Anda di halaman 1dari 13

JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)

Vol. 5 No. 3, 2021

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES, PERENCANAAN PAJAK


DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERSISTENSI LABA
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017-2020)
Priscilla Deborah Situmorang1; Ronny Buha Sihotang2
Universitas Advent Indonesia, Bandung1,2
Email : 1832146@unai.edu1; ronny.sihotang@unai.edu2
ABSTRAK
Tujuan penelitian melihat adanya pengaruh book tax differences (BTD),
perencanaan pajak (TRR) dan ukuran perusahaan (SIZE) terhadap persistensi laba
(PRST) perusahaan manufaktur pada bursa efek indonesia periode 2017-2020.
Ditentukan melalui teknik purposive sampling diperoleh jumlah pengamatan sebanyak
220 sampel dari 55 perusahaan terpilih. Analisis data dalam bentuk data statistik dengan
bantuan aplikasi SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BTD, TRR, dan SIZE
tidak simultan mempengaruhi persistensi laba. Uji parsial menghasilkan BTD
berpengaruh signifikan, sedangkan TRR dan SIZE tidak berpengaruh siginifikan
terhadap persistensi laba.
Kata Kunci : Book Tax Differences; Perencanaan Pajak; Ukuran Perusahaan;
Persistensi Laba

PENDAHULUAN
Di Indonesia dunia kemajuan pasar modal semakin melambung, kondisi ini
dikuatkan dengan unggulnya pihak swasta dalam pembiayaan pengembangan ekonomi
di tanah air. Lembaga atau perorangan yang melaksanakan penanaman modal dengan
mengharapkan harapan timbal balik di masa mendatang merupakan istilah dari pihak
swasta atau bisa disebut juga dengan investor. Sebagai investor yang cenderung
mengharapkan keuntungan tinggi, ada satu hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam
pengalokasian dana mereka yaitu persentase keuntungan yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan yang cenderung mengalami tingkat keuntungan setiap tahun akan menjadi
daya pikat investor dalam penanaman modal mereka. Seorang investor dapat
mengetahui secara terperinci kondisi baik atau buruknya keuangan maupun non-
keuangan suatu perusahaan melalui laporan keuangan. Dengan digunakannya laporan
keuangan sebagai tolak ukur, pihak investor akan dapat lebih berhati-hati dalam
menanamkan modalnya.
Kondisi labil laba perusahaan oleh tingkat perubahan yang signifikan menjadi
penyebab persistensi sebuah perusahaan menjadi sebuah pertanyaan. Persistensi laba
yang tinggi akan mencerminkan harapan pertumbuhan laba di masa mendatang. Besaran

