Anda di halaman 1dari 5

Nama : Imron Rosyadi

NIM : 213020302042
Jurusan : Manajemen
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen dan Bisnis

Jakarta - Perusahaan teknologi sektor e-commerce Shopee Indonesia, mengambil langkah


efisiensi berupa pelepasan sejumlah karyawan pada hari ini, Senin (19/9/2022).

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan bahwa dengan
berat hati, Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya.

Keputusan ini merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan
penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.

"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi
prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat
sulit," katanya.

Langkah efisiensi sejalan dengan fokus Shopee secara global untuk mencapai kemandirian
dan keberlanjutan, yang merupakan 2 komponen penting dalam menjalankan bisnis di
tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.

"Perusahaan akan berfokus ke pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan, dan
kami ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaan kami stabil di situasi
ekonomi saat ini," tambahnya.

Shopee berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi karyawan yang terdampak dari
kebijakan ini.

"Proses ini akan dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah. Karyawan yang terdampak
akan mendapatkan pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan dengan tambahan 1
bulan gaji," paparnya.

Karyawan Shopee yang terdampak juga masih dapat menggunakan fasilitas asuransi
kesehatan perusahaan hingga akhir tahun dengan seluruh manfaatnya.
Shopee Indonesia juga memastikan langkah ini tidak akan memengaruhi operasi bisnis dan
layanan kepada seluruh Penjual, Pembeli dan Mitra di Indonesia.

Melayani jutaan pembeli dan penjual termasuk UMKM dan pengusaha lokal di 514 kota dan
kabupaten se-Indonesia, kehadiran Shopee telah memberikan peluang bagi banyak pelaku
usaha untuk bertumbuh.

"Pencapaian Shopee selama ini tidak lepas dari kerja keras dan komitmen dari Shopee
Team. Kami ucapkan terima kasih atas kontribusi seluruh Shopee Team sejauh ini,"
paparnya.

Shopee Indonesia juga tetap berkomitmen untuk terus menjalankan program bagi UMKM
yang telah berjalan saat ini, melalui 9 Kampus UMKM Shopee yang ada saat ini

"Kami akan terus melanjutkan misi kami untuk melayani jutaan Penjual, Pembeli dan UMKM
untuk menikmati manfaat dari ekonomi digital melalui platform (Shopee) kami," tutupnya.
Jakarta, CNBC Indonesia - Badai PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di sektor startup
ternyata belum usai. Kini giliran Shopee Indonesia memangkas jumlah karyawannya. PHK ini
disebut sebagai langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan bahwa dengan
berat hati, Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya.

Menurut informasi yang CNBC Indonesia dapatkan, ada sekitar 3% karyawan yang
dirumahkan di Shopee Indonesia dari total 6.232 orang karyawan. Keputusan ini merupakan
langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa
perubahan kebijakan bisnis.

PHK karyawan Shopee Indonesia bukan menjadi kabar yang mengejutkan, sebab secara
global Shopee sudah melakukan PHK di berbagai negara.

Gonjang-ganjing soal PHK Shopee secara global sudah mulai berhembus sejak Juni tahun ini,
di mana Shopee dilaporkan akan melakukan PHK skala besar di beberapa pasar utama,
termasuk Indonesia.

Kabar ini seiring dengan badai PHK yang tengah dihadapi dunia startup secara global.
Perusahaan e-commerce milik Sea Group itu memilih PHK dengan tujuan merasionalisasi
bisnis e-commerce-nya, demikian dilaporkan oleh Deal Street Asia dan Tech in Asia,
berdasarkan pernyataan beberapa sumber, dikutip Senin (19/9/2022).
Kebijakan PHK Shopee, menurut Deal Street Asia, berdampak kepada karyawan di beberapa
pasar Asia Tenggara perusahaan termasuk Indonesia, Thailand dan Vietnam. Perusahaan
dikatakan telah mengirim email kepada nama-nama karyawan yang terkena PHK.

Saat dihubungi pada Juni lalu, Shopee Indonesia mengaku bahwa langkah penyesuaian
bisnis Shopee global tidak melibatkan operasional di dalam negeri.

"Langkah penyesuaian yang diambil pada segmen dan pasar tertentu, dipastikan tidak
melibatkan Shopee Indonesia," kata Handhika Jahja, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia,
dalam keterangan resminya.

Dia bahkan menyatakan Shopee Indonesia menunjukkan performa yang baik. Indonesia juga
tetap jadi pasar prioritas dan akan terus mengembangkan bisnis perusahaan.

Handhika juga menyampaikan ada lebih dari 20 ribu karyawan yang tersebar dalam berbagai
bisnis Shopee, ShopeePay dan ShopeeFood. Perusahaan juga masih aktif merekrut talenta-
talenta digital di dalam negeri lewat program yang telah disiapkan.

"Di Indonesia, Shopee mempekerjakan lebih dari 20.000 karyawan dalam berbagai lini bisnis
seperti Shopee, ShopeePay, dan ShopeeFood dan lebih dari 50% bergabung sejak
dimulainya pandemi COVID-19. Kami juga terus merekrut talenta-talenta terbaik untuk
mengembangkan tim kami." jelasnya.
Dari beberapa berita di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa perusahaan Shopee
melakukan PHK dalam jumlah besar yang bertujuan untuk membenahi kegiatan operasional
perusahaan agar bisa lebih efisien, sehingga mampu menghadapi dan menjalani kondisi
ekonomi yang di ramalkan penuh dengan sentimen negative dan ketidakstabilan di masa
kedepannya dengan tetap stabil dan bertumbuh.

Dalam hal ini adanya akuntansi manajemen dan bisnis sangatlah berperan penting.
Akuntansi manajemen yang menyajikan informasi keuangan perusahaan menjadi pegangan,
dasar pengambilan keputusan perusahaan yang dalam hal ini adalah perusahaan Shopee.
Akuntansi manajemen berguna untuk membantu proses perencanaan, operasional, dan
proses pengendalian serta pengawasan, agar perusahaan berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan laba.

Langkah Shopee untuk melakukan PHK, merupakan hasil dari perencaan, monitoring,
evaluasi, dan pengambilan keputusan yang dasarnya dari data yang di sajikan oleh akuntansi
manajemen. Sehingga di simpulkan bahwa, keputusan Shopee untuk melakukan PHK dan
penyesuaian operasional perusahaan, terdapat peran penting akuntansi manajemen dan
bisnis.

Anda mungkin juga menyukai