Anda di halaman 1dari 6

NAMA : CHARADA SITANGGANG

NPM : 15510280

PRODI : AKUNTANSI

Strategi dan sumber perusahaan pada masa pandemi covid

PERUSAHAAN MCDONALD
Pandemi virus corona atau COVID-19 membuat banyak bisnis waralaba seperti makanan cepat
saji (fast food) terpukul. Akibat penjualan yang merosot drastis, perusahaan waralaba terpaksa
merumahkan hingga mem-PHK karyawannya.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit pun
mengungkapkan, saat ini bisnis waralaba mengalami penurun omzet mencapai 80 persen.
Persoalan itulah, yang kemudian turut menjadi sebab PT Fast Food Indonesia Tbk sebagai
pemegang hak waralaba tunggal KFC di Indonesia, merumahkan sekitar 450 pekerja baru-baru
ini. Para pekerja lantas mengalami pemotongan gaji sebesar 30-50 persen.
Menghadapi situasi yang sama sulitnya, McDonald's mengaku saat ini tengah menerapkan
strategi untuk mempertahankan bisnis. Yaitu melalui pengembangan solusi digital menggandeng
Youtap Indonesia untuk pemesanan yang terintegrasi untuk transaksi di kasir counter, self
ordering kiosk (SOK), dan drive-thru
Direktur IT dan Keuangan dari McDonald’s Indonesia, Yanti Lawidjaja mengatakan, cara ini tak
hanya memudahkan dalam pelayanan kepada pelanggan, namun berdampak pada peningkatan
yang signifikan untuk penggunaan nontunai pada transaksi drive-thru di masa pandemi ini.
“Solusi digital nontunai dari Youtap sangat mendukung inisiatif nontunai kami dan memberikan
keleluasaan kepada pelanggan dalam melakukan pembayaran," ujar Yanti melalui keterangan
resmi yang diterima kumparan, Rabu (15/4).
Data Youtap Indonesia, kenaikan transaksi nontunai pada layanan drive-thru McDonald’s ini
mulai terjadi semenjak minggu pertama pengumuman pandemi, yang sekarang porsinya naik
hingga 4 kali lipat dengan rata-rata nilai transaksi hariannya naik hingga sekitar 170 persen.
"Saat ini, McDonald’s menitikberatkan pada layanan McDelivery, drive-thru dan take-away
yang semuanya tanpa kontak langsung untuk mendukung langkah pemerintah dalam melakukan
social distancing guna mencegah laju penyebaran COVID-19," ujarnya.
CEO Youtap Indonesia, Herman Suharto mengatakan, pandemi COVID-19 memang
memberikan dampak pada banyak entitas bisnis. Maka dari itu, pihaknya kini terus melakukan
edukasi kepada merchant untuk menjaga kebersihan, social distancing, dan bertransaksi dengan
nontunai.
"Kami pun mulai mengedukasi bagi merchant UMKM untuk memberikan layanan pesan antar
dengan transaksi nontunai. Ini adalah momentum kita untuk mendorong adopsi transaksi digital
yang nyaman dan aman,” pungkasnya.
Secara lebih luas, Youtap juga mencatat adanya kenaikan transaksi nontunai pada merchant-
merchant lainnya di seluruh Indonesia hingga 129 persen. Hal itu, menyusul perubahan
kebiasaan konsumen yang lebih memilih pembayaran nontunai di masa pandemi COVID-19.

PERUSAHAAN UKM
Jurnal memberikan beberapa tips yang dapat diterapkan oleh UKM di masa ini, antara lain:
1. Manfaatkan media sosial sebagai channel utama pemasaran
Ditengah kondisi ini dimana masyarakat diimbau bertatap muka dan keluar rumah, media sosial
dapat menjadi salah satu cara dalam mempromosikan produk atau usaha yang kamu miliki jika
kamu belum mencobanya.
Banyak UKM di Indonesia yang saling bantu usaha satu sama lain saat ini, mulai dengan aktif
menceritakan produk atau usahamu, memberikan promo, hingga minta bantuan teman untuk
promosikan usaha.
2. Pastikan Cashflow Terjaga dengan Sehat
Arus kas menjadi unsur paling penting dalam bisnis, sehingga para pemilik usaha harus mampu
mengelola uang tunai secara optimal dan baik.
Dengan situasi seperti ini, pemilik usaha ada yang menjadi terhambat dalam melakukan
penagihan dan pembayaran kepada mitra usaha karena biasa dilakukan manual tatap muka.
Software akuntansi online seperti Jurnal, bisa membantu usaha membuat dokumen penagihan
dan pembayaran dengan mudah.
Faktur (invoice) dapat dikirim atau diterima otomatis melalui e-mail sebagai pemberitahuan
resmi kepada mitra usaha untuk melakukan transaksi tanpa perlu bertemu pelanggan secara fisik.
Fitur Jurnal Pay juga memudahkan pemilik usaha menerima pembayaran dari pelanggan.
Jurnal Pay tersedia untuk pembayaran Virtual Account (bank transfer) dan Kartu Kredit dengan
biaya minimal dan sekali pengaturan. Tidak hanya itu, pencatatan pembukuan terhadap
pembayaran yang telah diterima akan dilakukan otomatis oleh sistem secara instan.
3. Rencanakan Ulang Pendapatan dan Pangkas Anggaran Biaya
Melihat kembali rencana anggaran biaya menjadi hal yang krusial di masa ini. Pemilik usaha
harus dapat memilah pos anggaran mana yang menjadi prioritas dan melakukan penyesuaian
budget dengan kondisi saat ini untuk mengupayakan usaha tetap berjalan dengan risiko yang
dapat diantisipasi.
Fitur Budgeting yang ada di Jurnal akan membantu pemilik usaha membuat pos anggaran
pemasukan dan pengeluaran sebagai acuan saat mendata realisasi penjualan dan pengeluaran
operasional, sehingga margin keuntungan dapat terkontrol.
Sementara melalui fitur Laporan Laba Rugi, pemilik usaha dapat menganalisa laporan
pendapatan dan biaya, sehingga kedepannya akan memudahkan dalam mengambil keputusan
atas pos - pos yang biayanya besar dan perlu dikontrol pengeluarannya.
4. Selalu Monitor Transaksi Bisnis
Lakukan transaksi perbankan secara online di rumah pada masa ini. Melalui fitur Cash Link pada
Jurnal, pemilik usaha dapat melakukan rekonsiliasi bank secara otomatis tanpa perlu repot
mengunjungi kantor fisik.
Jurnal akan menampilkan ringkasan rekonsiliasi bank pada semua akun kas dan bank, serta
perubahan saldo kas dan bank yang belum dicatat.
Kemudian, ada fitur Smart Bank Reconciliation yang secara otomatis memberikan rekomendasi
untuk pencocokan transaksi berdasarkan angka, tanggal, ataupun deskripsi transaksi yang sama
untuk mempercepat proses rekonsiliasi.
5. Perhatikan Kondisi Stok Barang
Cek status persediaan barang secara berkala dan real time. Menggunakan fitur Inventory Jurnal,
pemilik usaha tidak hanya menghitung persediaan barang, tetapi juga mengetahui harga jual beli
rata-rata, dan menginformasikan ketersediaan stok saat itu juga.
Monitor persediaan barang juga diperlukan untuk memperoleh referensi misal produk mana yang
paling diminati dan kurang diminati, produk mana yang akan segera habis masa berlakunya, stok
yang kosong dll.

