Anda di halaman 1dari 2

Nama : Setyadi Bagus Mahardhika

Mata Kuliah : Leadership Communication


Topik : Leadership Communication in Organizational Context
Dosen Pengampu : Placidus Sudibyo, Drs., M.Sc.

Organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang merupakan wadah atau sarana
untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran organisasi memiliki banyak komponen yang
melandasi diantaranya terdapat banyak orang, tata hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan
kesadaran rasional dari anggota sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi mereka masing-
masing. Menurut Taylor, organisasi itu seperti halnya sebuah mesin dengan karyawannya adalah
bagian dari mesin yang menjaga agar dapat tetap berjalan.
Menurut Fayol, dalam organisasi terdapat 5 kegiatan utama yaitu (1) Perencanaan
(Planning) yaitu kegiatan yang meliputi pandangan terhadap masa depan untuk menentukan
tujuan organisasi dengan menggunakan fasilitas sumberdaya yang ada dan pemilihan metode
terbaik untuk mencapai target, (2) Pengorganisasian (Organizing) yaitu kegiatan yang merujuk
pada penataan sumber daya manusia hingga proses evaluasi sumber daya manusia tersebut, (3)
Pengkomandoan (Command) yaitu kegiatan yang merujuk pada penentuan tugas seorang
manajer terhadap bawahannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, (4)
Pengkoordinasian (Coordination) yaitu kegiatan yang merujuk usaha harmonisasi kegiatan
menuju suatu kebersatuan, dan (5) Pengawasan (Control ) yaitu kegiatan yang menyangkut
pembandingan antara tujuan dan kegiatan yag dilaksanakan untuk memastikan bahwa setiap
bagian dalam organisasi bekerja sesuai dengan rencana.
Menurut Weber, dalam organisasi perlu adanya fungsi kekuasaan yang dibagi menjadi
tiga macam yaitu (a) Traditionally authority, yaitu kekuasaan yang berasal dari kepercayaan
secara tradisional, (b) Charismatic authority, yakni kekuasaan yang berdasarkan kemampuan
seseorang untuk berinteraksi atau menarik hati orang lain, (c) Rational-legal authority, adalah
kekuasaan yang didapatkan dari kemampuan individu. Dari ketiga macam kekuasaan, Weber
sangat menekankan pada kekuasaan tipe Rational-legal authority karena menurutnya ini adalah
dasar dari functioning of authority.
Hubungan antara atasan dan bawahan perlu dijalin secara baik untuk menjaga tujuan
bersama dalam mencapai sebuah target. Dalam menjalin hubungan tersebut ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu Kekuasaan (Power), Komunikasi (Communication), Nilai dan Etika
(Value & Ethics), Kepercayaan (Trust), dan Budaya (Culture). Untuk Kekuatan (Power) sendiri
terbagi menjadi Legitimate Power yaitu kekuasaan yang berasal dari jabatan seseorang,
Expertise Power yaitu kekuasaan yang berasal dari penguasaan ilmu atau keahlian dari
seseorang, Reward Power yaitu kekuatan yang diperoleh dari orang lain dalam rangka
pemberian, sedangkan Referent Power yaitu kekuasaan yang atas dasar referensi dari orang lain.
Untuk Komunikasi terdiri dari Tipe Komunikasi dan Alur Komunikasi. Tipe komunikasi sendiri
dalam bentuk verbal seperti ucapan dan non verbal seperti gestur tubuh dan wajah, sedangkan
Alur komunikasi ada alur komunikasi dari atasan ke bawahan (Downward) atau sebaliknya dari
bawahan ke atasan (Upward). Dalam bekerja, atasan maupun bawahan perlu membangun
sebuah rasa saling percaya satu sama lain seperti contoh untuk bawahan bagaimana cara
menunjukkan kepada atasan bahwa dirinya selalu tepat waktu dalam hal apapun sedangkan
untuk atasan dapat memberikan suatu masukan atau imbal balik kepada bawahannya. Dalam
sebuah organisasi, nilai dan etika sangat penting untuk menjaga keberlangsungan organisasi
tersebut, mak dari iti perlu dibuat suatu standar mengenai etika, menyampaikan komunikasi
secara terbuka, selalu konsisten dan transparan dalam melakukan sesuatu. Budaya dalam suatu
organisasi sangatlah bermacam, mulai dari jenis konteksnya, cara menyampaikan informasi,
bahasa, dan otoritas.

Anda mungkin juga menyukai