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2314


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

laba agregat (net income) menjadi titik acuan seorang investor dalam penanaman
modalnya, tetapi tanpa diketahui oleh investor apa penyebab suatu perusahaan bisa saja
kehilangan besarnya laba dengan waktu instan. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) pada
kuartal 1 2021 menghasilkan Rp964,26 M atau jatuh sekitar 13,38%. Angka ini tentu
jauh dari periode 1 2020 Rp1,11 T. penyebab jatuhnya laba bersih dikarenakan adanya
masalah dalam peminjaman bank serta bunga yang disebabkan oleh kekurangan modal
kerja semasa pandemi (www.investasi.kontan.co.id).
Persistensi laba yang sejatinya adalah cerminan kelanjutan laba suatu perusahaan
sangat dipengaruhi beberapa faktor sebagai contoh book tax differences. Berbedanya
perlakuan pendapatan yang kena pajak sesuai UU perpajakan serta pendapatan sebelum
kena pajak sesuai PSAK menjadi definisi dari book tax differences. Selisih dari
perhitungan laba yang berdasarkan akuntansi dengan laba berdasarkan peraturan
perpajakan. Melalui perbedaan yang bersifat sementara dan bersifat tetap timbullah
book tax differences.
Pentingnya suatu laba perusahaan dalam laporan keuangan digunakan sebagai alat
dalam mengambil keputusan serta menjadi dasar dalam penentuan besarnya pengenaan
pajak yang akan ditanggung. Di instansi pemerintah sendiri seperti Direktorat Jenderal
Pajak (DJP), setiap laba yang dilaporkan suatu usaha akan digunakan menjadi dasar
pengenaan pajak. Laba yang besar akan berbanding lurus dengan beban pajak yang
diterima maka tidak sedikit pengusaha melakukan tax planning untuk meminimalisir
beban pajaknya. Menurut Pohan (2016:8) perencanaan pajak adalah suatu rangkaian
strategi meminimalisir kewajiban perpajakan dengan tidak melanggar peraturan
perpajakan (in legal way). Peran kesadaran warga Indonesia dalam membayar pajak
sangat diperlukan namun demikian, tidak jarang wajib pajak mengingkari kewajibannya
dengan melakukan perencanaan pajak.
Faktor lain yang berkaitan dengan persistensi laba adalah suatu ukuran perusahaan.
Dengan melihat besar kecilnya ukuran suatu perusahaan, para investor dapat
menyimpulkan apakah perusahaan tersebut mampu mempengaruhi persistensi laba.
Besarnya suatu perusahaan maka besar pula kualitas laporan keuangan yang dimiliki, ini
akan mencerminkan kestabilan jangka panjang yang baik.
Melalui uraian diatas, peneliti memiliki ketertarikan tersendiri untuk meneliti apa
saja faktor yang berpotensi memiliki hubungan dengan persistensi laba. Studi kasus

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2315


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

yang akan ditelti berjudul “Pengaruh Book Tax Differences, Perencanaan Pajak, dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020).”
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Agensi
Theory agency digunakan sebagai alat untuk mendalami informasi mengenai
ekonomi melalui membagi satu pribadi menjadi dua yaitu agen dan principle. Teori
keagenan adanya hubungan agency diakibatkan oleh satu maupun lebih orang (principle)
mempekerjakan orang lain (agen) sebagai suatu jasa. Adapun masalah yang dapat
diselesaikan dengan teori keagenan seperti konflik dari perbedaan tujuan antara
principle dengan agen. Teori keagenan berhubungan dengan persistensi laba, apabila
laporan keuangan perusahaan yang dikelola agen menunjukkan hasil yang kecil maka
tingkat persistensi laba akan kecil begitu juga sebaliknya. Melalui hal tersebut, principle
sangat mengharapkan timbal balik atas dana yang diinvestasikan, sedangkan dari pihak
agen mementingkan kompensasi yang akan diterima. Pihak agen tidak memperdulikan
persistensi laba perusahaan, namun di sisi lain pihak principle mengharapkan adanya
persistensi laba perusahaan. Tentu hal ini akan mengakibatkan kepentingan dalam
mencapai tujuan. Berdasarkan asumsi teori yang dijelaskan, manajemen diharapkan
dapat mencapai kepentingannya tanpa mengesampingkan tujuan pemilik dalam
meningkatkan persistensi laba.
Persistensi Laba
Peneliti Hasanah (2017) pada Zalzabela dkk (2021) menjelaskan persistensi laba
merupakan suatu ukuran dari kualitas laba yang menunjukkan manfaat jangka panjang.
Pada penulis terdahulu tidak banyak yang memfokuskan penulisan terhadap persistensi
laba. Peneliti Djamaluddin (2008) dalam Septavita (2016) menjelaskan persistensi laba
ialah harapan masa depan dalam revisi laba akuntansi yang menjadi cerminan laba
tahun berjalan. Cerminan kelanjutan laba dapat dilihat dari kualitas suatu laba. Maksud
dari kelanjutan laba disini ialah kemampuan laba perusahaan untuk bertahan. Perlu
diperhatikan bagi investro bukan semata-mata laba yang tinggi, tetapi juga persisten.
Persistensi laba dijadikan sebagai tolak ukur dalam ukuran perusahaan dikarenakan
pandangan yang menyimpulkan laba sustainable yang adalah laba yang berkualitas.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2316


