Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diva Tertia Almira

NIM : 21/484123/PEK/27286

MAGISTER MANAJEMEN – KAMPUS YOGYAKARTA


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata kuliah : Leadership and Organizational Behavior
Dosen Pengajar : Dr. C. Budi Santoso, M.Bus
Hari, tanggal : Rabu, 23 Oktober 2020
Waktu : 140 menit
Sifat Ujian : Close Book

Kelas JOGJA-MBA-76C

Silahkan mengerjakan semua soal di bawah ini.


Silahkan menjawab dengan menggunakan konsep2 atau teori yang relevan.

1. Kasus 01: Coach Knight: The Will to Win


a. Jelaskan profil kepribadian Coach Knight secara komprehensif?

Kepribadian adalah kombinasi antara prilaku dan karakteristik mental yang


memberikan individu suatu identitas unik. Untuk mengetahui kepribadian seseorang,
kita dapat menggunakan Big Five Personality Dimensions yang dapat
menyederhanakan model kepribadian yang kompleks. Dimensinya adalah ekstroversi,
keramahan, kesadaran dan ketelitian, stabilitas emosional, dan keterbukaan terhadap
pengalaman. Bob Knight memiliki skor yang tinggi pada

Dimensi Penilaian Analisis


Ekstroversi Sedang
Bob tidak pernah memberi toleransi atas
kegagalan atau kelalaian timnya. Kerap kali
beliau melakukan intimidasi dan perlakuan
Keramahan Rendah kasar baik sevara lisan maupun fisik ke pemain
yang ia latih. Meskipun begitu beberapa sahabat
dekatnya menilai bahwa Bob termasuk sosok
yang hangat dan humoris
Kesadaran & Sangat Bob adalah sosok yang dapat diandalkan, gigih
ketelitian tinggi dan berorientasi kepada pencapaian. Pentingnya
(Conscientiousness kemenangan dan penampilan basket yang
) sempurna selalu ditekankan kepada pemainnya.
Bob juga memiliki obsesi terhadap kerja keras
Nama : Diva Tertia Almira
NIM : 21/484123/PEK/27286
dan persiapan untuk selalu menang. Hal ini
terefleksikan dengan banyaknya kompetisi dan
penghargaan yang dimenangkan.
Bob tidak dapat mengendalikan emosinya
Stabilitas Sangat sehingga beliau sering mendapati masalah baik
emosional rendah dengan tim maupun media. Hal ini menunjukan
bahwa stabilitas emosinya sangat rendah
Bob termasuk sosok yang pintar dan memiliki
Keterbukaan rasa ingin tau yang tinggi. Beliau dirumorkan
terhadap Sedang mendapatkan penghargaan atas penyewa dengan
pengalaman jumlah buku terbanyak di perpustakaan
kampung halamannya.

b. Bagaimana profil kepemimpinan Coach Knight terbentuk?


Profil kepemimpinan Bob terbentuk atas

2. Kasus 02: (Re) Building a Global Team: Tariq Khan at Tek


a. Berdasarkan perspektif Saudara sebagai pemimpin, apa isu pokok atas masalah-
masalah yang dihadapi oleh perusahan multinasional Tek tersebut?
Untuk mengetahui isu apa yang terjadi, berikut adalah hambatan-hambatan yang
terjadi dalam pelaksanaan program keragaman:

1. Stereotip dan prasangka yang tidak akurat


Keragaman dalam tim penjualan dan marketing dipicu oleh tingginya tingkat
keanekaragaman negara dan bahasa. Salah satu contoh stereotip tersebut adalah
diskriminasi terhadap karyawan yang tidak fasih menggunakan bahasa inggris dan
dianggap tidak memiliki performa yang baik.

2. Ethnocentrism
Ethnocentrism muncul ketika suatu individu atau grup merasa budaya dan norma
yang yang dia miliki lebih unggul dibandingkan dengan budaya orang lain. Kasus ini
terjadi pada Lars karena ia sempat menyepelekan budaya salah satu anggota tim
lainnya yang berasal dari Saudi Arabia yang menolak untuk melakukan suatu hal
karena alasan keyakinan agama yang dianutnya.

3. Iklim keragaman negatif


Iklim keragaman negatif akan muncul ketika persepsi karyawan terhadap perusahaan
atau organisasi terlihat tidak adil dalam memperlakukan karyawan yang memiliki
keragaman. Hal ini terjadi di dalam kasus ini dikarenakan adanya perlakuan yang
berbeda terhadap antar karyawan yang menyebabkan iklim kerja negatif atau kurang
baik dan menurunkan performa tim.

4. Lingkungan kerja yang tidak bersahabat untuk karyawan yang beragam


Nama : Diva Tertia Almira
NIM : 21/484123/PEK/27286
Pelecehan ras dan agama juga dilakukan oleh Lars terhadap karyawan yang menolak
untuk melakukan aktivitas yang melanggar norma agamanya menimbulkan
lingkungan kinerja yang tidak kondusif. Hal tersebut merupakan tindakan dan
perkataan yang tidak sensitif terhadap praktik sosial dan budaya karyawan.

5. Kurangnya prioritas organisasi untuk keragaman


Kurangnya kesadaran atau prioritas dari adanya keragaman dalam suatu tim akan
menimbulkan perilaku dan attitude yang negatif. Hal ini disebutkan dalam kasus
bahwa rendahnya kesadaran tim dalam hal keragaman sehingga menyebabkan adanya
perilaku-perilaku negatif dari suatu individu atau grup terhadap individu atau grup
lainnya.

6. Sistem penilaian dan penghargaan kinerja yang buruk


Penilaian kinerja dan sistem penghargaan harus mendukung pengelolaan keragaman
secara efektif. Kepemilikan target menjadi salah satu tantangan, sebagai salah satu
contoh adalah manajer regional Arab Saudi yang menolak untuk bertanggung jawab
atas target di negaranya atau staff customer service yang tidak mengetahui target sales
negaranya. Hal ini menunjukan rendahnya kolaborasi dan komunikasi antar pekerja
untuk mencapai target bersama-sama.

7. Sulitnya untuk berubah


Ali Amlak mengalami perlawanan yang berarti setiap mengimplementasikan
perubahan pada timnya. Inisiatif dan program hanya memberikan efek sementara, isu
dan cara kerja lama muncul kembali tak lama setelah inisiatif tersebut dilaksanakan

b. Jelaskan profil kepemimpinan untuk perusahaan multinasional tersebut?

3. Kasus 03: Learning How to Honnold


a. Jelaskan teori-teori motivasi yang relevan untuk fenomena prestasi Alex Honnold

Motivasi adalah proses psikologis yang mendasari arah, intensitas, dan kegigihan
perilaku atau pemikiran individu. Terdapat dua jenis motivasi: ekstrinsik dan intrinsik.
Dalam kasus ini, Honnold memiliki motivasi intrinsik yaitu ketika individu terinspirasi oleh
perasaan internal positif yang muncul karena adanya performa yang baik dan tidak
bergantung pada faktor eksternal. Honnold menciptakan motivasi intrinsik sendiri dengan
memberi dirinya penghargaan seperti emosi positif, kepuasan, dan pujian diri.
Acquired Needs Theory oleh David McClelland menyebutkan bahwa prestasi, afiliasi,
dan kekuasaan pendorong utama dalam motivasi individu. Setiap orang memiliki variasi
intensitas dalam kebutuhan ini, dan seringkali satu kebutuhan mendominasi dua lainnya.
Honnold termasuk ke dalam individu dengan orientasi kebutuhan prestasi. Kebutuhan
tersebut adalah keinginan untuk unggul, mengatasi rintangan, memecahkan masalah, dan
menyaingi serta mengungguli orang lain.
Goal setting Theory oleh Edwin Locke dan Gary Latham menyebutkan bahwa
penetapan goal yang baik harus memiliki beberapa karakteristik. Pertama, tujuan yang
Nama : Diva Tertia Almira
NIM : 21/484123/PEK/27286
spesifik dan menantang menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada tujuan yang umum.
Selain itu pencapaian tujuan akan menghasilkan kepuasan kerja, yang akan memotivasi
individu untuk menetapkan dan berkomitmen pada tingkat kinerja yang lebih tinggi.
Penetapan tujuan ini menggerakkan siklus positif kinerja terus ke atas sehingga kinerja
individu terus naik. Hal ini dilakukan oleh Honnold yang memiliki tujuan akhir untuk
mendaki El Capitan dan untuk mencapainya Honnold meningkatkan kesulitan tebing yang
dia daki di setiap musim.

b. Sebagai pemimpin, apa yang dapat diterapkan di organisasi agar anggota-anggota


Saudara memiliki motivasi sebesar Alex Honnold tersebut?

Dengan memperhatikan proses motivasi dan penetapan target Honnold, kita dapat
mengaplikasikan hal tersebut dalam memotivasi diri sendiri maupun orang lain. Dalam
Acquired Needs Theory, kita dapat menetapkan tujuan, memberikan feedback, menetapkan
tugas, dan merancang pekerjaan berdasarkan orientasi kebutuhan individu. Orang yang
termotivasi oleh kebutuhan afiliasi menyukai bekerja dalam tim dan iklim organisasi yang
kooperatif dan kolegial. Sehingga kita dapat merancang pekerjaan dan tujuan berdasarkan
kebutuhan tersebut. Berbeda dengan individu yang memiliki kebutuhan tinggi akan
kekuasaan, maka kita dapat memberikan mereka tanggung jawab lebih dan merancang tugas
dimana mereka dapat membantu orang lain berkembang. Selain itu, kita dapat
menyimpulkan bahwa penetapan target sangatlah penting dalam keberhasilan karena
penetapan target yang spesifik dan menantang dapat meningkatkan kinerja individu. Selain
itu teknik dan cara berpikir Honnold juga bisa dijadikan contoh untuk menetapkan suatu
goals dan cara mengelola rasa takut sehingga mampu mengembalikan motivasi yang hilang.

Anda mungkin juga menyukai