Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS PADA PT MAYORA INDAH Tbk.

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu:
Dra. Rawintan Endas Binti M.Com, MTQM (Hons), AK, CA

Disusun oleh:

Giladana Rizkina Cahayani (2110313220042)


Siti Aulia Azizah (2110313220009)
Nur Hikmah (2110313220054)
Septi Eka Sudarsono (2110313220029)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
Menjelaskan analisis bisnis dan kaitannya dengan analisis laporan keuangan

Berjalannya proses bisnis tentu


membutuhkan strategi.
Menurut (Chandra, 2002),
strategi pemasaran
merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi
perusahaan akan
dampak dari berbagai aktivitas
atau program pemasaran
terhadap permintaan produk
atau
lini produknya di pasar sasaran
tertentu. Program pemasaran
meliputi tindakan-tindakan
pemasaran yang dapat
mempengaruhi permintaan
terhadap produk, diantaranya
dalam hal
mengubah harga,
memodifikasi kampanye
iklan, merancang promosi
khusus,
menentukan pilihan saluran
distribusi, dan sebagainya.
Berikut merupakan
pemaparan
dari strategi pemasaran
diantaranya: Segmenting,
Targeting, dan Positioning
Berjalannya proses bisnis tentu
membutuhkan strategi.
Menurut (Chandra, 2002),
strategi pemasaran
merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi
perusahaan akan
dampak dari berbagai aktivitas
atau program pemasaran
terhadap permintaan produk
atau
lini produknya di pasar sasaran
tertentu. Program pemasaran
meliputi tindakan-tindakan
pemasaran yang dapat
mempengaruhi permintaan
terhadap produk, diantaranya
dalam hal
mengubah harga,
memodifikasi kampanye
iklan, merancang promosi
khusus,
menentukan pilihan saluran
distribusi, dan sebagainya.
Berikut merupakan
pemaparan
dari strategi pemasaran
diantaranya: Segmenting,
Targeting, dan Positioning
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh tantangan, analisis bisnis menjadi salah satu alat
yang sangat penting bagi perusahaan untuk menjelajahi potensi pertumbuhan,
mengidentifikasi peluang, dan menghadapi tantangan. PT Mayora Indah Tbk., sebagai
perusahaan terkemuka di industri makanan dan minuman, tidak terkecuali. Analisis bisnis
menjadi fondasi untuk pengambilan keputusan yang bijak, mengarah pada upaya
meningkatkan kinerja operasional, efisiensi, dan strategi bisnis yang lebih baik.
Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda, yang
mungkin memiliki kebutuhan atau karakteristik yang berbeda, dan dapat memerlukan produk
atau strategi pemasaran yang berbeda. Ini juga dikenal sebagai langkah dalam
mengidentifikasi segmen pasar yang akan menjadi target perusahaan. PT Mayora Indah Tbk
telah menerapkan berbagai strategi untuk mengenali dan menemukan segmen pasar yang
sesuai dengan visi dan misi perusahaan mereka. Dalam fokus jangka panjangnya, PT Mayora
Indah Tbk telah mengembangkan beragam produk, terutama dalam segmen makanan, seperti
biskuit dan permen. Ini dapat dilihat dari keberhasilan produk unggulan mereka seperti
biskuit "Roma" dan permen "Kopiko" yang sangat terkenal. Meskipun produk ini ditujukan
untuk berbagai kalangan, PT Mayora Indah Tbk tetap memprioritaskan kualitas dan inovasi.
Targeting adalah suatu proses dimana perusahaan mengevaluasi seberapa menarik setiap
segmen pasar dan memilih satu atau beberapa dari segmen tersebut untuk dijadikan target. PT
Mayora Indah Tbk memiliki strategi targeting yang berfokus pada berbagai pasar dan segmen
konsumen. Sebagai contoh, untuk anak-anak mereka mengembangkan berbagai jenis produk
seperti permen, wafer karamel, dan energen. Selain itu, mereka juga memasuki pasar dewasa
dengan produk seperti biskuit danisa yang populer di kalangan muda dan ibu-ibu. PT Mayora
Indah Tbk menekankan pada kualitas dan inovasi produk untuk memberikan nilai tambah
kepada konsumen. Oleh karena itu, mayoritas target konsumennya berasal dari kalangan
menengah yang lebih mengutamakan kualitas dibandingkan harga. Hal ini dikaitkan dengan
pertumbuhan yang pesat dalam kalangan menengah, yang diharapkan dapat memberikan
kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan yang ditargetkan mencapai dua digit
atau 20%.
Positioning adalah menjelaskan tempat produk di mata konsumen, bagaimana produk
berbeda dari produk pesaing, dan apa keunggulannya. Strategi positioning berfokus pada
konsumen dan pesaing, dengan mengaitkan manfaat produk dengan kebutuhan konsumen dan
menciptakan citra merek yang diinginkan, serta membandingkan merek dengan pesaing.
Menurut Ricky Afrianto, Direktur Pemasaran Global PT Mayora Indah Tbk, perusahaan
memiliki produk unggulan yang diterima dengan baik oleh pasar. Mereka berfokus pada
pengembangan aktivitas pemasaran untuk membangun brand equity yang kuat. Tim
pemasaran Mayora harus memiliki pemahaman yang kuat tentang kondisi konsumen di setiap
negara di mana mereka beroperasi. Penjualan ekspor Mayora hingga September 2022 tumbuh
sebesar 13,38 persen. Strategi pemasaran yang diadopsi oleh PT Mayora Indah Tbk untuk
setiap produknya mencakup menjaga kualitas produk, memahami pasar dan konsumen di
setiap negara, terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen, serta
melaksanakan aktivitas pemasaran untuk membangun citra merek baik melalui berbagai
saluran pemasaran.
Kaitannya dengan analisis laporan keuangan adalah bahwa analisis bisnis menggunakan data
laporan keuangan sebagai salah satu sumber informasi kunci. Laporan keuangan memberikan
wawasan tentang kinerja finansial perusahaan, tren pertumbuhan pendapatan, dan informasi
tentang efisiensi operasional. Ini membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan
strategis, termasuk dalam hal segmentasi, targeting, dan positioning produk mereka. Jadi,
analisis bisnis dan analisis laporan keuangan saling melengkapi untuk membantu perusahaan
seperti PT Mayora Indah Tbk. dalam mengelola bisnis mereka dengan lebih baik.

Identifikasi dan diskusikan berbagai jenis analisis bisnis

Data Keuangan PT Mayora Indah Tbk


1. Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar (Current Ratio)

2018 =12.647.858.727.872 / 4.764.510.387.113 𝑥 100% = 265%


2019 = 12.776.102.781.513 / 3.714.359.539.201 𝑥 100% = 344%
2020 = 12.838.729.162.094 / 3.475.323.711.943 𝑥 100% = 369%
2021 = 12.969.783.874.643 / 5.570.773.468.770 𝑥 100% = 233%
Terlihat perhitungan rasio lancar (current ratio) pada periode 2018-2021. Pada tahun 2018,
rasio lancar sebesar 265%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp
2,65 dari aktiva lancar. Pada tahun 2019, rasio lancar sebesar 344%, yang berarti setiap Rp
1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 3.44 dari aktiva lancar. Pada tahun 2020, rasio
lancar sebesar 369%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 3,69
dari aktiva lancar. Pada tahun 2021, rasio lancar sebesar 233%, yang berarti setiap Rp 1,00
hutang lancar akan dijamin oleh Rp 2,33 dari aktiva lancar. Jika angka rasio lancar suatu
perusahaan lebih dari 1,0 kali (100%), maka perusahaan tersebut punya kemampuan yang
baik dalam melunasi kewajibannya. Namun, jika rasio yang dimiliki perusahaan nilainya
dibawah 1,0 kali, maka kemampuannya dalam melunasi hutangnya masih dipertanyakan.
Secara keseluruhan rasio lancar (current ratio) perusahaan pada periode 2018-2020
mengalami peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2021 mengalami penurunan sekitar 37%
dikarenakan terjadinya peningkatan harga bahan baku, sehingga perusahaan mengalami
peningkatan dalam total hutangnya. Namun, angka rasio pada tahun 2021 masih diatas 1.00
kali, sehingga menandakan perusahaan pada periode 2018-2021 dalam kondisi baik karena
mampu melunasi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki Perusahaan.

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)


2018 = 12.647.858.727.872 − 3.351.796.321.991 / 4.764.510.387.113 𝑥 100% = 195%

2019 = 12.776.102.781.513 − 2.790.633.951.514 / 3.714.359.539.201 𝑥 100% = 269%

2020 = 12.838.729.162.094 − 2.805.111.592.211 / 3.475.323.711.943 𝑥 100% = 289%

2021 = 12.969.783.874.643 − 3.304.214.212.099 / 5.570.773.468.770 𝑥 100% = 174%

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa kinerja keuangan PT. Mayora Indah
Tbk periode 2018-2021 untuk quick ratio sudah baik karena rata-rata selama empat tahun
yaitu 231,544 memenuhi nilai standar quick ratio yaitu 1,5 kali.

2.Rasio Solvabilitas
a. Debt Ratio to Asset (DAR)

2018 = 9.049.161.944.940 / 17.591.706.426.634 𝑥 100% = 51%

2019 = 9.125.978.611.155 / 19.037.918.806.473 𝑥 100% = 48%

2020 = 8.506.032.464.592 / 19.777.500.514.550 𝑥 100% = 43%

2021 = 8.557.621.896.393 / 19.917.653.265.528 𝑥 100% = 43%

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui keadaan kinerja keuangan PT. Mayora Indah Tbk
selama periode 2018-2021 untuk DAR dinilai kurang baik karena rata-rata DAR selama
empat tahun adalah 46.33 atau 46% melebihi standar nilai DAR yaitu 35%. Kondisi ini
menunjukkan bahwa perusahaan lebih dari separuhnya dibiayai oleh hutang.

b. Debt Ratio to Equity (DER)

2018 = 9.049.161.944.940 / 8.542.544.481.694 𝑥 100% = 106%


2019 = 9.125.978.611.155 / 9.911.940.195.318 𝑥 100% = 92%
2020 = 8.506.032.464.592 / 11.271.468.049.958 𝑥 100% = 75%
2021 = 8.557.621.896.393 / 11.360.031.396.135 𝑥 100% = 75%
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui keadaan kinerja keuangan PT. Mayora Indah Tbk
selama periode 2018-2021 untuk DER dinilai kurang baik karena rata-rata DER selama
empat tahun adalah 87,19 atau 87% melebihi standar nilai DER yaitu 35%. DER yang tinggi
menandakan bahwa sebagian besar kebutuhan dari ekuitas perusahaan dipenuhi dari utang.
3. Rasio Profitabilitas
a. ROA

2018 = 1.760.280.304 / 17.591.706.426.634 𝑥 100% = 10%


2019 = 2.051.404.206.764 / 19.037.918.806.473 𝑥 100% = 11%
2020 = 2.098.168.514.645 / 19.777.500.514.550 𝑥 100% = 11%
2021 = 1.211.052.647.953 / 19.917.783.874.643 𝑥100% = 9%
Dari hasil ROA pada tahun 2018 ke 2019 mengalami penurunan 1%, pada tahun 2018-2019
mengalami penurunan lagi 1%, dan pada tahun 2020-2021 mengalami penurunan lagi 2%.
Apabila dilihat dari rata-rata persentase ROA PT. Mayora Indah Tbk selama empat tahun
adalah 9,36 atau 936%, maka perusahaan memiliki kinerja yang baik karena sudah memenuhi
standar nilai RO yaitu 30%, tetapi karena mengalami penurunan maka perusahaan harus lebih
efektif lagi dalam menghasilkan laba.
b. ROE

2018 =1.760.434.280.304 / 8.542.544.481.694 𝑥 100% = 21%


2019 =2.051.404.206.764 / 9.911.940.195.318 𝑥 100% = 21%
2020 = 2.098.168.514.645 / 11.271.468.049.958 𝑥 100% = 19%
2021 = 1.211.052.647.953 / 11.360.031.396.135 𝑥 100% = 11%
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui keadaan kinerja keuangan PT.Mayora Indah Tbk
selama periode 2018-2021 untuk ROE dinilai baik karena rata-rata ROE selama empat tahun
adalah 17,64 atau 176% melebihi standar nilai ROE yaitu 40%. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan mampu memaksimalkan perolehan laba dengan cara memaksimalkan ekuitas
yang dimiliki.
COMPARATIVE FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS

Year-to-Year Change Analysis

Net sales = 30.669(22) 27.904(21) = 2.765 = 9,9%

Cost of sales = 23.829(22) 20.981(21) = 2.848 = 13,5%

Gross Profit = 6.840(22) 6.923 (21) = -83 = -1,1%

Selling, general, and administrative expenses = 4.406(22) 5.150(21) = 744 = 14,4%

Other (income) expense, net = 72.942(22) -222.667(21) = -149.752 = 67,2%

Operating Profit = 2.433(22) 1.772(21) = 661 = 37,3%


Interpretasi: Analisis komparatif dari tahun ke tahun menggunakan laporan laba rugi PT. Mayora
Indah, Tbk. Analisis ini mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, penjualan
bersih meningkat sebesar 9,9%, beban pokok penjualan meningkat 13,5%, menyebabkan penurunan
laba kotor sebesar 1,1%. Hal ini, menunjukkan bahwa PT. Mayora Indah, Tbk. Beroperasi dengan
meningkatkan biaya produksi

RATIO ANALYSIS

Analisis rasio adalah salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan.

Liqudity

Current ratio = 262%(2022) 233%(2021) 369%(2020)

Capital Structure and Solvency

Total Debt to equity = 74%(2022) 75%(2021) 75%(2020)

Return on Investment

Return on assets = 9%(2022) 6%(2021) 11%(2020)

Return on common equity = 15%(2022) 11%(2021) 19%(2020)

Operating Performance

Gross Profit Margin = 22%(2022) 25%(2021) 30%(2020)

Operating Profit Margin (Pretax) =8%(2022) 6%(2021) 12%(2020)

Net Profit Margin = 6%(2022) 4%(2021) 9%(2020)

Interpretasi:

Likuiditas:

Likuiditas mengacu pada kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang penting adalah current ratio, yang mengukur aset lancar yang
tersedia untuk memenuhi kewajiban lancar. Dalam hal ini, current ratio PT. Mayora Indah, Tbk
sebesar 2,62 yang menyiratkan bahwa terdapat 262 aset lancar yang tersedia yang mampu
memenuhi setiap $1 kewajiban yang jatuh tempo saat ini. Analisis likuiditas menunjukkan bahwa
komposisi aset lancar PT. Mayora Indah, Tbk dan kewajiban lancar menunjukkan likuiditas yang
moderat, periode piutang dan persediaan ditambah dengan arus kas yang sangat baik.

Solvabilitas:

mengacu pada kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
panjangnya. Untuk menilai struktur pembiayaan dan kredit jangka panjang PT. Mayora Indah, Tbk,
Total rasio utang terhadap ekuitas sebesar 7,4% menunjukkan bahwa untuk setiap $1 pembiayaan
ekuitas, 74 pembiayaan disediakan oleh kreditor.

Profitabilitas:

Pengembalian aset PT. Mayora Indah, Tbk sebesar 9% menyiratkan bahwa investasi aset $1
menghasilkan 9 sen pendapatan tahunan sebelum dikurangi bunga setelah pajak. Pemegang ekuitas
sangat tertarik pada kinerja manajemen berdasarkan pembiayaan ekuitas, lalu lihat juga laba atas
ekuitas. Pengembalian PT. Mayora Indah, Tbk atas ekuitas biasa (atau lebih umum lagi disebut
sebagai laba atas ekuitas) sebesar 15% berarti menghasilkan 15 sen per tahun untuk setiap $1 dari
investasi ekuitas. Kedua rasio ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-ratanya perusahaan publik
masing-masing sekitar 7% dan 12%.

Margin laba operasi sebelum pajaknya sebesar 22% dan bersih margin keuntungan sebesar 6% jauh
di atas rata-rata perusahaan. Singkatnya, kekuatan harga PT. Mayora Indah, Tbk dan pengendalian
biaya produksi yang unggul menjadikannya perusahaan yang sangat menguntungkan. Analisis
pemanfaatan aset erat kaitannya dengan analisis profitabilitas.

Anda mungkin juga menyukai