karena tingkat
ketergantungan dengan pihak luar semakin tinggi.
4.

Penelitian Terdahulu
Dalam penelitiannya, Windarti (2013) meneliti tentang pengaruh Book Tax
Differences (BTD) dan arus kas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI 2011-2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh perbedaan permanen dan perbedaan temporer terhadap pertumbuhan laba akuntansi
satu periode ke depan. Hasil dari penelitian didapat bahwa perbedaan permanen dan
perbedaan temporer berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI 2011-2013.

Maulina (2013) meneliti tentang pengaruh Book Tax Differences (BTD) terhadap
petumbuhan laba pada perusahaan food dan beverages yang terdaftar di BEI 2010-2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa BTD berpengaruh secara negatif signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Setiap kenaikan nilai BTD sebesar 1% akan mengurangi pertumbuhan
laba perusahaan sebesar -1,63%. Nilai koefisien determinasi model regresi untuk pengaruf
BTD, ROA dan SIZE adalah sebesar 0,7441. Nilai ini berarti bahwa sebesar 74,41%
perubahan laba perusahaan-perusahaan food dan beverages yang diamati selama 2010-2012
dipengaruhi oleh selisih laba fiskal dan komersial yang ada BTD, nilai ROA perusahaan serta
ukuran (total aktiva) perusahaan.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Zanora (2013) dengan judul pengaruh likuiditas,
leverage dan aktivitas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di BEI 20092011. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan
pertumbuhan laba sebagai variabel dependen, likuiditas, leverage dan aktivitas sebagai
variabel independen. Hasil dari penelitian menunjukkan likuiditas diwakili Working Capital
to Total Asset tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, leverage diwakili Debt Equity
Ratio tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, aktivitas diwakili Inventory Turnover
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di BEI 20092011.
Dalam penelitiannya, Lilianti (2014) peranan leverage dan penjualan dalam
mempengaruhi pertumbuhan laba pada perusahaan real estate dan property di BEI. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peranan leverage dan penjualan terhadap
pertumbuhan laba dan faktor manakah yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan.
Hasil dari penelitian menunjukkan baik secara simultan dan parsial leverage (DER) dan
penjualan (TATO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan real estate dan property di BEI.
5.

Kerangka Pemikiran
a. Pengaruh Book Tax Differences (BTD) terhadap Pertumbuhan laba
BTD merupakan perbedaan antara laba fiskal dan laba akuntansi perusahaan.
Perbedaan ini diakibatkan oleh adanya perbedaan pencatatan didalam menghitung laba
akuntansi perusahaan yang menggunakan SAK dengan laba fiskal yang menggunakan
peraturan undang-undang perpajakan. Perbedaan ini terjadi akibat adanya perbedaan waktu
pengakuan dan perbedaan permanen di dalam perhitungan laba (Waluyo, 2012:296).
Manajemen menghitung laba perusahaan untuk dua tujuan setiap tahunnya, untuk pelaporan
keuangan berdasarkan standar akuntansi dan pelaporan pajak berdasarkan peraturan pajak
untuk menentukan besarnya PKP atau laba fiskal. Akibat adanya tujuan yang berbeda
tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan pengakuan antara laba akuntansi dan laba fiskal,
karena hal tersebut maka perusahaan harus melakukan rekonsiliasi fiskal untuk menjadi dasar
perhitungan pajak penghasilan.
BTD besar maupun kecil dapat memberikan perbedaan pada laba perusahaan dimasa
mendatang, jika terdapat perbedaan antara nilai BTD tersebut menyebabkan perbedaan pada
pertumbuhan laba di masa yang akan datang. BTD dapat digunakan untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan. BTD dinilai relevan karena menyediakan tambahan informasi mengenai
komponen sementara dari laba dan arus kas serta menyediakan informasi kualitas variabel
keuangan (Tang dan Firth, 2011).
Dalam penelitiannya, Windarti (2013) meneliti tentang pengaruh BTD dan arus kas
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2011-2013.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan permanen dan
perbedaan temporer terhadap pertumbuhan laba akuntansi satu periode ke depan. Hasil dari
penelitian didapat bahwa perbedaan permanen dan perbedaan temporer berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2011-2013.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Maulina (2013) yang menyimpulkan
bahwa BTD berpengaruh secara negatif signifikan terhadap pertumbuhan laba.
b. Pengaruh Leverage terhadap Pertumbuhan laba
Rasio ini bertujuan untuk menilai utang dengan ekuitas. Debt Equity Ratio DER yang
tinggi akan menimbulkan risiko yang tinggi pula bagi perusahaan karena perusahaan harus
membayar biaya tetap berupa pokok pinjaman dan biaya bunga. Biaya bunga yang tinggi
akan berdampak pada penurunan laba perusahaan. Selain melihat ketersediaan modal kerja
dan leverage dalam menghasilkan laba, juga harus diperhatikan aktivitas atau perputaran aset
perusahaan dalam rangka menghasilkan laba tersebut.
Oleh karena itu DER yang rendah akan meningkatkan laba, sehingga semakin besar
jaminan kreditor untuk pengembalian atas pinjaman yang diberikan oleh pihak perusahaan.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sri (2010), hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa DER berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Namun hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian Narpatilova (2013) yang menyatakan bahwa secara parsial Debt
Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Berdasarkan uraian sebelumnya, kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1
sebagai berikut:
Book tax
differences (
Leverage (