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Book Tax Difference


Perbedaan perlakuan laba dari menurut akuntansi dan pajak dapat dikatakan
sebagai book tax difference. Atas book tax difference tersebut dapat dibagi atas
perbedaan temporer serta permanen. Perbedaan temporer digunakan sebagai tax base
dan menjadi suatu aset ataupun kewajiban yang akan merubah laba fiskal tahun
mendatang. Sedangkan adanya perbedaaan permanen dikarenakan perbedaan beban
serta pendapatan dari penyampaian komersial dan fiskal.
Perencanaan Pajak
Pemenuhan kewajiban serta pengkoordinasian yang sesuai peraturan, perencanaan
pajak menjadi metode yang sering digunakan oleh perusahaan. Tujuan dilakukan hal
tersebut adalah meminimalisir beban pajak agar laba meningkat serta likuiditas menjadi
rendah dan tidak melanggar undang-undang perpajakan. Perusahaan yang melaksanakan
tax planning berharap jumlah beban pajak lebih kecil dari seharusnya.
Istilah perencanaan pajak dapat dikenal sebagai effective tax planning. Efektifnya
suatu perencanaan pajak tidak bersandar pada ahli profesional pajak, tetapi bersandar
pada kesadaran saat menyimpulkan keputusan yang berdampak atas pajak setiap
aktivitas perusahaan tersebut.
Ukuran Perusahaan
Cerminan dari besar atau kecil perusahaan berdasarkan ukuran yang dinilai
menjadi definisi dari ukuran perusahaan. Suatu perusahaan besar dalam tahap
kedewasaan akan mencerminkan kestabilan perusahaan yang akan lebih maksimal
menghasilkan laba. Menurut Septavita (2016) perusahaan besar akan memperoleh
harapan laba tinggi stabil yang akan menujukkan persistensi.
Pengaruh Book Tax Differences terhadap Persistensi Laba
Selisih antara laba sebelum pajak dengan laba yang kena pajak atau dikategorikan
sebagai perbedaan permanen serta temporer menjadi alasan munculnya book tax
differences. Dalam rekonsiliasi fiskal terdapat koreksi positive dan negative. Koreksi
fiskal positive mengakibatkan laba fiskal menjadi meningkat dan berbanding lurus
terhadap beban pajak. Begitu pula dengan koreksi fiskal negative yang mengakibatkan
laba fiskal menurun dan kecilnya beban pajak yang dibayar. Penulis Aisya (2017)
mengatakan book tax differences mempengaruhi persistensi laba. Dari pernyataan
tersebut, diduga bahwa:

