Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH AKHIR

MATA KULIAH ACCOUNTING AND FINANCE

PT. Kalbe Farma Tbk: Perbandingan kinerja, harga saham, dan kebijakan
dividen sebelum dan sesudah pandemi COVID-19

Disusun Oleh :
Diva Tertia Almira (470320)

Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Gadjah Mada

Juni 2021

1
DAFTAR ISI

I. Profil Singkat Perusahaan …………………………………………....……… 3


II. Gambaran Umum Perusahaan ……………………………………..…...……. 4
A. Sejarah Perusahaan…………………………………………….....…….4
B. Visi, Misi & Nilai Perusahaan…………………………………....…….5
C. Struktur Organisasi…………………………………………….....…….6
D. Produk………………………………………………………….....…….7
III. Landasan Teori…………………….………...………………………...….…. 12
A. Rasio Keuangan…………………….…………………………...……. 12
IV. Pandemi COVID-19: Dampak terhadap perekonomian Indonesia……...……. 16
V. Perbandingan kinerja PT Kalbe Farma sebelum dan sesudah Pandemi….….. 18
A. Laporan Keuangan……………………………………………………..18
B. Rasio Keuangan…………………….…………………………...……. 22
C. Saham…………………….……………………………………...……. 26
D. Kebijakan Dividen…………………….………………………...……. 28
VI. Kesimpulan & Saran…………....……….………..………………..…...……. 29
VII. Daftar Pustaka…………....……….……..……………………………...……. 32

2
I. PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN

PT. Kalbe Farma Tbk

● Alamat: Jl. Let. Jend Suprapto Kav 4 Jakarta 10510


● Website: https://www.kalbe.co.id/
INFORMASI
● No Telepon: 6221 - 42873888 - 89
UMUM
● Email : Corp.Comm@kalbe.co.id

Berdiri pada tahun 1966 oleh dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D. dan
enam saudaranya, Kalbe yang bermula dari usaha sederhana di

SEJARAH sebuah garasi kini telah berkembang menjadi perusahaan farmasi

SINGKAT terdepan di Indonesia. Kalbe terus berkembang dan membangun


pabrik pertamanya di kawasan Pulomas pada tahun 1971.

Sejak pendiriannya, Kalbe terus berinovasi untuk mendukung


pertumbuhan usaha dengan melakukan diversifikasi usaha.
Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra internasional, sampai
saat ini Kalbe telah merintis berbagai inisiatif riset mutakhir di
bidang sistem penghantaran obat, obat kanker dan bioteknologi.
Di pasar internasional, Kalbe telah hadir di negara-negara
ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan.

KEPEMILIKAN
SAHAM

Figur di atas diambil dari Kalbe Farma, “Laporan Tahunan 2020 Annual
Report,” Mei 2021.

3
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdiri

Pada 10 september 1966 Kalbe Farma pertama didirikan oleh 6 bersaudara, Khouw Lip
Tjoen, Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila dan F. Bing
Aryanto. Kalbe yang bermula dari usaha sederhana di sebuah garasi terus berkembang dan
berhasil membangun pabrik pertamanya di kawasan Pulomas, Jakarta Timur pada tahun
1971. Pendirian pabrik tersebut mendorong perkembangan Kalbe ke daerah–daerah lain di
luar Jakarta, sampai saat ini terdapat lebih dari 70 kantor cabang distribusi Kalbe di seluruh
Indonesia.
Hingga tahun 1985 Kalbe terus mengembangkan bisnisnya melalui diversifikasi usaha.
Sebelumnya PT Kalbe Farma Tbk sudah menjadi salah satu pesaing utama pada kategori obat-
obatan ethical (obat yang harus diperoleh dengan resep dokter dan hanya bisa dibeli di apotek)
bahkan mampu bersaing dengan perusahaan internasional. Langkah berikutnya yang diambil
Kalbe adalah memperkuat keberadaanya di bidang Over The Counter/OTC (obat yang
dapat diperoleh secara bebas tanpa resep dokter. Obat jenis ini dapat dibeli di apotek,
supermarket bahkan di warung kecil). Maka dari itu, pada tahun 1977 Kalbe mendirikan
PT Dancos Labolatories yang lebih memfokuskan diri di bidang OTC. Pada tahun 1985,
PT Kalbe Farma Tbk mengakuisisi PT Bintang Toedjo yang bergerak di bidang OTC serta
PT Hexpharm Jaya yang sebagian besar produknya merupakan pemegang lisensi dari
Jepang. Selain diversifikasi usaha di bidang farmasi, PT Kalbe Farma Tbk terus merambah di
bidang lainnya termasuk pengemasan dan makanan kesehatan. Perusahaan tersebut terus
berkembang hingga di tahun 1991 Kalbe menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
Diversifikasi usaha terus dilakukan sampai Indonesia mengalami krisis keuangan
pada tahun 1997, sehingga PT Kalbe Farma Tbk kembali ke bisnis inti. Krisis tersebut
mendorong manajemen Kalbe untuk memfokuskan bisnisnya pada produk yang lebih
berpotensi seperti susu dan nutrisi bayi. Konsekuensinya, bisnis-bisnis yang tidak relevan
dijual atau dimitrakan dengan pihak asing, seperti anak perusahaannya yang bergerak di
bidang makanan Arnotts. Di pihaklain, PT Kalbe Farma Tbk mulai memasuki bisnis
minuman energi pada tahun 1993 dengan produk Extra Joss. Menurut laman situs resminya,
Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui

4
4 kelompok divisi usaha: Divisi Obat Resep, Divisi Produk Kesehatan, Divisi Nutrisi, serta
Divisi Distribusi and Logistik.
Hingga saat ini Kalbe telah berhasil memproduksi produk-produk kesehatan yang
banyak digunakan penduduk Indonesia seperti Promag, Mixagrip, Woods, Komix, Prenagen
and Extra Joss. Di pasar internasional, Kalbe telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria,
dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di
pasar ekspor. Kalbe juga merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di
Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp69 triliun dan nilai penjualan Rp23.113 miliar
per akhir 2020. Sampai saat ini Kalbe terus melakukan inovasi melalui peluncuran aplikasi
kesehatan hingga inisiatif riset mutakhir di bidang sistem penghantaran obat, obat kanker, sel
punca dan bioteknologi.

B. Visi, Misi & Nilai Perusahaan

Setiap organisasi dan perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai, baik untuk jangka
waktu yang pendek, maupun untuk jangka waktu yang panjang. Dengan memiliki visi, misi
dan nilai perusahaan perusahaan dapat memiliki tolak ukur kesuksesan, dasar dalam membuat
kebijakan dan alat untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan
perusahaannya, Kalbe Farma memiliki visi, misi, moto dan nilai perusahaan sebagai berikut:

Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik dengan


Visi skala internasional yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat,
dan manajemen yang prima.
Misi Meningkatkan kesehatan untuk kehidupanyang lebih baik.
Motto “The Scientific Pursuit of Health for a Better Life”

Di sisi kiri logo Kalbe terdapat gambar seorang ibu yang sedang
Arti Logo
mengangkat anaknya, hal tersebut melambangkan "Kalbe Care"
yaitu kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Sedangkan
penulisan Kalbe tanpa adanya Farma, menggambarkan bahwa
Kalbe tidak hanya bergerak di bidang obat-obatan

5
• Saling percaya adalah perekat di antara kami
Berlandaskan saling percaya, saling menghargai dengan
menjunjung tinggi keterbukaan dan kejujuran, kami
mengelola Perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi
sesame.
• Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami
Kesadaran penuh merupakan landasan kami dalam
mengambil tindakan yang selaras dengan nilai-nilai
Perseroan agar senantiasa tanggap terhadap kebutuhan
semua pemangku kepentingan, masyarakat dan
lingkungan.
• Inovasi adalah kunci keberhasilan kami
Nilai
Berawal dari kesederhanaan disertai dengan semangat untuk
Perusahaan
terus berinovasi, kami bertumbuh untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
• Bertekad untuk menjadi yang terbaik
Kami memberi kesempatan yang sama kepada setiap
individu untuk mengembangkan potensinya agar menjadi
insan yang handal melalui budaya belajar dan perbaikan
yang berkesinambungan
• Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami
Sebagai bagian dari kehidupan, kami berperan serta
memelihara keragaman dan keharmonisan dengan melakukan
usaha-usaha yang bermanfaat bagi sesama hingga generasi
mendatang.

C. Struktur Organisasi

Dalam melakukan kegiatan usahanya, PT Kalbe Farma merancang struktur organisasi


sehingga jalannya roda perusahaan dapat terarah dengan efektif dan efisien. Perusahaan
perseroan ini dipimpin oleh seorang presiden direktur yang dibantu oleh empat (4) orang
direktur. Secara struktur, Kalbe mengelompokan organisasinya menjadi dua bagian yaitu
secara fungsional dan produk. Pada sisi fungsional terdapat dua belas divisi yang mencakup

6
Sumber Daya Manusia, Treasury, Supply Chain, Sistem Manajemen, Keuangan, Sistem
Informasi (IT), Komunikasi, Investasi Strategis, Pengembangan Bisnis, Regulasi, Audit dan
Hukum. Sedangkan pada sisi produk atau unit usaha terdapat juga dua belas divisi yang
mencakpu Pharma, Non- Pharma, Produk Kesehatan, Nutrisi, Perawatan Mata, Alat Kesehatan,
Perawatan Hewan, Logistik, Layanan Kesehatan, Bio-Farma dan E-Health. Struktur organisasi
Kalbe dapat digambarkan lebih detail pada grafik di bawah.

Figur di atas Digambar ulang dari Kalbe Farma, “Laporan Tahunan 2020 Annual Report,” Mei 2021.
Available: https://www.kalbe.co.id/Portals/0/pdf/annual-report/AR-KALBE-2020.pdf

D. Produk

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam menjalankan usaha Kalbe membagi
divisi usahanya menjadi 4 kelompok: Divisi Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk
Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi (kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and
Logistik (kontribusi 30%). Dengan didukung lebih dari 15,000 di seluruh wilayah Indonesia,
Kalbe mampu menjangkau seluruh indonesia dan hampir semua negara Asean dengan produk-
produk kesehatan dan nutrisinya. Berikut adalah rangkuman produk-produk yang di produksi
oleh Kalbe dan ikhtisar singkat kinerjanya selama 2020.

7
• Divisi Obat Resep

Gambar di atas diambil dari Kalbe Farma, “Produk Jasa – Obat Resep,” Mei 2021. Available:
https://www.kalbe.co.id/id/obat-resep

Divisi ini menawarkan rangkaian obat resep yang lengkap untuk seluruh segmen
ekonomi masyarakat, dari obat generik tidak bermerek, obat generik bermerek hingga obat
paten. Produk-produk didistribusikan ke rumah sakit, apotek hingga toko obat di seluruh
Indonesia melalui jaringan distribusi yang terintegrasi. Kalbe juga memiliki tim pemasaran
yang solid, yang dikelompokkan berdasarkan segmen dan kelas terapi guna menjamin kegiatan
pemasaran yang terfokus dan efektif. Selain itu Kalbe juga memiliki anak perusahaan yang
khusus memproduksi obat-obatan pengidap kanker bernama PT Global Onkolab Farma.
Perusahaan tersebut meneliti, memformulasi, memproduksi, dan mendistribusikan berbagai
macam obat Onkologi termasuk resep, terapi dan rejimen pendukung. Divisi ini juga memiliki
cakupan yang besar melalui jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, untuk
melayani rumah-rumah sakit, apotik dan toko obat di seluruh kepulauan nusantara.

Beberapa produk unggulan yang banyak diresepkan oleh tenaga medis adalah Brainact,
obat resep bermerek yang digunakan untuk pasien dengan gangguan kesadaran akibat cedera
kepala, bedah otak, dan infark serebral stadium akut. Dan Broadced, obat resep bermerek yang
digunakan untuk pasien dengan infeksi saluran napas bawah, infeksi saluran kemih, infeksi
gonore tanpa komplikasi, septikemia bakterial, infeksi tulang dan sendi, infeksi intraabdomen,
infeksi kulit, pencegahan infeksi bedah. Pada tahun 2020, divisi memproduksi sekitar 15,000
juta obat dalam bentuk tablet, injeksi maupun cairan.

Produksi tahun 2020


Tipe Obat
(dalam juta)
Tablet 12,688
Kapsul 1,497
Cairan 92
Injeksi (Ampul) 113

8
Injeksi (Vial) 117
Krim 68
Butiran 8
Dry Syrup 4
Cairan Infus 3
Cairan Hemodialisa 2
Figur di atas Digambar ulang dari Kalbe Farma, “Laporan Tahunan 2020 Annual Report,” Mei 2021.
Available: https://www.kalbe.co.id/Portals/0/pdf/annual-report/AR-KALBE-2020.pdf

• Divisi Produk Kesehatan

Portofolio produk Divisi Produk Kesehatan meliputi produk-produk obat bebas (atau
OTC) dan minuman energi, hingga produk minuman kesehatan siap saji. Kategori produk obat
OTC termasuk obat yang bersifat kuratif serta produk-produk yang memiliki manfaat
kesehatan seperti suplemen dan produk bersifat preventif lainnya. Produk obat OTC Kalbe
mencakup lebih dari 6 kelas terapi obat bebas dengan merek-merek dominan yang menguasai
pangsa pasar dalam beberapa dekade terakhir.

Gambar di atas diambil dari Kalbe Farma, “Produk Jasa – Produk Kesehatan,” Mei 2021. Available:
https://www.kalbe.co.id/id/produk-dan-jasa/produk-kesehatan

Beberapa produk unggulan Kalbe lainnya adalah Komix, Woods, Entrostop, Procold,
Fatigon, Promag, Mixagrip dan Extra Joss. Ekstra Joss adalah minuman berenergi yang
membantu menjaga kesehatan tubuh, menyegarkan dan terlibat dalam metabolisme energi
yang telah diproduksi oleh Kalbe sejak 1994. Selain itu terdapat Woods, obat batuk dengan
empat varian produk yaitu: Woods Expectorant (Obat batuk berdahak dalam sediaan sirup),
Woods Antitusive (Obat batuk tidak berdahak dalam sediaan sirup), Woods’ Herbal (Obat
batuk berdahak yang berbahan dasar herbal dalam sediaan sirup) dan Woods’ Lozenges

9
(Permen pelega tenggorokan dengan rasa Original, Lemon, Oranges, Cherry, Honey Lemon,
Blackcurrant). Divisi produk kesehatan berhasil memproduksi sekitar 515,000 juta obat pada
tahun 2020, yang detailnya lebih jelas ditampilkan pada table di bawah.

Tipe Obat Produksi tahun 2020


Serbuk Effervescent 55,000 Ton
Bubuk 1,108 Juta Sachet
Cairan 9 Juta Liter
Tablet 1,200 Juta
Permen 460,800 Juta Tablet
Kapsul 168 Juta
Kapsul Lunak 59 Juta
Suplemen Kesehatan 980 Juta
Figur di atas Digambar ulang dari Kalbe Farma, “Laporan Tahunan 2020 Annual Report,” Mei 2021.
Available: https://www.kalbe.co.id/Portals/0/pdf/annual-report/AR-KALBE-2020.pdf

• Divisi Nutrisi

Divisi Nutrisi Kalbe mengelola ragam produk nutrisi menawarkan ragam produk-
produk nutrisi yang lengkap untuk segala segmen usia, mulai dari bayi, balita, anak-anak, pra-
remaja, dewasa, ibu hamil menyusui, hingga kaum manula; serta produk-produk nutrisi untuk
konsumen dengan kebutuhan khusus.

Gambar di atas diambil dari Kalbe Farma, “Produk Jasa – Nutrisi,” Mei 2021. Available:
https://www.kalbe.co.id/id/produk-dan-jasa/nutrisi

Untuk konsumer premium, Kalbe menawarkan berbagai macam produk susu seperti
Morinaga (susu bubuk bagi bayi dan anak-anak) dan Prenagen (susu nutrisi sehat bagi

10
ibu hamil). Untuk segmen menengah, Kalbe menawarkan produk Zee (susu bubuk bagi anak-
anak dan pra-remaja) dan Lovamil (susu bubuk kaya nutrisi yang cocok bagi ibu hamil dan
menyusui). Bagi konsumen berkebutuhan khusus Kalbe memiliki produk Diabetasol
(makanan pengganti yang tepat dengan kandungan nutrisi yang lengkap bagi penderita
diabetes). Berbagai produk nutrisi non-susu juga diproduksi oleh divisi ini, mulai dari
Fitbar (snack bar yang sehat dan lezat serta rendah kalori), Nutrive Benecol (smoothie
yang enak untuk membantu menurunkan level kolestrol), hingga Diva (minuman
sehat dengan kandungan kolagen dan antioksidan yang efektif untuk perawatan
kulit). Di tahun 2020, divisi nutrisi mencatatkan produksi sekitar 38,000 ton produk untuk
seluruh pelanggannya.

Produksi tahun 2020


Tipe Produk
(dalam ton)
Susu Bubuk dan Makanan
24,000
Lainnya dari Susu
Makanan Bayi & Biskuit 5,500
Minuman Siap Saji 8,800
Figur di atas Digambar ulang dari Kalbe Farma, “Laporan Tahunan 2020 Annual Report,” Mei 2021.
Available: https://www.kalbe.co.id/Portals/0/pdf/annual-report/AR-KALBE-2020.pdf

• Divisi Distribusi Dan Logistik

Divisi distribusi dan logistik Kalbe bertanggung jawab atas distribusi produk-produk
Kalbe dan produk prinsipal pihak ketiga ke lebih dari 1 juta outlet di seluruh pelosok Indonesia.
Jaringan ini merupakan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia untuk produk farmasi,
melingkupi seluruh 33 propinsi di Indonesia yang mendukung Kalbe dalam memberikan
layanan ke 17.000 pulau di seluruh negeri. Di samping itu, Kalbe juga telah memperluas
portofolio bisnis Divisi tersebut dengan perdagangan bahan baku kimia, peralatan kesehatan
serta layanan jasa kesehatan secara ritel.

11
III. LANDASAN TEORI

A. Rasio Keuangan

Menurut ketentuan Pasal 2 PP No. 24 Tahun 1998 tentang Informasi Keuangan


Tahunan Perusahaan (“PP 24/1998”) maka semua perusahaan terbuka wajib menyampaikan
Laporan Keuangan Tahunan kepada Menteri. Komponen laporan keuangan tahunan yang dapat
diketahui oleh masyarakat meliputi Neraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan ekuitas,
Laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang mengungkapkan utang piutang
termasuk kredit bank dan daftar penyertaan modal. Dengan tersedianya data keuangan tersebut,
investor dapat menganalisa kemampuan & performa perusahaan. Salah satu metode analisis
keuangan untuk menilai kinerja perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan seperti
laporan neraca, laporan aliran kas, dan laporan laba-rugi adalah rasio keuangan. Rasio bisa
digunakan untuk melakukan analisis industri, Analisis benchmark (peer) ataupun analisis tren
/ histori. Rasio keuangan juga dapat digunakan untuk menentukan kelemahan maupun
kekuatan finansial suatu perusahaan. Terdapat lima jenis rasio keuangan yaitu:

Tipe Rasio Jenis Rasio


I. Likuiditas • Current Ratio (Rasio Lancar)
Rasio yang digunakan untuk 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
mengukur kemampuan perusahaan
Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
dalam memenuhi kewajiban atau
kewajiban jangka pendek menggunakan aktiva lancar.
membayar hutang jangka pendek.

• Quick Ratio (Rasio Cepat)


𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendek menggunakan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan persediaan karena membutuhkan waktu
yang lama untuk dicairkan dibandingkan asset lain

II. Pengelolaan Aset • Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)


𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 (𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦)

12
Merupakan rasio yang mengukur Rasio yang digunakan untik mengukur berapa kali jumlah
seberapa efisien penggunaan aset inventory yang diganti dalam satu tahun
yang dimiliki oleh perusahaan
• Days Sales Outstanding (DSO)
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛/365
Mengukur jumlah rata-rata hari yang dibutuhkan penjualan
kredit untuk diubah menjadi uang tunai atau berapa lama
perusahaan menagih piutang

• Total Assets Turnover Ratio


𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑇 𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
penjualan dari total asetnya dengan membandingkan
penjualan bersih dengan total aset rata-rata.

• Fixed Assets Turnover Ratio


𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
Mengukur seberapa besar efektivitas aset tetap yang dimiliki
oleh perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan.

III. Rasio Hutang/Leverage • Total Debt to total Capital


Rasio yang menunjukkan 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
kemampuan perusahaan untuk
Rasio solvabilitas yang dihitung dengan membagi total utang
melunasi kewajibannya dengan
terhadap total modal perusahaan
asetnya. Dengan kata lain, ini
menunjukkan berapa banyak aset
• Times Interest Earned (TIE)
yang harus dijual perusahaan
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
untuk melunasi semua 𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
kewajibannya. Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar atau
menutupi beban bunga di masa depan.

13
IV. Rasio Profitabilitas • Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Rasio yang digunakan sebagai 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
tolok ukur suatu perusahaan dalam
Mengukur laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap
menghasilkan laba selama periode
penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan.
waktu tertentu.

• Return on Assets Ratio (Rasio Pengembalian Aset)


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Rasio ini menunjukan persentase keuntungan (laba bersih)
yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan
sumber daya atau rata-rata jumlah aset

• Basic Earning Power Ratio


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Rasio yang menunjukkan kemampuan aset perusahaan dalam
menghasilkan laba operasi.

• Operating Margin
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
Indikator seberapa baiknya pengelolaan perusahaan dan
seberapa besar risiko yang berhubungan dengan bisnis yang
dijalankan..

• Return on Equity Ratio (Rasio Pengembalian Ekuitas)


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎
Mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang
saham biasa.

• Return on Invested Capital


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ − 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
Rasio profitabilitas yang bertujuan untuk mengukur
persentase pengembalian yang diperoleh perusahaan atas
modal yang diinvestasikan.

