Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PROSES MANAJEMEN PEMASARAN

PT.PERTAMINA LUBRICANTS

Dibuat Oleh :
Bunga Indah Permatasari (103120012)
Tri Boymen Simamora (103120020)
Ester Iga Monika Situngkir (103120036)
Calvin Prasetyo (103120044)
Andi Raiza Shafwa Mulyana (103120094)
Naugi Avrilio (103120110)
Louis Pratama (103120114)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen pemasaran
2.2 Segmentasi dan target pasar
2.3 Brand positioning
2.4 Brand equity(ester)
2.5 Perilaku konsumen
2.6 Strategi marketing
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Segmentasi dan target pasar PT Pertamina Lubricants
3.2 Brand positioning PT Pertamina Lubricants
3.3 Brand equity PT Pertamina Lubricants
3.4 Strategi marketing PT Pertamina Lubricants
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan
perusahaan yang bergerak dalam konteks bisnis, baik lokal maupun internasional. Dalam hal ini
strategi pemasaran perlu direncakan dengan baik dan matang oleh perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan yang ditentukan. Strategi pemasaran sendiri dipahami sebagai seperangkat
konsep yang ditentukan dengan mempertimbangkan visi dan misi dari perusahaan. Definisi ini
berangkat dari pemahaman oleh American Marketing Association yang menjelaskan bahwa
strategi pemasaran merupakan aktivitas ataupun perangkat dari perusahaan untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, mengantarkan, dan menjual belikan penawaran atau produk yang berharga
kepada pelanggan, klien, partner, ataupun masyarakat secara keseluruhan.
PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), yang
didirikan sejak November 2013. Sebelum PT Pertamina Lubricant berdiri menjadi anak
perusahaan pelumas, penjualan pelumas awalnya dikelolah langsung oleh PT Pertamian
(Persero). PT Pertamina Lubricants didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan bisnis
Perseroan di bidang usaha pelumas mobil, motor, dan industri manufaktur dengan cakupan
bisnis, baik di dalam dan luar negeri. PT Pertamina Lubricant bertekad untuk menjadi
perusahaan pelumas kelas dunia dimasa mendatang.Agar dapat bersaing dengan para kompetitor
dan menjadi perusahaan pelumas terbaik PT Pertamina Lubricants perlu membuat strategi–
strategi pemasaran yang matang agar produk yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat dan
mampu bersaing dengan para kompetitor di pasar dalam maupun luar negeri.
Salah satu keberhasilan pemasaran yang dilakukan oleh PT. Pertamina Lubricants adalah
pencapaian menembus pasar industri otomotif dan industri pabrik secara internasional. Selain
itu, PT. Pertamina Lubricants telah menembus berbagai industri khususnya industri kelautan
nasional dengan menyediakan berbagai produk pelumas untuk alat-alat pabrik tersebut. Hal ini
dapat terlihat secara langsung bahwa perusahaan ini dapat berinovasi serta beradaptasi dengan
keperluan pasar serta industri yang menjadi targetnya. PT Pertamina Lubricant menunjukan
keberhasilan strategi pemasaran secara signifikan dalam memsarka dan mengembangkan
produknya sehingga diminita oleh masyarakat. Dengan demikian dari masalah tersebut maka,
penulis akan melakukan “Analisis Proses Manajamen Pemasaran pada PT. Pertamina
Lubricant”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penejelasan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses manajemen pemasaran yang dilakukan oleh PT Pertamina
Lubricant?
2. Apa saja strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Pertamina Lubricant ?
3. Bagaimana PT Pertamina lubricants mampu mencapai target pasarnya ?
4. Masalah apa yang dihadapi oleh PT Pertamina Lubricant dalam memasarkan
Produknya?
5. Bagaimana Pertamina Lubricants menghadapi masalah pemasaran produk dan para
kompetitor nya ?

1.3 Tujuan Penelitian


Dalam melakukan penelitian perlu menetapkan tujuan dalam suatu kegiatan, agar penulisan dan
penelitian dapat terarah dengan baik dan menegtahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh
perusahaan yang diteliti. Adapun tujuan dilakukannya penelitian pemasaran pada PT Pertamina
Lubricant adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pemasaran yang dilakukan oleh PT Pertamina Lubricants.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang diterapkan oleh PT Pertamina Lubricants.
3. Untuk mengetahui bagaimana PT Pertamina Lubricants mampu mencapai target
pasarnya.
4. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi PT Pertamina Lubricants dalam memasarkan
produknya.
5. Untuk mengetahui strategi mengatasi permasalahan pemasaran produk dan para
kompetitor PT Pertamina Lubricants.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA), adalah aktivitas,
serangkaian institusi, dan proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan
mempertukarkan penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat
luas.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:5), menjelaskan
“Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran serta meraih,
mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan melalui penciptaan, penghantaran, dan
pengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”. Sedangkan menurut Alma (2004:130),
memberikan pengertian manajemen pemasaran sebagai berikut “Manajemen Pemasaran iyalah
merencanakan, pengarahan, serta pengawasan seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan
ataupun bagian dipemasaran”.
Jadi, dalam kata lain pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberi
informasi terkait suatu hal dengan cara penawaran kepada target yang disasar. Inti dari
pemasaran adalah penciptaan nilai. Jadi ini juga bisa berarti menciptakan nilai dari suatu hal
yang dipasarkan dengan menggunakan seni berkomunikasi agar nilai-nilai tersebut tersampaikan
kepada orang lain dan menjadi terpersuasi oleh cara komunikasi yang telah dibangun oleh anda
sebagai penawar.
2.2. Segmentasi dan Target Pasar
Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan dimana kita sebagai peneliti membagi-bagi pasar
sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang mempunyai makna. Contohnya data dari
keseluruhan pengguna mobil di Jakarta bisa terbagi-bagi berdasarkan tipe atau jenis mobil,
merek mobil, dan lain sebagainya. Perilaku konsumen juga menjadi salah satu aspek penting dari
segmentasi pasar, agar kita sebagai pengusaha dapat mengetahui seperti apa yang konsumen
mau dan inginkan.
Ada beberapa dasar atau jenis-jenis segmentasi pasar, yaitu :
 Geografi = bisa berdasarkan tempat dimana orang-orang yang tersegmentasi tersebut
berada
 Demografi = bisa berdasarkan umur, pendapatan, gender, agama, dan lain-lain]
 Psikografi = berdasarkan ilmu psikologi dan demografi untuk mengetahui konsumen
lebih baik lagi dari sisi kepribadian, sifat-sifat, dan gaya hidup
 Perilaku = berdasarkan pengetahuan, attitude, cara penggunaan produk, dan respon
terhadap produk/jasa tersebut.
Sedangkan Target pasar adalah ketika segmentasi sudah dilakukan, dan dari data segmentasi
yang ada perusahaan membuat keputusan kemana arah dari suatu produk/jasa yang akan dijual
atau dipasarkan kepada segmen konsumen yang dituju.
Kriteria segmentasi yang efektif terdiri atas :
 Measurable (dapat diukur), seperti ukuran, daya beli, dan karakteristik segmentasi
yang dapat diukur
 Substansial, segmentasi yang besar dan menguntungkan untuk di layani
 Accessible (dapat dijangkau), segmentasinya dapat diraih dan dijangkau
 Differentiable (dapat dibedakan), dimana segmentasi secara konseptual dapat
dibedakan dan direspon secara berbeda untuk setiap elemen marketing mix yang
berbeda
 Actionable, program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani
segmen
2.3. Brand Positioning
Brand positioning adalah dimana sebuah brand yang kita punya bisa selalu ada dan
teringat di dalam pemikiran dari konsumen, yang dimana perusahaan melakukannya agar
konsumen dapat secara terus-menerus berbelanja di perusahaan yang kita punya. Positioning
atau penempatan yang baik memiliki dua tempat, yakni di masa sekarang dan di masa yang
mendatang. Artinya, perusahaan yang membentuk penempatan brand tadi memiliki efek
berjangka panjang. Sebagai brand juga harus mengetahui brand lain yang mana yang difokuskan
sebagai kompetitor utama dari brand kita, hal ini bisa disebut sebagai kerangka referensi
kompetitif.
Ada dua macam yang dapat mengidentifikasikan kompetitor sebagai berikut :
 Category Membership, dimana kita akan menganalisis produk/set produk kompetitor
 Key Success Factory, seperti kesadaran konsumen, kualitas produk, dan sebagainya

