PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis
dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan
produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan joint venture.
Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen
tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar.
Menurut Hamel dan Prahalad, strategi merupakan tindakan yang bersifat
incrental (mengikat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan komperensi inti.1 Selain itu strategi mempengaruhi kemakmuran
perusahaan dalam jangka panjang, khusunya untuk lima tahun, dan berorientasi ke
masa depan. Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi
serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal.2
Para penyusun strategi tidak pernah dapat mempertimbangkan seluruh
alternatif yang dapat menguntungkan perusahaan karena akan sangat banyak
tindakan yang mungkin dan tidak terbatasnya cara untuk mnerapkan tindakan-
tindakan tersebut. Oleh karenaa itu, serangkaian strategi alternatif paling menarik
yang bisa di kelola harus dikembaangakan. Keuntungan, kerugian, trade-off, biaya
dan manfaat strategi-strategi ini harus ditentukan. Bagian ini membahas proses
yang digunakan banyaak perusahaan untuk menentuan serangkaian strategi
alternatif yang tepat.3
Para perumus strategi tersebut akan berusaha sedemikian rupa sehingga
alternatif terpilih merupakan alternatif terbaik, dalam arti lebih menjamin
peningkatan kemampuan perusahaan untuk melakukan empat hal, yaitu:
1
Rokhmad Slamet, Akademik Program BBA Jakarta Institute of Manajement Studies,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama) hal.2
2
Fred R David, Manajemen strartegi, Ed ke-10, (Jakarta:salemba empat), 2006, hal. 17
3
Fred R David, Manajemen strartegis, (Jakarta:salemba empat), 2011, hal 232.
1. Perolehan keuntungan,
2. Pemantapan keberadaan perusahaan,
3. Ketangguhan menghadapi persaingan
4. Mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan yang didambakan di masa
depan.
Dari berbagai teknik yang dapat digunakan untuk menjatuhkan pilihan
yang bersifat stratejik akan diidentifikasikan dan berbagai faktor yang sifatnya
manajerial, politik dan keperilakuan. Para penentu kebijaksanaan perusahaan akan
berusaha agar alternatif terbaiklah yang terpilih dan menuntut kerangka berfikir
yang sifatnya komparatif.
Dengan menggabungkan pendekatan yang inkremental dan kreatif, suatu
analisis dapat dikatakan bersifat stratejik apabila suatu proses yang menyangkut
lima bentuk kegiatan yang ditujukan pada dua tingkat, yaitu tingkat korporasi dan
tingkat satuan bisnis yang menangani kegiatan bisnis tertentu.
Untuk tingkat korporasi, lima bentuk kegiatan itu ialah : (1) analisis
portfolio berbagai satuan usaha bisnis dalam persahaan dikaitkan dengan kekuatan
perusahaan yang bersangkutan sendiri, disoroti khusus dari sudut pandang daya
tarik dan tahap perkembangan industri dalam lingkungan mana perusahaan
bergerak, (2) prakiraan kinerja perusahaan yang bersangkutan di masa depan
apabila strategi tertentu diterapkan dalam kerangka portfolio sekarang, (3)
membandingkan kinerja perusahaan yang diperkirakan akan terwujud di masa
depan dengan sasaran perusahaan untuk menemukan “jurang pemisah” yang
mungkin dihadapi, (4) mengidentifikasi portfolio pengganti, termasuk
penggunaan strategi baru, untuk memperkecil, dan bahkan jika mungkin
menghilangkan, “jurang pemisah” dimaksud, (5) melakukan evaluasi terhadap
berbagai alternatif dan pilihan stratejik.
Untuk tingkat satuan bisnis dalam lingkungan perusahaan, analisis
stratejik dilakukan dengan mengambil lima langkah, yaitu: (1) melakukan analisis
terhadap keselarasan antara posisis stratejik perusahaan sekarang dengan berbagai
peluang dan ancaman yang dihadapi untuk satu kurun waktu tertentu dimasa
depan. (2) mempelajari secara mendalam akibat-akibat yang mungkin harus
dihadapi karena tuntutan keselarasan, (3) membandingkan berbagai akibat
tersebut dengan sasaran perusahaan yang dimaksudkan untuk menemukan ada
tidaknya “ jurang pemisah” dan segi-segi pengelolaan perusahaan yang mungkin
menimbulkan keresahan, (4) identifikasi berbagai alternatif strategi yang mampu
menghilangkan atau paling sedikit mengurangi “ jurang pemisah” dimaksud serta
menyingkirkan hal-hal yang meresahkan tersebut, (5) melakukan penilaian
terhadap berbagai alternatif dan pilihan yang sifatnya stratejik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Analisis Stratejik Pada Tingkat Korporasi?
2. Bagaimana Pemilihan Strategi Dasar Pada Tingkat Satuan Bisnis?
3. Apa saja Faktor-Faktor Perilaku Yang Mempengaruhi Pilihan Stratejik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Analisis Stratejik Pada Tingkat Korporasi
2. Untuk mengetahui Pemilihan Strategi Dasar Pada Tingkat Satuan Bisnis.
3. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Perilaku Yang Mempengaruhi Pilihan
Stratejik.
B A B II
PEMBAHASAN
4
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka), 2004, hal. 18
5
Pearce Robinson, Manajemen Stratejik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian
Jilid 1, (Jakarta : Binarupa Aksara), 1997, hal. 231
Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk
menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini
bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu
menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal.
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk
mengurangi kelamahan internal serta menghindari ancaman eksternal.
Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancama eksternal dan
kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan.
Dalam kenyataannya, perusahaan yang semacam itu mungkin harus
berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan,
menyatakan diri bangkrut atau memilih likuidasi.
Walaupun matrik SWOT digunakan secara luas dalam perencanaan
strategis, analisis tersebut memiliki bebrapa keterbatasan. Pertama,
SWOT tidak menunjukkan cara mencapai suatu keunggulan kompetitif.
Matriks itu harus dijadikan titik awal untuk diskusi mengenai bagai
strategi yang diusulkan dapat diterapkan serta berbagai pertimbangan
biaya manfaat yang pada akhirnya mengarah pada keunggulan
kompetitif. Kedua, SWOT merupakan penilaian yang statis (atau
terpotong-potong) dan tunduk oleh waktu. Matriks SWOT bisa jadi
mempelajari sebuah gambar film dimana anda bisa melihat pameran
utama dan penataannya tetapi tidak mungkin dapat memahami alur
ceritanya. Ketiga, analisis SWOT bisa membuat perusahaan memberi
penekanan yang berlebih pada satu faktor internal atau eksternal
tertentu dalam merumuskan strategi. Terdapat interelasi di antara
faktor-faktor internal dan eksternal utama yang tidak ditunjukkan dalam
SWOT namun penting dalam penggunaan strategi.
A. Kesimpulan
Pembahasan tentang analisis strategik dan pemilihan alternatif tertentu, yang
menjadi sorotan dalam makalah kami, dapat disimpulkan dengan
mengetengahkan butir-butir sebagai berikut:
1. Bentuk dari analisis strategik dan penentuan pilihan dari berbagai alternatif
yang di teliti, berbeda dari satu perusahaan dan perusahaan yang lain,
tergantung pada tahap perkembangan dalam mana perusahaan mereka.
2. Untuk perusahaan besar yang terdiri dari berbagai satuan bisnis dan
menghasilkan beraneka ragam produk, analisis strategik dimulai pada
tingkat perusahaan.
3. Siapa pun menyadari bahwa analisis strategik dan penentuan pilihan atas
strategi tertentu tidak berakhir dangan ditetapkannya strategi pada tingkat
perusahaan.
4. Analisis strategik biasanya membatasi jumlah alternatif yang dipelajari
dan dipertimbangkan.
5. Banyak perumus strategi yang menggunakan pendekatan kontinjensi
dalam menentukan pilihan strategiknya dengan sikap yang luwes dan
kesediaan mengubah suatu strategi terpilih bila dituntut oleh perubahan
dalam asumsi yang digunakan sebagai dasar bertindak.
6. Memilih strategi tertentu yang akan digunaakan, baik pada tingkat
perusahaan atau tingkat satuan bisnis, tidak berarti berakhirnya proses
manajemen strategik. Masih diperlukan langkah lanjutan yaitu
menentukan strategi yang akan diberlakukan pada berbagai bidang
fungsional yang penerapannya di maksudkan untuk menyelenggarakan
dan mengendalikan berbagai kegiatan bisnis yang konsisten dengan
strategi bisnis dan perusahaan yang telah ditetapkan.
B A B IV
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka.