Rencana Stratejik
Keunggulan Kompetitif
Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (sustained competitive
anvantage) Jika perusahaan pelaksanakan value creating yang tidak dilaksanakan secara
bersamaan oleh pesaing yang ada atau pesaing potensial serta bila perusahaan lain tidak mampu
meniru keunggulan dari strategi termasuk. Barney lebih lanjut menggarisbawahi bahwa untuk
menciptakan keunggulan kompetitif yangsus yang sustainable , perusahaan tergantung pada sumber
daya strategis ( strategic resources/ strategic assets) yang bercirikan : bernilai (Valuable), langkah
(Rare), tidak dapat ditiru ( imperfec tly imitable) Dan tidak tergantikan ( non- subtitu tiable) Yang
dikenal dengan the VRIN conditions .
Kapabilitas dinamik
dinamis merujuk pada kapasitas untuk memperbaharui kompetensi terkait Jika terjadi perubahan
lingkungan bisnis, melakukan respon inovatif bila diperlukan karena adanya critical waktu time to
market perubahan teknologi yang cepat, di masa depan dan determinasi pasar yang sulit.
sedangkan capabilities menekankan pada peran kunci dari manajemen strategik dalam adaptasi yang
tepat, integrasi dan rekonfigurasi internal dan skill organisasional, sumber kompetensi fungsional
sehingga terjadi kesesuaian ( Match) dengan perubahan lingkungan.
Menurut Teece et. al keunggulan kompetitif perusahaan terkait dengan manajerial dalam proses
organisasionalnya, yang di oleh posisi aset spesifiknya dan bagaimana path untuk mencapainya.
Untuk memperoleh keunggulan kompetitif jangka panjang, tahap proses manajemen yang perlu
dilakukan menurut Pablos adalah sebagai berikut : \
1. mengidentifikasi sumber stratejik relevan
2. memilih sumber daya yang penting untuk kebutuhan pasar di masa depan
3. mengukur sumber daya wujud terutama knowledge- based resource
4. Melaksanakan program untuk mengembangkan, memperluas memproteksi menyimpan dan
memperbaharui sumber daya.
Rencana Stratejik
Perusahaan mesti melihat jauh kedepan dan memiliki strategi jangka panjang untuk menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi dalam industri Untuk memperoleh keunggulan bersaing yang
sustainable perusahaan perlu memiliki rencana stratejik ( strategic strategic planing) yaitu strategi
menyeluruh jangan jangan sampai jangka panjang untuk kelangsungan hidup ( Survival) dan
pertumbuhan perusahaan.
1. Penyusunan Rencana Stratejik Perusahaan
Rencana stratejik pada dasar adalah bagaimana melihat masa depan melakukan strategic fit
pelakukan antara organisasi, tantangan dan peluang dihadapi serta sumber daya dimiliki oleh
perusahaanr encana stratejik perusahaan menjawab tiga Pertanyaan kunci, yaitu
1. what do we do?
2. for whom do we do it?
3. How to you Excel?
a. Visi dan Misi
Visi pada dasarnya adalah keinginan akan menjadi apa organisasi di masa depan.
pernyataan visi harus realistik dan meyakini meyakinkan, mempunyai artikulasi yang
baik, mudah di pahami, ambisius dan responsif terhadap perubahan. Sedangkan misi
Pada dan dasar adalah suatu pernyataan tentang tujuan umum perusahaan atau
organisasi. banya
Analisis Situasi
Dalam menyusun rencana stratejik Terlebih dahulu perlu dilakukan analisa situasi baik
internal maupun eksternal (anallisis lingkungan) termasuk prediksinya di masa depan.
untuk melakukan analisis lingkungan eksternal sering digunakan metodologi SWOT
( Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Analisis SWOT ini sering seringkali
digunakan sebagai basis rencana stratejik perusahaan.