Points of Differences adalah keuntungan yang terkait dengan kuat oleh konsumen.
Keuntungan (advantage) ini dipandang positif dan hal tersebut dipercaya hanya ada di dalam
perusahaan/brand tersebut. Sedangkan Points of Parity adalah keuntungan yang unik pada suatu
brand tetapi tak serta merta dapat dikatakan bahwa hal itu tidak terdapat di tempat lain, dan
manfaatnya tidak hanya di satu hal, tetapi di hal lainnya, kriterianya :
 Kategori = manfaat yang konsumen anggap penting untuk penawaran yang sah dan
kredibel dalam kategori produk atau layanan tertentu
 Korelasi = biasanya ada asosiasi yang negatif yang timbul dari asosiasi positif yang
ada (contohnya : Lion Air, murah tetapi penerbangan cenderung telat)
 Kompetitif = konsepsi dimana kelemahan yang dirasakan konsumen dari brand
tersebut masih dapat terlihat positif jika dibandingkan dengan brand competitor
Untuk menciptakan penempatan brand yang tepat, perusahaan memilih poin-poin positif dari
brand tersebut. Selain itu, brand juga dapat memilih hal-hal positif yang setidaknya dapat
menutupi kekurangan yang dimiliki brand tersebut. Ini semua harus betul-betul dianalisis dan
dikembangkan secara matang dan hati-hati agar brand yang dimiliki tidak memiliki memori
buruk yang membekas dalam pikiran konsumen.
2.4 Brand Equity
Brand equity adalah suatu proses pemasaran produk dan layanan kepada konsumen ,yang
pada akhirnya konsumen memberikan persepsi dan pengalaman terhadap brand tersebut . ketika
brand equity sebuah perusahaan postif yang artinya setiap pelanggan memandang merek tersebut
dengan baik,yang mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan memuaskan keinginan
pelanggan,dengan ini maka pelanggan akan sendirinya loyal terhadap produk yang ditawarkan
perusahaan . Suatu perusahaan yang sudah memiliki brand equity yang kuat pastinya akan
memberikan manfaat yang lebih yaitu :
1) Meningkatkan Margin => dikarenakan konsumen pasti akan mengeluarkan uang lebih atau
membayar mahal demi mendapatkan produk premium dari suatu produk .
2) Peluang Ekspansi => perusahaan dapat dengan mudah membuat produk baru untuk dijual
kepasar dengan memanfaatkan nilai merek produk , karena masyarakat sudah mengetahui
dan mengenali produk tersebut.
3) Kekuataan Negosiasi => ketika brand dari suatu produk sudah berhasil tertanam dibenak
masyarakat,maka perusahaan dapat bernegosiasi dengan vendor,produsen maupun
distributor.disaat pemasok menyadari bahwa konsumen dengan sangat antusias tinggi
mencari produk perusahaan tersebut,maka pemasok bersedia bekerja sama ,dan pada
akhirnya terjadi posisi tawar-menawar sehingga harga bahan baku kemungkinan turun.

2.5 Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang atau suatu
kelompok dalam memilih,membeli,menggunakan,membuang/ memberikan kembali kepada
orang lain . mengetahui tentang perilaku konsumen tentunya memiliki manfaat yaitu dapat
memahami perbedaan berbagai kelompok konsumen,merancang program marketing yang
sesuai,memprediksi tren pasar,meningkatkan daya saing dengan kompetitor,dan dapat
meningkatkan customer services.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
adalah :
1) faktor pribadi,karena adanya keinginan ataupun pendapat dari konsumen terhadap suatu
produk
2)faktor psikologis,faktor yang mempengaruhi konsumen karena adanya
persepsi,motivasi,pembelajaran,keyakinan,dan sikap
3)faktor social,yang meliputi pengaruh lingkungan,pengaruh media social,kelas
social,pendapatan,dan tingkat pendidikan
4)faktor budaya,faktor yang menujukkan bahwa minat si konsumen dibentuk karena adanya
nilai-nilai dan ideology komunitas mereka,kepercayaan komunitas, dan kebutuhan
keluarga/komunitas
Jenis-jenis Perilaku Konsumen :
 Perilaku membeli yang kompleks (complex buying behavior)
Para konsumen cenderung berpikir panjang sebelum membeli suatu produk,dengan
mempertimbangkan aspek harga, kegunaan, kelebihan, dll
 Perilaku membeli yang mengurangi perbedaan (dissonance-reducing buying behavior)
Konsumen cenderung/terlibat dalam pemilihan produk, tetapi konsumen kesulitan
menentukan perbedaan merek ,menurutnya setiap produk tak ada perbedaan padahal
produk tersebut punya sedikit titik beda
 Perilaku membeli yang telah terbiasa (habitual buying behavior)
Konsumen tidak banyak terlibat saat mencari produk ataupun pemilihan merek,melainkan
membeli suatu produk itu karena sudah menjadi kebiasaan
 Perilaku mencari keragaman produk (variety seeking behavior)
Konsumen senang melakukan pembelian produk yang berbeda-beda karena didasari oleh
motivasi untuk mencari variasi dari produk yang telah dimiliki sebelumnya.

2.6 Strategi Marketing


Perusahaan mulai dari berskala kecil,menengah,dan besar tentunya memiliki tujuan
dimasa depan ,dalam mencapai tujuan tersebut tentunya tidak mudah,banyak rintangan yang
akan dihadapi perusahaan tersebut salah satunya yaitu competitor .bisnis yang dimiliki harus
terus dikembangkan dengan berbagai inovasi guna menjadi pemenang termasuk dalam membuat
strategi pemasaran .
Strategi pemasaran merupakan program yang dibuat suatu perusahaan guna mencapai
tujuan ataupun untuk menentukan target pasar yang tepat sehingga dapat memuaskan
konsumen,sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan si konsumen apakah puas atau tidak,apakah
senang atau kecewa ketika menggunakan suatu produk (setelah membandingkan kinerja
hasil/produk apa yang diterima dengan apa yang diharapkan),maka perusahaan-perusahaan harus
sudah dapat menerapkan mindset yang sedemikian rupa yang sesuai dengan kemampuan serta
sumber daya modal yang dimiliki oleh setiap perusahaan.
1) Strategi Masuk Pasar (Market Entry Strategy)
Strategi dimana perusahaan dapat bekerja sama dengan perusahaan lain dalam
mengembangkan suatu produk baru yang lebih kompetitif .strategi masuk pasar dapat
berupa global sourcing,exporting,importing,lincensing agreement,franchising.
2) Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix Strategy)
Strategi yang dilakukan dengan pengkobinasian dan pengendalian faktor-faktor yang
berpengaruh dalam kesuksesan pemasaran yang meliputi product,price,place,and
promotion.
3) Strategi Penentuan Waktu Pasar (Market Timing Strategy)
Strategi yang dilakukan dengan memanfaatkan momen yang pas atau penentuan waktu
pasar ,dengan melakukan analisis permintaan dan penawaran produk,disaat penawaran
melemah tetapi permintaan tinggi maka akan menjadi peluang emas untuk suatu
perusahaan masuk kedalam pasar dan mengisi kebutuhan dari si konsumen .

Tujuan Dari Strategi Pemasaran


 Bahan acuan dalam pelaksanaan pemasaran,strategi pemasaran yang sudah dituangkan
dalam sebuah program-program pemasaran kemudian ditetapkan dalam panduan
pelaksanaan tugas pemasaran, sehingga dijadikan acuan utama oleh para tenaga sales
agar ebih giat dan tegas dalam menarik perhatian konsumen.
 Peningkatan kualitas koordinasi dalam team pemasaran ,ketika dalam panduan sudah
tertera tugas setiap divisi maka terjalin koordinasi secara vertical maupun horizontal
sehingga efektifitas pemasaran pun akan terjamin.
 Instrumen dalam evaluasi pemasaran produk ,strategi pemasaran yang telah ditetapkan
diawal kegiatan dapat dijadikan instrumen dalam evaluasi hasil pemasaran pada akhir
periode pemasaran .instrumen tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur apakah
pemasaran yang dilakukan sudah berhasil atau masih kurang.

Jenis –Jenis Strategi Pemasaran


Didalam memasarkan produk ,diperlukan strategi pemasaran yang kreatif dan baik yang
mana perusahaan harus dapat menyesuaikan dengan model dan kebutuhan para
konsumen,karena ada konsumen yang suka berbelanja melalui e-commerce seperti
shopee,bukalapak,dan blibli.adapula konsumen yang senang secara langsung dating ke
toko.Secara umum terdapat empat jenis strategi pemasaran yaitu :
1) Direct Selling,penjualan langsung yang dilakukan para sales dengan cara menemui satu
per satu calon konsumen kemudian memberikan informasi serta membujuk agar si
konsumen membeli produk perusahaan tersebut.
2) Point Of Purchase,dengan cara menempatkan produk pada tempat yang strategis/menarik
dengan desain yang unik sehingga sikonsumen jika datang langsung ke toko akan tertarik
dan memutuskan untuk membeli produk tersebut.
3) Earned Media,strategi yang melibatkan media-media massa seperti televisi,media
cetak,koran,majalah,banner untuk memasang material marketing seperti iklan .
4) Internet Marketing,dengan membuat website e-commers dan juga media social sehingga
berpotensi besar dalam meraup keuntungan ,dengan menggunakan internet menawarkan
banyak kemudahan untuk bertransaksi dimanapun dan kapanpun.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Segmentasi dan Target Pasar PT Pertamina Lubricants


Orientasi PT Pertamina Lubricants berfokus pada pelanggan yang menjadi pedoman
dalam pemasaraan produk serta upaya agar dapat melakukan ekspansi pasar hingga ke manca
negara.Hal ini dilakukan dengan menyediakan produk dengan harga yang relatif dapat dijangkau
masyarakat dan terus berinovasi serta memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia dan
Standar Internsional untuk customer mancanegara.
Tersalurnya produk kepada konsumen yang disediakan oleh PT Pertamina Lubricants
harus melalui proses segmentasi pasar dengan mengelompokan atau mengkasifikasi masyarakat
yang heterogen menjadi kelompok homogen dalam kategori tertentu serta target pasar dengan
pemutusan penyaluran produk pada sekolompok konsumen yang memiliki karakter kebutuhan
sejenis dengan tepat dengan menerapkan beberapa strategi.
Segmentasi pasar yang dilakukan oleh PT Pertamina Lubricants dengan
mengelompokan permintaan dengan peluang yang cukup tinggi dalam penggunaan
pelumas.Sasaran segmentasi pasar PT Pertamina Lubricants adalah industri-industri yang dalam
keberlangsungannya menggunakan produk pelumas seperti industri kelautan, otomotif, pabrik
dan pertambangan. Segmentasi pasar yang dilakukan membuahkan hasil yaitu; PT Pelayaran
Indonesia yang memiliki sinergis dengan PT Pertamina Lubricants dengan penggunaan produk
pelumas untuk mesin kapal, PT Pertamina Lubricants menjalin kemitraan secara partnership
bersama lamborghini. Selain itu,PT Pertamina Lubricants dalam segmentasi pasarnya
menyesuaikan produknya dengan tujuan pemasaran kepada industri pertambangan mengingat
perningkatan permintaan produk pelumas karena naiknya harga komoditas tambang sehingga
meningkatkan aktivitas pertambangan.
Sasaran segmentasi selanjutnya adalah pada masyarakat secara luas dalam penggunaan
produk yang disediakan untuk kebutuhan kendaraan dalam aktivitas sehari-hari,hal ini terlihat
dari hasil PT Pertamina Lubricants melakukan ekspor produk yang mendominasi dalam penggun
roda empat dan produk untuk kendaraan roda dua.Proses segmentasi pasar PT Pertamina
Lubricants tiap tahunnya mengalami grafik peningkatan sebab peluang pasar dalam negeri
maupun luar negri mengalami kenaikan.
Target pemasaran dari PT Pertamina Lubricants yang merupakan hasil dari segmentasi
pasar atau evaluasi tiap permitaan dan keinginan konsumen yang dilakukan sebelumnya
sehingga terbentuk pengkhususan yang selanjutnya dijadikan target pasar. Hal ini dijadikan
fokus oleh PT Pertamina Lubricants dalam pemasaran serta penjualan produknya dengan
melakukan strategi tertentu berdasarkan riset segmentasi yang telah dilakukan. Target pasar yang
dituju adalah dengan menggunakan Strategi yang berpusat pada differentiated marketing yaitu
PT Pertamina Lubricants dalam target pasar yang ingin dicapai melakukan penawaran produk
yang bervariasi sesuai dengan segmentasi pasar tertentu.
Hal ini dilakukan dengan beberapa komponen demi mencapai target pasar,yaitu;
aggressive marketing dengan mempertahankan pasar dari pesaing dalam maupun luar negri,
operations excellence dengan membangun pabrik baru yang investasinya sebesar 1 trilliun
rupiah, overseas business acceleration dengan mengembangkan bisnis yang beroperasi diluar
negri, in organic growth yaitu memulai proses akuisisi dengan perusahaan produk sejenis selain
perusahaan local, dan terakhir adalah new business execution dengan cara menerapkan konsep
baru. Komponen menjadikan target pasar PT Pertamina Lubricants menjadi lebih luas dan
dibuktikan dengan keberhasilannya dalam menguasai pasar nasioanal hingga pasar internasional
pada produknya.
3.2 Brand Positioning PT Pertamina lubricants
Brand postioning PT pertamina lubricants dengan adanya potensi perkembangaan
industri pelumas yang ada di Indonesia. Dengan brand positioning ini PT pertamina lubricants
dapat menyusun strategi untuk mengungguli kompetitronya dan memposisikaan PT pertamina
lubricant di benak para pelanggan.Dengan membentuk persepsi baik konsumen terhadap brand
PT pertamina lubricant akan menjadi keuntungaan bisnis PT pertamina lubricant. Starategi-
strategi brand postionming yang dipakai PT pertamina lubricant.Dengan persaingan bisnis
pelumnas yang ketat di Indonesia akhir-akhir ini PT pertamina lubricant menyusun strategi-
strategi brand positioning yang efektif.
1. Price based positioning
Strategi ini mendorong Pt pertamina lubricant untuk menetapkaan harga yang baik pada
produknya agar dapat bersaing dengan kompetitornya.
Contohnya pada kategori :
 Passenger car motor oils
Untuk jenis yang ini PT pertamina lubricant menjadi merk yang unngul karena harga
affordable dan kualitas yang baik.Dengan harga yang pas dan kualitas produk serta
kemasan yang baik dipasar Pt pertamina lubricant menjadi unggulan di sector ini.

2. Convenience based positioning


Strategi ini digunaakan PT pertamina lubricant untuk menyoroti layanan dan penggunaan
yang lebih nyaman dan lebih baik disbanding para pesaingnya.Dengan mengunaakaan strategi
ini PT pertamina lubricants dapat menarik pelanggan dengan mudah.
Contohnya
Dengan pelayanan pergantian oils yang cepat dan lebih banyak tempat pergantian oils nya
produk PT pertamina lubricants menjadi lebih unggul dan lebih diminati oleh para konsumen.
3. Quality Based Positioning
Strategi ini merupakaan sebuah cara PT pertamina lubricant dengan membuat produk
premium dengan menaikaan harga jual.Dengan bahan-bahan yang lebih berkualitas tinggi
produk PT pertamina lubricants dibagi berjadi bermacam-macam jenis.ada faston
gold,platinum,super dan techno ini membuktikaan Pt pertamina lubricants memberikaan banyak
pilihan kepada konsumennya dan memperluas target pasar, serta memperketat persaingan di
industi pelumas .
3.3 Brand Equity PT Pertamina lubricant
Untuk memasarkaan produk dan layananya kepada konsumen,yang akhirnya akan
memberikaan pengalaman kepada brand dari PT pertamina lubricant,Pt pertamian lubricants
sangat memperhatikaan brand equitinya.Di industri pelumas PT pertamina lubricants
mempunyai respon yang baik dari para konsumenya dan memiliki konsumen setianya.PT
pertamina lubricants di bidang pelumas ini merupakaan merk unggulan di Indonesia untuk
memanfaatkan brand equity tersebut dengan :
1.meningkatkan margin penjualan PT pertamina lubricant
=>Untuk menciptakaan margin yang lebih besar PT pertamina lubricant mengeluarkaan Produk-
produk yang premium agar konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan dengan dikeluarkaanya
produk premium ini PT pertamina lubricant mendapatkaan margin yang lebih besar .

2. Peluang ekspansi
=> dengan brand equity Pt pertamina lubricant membuat produk baru dan beragam dengan
memanfaatkan brand equity yang sudah ada,dikarenakaan para konsumen sudah mengetahui dan
mempercayai produk yang dikeluarkaan PT pertamina lubricants
3. Kekuatan negosiasi
=> Karena brand equity yang positif dari Pt pertamina lubricant,PT pertamina lubricants lebih
mudah menjalin kerja sama dengan banyak vendor dan perushaan-perusahaan lain..

Brand equity PT.Pertamina Lubricants dipengaruhi oleh :


1.Brand Loyalty
Dimana para konsumen dari produk yang dikeluarkaan PT pertamina lubricants selalu
tertarik dengan produk-produk yand dikeluarkaan.
2. Perceived Quality
Dimana para konsumen PT pertamina lubricants memandang kualitas dari produk dan
layanan yang selama ini diberikaan oleh PT pertamina lubricants.
3.4 Strategi Marketing PT. Pertamina Lubricants
Pada tahun 2021, PT Pertamina Lubricant sudah genap delapan tahun berkiprah di sektor
pelumas otomotif. Pada tahu kedelapan ini, PT Pertamina Lubricant tetap berkomitmen untuk
mewujudkan visinya menjadi brand pelumas kelas dunia. Langkah awal yang dilakukan PT
Pertamina Lubricant dalam rangka memasuki pasar Internasional adalah dengan penguatan
brand awareness serta inovasi layanan serta produk agar dapat bersaing di pasar Internasional.
Adaptasi Digital
Beberapa tahun belakangan ini, PT Pertamina Lubricants lebih memfokuskan strategi
marketing nya di dunia digital atau sering disebut digital marketing. PT Pertamina Lubricants
sadar bahwa saat ini sudah merupakan era yang dinamis dan serba digital, maka dari itu
perusahaan perlu beradaptasi dan mengikuti perubahan tersebut. Melalui digital marketing PT
Pertamina Lubricant ingin memperkuat hubungan brand mereka dengan konsumen. Hal itu
dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung melalui media sosial, maupun menjalin
kerjasama dengan komunitas komunitas otomotif dalam negeri. Dengan adaptasi digital, PT
Pertamina Lubricant berharap bisa meningkatkan loyalitas konsumen dan para mitra.
PT Pertamina Lubricant memfokuskan penerapan end-to-end digitization dalam process
produksi, distribusi, serta pemasaran. End-to-end digitization berarti mengadaptasi teknologi
digital pada hampir setiap aspek pada bisnis. Pada kasus ini, PT Pertamina Lubricant
menerapkan beberapa proses, yaitu digital integrated supply chain yang meliputi system
management distribusi, produk manager digital, dan system warehouse management. Selain itu,
PT Perlamina Lubricant juga menambahkan beberapa fitur aplikasi POWER (Pertamina Owner
& Mechanic Reward) agar para mitra dapat melakukan pemesanan pelumas secara real time
dengan mudah. Kerjasama dengan beberapa bank BUMN juga dijalin PT Pertamina Lubricant
sebagai salah satu langkah strategis untuk mempermudah proses keuangan bagi vendor, mitra,
maupun distributor.
Marketing Mix
Marketing mix merupakan salah satu strategi pemasaran dengan cara mengkombinasikan
elemen elemen produk secara terpadu agar mencapai tujuan marketing yang diinginkan.
Marketing mix, atau dalam bahasa Indonesia disebut bauran pemasaran ini dicetuskan pertama
kali pada 1948 oleh Neil Borden, salah satu professor Harvard di bidang pemasaran. Ide ini
muncul saat Neil terinsipirasi saat membaca jurnal koleganya di Harvard yaitu James Culliton.
Buchari Alma, seorang ahli marketing berpendapat bahwa marketing mix adalah bentuk strategi
marketing yang dilakukan dengan cara menggabungkan berbagai macam peroses maupun
kegiatan pemasaran dengan tujuan untuk menghasilkan kombinasi yang maksimal dan
memuaskan. Konsep marketing mix yang paling popular adalah 4P (Price, Product, Place,
Promotion) konsep lain dari marketing mix ialah 7P, yaitu 4P ditambah dengan elemen people,
process, dan physical evidence.
Strategi marketing mix PT Pertamina Lubricant tidak lepas dari proses digital marketing.
Untuk elemen Product, PT Pertamina Lubricant fokus pada konsistensi kualitas serta
keberagaman produk pelumas. Beberapa contoh produk keluaran PT Pertamina Lubrican yaitu
Enduro, Fastron, PrimaXP, dan lain sebagainya. Dalam hal Price atau harga, PT Pertamina
Lubricant menawarkan produk dengan harga yang terbilang kompetitif. Produk-produk keluaran
PT Pertamina Lubricant memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk keluaran
perusahaan competitor seperti Shell, Total, dan Castrol, namun tentunya dengan kualitas yang
bersaing. Pada elemen Place atau tempat, PT Pertamina Lubricant selalu memilih lokasi yang
strategis sebagai tempat penjualannya. Selain itu hadirnya mitra-mitra merupakan wujud dari
strategi pemasaran yang bertujuan agar produk-produk dari PT Pertamina Lubricant bisa
didapatkan dengan mudal oleh konsumen. Lalu yang terakhir, elemen promotion, PT Pertamina
Lubricant kini telah mengadaptasi proses digital untuk promosinya. Mulai dari penggunaan
sosial media, hingga aplikasi POWER yang mempermudah pada mitra untuk mendapatkan
informasi terkait produk baru. Dengan kemudahan yang ditawarkan aplikasi POWER, sangat
memungkinkan bagi PT Pertamina Lubricant untuk menarik mitra-mitra baru dan memasarkan
produk lebih luas lagi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PT Pertamina memiliki anak perusahaan, salah satunya PT Pertamina Lubricant. PT Pertamina
Lubricants adalah salah satu anak perusahaan terbesar. PT Pertamina Lubricant adalah
perusahaan yang bergerak di bidang pelumas untuk kebutuhan kendaraan. Strategi pemasaran
yang di terapkan PT Pertamina Lubricant berhasil mencapai pasar Internasional dalam industry
otomotif dan industry pabrik.
PT Pertamina Lubricant mengkhususkan target pasar ke industry yang berkaitan langsung
pelumas seperti Industry kelautan, otomotif, pabrik dan pertambangan. Selain itu sasaran
selanjutnya kepada masyarakat luas untuk kebutuhan kendaraan roda empat dan roda dua.
PT Pertamina Lubricant menggunakan beberapa strategi untuk memasarkan produknya. Dalam
beberapa tahun belakangan ini PT Pertamina Lubricant strategi marketingnya di dunia digital
atau biasa disebut Digital Marketing. PT Pertamina Lubricant tetap menjalankan visi nya untuk
menjadi brand pelumas internasional. Mereka membuat inovasi-inovasi produk dan
meningkatkan layanannya sesuai dengan permintaan pasar dan kebutuhan otomotif industry
nasional agar tetap bisa bersaing dalam pasar international.
4.2 Saran
Masalah pada PT Pertamina Lubricant saat ini masih jarang promosi pada periklanan di dunia
digital dan promosi pemasaran secara langsung. Saran dari kelompok kami agar PT Pertamina
Lubricant agar lebih memperluas jaringan pemasaran terutama pada Digital Marketing, terutama
lewat media social. Tetap meningkatkan kualitas produk tentunya tetap dengan harga terjangkau.
PT Pertamina harus tetap berhati-hati dengan masuk nya produk baru di luar sana dan tetap
melakukan strategi pendekatan terhadap konsumen. Dan agar melakukan uji branding sebelum
dilakukannya memasarkan produk sesuai dengan kebutuhan mesin.

