Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No.

1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

PENGARUH INSENTIF PAJAK, FINANCIAL DISTRESS, EARNING PRESSURE


TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

Listya Sugiyarti1, Stefany Rina2


1,2
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ilmu Ekonomi,
Universitas Pamulang
1
listya.sugiarti@unpam.ac.id, 2rinastefany1@gmail.com
Diterima: Februari 2020; Disetujui: Agustus 2020

Abstract. This study aims to obtain empirical evidence of tax incentives, financial distress,
earnings pressure and accounting conservatism. The influence of the independent variable
on the dependent variable in the study uses secondary data in the form of financial
statement data in the manufacturing companies of the consumer goods industry sub sector
listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013-2017. This research used quantitative
methods. The sample used in this study amounted to 19 manufacture companies of
consumption goods industry sub-sector with a research observation period of 5 years and
obtained a total final sample that can be processed as many as 95 financial statement data.
Data analysis techniques used multiple linear regression with statistical tests and the
operation of SPSS software version 24. The results of the study showed that tax incentives
affect accounting conservatism, financial distress influences accounting conservatism,
while earning pressure does not affect accounting conservatism.

Keyword: accounting conservatism, earning pressure, financial distress, tax incentive

Abstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris insentif pajak,
financial distress, earning pressure dan konservatisme akuntansi. Pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen dalam penelitian tersebut menggunakan data
sekunder berupa data laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sub sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian
ini berjumlah 19 perusahaan manufaktur sub sektor industri barang konsumsi dengan
periode pengamatan penelitian selama 5 tahun dan diperoleh total sampel akhir yang
dapat diolah sebanyak 95 data laporan keuangan. Tehnik analisa data menggunakan
regresi linier berganda dengan uji statistik dan pengoperasian software SPSS versi 24.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa insentif pajak berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi, financial distress berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi, sedangkan earning pressure tidak berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi.

Kata kunci: konservatisme akuntansi, earning pressure, financial distress, insentif pajak

PENDAHULUAN menjalankan pengelolaan sumber daya


Proses manajemen perusahaan harus perusahaan yang telah dipercayakan oleh
dilakukan dengan kehati-hatian dan dapat manajemen berisi informasi relevan dan
mempertanggungjawabkan segala bentuk handal bagi berbagai pihak.
kegiatannya. Laporan keuangan merupakan Sesuai Pernyataan Standar Akuntansi
salah satu bentuk pertanggungjawaban Keuangan No. 1 tentang Penyajian Laporan
manajemen perusahaan. Pertanggung- keuangan, pada paragraf ke-7 menyebutkan
jawaban atas laporan keuangan dalam bahwa tujuan dari laporan keuangan untuk

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148 65


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

memberikan informasi posisi dan keadaan insentif pajak. Insentif pajak ialah suatu
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas pemberian fasilitas perpajakan yang
entitas yang bermanfaat untuk sebagian diberikan kepada investor dalam ataupun
besar pengguna laporan keuangan dalam luar negeri, untuk aktivitas tertentu atau
pembuatan keputusan ekonomi. Standar suatu wilayah tertentu yang dapat
Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan mempengaruhi kegiatan ekonomi
fleksibilitas bagi manajer yaitu memilih (Sumantri, 2018). Pada kawasan Asia
metode akuntansi yang akan digunakan terdapat beberapa negara yang saling
dalam menyusun laporan keuangan. Metode bersaing untuk memainkan insentif pajak
akuntansi yang dipilih oleh manajer dengan tujuan dapat menarik investasi asing
perusahaan ini didasarkan kepada kondisi yang diyakini oleh perusahaan mampu
perusahaan yang ada. Guna mengantisipasi memulihkan keterpurukan ekonomi pasca
kondisi perekonomian yang tidak stabil, krisis ekonomi tahun 1997-1998 (Rahayu,
manajer diharapkan dapat berhati - hati 2018). Wicaksono dan Laksito (2012)
dalam penyajian laporan keuangan, menyebutkan bahwa perubahan tarif pajak
khususnya pada pengakuan ataupun dari tarif progresif menjadi tarif tunggal
pengukuran angka - angka pada laporan memberikan pengaruh tersendiri untuk
keuangan tersebut. Bentuk kehati-hatian perusahaan. Apabila manajer berusaha
yang dilakukan oleh manajer perusahaan dalam memaksimalkan nilai perusahaan dan
adalah mengakui bentuk biaya atau meminimalkan beban pajak, maka dengan
kerugian yang kemungkinan akan terjadi, demikian perubahan tarif tersebut akan
akan tetapi tidak langsung mengakui memberikan insentif bagi manajer dalam
pendapatan atau keuntungan yang akan melakukan konservatisemi akuntansi.
datang meskipun kemungkinan besar terjadi Perusahaan biasanya akan menerapkan
(Handayani, 2015). Prinsip dasar yang strategi meminimalkan pajak (tax-
digunakan dalam penyusunan laporan minimizing) dengan cara melaporkan
keuangan perusahaan salah satunya yaitu laba/keuntungan lebih rendah. Selain
penerapan prinsip konservatisme. Arti dari insentif pajak, financial distress juga dapat
konservatisme akuntansi adalah prinsip berhubungan dengan konservatisme
kehati-hatian dalam pelaporan keuangan akuntansi. Konsep teori akuntansi positif
dimana perusahaan tidak langsung terburu- mengatakan bahwa manajer peruahaan akan
buru dalam mengakui dan mengukur aktiva, cenderung mengurangi tingkat
laba/keuntungan dan segera mengakui konservatisme akuntansi apabila
kerugian juga hutang yang memiliki perusahaan mengalami tingkat financial
kemungkinan yang terjadi (Savitri, distress yang tinggi. Faktor financial
2016:22). Menurut Glosarium Pernyataan distress dimulai pada saat perusahaan tidak
Konsep No.2 dalam FASB (Financial dapat memenuhi kontrak hutang kepada
Accounting Statement Board) kreditur atau mengalami kesulitan dalam
konservatisme didefinisikan sebagai reaksi pembayaran hutang kepada kreditur. Pada
kehati-hatian (prudent reaction) untuk kondisi tersebut, pemegang saham dapat
menghadapi ketidakpastian pada melakukan penggantian manajer
perusahaan, untuk mencoba memastikan perusahaan pada saat perusahaan memiliki
bahwa ketidakpastian dan risiko pada masalah kondisi keuangan, atau dapat juga
lingkungan bisnis yang sudah menurunkan nilai pasar manajer yang
dipertimbangkan. Penerapan konservatisme bersangkutan di pasar kerja. Tindakan
Akuntansi pada perusahaan dapat tersebut dapat mendorong manajer dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu mengatur pola laba akuntasi yang menjadi

66 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

salah satu pengukuran kinerja manajer, Perbedaan penelitian ini dengan


sehingga kondisi keuangan perusahaan penelitian-penelitian sebelumnya seperti
yang bermasalah dapat mendorong manajer yang telah dilakukan oleh Rahayu (2018)
mengatur tingkat konservatisme akuntansi dengan financial distress, ukuran
(Sulastri dan Anna, 2018). Selain hal perusahaan, leverage dan tax incentive
tersebut diatas, ada faktor lainnya yaitu sebagai variabel independen dan sampel
earning pressure, Wijaya dan Martani yang digunakan adalah perusahaan
(2011) menyatakan bahwa perusahaan - manufaktur. Sedangkan pada penelitian ini
perusahaan yang labanya sudah mencapai menggunakan variabel insentif pajak,
target yang ditetapkan, penurunan laba yang financial distress dan earning pressure
dilakukan dapat dikurangi dengan earnings sebagai variabel independen dan sampel
pressure. Apabila laba tahun berjalan sudah yang kami gunakan adalah perusahaan
melebihi target yang ditetapkan manajer manufaktur dengan khusus mengambil sub
(minimal sama dengan laba tahun lalu), sektor industri barang konsumsi yang
maka perusahaan dapat melakukan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun
penurunan akrual yang bersifat menurunkan 2013 sampai dengan 2017.
laba untuk melakukan income smoothing. Berdasarkan uraian diatas, penulis
Penelitian tentang konservatisme akuntansi berkontribusi untuk dapat mengetahui
sudah banyak dilakukan, tetapi hasilnya pengaruh insentif pajak, financial distress,
masih belum konsisten. Penelitian earning pressure terhadap konservatisme
sebelumnya menunjukkan adanya akuntansi. Harapannya, penelitian ini akan
perbedaan antara hasil peneliti satu dengan dijadikan rekomendasi oleh perusahaan dan
peneliti yang lain. Penelitian yang regulator.
dilakukan oleh Rahmawati (2017) pada Penelitian ini menggunakan teori yang
perusahaan manufaktur mengatakan bahwa relevan yaitu teori agensi. Teori tersebut
tax incentive dan earning pressure tidak memegang peran penting dalam praktik
berpengaruh terhadap accounting bisnis perusahaan. Menurut Jensen dan
conservatism. Sedangkan leverage Meckling (1976) bahwa konsep teori agensi
berpengaruh terhadap accounting atau agency theory merupakan hubungan
conservatism. keagenan sebagai suatu kontrak yang mana
Kemudian pada tahun selanjutnya, satu atau lebih prinsipal (pemegang saham)
penelitian yang dilakukan oleh Rahayu menggunakan pihak lain atau agen
(2018) pada perusahaan manufaktur (manajer) untuk menjalankan aktifitas
mengatakan bahwa financial distress dan perusahaan. Principal ini dapat
leverage berpengaruh pada accounting menyediakan fasilitas dan dana untuk
conservatism. Sementara itu, ukuran kebutuhan operasi perusahaan, sedangkan
perusahaan dan tax incentive tidak untuk agen sebagai pihak pengelola
berpengaruh terhadap accounting berkewajiban dalam mengelola perusahaan
conservatism. sebagaimana yang telah dipercayakan oleh
Pada tahun yang sama, penelitian yang pemegang saham (principal) dalam hal
dilakukan oleh Sumantri (2018) terhadap meningkatkan nilai perusahaan. Adapun
perusahaan manufaktur mengatakan bahwa tujuan utama dari teori keagenan ialah
tax incentive dan growth opportunity untuk menjelaskan bagaimana pihak - pihak
memiliki pengaruh positif terhadap yang melakukan hubungan kontrak dapat
accounting conservatism, sedangkan mendesain kontrak tersebut dan tujuannya
leverage memiliki pengaruh negatif untuk meminimalisasi biaya/cost sebagai
terhadap accounting conservatism. dampak adanya informasi yang tidak

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148 67


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

simetris. Pada praktiknya di perusahaan dapat mengawasi kondisi keuangan dengan


pihak agen dalam aktifitasnya terkadang menggunakan teknik - teknik analisis
tidak sesuai dengan kontrak kerja yang laporan keuangan. Analisis laporan
disepakati dari awal yaitu untuk keuangan merupakan alat yang penting
meningkatkan kemakmuran pemegang dalam memperoleh informasi yang
saham, melainkan cenderung untuk berkaitan dengan posisi keuangan
keuntungan kepentingan diri sendiri, perusahaan yang telah ditetapkan oleh
sehingga muncul suatu konflik keagenan.
perusahaan. Analisis laporan keuangan
Penelitian ini juga menggunakan teori
perusahaan yang diterapkan akan dapat
signaling, dimana teori ini menekan kepada
mengetahui kondisi dan perkembangan
pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan terhadap keputusan investasi financial perusahaan (Rahayu, 2018).
dari pihak luar perusahaan. Informasi Berdasarkan penelitian Noviantari dan
merupakan unsur penting bagi investor dan Ratnadi (2015), dalam penelitiannya:
pelaku bisnis karena informasi pada Pengaruh Financial Distress, Ukuran
hakekatnya menyajikan keterangan, catatan Perusahaan, Leverage pada accounting
atau gambaran baik untuk keadaan masa conservatism menunjukan bahwa kondisi
lalu, saat ini maupun keadaan masa keuangan yang bermasalah diakibatkan oleh
mendatang bagi kelangsungan hidup suatu kualitas manajer perusahaan yang buruk.
perusahaan dan bagaimana pasaran Tingginya financial distress manajer
efeknya. Pengambilan keputusan investasi perusahaan kemungkinan akan menghadapi
para investor di pasar modal membutuhkan tekanan pelanggaran kontrak. Tentu saja
informasi yang lengkap, relevan, akurat dan dapat menjadi sebuah ancaman bagi
tepat waktu sebagai alat analisis. Pada manajer yang bersangkutan, sehingga
praktiknya manajemen menerapkan manajer menggunakan prinsip accounting
kebijakan konservatisme akuntansi dengan conservatism untuk penyajian laporan
cara menghitung depresiasi yang tinggi keuangan yang dapat menghindari
yang akan menghasilkan laba rendah yang kemungkinan konflik dengan kreditur dan
relatif permanen, artinya tidak mempunyai pemegang saham. Financial distress
pengaruh sementara pada penurunan laba (tingkat kesulitan keuangan) yang semakin
yang akan berbalik pada masa yang akan tinggi mengakibatkan laporan keuangan
datang (Fitriani dkk, 2015). Pada penelitian yang dihasilkan akan semakin tidak
ini, Penulis memaparkan hipotesis sebagai konservatif. Berdasarkan uraian diatas,
berikut : maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Rahmawati (2018) menyebutkan H2: Financial Distress berpengaruh
semakin besar perusahaan maka semakin terhadap konservatisme akuntansi.
besar perhatian pemerintah terhadap Untuk perusahaan yang
perusahaan tersebut dan semakin besar laba/keuntungannya tidak mencapai target,
kemungkinan untuk diatur. Penelitian ini penurunan laba dilakukan untuk tujuan
memprediksi bahwa perusahaan dengan pajak dapat dikurangi oleh earning
pajak semakin besar maka cenderung pressure, hal ini untuk meningkatkan laba
memilih akuntansi yang lebih konservatif. akuntansi. Perusahaan yang memperoleh
H1: insetif pajak berpengaruh terhadap laba (profit firm), ketika labanya telah
konservatisme akuntansi. mencapai atau bahkan melebihi dari target,
Guna mengatasi dan meminimalisasi maka penurunan laba yang dilakukan untuk
terjadinya kebangkrutan, maka perusahaan tujuan pajak dapat dikurangi pada earning

68 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

pressure guna melakukan income smooting. bahwa earning pressure tidak berpengaruh
Sedangkan untuk perusahaan yang terhadap accounting conservatism.
mengalami kerugian (loss firm), maka Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
cederung melakukan earning bath dan ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
berguna memperoleh kompensasi pajak. H3: Earning Pressure tidak berpengaruh
Penelitian yang dilakukan oleh Raharja dan terhadap konservatisme akuntansi.
Sandra (2014), hasilnya menyebutkan Kerangka konseptual dalam penelitian
bahwa earning presuure berpengaruh ini dibentuk untuk menggambarkan
terhadap accounting conservatism. Hasil hubungan antara variabel independen
penelitian tersebut berbeda dengan hasil dengan variabel dependen. Kerangka
penelitian Handayani (2016) dan Konseptual dapat terlihat pada gambar
Rahmawati (2017) yang mengemukakan dibawah ini:

Insentif Pajak

Financial
Konservatisme
Distress
Akuntansi

Earning
Pressure

Gambar 1. Kerangka Konseptual


Sumber: Hasil Analisis, 2019

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel


Sumber Data Populasi yang dipakai oleh peneliti ialah
Data yang dipergunakan dalam perusahaan manufaktur sub sektor industri
penelitian ini adalah data sekunder berupa barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
data laporan keuangan perusahaan Efek Indonesia (BEI) periode dari tahun
manufaktur sub sektor industri barang 2013 sampai dengan 2017, sebanyak 43
konsumsi yang didapat dari Bursa Efek perusahaan. Adapun penentuan sampel
Indonesia pada tahun 2013 sampai tahun pada penelitian ini berdasarkan purposive
sampling. Pada penelitian ini terdapat 23
2017, yang diperoleh melalui website resmi
perusahaan yang dapat dijadikan sampel
Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.id.
sesuai kriteria. Sehingga total sampel dalam
penelitian ini adalah 115 sampel data
laporan keuangan.