c. Strategi, Tujuan, Sasaran dan Program
Setelah visi dan misi organisasi atau perusahaan ditetapkan dan analisis situasi dilakukan,
maka langkah selanjutnya adalah menyusun strategi dan menetapkan tujuan dan sasaran
organisasi. penyusun strategi, tujuan dan sasaran perusahaan ini melibatkan semua
divisi atau bagian yang ada di dalam perusahaan. semua sumber daya baik tangible
maupun intangibles resources harus dapat di organisir, di organisir, dipadukan dan
diselaraskan sehingga terjadi Sinergi sumber daya yang dapat menghasilkan value yang
besar bagi perusahaan. tujuan dan sasaran perlu di tetapkan secara jelas dan dapat
diukur pencapaiannya (Measurable)
2. Hirarki Strategi
pada umumnya perusahaan menyiapkan rencana tahun tahunan, rencana rencana jangka panjang
dan rencana stratejik. rencana tahunan adalah rencana jangka pendek yang mencakup Situasi
perusahaan pada saat ini tujuan perusahaan strategi perusahaan pada tahun itu, program anggaran
dan pengawasan atau kontrol. rencana jangka panjang mencangkup faktor-faktor dan kekuatan
utama yang mempengaruhi organisasi selama beberapa tahun mendatang, tujuan perusahaan
jangka panjang panjang, strategi yang akan ditempuh dan sumber daya yang dibutuhkan, rencana
jangka panjang ini ditinjau ditinjau perbaiki setiap tahun sehingga perusahaan selalu memiliki rencana
jangka panjang yang selalu update.
jika rencana tahunan dan rencana jangka panjang deal dengan bisnis terkini, rencana stratejik
berkaitan dengan adaptasi perusahaan untuk meraih keunggulan dalam memanfaatkan peluang
dalam lingkungan yang terus berubah. dengan kata lain sesuai sesungguhnya rencana stratejik
adalah proses untuk mengembangkan atau membangun dan menjaga strategic fit antara tujuan
organisasi dan kapabilitasnya dan peluang pemasaran nya yang terus berubahl.
untuk perusahaan dengan organisasi yang kompleks diperlukan hierarki strategi yaitu
1. strategi tingkat korporasi
2. strategi tingkat unit bisnis
3. strategi tingkat fungsional SBU ( strategic business unit).
3. Proses Manajemen Pemasaran
Proses Manajemen Pemasaran terdiri dari
1. analisis peluang pasar
2. memilih target pasar
3. mengembangkan Marketing Mix
4. mengelola pengelola upaya pemasaran dalam dalamnya cinta
Mengembangkan
Marketing Mix
Mengelola upaya
pemasaran
a. Analisis Peluang Pasar
Untuk dapat melakukan analisis secara seksama, diperlukan informasi tentang konsumen
termasuk bagaimana membuat keputusan dalam pembelian. perusahaan perlu mengetahui
tentang aktor aktor penting dalam lingkungan pemasaran antara lain pesaing, pemasok, penjual
dan publik. perusahaan juga perlu mengetahui kekuatan lingkungan secara luas yang
mempengaruhi perusahaan dan konsumen nya, yaitu demograf,i ekonomi, teknologi, politik dan
budaya.
b. Menentukan/ Memilih Target
Konsumen
Dalam memilih target konsumen ini menurut Philip kotler dan Gary Armstrong ada 4 tahap yang
perlu dilakukan yaitu
1. pengukuran dan peramalan permintaan
2. segmentasi pasar
3. target pasar
4. positioning pasar
1. Pengukuran dan Peramalan Pasar
sebelum memasuki pasar yang baru atau meluncurkan Produk baru, perusahaan perlu membuat
estimasi secara cermat tentang kondisi dan luas pasar yang ada pada dewasa ini dapat di prospeknya
di masa depan.
2. Segmentasi Pasar
berdasar estimasi yang dilakukan, di diketahui pasar tersebut mempunyai indikasi positif, positif,
baik size maupun pertumbuhannya.
3. Target Pasar
setelah dilakukan segmentasi pasar dengan evaluasi yang cermat, perusahaan dapat memasuki satu
atau beberapa segmen yang ada.
4. Positionig Pasar
setelah perusahaan mengambil keputusan segmen pasar mana yang akan dimasuki, langkah
selanjutnya adalah bagaimana positioning produk untuk dapat menguasai segmen pasar tersebut.
Positionig produk adalah suatu tempat dimana produk tersebut menguasai pikiran konsumen
dibandinkan dengan pesaing.
c. Mengembangkan Marketing Mix
Setelah perusahaan menentukan strategi positioning, Langkah lebih
lanjut adalah Menyusun rencana yang rinci mengenai marketing mix
atau bauran pemasaran. Marketing mix terdiri dari semua hal yang ada
didalam perusahaan yang dapat mempengaruhi permintaan/ demand
atas produk, yang dikelompokkan dalam 4 variable yang dikenal sengan
Empat P : product, price, place dan promotion.
d. Mengelola Upaya Pemasaran
Setelah melakukan analisis peluang pasar, seleksi target pasar dan
mengembangkan marketing mix, lebih lanjut pemasar mesti
mengembangkan strategi pemesaran kompetitif (competitive
marketing strategies).