MANAJEMEN LABA
Oleh :
Melinda Riskiana
2017001042
S1 Akuntansi Sore
2020
BAB I
PENDAHULUAN
dan dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Tujuan dari laporan keuangan
Bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak perhatian para pengguna
informasi keuangan adalah laba, dimana informasi laba merupakan hal yang
Laba merupakan daya tarik utama suatu perusahaan dan menjadi faktor penting
Investor cenderung akan memberikan dananya kepada entitas yang memiliki laba
dan pertumbuhan yang tinggi , hal tersebut menjadi salah satu faktor untuk
bahwa informasi laba merupakan perhatian utama dalam menafsirkan kinerja atau
Manajemen laba adalah suatu proses yang disengaja, dengan batasan standar
Melakukan analisis laba, tidak hanya sekedar melihat angka dari laporan laba
besar mempunyai koefisien respon laba yang tinggi. Kondisi inilah yang
maka semakin tinggi perusahaan mendapatkan laba atau meningkatkan laba pada
masa yang akan datang. Dang, dkk ( 2017 ) manajemen laba dapat dideteksi
melalui akrual yang merupakan selisih antara profit pada laba rugi dan cash flow
Menurut Dang dkk (2017) cash flow from operation dibentuk berdasarkan basis
kas dan tidak dapat diubah, sehingga untuk melakukan manipulasi laba, akrual-
lah yang disesuaikan oleh manajemen akrual sendiri terbagi menjadi dua yaitu
usahanya pada periode tertentu , yaitu dengan adanya motivasi tertentu yang
berterima umum namun menurut Hsieh et al. (2018) menyatakan secara umum,
manajemen laba diyakini memiliki efek negatif pada kualitas laba dan
kredibilitas laporan keuangan dan menambah bias dalam laporan keuangan serta
melakukan manajemen laba demi mendapat reward yang tinggi. Sementara itu,
laba akuntansi dengan laba fiskal. Perbedaan antara laporan keuangan komersial
lebih besar dari Penghasilan Kena Pajak (PKP –Taxable Income) maka Beban
Pajak (BP –Tax Expense) pun lebih besar dari Pajak Terutang (PT –Tax
Kena Pajak (PKP), maka Beban Pajak (BP) juga akan lebih kecil dari Pajak
pajak tangguhan berdampak pada kurangnya laba atau rugi bersih sebagai akibat
periode 2013-2017.
berusaha untuk mengurangi jumlah laba kena pajak dengan tujuan supaya
permanen dan perbedaan temporer antara laba akuntansi dan laba fiscal. Beban
pajak kini merupakan perkalian dari tarif pajak yang berlaku pada suatu tahun
pajak dikalikan dengan penghasilan kena pajak pada tahun tersebut sehingga
beban pajak kini akan mencerminkan laba fiskal yang sesungguhnya. Dalam IAI
(PSAK No. 46) dinyatakan bahwa nilai pencatatan aktiva pajak tangguhan harus
manajemen harus membuat suatu penilaian untuk menentukan saldo aktiva pajak
bersifat subjektif.
mencerminkan ukuran nilai kerja karyawan, yaitu rekan kerja, keluarga, dan
dengan motivasi kerja karyawan seharusnya dimiliki oleh suatu perusahaan atau
“Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh organisasi
kepada para tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah memberikan
sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan organisasi guna mencapai tujuan
membuktikan bahwa (1) Beban pajak yang diproksikan dengan logaritma natural
beban pajak tidak berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba (2)
Pada penelitian kali ini peneliti memilih 32 perusahaan manufaktur yang terdaftar
Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan sering direkayasa oleh pihak
manajemen untuk mengoptimalkan keuntungan perusahaan dan juga
untuk kepentingan dirinyasendiri atau dikenal dengan manajemen laba. Terdapat
beberapa metode yang digunakan untuk menguji manajemen laba dan
biasanya manajemen laba sering sekali dikaitkan dengan perencanaan pajak
dan beban pajak tangguhan. Perusahaan melakukan perencanaan pajak
seefektif mungkin, bukan hanya untuk memperoleh keuntungandari segi
fiskal saja, tetapi sebenarnya perusahan juga memperoleh keuntungan dalam
memperoleh tambahan modal dari pihak investor melalui penjualan saham
perusahaan. Oleh karena itu, pajak yang merupakan unsur pengurang laba
yang tersedia untuk dibagi kepada investor atau diinvestasikan oleh
