Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN PT

HM SAMPOERNA, TBK MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC


VALUE ADDED (EVA) SELAMA DAN SESUDAH PANDEMI

LATAR BELAKANG

Perusahaan menggunakan penilaian yang berbeda untuk mengevaluasi kinerja keuangan,


sehingga standar masing-masing perusahaan mungkin berbeda dari perusahaan lain. Salah satu cara
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dan memastikan nilai tambah yaitu melalui penerapan
metode Economic Value Added (EVA). Metode ini bertujuan untuk mengukur nilai tambah ekonomis
yang diperoleh dari suatu investasi atau keputusan bisnis. EVA (Economic Value Added) dapat
digunakan untuk menilai apakah perusahaan telah menciptakan dan meningkatkan nilai tambah bagi
pemegang saham atau tidak.

Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menentukan kinerja keuangan, tetapi
kekurangan dari analisis rasio keuangan itu mengabaikan unsur biaya modal. Namun kekurangan
analisis rasio keuangan dapat diatasi dengan kinerja keuangan yang dikenal dengan metode EVA
(Economic Value Added), yang ditemukan oleh Gary Bennet Stewart dan Joel Michael Stern pada tahun
1993. Metode EVA menghitung selisih antara laba operasi bersih setelah pajak dengan biaya modal
yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Jika EVA positif, berarti investasi atau keputusan
bisnis tersebut menambah nilai perusahaan. Sebaliknya, jika EVA negatif, berarti investasi atau
keputusan bisnis tersebut mengurangi nilai perusahaan (Brigham dan Houstan, 2010:111).

Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun 2020 berdampak signifikan pada
perekonomian Indonesia. Menurut Departemen Komunikasi Bank Indonesia, pada triwulan II 2021,
perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan positif sebesar 7,07% (yoy) untuk pertama kalinya
sejak merebaknya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020. Kinerja tersebut melanjutkan perbaikan
yang telah terjadi hingga triwulan I 2021 dan merupakan pertumbuhan tertinggi sejak triwulan IV 2004
(7,16%, yoy).Pertumbuhan ini telah menyebabkan nilai PDB riil pada triwulan II telah melampaui nilai
PDB riil pada triwulan IV 2019, sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Dari sisi permintaan, perbaikan ekonomi pada triwulan II 2021 terutama didorong oleh
peningkatan kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi Pemerintah. Pada triwulan
II 2021, ekspor tumbuh sangat tinggi sebesar 31,78% (yoy) didukung oleh kenaikan permintaan negara
mitra dagang utama. Konsumsi rumah tangga untuk pertama kalinya tercatat tumbuh positif sejak
triwulan II 2020 sebesar 5,93% (yoy), jauh membaik dari kinerja triwulan I 2021 (-2,22%, yoy).
Peningkatan konsumsi rumah tangga tersebut sejalan dengan perbaikan mobilitas masyarakat,
berlanjutnya stimulus termasuk relaksasi program PPnBM dan kebijakan makroprudensial, serta pola
musiman Hari Besar Keagamaan Nasional. Kinerja investasi mulai tercatat positif sebesar 7,54% (yoy),
terutama ditopang oleh perbaikan investasi nonbangunan. Sementara itu, konsumsi Pemerintah tumbuh
tinggi sebesar 8,06% (yoy), didorong oleh akselerasi realisasi stimulus fiskal dalam bentuk belanja
barang dan belanja modal, khususnya terkait program PEN, serta belanja pegawai.

Dari sisi lapangan usaha (LU), seluruh LU mencatatkan pertumbuhan positif. Pada triwulan II
2021, pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh LU Industri Pengolahan, LU Perdagangan, LU
Transportasi dan Pergudangan, serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Secara spasial,
perbaikan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional didukung oleh seluruh wilayah, dengan pertumbuhan
tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Jawa, dan Kalimantan.

Dalam penulisan ini, yang akan dijadikan objek adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk adalah perusahaan rokok terkemuka di Indonesia yang telah
beroperasi selama lebih dari satu abad. Sebagai anak perusahaan PT Philip Morris Indonesia (PMID)
dan afiliasi Philip Morris International Inc.(PMI) sejak tahun 2005, Sampoerna memiliki visi untuk
dianggap sebagai perusahaan yang paling dihormati di Indonesia.Misi “Filosofi Tiga Tangan” mewakili
pemangku kepentingan utama peruahaan, termasuk konsumen dewasa, karyawan & mitra bisnis, dan
masyarakat luas, untuk merangkul sinergi dan terus berinovasi untuk mencapai tonggak sejarah baru.

Produk-produk rokok Sampoerna meliputi Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek
Mesin (SKM).Beberapa produk Sampoerna antara lain, Dji Sam Soe, Sampoerna Hijau, dan Sampoerna
A. Selain itu, Sampoerna juga mendistribusikan produk PT Philip Morris Indonesia (PMID), Marlboro,
di Indonesia.

Sampai saat ini, produk-produk rokok Sampoerna masih menjadi raja pasar rokok Indonesia
dari segi volume penjualan.Produk-produk mereka di pasar SKT dan SKM rendah nikotin memiliki
harga relatif tinggi dibanding merek lain.Selain sigaret, PT Sampoerna juga memiliki anak usaha lain,
mulai dari bank, resort, hingga telekomunikasi.Mereka juga memiliki yayasan yang bergerak di bidang
Pendidikan.

Pada kuartal pertama tahun 2023 ini, pangsa pasar Sampoerna meningkat menjadi 28,5%.
Meskipun demikian, kenaikan cukai rokok dalam tiga tahun terakhir memicu tren downtrading.Hingga
semester I/2021, emiten dengan kode saham HMSP ini mencatatkan penurunan pangsa pasar sebesar
1,3 bps menjadi 28 persen.

Sampoerna memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan masyarakat. Sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, Sampoerna
mempekerjakan ribuan karyawan dan mitra bisnisnya. Selain itu, Sampoerna juga memberikan
kontribusi besar pada perekonomian Indonesia melalui pajak yang dibayarkan ke pemerintah.
Sampoerna juga memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar. Program CSR ini meliputi
berbagai kegiatan seperti pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM), pendidikan,
kesehatan, lingkungan hidup, dan bencana alam.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan analisis laporan keuangan pada
perusahaan PT HM Sampoerna, Tbk menggunakan metode Economic Value Added (EVA), maka
penulis tertarik untuk menganalisa kinerja keuangan dari suatu perusahaan dan menjadi dasar untuk
penyusunan penelitian ilmiah yang berjudul "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
PT HM SAMPOERNA, TBK MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED
(EVA) PERIODE 2020-2022"

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang terkait dalam penelitian ilmiah
ini adalah Bagaimana kinerja keuangan sektor industri tambang batubara pada PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk yang terdaftar di BEI dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA)
pada periode 2020-2022.

Batasan Masalah

Masalah yang akan diteliti yaitu analisis perbandingan kinerja keuangan dengan menggunakan metode
Economic Value Added (EVA), yang terdiri dari perhitungan Net Operating After Tax (NOPAT),
perhitungan Invested Capital (IC), perhitungan Weight Average Cost of Capital (WACC), perhitungan
Capital Charges (CC), dan perhitungan Economic Value Added (EVA) pada periode 2020-2022.
Batasan masalah ini dilakukan agar penulisan ilmiah ini lebih terarah dan tidak menyimpang.

Tujuan Penulisan

Berdasarkan uraian diatas maka tujuan dari penulisan ilmiah ini yaitu untuk mengetahui kinerja
keuangan pada perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk menggunakan metode Economic
Value Added (EVA) pada periode 2020-2022.
Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Adanya hasil penelitian ini dapat membantu wawasan bagi pembaca dan penulis untuk lebih memahami
bagaimana menggunakan metode Economic Value Added (EVA) untuk mengukur kinerja keuangan.
Dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai bahan acuan, membantu dalam masalah kinerja keuangan, dan
sarana untuk memajukan ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat memanfaatkan Economic Value Added (EVA) dan membantu dalam
evaluasi kinerja keuangan pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Informasi ini dapat bermanfaat
bagi pihak eksternal sebagai bahan pertimbangan dan pengetahuan terhadap kinerja keuangan
perusahaan selama periode 2020-2022.

Anda mungkin juga menyukai