Anda di halaman 1dari 2

PERBEDAAN PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN

Pasar menjadi suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mempertemukan penjual dan
pembeli dimana mereka melakukan sebuah transaksi pemenuhan barang yang
dikehendaki. Pasar juga merupakan tempat untuk melakukan transaksi tentang barang,
penjual, pembeli, dan harga barang, serta dapat melakukan proses tawar menawar
untuk memperoleh kesepakatan antara penjual dan pembeli. Menurut Kotler (1997),
pasar terdiri dari berbagai jenis pelanggan yang memiliki kebutuhan yang sama dimana
didalamnya terjadi sebuah proses pertukaran untuk memuaskan suatu keinginan dan
juga kebutuhan lain. Jenis-jenis pasar dapat dibagi sesuai aspeknya, salah satunya
adalah jenis pasar menurut transaksi dimana terdapat dua jenis pasar yakni pasar
tradisional dan pasar modern.

Pasar tradisional adalah pasar yang memiliki sifat tradisional dengan keberadaan
penjual dan pembeli yang bertemu secara langsung dan biasanya barang yang dijual
merupakan barang yang menjadi kebutuhan pokok bagi konsumen. Peraturan Menteri
Perdagangan No. 53/M-DAG/PER/12/2008 yang menjelaskan bahwa pasar tradisional
adalah pasar yang pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah yang biasanya para
pedagangnya termasuk dalam pemilik usaha yang skalanya kecil dengan proses jual beli
dengan cara tawar menawar. Biasanya pasar tradisional menjadi incaran bagi para
pelaku usaha untuk membeli bahan-bahan dasar untuk usaha mereka karena bisa
melakukan proses tawar menawar harga. Selain itu, pasar tradisional biasanya memilik
konsumen yang berada di kelas mengengah ke bawah. Kemudian, pasar tradisional tidak
memiliki jam operasional tertentu karena disesuaikan dengan pedagang yang ada di
sana yang beragam mulai dari pagi harihingga malam hari. Barang yang di jual di pasar
tradisional biasanya perlu di seleksi secara mandiri oleh konsumennya karena kualitas
produknya terkadang tidak selalu bagus.

Pasar modern merupakan pasar yang memiliki sifat modern karena sudah memiliki
tempat sendiri untuk melakukan proses jual belinya, seperti plaza, mall, supermarket,
minimarket, swalayan dan temoat lainnya. Di pasar modern, tidak terdapat proses
tawar-menawar harga karena harga produk yang di jual di pasar modern sudah
ditetapkan dan sudah diberikan label harga sendiri. Menurut Sinaga (2006) pengertian
pasar modern adalah pasar yang proses pengelolaannya dilakukan dengan cara
manajemen modern dan umumnya berada di wilayah perkotaan dan rata-rata
konsumennya berasal dari kelas menengah ke atas. Barang yang di jual di pasar modern
biasanya memiliki kualitas yang lebih terjamin karena terdapat proses seleksi barang
terlebih dahulu sebelum dijual kepada konsumen. Jam operasional dari pasar modern
bisanya teratur biasanya mulai pagi hingga sebelum larut malam. Selain itu, konsumen
di pasar modern tidak perlu melakukan proses transaksi secara langsung dengan
pembeli karena harga sudah tertera dan pembeli bisa langsung melakukan pembayaran
ke kasir.

Sumber :
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pasar/
Sarwoko, Endi. 2020. “DAMPAK KEBERADAAN PASAR MODERN TERHADAP KINERJA PEDAGANG PASAR
TRADISIONAL DI WILAYAH KABUPATEN MALANG” dalam Jurnal Ekonomi MODERNISASI Vo.4, No.2, Juni 2008

Anda mungkin juga menyukai