Anda di halaman 1dari 5

Tugas Manajemen Pemasaran

Anggota Kelompok : Karlina Yuliana 17416261201299


: Tria Reza Azzahra 17416261201321
: Zulfiandri 17416261201477

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia banyak sekali perusahaan – perusahaan yang membutuhkan suatu bahan hasil dari
pengolahan minyak yang dijalankan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) untuk menjalankan bisnis di
suatu perusahaan tersebut. Oleh karena itu bnyak sekali perusahaan yang melakukan kerja sama dengan
PT PERTAMINA (PERSERO).

2.1 Profil Perusahaan


Ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahan yang teratur, seluruh lapangan
minyak dan gas bumi yang ditinggalkan oleh Belanda dan Jepang dikelola oleh negara.

Untuk mengelola aset perminyakan tersebut, pemerintah mendirikan sebuah perusahaan minyak nasional
pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA.
Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMIN menjadi PERTAMINA pada 1968. Untuk
memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan UU No. 8 pada 1971, yang
menempatkan PERTAMINA sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara.

Sejalan dengan dinamika industri migas di dalam negeri, Pemerintah menerbitkan Undang-
Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22 tahun 2001. Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut,
Pertamina beralih bentuk menjadi PT Pertamina (Persero) dan melepaskan peran gandanya. Peran
regulator diserahkan ke lembaga pemerintah sedangkan Pertamina hanya memegang satu peran sebagai
operator murni.

Peran regulator di sektor hulu selanjutnya dijalankan oleh BPMIGAS yang dibentuk pada tahun 2002.
Sedangkan peran regulator di sektor hilir dijalankan oleh BPH MIGAS yang dibentuk dua tahun
setelahnya pada 2004.
3.1 Analisis SWOT
A. Strength

Penjualan produk relatif mudah, karena brand/merk Pertamina sangat kuat dan menguasai pangsa
pasar LPG. Perusahaan merupakan pelopor jenis usaha jasa yakni LPG Pertamina.Salesman Perusahaan
dapat diandalkan dan sudah teruji selama 5 tahun. Kualitas pelayanan kepada pelanggan memuaskan.

Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung
tinggi kepercayaan dan integritas seta berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

B. Weakness

Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi keterlambatan pasokan
produk akan mengganggu operasional perusahaan. Pada saat Perusahaan mulai berkembang mengalami
kekurangan modal kerja, sehingga tidak dapat melaksanakan sistem Iron Stock (Persediaan Minimum).

Hasil produksi mengakibatkan limbah yang sangat merugikan bagi masyarakat sekitar. Masih minimnya
alat-alat produksi sehingga hasil bahan mentah masih harus diolah kembali ke luar negeri untuk menjadi
minyak matang. Masih banyak SDM yang belum terampil sehingga harus dilatih agar bisa mengolah
sendiri

C. Opportunity

Peluang untuk menaikkan strata keagenan menjadi Agen LPG Pertamina. Peluang untuk menjadi
Agen LPG Pertamina kemasan 3 kg yang baru saja di-launching Pertamina sebagai produk konversi
pengganti Minyak Tanah. Peluang untuk berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

Jaringan ratusan outlet pelanggan dapat dieksplorasi untuk menjual produk selain LPG Pertamina.

Saat ini perusahaan bidang jasa mendapat prioritas kucuran Kredit Modal Kerja dari Perbankan Indonesia.

D. Threat

Persaingan yang tajam di antara sesama Sub Agen LPG Pertamina. Pencabutan ijin Sub Agen
LPG Pertamina apabila melakukan pelangaran peraturan-peraturan keagenan. PT Pertamina sepakat untuk
mengakiri kerjasama dengan Mitsui & Co., Ltd. Mitsui dalam Proyek RFCC di Refinery Unit IV
Pertamina. Sudah banyak pendirian perusahan minyak berasal dari perusahaan asing di Indonesia seperti
Shell dan Petronas. Persaingan dalam pemasaran dengan perusahaan asing untuk menjaring konsumen
sebanyak-banyaknya.
4.1 Marketing Mix
Pertamina memasarkan BBM retail untuk sektor transportasi, rumah tangga dan nelayan melalui
SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Lini bisnis Domestic Gas melanjutkan konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, khususnya
sektor nelayan. Hingga Desember 2016, tidak kurang dari 5.473 paket Perdana konversi nelayan telah
didistribusikan di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Selain itu,
Pertamina melakukan sinergi BUMN dengan Garuda Indonesia dalam layanan bahan bakar Vi-Gas
kendaraan air crew Garuda yang hingga akhir tahun 2016 telah membukukan volume penjualan sebesar
867 MT dengan kontribusi pendapatan senilai USD403.094.

Untuk pasar BBM retail, SPBU Pertamina menyediakan beberapa jenis bahan bakar:

A. Produk
Bahan Bakar Minyak (BBM)
Produk BBM yang terdiri dari :
1. Minyak Bensin
2. Minyak Tanah
3. Minyak Solar
4. Minyak Diesel
5. Minyak Bakar
Bahan Bakar Khusus (BBK)
Produk BBK yang terdiri dari :
1. Aviation Gasoline (BBM pesawat udara)
2. Aviation Turbine Fuel (BBM pesawat udara ber-turbin)
3. Bio Pertamax
4. Bio Solar
5. Pertamax
6. Pertamax Plus
7. Pertamina Dex
8. Pertamax Racing
9. Premium
Bahan Bakar Subsidi
Produk Bahan Bakar Subsidi yang terdiri dari :
1. Bio Solar
2. Premium
Non BBM
Bahan bakar bukan minyak yang terdiri dari :
1. Aspal
2. Pelumas (Lube Base Oil)
3. Pelarut (Solvent)
B. Price
Berikut adalah daftar harga BBM salah satu Produk PT. PERTAMI

C. Place
Stasiun pengisian bahan bakar adalah tempat di mana kendaraan bermotor bisa
memperoleh bahan bakar. Di Indonesia, Stasiun Pengisian Bahan Bakar dikenal dengan
nama SPBU (singkatan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Namun, masyarakat
juga memiliki sebutan lagi bagi SPBU. Misalnya di kebanyakan daerah, SPBU disebut
Pom Bensin yang adalah singkatan dari Pompa Bensin. Di beberapa daerah di Maluku,
SPBU disebut Stasiun bensin.
D. Promosi
Untuk pertamina sendiri cara mempromosikan prodaknya yaitu dalam bidang IT
pertamina banyak memberikan manfaat melalui website yang dimilikinya sehingga
masyarakat tau prodak apa saja yang dijual, visi misi yang dimiliki pertamina dan untuk
media promosi non IT pertamina banyak melakukan promosi dengan media cetak dan
produk-produk yang di hasilkan.

E. Marketing Objectives
1. Mempertahankan kepemimpinan pasar dalam menyediakan Bahan Bakar Minyak
(BBM) di Indonesia
2. Memperkuat posisinya sebagai perusahaan penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM)
berkelas dunia
3. Menjadi pemain global dalam industri Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia

F. Core Strategy
1. Menjalankan usaha pertambangan minyak dan gas bumi serta energi lainnya.
2. Melakukan Penyertaan saham dan kepemilikan PI di dalam dan di luar negeri
3. Menyelenggarakan kegiatan jasa konsultasi pengembangan bisnis dan manajemen
portofoliod.
4. Menyelenggarakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun
tidak langsung menunjang kegiatan usaha tersebut.

Anda mungkin juga menyukai