Pasar konkret (pasar nyata) adalah sebuah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang
dilakukan secara langsung. Penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan sebuah transaksi jual beli
(tawar-menawar).
Barang-barang yang diperjual belikan di pasar konkrit terdiri atas berbagai jenis barang yang ada di
tempat tersebut. Misalnya pasar konkret yaitu pasar tradisional, supermarket, dan swalayan. Tapi ada
juga pasar konkrit yang menjual satu jenis barang. Misalnya pasar buah hanya menjual buah-buahan,
pasar hewan hanya melayani jual beli hewan, pasar sayur hanya menjual sayur-mayur.
Pasar konkrit pada kenyataannya bisa dikelompokkan menjadi berbagai bentuk yaitu pasar konkrit
berdasarkan manajemen pengelolaan, manajemen pelayanan, jumlah barang yang dijual, banyak sedikit
barang yang dijual, dan ragam barang yang dijual.
Konkret berarti nyata atau bisa dilihat secara kasat mata (fisik), maka pasar konkrit dapat diartikan
sebagai tempat dimana para pembeli dan penjual barang berkumpul dan bertemu secara langsung,
misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan.
Wujud pasar konkret yang nyata dan dapat dilihat secara kasat mata.
Pelaku ekonomi yang terlibat di pasar konkret dapat dilihat secara nyata. Maksudnya, ada penjual yang
sedang menawarkan barang dagangannya dan ada pembeli yang ingin membeli barang dagangannya.
Barang yang diperjualbelikan di pasar ini juga terihat nyata. Misalnya, ada sekarung beras yang akan
dijual oleh pedagang beras.
Penjual juga dapat menawarkan barangnya dengan bebas, karena berkumpulnya sejumlah pembeli di
lokasi pasar.
Distributor akan mendapat kemudahan dalam mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen.
Bagi pemerintah, pasar konkret dapat menambah kas pemerintah melalui pajak dan retribusi.
Pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan
swadaya masyarakat. Tempat usahanya bisa berbentuk toko, kios, los, dan tenda yang menyediakan
barang-barang konsumsi sehari-hari masyarakat. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pedagang kecil,
menengah, dan koperasi. Proses penjualan dan pembelian dilakukan dengan tawar-menawar. Para
pengelolanya bermodal kecil.
Pasar modern
Pasar modern merupakan pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan koperasi yang
dikelola secara modern. Pada umumnya pasar modern menjual barang suatu kebutuhan sehari-hari dan
barang lain yang sifatnya tahan lama. Modal usaha yang dikelola oleh pedagang jumlahnya besar.
Kenyamanan berbelanja bagi pembeli sangat diutamakan. Biasanya penjual memasang label harga pada
setiap barang.
Pasar swalayan merupakan pasar yang menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat, pembeli
bisa memilih barang secara langsung dan melayani diri sendiri barang yang diinginkan. Biasanya barang
barang yang dijual barang sebuah kebutuhan sehari-hari sampai elektronik. Seperti sayuran, beras,
daging, perlengkapan mandi sampai radio dan televisi. dan lainn sebagainya
Shopping centre (pertokoan) merupakan sebuah bangunan pertokoan yang berderet-deret di tepi jalan.
Biasanya atas peran pemerintah ditetapkan sebagai wilayah khusus pertokoan. Shopping centre
berbentuk ruko yakni perumahan dan pertokoan, sehingga bisa dijadikan tempat tinggal pemiliknya atau
penyewa.
Mall/plaza/supermall
Mall/plaza/supermall merupakan tempat atau bangunan untuk usaha yang lebih besar yang
dipunyai/disewakan baik pada perorangan, kelompok tertentu masyarakat, atau koperasi.
Pasar ini biasanya dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran, gedung bioskop, dan lain
sebagainya.
Pasar eceran
Pasar eceran merupakan tempat kegiatan atau usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai
kecil.Contohnya yaitu toko-toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan sebagainya.
Pasar grosir
Pasar grosir merupakan sebuah tempat kegiatan/usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai
besar, misalnya yaitu lusinan, kodian, satu dos, satu karton, dan lain-lain. Pasar grosir dimiliki oleh
pedagang besar dan pembelinya pedagang eceran. Contohnya :Alfa gudang rabat, pusat-pusat grosir,
makro, dan lain sebagainya.
Luas sebuah pasar di samping tergantung pada luasnya hubungan antara permintaan dan penawaran ,
tergantung pula pada faktor-faktor sebagai betikut;
Barang yang Diperjualbelikan Dipergunakan Dimana-mana
Tidak semua barang dapat diperjualbelikan di berbagai daerah, hal itu karena tidak semua masyarakat
memiliki kesamaan jenis dalam produk atau barang yang dikonsumsinya. Misalnya saja sweater tebal
sangat berguna bagi para konsumen yang berada diaerah kutub, namun baju itu tidak digunakan olek
masyarakat oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian produk tersebut hanya diperjualbelikan di
daerah tersebut saja.
Sebaliknya, seperti halnya kacang-kacangan (misalnya kacang kedelai) dapat dikonsumsi oleh berbagai
ras, daerah dan golongan masyatakat, sehingga produk ini dapat kita jumpai dimana-mana, akibatnya
produk tersebut mengalami perluasan pasar.
Adanya suatu produk yang tahan lama (awet) dapat menciptakan perluasan pasar pada produk tersebut.
Misalnya saja produk pertanian berupa sayur-mayur yang mayoritas produk tersebut tidak dapat
disimpan lama, sehingga pendistribusiannya tidak begitu luas karena dapat mengakibatkan kebusukan
dan berdampak pada biaya penyusutan terlalu banyak, dengan demikian skala pemasarannya hanya
sebatas regional saja kecuali bila dilengkapi dengan alat simpan yang canggih.
Beda halnya dengan produk pertanian yang berupa biji-bijian yang bisa lebih awet dibanding dengan
sayur-mayur, sehingga pendistribusiannya lebih luas dan perluasan pasar terhadap produk ini pun dapat
terjadi.
Dalam pendistribusian barang dari tempat produksi suatu produk sampai ketangan konsumen
memerlukan transportasi sebagai sarana angkut produk tersebut. Namun sarana tersebut tidaklah gratis
melainkan memerlukan biaya, yang pada suatu perusahaan atau unit usaha produksi, biaya transportasi
dianggap sebagai biaya variable cost (VC), yang besarnya biaya transportasi berubah–ubah tergantung
pada jumlah produk yang dihasilkan dan jarak yang ditempuh.. Sehingga sudah jelas biaya produksi
sangat mempengaruhi perluasan pasar.
Standarisasi Produk
Kemungkinan mengadakan standarisasi akan mempengaruhi perluasan pasar terhadap barang yang
diproduksi. Misalnya saja memberikan standarisasi label halal pada setiap produk makanan, minuman
dan obat-obatan sehingga produk tersebut bukan saja dapat dikonsumsi oleh konsumen non muslim
melainkan konsumen muslim pun bisa mengkonsumsinya, pencantuman tanggal kadaluarsa, izin BPOM,
adanya lisensi ISN (International Standaritation Number) dan lain – lain.
Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
Persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar mengadakan saling hubungan
secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas dasar harga-harga yang
ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Contoh produknya seperti beras,gandum, dan kentang.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri :