Anda di halaman 1dari 8

Disusun oleh: 1. Irfan Alfi Aziz 2. Yeyen 3. Sultan Sahril 4. Moch.

Rai

Dalam upaya untuk mendapatkan kepuasan konsumen di tengah persaingan, perusahaan harus mengerti terlebih dahulu apa kebutuhan dan keinginan konsumennya. Sebuah perusahaan menyadari bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat berbeda-beda. Perusahaan menyiapkan strategi pemasaran dengan memilih segmen konsumen terbaik yang dapat menciptakan keuntungan yang sebesarnya. Proses ini meliputi market segmentation, market targeting, positioning, dan differentiation.

Segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar menjadi grup-grup pembeli dengan keinginan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda-beda. Segmentasi pasar dibagi menurut: 1. Geografi 2. Demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan) 3. Psychographic (kelas sosial, gaya hidup, karakteristik pribadi) 4. Tingkah Laku (pengetahuan, sikap, dan respon terhadap sebuah produk).

Setiap perusahaan dapat masuk ke dalam satu atau beberapa segmen pasar. Setelah perusahaan mendefinisikan segmen pasarnya, market targeting mengevaluasi ketertarikan dari masing-masing segmen dan memilih segmen pasar

Target Market Kini Tolak Angin adalah market leader dalam kategori produk jamu yang terus berusaha digoyang para pesaingnya seperti Antangin, Orangin dan Bintangin. Target market dari Tolak Angin ini adalah orang-orang yang lebih percaya terhadap jamu ataupun obat herbal dibandingkan dengan obat-obat farmasi. Namun perkembangan produk ini terancam stagnan dan ditinggalkan konsumennya karena Tolak Angin terkesan kuno dan tidak praktis yang pada awalnya berbentuk serbuk , karena ingin menyasar market generasi muda.

Positioning adalah memposisikan suatu produk dengan jelas, tepat, dan berbeda untuk bersaing di pikiran target konsumen Tolak Angin menggunakan tagline Orang Pintar Minum Tolak Angin sebagai posisioning utamanya yang mengubah persepsi masyarakat yang sebelumnya mempersepsikan jamu itu hanya dikonsumsi oleh masyarakat tradisonal menjadi jamu itu layak dan baik dikonsumsi oleh orang modern sekalipun., serta menggambarkan segala keunggulan dari jamu Tolak Angin ini. Mulai dari jamu yang modern, praktis dan harga yang terjangkau.

Tolak Angin melakukan posisioning dengan cara merubah image sebagai produk jamu yang kuno menjadi produk jamu yang modern (obat herbal). Diantara sejumlah tokoh dan selebritis yang menjadi endorser, Agnes Monica termasuk yang paling sering mengkomunikasikan Tolak Angin. Dari strategi pricing yang digunakan, Irwan menemukan bahwa persepsi konsumen yaitu memandang produk murah = produk jelek.

Membuat suatu perbedaan kepada target konsumen dengan menciptakan nilai yang berbeda di pikiran konsumen.

Anda mungkin juga menyukai