DAFTAR PUSTAKA

- http://www.pertaminalubricants.com
- Kotler, Phillip. Keller, Kevin Lane (2012). Marketing Management, 14th Ed.
- Pearson Prentince - Hall. Upper Saddie River, New Jersey.
- Buchari, Alma. (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit
- ALFABETA. Bandung
- Maria Tri Handayani,2021,”ekrut media”
- https://www.ekrut.com/media/brand-equity-adalah
- Alifia Seftin Oktriwina,2021,”glints blog”
- https://glints.com/id/lowongan/perilaku-konsumen/#.Yb2JhbeyRPw
- Mas Malik,2021.”kudupinter”
- https://www.kudupinter.com/2019/09/strategi-pemasaran.html
- https://www.neliti.com/id/publications/192670/analisis-strategi-positioning-merek-
berdasarkan-preferensi-persepsi-dan-kepuasan
- https://glints.com/id/lowongan/brand-positioning-adalah/#.YcQtJGhByUk
- http://repository.usd.ac.id/13746/2/012214203_Full.pdf
- https://www.gridoto.com/read/221013704/strategi-pertamina-lubricants-dalam-memasarkan-
produknya
- https://www.bola.com/ragam/read/4515422/pengertian-marketing-mix-konsep-tujuan-fungsi-
dan-manfaat-yang-didapat
- https://endurohomeservice.com/marketing-mix-di-pt-pertamina-lubricants/

Tabel Kontribusi
N0 NAMA KETERANGAN
1 Bunga Indah Permatasari Mengerjakan segmentasi dan target
pasar PT.Pertamina Lubricants,serta
membuat PPT
2 Tri Boymen Simamora Mengerjakan Bab I
3 Ester Iga Monika Mengerjakan teori brand equity,
Situngkir Perilaku konsumen,serta strategi
marketing
4 Calvin Prasetyo Mengerjakan Bab IV, serta
menyusun word
5 Andi Raiza Shawfa Mengerjakan strategi marketing
Mulyana PT.Pertamina Lubricants
6 Naugi Avrilio Mengerjakan teori manajemen
pemasaran,segementasi dan target
pasar serta brand positioning
7 Louis Pratama Mengerjakan brand positioning serta
brand equity pada PT.Pertamina
Lubricants

Anda mungkin juga menyukai