Anda di halaman 1dari 15

ASIMETRI

INFORMASI
Disusun Oleh:
YULLY ENTHA NEHE
18510393
Latar Belakang
Perlahan tapi pasti pasar modal Indonesia mengalami
kebangkitan dari krisis moneter beberapa tahun lalu.
Saat ini banyak investor yang kembali mempercayai
potensi pasar modal Indonesia dan tertarik untuk
menanamkan modalnya. Namun adanya praktik
manajemen laba pada laporan keuangan emiten dapat
menurunkan kembali kepercayaan investor
Tujuan Makalah

 Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui


apa yang menyebabkan terjadinya pengetuan
informasi tentang perusahaan antara manajer
perusahaan dan investor
Tinjauan Pustaka
Asimetri informasi merupakan ketidakseimbangan
informasi, hal ini muncul ketika manajer lebih mengetahui
informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang
akan datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder
lainnya. Adanya asimetri informasi akan mendorong
manajer untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya
terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan
pengukuran kinerja manajer. Oleh karena itu sebagai
pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal
mengenai kondisi perusahaan baik kepada pemilik maupun
investor.
Laporan keuangan merupakan sebuah instrumen yang
sangat penting bagi stakeholder untuk mendapatkan
informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan,
kondisi keuangan perusahaan dan informasi lain yang
sangat penting berkaitan dengan pengambilan
keputusan. Pihak manajemen dalam menyusun
laporan keuangan bertanggung jawab untuk
mengambil sebuah keputusan dan kebijakan akuntansi
yang akan dipakai untuk melakukan pengukuran,
pengakuan, dan pelaporan, sehingga laporan keuangan
memiliki kualitas yang baik, transparan, serta andal.
Makalah ini dilandasi oleh teori agensi. Teori ini
memegang peran penting dalam praktik bisnis
perusahaan. Teori agensi merupakan teori yang
muncul karena adanya konflik kepentingan antara
prinsipal dan agen. Prinsipal sebagai pemilik
sedangkan agen sebagai manajer. Prinsipal
mengontrak agen untuk melakukan pengelolaan
sumber daya dalam perusahaan. Tujuan utama dari
teori keagenan adalah untuk menjelaskan bagaimana
pihakpihak yang melakukan hubungan kontrak dapat
mendesain kontrak yang tujuannya untuk
meminimalisir cost sebagai dampak adanya informasi
yang tidak simetris.
Keterbukaan informasi adalah karakteristik tersendiri
di Pasar Modal. Keterbukaan dimulai ketika suatu
perusahaan hendak menjadi perusahaan terbuka, maka
perusahaan [yang semula] tertutup itu wajib
menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada
Bapepam-LK. Pernyatan pendaftaran adalah
sekumpulan dokumen yang menyatakan kehendak
perusahaan untuk melakukan penawaran umum.
Dokumen-dokumen tersebut mengatur keterbukaan
informasi perusahaan dalam rangka menawarkan efek
kepada masyarakat. Informasi dimaksud adalah
informasi yang memiliki nilai atau fakta material.
Bonus Plan Hypotesis
Bonus Plan merupakan sebuah hipotesis dimana
suatu prediksi yang membuat manager perusahaan
lebih memilih prosedur akuntansi dengan merubah
pendapatan yang dilaporkan untuk periode yang
akan datang menjadi periode tahun berjalan
(Godfrey, 2010).
Dalam hipotesis ini dikatakan bahwa bonus atau
kompensasi menjadi salah satu alasan yang
mendorong manajer untuk melaporkan laba yang
diperolehnya secara optimis dalam suatu periode
Calvin (2012). Hal ini disebabkan karena bonus yang
diterima oleh manajer biasanya berkaitan dengan
kinerja yang dicapai oleh manajer, yang tersaji di
dalam laba pada laporan laba rugi. Semakin tinggi
laba yang dicapai, maka semakin tinggi pula
kompensasi yang akan diterima.
Debt Covenant
Kontrak hutang (debt covenant) merupakan
perjanjian untuk melindungi pemberi pinjaman dari
tindakan-tindakan manajer terhadap kepentingan
kreditor, seperti membagi dividen yang berlebihan,
atau membiarkan ekuitas di bawah tingkat yang
ditentukan. Semakin cenderung suatu perusahaan
melanggar perjanjian utang maka manajer akan
cenderung memilih prosedur akuntansi yang dapat
mentransfer laba periode mendatang ke periode
berjalan, karena hal tersebut dapat mengurangi
risiko bawaan.
Debt covenant menjelaskan bagaimana manajer
menyikapi perjanjian hutang. Manajer dalam
menyikapi adanya pelanggaran atas perjanjian utang
yang telah jatuh tempo, akan berupaya
menghindarinya dengan memilih kebijakan
akuntansi yang menguntungkan. Untuk
mengidentifikasi debt covenant adalah dengan
menggunakan proksi dari tingkat leverage (utang
jangka panjang/aktiva) (Qiang, 2003). Leverage
merupakan perbandingan utang jangka panjang
terhadap total aset yang dimiliki perusahaan.
Political Cost
Political cost mengungkapkan bahwa perusahaan
besar kemungkinan menghadapi biaya politis lebih
besar dibanding perusahaan kecil. Perusahaan besar
biasanya lebih diawasi oleh pemerintah dan
masyarakat. Jika perusahaan besar mempunyai laba
yang tinggi secara relatif permanen, maka
pemerintah dapat terdorong untuk menaikkan pajak
dan meminta layanan publik yang lebih tinggi
kepada perusahaan.
Akhirnya, manajer perusahaan besar mungkin
cenderung memilih metode akuntansi yang menunda
pelaporan laba untuk mengurangi tanggungan
political cost oleh perusahaan. Biaya politis muncul
akibat kepentingan antara perusahaan dengan
pemerintah. Semakin besar perusahaan, semakin
besar pula kemungkinan perusahaan tersebut
memilih metode akuntansi yang menurunkan laba.
Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang tinggi
pemerintah akan segera mengambil tindakan,
misalnya menaikkan pajak pendapatan perusahaan
Kesimpulan
Ketika timbul asimetri informasi, keputusan
pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat
mempengaruhi harga saham sebab asimetri
informasi antara investor yang lebih terinformasi
dan investor yang kurang terinformasi menimbulkan
biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang
diharapkan dalam pasar untuk saham-saham.
Relative bid-ask spread bisa menggambarkan
terjadinya perbedaan informasi yang tinggi antara
principal dan agent, dengan melihat perbedaan harga
antara bid dan ask maka bisa menggambarkan
manajemen laba yang terjadi dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai