Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PENDAHULUAN
Pada tahap ini organisasi dapat menggunakan visi, misi, dan nilai-nilai pada perusahaan
untuk menentukan posisi strategis dalam perencanaan. Libatkan orang-orang yang tepat
dan kumpulkan informasi yang akurat baik secara internal dan eksternal saat
menetapkan perencanaan strategis.
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik
pertama berlokasi di Tangerang. Menjadi perusahaan publik pada tahun 1990.
Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang dirancang untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan mengembangkan keunggulan daya saing yang berkesinambungan
melewati pasar yang dimasuki, dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar
target tersebut. Fungsi strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
Selain fungsi, tentunya kita perlu mengetahui apa sebenarnya tujuan strategi pemasaran. Saat
merancang strategi, umumnya perusahaan memiliki tujuan beragam, diantaranya :
Dapat digunakan sebagai media ukur dari hasil pemasaran yang diukur berdasarkan
standar prestasi yang telah ditentukan
Membantu meningkatkan kualitas koordinasi antan individu dalam tim pemasaran
sehingga lebih efektif dan mampu mencapai target dengan mudah
Mengembangkan kemampuan bisnis agar mudah beradaptasi
Dasar pemikiran untuk mengambil keputusan pemasaran
2.2 SWOT
2.3 CPM
The Competitive Profile Matrix (CPM) adalah alat yang membandingkan perusahaan dan para
pesaingnya dan mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif mereka.
Untuk lebih memahami lingkungan eksternal dan persaingan dalam industri tertentu,
perusahaan sering menggunakan CPM. Matriks ini mengidentifikasi pesaing utama perusahaan
dan membandingkannya menggunakan faktor penentu keberhasilan industri. Analisis ini juga
mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan terhadap pesaingnya, sehingga
perusahaan akan tahu, area mana yang harus ditingkatkan dan, area mana yang harus
dilindungi. Berikut adalah manfaat dari CPM:
4.1 IFAS
Strength
Opportunities
O1. MASYARAKAT EKONOMI ASIA 2015
Indonesia Siap Manfaatkan Peluang di MEA 2015 Metrotvnews.com, Jakarta:
Pembentukan Masyarakat ASEAN sudah semakin dekat. Indonesia harus mampu
memanfaatkan integrasi negara-negara anggota ASEAN yang akan dimulai pada 31 Desember
2015 ini, untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) misalnya, yang merupakan salah
satu pilar Masyarakat ASEAN, bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Sebaliknya, MEA
menyimpan peluang yang dapat dimanfaatkan dan dimenangkan
Indonesia. Hal itu dinyatakan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, I Gusti Agung Wesaka
Puja, dalam acara Media Briefing bertema membahas Kesiapan Indonesia Menghadapi
Masyarakat ASEAN 2015 di Gedung Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa
(16/122014). Menurut I Gusti Agung, MEA dapat dimanfaatkan untuk memperluas pasar
Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
"Pasar Indonesia mencapai 250 juta orang, tetapi pasar ASEAN itu mencapai 625 juta
orang. Jadi, kita punya kesempatan untuk memasuki pasar lain yang lebih luas, sebesar 275
juta," ujar Dirjen Kerja Sama ASEAN itu.
Pada kesempatan itu, I Gusti Agung menggarisbawahi harapan Presiden Joko Widodo,
bahwa dalam menyambut pembentukan Masyarakat ASEAN, terutama MEA, Indonesia
diharapkan dapat terlebih dulu 'menyerbu' pasar-pasar di negara-negara ASEAN lain. Dengan
begitu, kestabilan ekonomi dalam negeri bisa tetap terjaga. Selain itu, Indonesia juga perlu
menjadi bagian penting dari rantai produksi regional maupun global.
Dirinya juga menyampaikan pandangan Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT
ke-24 ASEAN di Myanmar, November lalu, mengenai tiga hal utama agar dapat mewujudkan
MEA. Pertama, mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas di negara ASEAN,
antar negara ASEAN, dan dengan negara mitra. Percepatan pembangunan infrastruktur ini
dilakukan sesuai koridor Masterplan on ASEAN Connectivity (MPAC).
Langkah kedua, adalah dengan melakukan kerjasama investasi, industri, dan
manufaktur, yang lebih erat di antara negara-negara anggota ASEAN. Lalu yang ketiga, adalah
meningkatkan perdagangan intra negara ASEAN yang saat ini masih rendah, baru mencapai
24,2 persen.
"Indonesia berharap dalam lima tahun ke depan nilai perdagangan intra ASEAN
setidaknya bisa mencapai 35 sampai 40 persen.Untuk memastikan keberlanjutan
pembangunan
Masyarakat ASEAN, ASEAN sedang menyusun Visi Masyarakat ASEAN Pasca 2015," ujar I
Gusti Agung.
"Dalam hal ini, Presiden RI juga menyampaikan dua aspirational goals sebagai elemen
dari visi dimaksud, yaitu menggandakan PDB ASEAN dari USD2,2 triliun menjadi USD4,4
triliun dan memangkas separuh persentase kemiskinan di kawasan ASEAN dari 18,6 persen
menjadi 9,3 persen pada tahun 2030," tutup dia.
luar negeri.
Menurut Iwan Murty, Managing Director Ipsos Indonesia, pada tahun 2020, median
age di Indonesia berkisar 32 tahun. Usia tersebut terbilang masih muda jika dibandingkan
negara lain, seperti Jepang. Artinya, ini akan menarik para investor karena Indonesia dinilai
produktif dari sisi konsumsi. “Kami juga melakukan online survey ke seluruh dunia mengenai
ekonomi outlook. Dari hasil tersebut, terungkap bahwa 31% responden Indonesia menyatakan
positif untukoutlook enam bulan ke depan. Dalam skala global, hasil yang diperoleh Indonesia
terbilang tinggi jika dibandingkan negara lain,” kata dia. Pertumbuhan ekonomi ini juga
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat kelas menengah yang berdampak pada
meningkatnya permintaan terhadap pendidikan, kesejahteraan, dan pembangunan.
Peningkatan
permintaan bukan saja berimbas terhadap produk consumer goods, tapi juga berpotensi
mendorong tumbuhnya produk dengan positioning yang mengarah pada kesehatan. Hal lain
yang terjadi adalah adanya perubahan perilaku konsumen dan semakin terhubung secara
digital.
Sejalan dengan kondisi tersebut, dapat dipastikan akan banyak pemain—baik yang
sudah ada maupun baru—masuk ke Indonesia, yang melihat potensi besar untuk
menumbuhkan bisnis di Indonesia. Tak ayal, persaingan di industri FMCG pun tak bisa
dihindari. Persaingan pun bukan hanya terjadi antarperusahaan, tapi juga antarnegara.
Meskipun demikian, pasar industri consumer goods di Indonesia kian tumbuh positif. “Dengan
peningkatan sebesar 9,6% di tahun 2011 dari tahun sebelumnya, nilai pasar industri ini telah
mencapai Rp165,95 triliun. Pada tahun 2010, nilai penjualan consumer goods naik 11%
dibanding tahun sebelumnya. Prediksi besaran penjualan pada tahun 2012 dan 2013,
diasumsikan paling sedikit akan mengalami pertumbuhan seperti tahun sebelumnya.
Pertumbuhan yang terus-menerus positif tentunya akan turut menaikkan nilai investasi pada
bidang ini nantinya,” kata Jeffrey Bahar, Managing Director Southeast Asia Spire Research
& Consulting.
Pertumbuhan pasar dalam industri ini sangat erat kaitannya dengan peningkatan
penjualan di beberapa perusahaan, baik itu perusahaan multinasional maupun lokal. Tiap-tiap
O5. KONSUMTIF
Konsumerisme Pada Remaja (Perilaku Konsumtif yang berlebihan)
Mengkonsumsi memang sesuatu hal yang lazim untuk memenuhi kebutuhan hidup
individu, Tapi sekarang ini dunia menawarkan variasi kebutuhan baru agar individu
mengkonsumsinya. Belanja, adalah kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks
perekonomian, baik di dunia usaha maupun di dalam rumah tangga. Namun kata yang sama
telah berkembang artinya sebagai suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi pada masyarakat
kelas ekonomi tertentu. Belanja juga punya arti tersendiri bagi remaja.
