MANAJEMEN LABA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi Keuangan
Yang diampu oleh Ibu Endang
Disusun Oleh :
Denta Wisnu 19602030201100-
Izza Maulida Santoso 196020302011001
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu proses pencatatan keseluruhan atas
transaksi keuangan perusahaan yang terjadi selama satu periode tahun buku. Fungsi laporan
keuangan sebagai kunci yang menampilkan gambaran kondisi suatu perusahaan dalam kondisi
baik atau buruk. Sehingga dari gambaran tersebut pihak eksternal bisa mendapatkan informasi
mengenai kinerja perusahaan.
Penyusunan laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen kepada para
pemilik modal dan pihak yang terkait. Pihak yang terkait tersebut seperti kreditur, investor dan
yang memiliki kepentingan atas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Oleh karena
itu manajemen wajib mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada para pemiliki modal.
Dari laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen juga akan mencerminkan kinerja
manajemen tersendiri khususnya pada laporan laba rugi. Kinerja manajemen akan tercermin pada
akun laba di laporan laba rugi suatu perusahaan. Dalam penyusunan laporan keuangan terdapat
beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Sehingga biasanya
manajemen memberikan kebijakan dalam proses penyusunan laporan keuangan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Dalam buku Scott yang berjudul “Financial Acoounting Theory” diungkapan bahwa
kebijakan akuntansi yang disusun atau dibuat untuk tujuan tertentu dalam laporan keuangan
biasa disebut dengan manajemen laba. Manajemen laba merupakan fenomena yang biasa terjadi
dalam sebuah perusahaan. Dalam praktiknya, manajemen laba biasa dilakukan oleh manajemen
untuk tujuan tertentu baik secara legal maupun illegal. Manajemen melakukan manajemen laba
secara legal berarti proses penyusunan laporan keuangan hingga mendapatkan angka laba
tersebut tidak bertentangan dengan aturan pelaporan keuangan dalam Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU), khususnya dalam Standar Akuntansi yang berlaku. Manajemen laba
secara legal ini biasa manajemen lakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan
memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi, melakukan perubahan metode
akuntansi ataupun dengan menggeser periode pendapatan atau biaya.
Sedangkan manajemen laba yang dilakukan secara illegal oleh manajemen yaitu proses
penyusunan laporan keuangan hingga mendapatkan angka laba tersebut dengan cara yang
bertentangan dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU), maupun Standar Akuntansi.
Manajemen laba yang dilakukan secara illegal oleh manajemen biasa dilakukan dengan cara
melaporkan transaksi pendapatan atau biaya fiktif baik dengan menambahkan atau biasa disebut
dengan mark up ataupun dengan mengurangi atau yang biasa disebut dengan mark down nilai
transaksi tersebut. Sehingga dari proses illegal tersebut akan menghasilkan laba pada tingkat
tertentu.
Dampak dari adanya manajemen laba secara illegal akan berpengaruh pada kredibilitas
laporan keuangan tersebut. Manajemen laba tidak akan merugikan perusahaan baik manajemen
maupun pemilik modal apabila dilakukan secara legal dan sesuai dengan aturan. Oleh karena itu
dalam makalah ini akan memberikan wawasan baik bagi penulis maupun pembaca terkait dengan
informasi manajemen laba.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam pembahasan makalah
ini diantaranya :
1. Apa itu manajemen laba?
2. Bagaimana pola yang dilakukan dalam praktik manajemen laba?
3. Apa motivasi manajer dalam melakukan manajemen laba?
4. Bagaimana pandangan baik buruknya manajemen laba ?
5. Bagaimana implikasi manajemen laba dalam praktik akuntansi ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini diantaranya :
1. Untuk mengetahui konsep manajemen laba.
2. Untuk mengetahui pola yang dilakukan dalam manajemen laba.
3. Untuk mengetahui motivasi manajer dalam melakukan manajemen laba.
4. Untuk mengetahui baik buruknya manajemen laba.
5. Untuk mengetahui implikasi manajemen laba dalam praktik akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam buku Scott yang berjudul “Financial Accounting Theory” mendefinisikan earning
management sebagai opsi yang dilakukan oleh manajer dalam menentukan kebijakan akuntansi
untuk mencapai beberapa tujuan tertentu. Konsep manajemen laba menggunakan pendekatan
teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa praktek manajemen laba dipengaruhi
oleh konflik antara kepentingan manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul karena
setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang
dikehendakinya. Dengan demikian, manajemen laba memiliki makna sebagai tindakan
manajemen dalam mempengaruhi laba yang dilaporkan dan dapat memberikan manfaat ekonomi
yang keliru pada perusahaan, sehingga apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan
membahayakan perusahaan tersebut.
Praktik manajemen laba tercemin dalam suatu teori yaitu Agency theory yang memiliki
asumsi bahwa masing-masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri
sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Pihak pemilik
(principal) termotivasi mengadakan kontrak untuk mensejahterakan dirinya dengan profitabilitas
yang selalu meningkat. Agent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi
dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak
kompensasi. Konflik kepentingan semakin meningkat temtama karena pemilik (principal) tidak
dapat memonitor aktivitas manajemen sehari-hari untuk memastikan bahwa manajemen bekerja
sesuai dengan keinginan pemegang saham (pemilik).
Fenomena asimetri informasi dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan
agent mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada principal*
terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent. Salah satu bentuk
tindakan agent tersebut adalah yang disebut sebagai earning management.
Berdasarkan teori dan fenomena yang ada di atas maka dapat disimpulkan bahwa earning
management adalah suatu usaha atau upaya mengatur pendapatan atau keuntungan untuk
kepentingan-kepentingan tertentu yang dilandasi oleh faktor-faktor ekonomi tertentu. Ada dua
cara memahami earning management yaitu sebagai berikut:
1. Manajemen laba dipandang sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimalkan
utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, utang, dan kos politik.
2. Manajemen laba dari perspektif kontrak efisien, artinya earning management memberi
fleksibilitas bagi manajer untuk melindungi diri dan perusahaan dalam mengantisipasi
kejadian-kejadian tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.
3. Pola Manajemen Laba untuk Memenuhi Motivasi Ekspektasi Laba Investor dan
Mempertahankan Reputasi
Pengharapan dari investor bisa dalam berbagai bentuk dan cara. Sebagai contohnya,
kemungkinan bisa didasarkan kepada laba dari periode yang sama pada tahun sebelumnya
atau analisa terkini atau perkiraan yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang
menawarkan laba lebih besar dari nilai yang diharapkan secara tipikal akan menikmati
peningkatan share price secara signifikan, sejalan dengan revisi investor pada probabilitas
mereka dari performa baik di masa mendatang.
7. Pola Manajemen Laba ketika adanya Pergantian CEO (Chief Executive Officer)
Pola ini bisa terjadi ketika terdapat Banyak motivasi yng timbul disekitar waktu
penggantian CEO. Contohnya, CEO yang mendekati masa pensiun (tugas akhirnya) akan
melakukan strategi memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonusnya.
KESIMPULAN
Manajemen laba adalah pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer untuk mencapai
tujuan khusus. Terdapat dua cara yang saling melengkapi dalam berfikir tentang manajemen
laba, yaitu :
1. Perilaku oportunistik manajemen untuk memaksimumkan utilitasnya dalam kompensasi,
kontrak, dan kos politik.
2. Kedua, perspektif kontrak efisien ketika manajemen laba dilakukan untuk menguntungkan
semua yang terlibat dalam kontrak.
Earnings management sebagai intervensi dalam proses pelaporan keuangan eksternal
dengan tujuan memperoleh beberapa kebutuhan pribadi. Earnings management terjadi ketika
manajemen menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan penyusunan
transaksi-transaksi yang mengubah laporan keuangan hal ini bertujuan untuk menyesatkan para
stakeholder tentang kondisi kinerja ekonomi perusahaan, serta untuk mempengaruhi penghasilan
kontraktual yang mengendalikan angka akuntansi yang dilaporkan.
Ada tiga sasaran yang dapat dicapai oleh manajer dalam melakukan manajemen laba
meliputi:
1. Minimalisasi biaya politik (political cost minimization),
2. Maksimalisasi kesejahteraan manager (manager wealth maximization), dan
3. Minimalisasi kas pendanaan (minimization of financing cost).
Berbagai bentuk manajemen laba seperti taking a bath, perataan laba (income
smoothing), maksimalisasi atau minimalisasi pendapatan dapat dilakukan oleh pihak manajemen
dengan memanfaatkan peluang yang ada dalam standar akuntansi seperti penerapan kebijakan
akuntansi atau pemilihan metode akuntansi yang digunakan. Adanya kemungkinan manipulasi
ini karena adanya fleksibilitas yang diberikan oleh GAAP dan karena sulit untuk menekankan
pelaporan keuangan yang fleksibel.
Meskipun pengurangan keandalan dan sensivitas yang sering muncul menyertai
manajemen laba, argument yang kuat dapat dibuat bahwa itu berguna jika masih dalam batas-
batas, dengan :
1. Pertama, memberikan manajer fleksibilitas untuk berekasi terhadap realisasi negara yang tak
terduga ketika kontrak yang tidak lengkap.
2. Kedua, manajemen laba dapat berfungsi sebagai komunikasi informasi yang kredibel untuk
investor.
3. Terakhir, argument ini konsisten dengan pasar sekuritas efisien dan bersih efisiensi teori
akuntansi positif.
Sehingga dapat disimpulkan apakah manajemen laba yang baik atau buruk tergantung
pada bagaiman penggunaannya. Akuntan dapat mengurangi tingkat manajemen laba yang buruk
dengan membuka ke public. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan pengungkapan yang
rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Scott, William R, 2009. Financial Accounting Theory. Fifth Edition. Canada Prentice Hall.
Subramanyam, K.R. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesepuluh. Buku Dua.
Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Healy, P.M. & Wahlen, J.M. (1999). A review of the earnings management literature and its
implications for standard setting. Accounting Horizons 13 (4): 365-383.