PERUSAHAAN GOJEK

Sejak awal pandemi, Gojek telah melakukan berbagai penyesuaian guna mengakomodir
kebiasaan baru pelanggan. Perusahaan bekerja sama erat dengan mitra merchant untuk
mengakomodir adanya perubahan pada permintaan, membantu merchant yang sebelumnya
hanya menjajakan produk secara offline menjadi bisa bermigrasi ke online dengan cepat, dan
mengimplementasikan berbagai inisiatif guna mendukung mata pencaharian mitra driver. Gojek
juga telah mengeksplorasi bisnis baru seperti penjualan barang kebutuhan sehari-hari dan
makanan siap masak di layanan GoFood, serta terus mengembangkan layanan pengiriman.
Kepada seluruh karyawannya, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo hari ini (24/06)
menyampaikan strategi perusahaan untuk berfokus pada bisnis inti yang memiliki dampak luas,
yaitu layanan uang elektronik, layanan transportasi, dan layanan pesan-antar makanan dan
minuman.
Kevin Aluwi mengatakan, “Covid-19 telah mempengaruhi bisnis kami dan menghadirkan
sejumlah tantangan yang harus kami selesaikan bersama-sama. Tantangan terbesar adalah
masih adanya ketidakpastian di masa mendatang dan fakta paling menyakitkan adalah ini untuk
selamanya akan mengubah cara operasional beberapa bisnis dan produk yang kami miliki.”
“Kami harus merespons apa yang terjadi di luar sana dan meningkatkan fokus untuk
membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang terus bertahan seiring dengan berjalannya
waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada,” imbuh Kevin.
Kevin melanjutkan, fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan
di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan perubahan prioritas
pelanggan akan memastikan Gojek dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan
orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang. Dua layanan yang akan
berhenti beroperasi antara lain GoLife yang memberikan layanan pijat profesional di rumah
(GoMassage) dan jasa kebersihan (GoClean), serta GoFood Festival (GFF) yang merupakan bazar
makanan dan minuman.
Kedua bisnis ini membutuhkan interaksi jarak dekat dan mengalami penurunan permintaan
signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19 yang mengubah
perilaku konsumen menjadi lebih menjaga jarak. Penghentian operasional layanan juga
membuat Gojek melakukan perampingan struktur perusahaan.
“Kami telah melakukan berbagai langkah untuk mengoptimalkan perusahaan agar dapat terus
tumbuh dan menciptakan dampak. Namun, kami tidak cukup mengantisipasi, antara lain situasi
pandemi Covid-19 seperti saat ini, yang telah memengaruhi bisnis dan menghadirkan tantangan
besar. Kevin, saya dan seluruh jajaran manajemen Gojek sangat menyayangkan strategi bisnis
ini berdampak ke sejumlah anggota keluarga besar Gojek,” ujar Andre Soelistyo dalam surat
kepada karyawan.
Andre menambahkan, pihaknya telah berjasa besar dalam membangun perusahaan dan kami
sangat berterima kasih atas hal tersebut. Kami telah mempersiapkan serangkaian program
untuk mendukung para mitra dan karyawan yang terdampak dalam melewati masa sulit ini.
Sebagai bentuk dukungan di masa transisi, Gojek menghadirkan Program Solidaritas Mitra
Covid-19 bagi mitra GoLife yang merupakan dukungan pelatihan untuk menambah
keterampilan sebagai bekal jangka panjang untuk mendapatkan penghasilan dan dana tunai
bagi mitra yang memenuhi kriteria. Sementara, seluruh karyawan Gojek terdampak akan
mendapatkan pesangon di atas standar yang ditetapkan Pemerintah, asuransi kesehatan yang
tetap berlaku hingga akhir 2020 serta pemberian laptop yang digunakan saat bekerja di Gojek
untuk membantu mencari pekerjaan.
Sumber:
https://economy-okezone-
com.cdn.ampproject.org/v/s/economy.okezone.com/amp/2020/06/24/11/2235370/gojek-
punya-strategi-bisnis-mumpuni-hadapi-pandemi-covid-19?
amp_js_v=a3&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15929767383548&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Feconomy.okezone.com%2Fread
%2F2020%2F06%2F24%2F11%2F2235370%2Fgojek-punya-strategi-bisnis-mumpuni-hadapi-
pandemi-covid-19

1. HORMATI DAN MEMPERKUAT HUBUNGAN PRODUSER DAN KONSUMEN


Penting untuk menghormati hubungan dan dukungan Anda kepada pelanggan di waktu
seperti sekarang. Minggu-minggu ini, email atau pun notifikasi smartphone pelanggan akan
dibanjiri dengan pembaruan dari Virus Corona. Baik dari perusahaan tempat mereka bekerja
ataupun online shop kesayangan mereka. Untuk itu, jangan mengeksploitasi krisis menjadi
sebuah kesempatan yang dilebih-lebihkan. Pakai bahasa yang lebih sopan dan coba lebih
dekati apa yang mereka rasakan. Misalnya, Anda dapat mengirim email dengan membuatnya
secara pribadi dan sesingkat mungkin dengan pesan inti “Kami di sini untuk mendukung
Anda. Beri tahu kami bagaimana kami bisa membantu Anda.” Intinya, tetap perkuat
hubungan Anda dengan menanyakan kabar mereka tapi jangan terlalu berlebihan karena
bisnis tetap ingin menghormati pelanggan.

2. BUAT PROMOSI PENJUALAN


Ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat nilai dari produk yang Anda jual. Jika
Anda dapat mengembangkan promosi penjualan yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan di tengah krisis Virus Corona ini, dengan sendirinya, pelanggan akan datang
sendiri kepada bisnis Anda. Sebaiknya, gunakan media digital saat melakukan promosi
karena pelanggan lebih banyak menghabiskan waktu dan beraktivitas di rumah. Waktu
untuk melihat smartphone atau melihat TV akan lebih banyak dihabiskan dibanding hari-
hari biasanya.
Misalnya, Anda dapat membuat “buy-now” promotion, atau push notification di
smartphone pelanggan dengan tulisan “sending a great promotion to you.” atau Anda
juga dapat mengirim penawaran menarik ke email mereka.  

Anda mungkin juga menyukai