perusahaan, akan diusahakan oleh manajemen untuk diminimalkan guna
mengoptimalkan jumlah dari laba bersih perusahaan. Dalam hal ini, terdapat
suatu indikasi manajemen melakukan manajemen laba dalam proses
perencanaan pajak. Begitupun dengan beban pajak tangguhan merupakan
salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan beberapa penelitian terdahulu, maka variabel yang
terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi kerangka pemikiran sebagai
berikut :
Kompensasi
Manajemen
yaitu saldo yang terdapat pada aktiva dan kewajiban yang mengandung unsur
koreksi fiskal temporer, seperti saldo aktiva yang dapat disusutkan dan kewajiban
utang guna usaha. Penyajian pajak tangguhan di neraca adalah demikian: 1. Jika
nilai harta akuntansi lebih kecil dari nilai buku harta fiskal, perbedaannya akan
dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku. 2. Jika nilai harta akuntansi lebih besar
dari nilai buku harta fiskal, perbedaannya akan menimbulkan deffered tax
pajak yang berlaku. 3. Jika nilai buku kewajiban akuntansi lebih besar dari nilai
Jumlahnya adalah sebesar nilai perbedaannya dikalikan dengan tarif pajak yang
berlaku. 4. Jika nilai buku kewajiban akuntansi lebih kecil dari nilai buku
rugi adalah sebagai berikut: “Beda temporer dapat berupa koreksi fiskal positif
dan koreksi fiskal negatif. Dalam menghitung pajak tangguhan koreksi fiskal
menimbulkan adalah pengakuan expense. Rugi fiskal yang terdapat pada SPT
PPh Badan masih dapat dikompensasi kepada perhitungan PPh badan tahun
Diana Sari (2014:320) penyajian pajak tangguhan di laporan laba rugi adalah
laporan laba rugi, harus dipecah atas dua dokumen: 1. Pajak Kini (Pajak
dialokasikan pada operasi yang berlanjut, operasi yang tidak berlanjut, hal-hal
yang luar biasa, pengaruh kumulatif perubahan akuntansi dan penyesuaian pada
yang terkait dengan beban pajak yang diakibatkan oleh operasi yang berlanjut,
pajak yang dihasilkan dari alokasi keuntungan pajak tertentu, baik terhadap
modal yang disetor maupun menurunkan nilai goodwill atau aset tidak berwujud
pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan akibat perubahan dalam ketentuan
yang dikalikan dengan tarif orisinal tidak termasuk perbedaan tetap dengan
presentase atau dengan mata uang yang berlaku) antara beban pajak yang
dikalikan dengan tarif yang juga 20 terkait dengan operasi berkelanjutan. Jumlah
yang diperkirakan dan sifat dari setiap rekonsiliasi yang signifikan harus
diungkapkan”.
Dengan demikian peneliti ini menguji kemampuan aktiva pajak tangguhan,
kewajiban pajak tangguhan, beban pajak kini dan kompensasi manajemen untuk
dalam perubahan atas aktiva pajak tangguhan bersih, kewajiban pajak tangguhan,
beban pajak kini dan kompensasi manajemen yang digunakan untuk mengelola
laba.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penelitian ini mengambil judul
MANAJEMEN LABA”.
a. Manfaat Teoritis
wawasan bagi para pembaca mengenai beban pajak tangguhan, beban pajak kini
menjadi bahan pertimbangan bagi pihak lain yang membutuhkan bila ingin
beban pajak kini dan kompensasi manajemen untuk mengetahui manajemen laba.
b. Bagi Investor
c. Manfaat Organisasional
temporer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
teori agensi (Agency Theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik
bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi
Teori agensi dibangun untuk memahami konflik dan memecahkan masalah yang
pemegang saham. Teori keagenan dapat terjadi ketika terdapat perbedaan antara
informasi yang lebih dibandingkan pemilik atau pemegang saham, maka akan
terjadi prinsipal agent problem yang artinya agen (manajemen) akan melakukan
Hubungan antara teori agency dengan variabel – variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.
baik di hadapan pemilik. Hal ini biasanya dapat dilihat dari besarnya
masa yang akan datang perlu diakui, dihitung, disajikan dan diungkapkan
laba rugi.
lebih dari satu yang menyewa agent untuk melakukan beberapa jasa atas nama
pihak manajemen. Pemegang saham hanya tertarik pada hasil investasi mereka di
dalam perusahaan.
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang
pajak yang dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari
sektor pajak. Uang pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk
(2018:1) “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-
kepada negara (yang dapat dipaksakan) terutama oleh yang wajib membayarnya
pemerintahan.
2.1.2 Kesimpulan Pengertian Pajak
Pelaksanaannya
5. Pajak dipungut oleh negara melalui Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
2. Membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
mengatasi inflasi. Sebab jumlah uang yang beredar bisa dikurangi. Serta untuk
menurunkan pajak, jumlah uang yang beredar bisa ditambah sehingga deflasi bisa
diatasi.
kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
wajib pajak.
padafiskus.
wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang
terutang.
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
Wewenangnya menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga,
berikut :
b. Certainty (asas kepastian) Asas ini menekankan bahwa bagi wajib pajak,
harus jelas dan pasti tentang waktu, jumlah, dan cara pembayaran pajak.
pembayarannya.
dipungut pada waktu dengan cara yang paling menyenangkan bagi para
wajib pajak.
d. Low Cost of Collection (asas efisiensi) Asas ini menekankan bahwa biaya
pemungutan pajak tidak boleh lebih dari hasil pajak yang akan diterima,
Negara.
menjadi:
A. Menurut Golongannyaa.
1. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
B. Menurut Sifatnyaa.
Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
Menurut Suandy (2011:97) Pajak kini (current tax) adalah jumlah yang
harus dibayar oleh Wajib pajak. Jumlah pajak kini harus dihitung sendiri oleh
wajib pajak berdasarkan penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif pajak,
kena pajak atau laba fiscal diperoleh dari hasil koreksi fiskal terhadap laba bersih
sebelum pajak berdasrkan laporan keuangan komersial (laporan akuntansi).
lain wajib pajak dapat menggunakan standar akuntansi yang berlaku umum,
(current tax) adalah jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak, jumlah
pajak ini harus dihitung sendiri oleh wajib pajak berdasarkan penghasilan kena
pajak dikalikan dengan tarif pajak, kemudian dibayar sendiri dan dilaporkan
pajak yang berlakuCurrent Tax = PKP x Tarif Selanjutnya indra Wijaya, dkk
(2017) penghasilan kena pajak atau laba fiskal diperoleh dari hasil koreksi fiskal
atas pendapatan maupun biaya yang berbeda antara standar akuntansi dengan
lain wajib pajak dapat menggunakan standar akuntansi yang berlaku umum,
pajak harus berdasarkan peraturan pajak, dalam hal ini adalan Undang-Undang
Pajak Penghasilan dan peraturan lainnya yang terkait. Perbedaan ini dapat
pendapatan dan beban antara tahun pajak yang satu dengan yang lainnya.
kebijakan manajer dalam mebuat laba menjadi lebih tinggi maka beban
pajak kini yang menunjukkan efek dari nilai perbedaan tersebut (beda
Beban pajak tangguhan adalah beban pajak atau deferred tax expense yang
yang harus dibayar di masa yang akan datang. Istilah pajak tangguhan adalah
kewajiban pajak tangguhan suatu wajib pajak. Pajak tangguhan dicatat untuk
mencerminkan jumlah utang pajak pada posisi laporan keuangan dalam tahun
buku atau periode tertentu, dan juga dihitung dan dilaporkan pada rekening aktiva
perlakuan akuntansi dan perpajakan serta kerugian fiskal yang masih dapat
dikompensasikan di masa datang (tax loss carry forward) yang perlu disajikan
dalam laporan keuangan dalam suatu periode tertentu. Adapun unsur-unsur yang
menjadi objek dalam beda temporer ini yaitu: 1.Metode Penyusutan dan atau
Sebenarnya secara definisi, pajak tangguhan juga dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu dari sudut pandang akuntansi sebagai akun aset, maupun dari sisi
mendatang pada pihak lain). Sisi aset dan sisi liabilitas inilah yang menjadi dua
Penghasilan (PPh) yang dapat dipulihkan pada periode masa depan akibat
akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi dan akumulasi kredit pajak
perpajakan.
jumlah total yang diakui antara peraturan secara fiskal dan komersial akan sama.
tidak akan mempengaruhi jumlah pajak terutang yang dihitung sesuai dengan
tangguhan
langsung maupun barang tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atau jasa yang diberikan pada perusahaan. Serta kompensasi tambahan finansial
adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan
tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan
harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang
penting dalam manajemen sumber daya manusia. Kasus yang terjadi dalam
hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dan berbagai segi yang terkait,
diterima oleh pegawai berupa gaji, upah, insentif, bonus, premi, pengobatan,
yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima
salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja karyawan di dalam perusahaan dan
kinerja karyawan.
