Anda di halaman 1dari 15

INTERNATIONAL COMPANY

(GAZPROM)

Makalah

Diajukan sebagai salah satu syarat penilaian dalam rangka penyelesaian tugas
berbasis online Mata Kuliah Eonomi Internasional

Oleh :

HELMALIA PUTRI

1904010055

EKONOMI SYARIAH 6A

Dosen Pengampuh :

Agung Zulkarnaen Alang, SE., M.EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt atas limpahan
rahmat dan hidaya dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa kita mengirimkan
salam dan salawat kepada baginda nabi besar Muhammad saw ke suatu ajaran
yang benar yaitu agama islam, sehingg kami dapat menyelasaikan makalah yang
berjudul “International Company (GAZPROM)”.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang"


pengertian gazprom, searah awal mula dibentuknya gazprom, pengaruh gazprom
terhadap perdagangan internasional”yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen pemandu kami


dalam mata kuliah Ekonomi Internasional sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas


kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima
kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Palopo, 4 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB 1 ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Gazprom ................................................................................................... 3
B. Sejarah dibentunya gaszprom .................................................................... 4
C. Pengaruh Gazprom terhadap perdagangan internasional ............................ 6
BAB III ........................................................................................................... 110
PENUTUP ...................................................................................................... 110
A. Kesimpulan ........................................................................................... 110
B. Saran ..................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 121

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gazprom adalah perpanjangan tangan pemerintah Rusia dalam
melayani konsumen di luar negeri.
Gazprom adalah perusahaan gas Rusia yang membawahi kegiatan
Produksi dan distribusi hampir seluruh perusahaan minyak dan gas
lainnya. Gazprom adalah salah satu perusahaan energi khususnya gas yang
terbesar di Dunia. Bisnis-bisnisnya adalah eksplorasi geologi, produksi,
transportasi, Penyimpanan, proses dan pemasaran hidrokarbon juga tenaga
listrik. Misi Gazprom adalah untuk memastikan persediaan gas secara
maksimal efektif Dan seimbang, dan terpercaya memenuhi kontrak-
kontrak ekspor gas Jangka panjang . Pada masa pemerintahaan Putin,
Reformasi ekonomi digalakan untuk membangkitkan Rusia. Dan Rusia
Melakukan nasionalisasi aset industri gas (Gazprom). Tahun 2002
GazpromMemperoleh kembali aset-asetnya pada tahun 2001 Putin
memutuskan Gazprom tetap dikendalikan oleh pemerintah. Apa yang
Bagus bagi Gazprom juga bagus bagi Rusia (Stuermer, 2008).Pada
perkembangan pembangunan negara monopoli yang dikerahkan Putin,
menjadikan Gazprom selain kuat pada produksi gas nya sendiri juga
Membawahi hampir seluruh kegiatan produksi dan distribusi perusahaan
Energinya sendiri. Gazprom memiliki lebih dari 80 cabang perusahaan,
yang Mencakup daerah domestik sampai Uni Eropa (Companies), bahkan
dalam Proyek pembangunan ke asia dan lebih dari 100 perusahaan
dibawah Kendalinya.
Rusia merupakan salah satu negara di Benua Eropa yang memiliki
cadangan gas alam yang Sangat besar, berbeda dengan negara-negara lain
di Benua Eropa yang memiliki keterbatasan energi. Rusia dalam
melakukan ekspor gas alam Yang sebagian besar melalui jalur pipa, selalu
melakukan pengontrolan dan perawatan terhadap Jalur pipa gas dengan
tujuan agar pasokan energi Dipastikan baik dan aman sampai ke negara
Konsumen. Rusia telah mampu menjamin semua Ketersediaan energi gas

1
2

alam yang cukup ke Negara-negara konsumen, maka sangat wajar Apabila


Eropa Barat sebagai negara pengimpor Tertinggi setiap tahun semakin
bergantung kepada Rusia untuk berlangsungnya segala aktivitas (rumah
tangga dan industri).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu gazprom?
2. Jelaskan Searah awal dibentuknya gazprom?
3. Bagaimana pengaruh gazprom terhadap perdagangan internasional?

C. Tujuan
1. Mengidentifikasikan gazprom
2. Mengetahui Searah awal mula dibentuknya gazprom
3. Menganalisis pengaruh gazprom terhadap perdagangan internasional
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gazprom
PJSC Gazprom (bahasa Rusia: Газпром, IPA: [ɡɐsˈprom]) adalah
sebuah perusahaan energi multinasional milik negara Rusia yang berkantor
pusat di Lakhta Center, Saint Petersburg.Hingga tahun 2019, dengan
penjualan lebih dari US$120 milyar, perusahaan ini merupakan perusahaan
gas alam publik terbesar di dunia dan merupakan perusahaan dengan
pendapatan terbesar di Rusia.
Gazprom adalah Perusahaan Saham Gabungan Publik Rusia yang
besar, berurusan dengan bisnis ekstraksi, produksi, transportasi, dan
penjualan gas alam. Gazprom didirikan pada tahun 1989 ketika
Kementerian Industri Gas Soviet diubah menjadi perusahaan,
mempertahankan semua asetnya. Gazprom adalah perusahaan swasta,
tetapi Pemerintah Rusia memegang saham mayoritas Gazprom. Gazprom
juga terlibat dalam penetapan harga gas Pemerintah Rusia dan akses ke
jaringan pipa. Di sini Anda dapat menemukan kompilasi otomatis dari
semua konten DW yang mengacu pada Gazprom.
Pada daftar Forbes Global 2000 tahun 2020, Gazprom menempati
peringkat ke-32. ama Gazprom m rupakan portmant au dari Gazova a
Prom shl nnost (bahasa Rusia: азо а пром ост – industri gas).
Gazprom terintegrasi secara vertikal dan aktif di semua sektor dari
industri gas, termasuk eksplorasi dan produksi, pemurnian, transportasi,
distribusi dan pemasaran, serta pembangkitan listrik.Pada tahun 2018,
Gazprom memproduksi 12% dari total produksi gas alam dunia, yakni
497,6 milyar meter kubik gas terasosiasi dan 15,9 juta ton kondensat gas.
Gazprom kemudian mengekspor gas tersebut melalui jalur pipa yang
dimilikinya di seantero Rusia dan luar Rusia, seperti Nord Stream dan
TurkStream. Pada tahun yang sama, Gazprom memiliki cadangan terbukti
sebesar 35,1 triliun meter kubik gas dan 1,6 milyar ton kondensat
gas.Gazprom juga merupakan produsen minyak bumi besar melalui anak
usahanya, yakni Gazprom Neft, yang memproduksi sekitar 41 juta ton
minyak dari cadangan sebesar 2 milyar ton. Perusahaan ini juga memiliki

3
4

anak usaha di sejumlah sektor industri, termasuk keuangan, media, aviasi,


dsb.
Gazprom dibentuk pada tahun 1989, saat kementerianiIndustri Gas
Soviet diubah menjadi sebuah perusahaan, sehingga menjadi BUMN
pertama di Uni Soviet. Setelah Uni Soviet dibubarkan, Gazprom pun
diprivatisasi. Gazprom kemudian menghindari pajak dan peraturan
pemerintah, serta terlibat dalam penghapusan aset. Pada awal dekade
2000-an, perusahaan ini kembali dimiliki oleh pemerintah, dan sejak saat
itu, perusahaan ini terlibat dalam upaya diplomatik Pemerintah Rusia,
mengatur harga gas, dan akses ke jalur pipa. Mayoritas saham perusahaan
ini dipegang oleh Pemerintah Rusia melalui Federal Agency for State
Property Management dan Rosneftegaz, sementara sisanya
diperdagangkan di bursa saham. Gazprom melantai di Moscow Exchange
dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$80,56 milyar hingga bulan
September 2019.

B. Sejarah dibentunya gaszprom


Pada tahun 1943, selama Perang Dunia II, pemerintah Uni Soviet
mengembangkan industri gas domestik. Pada tahun 1965, pemerintah
Rusia memusatkan eksplorasi, pengembangan, dan distribusi gas ke dalam
Kementerian Industri Gas. Pada dekade 1970-an dan 1980-an,
Kementerian Industri Gas menemukan cadangan gas alam besar di Siberia,
Ural, dan Volga. Uni Soviet pun menjadi produsen gas besar. Pada bulan
Agustus 1989, di bawah kepemimpinan Viktor Chernomyrdin,
Kementerian Industri Gas diubah menjadi State Gas Concern Gazprom,
sehingga menjadi BUMN pertama di Uni Soviet. Pada akhir tahun 1991,
saat Uni Soviet dibubarkan, aset industri gas pun diserahkan ke gazprom
dan Turkmengazprom yang baru dibentuk. Sementara Gazprom tetap
menguasai aset yang berada di Rusia dan memonopoli sektor gas.
Pada bulan Desember 1992, saat Boris Yeltsin, Presiden Rusia,
menunjuk Viktor Chernomyrdin, Chairman Gazprom, sebagai Perdana
Menteri, pengaruh politik dari perusahaan inipun meningkat. Rem
Viakhirev kemudian menggantikan Viktor sebagai chairman
Gazprom. Pasca terbitnya keputusan presiden federasi Rusia pada tanggal
5

5 November 1992, dan Resolusi Pemerintah Rusia pada tanggal 17


Februari 1993, status Gazprom diubah menjadi sebuah joint-stock
company. Gazprom pun mulai mendistribusikan saham dengan metode
voucher (tiap warga negara Rusia menerima voucher untuk membeli
saham perusahaan ini). Pada tahun 1994, 33% saham Gazprom telah dibeli
oleh 747.000 warga negara Rusia, terutama melalui penukaran voucher.
Sementara 15% saham perusahaan ini dialokasikan untuk para
pegawainya. Sedangkan 40% saham tetap dipegang oleh pemerintah
Rusia, namun kemudian dikurangi menjadi 38%. Perdagangan saham
Gazprom sangatlah diatur. Warga negara asing dilarang memegang lebih
dari 9% saham perusahaan ini. Pada bulan Oktober 1996, sebanyak 1%
ekuitas Gazprom ditawarkan untuk dibeli oleh warga negara asing
sebagai Global Depository Receipt. Pada tahun 1997, Gazprom
menawarkan obligasi dengan total nilai US$2,5 milyar.
Chernomyrdin, sebagai Perdana Menteri Rusia, kemudian
membawa Gazprom menghindari peraturan yang ketat dari pemerintah.
Gazprom menghindari pajak, dan Pemerintah Rusia pun menerima
sedikit dividen. Manajer dan direksi Gazprom, seperti Chernomyrdin dan
CEO Gazprom, Rem Viakhirev, juga terlibat dalam penghapusan aset.
Aset Gazprom dibagi bersama rekannya. Itera, sebuah perusahaan
perdagangan gas juga menerima aset Gazprom. Pada bulan Maret 1998,
untuk sebuah alasan yang tidak terkait dengan aktivitasnya di Gazprom,
Chernomyrdin dipecat oleh Yeltsin. Pada tanggal 30 Juni 1998,
Chernomyrdin ditunjuk sebagai Chairman Gazprom.
Saat Vladimir Putin mulai menjabat sebagai Presiden Rusia pada
bulan Juni 2000, ia ingin mengambil kekuasaan oligark Rusia, dan
meningkatkan kendali pemerintah Rusia atas perusahaan-perusahaan
penting melalui program juara nasional. Putin pun memecat Chernomyrdin
dari jabatan Chairman Gazprom. Saham Gazprom yang dipegang oleh
pemerintah Rusia juga memungkinkan Putin untuk mengeluarkan
Vyakhirev. Chernomyrdin dan Vyakhirev kemudian digantikan oleh
Dmitry Medvedev dan Alexei Miller. Keduanya merupakan mantan
pegawai Putin di Saint Petersburg.[Aksi Putin tersebut juga dibantu oleh
aktivisme pemegang saham dari CEO Hermitage Capital Management,
6

William Browder, dan mantan Menteri Keuangan Rusia, Boris Fyodorov.


Miller dan Medvedev ditugaskan untuk menghentikan penghapusan aset di
Gazprom dan untuk mengurangi kerugian. Itera kemudian dilarang
mengakses jalur pipa milik Gazprom, sehingga hampir bangkrut. Itera lalu
setuju untuk mengembalikan aset yang mereka ambil dari Gazprom
dengan sejumlah biaya.
Pada bulan April 2001, Gazprom mengakuisisi NTV, satu-satunya
stasiun televisi nasional di Rusia yang independen, dari Media-Most milik
Vladimir Gusinsky. Pada tahun 2002, anak usaha Gazprom, Gazprom
Media mengakuisisi semua saham yang dipegang oleh Gusinsky di anak
usaha Media-Most.
Pada bulan Juni 2005, anak usaha Gazprom, yakni Gazprombank,
Gazpromivest Holding, Gazfond, dan Gazprom Finance B. V., menjual
10,7399% sahamnya dengan harga $7 milyar ke Rosneftegaz. Sejumlah
analis pun mengatakan bahwa harga tersebut terlalu rendah. Penjualan
tersebut akhirnya selesai pada tanggal 25 Desember 2005. Dengan
pembelian saham tersebut dan 38% saham yang telah dipegang oleh State
Property Committee, pemerintah Rusia pun resmi menguasai mayoritas
saham Gazprom. Pemerintah Rusia kemudian juga mencabut aturan
kepemilikan asing di Gazprom maksimal 20%.Pada bulan September
2005, Gazprom membeli 72,633% saham Sibneft dengan harga $13,01
milyar. Nama Sibneft kemudian diubah menjadi Gazprom Neft. Pembelian
tersebut dibantu dengan pinjaman sebesar $12 milyar. Gazprom pun
menjadi perusahaan terbesar di Rusia. karena setelah pembelian tersebut
selesai, nilai perusahaan ini mencapai £69,7 milyar (US$123,2 milyar).

C. Pengaruh Gazprom terhadap perdagangan internasional


Sebagai salah satu negara yang memiliki volume cadangan gas
alam terbesar di Dunia, Rusia telah memiliki riwayat yang cukup panjang
sebagai negara yang Mengeksploitasi dan mengekspor gas alam. Cadangan
gas alam Rusia sebagian Besar terdapat di kawasan Siberia, jauh dari
pemukiman dan perbatasan Rusia Dengan negara-negara lain. Gas alam
yang didapatkan dari tambang-tambang di Siberia kemudian disalurkan ke
berbagai negara di Eropa melalui berbagai jaringan Pipa gas yang
7

melewati negara-negara di Eropa Timur seperti Ukraina, Belarusia,


Moldova, dan Polandia. Selain itu, Rusia juga memiliki pipa gas di bawah
laut yang Melewati Laut Baltik (Sharples dan Judge, 2014: 5). Sejak 1940,
Uni Soviet telah mengekspor gas alam ke beberapa negara di kawasan
Eropa Timur, termasuk Polandia, dalam skala kecil.
Dalam periode yang sama, Uni Soviet belum mampu mengekspor
gas alam ke kawasan Eropa Barat karena hal Tersebut membutuhkan biaya
yang besar dan menuntut infrastruktur distribusi yang Memadai, dua hal
yang sulit diwujudkan oleh Uni Soviet di tengah krisis ekonomi Pasca-
Perang Dunia II. Pada saat itu, pasar gas alam di Eropa Barat masih
dikuasai Oleh Norwegia (Stern, 2003: 1). Seiring dengan berjalannya
waktu, Uni Soviet terus Melakukan eksplorasi di Siberia untuk
menemukan ladang gas baru. Uni Soviet Kemudian menyadari potensi
keuntungan ekonomi yang didapat dari mengekspor Gas alam ke negara-
negara di Eropa. Akhirnya, pada tahun 1970-an ketika keadaan Ekonomi
membaik, Uni Soviet mulai membangun jaringan pipa gas dari
tambangtambang gas di Siberia ke negara-negara bagian Uni Soviet di
kawasan Eropa Timur, seperti Ukraina dan Belarus, untuk kemudian
mempermudah ekspor ke Negara-negara di kawasan Eropa Barat (Stern,
2003: 3). Gas alam menjadi sumber daya alam yang penting dan diminati
oleh negara-negara Di Eropa.
Sharples dan Judge (2014: 11) menyatakan bahwa Eropa
membutuhkan Gas alam terutama sebagai bahan bakar pembangkit listrik,
keperluan industri, dan Penghangat. Selain itu, gas alam sebagai sumber
daya alam alternatif yang tidak Menimbulkan polusi sebesar sumber daya
alam fosil konvensional kemudian Semakin gencar dimanfaatkan oleh
negara-negara di Eropa yang berupaya mencari Sumber daya alam
alternatif untuk menggantikan batu bara dan minyak mentah Pada tahun
1990-an (Sharples dan Judge, 2014: 11). Skeptisme negara-negara di
Eropa terhadap energi nuklir pada tahun 1990-an turut meningkatkan
permintaan Eropa terhadap gas alam (Paltsev, 2011: 5).
Peningkatan permintaan gas alam tersebut sejalan dengan langkah
rusia yang berupaya untuk merehabilitas perekonomiannya pasca
keruntuhan Uni Soviet. Walaupun masa tersebut identik dengan kondisi
8

ekonomi dan keamanan yang belum stabil, rusia masih mampu mengontrol
fasilitas eksploitasi gas alamnya di Siberia sekaligus fasilitas yang
diperlukan untuk mendistribusikan gas alam tersebut ke negara-negara
konsumennya melalui berbagai perjanjian dan skema terkait dengan
negara di mana Fasilitas distribusi gas alam tersebut terletak (Paltsev,
2011: 8). Seiring dengan berjalannya waktu, peningkatan permintaan
tersebut menimbulkan ketergantungan negara-negara Eropa terhadap gas
alam dari Rusia. Ketergantungan Terhadap Rusia turut disebabkan oleh
menurunnya produksi gas alam Norwegia Yang sebelumnya mendominasi
pasar gas alam di Eropa sebesar rata-rata 19,5 Persen pertahun sejak 2001
(Hook dan Aleklett, 2008: 14).
Berdasarkan data dari Eurogas (2012, dalam Sharples dan Judge,
2014: 5), Uni Eropa sebagai kesatuan Menggantungkan suplai gas
alamnya dari impor sebesar 79,1 persen. 68 persen dari Impor gas alam
tersebut berasal dari Rusia.Untuk mendukung ekspornya, Rusia memiliki
empat jaringan pipa gas utama ke Eropa. Pertama, jaringan pipa Baltik
yang melewati Lithuania, Latvia, dan Estonia Untuk melayani Finlandia.
Kedua, jaringan pipa Nord-Stream yang ditempatkan di Dasar Laut Baltik
untuk melayani Jerman dan Uni Eropa. Ketiga, pipa jaringan Belarus ke
arah Polandia untuk melayani Uni Eropa. Keempat, pipa jaringan Ukraina
ke arah Polandia dan Moldova untuk melayani Uni Eropa (Sharples dan
Judge, 2014: 5. Ketergantungan Eropa terhadap pasokan gas alam dari
Rusia menguntungkan Gazprom sebagai badan usaha milik negara di
Rusia yang memonopoli eksploitasi Dan ekspor gas alam. Ketergantungan
yang demikian juga dimanfaatkan oleh Rusia untuk meningkatkan
pengaruhnya, khususnya dalam bidang politik, di negaranegara Eropa.
meskipun demikian, pengaruh Rusia akhirnya juga dapat diamati dalam
bidang ekonomi. Sebagai gambaran, pengaruh Rusia yang demikian dapat
diamati di Ukraina dan Belarusia sebagai negara Eropa Timur yang
berbatasan langsung dengan Rusia.
Ukraina juga bergantung pada gas alam dari Rusia. Ketergantungan
tersebut turut dimanfaatkan oleh Rusia untuk memengaruhi politik
domestik di Ukraina. PascaEuromaidan yang berujung pada krisis di
Krimea, Rusia menaikkan harga gas alam yang diekspor ke Ukraina
9

sampai pada titik di mana Ukraina harus meminjam dana dari Bank Dunia
agar mampu membeli gas alam dari Rusia yang vital dalam kehidupan
sehari-hari (Siddi, 2015). Belarus turut bergantung pada pasokan gas alam
dari Rusia. Sejak 1996, Gazprom menaikkan harga gas alam yang diekspor
ke belarus. Hingga akhirnya pada 2007, Belarus tidak menerima kenaikan
harga gas alam dari Rusia dan memutuskan untuk tidak membayar gas
alam tersebut. Pada tahun yang sama, Belarus berhasil melakukan
negosiasi dengan Rusia untuk tetap membayar gas alam namun dengan
harga yang telah dinaikkan (Kononczuk, 2007). Tindakan Rusia yang
memanfaatkan ekspor gas alam sebagai alat politik terhadap negara lain.
Tidak hanya dapat diamati di Ukraina dan Belarus. Walaupun tidak
berbatasan langsung dengan Rusia, Polandia turut dipengaruhi oleh
manuver Rusia tersebut. Sebagaimana ditunjukkan oleh Tabel 1, Polandia
mengimpor 72 persen dari total konsumsi gas alamnya. Dari total jumlah
impor tersebut, 81,3 persen gas alam diimpor dari Rusia. Data dari World
Bank (2017) juga menunjukkan bahwa impor gas alam dari Rusia
menyusun 64 persen total impor Polandia dengan nilai sebesar 9,5 milyar
dolar AS.
Dengan keadaan yang demikian, Rusia dapat dikatakan memiliki
posisi yang Menguntungkan diatas Polandia,baik dalam bidang politik
maupun ekonomi Rusia dan Polandia dalam sejarahnya telah meratifikasi
berbagai perjanjian mengenai pembelian gas alam. Awalnya, pembelian
gas alam dari Rusia oleh Polandia sebagai negara yang sepenuhnya
berdaulat pascarevolusi 1989 dilakukan Sebatas melalui perjanjian barter
yang disetujui pada tahun 1992 (Posaner, 2016: 101). Namun, seiring
dengan berjalannya waktu, Polanda menyadari bahwa Dibutuhkan
perjanjian jangka panjang yang baru untuk menjaga keamanan suplai.
perjanjian yang paling signifikan adalah Kontrak Yamal yang disahkan
pada tahun 1996. Disebut sebagai contract of the century, Kontrak Yamal
mengatur dan memandatkan ekspor gas alam Rusia ke Polandia mulai dari
tahun 1996 hingga 2022 (Posaner, 2016: 105).
Kemudian, pada 2010 Polandia dan Rusia menyetujui renegosiasi
untuk mengesahkan beberapa pasal tambahan dalam Kontrak Yamal, Yang
mana renegosiasi tersebut bersifat kontroversial bagi Polandia dan Uni
10

Eropa (UE) (Gira, 2010: 1). Dalam jangka waktu antara


pengesahan Kontrak Yamal Hingga renegosiasi 2010, terjadi berbagai
peristiwa yang kemudian menunju Aspirasi Rusia untuk memanfaatkan
statusnya sebagai eksportir gas alam terbesar Di dunia untuk memenuhi
kepentingan ekonomi dan politiknya terhadap Polandia (Konaszczuk,
2018: 45). Tidak hanya dapat diamati di Ukraina dan Belarus. Walaupun
tidak berbatasan langsung dengan Rusia, Polandia turut dipengaruhi oleh
manuver Rusia tersebut. Sebagaimana ditunjukkan oleh Tabel 1, Polandia
mengimpor 72 persen dari total konsumsi gas alamnya. Dari total jumlah
impor tersebut, 81,3 persen gas alam diimpor dari Rusia. Data dari World
Bank (2017) juga menunjukkan bahwa impor gas alam dari Rusia
menyusun 64 persen total impor Polandia dengan nilai sebesar 9,5 milyar
dolar AS.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gazprom adalah Perusahaan Saham Gabungan Publik Rusia yang
besar, berurusan dengan bisnis ekstraksi, produksi, transportasi, dan
penjualan gas alam.
Gazprom didirikan pada tahun 1989 ketika Kementerian Industri
Gas Soviet diubah menjadi perusahaan, mempertahankan semua asetnya.
Gazprom adalah perusahaan swasta, tetapi Pemerintah Rusia memegang
saham mayoritas Gazprom. Gazprom juga terlibat dalam penetapan harga
gas Pemerintah Rusia dan akses ke jaringan pipa.
Pengaruh Gazprom terhadap Negara-negara lain merupakan
kepentingan yang sangat berpengaruh karena produksi dan ekspor gas
alam dirusia merupakan salah satu sector yang memberikan kontibusi
besar terhadap penerimaan Negara sehingga segala bentuk kerjasama yang
berkaitan dengan sektor energy termasuk gas alam dianggap sebagai
kebijakan penting yang dapat mempengaruhi suatu Negara tersebut.

B. Saran
D mikian makalah ini d ngan judul “Int rnational Compan
(Gazprom)” ini sa a buat b dasarkan d ngan sumb r-sumber yang ada.
Saya juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari permbaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

S t owati, Aprin Tri. “KEPENTINGAN RUSIA MEMILIH CINA DALAM


KERJASAMA PERDAGANGAN GAS ALAM DI ARTIK.”

Alfiansyah, Iqbal Bagus. Dinamika Ekonomi Dan Politik Dalam Hubungan


Perdagangan Gas Alam Rusia Polandia Pada Periode Pasca Perang
Dingin Hingga 2010: Analisis Realisme ofensif Dan Geopolitik Kritis.
Dis. UNIVERSITAS AIRLANGGA,2020

Ningrum, Rohkma Dwi. KERJASAMA INDUSTRI GAS RUSIA-UNI EROPA


TERKAIT KONFLIK GAS RUSIA-UKRAINA 2009. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, 2015.

12

Anda mungkin juga menyukai