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2317


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

H1 : Book Tax Differences signifikan mempengaruhi Persistensi Laba


Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Persistensi Laba
Kesejahteraan investor adalah jika laba yang mereka investasikan mendapatkan
laba maksimum. Tetapi dengan tingginya laba maka akan tinggi juga beban pajak. Maka
dari itu, para pengusaha biasanya menggunakan perencanaan pajak untuk memperkecil
beban pajak mereka yang tidak melanggar hukum. Dalam penulisan yang dilakukan
Faqih & Sulistyowati (2021) menyatakan penggunaan standar akuntansi yang bebas
menunjukkan banyak penggunaan asumsi yang dapat mempengaruhi besarnya
penghasilan menurut akuntansi komersial. Dari pernyataan tersebut diduga bahwa:
H2: Perencanaan Pajak signifikan mempengaruhi Persistensi Laba
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Persistensi Laba
Ukuran perusahaan dikelompokkan dalam skala operasi yang digunakan investor
untuk menentukan keputusan memilih berinvestasi. Investor memiliki harapan tinggi
pada perusahaan besat, dikarenakan besarnya perusahaan dianggap sanggup untuk terus
meningkatkan kualitas labanya. Penulis Septavita (2016) mengatakan bahwa tingginya
ukuran perusahaan akan berdampak tinggi harapan terhadap tingkat persistensi laba.
Melalui hal ini sudah tentu perusahaan besar akan lebih baik dalam mempertahankan
stabilitas serta kondisi perusahaan agar mendapat pandangan lebih dari masyarakat.
Dari pernyataan tersebut, diprediksi bahwa:
H3: Ukuran Perusahaan signifikan mempengaruhi Persistensi Laba
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan prosedur pengumpulan data sekunder, penulis menggunakan
metode dokumentasi. Penelitian dikaji dengan metode kuantitatif bersifat deskriptif.
Penelitian ini menggunakan populasi dari beberapa perusahaan pada daftar BEI tahun
2017-2020 di bidang manufaktur sejumlah 198 perusahaan. Kriteria sampel
menggunakan teknik purposive sampling yaitu:
1. Perusahaan manufaktur secara konsisten terdaftar di BEI serta menyampaikan
laporan keuangan tahunan periode 2017-2020
2. Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami rugi dalam laba sebelum pajak
3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang (Rp)
4. Memiliki data yang dibutuhkan

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2318


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Melalui kriteria yang ditetapkan didapati 55 perusahaan memenuhi syarat dalam


penelitian empat tahun maka diperoleh 220 sampel penelitian. Adapun model
persamaan regresi linear berganda berikut ini:
PRST = α + β1BTDit + β2TRRit + β3SIZEit + ε
Keterangan:
PRST : Persistensi Laba
BTD : Book Tax Differences
TRR : Perencanaan Pajak
SIZE : Ukuran Perusahaan
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
i : Perusahaan
t : Waktu
ε : Koefisien Error
Variabel Operasional dan Pengukurannya
Di dalam penelitian ini yang dimaksud dari operasional diartikan sebagai variabel
independen dan variabel dependen. Peneliti mengambil variabel bebas antara lain book
tax differences (BTD), perencanaan pajak (TRR), dan ukuran perusahaan (SIZE).
Sedangkan untuk variabel terikat yaitu persistensi laba. Berikut variabel beserta
pengukurannya:
1. Variabel Dependen (Y)
a. Persistensi Laba
Perhitungan persistensi laba yaitu dihitung pada laba sebelum pajak dengan total aset
rata-rata. Model perhitungan sebagai berikut (Han Lon, 2005 dalam Putra, 2017).
���� ������� �����
���� =
����� ���� ���� − ����
2. Variabel Independen
a. Book Tax Differences
Menurut Han Lon (2009) dalam Putra (2017) model perhitungan sebagai berikut:
����� ����� ������ℎ��
��� =
����� ���� ���� − ����
b. Perencanaan Pajak
Variabel perencanaan pajak menggunakan pengukuran dari Tax Retention Rate (TRR).
Model perhitungan perencanaan pajak adalah sebagai berikut:
��� ��������
��� =
������

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2319


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

c. Ukuran Perusahaan
Variabel ukuran perusahaan dihitung dengan logaritma natural aset. Menurut Robin
dkk (2021) model perhitungan ukuran perusahaan sebagai berikut:
���� = �� (����� �����)
Teknik Analisis Data
Data tersebut akan diolah dengan bantuan aplikasi SPSS dengan metode analisa
data statistik yaitu analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji regresi linear
berganda, uji R2, uji simultan dan uji parsial.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Melalui statistik tersebut digunakan guna menganalisis data dengan gambaran
data yang digunakan dalam penelitian. Adapun hasil perhitungan analisis statistik
deskriptif dijelaskan pada (tabel 1).
Variabel persistensi laba diperoleh nilai mean mencapai 1,1792. Nilai minimum
dan maksimum menunjukkan 0,65 dan 1,97 dimiliki PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk (INTP) tahun 2019 dan 2018.
Variabel book tax differences diperoleh nilai mean mencapai 1,3576 dan nilai
standar deviasinya adalah 0,38041. Nilai maksimum dan minimum mencapai 2,20 dan
0,58 dari PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) tahun 2018 dan 2017.
Variabel perencanaan pajak dengan nilai mean menunjukkan 0,8763 dan nilai
standar deviasinya diketahui 1,30321. Nilai maksimum dan minimum diketahui 16,23
dan -0,34 dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) tahun 2020 dan 2019.
Variabel ukuran perusahaan memiliki mean menunjukkan 14,3180 dan nilai
standar deviasi menunjukkan 1,02409. Nilai maksimum diketahui 18,39 dari PT
Indocement Tunggal Prakarsa tahun 2018. Nilai minimum menunjukkan 10,33 dari PT
Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) tahun 2020.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Peneliti menggunakan statistik K-S. Berdasarkan pada (tabel 2) diperoleh nilai
asymp. Sig (2-tailed) yaitu mencapai 0.200 (>0.05) berkesimpulan data berdistribusi
dengan normal.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2320


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Uji Heteroskedastisitas
Diketahui model regresi yang sesuai aturan yaitu homoskedastisitas atau tidak
terjadi adanya heteroskedastisitas. Melalui uji park pada (tabel 3) variabel BTD
menunjukkan nilai sig. 0.216, variabel TRR menunjukkan nilai sig, 0.781 dan variabel
SIZE menujukkan nilai sig. 0.827. Disimpulkan tiap variabel menunjukkan nilai
sig. >0.05 maka asumsi uji heteroskedastisitas sudah terpenuhi.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas didapati dengan digunakannya VIF dan tolerance. Pengukuran
tersebut akan membuktikan variabel manakah yang diartikan oleh variabel independen
lainnya.
Dari hasil analisa collinearity statistics pada (tabel 4) didapati bahwa VIF <10,
tolerance >1. Sehingga disimpulkan tidak terjadinya korelasi kuat pada setiap variabel
bebas (independen). Variabel independen (tabel 4) diketahui nilai tolerance >0.100 dan
VIF <10.00 maka berkesimpulan asumsi multikolinearitas sudah terpenuhi atau tidak
terjadi gejal multikolinearitas.
Uji Autokorelasi
Berdasarkan (tabel 5), nilai DW diketahui 1.898, nilai DU 1.797 dan nilai DL
1.760. Sehingga diketahui 1.797 < 1.898 < 2.239 maka disimpulkan tidak terdapat
adanya autokorelasi.
Uji Hipotesis
Uji Regresi Linear Berganda
Melalui (tabel 6) dapat dirangkai suatu model persamaan sebagai berikut:
PRST = 1,118 + 0,112BTD + 0,006TRR + -0,007SIZE
Diperoleh nilai α yaitu 1,118 yang berarti tanpa adanya variabel independen seluruhnya
dianggap nol. Nilai koefisien book tax diifferences sebesar 0,112, nilai koefisien
perencanaan pajak sebesar 0,006 dan nilai koefisien ukuran perusahaan -0,007 yang
pada setiap kenaikan 1 satuan masing-masing variabel (asumsi variabel lain bernilai
konstan) maka Z-Score mengalami peningkatan sebesar jumlah unstandardized B yang
dijelaskan pada tabel. Hal tersebut berarti setiap penambahan satu satuan setiap variabel
maka tingkat persistensi laba akan turun atau meningkat sebesar jumlah unstandardized
B masing-masing variabel.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2321


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Koefisien Determinasi
Diketahui melalui data pada (tabel 7), nilai pada adjusted R square yaitu 0,008
maka disimpulkan variabel BTD, TRR, dan SIZE memberikan sumbangan pengaruh
secara bersama-sama dengan persentase 0,8% terhadap persistensi laba dan selebihnya
99,2% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini.
Uji Simultan
Disimpulkan dari (tabel 8) nilai sig. menunjukkan 0,201 > 0,05. Maka secara
simultan ketiga variabel book tax differences, perencanaan pajak, dan ukuran
perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap persistensi laba dengan nilai f-hitung
menunjukkan 1,557.
Uji Parsial
Dapat dilihat pada (tabel 9) diperoleh hasil uji parsial sebagai berikut:
a. Book tax differences (BTD) menunjukkan profitabilitas 0,040 < 0,05 disimpulkan
adanya pengaruh secara signifikan maka H1 diterima.
b. Perencanaan pajak (TRR) menunjukkan profitabilitas 0,711 > 0,05 disimpulkan tidak
adanya pengaruh signifikan maka H2 ditolak.
c. Ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan profitabilitas 0,737 > 0,05 disimpulkan
tidak adanya pengaruh signifikan maka H3 ditolak.
Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Persistensi Laba
Berdasarkan hasil t-hitung didapat 2,069 dan nilai sig. 0,040, maka dibuktikan
hipotesis pertama diterima dengan hasil book tax differences signifikan mempengaruhi
persistensi laba. Hal tersebut didukung dalam penelitian Aisya (2017) yang menyatakan
book tax differrences signifikan mempengaruhi persistensi laba. Melalui pemikiran
logika peneliti Aisya (2017) menyatakan bahwa agen memiliki adanya kebebasan
akuntansi yang diperbolehkan dalam pengukuran laba fiskal sehingga dapat menilai
kualitas laba. Semakin tinggi perbedaan laba akuntansi dengaan laba fiskal maka
persistensi laba akan semakin rendah dan sebaliknya.
Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Persistensi Laba
Berdasarkan hasil t-hitung diperoleh 0,370 dengan nilai sig. 0,711, maka
disimpulkan hipotesis kedua ditolak dengan hasil perencanaan pajak signifikan tidak
mempengaruhi persistensi laba. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu
Mahmudah dkk (2019) yang diketahui perencanaan pajak signifikan tidak

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2322


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

mempengaruhi persistensi laba. Kondisi ini dikarenakan semakin tinggi suatu


perusahaan dalam melakukan perencanaan pajaknya, maka akan berbanding lurus
dengan manajemen yang dilakukan. Dilakukannya perencanaan pajak membuat laba
yang diperoleh tidak bermutu dan tidak layak dijadikan indikator dimasa mendatang.
Maka, dengan dilakukannya perencanaan pajak dalam suatu perusahaan tidak akan
menunjukkan cerminan laba yang berkualitas.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Persistensi Laba
Berdasarkan data diketahui t-hitung -0,337 dengan nilai sig. 0,737. Maka
dibuktikan jika ukuran perusahaan tidak signifikan mempengaruhi persistensi laba
dengan perhitungan natural log. Hal ini didukung Hidayat & Fauziyah (2020) dalam
penelitiannya yang menyatakan ukuran perusahaan dengan perhitungan natural log
yang memberikan gambaran akan besarnya perusahaan. Hal tersebut dikarenakan
ukuran perusahaan yang tidak selalu mencerminkan keadaaan nyata dari persistensi laba
suatu perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Variabel Book Tax Differences (BTD), Perencanaan Pajak (TRR), dan Ukuran
Perusahaan (SIZE) tidak signifikan mempengaruhi Persistensi Laba (PRST) secara
simultan pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2017-2020.
2. Secara parsial variabel Book Tax Differences signifikan mempengaruhi variabel
independen yaitu persistensi laba pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2017-
2020.
3. Secara parsial variabel Perencanaan Pajak dan Ukuran Perusahaan tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur di BEI
periode 2017-2020.
Saran
1. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambah sampel perusahaan dan memperluas
tahun periode penelitiannya. Peneliti selanjutnya juga diharapkan memiliki
karakteristik sampel yang baik untuk dapat diteliti dan juga dapat memperluas
variabel independen yang mampu mempengaruhi variabel persistensi laba.
2. Bagi perusahaan diharapkan dapat memperhatikan setiap kebijakan fiskal dalam
melakukan perencanaan pajak dan memperhatikan peningkatan persisten yang