14
V. Rasio Pasar/Market Value • Price/Earnings Ratio
Rasio yang mencerminkan 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
pandangan pasar terhadap
Rasio valuasi harga per saham perusahaan saat ini
perusahaan.
dibandingkan dengan laba bersih per sahamnya

• Market/Book Ratio
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Rasio yang memberikan informasi terkait perbandingan nilai
buku dan harga saham perusahaan

15
IV. PANDEMI COVID-19: DAMPAK TERHADAP EKONOMI INDONESIA

Semenjak dimulainya pandemi COVID-19 pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi di


seluruh dunia dan Indonesia terdampak negatif. Meskipun Indonesia dinilai memiliki daya
tahan perekonomian yang kuat, tetap saja hal ini akan mempengaruhi target pencapaian
ekonomi di beberapa tahun kedepan. Dapat dilihat pada tabel di bawah, dari berbagai sumber
yaitu International Monetary Fund (IMF), World Bank, Bloomberg & The Organisation for
Economic Co-operation and Development (OECD). Indonesia diperkirakan mengalami
pertumbuhan yang cukup tinggi dibandingkan negara lain di 2021 meskipun terjadi penurunan
ekonomi di tahun 2020. Menurut perkiraan IMF, perekonomian Indonesia diperkirakan akan
kembali dengan kekuatan penuh menjadi 6,1% pada tahun 2021 dan stabil di 5,3% pada tahun
2022, tergantung pada pemulihan ekonomi global pasca pandemi.

Gambar di atas diambil dari Christian, Alvin. (2 Desember 2020). Omnibus Law: Predicting the Future of Investment and
Hiring in Indonesia [Video]. Available: https://bit.ly/3diOJGP

Faktor Penyebab penurunan kinerja ekonomi diakibatkan oleh banyak hal mulai dari
guncangan ekonomi secara tiba-tiba hingga inflasi yang tidak terkendali. Menurut data riset
Biro Riset Ekonomi Amerika Serikat (NBER) berikut beberapa fenomena umum yang
menyebabkan terjadinya penurunan kinerja ekonomi yang dikarenakan oleh COVID-19:

1. Guncangan Ekonomi Secara Tiba-Tiba


Wabah virus menimbulkan kerusakan finansial yang serius secara tiba-tiba dan
mematikan ekonomi di seluruh dunia.

16
2. Hutang yang Berlebihan
Ketika perusahaan memiliki terlalu banyak hutang, biaya untuk membayar hutang
dapat meningkat ke titik dimana mereka tidak dapat membayar utang tersebut.
Meningkatnya hutang dan kebangkrutan perusahaan dapat membalikkan perekonomian
negara.

3. Gelembung aset perekonomian yang buruk akan segera terjadi ketika keputusan
investasi di dorong oleh emosi.
Investor bisa menjadi terlalu optimis jika perekonomian kuat dan sangat pesimistik saat
perekonomian lemah. Ketika gelembung itu meletus, panic selling dapat
menghancurkan pasar sehingga menyebabkan resesi.

4. Inflasi Terlalu Tinggi


Inflasi adalah tren harga naik dari waktu ke waktu. Inflasi bukanlah hal yang buruk,
tetapi inflasi yang berlebihan bakal jadi fenomena yang berbahaya. Deflasi yang tak
terkendali dapat menyebabkan resesi sehingga merusak ekonomi.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Dr. Willem A.
Makaliwe menjelaskan bagaimana dampak menurunya perekonomian negara bagi masyarakat.
Menurut Willem, keadaan resesi membuat masyarakat mengalami penurunan aktivitas.
“Karena terjadi penurunan aktivitas akibat resesi, perusahaan mebel dalam satu tahun hanya
bisa menjual delapan kursi yang menyebabkan penurunan penjualan dari tahun lalu," ujar
Willem. Akibatnya, perusahaan hanya mempekerjakan lebih sedikit orang dan dua terdapat
beberapa karyawan yang akan kehilangan pekerjaannya. Tidak berhenti sampai disana,
pedagang mebel ini nantinya juga akan mengalami penurunan penjualan yang kemudian juga
mempengaruhi pendapatannya. Penurunan pendapatan itu, lanjutnya, bakal mempengaruhi
daya beli penjual mebel. Kondisi tersebut berlaku seperti efek domino atau akan mempengaruhi
perekonomian lain. Tak terkecuali industri farmasi yang ikut terdampak meskipun masih
termasuk dalam produk yang masih sangat dibutuhkan pada era pandemi. Jangkauan produk
obat Kalbe yang mencakup obat resep, produk kesehatan OTC dan nutrisi mengalami
penurunan permintaan yang berakibat pad amenurunya laba kotor perusahaan tersebut.
Informasi lebih detail akan dibahas lebih lanjut pada Bab berikutnya.

17
V. KINERJA KALBE FARMA SEBELUM DAN SETELAH PANDEMI
A. Laporan Keuangan PT. Kalbe Farma, Tbk (2016 – 2020)

LAPORAN LABA RUGI


Dalam juta rupiah

Growth Sebelum
2016 2017 2018 2019 2020 & Sesudah
COVID-19
(2018 vs 2020)
Revenue 1.437,80 1.487,10 1.464,00 1.626,90 1.635,80 12%
COGS -747,8 -779 -791,9 -902,1 -922,5 16%
Gross Profit 690 708,1 672,1 724,8 713,3 6%

Expenses
R&D Expenses -14,2 -17,7 -16,9 -20,6 -20,2 20%
Selling and Marketing Expense -373,2 -372,5 -349,6 -373 -345,4 -1%
General & Admin Expenses -70,6 -76,1 -74,9 -83,2 -89,2 19%
Other Inc / (Exp) -8,9 -8,8 -6,3 -8,8 -4,6 -27%
Operating Expenses -466,9 -475 -447,7 -485,6 -459,3 3%
Operating Income 23,1 233,1 224,4 239,2 253,9 13%

Net Interest Expenses 8,5 8 7,4 7,7 5,4 -27%


EBT, Incl. Unusual Items 231,6 241,2 231,7 246,9 259,3 12%
Income Tax Expense -57,1 -60,4 -58,3 -64,5 -61,2 5%
Net Income to Company 174,5 180,8 173,5 182,4 198,1 14%

EBITDA 253,9 264,6 252,7 273,7 293,1 16%


EBIT 223,7 234,1 222,5 239,8 253,5 14%
Gambar di atas digambar ulang dari Kalbe Farma, “Laporan Tahunan 2020 Annual Report,” Mei 2021.

Analisa:
PT Kalbe Farma Tbk berhasil meningkatkan pendapatan kotornya sebesar 12% antara tahun
2018 dan 2020, hal ini di dorong oleh meningkatnya permintaan produk kesehatan yang sangat
dibutuhkan masyarakat di masa pandemi. Namun akibat lemahnya daya tukar rupiah, harga
bahan baku pokokpun ikut naik sebesar 16%. Hal ini terjadi karena sebagian besar harga bahan
baku obat yang di butuhkan Kalbe harus diimpor dari luar negeri. Sehingga kenaikan 12% pada
pendapatan tidak terefelksi kan sepenuhnya pada laba kotor yang hanya mengalami kenaikan
sebesar 6%.

18
Di sisi pengeluaran, Kalbe Farma berhasil menekan pengeluaran dengan melakukan efisiensi
di pengeluaran biaya rupa-rupa dan marketing sebesar 27% dan 1%. Namun masih terdapat
kenaikan yang signifikan pada biaya beban umum & admin dan biaya penelitian &
pengembangan sebesar 27% dan 20%. Kenaikan ini terjadi karena dalam beberapa tahun
terakhir Kalbe Farma terus melakukan proyek penelitian dalam mengembangkan produk-
produk kesehatan baru yang inovatif guna mendukung pertumbuhan jangka panjang. Di tahun
2020 Kalbe berhasil mempercepat peluncuran enam produk baru: Hevit C 500 mg Tablet, Hevit
C 1000 mg Tablet, Hevit Plus Tablet, Prove D 1000 IU Tablet, Prove C Injeksi dan Kalquine
Tablet, yang ditujukan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam memerangi pandemi
COVID-19. Meskipun banyak pengeluaran yang dikeluarkan, PT Kalbe Farma Tbk masih
berhasil dalam meningkatkan pendapatan operasi sebesar 13%.

Pada tahun 2020, Kalbe Farma mengalami kenaikan biaya bunga hampir 5 kali dari tahun
sebelumnya namun pendapatan bunga juga mengalami kenaikan lebih besar sehingga terjadi
peningkatan beban bunga bersih sebesar 27%. Efisiensi biaya dan meningkatnya pendapatan
membuat Kalbe berhasil meningkatkan laba bersih dan pendapatan sebelum bunga & pajak
(EBIT) sebesar 14%.

NERACA KEUANGAN
Dalam juta rupiah
Growth Sebelum
& Sesudah
2016 2017 2018 2019 2020
COVID-19
(2018 vs 2020)
ASSETS
Cash And Equivalents 214,9 205,2 219,1 218,6 368,6 68%
Short Term Investments 13,3 13,7 12,4 14,1 13,3 7%
Accounts Receivable, Net 195,3 212 226,2 256,8 246,1 9%
Inventory 248,2 262,1 250,3 279,3 265,1 6%
Prepaid Expenses 4,8 4,5 4,3 6,1 2,5 -42%
Other Current Assets 33,9 42,4 27,5 31,8 29,8 8%
Total Current Assets 710,4 740 739,7 806,7 925,4 25%
Property Plant And Equipment, Net 338,1 393,7 434,4 551,1 588,2 35%
Capitalized / Purchased Software 5,7 6,1 6 5,9 5,3 -12%
Long-term Investments 6,6 5,8 6 6,5 8,7 45%
Goodwill 21,8 21,6 20,4 21,1 13,8 -32%
Other Intangibles 7,9 9,3 9,7 26,5 32,9 239%
Other Long-term Assets 39,4 47,9 44,4 38,9 22,7 -49%
Total Assets 1.129,90 1.224,40 1.260,60 1.456,60 1.597,00 27%

19
LIABILITIES
Accounts Payable 83,7 81,7 89,6 87,4 87,8 -2%
Accrued Expenses 32,6 25,5 23,5 36,5 37,7 60%
Short-term Borrowings 10 12,4 4,8 10,8 15,6 225%
Current Portion of LT Debt 0,9 0,2 1,9 1,4 8,8 363%
Current Portion of Capital Lease 0,1 0,1 0,1 0 1,8 1700%
Other Current Liabilities 44,6 44,1 38,9 49,2 73,2 88%
Total Current Liabilities 172 164,1 158,8 185,2 224,8 42%
Long-term Debt 9,8 10,6 18,1 46,6 51,2 183%
Capital Leases 0,2 0,1 0 0 4,7 N/A
Other Non-current Liabilities 23 25,7 21,2 24 22,9 8%
Total Liabilities 205 200,6 198,1 255,8 303,5 53%
EQUITY
Common Stock 34,8 34,5 32,6 33,7 33,2 2%
Retained Earnings 847,2 942,3 977,6 1.104,20 1.194,40 22%
Other Common Equity Adj 1,9 1,8 5,7 4,5 4,5 -21%
Common Equity 883,8 978,6 1.015,90 1.142,40 1.231,90 21%
Minority Interest, Total 41,2 45,2 46,6 58,4 61,6 32%
Total Equity 925 1.023,80 1.062,50 1.200,80 1.293,50 22%
Total Liabilities And Equity 1.129,90 1.224,40 1.260,60 1.456,60 1.597,00 27%
Gambar di atas digambar ulang dari Kalbe Farma, “Laporan Tahunan 2020 Annual Report,” Mei 2021.

Analisa:
Pada sisi aktiva, PT Kalbe Farma Tbk meningkatkan jumlah cash dan asset setara sebesar 68%,
kenaikan yang sangat tinggi ini menunjukan bahwa Kalbe ingin menjaga likuiditasnya dan
mengambil strategi yang lebih konvensional. Inventaris, pituang dan asset lainnya rata-rata
mengalami kenaikan sebesar 6-9% sehingga secara total aktiva lancar mengalami kenaikan
sebesar 25%. Untuk asset tetap juga terjadi kenaikan secara keseluruhan sebesar 27% yang
diakibatkan oleh kenaikan dan penurunan komponen asset tetapnya. Untuk pembelian software,
goodwill dan asset tetap lainnya mengalami penurunan sebesar 12%, 32% dan 49%.
Sedangankan asset seperti properti dan pabrik, investasi jangka panjang dan asset tetap tak
berwujud mengalami kenaikan sebesar 35%, 45% dan 239%. Kenaikan sangat curam pada asset
tetap tak berwujud terjadi karena jumlah inovasi produk Kalbe yang meningkat sehingga terjadi
kenaikan jumlah hak paten dan hak cipta.

Di sisi kewajiban jangka pendek, Kalbe mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 42%.
Hampir diseluruh pos kewajiban mengalami kenaikan kecuali pos akun hutang yang hanya
mengalami penurunan tipis sebesar 2%. Kewajiban jangka panjang mengalami kenaikan yang
lebih tinggi sebesar 100%, kenaikan ini di dorong oleh peningkatan hutang jangka panjang

20
hampir 3 kali lipat dibanding tahun 2018. Secara total kewajiban jangka panjang dan pendek
PT Kalbe Farma Tbk sebesar 53% dibanding sebelum masa pandemi. Pada sisi ekuitas, Kalbe
mengalami kenaikan positif pada laba yang di tahan dan saham sebesar 22% dan 2% yang
berdampak pada kenaikan total ekuitas sebesar 27%. Secara garis besar Kalbe mengalami
kenaikan asset, kewajiban dan ekuitas dengan bobot kenaikan kewajiban paling besar. Hal ini
menunjukan bahwa Kalbe memiliki kebutuhan modal besar yang didapatkan melalui sumber
modal utang.

21
B. Rasio Keuangan PT. Kalbe Farma, Tbk (2016 – 2020)
Growth Sebelum
Industry & Sesudah
2016 2017 2018 2019 2020
Average COVID-19
(2018 vs 2020)
LIQUIDITY
Current Ratio 4,1 4,5 4,70 4,40 4,20 2,30 -11%
Quick Ratio 2,5 2,6 2,90 2,60 2,80 1,30 -3%
ASSET MANAGEMENT
Inventory Turnover Ratio 3,2 3,1 3,20 3,40 3,40 2,50 6%
Days Sales Outstanding 47 50 53,00 55,00 56,00 94,00 6%
Fixed Assets Turnover Ratio 4,6 4,1 3,60 3,30 2,90 3,1 -19%
Total Assets Turnover Ratio 1,3 1,3 1,20 1,20 1,10 1,00 -8%
DEBT MANAGEMENT
Debt to Capital Ratio 0,40% 0,60% 0% 0,90% 2% 7,20% 2%
Times-Interest-Earned Ratio 167,19 121,61 162,88 107,44 47,23 8,3 -71%
PROFITABILITY
Operating Margin 15,60% 15,70% 15% 15% 16% 8% 1%
Profit Margin 48% 48% 46% 45% 44% 42% -2%
ROA 16,30% 15,40% 14,40% 13,20% 13,10% 8,90% -1,3%
ROE 20,60% 19,10% 18% 16% 16% 10,7% -2%
ROIC 18,80% 17,70% 16,1% 15,1% 14,5% 12% -1,6%
BEP Ratio 19,80% 19,12% 17,65% 16,47% 15,88% 5% -3,8%
MARKET VALUE
P/E Ratio 32,2 33,3 29,3 29,6 26,5 19,6 -10%
Market/Book Ratio 6,3 6,3 5,1 5 4,1 2,4 -20%
Gambar di atas di gambar ulang dari Finbox, “Kalbe Farma – Dat Explorer,” 13 Juni 2021. Available: https://finbox.com/IDX:KLBF

22
Analisa:

Secara garis besar seluruh rasio Kalbe Farma memiliki performa yang lebih baik dari kompetitor-kompetitornya. Rata-rata industri yang tertera
di table atas merupakan perhitungan dari beberapa perusahaan di industri obat dan kesehatan Indonesia yaitu Indofarma, Kimia Farma, Tempo
Scan Pacific, DHG Pharmaceutical Joint Stock Company, Medikaloka Hermina, Soho Global Health, Mitra Keluarga Karyasehat dan Siloam
International Hospitals. Untuk rasio likuiditas khususnya current ratio pada Kalbe mengalami penurunan dari 4,7x menjadi 4,2x meskipun
terjadi penurunan rasio Kalbe masih jauh di atas rata-rata industri yang berada di angka 2.3x. Rasio ini mengukur solvabilitas jangka pendek
yang mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancer yang jatuh tempo dalam setahu. Mirip dengan current ratio,
rasio cepat Kalbe juga mengalami penurunan performa namun masih diatas rata-rata industri. Ciri khusus rasio ini adalah rasio ini hanya
memperhitungkan kas dan item setara kas untuk perhitungan dan interpretasi. Rasio cepat mengabaikan item lain seperti persediaan yang tidak
dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai.

Rasio manajemen asset Kalbe Farma juga mengalami penurunan kinerja kecuali rasio perputaran inventory yang mengalami kenaikan sebesar
6%. Rasio ini mengukur seberapa cepat perusahaan menjual persediaan. Rasio perputaran inventory Kalbe diatas rata-rata industri dan
mengalami kenaikan kinerja di 2020. Untuk rasio days sales outstanding (DSO), perputaran asset tetap dan perputaran total asset mengalami
penurunan kinerja sebesar 6%, 19% dan 8%. Rasio DSO mengukur efektifitas perusahaan menagih hutangnya, pada tahun 2020 Kalbe
mengalami kemunduran dalam rasio tersebut selama 3 hari kemungkinan besar ini terjadi karena kesulitan ekonomi yang diakibatkan oleh
COVID-19. Rasio perputaran asset total dan asset tetap mengukur seberapa efektif dan efisien perusahaan menggunakan aset untuk
menghasilkan pendapatan. Dalam hal ini Kalbe mengalami penurunan yang mengakibatkan kinerjanya turun di bawah rata-rata industri
khususnya untuk asset tetapnya.

23
Pada rasio hutang, Kalbe juga mengalami kenaikan rasio yang cukup signifikan. Rasio debt to capital mengalami kenaikan 400% yang
menunjukan bahwa Kalbe memiliki kenaikan risiko keuangan yang diakibatkan oleh bertambahnya komponen utang pada modal. Rasio Times-
Interest-Earned (TIE) yang mengukur jumlah laba sebelum pajak dan bunga yang digunakan untuk membayar biaya bunga di masa depan juga
mengalami penurunan sebesar 71%. Rasio TIE menunjukan bahwa terjadi penurunan yang signifikan pada laba yang dapat digunakan Kalbe
untuk membayar utang.

Rasio profitabilitas juga mengalami penurunan kinerja kecuali pada rasio operating margin. Pada rasio tersebut Kalbe mengalami kenaikan
kinerja sebesar 2% yang menunjukan bahwa Kalbe berhasil meningkatkan efisiensi operasi perusahaannya untuk meningkatkan laba sebelum
bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Sedangkan untuk profit margin yaitu rasio yang dihitung dengan membandingkan antara laba
setelah bunga dan pajak dengan penjualan jua mengalami penurudan dari 46% ke 44%. Rasio Return on Asset (ROA) adalah indikator seberapa
menguntungkan suatu perusahaan relatif terhadap total asetnya. ROA menjukan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk
menghasilkan pendapatan. Nilai ROA yang lebih tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang lebih baik, karena tingkat pengembalian investasi
yang lebih tinggi. Namun tingkat ROA Kalbe mengalami penurunan dari 14,4% ke 13,1%. Begitu pula dengan Return on Equity (ROE) yang
turun dari 18% ke 16%. Sementara Return on Invested Capital (ROIC) yang mengukur seberapa baik suatu perusahaan mengubah modal menjadi
keuntungan juga ikut mengalami penurunan dari 16,1% ke 14,5%. Rasio Basic Earning Power (BEP) ikut mengalami penurunan hampir 4%
dari tahun 2018 ke 2020. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset perusahaan, sebelum pengaruh pajak.
Semua rasio profitabilitas ini mengalami penurunan namun masih diatas rata-rata industri.

Terakhir adalah rasio nilai pasar yang diukur oleh P/E Ratio dan Market/Book Ratio. Kedua rasio ini dapat mencerminkan pandangan pasar
terhadap risiko investasi dan prospek perusahaan di masa depan. P/E Ratio merupakan perbandingan earning per share (EPS) dengan market price
per share terhadap pertumbuhan penghasilan. Rasio ini juga mengalami penurunan sebesar 10% yang mencerminkan menurunnya pandangan pasar
pada harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan pendapatan perusahaan. Sedangkan untuk Market/Book Ratio juga mengalami

24
penurunan sebesar 20%. Rasio ini memberikan informasi bagi investor terkait nilai buku (book value) dan harga saham (stock price) perusahaan.
Kedua rasio ini mengalami penurunan yang cukup besar yang dapat diartikan sebagai lesunya pandangan pasar terhadap prospek Kalbe.

Dari 16 rasio yang sudah di sajikan hampir semuanya mengalami penurunan kinerja kecuali untuk rasio Inventory Turnover dan Operating Margin.
Ini menunjukan bahwa sistem operasi Kalbe cukup baik karena dapat mengalami peningkatan di masa sulit pandem COVID-19. Meskipun
mengalami penurunan, hampir semua rasio Kalbe di atas rata-rata industri yang mencerminkan bahwa Kalbe adalah market leader dalam industri
ini dan memiliki performa terbaik dibanding perusahaan lain. Rasio likuiditas dan hutang Kalbe juga sangat baik karena performanya jauh di atas
rata-rata industri bahkan dua kali lipat lebih besar rasionya untuk likuiditas dan hampir empat kali lipat untuk rasio hutang.

25
C. Pergerakan Saham PT. Kalbe Farma, Tbk (2016 – 2020)

Gambar di atas di gambar ulang dari Finbox, “Kalbe Farma – Price History,” 13 Juni 2021. Available:
https://finbox.com/IDX:KLBF

Sejak Desember 2016 sampai dengan Desember 2020, kisaran harga saham per lembar Kalbe
berada di posisi Rp.1,400 – 1,500 dengan titik terendah Rp. 980 dan tertinggi Rp. 1,675.
Sepanjang lima tahun tersebut terdapat beberapa peristiwa pasar yang mengakibatkan
pergerakan harga saham cukup signifikan yang digambarkan sesuai dengan grafik di atas.

A. Maret 2018 - pemerintah mengumumkan bahwa dua WNI diduga tertular virus
COVID-19 karena telah melakukan kontak dengan warga negara Jepang. Semenjak
berita itu tersebar, kepercayaan diri pasar pun mulai melemah dan terindikasi pada
saham Kalbe yang juga ikut menurun dan terus menurun sampai titik terendah di
September 2018. Trend penurunan harga saham ini menunjukan bahwa meskipun
Kalbe beroperasi pada industri kesehatan yang notabene permintaanya dilangsir akan
meningkat di masa pandemi, tidak serta merta membuat investor optimis terhadap
prospek Kalbe. Penurunan kunjungan pasien ke rumah sakit, menurunnya konsumsi
obat yang tidak mendesak dan mahalnya bahan baku produk Kalbe yang sebagian besar
diimpor mengakibatkan menurunnya saham.

B. Oktober 2018 - harga saham Kalbe terus meningkat hal ini dindikasi karena terjadi
penguatan rupiah yang berimbas pada meningkatnya semangat investasi pasar dan juga
meningkatnya kemampuan beli masyarakat. Selain itu kinerja finansial Kalbe akan

26
sangat terbantu dengan menurunnya harga bahan pokok produknya. Ketiga aspek
tersebut menjadi momentum sham Kalbe untuk terus naik sampai titik puncak Rp.
1,546 per lembar, sama seperti sebelumadanya pandemic COVID-19.

C. Juni 2019 - Kalbe membagikan dividen Rp 26 per saham dari laba tahun buku 2018
pada 21 juni 2019. Secara total, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) Kalbe menyetujui penggunaan 50% laba bersih tahun buku 2018 atau setara
Rp 1,22 triliun. Ketika musim pembagian dividen, umumnya investor membeli saham
karena ingin mendapatkan dividen. Beberapa investor memilih jalan pintas dengan
membeli saham sebelum dibagikan dividen dan melepasnya saat sebelum pembayaran.
Hal tersebut menyebabkan turunnya harga saham yang diperkuat dengan kondisi
pandemic yang menyebabkan beberapa investor melepas sahamnya setelah menerima
dividen

D. Maret 2020- Sepanjang maret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus
mengalami kemerosotan sampai lebih dari 14% sepanjang 16-20 maret. Wabah
COVID-19 terus menelan korban dan mengancam ekonomi dunia sehingga memukul
pasar saham global yang berimbas pada pasar saham Indonesia. Peristiwa ini juga
dirasakan oleh PT. Kalbe Farma, Tbk yang mengalami penurunan harga saham per
lembar sangat curam dengan dengan titik terendah di Rp. 980.

E. Desember 2020 – Pada bulan Oktober, saham-saham farmasi mengalami kenaikan


saham yang signifikan, kenaikan tertinggi dicatatkan oleh PT Indofarma, Tbk yang
melesat 36,36 persen ke level Rp 4.720 per saham. Disusul PT Kimia Farma, Tbk yang
meningkat 33,57 persen ke level Rp 4.810 per saham dan PT Phapros, Tbk yang naik
25,26 persen menjadi Rp 2.100 per saham. Sebaliknya Kalbe mengalami penurunan
harga saham per lembar ke Rp. 1,478 hal ini disebabkan adanya larangan bagi
perusahaan swasta untuk mengimpor vaksin COVID-19. Larangan ini disampaikan
oleh Menteri BUMN Erick Tohir dengan alasan supaya harga dan distribusi vaksin bisa
terkontrol. Vaksin berbagai merek baru akan diperbolehkan diimpor oleh perusahaan
swasta pada tahun 2022 dan 2023.

27
D. Kebijakan Dividen PT. Kalbe Farma, Tbk (2016 – 2020)

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020


Dividen per saham 22 25 26 26 20
Dividen Payout 45% 49% 50% 49% 37,3%
Gambar di atas Digambar ulang dari Kalbe Farma, “Laporan Tahunan 2020 Annual Report,” Mei 2021.

Selama 4 tahun terakhir dari 2016 sampai 2019, Kalbe secara konsisten memberikan dividen
pada pemilik sahamnya dengan kisaran rasio dividen payout sebesar 45% - 50% dan dividen
sebesar Rp. 22 – Rp. 26 per saham. Strategi ini merefleksikan bahwa PT. Kalbe Farma, Tbk
merupakan perusahaan yang sudah mapan dan mature sehingga masih tersisa retained earnings
dari proyek-proyek investasi yang dapat dikucurkan ke pemegang saham.
Mayoritas investor Kalbe juga merukapan tipe investor yang mengedepankan nilai dividen
sehingga kebijakan dividen kalbe memiliki rasio dividen payout yang cukup tinggi.

Namun akibat pandemi COVID-19 yang terlus berlangsung di tahun 2019, pembagian dividen
perusahana Kalbe mengalami penurunan ke Rp. 20,- per saham dengan rasio dividen payout
sebesar 37,3%. Menurut Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius alasan penurunan
besar dividen dilakukan untuk menjaga likuiditas perusahaan,"Kami punya inisiatif
meningkatkan cashflow perusahaan, agar kami bisa melewati dampak COVID-19 di tahun
2020 ini dengan baik,"

28
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kinerja sebelum dan sesudah pandemi (2018 dan 2020)

Sesuai dengan laporan laba rugi, PT Kalbe Farma Tbk berhasil meningkatkan pendapatan
kotornya sebesar 12% antara tahun 2018 dan 2020, hal ini di dorong oleh meningkatnya
permintaan produk kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat di masa pandemi. Namun
akibat lemahnya daya tukar rupiah, harga bahan baku pokokpun ikut naik sebesar 16%. Selain
itu terdapat juga kenaikan yang signifikan pada biaya penelitian & pengembangan sebesar 20%.
Kenaikan ini terjadi karena dalam beberapa tahun terakhir Kalbe Farma terus melakukan proyek
penelitian dalam mengembangkan produk-produk kesehatan baru guna mendukung
pertumbuhan jangka panjang. Sehingga kenaikan 12% pada pendapatan tidak terefelksi kan
sepenuhnya pada laba kotor yang hanya mengalami kenaikan sebesar 6%.

Laporan neraca Kalbe melaporkan bahwa terdapat kenaikan jumlah cash dan asset setara
sebesar 68%, kenaikan yang sangat tinggi ini menunjukan bahwa Kalbe ingin menjaga
likuiditasnya dan mengambil strategi yang lebih konvensional hal ini menyebabkan total aktiva
lancar mengalami kenaikan sebesar 25%. Asset tetap juga mengalami kenaikan secara
keseluruhan sebesar 27% yang salah satunya diakibatkan oleh kenaikan pada asset tetap tak
berwujud sebesar 239%. Kenaikan sangat curam terjadi karena jumlah hak paten dan hak cipta
produk Kalbe yang meningkat pada tahun 2020. Di sisi kewajiban jangka pendek, Kalbe
mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 42%. Hampir diseluruh pos kewajiban
mengalami kenaikan kecuali pos akun hutang yang hanya mengalami penurunan tipis sebesar
2%. Kewajiban jangka panjang mengalami kenaikan yang lebih tinggi sebesar 100%, kenaikan
ini di dorong oleh peningkatan hutang jangka panjang hampir 3 kali lipat dibanding tahun 2018.
Pada sisi ekuitas, Kalbe mengalami kenaikan positif pada laba yang di tahan sebesar 22% yang
berdampak pada kenaikan total ekuitas sebesar 27%. Secara garis besar Kalbe mengalami
kenaikan asset, kewajiban dan ekuitas dengan bobot kenaikan kewajiban paling besar. Hal ini
menunjukan bahwa Kalbe memiliki kebutuhan modal besar yang didapatkan melalui sumber
modal utang namun tetap menjaga likuiditasnya untuk mengurangi resiko.

Hampir semua rasio manajemen asset, manajemen hutang, likuiditas, profitabilitas dan nilai
pasar Kalbe mengalami penurunan kinerja kecuali rasio Inventory Turnover dan Operating

29
Margin. Ini menunjukan bahwa sistem operasi Kalbe cukup baik karena dapat mengalami
peningkatan di masa sulit pandem COVID-19. Meskipun mengalami penurunan, hampir semua
rasio Kalbe di atas rata-rata industri yang mencerminkan bahwa Kalbe adalah market leader
dalam industri ini dan memiliki performa terbaik dibanding perusahaan lain. Rasio likuiditas
dan hutang Kalbe juga sangat baik karena performanya jauh di atas rata-rata industri bahkan
dua kali lipat lebih besar rasionya untuk likuiditas dan hampir empat kali lipat untuk rasio
hutang.

Sejak Desember 2016 sampai dengan Desember 2020, kisaran harga saham per lembar Kalbe
berada di posisi Rp.1,400 – 1,500 dengan titik terendah Rp. 980 dan tertinggi Rp. 1,675. Secara
garis besar pandemi COVID-19 memiliki efek yang negative ke harga saham PT Kalbe Farma,
Tbk. Kemerosotan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan maret 2020
mengakibatkan penurunan harga saham per lembar sangat curam dengan dengan titik terendah
di Rp. 980. Harga ini merupakan harga terendah saham Kalbe selama 5 tahun terakhir. Tidak
seperti perusahaan farma milik negara yang mengalami kenaikan signifikan pad akhir
desember 2020, Kalbe mengalami penurunan harga saham per lembar ke Rp. 1,478 hal ini
disebabkan adanya larangan bagi perusahaan swasta untuk mengimpor vaksin COVID-19.
Vaksin berbagai merek baru akan diperbolehkan diimpor oleh perusahaan swasta pada tahun
2022 dan 2023.

Selama 4 tahun terakhir dari 2016 sampai 2019, Kalbe secara konsisten memberikan dividen
pada pemilik sahamnya dengan kisaran rasio dividen payout sebesar 45% - 50% dan dividen
sebesar Rp. 22 – Rp. 26 per saham. Strategi ini merefleksikan bahwa PT. Kalbe Farma, Tbk
merupakan perusahaan yang sudah mapan dan mature sehingga masih tersisa retained
earnings dari proyek-proyek investasi yang dapat dikucurkan ke pemegang saham. Namun
akibat pandemi COVID-19 yang terlus berlangsung di tahun 2019, pembagian dividen
perusahana Kalbe mengalami penurunan ke Rp. 20,- per saham dengan rasio dividen payout
sebesar 37,3%. Menurut Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius alasan penurunan
besar dividen dilakukan untuk menjaga likuiditas perusahaan,"Kami punya inisiatif
meningkatkan cashflow perusahaan, agar kami bisa melewati dampak COVID-19 di tahun
2020 ini dengan baik,"

30
Prospek 2021

Penjualan Bersih PT. Kalbe Farma Tbk


Kuartal Pertama 2020 dan 2021
(dalam Milyar Rupiah)
8.000
5.796 6.015
6.000
4.000
1.397 1.396 1.602 1.586 1.800 2.010
2.000 996 1.023

-
Obat Resep Produk Kesehatan Nutrisi Distribusi dan Gabungan
Logistik

31 Maret 2020 31 Maret 2021

Gambar di atas digambar ulang dari Kalbe Farma, “Performance Overview 2021,” Mei 2021.

Pada quarter pertama di tahun 2021, PT Kalbe Farma Tbk berhasil mencetak pertumbuhan
kinerja sepanjang tiga bulan pertama tahun 2021. Mengutip laporan keuangannya, Kalbe
membukukan pertumbuhan penjualan bersih hingga 3,79% menjadi Rp 6,015 triliun. Dikutip
dari artikel berita Kontan, Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin memperkirakan terjadi
pertumbuhan laba bersih yang mencapai Rp 2,9 triliun di 2021, "Secara keseluruhan, kami
mempertahankan estimasi kami bahwa bisnis Obat Resep, Produk Kesehatan, Nutrisi, dan
Distribusi Kalbe di tahun 2021 dapat tumbuh masing-masing sekitar 3% yoy, 6% yoy, 6% yoy,
dan 8% yoy.” Lebih lanjut, saat ini vaksin COVID-19 Kalbe yang sedang dalam tahapan uji
klinis dipercaya akan menjadi katalis positif bagi kinerjanya. Mimi memberi rekomendasi
untuk membeli saham Kalbe dengan target harga Rp 1.760 per saham.

Sementara itu, NH Korindo Putu Chantika dalam risetnya juga mempertahankan rekomendasi
membeli saham Kalbe dengan target harga Rp 1.750 per saham. "KLBF masih menjadi pilihan
menarik untuk investasi jangka panjang dengan posisi keuangan yang kuat dan rencana bisnis
yang solid," ujarnya. Dijelaskan, rencana binis solid yang dimaksud adalah vaksin KLBF GX-
19 yang akan dikomersilkan pada kuartal terakhir tahun ini. Dalam pandangannya, vaksin ini
akan menjadi katalis positif. Kalbe juga telah meluncurkan alat tes diagnostik Covid-19
berbasis air liur seharga Rp 488.000/kit.

Melihat Kalbe yang berhasil mempertahankan kinerjanya sebagai market leader di era pandemi dan
prospek masa depan yang baik, maka saya rekomendasikan untuk membeli saham tersebut.

31
VII. DAFTAR PUSTAKA

[1] Intan, Kenia .(2021, Mei 27) Kinerja diprediksi membaik, simak rekomendasi saham Kalbe Farma
(KLBF) [online]. Available: https://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-diprediksi-membaik-simak-
rekomendasi-saham-kalbe-farma-klbf

[2] Intan, Kenia (2020, Mei 25) Kalbe Farma (KLBF) tebar dividen Rp 937,5 miliar, simak jadwal
lengkapnya [online]. Available : https://investasi.kontan.co.id/news/kalbe-farma-tebar-dividen-rp-
9375-miliar-simak-jadwal-lengkapnya

[3] Jatmiko, Bambang.(2020, Desember 10) Ini Penyebab Saham Kalbe Farma Tak "Ngegas" seperti
Saham BUMN Farmasi, [online]. Available:
https://money.kompas.com/read/2020/12/10/070200826/ini-penyebab-saham-kalbe-farma-tak-ngegas-
seperti-saham-bumn-farmasi?page=all

[4] Agi.(2018, Desember 3) Rupiah Perkasa Bawa Cuan Saham Kalbe Farma dan Kimia Farma
[online]. Available: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181203080858-92-350603/rupiah-
perkasa-bawa-cuan-saham-kalbe-farma-dan-kimia-farma /

[5] Santoso, Yusuf.(2019, Januari 24) Gonjang-ganjing rupiah membayangi kinerja Kalbe Farma
(KLBF) hingga akhir tahun [online]. Available: https://investasi.kontan.co.id/news/gonjang-ganjing-
rupiah-membayangi-kinerja-kalbe-farma-klbf-hingga-akhir-tahun

[6] Finbox Team.(2021, Juni) PT Kalbe Farma Tbk. Overview [online]. Available:
https://finbox.com/IDX:KLBF

32

Anda mungkin juga menyukai