1
Yuni Sukadani, Siti Istikhoroh2, Ulfa Puspa Wanti Widodo,3Nurba'itty Ning Syahdu4
Universitas PGRI Adi Buana, Indonesia
E-mail: yunis@unipasby.ac.id1 , istikhoroh_siti@unipasby.ac.id2 , ulfa.pw@unipasby.ac.id3
,
nurbaittyns18@gmail.com4
Abstrak:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran konservatisme akuntansi sebagai
pemoderasi antara debt ratio dan financial distress. Pengukuran variabel debt ratio
menggunakan debt to asset ratio, financial distress menggunakan analisis Z Score, dan
konservatisme akuntansi menggunakan model akrual.
Laporan keuangan 8 perusahaan plastik dan kemasan yang terdaftar di BEI digunakan
sebagai populasi dan sampel dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan
Moderated Regression Analysis (MRA) dengan pengujian hipotesis uji t. Hasil pengujian
pertama diperoleh tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) artinya
debt ratio berpengaruh terhadap financial distress. Sedangkan uji kedua diperoleh tingkat
signifikan sebesar 0,108 lebih besar dari 0,05 (0,108 > 0,05) yang berarti konservatisme
akuntansi tidak mampu memoderasi rasio utang dan kesulitan keuangan. Diharapkan dapat
bermanfaat sebagai sumber referensi khususnya terkait penerapan konservatisme
akuntansi, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam
mengajukan pinjaman dan mengantisipasi financial distress.
International Journal of Economics, Business and Accounting Research - IJEBAR Halaman 267
Machine Translated by Google
utang perusahaan akan menentukan besar tidaknya risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan. Semakin banyak hutang
yang digunakan, semakin besar kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar hutangnya pada saat jatuh tempo. Tentunya
perusahaan akan berpotensi mengalami financial distress. Laporan keuangan disusun oleh perusahaan sebagai sarana informasi
mengenai posisi keuangan perusahaan selama tahun berjalan yang bersangkutan. Standar Akuntansi Keuangan memberikan
keleluasaan dalam menentukan metode akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Prinsip yang dapat
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan antara lain adalah prinsip konservatisme akuntansi, yaitu prinsip kehati-hatian
dalam melaporkan informasi laba.
Konservatisme merupakan tindakan menghadapi ketidakpastian dalam menerima keputusan berdasarkan hasil terburuk
dari ketidakpastian tersebut (Soewardjono, 2014: 245). Konservatisme akuntansi menganut prinsip memperlambat pengakuan
pendapatan meskipun kemungkinan besar akan terjadi dan mempercepat pengakuan biaya atau kerugian (mengakui lebih
awal).
Peneliti memilih perusahaan yang bergerak di bidang plastik dan kemasan di Bursa Efek Indonesia.
Kemenperin menjelaskan, kebutuhan produksi plastik mencapai 4,6 juta dan meningkat dalam lima tahun terakhir dari tahun
2015 hingga 2019 sebagai prioritas utama pembangunan, memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi dan potensi besar untuk
berperan penting sebagai rantai pasok wadah kemasan. untuk industri lain seperti sektor makanan dan minuman, barang logam
dan elektronik, alat transportasi, bahan kimia, farmasi, dan kosmetika (www.kemenperin.go.id).
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah debt ratio berpengaruh terhadap financial distress?
2. Metode Penelitian
Teori Sinyal
Adanya informasi mengenai perubahan kebijakan dalam suatu perusahaan untuk menunjukkan respon dari pihak luar
telah ditemukan oleh beberapa peneliti terkait dengan signaling theory. Teori ini menjelaskan bahwa perusahaan
mempunyai keinginan untuk memberikan sinyal berupa informasi catatan keuangan perusahaan kepada pihak eksternal.
Dalam teori ini dimungkinkan terjadi asimetri informasi antara pengelola perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan karena adanya perbedaan kepentingan masing-masing. Misalnya, di sisi lain,
International Journal of Economics, Business and Accounting Research - IJEBAR Halaman 268
Machine Translated by Google
Manajer menerapkan kebijakan akuntansi yang konservatif dengan menghasilkan laba yang baik dan berkualitas
dari informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan untuk mengatasi masalah keuangan di masa yang akan datang.
Rasio hutang
Hutang merupakan sumber pendanaan yang diperoleh dari pihak luar dengan cara mengadakan kontrak dengan kreditur.
Hutang diproksikan dengan besarnya rasio hutang terhadap aset karena dianggap memberikan
informasi berapa besar hutang yang harus dikeluarkan untuk aset perusahaan. Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus:
Rasio Hutang terhadap Aset =
H2
Gambar 1. Kerangka
konseptual
Penelitian sebelumnya dan referensi yang digunakan adalah: (1) Suhartono (2015) menyatakan bahwa hasil
menunjukkan konservatisme akuntansi memperlemah korelasi negatif antara struktur modal dan
Jurnal Internasional Penelitian Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi - IJEBAR Halaman 269
Machine Translated by Google
koefisien respon laba. (2) Ayu, et al (2017) menyatakan bahwa debt ratio secara parsial tidak berpengaruh
terhadap financial distress. (3) Moleong (2017) menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap financial distress. (4) Harmudji
(2018) menunjukkan bahwa financial leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap financial distress. (5) Nurmalina, dkk (2018)
menemukan hasil konservatisme akuntansi tidak mampu memoderasi pengaruh leverage terhadap koefisien respon laba.
Hipotesa
H1 = Debt Ratio berpengaruh terhadap Financial Distress
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Populasinya adalah laporan keuangan perusahaan plastik dan kemasan dan
sampelnya adalah laporan keuangan 8 (delapan) perusahaan plastik dan kemasan dengan teknik purposive sampling dari
tahun 2014 – 2018. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Sedangkan sumber datanya adalah data sekunder
yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi sedangkan analisis data
yang digunakan adalah :
• Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas.
• Analisis Regresi Moderasi (MRA).
• Uji hipotesis uji-t.
Uji normalitas data menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Besarnya Sig. (0,200 > 0,05) dan data
tersebar, maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal. Disajikan dalam tabel di bawah ini :
Uji autokorelasi penelitian ini diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 2,076.
Mengikuti kriteria dalam pengambilan keputusan pada uji autokorelasi adalah antara 1,55 sampai dengan 2,46 yang berarti
tidak ada masalah autokorelasi. Dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
International Journal of Economics, Business and Accounting Research - IJEBAR Halaman 270
Machine Translated by Google
Dari grafik plot antara nilai (ZPRED) dan (ZRESID) terlihat bahwa uji heteroskedastisitas yang terdapat pada grafik
scatterplots tidak memiliki pola tertentu dan data bersifat menyebar. Artinya tidak ada masalah heteroskedastisitas.
Gambar 2.
Grafik Scatterplot
Analisis MRA dilakukan karena variabel prediktor (X) hanya ada satu dan menjelaskan sejauh mana hubungan rasio
utang terhadap financial distress melalui faktor yang memperkuat atau melemahkan yaitu konservatisme akuntansi. Disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
Dari hasil tabel 3 di atas, garis regresi persamaan 1 dinyatakan sebagai berikut:
Y= ÿ
+ ÿ1X + ÿ
Y = 81,919 – 0,638 X + ÿ
International Journal of Economics, Business and Accounting Research - IJEBAR Halaman 271
Machine Translated by Google
Berdasarkan persamaan garis regresi moderasi di atas, dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Nilai koefisien konstanta = 92,905. Artinya variabel debt ratio
(X) dan variabel perkalian moderasi (XZ) bernilai 0 (nol), maka nilai financial distress sebesar nilai koefisien sebesar
92,905.
2. Nilai koefisien regresi debt ratio (X) = -0,620 (negatif), maka setiap penurunan debt ratio 1% akan diikuti
dengan penurunan financial distress sebesar -
0,620.
3. Koefisien regresi moderasi (XZ) = 0,663 (positif), menunjukkan bahwa setiap penurunan 1% variabel
moderasi, akan diikuti dengan peningkatan kesulitan keuangan sebesar 0,663.
Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai R Square adalah 0,408 tanpa penambahan variabel moderasi. Kemudian setelah
penambahan variabel moderasi diperoleh hasil R Square sebesar 0,530. Terjadi peningkatan setelah moderasi sebesar 12,2%.
Artinya 53,0% variasi kesulitan keuangan dapat dipengaruhi oleh variasi rasio hutang, konservatisme akuntansi, dan moderasi,
sisanya sebesar 47,0% dipengaruhi oleh variasi lainnya.
3.2. Diskusi
Bagian pembahasan memaparkan hasil pengolahan data, menginterpretasikan temuan secara logis, menghubungkan dengan sumber
referensi yang relevan.
Berisi temuan-temuan spesifik atau unik dari hasil penelitian. Kemungkinan kegiatan lanjutan juga dapat disampaikan
pada bagian ini. [Times New Roman, 12, biasa].
Hasil uji-t disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Uji t persamaan 1
International Journal of Economics, Business and Accounting Research - IJEBAR Halaman 272
Machine Translated by Google
Berdasarkan tabel di atas diperoleh tingkat signifikansi masing-masing variabel dan dijelaskan sebagai berikut:
• Hipotesis pertama (H1) diperoleh t-score sebesar -5,113 dengan nilai signifikansi (0,000 < 0,05) artinya H1 diterima.
Artinya debt ratio (X) berpengaruh terhadap kesulitan keuangan (Y).
• Hipotesis kedua (H2) diperoleh nilai t-score sebesar 1,649 kemudian setelah penambahan variabel moderasi nilai
signifikansinya adalah (0,108>0,05) yang berarti H2 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi (Z)
tidak mampu memoderasi hubungan antara debt ratio (X) dengan financial distress (Y).
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh nilai R Square sebesar 0,408 tanpa penambahan variabel moderasi. Setelah
penambahan variabel moderasi, nilai R Square adalah 0,530. Terjadi peningkatan setelah moderasi sebesar 12,2%. Artinya,
53,0% variasi kesulitan keuangan dapat dipengaruhi oleh variasi rasio utang, konservatisme akuntansi, dan moderasi, sisanya
47,0% dipengaruhi oleh variasi lainnya. Hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari hasil pengujian hipotesis pertama (H1), diperoleh nilai t-score sebesar –5,113 dengan tingkat signifikansi (0,000 <
0,05). Artinya debt ratio berpengaruh terhadap kesulitan keuangan sehingga hipotesis pertama yang diajukan diterima
dan terbukti validitasnya.
2. Dari hasil pengujian hipotesis kedua (H2) diperoleh nilai t-score sebesar 1,649, kemudian setelah dilakukan penambahan
variabel moderasi tingkat signifikansinya (0,108 > 0,05). Artinya konservatisme akuntansi tidak mampu memoderasi
hubungan rasio utang terhadap financial distress sehingga hipotesis kedua yang diajukan ditolak.
Implikasi penelitian ini berfokus pada kebijakan mengenai peran konservatisme akuntansi sehingga perusahaan
perlu mempertimbangkan sebelum mengajukan pinjaman apakah
International Journal of Economics, Business and Accounting Research - IJEBAR Halaman 273
Machine Translated by Google
di bawah perencanaan kebutuhan masa depan atau tidak. Karena perusahaan dengan hutang yang banyak akan
berdampak pada kinerja perusahaan dan menimbulkan masalah keuangan bagi perusahaan.
Selain itu, prinsip konservatisme juga diperlukan sebagai salah satu faktor penentu bagi investor sebelum berinvestasi
karena dapat dilihat dari pelaporan keuangan apakah sesuai dengan keadaan sebenarnya atau tidak, dan investor perlu
menganalisis apakah informasi keuntungan yang dihasilkan oleh investasi tersebut benar atau tidak. perusahaan itu wajar
atau tidak. Perusahaan diharapkan lebih memahami penerapan prinsip konservatisme akuntansi untuk mampu mengatasi
permasalahan keuangan yang terjadi, menghindari ketidakpastian dalam kegiatan ekonomi, dan membantu mencegah
asimetri informasi pada perilaku oportunistik manajer. Namun dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa konservatisme
akuntansi dapat memoderasi (memperkuat) hubungan rasio hutang dengan kesulitan keuangan.
Batasannya hanya menggunakan satu variabel independen yaitu rasio utang dan satu variabel moderasi.
Kemudian jumlah sampel yang digunakan hanya dibatasi pada perusahaan sektor plastik dan kemasan dengan rentang
periode pengamatan yang cukup singkat yaitu dari tahun 2014 – 2018. Sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan
untuk menggunakan berbagai perusahaan sektor lainnya, dengan periode pengamatan yang lebih lama, dan
mengembangkan jumlah variabel lainnya. seperti perjanjian utang, pajak, risiko litigasi, dll. Penelitian ini juga
mempunyai keterbatasan waktu dan tenaga sehingga masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan penelitian ini.
Referensi
Ayu, AS , dkk (2017). Pengaruh Likuditas, Leverage, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Financial Distress (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 43(1), 138–
147. Universitas Brawijaya.
Harmudji, RA (2018). Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI.
Artikel Ilmiah STIE Perbanas Surabaya.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. (2017). “Kemenperin : Industri Kemasan Plastik Jadi Rantai
Pasok Penting (online), https://www.kemenperin.go.id/, diakses taSnegkgtoarl 22 J a nLuaai nr i ” 2. 020, pukul 12.00 WIB.
Moleong, LC (2017). Pengaruh Real Interest Rate dan Leverage Terhadap Financial Distress. MODUS, 30(1), 71–86.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Nurmalina, R., dkk. (2018). Determinan Earnings Response Coefficient dan Peran Konservatisme Akuntansi sebagai
Pemoderasi pada Perusahaan Property dan Real Estate . Jurnal Riset Akuntansi & Perpajakan (JRAP),
5(02), 245-258.
Saputra, RE (2016). Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kontrak Utang, Tingkat Gangguan Keuangan Perusahaan,
Peluang Pertumbuhan, Risiko Litigasi, dan Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi (Survei Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI). JOM Fekon, 3(1), 2207–2221.
Universitas Pekanbaru.
Savitri, E. (2016). Konservatisme Akuntansi (Cara Pengukuran, Tinjauan Empiris, dan Faktor-faktor Yang
Menpengaruhinya). Yogyakarta : Pustaka Sahila.
Jurnal Internasional Penelitian Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi - IJEBAR Halaman 274
Machine Translated by Google
Scott, WR (2015). Teori Akuntansi Keuangan (Edisi ke-7). Kanada : Pearson Pendidikan.
Soewardjono. (2014). Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan (Edisi Ketiga).
Jakarta : BPFE.
Suartini dan Sulistiyo. (2017). Analisis Laporan Keuangan Bagi Mahasiswa dan Praktikan.
Jakarta : Mitra Wacana Media.
Sudana, IM (2015). Teori dan Praktek Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 2). Jakarta
: Erlangga.
Suhartono, S. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Tehadap Koefisien Respon Laba Yang Dimoderasi Konservatisme Akuntansi. Jurnal
Akuntansi Keuangan, 22(2), 189–217.
International Journal of Economics, Business and Accounting Research - IJEBAR Halaman 275