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2323


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

diperoleh laba dalam mengukur kinerja serta menjadi motivasi dalam memaksimalkan
laba.
REFERENSI
Aisya, E. N. (2017). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen,
Kualitas Audit, Komite Audit dan Book Tax Differences Terhadap Persistensi Laba
(Studi Kasus pada Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks Lq45 Periode 2012-2015).
Malang: Universitas Islam Negeri (Uin) Maulana Malik Ibrahim.
Faqih, A. I., & Sulistyowati, E. (2021, May). Perencanaan Pajak, Beban Pajak
Tangguhan, dan Aset Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba. In Seminar
Nasional Akuntansi dan Call for Paper (SENAPAN) (Vol. 1, No. 1, pp. 551-560).
https://doi.org/10.33005/senapan.v1i1.130.
Hidayat, I., & Fauziyah, S. (2020). Pengaruh Book Tax Differences, Arus Kas Operasi,
Tingkat Hutang Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Persistensi Laba (Pada
Perusahaan Sub Sektor Basic Dan Chemical Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2018). Competitive Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol.
4 (No.1), 66-79.
Mahmudah, W., Suryati, A., & Husadha, C. (2019). Perencanaan Pajak Dan Beban
Pajak Tangguhan Atas Persistensi Laba Perusahaan Manufaktur Di Bei. Jurnal
Imiah Akuntansi Dan Manajemen (Jiam), 15, 1, 29-37.
Pohan, C. A. (2016). Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak Dan Bisnis.
Jakarta: Pt Gramedia Jakarta.
Putra, D. K. (2017). Pengaruh Arus Kas, Laba Akrual, Dan Book Tax Difference
Terhadap Persistensi Laba. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Robin, R., Anggara, J., Tandrean, R., & Afiezan, H. A. (2021). Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap
Penghindaran Pajak/Tax Avoidance. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, &
Akuntansi), 5(2), 1232-1246. https://doi.org/10.31955/mea.vol5.iss2.pp1232-1246.
Septavita, N. (2016). Pengaruh Book Tax Differences, Arus Kas Operasi, Tingkat
Hutang, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2013). Jom Fekon, Vol.
3 No. 1.
Soenarso, S. A. (2021).Catat penurunan kinerja di kuartal I 2021, begini rekomendasi
Kino Indonesia (KINO). Https://Investasi.Kontan.Co.Id/News/Catat-Penurunan-
Kinerja-Di-Kuartal-I-2021-Begini-Rekomendasi-Kino-Indonesia-Kino. Diakses
Agustus 2021.
Zalzabela, O., & Srimindarti, C. (2021). Faktor Volatilitas Arus Kas, Tingkat Hutang,
Dan Siklus Operasi Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Pertambangan
Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi),
5(2), 1981-1991. https://doi.org/10.31955/mea.vol5.iss2.pp1981-1991

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2324


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Uji Deskriptif

Sumber: Diuji dengan SPSS

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas

Sumber: Diuji dengan SPSS

Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Diuji dengan SPSS

Tabel 4. Multikolinearitas

Sumber: Diuji dengan SPSS

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2325


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Diuji dengan SPSS

Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Sumber: Diuji dengan SPSS

Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Diuji dengan SPSS

Tabel 8.Hasil Uji f

Sumber: Diuji dengan SPSS

Tabel 9. Hasil Uji t

Sumber: Diuji dengan SPSS

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2326

Anda mungkin juga menyukai