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148 69


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Tabel 1.
Operasional Variabel dan Pengukuran

Variabel yang Sumber


Indikator Skala
diukur Data

Konservatisme (𝑁𝐼𝑂 + 𝐷𝐸𝑃 − 𝐶𝐹𝑂)𝑥 (−1)


𝐶𝑂𝑁𝑁𝐴𝐶 = Rasio Sekunder
Akuntansi (Y) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Insentif Pajak 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑃𝑃ℎ 𝑥 (𝑃𝑇𝐼 − 𝐶𝑇𝐸)


𝑇𝐴𝑋𝑃𝐿𝐴𝑁 (𝑇𝑃) = Rasio Sekunder
(X1) 𝑇𝐴

Financial
𝑍 − 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 = 1,2𝑋1 + 1,4𝑋2 + 3,3𝑋3 + 0,6𝑋4 + 1,0𝑋5 Rasio Sekunder
Distress (X2)

Earning 𝐿𝑖𝑡 − (𝐿𝑖𝑡−1 )


𝐸𝑃 = Rasio Sekunder
Pressure (X3) 𝑇𝐴0
Sumber: Hasil Analisa Penelitian sebelumnya, 2019

HASIL DAN PEMBAHASAN 0,02518. Financial Distress memiliki nilai


Analisis Statistik Deskriptif minimum sebesar 1,46 yang diperoleh dari
perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk
Tabel 2. (INDF) pada tahun 2013 dan nilai
Hasil Uji Statistik Deskriptif maksimum sebesar 5,84
Descriptive Statistics yang diperoleh dari perusahaan Akasha
Std.
N Min Max Mean
Deviation
Wira International Tbk (ADES) pada tahun
Insentif Pajak 95 -,02 ,10 ,0314 ,02518 2013. Nilai rata-rata (mean) dari financial
Financial
Distress
95 1,46 5,84 33,365 ,95585 distress adalah 3,3365 dengan nilai standar
Earning
Pressure
95 -,10 ,16 ,0091 ,03830 deviasi sebesar 0,95585. Earning Pressure
Konservatisme
95 -,46 ,05 -,1905 ,10392 memiliki nilai minimum sebesar -0,10 yang
Akuntansi
Valid N
95
diperoleh dari perusahaan Wilmar Cahaya
(listwise)
Indonesia Tbk (CEKA) pada tahun 2017
Sumber: Output SPSS versi 24
dan nilai maksimum sebesar 0,16 yang
Berdasarkan tabel diatas, insetif pajak diperoleh dari perusahaan Sekar Bumi Tbk
memiliki nilai minimum sebesar -0,02 yang (SKBM) pada tahun 2013. Nilai rata-rata
diperoleh dari perusahaan Sekar Laut Tbk (mean) dari earning pressure adalah 0,0091
(SKLT) pada tahun 2016 dan nilai dengan nilai standar deviasi sebesar
maksimum sebesar 0,10 yang diperoleh 0,03830. Konservatisme Akuntansi
perusahaan Unilever Indonesia Tbk memiliki nilai minimum sebesar -0,46 yang
(UNVR) pada tahun 2014. Nilai rata-rata diperoleh dari perusahaan Pyridam Farma
(mean) dari insetif pajak adalah 0,0314 Tbk (PYFA) pada tahun 2016 dan nilai
dengan nilai standar deviasi sebesar maksimum sebesar 0,05 yang diperoleh dari
perusahaan Merck Indonesia Tbk (MERK)

70 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

pada tahun 2014. Nilai rata-rata (mean) dari sebesar 1% maka Accounting Conservatism
konservatisme akuntansi adalah -0,1905 akan mengalami kenaikan sebesar 2,118.
dengan nilai standar deviasi sebesar Nilai koefisien regresi Financial Distress
0,10392. (b) bernilai negatif yaitu sebesar -0,051, ini
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan
Uji Hipotesis Financial Distress sebesar 1% maka
Analisis Regresi Linear Berganda Accounting Conservatism akan mengalami
menurun sebesar -0,05. Nilai koefisien
Tabel 3 regresi Earning Pressure (b) bernilai
Uji Regresi Berganda negatif yaitu -0,378 ini dapat diartikan
bahwa setiap peningkatan Earning Pressure
Coefficientsa
sebesar 1% maka Accounting Conservatism
Unstandardize
Standardize akan menurun sebesar -0,378.
d
d Coefficients Berdasarkan tabel diatas, jika mengacu
Coefficients t Sig.
Model pada tingkat signifikansi 0.05 atau 5%
Std.
B
Error
Beta menunjukkan bahwa tax incentive memiliki
- nilai thitung 3,589 dan nilai ttabel sebesar
,04
(Constant -,084 ,041 2,05
) 6
3 1,66159. Serta nilai signifikan yang
Insentif 2,118 ,590 ,513
3,58 ,00 diperoleh tax incentive sebesar 0,001 dan
Pajak 9 1
- nilai signifikansi 0,05 maka 0,001 < 0,05.
,00
Financial -,051 ,015 -,469 3,40 Sehingga hal ini menandakan H1 diterima,
1
Distress 7
-
,17
maka tax incentive berpengaruh terhadap
Earning -,378 ,279 -,139 1,35
Pressure 7
8 accounting conservatism. Financial distress
a. Dependent Variable: Accounting memiliki nilai thitung sebesar -3,407 dan nilai
Conservatism
Sumber: Output SPSS versi 24 ttabel sebesar 1,66159. Serta nilai signifikan
yang diperoleh financial distress sebesar
Dari tabel diatas dapat dirumuskan regresi 0,001 dan nilai signifikansi 0,05 maka
linear berganda sebagai berikut: 0,001 < 0,05. Sehingga hal ini H2 diterima,
maka financial distress berpengaruh
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + e …………………. (1) terhadap accounting conservatism. Earning
Y = -0,084 + 2,118 X1 – 0,051 X2 – 0,378 X3 + e pressure memiliki nilai thitung sebesar -1,357
…………………………………………………... (2) dan nilai ttabel sebesar 1,66159. Serta nilai
signifikan yang diperoleh earning pressure
Berdasarkan rumus diatas dapat
sebesar 0,178 dan nilai signifikansi 0,05
dijelaskan bahwa konstanta sebesar -0,084
maka 0,178 > 0,05. Sehingga hal ini H3
artinya jika Insentif Pajak, Financial
ditolak, maka earning pressure tidak
Distress, Earning Pressure, dianggap
berpengaruh terhadap Konservatisme
konstan, maka Accounting Conservatism
Akuntansi.
nilainya akan menurun sebesar -0,084. Nilai
koefisien regresi Tax Incentive (b) bernilai
SIMPULAN
positif yaitu 2,118, ini dapat diartikan
Berdasarkan hasil penelitian berupa
bahwa setiap peningkatan Tax Incentive
bukti empiris pada perusahaan manufaktur