pengeluaran (arus kas keluar) untuk memastikan bahwa bisnis menghasilkan laba
laba/ . Manajemen laba sering timbul akibat adanya benturan kepentingan antara
pemilik (principal) dan manajemen (agent) atau yang sering kita sebut dengan
dan resiko bisnis. Ukuran perusahaan ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah
tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat
mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian (Agustia &
Suryani, 2018).
perusahaan rendah, maka bonus yang diterima oleh manajemen perusahaan pun
ikut rendah. Oleh karena itu umumnya pihak manajemen cenderung akan
investor akan percaya bahwa kinerja perusahaan tersebut baik. Hasil penelitian
Dendi Purnama (2017), Nisfatul Chalifah (2016) dan Olifia Tala & Herman
Dalam hal ini, manajemen laba senantiasa dikaitkan dengan upaya untuk
tertentu yang dilandasi oleh faktor – faktor ekonomi tertentu. Dengan demikian,
manajemen laba dapat diartikan sebagai salah satu tindakan manajemen yang
dan memprediksi tingkat return potensial yang akan diperoleh investor) disadari
Teori akuntansi positif diartikan bahwa agent dapat memilih kebijakan akuntansi
dalam kondisi tertentu (misal respon atas standar akuntansi baru) yang dapat
yang sesuai untuk menghadapi kondisi dan keadaan tertentu pada masa yang akan
datang. Teori Akuntansi Positif memiliki anggapan bahwa tujuan dari sebuah
menganalisis teori akuntansi pada teori normatif dianggap terlalu sederhana dan
Kedua
Teori akuntansi normatif dirasa tidak mampu menguji teori secara empiris
karena didasari pada asumsi atau premis yang keliru sehingga tidak bisa diuji
Ketiga
didalam mengalokasikan sumber daya ekonomi secara efisien. Lebih lanjut, Watt
macam metode atau teknik akuntansi yang sekarang dipergunakan atau mencari
model yang baru untuk mengembangkan teori akuntansi dikemudian hari. teori
pilihannya. Hal ini menjadikan manajer bisa memilih prosedur yang dapat
laba.
laba.. Perusahaan besar mempunyai insentif yang cukup besar untuk melakukan
manajemen laba, pengurangan terhadap biaya politik menjadi salah satu alasan
laba yang dilaporkan, alasan lainnya yaitu perusahaan harus mampu memenuhi
target laba tertentu yang harus dicapai bisa menjadi alasan kenapa perusahaan
memanipulasi laba yang dilaporkan agar lebih tinggi nilainya. Ada berbagai
yang menjadi dasar dari motivasi utama manajer melakukan manajemen laba
yaitu rencana bonus, kontrak utang dan biaya politik. Motivasi rencana bonus
memanipulasi laba pada tingkat tertentu sesuai dengan batas yang diperlukan.
Dalam hal ini, manajer akan melakukan manajemen laba dengan
menghindari melanggar batas utang. Motivasi terakhir adalah biaya politik yaitu
penurunan laba dengan tujuan untuk mengurangi efek biaya politik (Nurdiniah,
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipilih untuk dasar penelitian karena
beban pajak kini terhadap manajemen laba, dan untuk menganalisis kompensasi
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017, 2018
operasional perusahaan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, jika kedua
penting bagi para investor, hal ini dikarenakan laporan keuangan memberikan
kuantitatif dalam satuan uang, prospek perusahaan dimasa yang akan datang,
serta memiliki nilai yang sangat bagi pengguna dengan mendasarkan pada
digunakan oleh pihak investor untuk mengukur kemampuan dari modal yang
manajemen saat ini dan komensasi yang lebih tinggi pada manajemen.Manajer
dan pemegang saham memiliki insentif untuk meningkatkan tingkat monitoring
asymmetry), yaitu suatu kondisi dimana pihak pemilik perusahaan tidak memiliki
informasi yang mencukupi mengenai kinerja pihak manajemen dan tidak pernah
memberikan kontribusi pada hasil aktual perusahaan. Salah satu elemen kunci
dari teori agensi adalah bahwa pemilik perusahaan dan manajemen memiliki
preferensi atau tujuan yang berbeda dikarenakan semua individu bertindak atas
sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh OJK maka perusahaan tersebut
mempunyai tingkat relevan yang tinggi atas informasi yang disampaikan dalam
laporan keuangan.