Pertumbuhan

)
)

Laba (Y)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran


6. Hipotesis
H1 = Book tax differences secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
H2 = Leverage secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
H3 = Book tax differences dan Leverage secara simultan berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
III. METODE PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekumpulan/sekelompok orang, kejadian, atau sesuatu yang menarik
peneliti untuk melakukan penelitian/investigasi dengan memiliki karakteristik tertentu
(Sekaran dan Bougie, 2010:262). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan tahun pengamatan 2013 sampai dengan
2015. Total perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari periode pengamatan 2013
sampai dengan 2015 yaitu sebanyak 121 perusahaan.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode purposive sampling dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive sampling
merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan pada beberapa pertimbangan atau
kriteria tertentu. Adapun kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar dan mempublikasikan laporan keuangan teraudit


dan laporan tahunan di BEI berturut-turut selama tahun 2013-2015.
2) Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami kerugian menurut laba akuntansi, laba
komprehensif, dan laba pajak selama tahun pengamatan.
3) Perusahaan manufaktur yang memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan terkait dengan
indikator-indikator perhitungan untuk variabel Book tax differences (BTD) yang diamati
pada penelitian ini.
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 22 perusahaan,
sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini 22 perusahaan dikalikan dengan 3 tahun,
maka total pengamatan diteliti sebanyak 66 data. Daftar nama-nama perusahaan manufaktur
yang menjadi sampel dapat dilihat pada Lampiran 1 dan daftar nama-nama perusahaan yang
mengalami kerugian selama periode penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2 dan daftar
perusahaan yang tidak memiliki data mengenai aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan yang dibutuhkan terkait dengan BTD dapat dilihat pada Lampiran 3.
2.

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Menurut Sekaran (2011:77), data
sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti, data yang diterbitkan dalam
jurnal statistik dan lainnya, dan informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non
publikasi baik didalam atau luar organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti. Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip (data dokumen yang dipublikasikan). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh
melalui situs BEI yaitu www.idx.co.id berupa laporan keuangan tahunan yang telah diaudit
secara berturut-turut selama periode 2013-2015.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi.
Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara meminta data yang telah ada
sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan menelaah
laporan keuangan yang menjadi populasi dalam penelitian ini. Teknik penentuan populasi
sasaran dalam penilitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus, yaitu mengambil
keseluruhan populasi dengan menetapkan beberapa pertimbangan dan kriteria tertentu
(Indriantoro dan Supomo, 2011:115).
3.

Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai.
Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama atau nilai
dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda (Sekaran,
2011:115). Penelitian ini menggunakan variabel dependen dan variabel independen. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba, sedangkan variabel independennya
adalah Book tax differencess (BTD) dan leverage.
a. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel terikat yang merupakan variabel yang menjadi
perhatian utama peneliti. Variabel terikat ini dipengaruhi oleh variabel bebas. Melalui analisis
terhadap variabel dependen (yaitu, menemukan variabel yang memengaruhinya) adalah
mungkin untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah (Sekaran, 2011:116). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba yang disajikan
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam melakukan
operasionalnya.

a) Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba dalam penelitian ini merupakan pertumbuhan laba satu periode
kedepan, apabila informasi laba yang disajikan dalam laporan keuangan menunjukkan laba
yang sebenarnya, maka laba yang dihasilkan oleh perusahaan adalah laba yang berkualitas.
Menurut (Syafri, 2013:310). Formulasi pertumbuhan laba adalah sebagai berikut:
NIit = (NIit - NIit-1) / NIit-1
NIit = Pertumbuhan laba bersih perusahaan i pada periode t
NIit-1 = Laba bersih perusahaan i pada periode t-1
NIit = Laba bersih perusahaan i pada periode t
b. Variabel Independen (X)
Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat
baik secara positif maupun negatif (Sekaran, 2011:117-118). Variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah BTD dan Leverage.
a) Book tax differencess (BTD)
Adanya perbedaan dalam perhitungan laba menurut laporan keuangan komersial dan
menurut laporan keuangan fiskal maka menyebabkan perbedaan jumlah antara laba akuntansi
dengan laba fiskal yang disebut dengan book-tax differences. Indikator variabel ini diukur
dengan mengurangkan laba sebelum pajak dengan laba setelah pajak dan dibagi dengan total
aset (Martani et al., 2010). Formulasi BTD adalah sebagai berikut.

b) Leverage
Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah persentase dari jumlah
dana yang diberikan oleh kreditur berupa utang terhadap total ekuitas perusahaan dan rasio
ini diproksi dengan debt equity ratio (DER). Satuan pengukuran DER adalah dalam
persentase. DER dirumuskan sebagai berikut (Sudana, 2009:23)

4.

Analisis Regresi Berganda


Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda yang bertujuan untuk
menguji dan menganalisis, baik secara bersama-sama maupun secara parsial pengaruh BTD
dan Leverage terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 yang diolah dengan program Statistical Package
For Social Sience (SPSS).
Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y=a+
+
+ ,
Keterangan :
Y
= Pertumbuhan laba

= Konstanta
= Koefisien Regresi
= BTD
= Leverage
= epsilon (error term)

5.

Rancangan Pengujian Hipotesis


Untuk menguji pengaruh BTD dan Leverage terhadap Pertumbuhan Laba dilakukan
dengan dua cara, yaitu uji secara simultan dan secara parsial. Penelitian ini menggunakan
menggunakan metode sensus yaitu kesimpulan langsung diambil dari koefisien regresi
masing-masing variabel bebas.
Untuk menguji pengaruh variabel independen (
) secara simultan dan parsial
terhadap variabel dependen (Y) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis dalam bentuk alternatif sebagai berikut :
:
0 : Book tax differences (BTD) secara parsial berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
periode 2013-2015.
2.
:
0 : Leverage secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2013-2015.
3.
:
0 : jika sekurang-kurangnya ada satu
= (i 1,2) 0 : BTD dan
Leverage berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2013-2015.
Untuk mengetahui seberapa variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen secara bersama-sama digunakan uji koefisien determinasi ( ). Nilai koefisien
determinasi terletak dalam interval 0 1. Apabila
semakin mendekati 1, semakin
besar proporsi sumbangan variabel independen secara bersama-sama dalam menjelaskan
Variabel dependen. Sebaliknya apabila
semakin mendekati 0 berarti semakin kecil
proporsi sumbangan variabel independen secara simultan dalam menjelaskan variabel
independen.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik data variabel yang
digunakan dalam model penelitian ini. Statistik deskriptif ini berfungsi untuk mengetahui
nilai minimum, maksimum, dan nilai rata-rata sampel, tingkat penyimpangan penyebaran
data dari masing-masing variabel dan jumlah data yang dianalisis. Analisis dilakukan dengan
hipotesis yang telah dirumuskan. Data yang diuji meliputi Book Tax Differences (BTD),
Leverage dan Pertumbuhan Laba. Pada tabel 4.1 dibawah ini dapat dilihat statistik deskriptif
dari data penelitian.
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Pertumbuhan Laba
BTD
Leverage
Valid N (listwise)

N
66
66
66
66

Mi
nimum
-,72
-,98
-,87

M
aximum
2,24
1,50
3,03

M
ean
,1623
-,0750
,1695

Std.
Deviation
,56402
,36359
,69192

Sumber : Output SPSS 23.0(2016)


Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat nilai terendah, tertinggi, dan rata-rata
variabel yang diteliti pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2015 sebanyak 22 perusahaan.
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel dependen yaitu pertumbuhan laba memiliki
indeks terendah sebesar -0,72. Nilai indeks terendah menunjukkan kemampuan kurang
mampu dalam menghasilkan pertumbuhan laba yang diperoleh oleh perusahaan Indo Kordsa
Tbk. di tahun 2013. Nilai tertinggi sebesar 2,24 dimiliki oleh Mayora Indah Tbk. pada tahun
2015. Nilai tersebut berarti menunjukkan bahwa Mayora Indah Tbk. memiliki pertumbuhan

laba yang tinggi dalam menghasilkan laba. Nilai rata-rata sebesar 0,1632 memiliki makna
bahwa secara umum pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2013-2015 memiliki nilai indeks sebesar 0,1632. Selanjutnya,
standar deviasinya adalah sebesar 0,56402.
Variabel independen (X1) yaitu BTD menunjukkan nilai rata-rata -0,0750. Hal
tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata BTD pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI memiliki rata-rata sebesar -0,0750 dari total BTD yang terdapat diperusahaan. Nilai
tertinggi sebesar 1,50 dimiliki oleh Mayora Indah Tbk. pada tahun 2015. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Mayora Indah Tbk. pada tahun 2015 memiliki nilai BTD tertinggi dari
total BTD yang ada. Selanjutnya, nilai terendah sebesar -0,98 dimiliki oleh Kabelindo Murni
Tbk. pada tahun pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Kabelindo Murni
Tbk. memiliki nilai BTD yang paling rendah. Nilai standar deviasinya sebesar 0,36359.
Variabel independen (X2) yaitu Leverage menunjukkan rata-rata sebesar 0,1695. Hal
tersebut menunjukkan bahwa rasio leverage pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI memiliki rata-rata sebesar 0,1695. Nilai tertinggi sebesar 3,03 dimiliki oleh Multi
Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2014. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki modal pinjaman yang lebih tinggi dari modal sendiri. Nilai terendah sebesar -0,87
dimiliki oleh Indo Kordsa Tbk. pada tahun 2013. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Indo
Kordsa Tbk. pada tahun 2013 memiliki modal pinjaman yang lebih rendah dari modal
sendiri. Nilai standar deviasi sebesar 0,69192.
2.

Hasil Pengujian Hipotesis


Penelitian ini merupakan penelitian dengan menguji hipotesis yang menggunakan
metode analisis regresi linier berganda (multiple regresion analysis), metode regresi linier
berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen
dalam suatu model penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel
independen Book Tax Differences (BTD) dan Leverage terhadap variabel dependen
Pertumbuhan Laba baik secara simultan maupun secara parsial. Berdasarkan uji hipotesis
yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Sosial
Science), Nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen, yaitu jumlah BTD dan
leverage untuk variabel dependen Pertumbuhan Laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015 berdasarkan hasil dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen
a

Model
(Constant)
1
BTD
Leverage

Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
,200

,051

,963

,139

,621

,205

,073

,252

Sig.
3,
898
6,
944
2,
814

,0
00
,0
00
,0
07

a. Dependent Variable: Pertumbuhan Laba

Sumber : Output SPSS 23.0 (2016)


Berdasarkan hasil perhitungan statistik seperti yang terlihat pada tabel 4.2 maka
diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y=0,200+0,963X1 + 0,205X2 +

Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa:


1. Konstanta (a) sebesar 0,200. Menunjukkan jika BTD (X1) dan Leverage (X2)
dianggap konstan, maka besarnya persentasi indeks pertumbuhan laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015 adalah sebesar 0,2.
2. Koefisien X1 (BTD) sebesar 0,963. Menunjukkan bahwa setiap kenaikan 100% BTD
akan meningkatkan persentase indeks pertumbuhan laba perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2013-2015 sebesar 96,3%.
3. Koefisien X2 (leverage) sebesar 0,205. Menunjukkan bahwa setiap kenaikan 100%
leverage akan menurunkan persentase indeks pertumbuhan laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015 sebesar 20,5%.
a.

Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan


Pengujian secara simultan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat yang ditentukan berdasarkan
rancangan pengujian hipotesis yang telah dijelaskan sebelumnya. Berhubung penelitian ini
menggunakan metode sensus, tidak dilakukan pengujian signifikan terhadap koefisien regresi
yang diperoleh, karena nilai koefisien regresi yang diperoleh adalah nilai koefisien regresi
yang sesungguhnya dari populasi. Berdasarkan rancangan pengujian hipotesis, Ha diterima
jika paling sedikit atau satu 0 (i=1,2) yang berarti terdapat salah satu nilai dari kedua
variabel independen yaitu BTD dan leverage yang nilainya tidak sama dengan nol.
Sebaliknya Ho diterima jika semua = 0 (i=1,2), artinya Ho ditolak jika nilai dari kedua
variabel independen yaitu BTD dan leverage nilainya sama dengan nol.
Pengukuran besarnya persentase pengaruh variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh
variabel bebas dapat menggunakan koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi dalam
penelitian ini dapat dilihat dari nilai R Square pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Koefisien Determinasi (R)
Model Summary
R
Adjuste
R
Square
d R Square
,7
,54
,525
a
35
0
Predictors: (Constant), BTD dan Leverage
Dependent Variabel : Pertumbuhan Laba
Model
1

a.
b.

Std. Error of
the Estimate
,38877

Sumber : Output SPSS 23.0 (2016)


Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan nilai R2 untuk variabel dependen pertumbuhan
laba sebesar 0,540 atau 54%. Jadi dapat dikatakan bahwa 54% pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI disebabkan oleh BTD dan leverage sedangkan
0,460 atau 46% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
b.

Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial


Uji parsial dapat disimpulkan dengan melihat pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen yang terlihat dalam tabel 4.2.
1. Pengaruh Book Tax Differencess (BTD) terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan rancangan pengujian hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya, penelitian
menggunakan metode sensus, maka tidak dilakukan pengujian signifikan terhadap nilai
koefisien regresi yang sesungguhnya dari populasi. Berdasarkan pengujian hipotesis
ditolak jika = 0, yang berarti bahwa nilai BTD sama dengan nol, sebaliknya
diterima jika 0, yang berarti BTD tidak sama dengan nol. Berdasarkan tabel 4.2
dapat dilihat bahwa BTD mempunyai nilai = 0,963 sehingga dapat disimpulkan bahwa

diterima, dengan demikian dapat dikatakan BTD berpengaruh positif terhadap


pertumbuhan laba.
2. Pengaruh Leverage terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan pengujian hipotesis ditolak jika = 0, yang berarti bahwa nilai leverage
sama dengan nol, sebaliknya
diterima jika 0, yang berarti leverage tidak sama
dengan nol. Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa leverage mempunyai nilai =
0,205 sehingga dapat disimpulkan bahwa
diterima, dengan demikian dapat dikatakan
leverage berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba.
3.
a.

Pembahasan Hasil Penelitian


Pengaruh Book Tax Differences (BTD) dan Leverage Terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan nilai R2 untuk variabel dependen pertumbuhan
laba sebesar 0,540 atau 54%. Jadi dapat dikatakan bahwa 54% pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI disebabkan oleh BTD dan Leverage sedangkan
0,460 atau 46% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil ini, maka sebaiknya pihak manajemen dan investor mampu memperhatikan
bahwa BTD dan leverage dapat menjadi prediksi dalam peningkatan Pertumbuhan Laba.
b.

Pengaruh Book Tax Differences (BTD) Terhadap Pertumbuhan Laba


Berdasarkan tabel 4.2 nilai koefisien regresi pengaruh BTD terhadap pertumbuhan
laba sebesar 0,963 yang menunjukkan bahwa pengaruh BTD terhadap pertumbuhan laba
tidak sama dengan nol ( 0).
Berdasarkan rancangan pengujian hipotesis, syarat untuk menyatakan bahwa BTD
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba apabila 0 mengacu pada syarat tersebut,
hasil penelitian menolak
(hipotesis nol) atau menerima
(Hipotesis alternatif). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa BTD berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, setiap adanya peningkatan
BTD sebesar 100% akan meningkatkan pertumbuhan laba sebesar 96,3%.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Windarti (2013) yang
melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2011-2013. Hasil penelitiannya BTD berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan laba.
c.

Pengaruh Leverage Terhadap Pertumbuhan Laba


Berdasarkan tabel 4.2 nilai koefisien regresi pengaruh Leverage
terhadap
Pertumbuhan Laba sebesar 0,205 yang menunjukkan bahwa leverage terhadap pertumbuhan
laba tidak sama dengan nol ( 0).
Berdasarkan rancangan pengujian hipotesis, syarat untuk menyatakan bahwa leverage
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba apabila ( 0). Mengacu pada syarat
tersebut, hasil penelitian ini ditolak
(hipotesis nol) atau menerima (Hipotesis alternatif).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, setiap adanya kenaikan
leverage sebesar 100% akan mengakibatkan penurunan terhadap pertumbuhan laba sebesar
20,5%.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Zanora (2013) yang melakukan penelitian pada
perusahaan manufaktur di BEI. Hasil penelitiannya leverage tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba.

V. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibahas pada bab
sebelumnya mengenai Pengaruh Book Tax Differences dan Leverage terhadap Pertumbuhan
Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2013-2015, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Book Tax Differences (BTD) secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2013-2015.
2. Leverage secara parsial memiliki pengaruh negatif terhadap terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2015.
3. Book Tax Differences dan Leverage secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2015.
b.

Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak keterbatasan dalam penelitian
ini, antara lain:
1) Penelitian ini hanya meneliti pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebanyak
22 Perusahaan yang terdaftar pada tahun 2013 hingga tahun 2015.
2) Penelitian ini hanya meneliti perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sehingga tidak
dapat mengeneralisasikan seluruh perusahaan yang ada di luar sampel penelitian secara
umum yang terdaftar di BEI.
3) Masih sangat terbatasnya referensi tentang variabel-variabel dalam penelitian ini.
c.

Saran
Untuk menelaah referensi penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang dapat
dikemukakan, antara lain:
1) Saran Akademis untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas subjek
penelitian agar populasi yang diambil lebih representatif dan hasil penelitiannya dapat
digeneralisasikan untuk semua perusahaan manufaktur.
2) Saran Praktis bagi manajemen perusahaan manufaktur diharapkan dapat lebih reaktif
terhadap Book Tax Differences dan Leverage, sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk
memaksimalkan pertumbuhan laba yang akan dihasilkan.

VI. DAFTAR KEPUSTAKAAN


Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. 2010. Akuntansi Perpajakan. Edisi 2 Revisi.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Accounting Principles Boar (APB). Basic Concepts and Accounting Principles Underlying
Financial Statements of Business Enterprises, Accounting Principle Statement No. 4.
New York: AICPA, 1970.
Brigham dan Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Brolin,Amos Rico dan Abdul Rohman. 2014. Pengaruh Book Tax Differences terhadap
Pertumbuhan Laba.Diponegoro Journal Of Accounting . ISSN (Online): 2337-3806.
Vol. 03 Nomor 02 Tahun 2014. Hal 12.

Cahyaningrum, Ndaru Hesti dan Mulyo Haryanto, 2011, Analisis Manfaat Rasio Keuangan
dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Kasus : Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 - 2010).
Fahmi, Irham, 2012, Pengantar Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama, Alfabeta, Bandung.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2011, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi Dan Manajemen, Edisi Pertama. BPFE,Yogyakarta
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Malayu, S.P Hasibuan. 2009.Manajemen: Dasar, Pengertian Dan Masalah Edisi Revisi.
Jakarta : Bumi Aksara.
Maulina, Loesiana Hutabarat. 2013. Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan
Laba. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Gorontalo, Gorontalo.
Muldjono, Djoko 2009. Akuntansi pajak. Edisi Revisi. Yogyakarta: CV andi Offset.

Narpatilova, Oktapiana. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008
2012. Universitas Raja Ali Haji.
Resmi, Siti. 2009. Perpajakan, Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta
Riyanto, Bambang, 2009, Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Ke 4, BPFE,
Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Buku Dua, Edisi Keempat,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Tika, Nurmalasari. 2008. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi Akuntansi
Universitas Gunadarma.
Windarti, Erika Ratih. 2014. Pengaruh Book Tax Differences Dan Arus Kas Terhadap
Pertumbuhan Laba. Skripsi. Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Zanora, Verty. 2013. Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Aktivitas Terhadap Pertumbuhan
Laba Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI periode 2009-2011).
Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansu pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Padang, Padang.

Anda mungkin juga menyukai