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148 71


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

sub sektor industri barang konsumsi yang terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi
didapat dari Bursa Efek Indonesia: tax perusahaan (Sulastri, 2018). Laba
incentive, financial distress, earning merupakan salah satu faktor yang
pressure terhadap accounting conservatism, dipengaruhi oleh financial distress. Selain
maka dapat diambil kesimpulan bahwa itu, laba juga merupakan salah satu faktor
insetif pajak berpengaruh terhadap yang mempengaruhi bagaimana cerminan
konservatisme akuntansi. Hasil penelitian bagi penerapan konservatisme akuntansi.
ini menunjukkan bahwa tingkat Pada saat laba kecil, nilai Altman Z-score
pengggunaan insentif pajak dalam suatu kecil dan mengindikasikan penerapan
perusahaan mempengaruhi tingkat prinsip konservatisme akuntansi yang
konservatisme akuntansi suatu perusahaan, tinggi, begitu pula sebaliknya.
karena pajak penghasilan telah lama Konservatisme akuntansi ini diterapkan
dikaitkan dengan laba perusahaan dan pada saat kerugian terjadi maka seluruh
akibatnya mempengaruhi kalkulasi laporan kerugian tersebut akan langsung diakui
laba perusahaan. Pajak penghasilan meskipun belum terealisasi, akan tetapi
mempengaruhi pelaporan keuangan dalam ketika keuntungan/laba terjadi, maka
metode akuntansi, maka perlambatan keuntungan/laba yang belum terealisasi
pengakuan pendapatan dan percepatan tidaklah diakui. Financial distress
pengakuan biaya akan terjadi penundaan perusahaan berpengaruh secara signifikan
pembayaran pajak. Dengan demikian, terhadap konservatisme akuntansi. Pada
semakin besar perusahaan, maka semakin saat kondisi keuangan perusahaan
besar pula perhatian pemerintah terhadap bermasalah, manajer cenderung
perusahaan tersebut dan semakin besar menerapkan konservatisme akuntansi dalam
kemungkinan untuk perusahaan melakukan hal mengurangi konflik antara investor dan
tax planning dalam memaksimalkan laba kreditor. Prinsip konservatisme akuntansi
perusahaan. Hasil penelitiaan ini juga merupakan prinsip kehati - hatian, oleh
mendukung penelitian Rufaidah (2017) dan karenanya ketika adanya perusahaan
Handayani dkk (2015) menyebutkan bahwa mengalami kesulitan keuangan, maka
pengurangan tarif pajak yang diberlakukan mendorong perusahaan akan lebih berhati -
pemerintah, maka manajer perusahaan hati dalam menghadapi lingkungan yang
berupaya memaksimalkan nilai perusahaan tidak pasti. Oleh karenanya, semakin tinggi
dengan meminimalkan beban pajak. financial distress perusahaan, maka akan
Financial Distress berpengaruh terhadap mendorong manajer untuk menaikan
konservatisme akuntansi. Hasil penelitian tingkat konservatisme akuntansi dan
ini sejalan dengan penelitian yang sebaliknya jika semakin rendah financial
dilakukan oleh Suryadari dan Priyanto distress, maka manajer akan menurunkan
(2012), Viola dan Patricia (2016) serta tingkat konservatisme akuntansi.
Sulastri (2018) yang mengatakan financial Earning Pressure tidak berpengaruh
distress berpengaruh terhadap terhadap konservatisme akuntansi.
konservatisme akuntansi. Faktor Financial Faktor Earning pressure tidak turut dalam
distress merupakan tahap penurunan mempengaruhi keputusan manajer dalam
kondisi keuangan yang terjadi sebelum penurunan laba, jika laba yang diperoleh

72 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

perusahaan melebihi target yang diharapkan kebijakan akuntansi yang ditetapkan


dalam tujuan pajak melalui konservatisme perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan
akuntansi, maka hal ini menunjukkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
bahwa laba diperoleh dari hasil operasional Rahmawati (2017) serta Wicaksono dan
perusahaan. Jika perusahaan mengalami Laksito (2012) yang mengatakan bahwa
penurunan laba karena operasional earning pressure tidak berpengaruh
perusahaan, maka tidak berdampak pada terhadap konservatisme akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA

Ardina, A. M. (2012). Penggunaan Perspektif Positive Accounting Theory terhadap


Konsevatisme Akuntansi. Dipenegoro Journal of Accounting, 1(1), 1-15.
Firmasari, D. (2016). Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Financial Distress
terhadap Konservatisme Akuntansi (Doctoral dissertation, Airlangga University).