kinerja dan kondisi perusahaan. Istilah intervensi dipakai sebagai dasar sebagian
pihak untuk menilai manajemen laba sebagai kecurangan. Sementara itu, pihak
laporan keuangan. Secara umum terdapat beberapa hal yang memotivasi individu
atau badan usaha melakukan tindakan creative accounting atau manajemen laba.
a. Motivasi Bonus
Dalam sebuah perjanjian bisnis, pemegang saham akan memberikan
sejumlah insentif dan bonus sebagai feedback atau evaluasi atas kinerja manajer
relatif tetap dan rutin. Sementara, bonus yang relatif lebih besar nilainya hanya
akan diberikan ketika kinerja manajer berada di area pencapaian bonus yang telah
Pengukuran kinerja berdasarkan laba dan skema bonus tersebut memotivasi para
b. Motivasi Utang
kontrak bisnis dengan pihak ketiga, dalam hal ini adalah kreditor. Agar kreditor
maksimal, yaitu pinjaman dalam jumlah besar, perilaku kreatif dari manajer
untuk menampilkan performa yang baik dari laporan keuangannya pun seringkali
muncul.
c. Motivasi Pajak
dan selalu untuk kepentingan harga saham, tetapi juga untuk kepentingan
perpajakan. Kepentingan ini didominasi oleh perusahaan yang belum go public.
untuk menyajikan laporan laba fiskal yang lebih rendah dari nilai yang
melakukan tindakan manajemen laba agar seolah-olah laba fiskal yang dilaporkan
perpajakan.
penawaran saham perdananya ke publik atau lebih dikenal dengan istilah Initial
Public Offering (IPO) untuk memperoleh tambahan modal usaha dari calon
direksi atau chief executive officer (CEO). Menjelang berakhirnya masa jabatan,
kerjanya tetap terlihat baik pada tahun terakhir ia menjabat. Motivasi utama yang
mendorong hal tersebut adalah untuk memperoleh bonus yang maksimal pada
f. Motivasi Politis
Motivasi ini biasanya terjadi pada perusahaan besar yang bidang
strategis semisal perminyakan, gas, listrik, dan air. Demi menjaga tetap
terlalu baik karena jika sudah baik, kemungkinan besar subsidi tidak lagi
diberikan.
terjadinya manajemen laba, namun yang sejalan dengan penelitian ini yaitu
laba untuk menurunkan laba demi mengurangi beban pajak yang harus dibayar.
https://www.jurnal.id/id/blog/motivasi-dan-teknik-manajemen-laba/
yaitu:
mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, misalnya: xMengubah
metode depresiasi aktiva tetap dari metode jumlah angka tahun (sum of the year
depresiasi.
penelitian yang berjudul “Pajak Kini, Pajak Tangguhan, Aset Pajak Tangguhan,
laba, dan kewajiban pajak tangguhan tidak berpengaruh pada manajemen laba.
perusahaan yang tergabung dalam industri manufaktur , jasa dan retail yang
C. Dedi Mizuar
Dedi Mizuar melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH
dan signifikan terhadap manajemen laba dan beban pajak kini berpengaruh positif
dari 27 industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
laba, aset pajak tangguhan mempengaruhi manajemen laba, dan kewajiban pajak
F. Ade Aldeshinta
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dasar dan kimia
bahwa beban pajak kini berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba,
sedangkan beban pajak tangguhan dan kewajiban beban pajak tangguhan tidak
laba agar laba tidak menurun. Sedangkan pajak penghasilan saat ini tidak
penurunan laba.
1.3 Kerangka Penelitian Terdahulu
Pajak tangguhan
mempengaruhi
pajak tangguhan
mempengaruhi
kewajiban pajak
tangguhan tidak
berpengaruh pada
manajemen laba.
tangguhan berpengaruh
positif terhadap
probabilitas perusahaan
melakukan manajemen
laba.
signifikan terhadap
perkebunan yang
2017
manajemen laba.
tangguhan
mempengaruhi
pajak tangguhan
mempengaruhi
kewajiban pajak
tangguhan tidak
berpengaruh pada
perusahaan yang
digunakan
dipertimbangkan kurang
perusahaan manufaktur
bekas.
terhadap manajemen
laba.
signifikan dapat
digunakan untuk
mendeteksi manajemen
menurun. Sedangkan
untuk mendeteksi
menghindari penurunan
laba.
Pelaporan beban pajak penghasilan yang mencakup pajak kini (current tax) dan
digunakan model distribusi laba sebagai pengukur manajemen laba. Penelitian ini
menemukan bukti empiris bahwa beban pajak tangguhan dan akrual secara
kini dapat mendeteksi manajemen laba. Berbeda dengan penelitian Rahmi (2013)
diuji dalam penelitian ini adalah:H1 : Beban pajak kini (current tax) berpengaruh
terhadap manajemen laba karena didasari oleh motif lain dari manajemen, yaitu
dapat berupa jabatan, kekuasaan, kepercayaan, dan lain-lain. Atau dapat juga,
perusahaan, entah perusahaan dalam kondisi laba atau rugi kompensasi tetap
tersebut. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian dari Fatmawati (2016)
manajemen, dan para shareholder juga akan menerima dividen yang besar,
hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian dari Lestari dan Wulandari
(2019), Wibisana, et. al (2014), dan Purnama (2017) yang menyatakan terdapat
diduga karena manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen tidak
seberapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaandari aset perusahaan tidak
akan meningkatkan kompensasi yang diberikan kepada para eksekutif dan
Berdasarkan hipotesis yang telah dibangun pada bagian sebelumnya, berikut ini
Gambar II.
Metode Penelitian
adalah sebagian dari populasi tersebut. Nilai yang dihitung dan diperoleh dari
populasi ini disebut dengan parameter.Populasi merupakan seluruh jumlah dari
subjek yang akan diteliti oleh seorang peneliti. Menurut Handayani (2020),
populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri
sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang
akan diteliti.
Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative
(Sugiyono,2018:81)
kriteria sampel pada penelitian kali ini dengan menggunakan sampel perusahaan
lengkap dari tahun 2017 hingga tahun 2019, dengan periode per 31 Desember,
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
berikut
1. Populasi pada penelitian ini adalah beberapa perusahaan manufaktur yang
keuangan auditan secara konsisten dan engkap dari tahun 2017 – 2019.
usaha lainnya.
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data
sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan
dokumentasi.
1. Variabel Terikat
perusahaan I dari tahun t-1 ke t dibagi nilai pasar ekuitas pada akhir tahun t-2
hasilnya > 0. Dan kode 0 apabila perubahan laba bersih perusahaan i dari tahun t-
Keterangan :
Market Value Equity : Nilai pasar ekuitas perusahaan i pada tahun t-2
2. Variabel Bebas
Beban pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang atas
penghasilan kena pajak pada satu periode. Besarnya dihitung dari penghasilan
kena pajak yang sebelumnya telah memperhitungkan adanya beda tetap sekaligus
beda waktu, dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku. Beban pajak kini yang
dimaksud dalam penelitian ini diukur menggunakan skala rasio, dan diperoleh
dari beban pajak kini pada periode laporan keuangan tertentu dibagi dengan total
Keterangan ;
Sebelumnya
terutang atau terpulihkan pada tahun mendatang sebagai akibat adanya perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dari sisa kompensasi kerugian yang dapat
Ait-1
Keterangan :
3. Kompensasi Manajemen
Kompensasi bonus adalah suatu kebijakan yang diberikan kepada manajer
yang didasarkan pada hasil kinerjanya demi mencapai tujuan perusahaan. Dengan
yang dihasilkan akan terlihat bagus. Kompensasi bonus diukur dengan variabel
Bonus plan hypothesis merupakan salah satu motif pemilihan suatu metode
akuntansi tidak terlepas dari positif accounting theory. Jika perusahaan memiliki
mengatur laba bersih untuk dapat memaksimalkan bonus yang mereka terima.
Untuk variabel ini akan diukur dengan cara perusahaan yang memberikan
kompensasi bonus kepada manajemen akan diberi nilai 1, sedangkan yang tidak
Y = α+β1X1+ β2X2+ ε
Keterangan :
Y = Manajemen
X1 = Kompensasi Bonus
X2 = Kepemilikan Keluarga
langsung maupun barang tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atau jasa yang diberikan pada perusahaan. Serta kompensasi tambahan finansial
Pemberian paket insentif secara total kepada manajemen terdiri dari 3 (tiga)
komponen, yaitu :
1. Gaji
perusahaan pada industri yang sama akan bersaing. Peraturan pasar modal
ke RUPS.
Manajemen.
dicapai :
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, dan
range. Sehingga dapat menjadi patokan analisis lebih lanjut. Berikut merupakan
hasil statistik deskriptif variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu beban pajak