Konsumerisme berhasil menciptakan kebutuhan baru di masyarakat dan menggiring
mereka menjadi masyarakat konsumtif dan dependen.
Pada kondisi masyarakat sekarang ini, orang mulai mengkonsumsi barang bukan lantaran
butuh
secara fungsional, melainkan karena tuntutan prestige (gengsi), status, maupun sekadar gaya
hidup (life style). Remaja adalah salah satu pasar yang potensial bagi banyak produsen.
Threats
T1. KENAIKAN TARIF DASAR LISTRIK
T2. UPAH MINIMUM REGIONAL
T3. INFRASTRUKTUR
T4. NILAI TUKAR
T5. PERSAINGAN TINGGI
2.2 CPM
Dapat dinyatakan bahwa PT Mayora Indah Tbk. adalah suatu perusahaan yang cukup kuat
bila dibandingkan dengan pesaingnya berdasarkan perolehan skor bobot total sebesar 3,4. Hasil
matriks profil kompetitif menunjukan bahwa Mayora memiliki manajemen yang terbaik diantara
Indofood maupun Tigapilar. Dimana, Mayora mendapat total skor 3,4, Indofood mendapat total
skor 3,15, sedangkan Tiga Pilar Sejahtera mendapat total skor 2,4.
Data Penunjang Matriks Profil Kompetitif (CPM)
C1. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
Corporate social responsibility merupakan suatu tanggung jawab perusahaan terhadap
seluruh pihak-pihak yang berkepentingan dalam kegiatan perusahaan, yaitu, konsumen, sumber
daya manusia, pemegang saham, dan lingkungan. CSR mencakup beberapa aspek seperti
ekonomi, sosial, budaya, serta lingkungan. Tujuan CSR adalah menjaga kelangsungan
perusahaan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
PT. Mayora Indah Tbk.
Program CSR yang dilakukan Mayora memang tidak tercantum dalam website resmi
Mayora, yaitu http://www.Mayoraindah.co.id/. Namun, terdapat data dari
http://www.gerobaksampah.com/2010/11/indofood-group-dan-Mayora-dalam-csr.html,
yang mendokumentasikan program CSR Mayora.
Dalam website tersebut, tercatat bahwa Mayora pernah menyumbangkan alat
kebersihan berupa mesin dan pengolah sampah di tahun 2010. Mayora bersama dengan Indofood
menyumbangkan gerobak sampah untuk kebutuhan di
lingkungan warga sekitar pabrik.
Pada tahun 2013, Mayora sedang membangun perkebunan tebu di Kecamatan
Tubang, Merauke. Mayora melakukan survei operasional dan pendekatan terhadap warga.
Kelompok survei terbagi menjadi tiga, yaitu, di daerah Desa Yowid, Dokil dan Wamal,
yang potensial menjadi area pelabuhan. Tim yang telah dibentuk berpencar, ada tim yang
mengunjungi daerah Wobuyo dan Dodalim, dan yang ketiga di sekitar Bibikem, Ulili, dan
Ilwayab. Staf perusahaan yang sudah mendapat izin selalu dikawal oleh petugas keamanan,
anggota dari Brimob polisi. Data ini ditemukan dari website
https://awasmifee.potager.org/?page_id=489&lang=id.
Dengan demikian, PT. Mayora diberikan peringkat 2 , karena program CSR Mayora
tergolong jarang dan cukup sedikit bila dibandingkan dengan kompetitornya.
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. memiliki website http://www.tigapilar.com/.
Program CSR yang dicatat dalam website tersebut cukup banyak. Program CSR yang
dilakukan oleh Tiga Pilar Sejahtera (TPS) sebagian besar adalah dari produk makanan
ringannya yang khas, yaitu Taro.
Program CSR yang pernah dilakukan TPS antara lain, “Partisipasi Taro pada Potensi
Pengembangan Anak-anak Penyandang Celebral Palsy melalui Kegiatan Petualangan”,
“Petualangan Taro Berbagi Ceria dengan Penyandang Tuna Rungu”, Seminar Kesehatan
Kanker, Buka Bersama Warga, Santunan Anak Yatim, Pembagian Sembako, Penyerahan
Beasiswa Anak-anak Karyawan TPS, Go Green TPS, Donor Darah, Seminar Kesehatan
Reproduksi Wanita, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, program CSR TPS diberi
peringkat 4
.
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Sejak tahun 2011, Indofood memiliki komitmen untuk membangun program CSR
guna memberikan kontribusi kepada masyarakat. Beberapa program CSR yang dilakukan
PT. Indofood berdasarkan website resmi PT. Indofood,
http://www.indofoodcbp.com/corporate/en-us/corporatesocialresponsibility.aspx adalah
“Building Human Capital”, “Outreaching to the Community”, “Strengthening Economic
Value”, “Protecting the Environment”, “Solidarity for Humanity”. Dengan demikian,
peringkat program CSR untuk PT. Indofood adalah 3, karena program CSR PT. Indofood
lebih banyak dari PT. Mayora, tetapi lebih sedikit dari PT. Tiga Pilar Sejahtera.
C2. HARGA PRODUK
Kategori produk yang akan dijadikan bahan perbandingan adalah kategori makanan ringan,
seperti biskuit, wafer dan coklat, serta jenis makanan ringan lainnya.
PT. Mayora Indah Tbk.
Harga yang ditawarkan oleh Mayora cukup tinggi, karena kualitas produk yang
dihasilkan dapat dikategorikan sangat baik dibanding pesaingnya. Biskuit Roma, Beng
Beng, Astor, Choki-Choki merupakan beberapa produk dari Mayora. Makanan sejenis
biskuit, Beng-Beng dan Astor mungkin juga dimiliki oleh perusahaan pesaing, namun
produk Choki-Choki adalah salah satu produk Mayora yang sempat digemari oleh
konsumen anak-anak hingga remaja. Choki-Choki juga merupakan produk coklat pasta
pertama yang terkenal. Harga produk biskuit Mayora (tahun 2014) berkisar antara Rp 9000,-
hingga Rp 55.000,- tergantung kemasan. Sedangkan untuk produk wafer dan coklat berkisar
antara Rp 10.000 hingga Rp 200.000,- tergantung kemasan.
Produk lain dari Mayora adalah permen Kopiko, yang merupakan permen kopi
pertama dikenal masyarakat. Harga permen Kopiko adalah Rp 8500,- per pack. Selain itu,
produk makanan ringan tersebut sering dijadikan sebagai isi hantaran atau parsel. Walaupun
makanan ringan, produk Mayora ini banyak dicari sebagai isi dari sebuah parsel, maka dari
itu, secara tidak langsung konsumen dapat menilai bahwa produk Mayora memang
berkualitas tinggi dan sudah terjamin konsistensi kualitasnya, sehingga tidak heran jika
produk makanan ringan dari Mayora cukup mahal harganya. Maka dari itu, kami
memberikan peringkat 4 untuk produk Mayora. (sumber harga dari website :
http://www.tokoparmo.com/printharga.php)
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Produk makanan ringan kategori biskuit yang diproduksi oleh TPS adalah Growie.
Biskuit Growie sangat jarang ditemukan pada etalase biskuit di supermarket. Mungkin
produk ini merupakan produk baru dan mungkin belum sampai ke pasar secara merata. Harga
biskuit Growie adalah Rp 10.500,- per pack, dan tidak memiliki beragam kemasan.
Maka, kami memberikan peringkat yang paling rendah pada produk TPS, selain merek yang
diluncurkan jarang didengar oleh telinga konsumen, mutu produk juga belum terjamin
100%. Namun, ada pula satu produk yang terkenal dari TPS, yaitu snack Taro dan Mie
Kremez.
Produk Taro rupanya menjadi pesaing bagi makanan ringan produksi Mayora, karena sama
sama menjadi salah satu makanan favorit anak-anak. Harga Taro snack mulai dari Rp 900,-
hingga Rp 56.000,- tergantung kemasan.
Selain biskuit, TPS juga memproduksi permen yang cukup terkenal, yaitu permen
Gulas. Permen yang memiliki rasa asam manis ini rupanya tidak banyak memiliki pesaing.
Harga permen Gulas adalah Rp 5000,- per pack. Maka dari itu, kami memberikan peringkat
yang paling rendah dari semua produk pesaing, yaitu 2. (sumber harga dari website :
http://www.tokoparmo.com/printharga.php).
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
PT. Indofood merupakan pesaing terberat Mayora, dengan produk-produk makanan
ringannya yang bervariasi dan sangat dikenal masyarakat, yaitu Chitato, Chiki, JetZ, Qtela,
Cheetos, Lays. Kualitas produk, terutama rasa, menjadi faktor keberhasilan penting bagi
produk makanan ringan yang diproduksi Indofood. Maka, tidak heran bila harga makanan
ringan ini juga tergolong cukup mahal dibanding pesaing-pesaing di bawahnya. Harga
makanan ringan berkisar antara Rp 900,- hingga Rp 100.000,- tergantung kemasan. Produk
produk ini juga sering digunakan sebagai isi dari parsel atau hantaran. Tetapi, Indofood
tidak memiliki produk permen yang sebanding dengan produk Mayora. Maka dari itu, kami
memberikan peringkat yang sama kepada Indofood, yaitu tiga.
C3. POSISI KEUANGANSumber:
https://www.ipotnews.com/index.php?level2=marketdata&menu=stockdetilmenu&frmStoc
kCode=MYOR#fundamental
Data diatas menunjukkan rasio-rasio dasar keuangan dari kompetitor PT. Mayora
Indah Tbk. yaitu Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
Berdasarkan data diatas, menunjukkan sales growth dari PT. Mayora Indah Tbk. dan
Indofood CBP Sukses Makmur. Sales growth PT. Mayora Indah Tbk. mencapai 27,97%
sedangkan Indofood CBP Sukses Makmur 24,10% dan Tiga Pilar Sejahtera Tbk. adalah 34,94%.
Angka tersebut menunjukkan bahwa sales growth Tiga Pilar Sejahtera Tbk. masih
lebih baik dibandingkan PT. Mayora Indah Tbk. dan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Total margin yang tersedia untuk menutupi beban operasi dan menghasikan laba
atau kita kenal sebagai gross profit margin. Berdasarkan data diatas, gross profit margin PT.
Mayora Indah Tbk. mencapai 1408,0 M, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapai 256,9 M dan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 3967,4 M. Dari data diatas
menunujukkan bahwa gross profit margin PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. lebih
baik daripada PT. Mayora Indah Tbk dan Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
Operating profit margin adalah profitabilitas tanpa memperhitungkan pajak dan
bunga. Berdasarkan data diatas, operating profit margin PT. Mayora Indah Tbk. mencapai
8,58%, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapai 16,14% dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. mencapai 11,93 %. Dari data diatas menunujukkan bahwa operating profit margin PT
Tiga Pilar Sejahtera Tbk. lebih baik daripada PT. Mayora Indah Tbk. dan Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk.
Laba setelah pajak penjualan dapat kita sebut sebagai net profit margin. Berdasarkan
data diatas, net profit margin PT. Mayora Indah Tbk. mencapai 0,04, Tiga Pilar Sejahtera
Tbk. mencapai 0,09 dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 0,09. Dari data
diatas menunujukkan bahwa net profit margin PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan
Tiga Pilar Sejahtera Tbk lebih baik daripada PT. Mayora Indah Tbk..
Earning per share (EPS) atau laba per saham menunjukkan laba yang tersedia bagi
pemilik saham biasa. Berdasarkan data diatas, EPS PT. Mayora Indah Tbk. mencapai
679,70 kali, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapi 134,48 kali dan PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. mencapai 460,0 kali. Dari data diatas menunujukkan bahwa EPS PT. Mayora
Indah Tbk. lebih baik daripada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan Tiga Pilar
Sejahtera Tbk.