Verawaty, V., & Merina, C. (2015). Insentif Pemerintah (Tax Incentives) dan Faktor Non
Pajak Terhadap Konservatisme Akuntansi Perusahaan Perbankan di Indonesia.
Proceeding Sriwijaya Economic and Business Converence.
Handayani, A. S., Darmayanti, Y., & Hamdi, M. (2015). Pengaruh Insentif Pajak Dan
Faktor Non Pajak Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Marlina, A. (2016). Pengaruh Leverage dan Financial Distress Terhadap Tingkat
Konservatisme Akuntansi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.
Noviantari, N. W., & Ratnadi, N. M. D. (2015). Pengaruh financial distress, ukuran
perusahaan, dan leverage pada konservatisme akuntansi. E-Jurnal Akuntansi, 646-
660.
Hasanah, N. (2016). Analisis rasio keuangan model altman dan model springate sebagai
early warning system terhadap prediksi kondisi bermasalah pada bank go public.
Amalia, S. (2016). Pengaruh Insentif Pajak dan Faktor Non Pajak Terhadap
Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS STIKUBANK).
Rahayu, S. (2018). Pengaruh financial distress, ukuran perusahaan, leverage dan insentif
pajak terhadap konservatisme akuntansi (studi empiris pada perusahaan manufaktur
sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2011-
2016).
Rahmawati, A. D. (2017). Pengaruh insentif pajak, earning pressure, dan leverage terhadap
konservatsime akuntansi (studi kasus pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2011-2016).
Rufaidah, A. R. (2017). Pengaruh insentif pajak, leverage dan likuiditas terhadap
konservatisme akuntansi (studi empiris pada perusahaan manufaktur sub sektor
farmasi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2013-2016).
Savitri, E. (2016). Konservatisme Akuntansi. Cara Pengukuran, Tinjauan Empiris dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148 73


Jurnal Litbang Sukowati, Vol. 4, No. 1, November 2020, Hal 65-74 p-ISSN: 2580-541X, e-ISSN: 2614-3356

Sudarsono, B. (2019). Pengaruh Inventory Intensity dan Capital Intensity terhadap


Agresivitas Pajak. Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2014-2016.
Sulastri, A., Mulyati, S., & Icih, I. (2018). Analisis Pengaruh ASEAN Corporate
Governance Scorecard, Leverage, Size, Growth Opportunities, dan Earnings Pressure
terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Kasus pada Perusahaan Top Rank 50
ASEAN Corporate Governance Scorecard di Indonesia yang Terdaftar. Accruals
(Accounting Research Journal of Sutaatmadja), 2(1), 41-67.
Sulastri, S., & Anna, Y. D. (2018). Pengaruh financial distress dan leverage terhadap
konservatisme akuntansi. Akuisisi: Jurnal Akuntansi, 14(1), 59-69..
SUMANTRI, I. I. (2018). Pengaruh Insentif Pajak, Growth Opportunity, dan Leverage
Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas
Pamulang, 6(1), 122-145.
Sunyoto, D. (2016). Metodologi Penelitian Akuntansi. Repika Aditama.
Suryandari, E., & Priyanto, R. E. (2016). Pengaruh Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan
Keuangan Perusahaan Terhadap Hubungan Antara Konflik Kepentingan dan
Konservatisme Akuntansi. Journal of Accounting and Investment, 12(2), 161-174.
Tanjung, D. D. (2019). Pengaruh insentif pajak, financial distress dan leverage dan
terhadap konservatisme akuntansi (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa efek indonesia tahun 2012-2016).
Tanu, T. (2017). Pengaruh insentif pajak, tingkat utang dan ukuran perusahaan terhadap
konservatisme akuntansi (studi kasus pada perusahaan manufaktur sektor aneka
industri yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2011-2015).
Viola, V., & Diana, P. (2016). Pengaruh Kepemilikan Managerial, Leverage, Financial
Distress Dan Kepemilikan Publik Terhadap Konservatisme
Akuntansi. Ultimaccounting: Jurnal Ilmu Akuntansi, 8(1), 22-36.
Wicaksono, W. S., & Laksito, H. (2012). Uji Empiris Pengaruh Faktor-Faktor
Konservatisme Akuntansi dalam Perpajakan (Doctoral dissertation, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis).
Wijaya, M., & Martani, D. (2011). Praktik Manajemen Laba Perusahaan Dalam
Menanggapi Penurunan Tarif Pajak Sesuai UU No. 36 Tahun 2008. Dalam
Simposium Nasional XIV Aceh.
Ilham, E., & Wulandari, I. (2014). Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Debt
Covenant dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi (Doctoral
dissertation, Riau University).
www.idx.co.id
www.google.scholar.co.id.

74 Tersedia online di http://journal.sragenkab.go.id, Permalink/DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.148

Anda mungkin juga menyukai