Price Earning Ratio atau PER adalah rasio yang menunjukkan perbandingan harga
saham perusahaan dan laba perusahaan. Berdasarkan data diatas, PER PT. Mayora Indah
Tbk. mencapai 46,34 kali, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapai 18,79 kali dan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 23,60 kali. Dari data diatas menunujukkan bahwa PER
PT. Mayora Indah Tbk lebih baik daripada. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan
Tiga Pilar Sejahtera Tbk. Price to Book Value (PBV) menunjukkan perbandingan antara
harga saham
dibandingkan nilai ekuitas per saham. Berdasarkan data diatas, PBV PT. Mayora Indah
Tbk. mencapai 6,47 kali, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapai 2,90 kali dan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 4,42 kali. Dari data diatas menunujukkan bahwa PBV
PT. Mayora Indah Tbk lebih baik daripada. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan
Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
Return On asset atau ROA menunjukkan tingkat pengembalian laba setelah pajak
per dolar aser atau juga dikenal sebagai pengembalian investasi. Berdasarkan data diatas,
ROA PT. Mayora Indah Tbk. mencapai 5,48%, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. 7,57% dan PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 10,89%. Dari data diatas menunujukkan
bahwa ROA PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. lebih baik daripada PT. Mayora Indah
Tbk. dan Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
Return On Equity atau ROE menunjukkan tingkat pengembalian laba setelah pajak
per dolar investasi pemegang saham di perusahaan. Berdasarkan data diatas, ROE PT.
Mayora Indah Tbk. mencapai 13,96%, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. 15,44% dan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 18,53%. Dari data diatas menunujukkan bahwa ROE
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. lebih baik daripada Tiga PT. Mayora Indah Tbk
dan Pilar Sejahtera Tbk.
Dari data diatas, PT. Mayora Indah Tbk. unggul earning per share, PER dan PBV.
Tiga Pilar Sejahtera Tbk. unggul sales growth, operating profit, net profit dan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. unggul gross profit, net profit, ROA dan ROE.
Berdasarkan data diatas peringkat PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki
peringkat empat yang menunjukkan sangat kuat dalam kondisi keuangan. PT. Mayora Indah
Tbk. memiliki peringkat tiga yang menunjukkan sangat kuat dalam kondisi keuangan dan
Tiga Pilar Sejahtera Tbk. memiliki peringkat tiga yang menunjukkan sangat kuat dalam
kondisi keuangan.
C4. STRUKTUR ORGANISASI Dari bagan organisasi yang diimplementasikan, Indofood
memiliki struktur organisasi
yang lebih flat dibandingkan Mayora maupun Tiga Pilar Sejahtera Food. Sehingga untuk
struktur organisasi Indofood mendapat peringkat paling tinggi.
Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT Mayora Indah Tbk halaman 11 Sumber: Laporan Tahunan
2013 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk halaman 58 Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk halaman 13
C5. DISTRIBUSI PENJUALANDari data yang ditampilkan Mayora mempunyai distribusi
hingga internasional, Tiga Pilar
Sejahtera Food hanya menpunyai di berbagai kawasan di indonesi, begitu pula Indofood
dibidang snack.
Distribusi Penjualan Mayora
Distribusi Penjualan TPS Food Distribusi Penjualan Indofood CPB
C6. PENGALAMAN MANAJEMEN
Pengalaman manajemen dapat dilihat dari tahun berdirinya perusahaan. Mayora telah berdiri
pada tahun 1977, Tiga Pilar Sejahtera Food mulai berdiri tahun 2003, sedangkan Indofood
telah berdiri 1982 tetapi Indofood mulai berbisnis makanan ringan pada tahun 1990.
Sumber: http://www.Mayoraindah.co.id/profil/ Sumber: http://www.tigapilar.com/
Sumber: http://www.indofoodcbp.com/corporate/en
us/ourcompany/overview/ourhistory.asp
BAB V
ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA